Anda di halaman 1dari 13

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

I. PENDAHULUAN Pada proses menua ditandai dengan kehilangan secara progresif lean body mass (LBM = jaringan aktif tubuh) yang sudah dimulai sejak usia 40 tahun disertai dengan menurunnya metabolisme basal sebesar 2% setiap tahunnya (Pennington, 1988) yang disertai dengan perubahan disemua sistem didalam tubuh manusia. Bila seseorang berhasil mencapai usia lanjut maka upaya yang harus dilakukan adalah mempertahankan atau membawa status gizi yang bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas kehidupannya tetap baik. Pengamatan pada manusia menunjukkan bahwa gizi yang tidak benar, aktivitas fisik kurang, obesitas, stres, merokok dan mengkonsumsi alkohol yang berlebihan memiliki kontribusi yang besar terhadap penurunan berbagai fungsi organ dan perubahan status gizi pada lanjut usia. Perubahan status gizi pada lanjut usia dikaitkan dengan perubahan lingkungan dan status kesehatan mereka. Faktor kesehatan yang berperan dalam perubahan status gizi adalah naiknya insiden penyakit degenerasi maupun non degenerasi yang berakibat pada perubahan asupan makanan,absorpsi,dan utilitas zat-zat gizi di jaringan. Masalah gizi yang kerap kali menimpa lanjut usia dapat dicegah seandainya tiap lanjut usia dan tenaga kesehatan mampu mendeteksi secara dini. Pengetahuan tentang gizi yang baik serta mempertahankan aktivitas fisik dapat menghambat atau memperlambat kemunduran fungsi alat tubuh yang disebabkan dengan bertambahnya umur. II. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI PADA LANJUT USIA Tabel 3.1. KGR / RDA Negara Usia yang dibedakan Indonesia Amerika serikat Canada Jepang 46 59 thn 25 50 thn 25 49 thn 50 74 thn > 60 thn > 51 thn > 75 thn

Tiap dekade sampai 80 tahun keatas > 60 thn 2200 kkal 1850 kkal 51 tahun 2300 kkal 1900 kkal

Tabel 3.2. ENERGI YANG DIPERLUKAN Indonesia 49 59 thn Pria Wanita Amerika serikat Pria Wanita 2500 kkal 2100 kkal 25 50 thn 2900 kkal 2200 kkal

Produksi energi menurun secara progresif dengan bertambahnya usia. Penurunan ini terjadi oleh karena berkurangnya jaringan aktif (metabolizing tissue). Kebutuhan energi untuk aktivitas menurun lebih besar daripada untuk metabolisme basal. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (62,4%), protein (16,9%), lemak (13,8%), hidrat arang dan garam (6,9%). Agar dapat mencapai komposisi yang tepat bagi tubuh, manusia memenuhinya melalui makanan yang berasal dari sumber hewani dan nabati.

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

Gambar 3.1 USDA Diet Pyramid

Zat gizi dapat digolongkan kedalam 6 golongan yaitu : - Karbohidrat - Lemak - Protein - Mineral - Vitamin - Air Zat-zat ini dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok besar yaitu: - Zat yang memberikan energi untuk pergerakan tubuh maupun reaksi. Yang tergolong ini adalah karbohidrat, lemak, dan protein. - Zat yang membangun dan memperbaiki tubuh (merupakan bahan bangunan tubuh). Yang termasuk golongan ini adalah air, protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. - Zat yang bersifat sebagai pelumas berbagai reaksi kimia maupun reaksi dalam tubuh. Termasuk didalamnya adalah vitamin dan mineral Tabel 3.3. Asupan yang dianjurkan Laki-laki Inggris 75+ Energi (Kal) Protein (g) Zat besi (mg) Kalsium (mg) Vit.C (mg) 2100 53 10 500 30 Indonesia 60+ 2200 62 13 500 60 75+ 1900 48 10 500 30 Perempuan Inggris Indonesia 60+ 1850 54 14 500 60

Dibawah ini adalah beberapa unsur yang perlu diperhatikan pada lanjut usia : A. KARBOHIDRAT Hidrat arang ( karbohidrat) memiliki beberapa fungsi,antara lain: Sebagai sumber energi Pemberi rasa manis pada makanan Penghemat protein
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

