Anda di halaman 1dari 14

RANGKAIAN ARUS SEARAH

a) Resistor dan Kode Warna b) Rangkaian Tertutup(arus, tegangan, dan daya) c) Rangkaian seri/Pararel d) Potensio

Disusun oleh : Nadia Nibrastsalis (5215102635) Siti Lailatul Qhoiriyah (5215102623) Yuana Dwi Hayati (5215102645) Pendidikan Teknik Elektronika 2011

TUJUAN
1. 2. 3. 4. 5. Dapat menjelaskan tentang rangkaian arus searah Mengetahui nilai resistor dari kode warnanya Dapat menjelaskan rangkaian tertutup yang berkaitan dengan arus, tegangan, dan daya Mampu menjelaskan rangkaian seri dan parallel ( arus, tegangan,dan hambatan) Mengetahui hubungan potensio dengan arus dan hambatan.

I. PENDAHULUAN
Manusia tidak bisa melihat ,merasa, dan mencium atau menyadari keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Oleh sebab itu baru pada abad ke-18 hal-hal mengenai listrik diteliti. Sekarang ini listrik telah menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk digunakan sebagai sumber tenaga, misalnya untuk lampu, mesin listrik, telepon, televisi, komputer dan lain sebagainya. Beberapa peralatan elektronika ada yang menggunakan sumber tegangan bolak-balik (AC) adapula yang memakai sumber tegangan listrik arus searah (DC). Pada rangkaian arus searah(DC) hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemem pada rangkaian DC meliputi: a. Baterai b. Hambatan c. Kawat penghantar Pembahasan lebih jelas mengenai rangkaian arus searah baik pada rangkaian seri maupun paralel, serta pembahasan mengenai resistor dan potensiometer akan dibahas lebih lanjut pada Bab.II II. RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH Secara sepintas arus listrik dapat kita tandingkan dengan air. Tetapi ada perbedaan pokok, dalam arus listrik yang bergerak mengalir adalah molekul-molekul air, sedangkan dalam arus listrik yang mengalir adalah electron-elektron yang ada didalam penghantar. Electron-elektron terikat pada inti-intinya. Namun dapat memberikan tenaga yang cukup besar kepada elektro-elektron hingga electron-elekton yang berada pada jalur valensi terlepas dari ikatan inti dan melompat ke jalur hantaran. Salah satu pemberian tenaga adalah dengan sarana baterai. Maka electron-elektron dalam jalur hantaran itulah, yaitu electron bebas, yang membentuk arus listrik .

Gambar 1. Elekteron terikat pada intinya

Gambar2. Arus listrik terjadi pada lompatan electron dari satu atom ke atom berikutnya, bukan elektro sama yang bergerak di sepanjang penghantar.

Salah satu sumber arus listrik adalah yang banyak ditemui adalah baterai. Baterai dari berbagai tipe banyak dipakai dalam elektronika. Baterai adalah sekelompok sel-sel (elemen) kimiawi yang lazimnya dihubungkan deret yaitu kutub negatif (-) satu sel dihubungkan kepada kutub positif (+) sel berikutnya . ada tiga komponen utama pada baterai : dua elektroda, yaitu anoda dan katoda, dan elektrolit. Elektroda dibuat dari bahan yang dapat secara kimiawi bereaksi untuk mentransfer electron. Anoda adalah elektroda yang akan melepaskan electron-elektron selama baterai mengeluarkan arus. Ini adalah kutub positif. Katoda adalah elektroda yang menyerap electron-elektron selama batterai mengeluarkan arus. Ini merupakan kutub negatif. Elektrolit adalah cairan berupa larutan asam, basa, atau garam; elektrolit pun menutup kalang hantaran antara kedua elektroda tersebut. Baterai tidak menyerap listrik, melainkan menyimpan larutan bahan-bahan kimiawi yang dapat menimbulkan realsi antara sesame bahan- bahan itu dengan cara sedemikian hingga menimbulkan aliran electron-elektron dalam kalang luar baterai. Jadi baterai mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik.

