Anda di halaman 1dari 2

MARIFATULLAH

Sesungguhnya Marifatullah merupakan puncak pengetahuan, bahkan merupakan pengetahuan yang paling agung. Ia adalah asas yang menjadi landasan kehidupan rohani seluruhnya. Dari dasar pokok ini timbullah berbagai cabang, antara lain 1. Marifat tentang para Nabi dan Rasul dan hal-hal yang berhubungan dengan mereka, seperti: kemaksumannya, tugasnya, sifat-sfatnya, kebutuhan manusia kepada risalahnya dan hal-hal yang berkaitan dengan itu, seperti: mujizat, kewalian, karomah dan kitab-kitab samawi. 2. Marifat tentang adanya alam di balik alam nyata ini, yaitu malaikat, jin dan ruh. 3. Marifat tentang apa yang akan dialami kehidupan ini, tentang kehidupan alam barzakh, dan kehidupan akhirat, baik menyangkut kebangkitan manusia dari kubur, perhitungan amal, pahala, siksa, surga, dan neraka. Marifatullah menpunyai dua sarana yaitu: 1) Memikirkan dan memperhatikan segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah. a) Menghidupkan fungsi akal yaitu untuk merenungkan, memperhatikan dan memikirkan (Q.S 10: 101, 34: 46) b) Orang-orang tidak mempergunakan akal sesuai fungsinya serta melupakan ayat-ayat Allah berarti menempatkan dirinya di tempat yang hina dan tercela. (Q.S 12: 105, 36: 46) c) Lebih tegas lagi Allah memperingatkan, barang siapa yang tidak memfungsikan akalnya dapat

menurunkan derajatnya ke tingkatan yang lebih rendah daripada binatang ternak (Q.S 7: 179) d) Allah menyukai hambanya yang bersikap objektif, meneliti, memeriksa serta mencermati atas segala fakta (Q.S 39: 17-18) e) Allah mencela orang-orang yang bertaqlid, yang tidak mau berpikir kecuali dengan mengikuti pikiran orang lain. (Q.S 2:170) f) Berpikir dalam batas kemampuan dan jangkauan akal. berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah, dan janganlah kamu memikirkan tentang dzat Allah, sebab kamu tidak akan dapat memikirkann kadar kedudukan-Nya (sebagaimana mestinya) (H.R Nuaim) g) Tujuan dari mengoptimalkan fungsi akal adalah agar dapat memberi petunjuk kepada manusia dalam memahami undang-undang kehidupan, sebab-sebab keberadaan alam, hokum yang berlaku di alam semesta dan berbagai hakikat atas segala sesuatu (Q.S 27: 59-64, 24: 40)

2) Mengenal nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya. a) Nama-nama (asmaul husna) dan sifat-sifat Allah merupakan sarana yang dipergunakan Allah untuk kita mengenal diri-Nya. (Q.S 17: 110, 7: 180) b) Nama allah yang teragung i) ( H.R Daud, Tirmidzi dan Nasai; Kitab Abu Daud no. 1276)

ii) (H.R Abu DAud dan Turmudzi; Kitab Abu Daud 1277)

iii) (H.R Ahmad, Abu Daud dan Turmudzi; Kitab Abu Daud 1278)

} dan

iv) Laa ilaaha alla anta subhanaka inni kuntu minazhzholimin (H.R Hakim)

Anda mungkin juga menyukai