Mengatur metabolisme lemak Membantu pengeluaran feses Gambar 3.2. Sumber Karbohidrat Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula; termasuk juga hasil olahan bahan-bahan seperti bihun, mie, roti, tepung - tepungan, selai, sirup, dan lain-lain. Pada umumnya lanjut usia mengkonsumsi karbohidrat hanya 4550%, seharusnya 55-60% dari total kalori. Peningkatan asupan karbohidrat kompleks memungkinkan peningkatan asupan mineral, vitamin dan serat. Umumnya lanjut usia menderita kekurangan lactase, yaitu suatu enzim yang berfungsi menghidrolisis laktosa. Ketiadaan proses hidrolisis mengakibatkan laktosa tidak dapat diserap, yang kemudian dapat menyebabkan diare, karena laktosa dimetabolisme oleh bakteri usus. Hal inilah yang menyebabkan banyak lanjut usia tidak mau mengkonsumsi susu. Mengingat kandungan mikronutrien maka bila menderita intoleransi laktosa maka dianjurkan untuk mengkonsumsi susu yang rendah laktosa. B. PROTEIN Protein berfungsi sebagai: Mengatur keseimbangan air Mengangkut zat-zat gizi Sumber energi Pertumbuhan dan pemeliharaan Pembentukan antibodi Gambar 3.3. Sumber Protein Sumber protein ada 2,yaitu : 1.Hewani : telur, susu, daging, unggas, ikan, kerang 2.Nabati : kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan kacang-kacangan lainnya. Pada lanjut usia sehat, kebutuhan protein 1215% dari total energi. Pada lanjut usia tidak dibutuhkan jumlah protein yang berlebihan karena akan memperberat kerja ginjal dan hati. Menurut WHO kecukupan protein pada usia > 60 ahun adalah 0,75 g/KgBB/hari. The Food and Nutrition Board, kebutuhan protein pada lanjut usia sehat adalah 0,8 g/KgBB/hari, baik bagi pria maupun wanita. C. LEMAK Fungsi lemak: Sebagai sumber energi ( 2X karbohidrat ). Memberikan rasa kenyang dan kelezatan. Sumber asam lemak esensial. Pelaruk vitamin A,D,E,K. Sebagai bantalan organ ( terutama jaringan saraf ). Memelihara suhu tubuh (isolator ). Memberi bentuk tubuh ( terutama pada wanita). Pada lanjut usia dibutuhkan lemak 20-30% dari total kalori. WHO (1990 ) menganjurkan konsumsi lemak 15-30% dari total kalori. Dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh dan 3-7% dari lemak jenuh ganda. Konsumsi kolesterol yang dianjurkan 300mg/hari. Kolesterol merupakan komponen penting dinding sel dan menjadi bahan dasar pembentukan asam empedu dan hormon seks. Kelebihan dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah. Peningkatan kadar kolesterol dapat mempertinggi resiko penyakit jantung koroner.
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

Gambar 3.4. Sumber lemak

Sumber lemak : minyak, tumbuh-tumbuhan, mentega, margarin ,lemak hewan, kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ayam gemuk, susu, keju dan makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. D. AIR Fungsi air dalam tubuh,yaitu : Pelarut dan alat angkut Katalisator Pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh Fasilitator pertumbuhan Pengatur suhu Kebutuhan air pada lanjut usia 30 ml/KgBB atau 1500 2000cc/hari. Semakin tua umur seseorang, fungsi kerja organ khususnya ginjal makin berkurang. Air berguna untuk mengangkut sisasisa oksidasi tubuh dan bermanfaat mendorong gerak peristaltik usus pada saat berlangsung proses pencernaan. E. VITAMIN Setiap jenis vitamin yang masuk ke dalam tubuh akan mengatur sendiri dengan proses yang berbeda. Karena perannya yang amat spesifik, setiap jenis vitamin tidak dapat menggantikan jenis vitamin yang lain. Jenis vitamin ada yang larut lemak dan larut air. Yang termasuk dalam larut lemak adalah vitamin A, D, E, K. VITAMIN A Fungsi : - Penglihatan - Diferensiasi Sel - Fungsi kekebalan - Fungsi pertumbuhan dan perkembangan - Fungsi reproduksi - Pencegahan kanker dan penyakit jantung

