Meredupnya Partai Politik Berbasis Agama
Meredupnya Partai Politik Berbasis Agama
Pendahuluan
Sejarah partai politik (parpol) berbasis agama di Indonesia: - Pada Pemilu 1955: parpol Islam meraup hampir 45% dari total suara nasional - Pada Pemilu 1996: 36,7% - Pada Pemilu 2004: 38,3% - Pada Pemilu 2009: 29,2%
(Kompas, 2011)
Masalah
SAMPAI SEKARANG PENURUNAN PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK BERBASIS AGAMA DI MASYARAKAT INDONESIA BELUM BISA DIJELASKAN
Tujuan
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab meredupnya popularitas parpol berbasis agama di mata publik
Kerangka Konseptual
Agama Agama
Masyarakat
Perilaku negatif
Masyarakat Indonesia
Pembahasan
HARAPAN
Parpol berbasis agama
diharapkan pemilihnya agar bisa menjadi garda depan menjaga etika dan moralitas politik bangsa (Kompas, 2011) kharisma pimpinan/anggota parpol janji-janji parpol
KENYATAAN (1)
Kenyataan yang terjadi di dalam tubuh parpol berbasis agama: Kasus korupsi Tidak peduli suara publik Tidak disiplin Kasus politikus yang menonton video kurang senonoh di saat sidang Dll
KENYATAAN (2)
Kenyataan yang terjadi di luar tubuh parpol berbasis agama: Terorisme yang mengatas namakan agama tertentu
HARAPAN vs KENYATAAN
Kepercayaan masyarakat yang tereduksi oleh performa negatif dari politikus parpol berbasis agama Terorisme yang mengatas namakan agama tertentu Kegagalan penguatan moralitas politik dengan nilai dan semangat agama MEREDUPKAN PAMOR PARPOL AGAMA DI MATA PUBLIK
PUBLIK BERBICARA
Ketidakpuasan publik terekam pada penilaian terhadap: KINERJA KARAKTER PERFORMA dari parpol yang berbasis agama
(Kompas, 2011)
(Tabel dari KOMPAS: jajak pendapat tentang tingkat kepuasan thd kinerja parpol berbasis agama)