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

Gambar 3.5. Vitamin A Tabel 3.4. Angka kecukupan Vitamin A yang dianjurkan Jenis Kelamin/umur Angka kecukupan gizi yang dianjurkan Pria 60 thn 600 g retinol ( setara 3600 g beta karoten ) Wanita 60 thn 500 g retinol ( setara 3600 g beta karoten )

Gambar 3.6. Sumber vitamin A Sumber Vitamin A : Hati, kuning telur, susu, mentega, wortel, minyak ikan Sumber karoten : Sayuran berwarna hijau tua, sayuran dan buah berwarna jingga seperti daun singkong, bayam, kacang panjang, buncis, tomat, pepaya, mangga, jeruk.

VITAMIN B1 ( TIAMIN ) Fungsi : Vitamin B1 di arbsorbsi melalui usus kecil, serta mengalami fosforilasi dalam selaput lendir. Gambar 3.7. Sumber vitamin B1

Sumber : - Tumbuhan : Padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan. - Binatang : Hati, ginjal, telur, susu, daging babi. Kekurangan tiamin dapat menimbulkan gejala seperti kesemutan, mudah lemas, capai. VITAMIN B2 ( RIBOFLAVIN ) Fungsi : - Menopang sistem kardiovaskuler dan saraf
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

- Membantu pembentukan protein, hormon, dan sel darah merah Gambar 3.8. Sumber Vitamin B2

Sumber : ayam, pisang, kacang kedelai, ikan, susu, beras merah, hati, kentang VITAMIN B6 ( Piridoksin ) Fungsi : - Menopang sistem kardiovakuler dan saraf - Metabolisme asam amino dan protein - Membantu membentuk hormon dan sel darah merah Gambar 3.9. Sumber Vitamin B6

Sumber : Ayam, pisang, kacang kedelai, ikan, susu, beras merah, hati,kentang Defisiensi piridoksin dapat mengakibatkan neuritis perifer, gangguan kulit dan kekurangan darah. VITAMIN B12 ( SIANOKOBALAMIN ) Vitamin B12 mengandung C, H, O, N, P, dan Co. Vitamin B12 juga berhubungan dengan anemia pernisiosa. Bentuk-bentuk aktif dari sianokobalamin : - Cyanocobalamin ( Vitamin B12 ) : CN Co - Hydroxycobalamin ( Vitamin B12a ) : OH Co - Aquacobalamin ( Vitamin B12b ) : H2O Co - Nitrocobalamin ( Vitamin B12c ) : NO2 Co Peranan dari sianokobalamin : - Pembentukan asam nukleat ( DNA an RNA ) - Siankobalamin + asam pantotenat = Purin dan Pirimidin - Sintesa dan transfer gugus labil CH3 Sumber : Hati sapi, ayam, kerang, tiram, ikan sarden, telur, susu.

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

Tabel 3.5. Asupan Vitamin B yang Dianjurkan Bagi Lanjut usia ( > 60 tahun ) Jenis Vitamin B Vitamin B 1( Tiamin) Vitamin B 2 ( Riboflavin) Vitamin B 6 (Piridoksin ) Vitamin B 12 ( Kobalamin ) Pria 1,0 mg 1,2 mg 2,0 mg 1,0 mg Wanita 1,0 mg 1,0 mg 1,6 mg 1,0 mg

VITAMIN C ( Asam askorbat ) Fungsi : Antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas Membantu sintesis kalogen Membantu absorbsi zat besi dan kalsium Membantu pembentukan Hb Mencegah infeksi, kanker, serta penyakit jantung Gambar 3.10. Sumber Vitamin C

Sumber : Buah jeruk, sayur berdaun hijau, hati, ginjal, pepaya, kiwi, apel, strawberi. Kadar vitamin C dalam buah dan sayur tergantung dari : - Jenis buah (asam) dan sayuran - Cara / tempat penyimpanan - Iklim - Kesuburan tanah - Pengolahan Kebutuhan vitamin C bagi lanjut usia: 60 mg / hari Defisiensi : Defisiensi vitamin C yang jelas jarang ditemukan. Yang banyak ditemui adalah defisiensi pada orang yang sedikit makan buah dan sayur, orang dengan konsumsi alkohol tinggi, lanjut usia dengan diet yang terbatas, orang yang sakit berat dan lama. Gejala defisiensi vitamin C yang klasik : - Follicular hyperkeratosis - Gusi bengkak dan meradang - Gigi goyang dan mudah tanggal - Kering pada mulut dan mata - Kerontokan rambut - Kulit kering dan gatal - Kalau ada kelainan dalam sintesis kalogen, maka penyembuhan luka akan lama, jaringan perut dapat pecah kembali, mudah terbentuk infeksi sekunder pada daerah yang berdarah. VITAMIN D Fungsi : - Membantu pembentukan tulang bersama vitamin A dan C, hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium, dan flour.

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

- Membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor yang tersedia dalam darah diendapkan pada proses pengerasan tulang. Pada lanjut usia dengan defisiensi kalsium, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi kalsium 1000-1500 mg/hari. Penambahan suplemen vitamin D (800 IU/hari) dapat diberikan pada lanjut usia yang sangat sedikit terpapar sinar matahari dan pada lanjut usia yang tidak mendapatkan vitamin D yang cukup pada makanan. Gambar 3.11. Sumber Vitamin D

Sumber: Sinar matahari dan dari makanan dalam bentuk kolekalsiferol yaitu kuning telur, hati, mentega, dan minyak ikan. VITAMIN E Defisiensi vitamin E sangat jarang terjadi kecuali pada keadaan malnutrisi dan kelemahan pada lanjut usia. Vitamin E sangat berguna sebagai antioksidan yang dapat menghambat jumlah radikal bebas yang diproduksi oleh tubuh dan proses kimia yang dapat menyebabkan penuaan, namun fakta kliniknya belum begitu nyata. Angka kecukupan gizi : - Pria > 60 tahun : 10 mg/hari - Wanita > 60 tahun : 8 mg/hari Gambar 3.12. Sumber Vitamin E

Sumber : Minyak sayur, kacang-kacangan mentah, biji-bijian, sayur berdaun hijau dan buah-buahan.

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

VITAMIN K Fungsi : Membantu pembekuan darah dan sebagai kofaktor enzim didalam tubuh. Sumber : - Daun hijau seperti brokoli, kol, lobak, selada - Kuning telur - Hati - Minyak kacang kedele - Flora bakteri dalam usus Gambar 3.13. Sumber vitamin K

Defisiensi vitamin K jarang terjadi. Defisiensi dapat terjadi pada : - Malabsorbsi lipid - Rusaknya flora usus akibat pengobatan dengan antibiotik dalam waktu lama - Penyakit hati yang berhubungan dengan vitamin K Angka kecukupan gizi : - Pria > 60 tahun : 80 g / hari - Wanita > 60 tahun : 65 g / hari F. MINERAL BESI ( Fe ) Fungsi: - Pembentukan hemoglobin - Meningkatkan kekebalan tubuh - Menambah energi Keseimbangan zat besi ditentukan oleh penyerapan, penyimpanan, dan pengeluaran zat besi. Penurunan asam lambung mempengaruhi penyerapan. Obat-obatan juga berpengaruh dalam penyerapan seperti kolestiramin yang banyak digunakan lanjut usia untuk menurunkan kadar kolesterol ternyata menurunkan penyerapan zat besi. Kebutuhan yang dianjurkan : 10 mg/hari. Sumber : Hati, daging, kacang-kacangan, gandum, sayur berdaun hijau. SENG ( Zn ) Fungsi: - Memelihara struktur protein - Fungsi metabolisme - Meningkatkan imunitas - Replikasi sel - Mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas Sumber : Kacang-kacangan, ikan laut, tiram, telur Kebutuhan pada lanjut usia pria 15 mg/hari, dan untuk lanjut usia wanita 12 mg/hari.
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

Defisiensi seng dapat menyebabkan dysgeusia, anoreksia, penyembuhan luka yang lama, menurunnya daya tahan tubuh dan berkurangnya nafsu makan. MAGNESIUM ( Mg ) Fungsi: - Sintesis dan sekresi insulin - Transpor glukosa ke dalam sel - Metabolisme glukosa Sumber : Sayuran hijau, sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, daging, susu, dan hasil olahannya. Kecukupan magnesium untuk pria dewasa 280 mg/hari dan untuk wanita 250 mg/hari. Suplemen magnesium sangat dibutuhkan bagi para lanjut usia yang menjalani terapi diuretik. KALSIUM ( Ca ) Fungsi: Menjaga keseimbangan air dan garam dalam tubuh. Sumber: Buah, sayuran, kacang-kacangan. Kebutuhan minimum sebanyak 2000 mg / hari. Indikasi diberikan vitamin dan mineral pada lanjut usia : 1. Pertimbangan dokter akan status gizi pasiennya. 2. Penyakit kronis yang menimbulkan maknitrisi. 3. Penyakit yang membutuhkan diet rendah protein, gangguan penyerapan lambung, dehidrasi dimana dibutuhkan mineral kalium/natrium.

G. SERAT Serat merupakan komponen makanan yang berasal dari sumber nabati, berguna untuk membuang segala materi sisa-sisa pencernaan dari dalam saluran cerna. Serat dalam tubuh sangat berguna dan membantu mendorong gerak peristaltik usus serta dapat mencegah konstipasi (mengerasnya feses) pada masa usia lanjut, serta menghindari berbagai penyakit antara lain mencegah kanker usus besar, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus dan kegemukan. Sumber : sayuran, buah-buahan. Kebutuhan serat : 30 gram/hari. III. CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI Umumnya, dalam keadaan tidur, manusia membutuhkan daya sebesar 1 Watt untuk setiap kg berat tubuhnya (manusia dengan tubuh seberat 65 kg akan mengonsumsi daya sekitar 65 Watt, atau kira-kira setara dengan daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan dua buah lampu bohlam). Dengan berat tubuh 65 kg, maka konsumsi energi yang dibutuhkan oleh orang itu setiap harinya adalah sekitar 5.500 kilojoule atau 1.400 kilokalori (kkal). Energi yang dibutuhkan manusia untuk sekedar hidup (di dalam kondisi istirahat), tanpa melakukan aktivitas apapun tadi disebut dengan istilah Laju Metabolisme Basal (Basic Metabolite Rate/BMR). Mekanisme regulasi termis setiap orang berbeda-beda dan konsumsi energi tersebut yang menentukan seberapa banyak nutrisi yang harus dibakar oleh tubuh untuk menghasilkan energi tersebut. Dengan demikian, semakin tinggi BMR seseorang, maka semakin tinggi konsumsi energinya dan orang tersebut membutuhkan lebih banyak makanan untuk mempertahankan aktivitas tubuhnya. Perbedaan jenis kelamin, ras, dan juga tinggi badan mempengaruhi nilai BMR. Kondisi psikologis dan suhu udara juga ikut berpengaruh.
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

Karena kebutuhan total kalori untuk setiap individu berbeda-beda dan tergantung pada jenis kelamin, usia, bahkan etnis. Para ahli gizi umumnya menggunakan Formula Harris Benedict untuk menghasilkan perkiraan yang lebih akurat terhadap nilai BMR seseorang. Menghitung kebutuhan kalori secara total Berikut adalah salah satu cara perhitungan kebutuhan kalori secara total : Pertama, kalikan berat Anda dengan 11. Hasilnya disebut basal metabolic rate, yakni jumlah kalori minimum yang diperlukan untuk membuat sistem Anda tetap berjalan. Kedua, tentukan tingkat aktivitas Anda lalu kalikan basal metabolic rate Anda dengan persentase yang sesuai di bawah ini. Hasilnya adalah kalori tambahan yang Anda perlukan untuk satu hari. Tingkat aktifitas Banyak Duduk Faktor Pengali 30 50% Keterangan Kategori banyak duduk atau sedentary activity merujuk ke banyaknya waktu yang Anda gunakan untuk duduk di rumah menonton televisi, membaca majalah, atau mengobrol lewat telepon Aktivitas ringan meliputi kesibukan mengurus rumah, memasak, dan berjalan-jalan keliling kampung atau kompleks sehabis makan malam Aktivitas sedang meliputi berenang santai atau berjalan cepat tetapi tidak sampai tersengal-sengal waktu diajak bicara. Aktivitas berat meliputi olahraga yang menggenjot jantung seperti berlari atau aerobik.

Ringan

55 65% 65 70% 75 100%

Sedang

Berat

Tambahkan kedua angka ini, maka Anda mendapatkan total kalori yang Anda butuhkan untuk sehari. Jadi, jika Anda mempunyai berat 190 pound (sekitar 95 kilogram) dengan tingkat aktivitas sehari-hari di ujung bawah skala sedang, Anda akan memerlukan 3449 kalori. 190 x 11 = 2090 2090 x 0,65 = 1359 2090 +1359 = 3449 Sebagai contoh, kita akan menghitung kebutuhan kalori pada oma Ana yang bertempat tinggal di Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur. Oma Ana yang memiliki berat badan 80 kg atau sekitar 160 pounds dalam kesehariannya lebih banyak dihabiskan dengan duduk dan menonton tv dengan saudara perempuannya. Aktivitas yang rutin dilakukan hanya mandi, berpakaian, makan, serta mencuci menggunakan mesin cuci, dan menyetrika. Untuk itu kita peroleh BMR oma Ana adalah 160 x 11 = 1760 Sedangkan kalori tambahan yang dibutuhkan oma Ana yaitu 1760 x 0.50 = 880 BMR + kalori tambahan = 1760 + 880 = 2640 Jadi, kalori yang dibutuhkan oma Ana dalam sehari adalah 2640 kkal

IV.

KESIMPULAN Proporsi lanjut usia diseluruh dunia meningkat dengan tajam, sehingga status kesehatan lanjut usia dan sistem pelayanan kesehatan bagi lanjut usia perlu diperhatikan. Bertambahnya usia seseorang erat kaitannya dengan bertambahnya ketidakmampuan karena terjadinya kemunduran kondisi fisik serta perubahan dalam proses metabolisme dan

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

meningkatnya ketergantungan yang berkaitan dengan gangguan fungsional. Maka dari itu perlu adanya perhatian khusus agar zat-zat gizi yang diperlukan dapat diberikan secara adekuat. Diantara para lanjut usia banyak sekali variasi namun perubahan yang terjadi diperkirakan sama. Jenis dan jumlah unsur-unsur zat gizi dalam makanan sangat menentukan status gizi seseorang, juga berperan besar dalam penyembuhan penyakit dan mempertahankan kualitas hidup yang baik. Mengenali tanda-tanda awal gangguan gizi pada lanjut usia sangat penting karena kadang terlewati oleh kita untuk memperhatikan dan memberi pertolongan serta terapi yang tepat untuk mereka.

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Lisa M. Kriestanto, S.Ked (406100108)

DAFTAR PUSTAKA
Doyle, Derek dkk. Oxford Textbook of Palliative Medicine 2nd edition. Oxford: Oxford University Press, 2001 Hazzard, William R. Dkk. Principles of Geriatric Medicine and Gerontology. USA: Mc Graw Hill.Inc, 1990 Lubis, D.Bachtiar. Makalah: Kebutuhan pasien yang akan meninggal. Dibacakan di Konas ke-2 API di Jakarta, 9-11 April 2005 Nugroho, Wahyudi. Keperawatan gerontologik edisi 2. Jakarta: EGC, 2000 Nuhonni, Siti Anisa. Makalah: Aspek Rehabilitasi pada End of Life Care. Dibacakan di Konas ke-2 API di Jakarta, 9-11 April 2005 Setiabudhi, Tony; Hardywinoto. Panduan Gerontologi Tinjauan dari Berbagai Aspek, Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup para Lanjut Usia. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1999 Yuwana, Arimanto. Makalah: Perawatan Terminal. Dibacakan di Konas ke-2 API di Jakarta, 9-11 April 2005 http://indragunadisantosa.wordpress.com/2008/08/01/menghitung-kebutuhan-kalori/ http://www.google.com/ http://www.yahoo.com/ http://www.altavista.com/ http://www.emedicine.com/

Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 4 Juli 2011 6 Agustus 2011

Anda mungkin juga menyukai