Gambar 3. Isi perut baterai seng karbon

Gambar 4. Arah arus listri dan arus electron

Jika dilihat pada gambar diatas, terlihat bahwa kutub pada baterai saling berhubungan dengan sepotong kawat tembaga. Maka mengalirlah arus listrik di dalam kawat itu dan juga didalam baterai. Arus mengalir keluar dari kutub positif- lewat kawat- dan masuk kembali ke sumber di kutub negatif. Arus tidak akan pernah mengalir kea rah sebaliknya. Adapun arus electron mengalir keluar dari sumber dari kutub negatif- lewat kawat masuk kembali kesumber kutub positif. Didalam baterainya pun arus listrik tetap melanjutkan arus listrik yang mengalir dari kutub negative ke kutub positif. Kesimpulan : a. Arus listrik mengalir dari sumber dari kutub positif ke kutub negative b. Arus electron (di luar sumber) mengalir dari kutub negative kekutub positif.

II.1. Resistor
Di dalam kebanyakan rangkaian listrik, kita menyambung-nyambungkan berbagai komponen rangkaian dengan kawat tembaga. Hal ini Karena tembaga sebagai bahan konduktor listrik yang sangat baik dan tahanan yang sangat rendah. Akan tetapi, sejumlah sambungan pada rangkaian listrik membutuhkan tahanan listrik yang lebih besar daripada yang diberikan kawat tembaga. Inilah alas an mengapa kita menggunakan resistor. A. Lambang Resistor Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R " , sedangkan icon nya seperti ini : . Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance ) .

Gambar 5. Tipe dan bentuk resistor

Potensiometer L D R N T C Trimpot Lambang-lambang dari beberapa Jenis Resistor Kerusakan pada resistor dapat berupa : 1) Berubah harga (karena panas, umur, dll) 2) Putus. Ini berartiputus sama selkali, tetapi mungkin berubah harga menjadi sangat besar sekali. Putus berarti harga resistor berubah manjadi tak berhinnga. 3) Bocor atau tak berhubung singkat. ( harga berubah menjadi sangat kecil atau nol)

B.Kode warna resistor Tiga buah cincin berwarna dipergunakan untuk mengindikasikan nilai tahanan sebuah resistor tetap (fixed resistor). Dan 1 cincin lagi untuk nilai toleransi. Warna tiap-tiap cincin mempresentasikan sebuah bilangan. Cincin pertama: menunjukkan digit pertama nilai tahanan. Cincin kedua: menunjukkan digit kedua nilai tahanan. Cincin ketiga: Faktor pengali, sebuah nilai pemangkatan 10. Pada umumnya pada badan resistor terdapat cincin ke-4. Cincin ke-4 ini mengindikasikan nilai toleransi atau tingkat kepresisian resistor. Cincin ini memberitahukan seberapa jauh nilai tahanan ukur resistor akan menyimpang dari nilai tahanan nominal yang dinyatakan oleh kode warna resistor.

KODE WARNA APPLET WARNA NILAI TOLERANSI Hitam Coklat Merah Orange Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih Emas Perak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,1 0,01 ----------------------------------------10 % 1%

II.2. Rangkaian Tertutup


A. Voltase (tegangan) Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. V= I .R Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).

Jumlah tegangan pada rangkaian tertutup selalu nol. Hal ini juga berlaku pada setiap rangkaian elektronik yyang mana medan listrik diarahkan didalam sambungan dan komponen. Jumlah nol hanya bias didapatkan kalau semua tambahan nol atau kalau ada minimal satu tambahan yang negative. Voltase yang negative biasanya terdapat pada sumber tegangan seperti baterai dan catu daya.

B. Arus dalam Rangkaian Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A)

C. Daya Listrik Daya listrik mempresentasikan laju perubahan energi yang dihasilkan oleh sebuah perangkat listrik, dari satu bentuk energy ke bentuk lainnya. Laju perubahan P= I x V ; Daya = Arus x Tegangan dinyatakan dalam satuan Watt(W). Daya juga sebanding dengan tegangan yang menggerakkan arus. Semakin besar arus dan semakin besar gaya listriknya, maka daya yang di hasilkan semakin besar. Gambar 6. Rangkaian arus searah

II.3. Rangkaian Seri dan Paralel


A. Rangkai seri / parallel Dalam rangkaian listrik kita menggunakan berbagai hambatan, yang terkadang disusun secara seri atau parallel atau campuran. Rangkaian seri Arus listrik yang mengalir pada rangkaian seri resistor sama besar. Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.

Rangkaian seri

Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap- tiap komponen (resistor).Rangkaian paralel

. Jumlah kebalikan hambatan total rangkaian paralel sama dengan jumlah dari kebalikan hambatan tiap- tiap komponen (resistor).

II.3. Potensiometer
Apabila kita ingin mengubah-ubah nilai tahanan pada suatu bagian pada salah satu bagian rangkaian listrik, kita menggunakan resistor variabel (potensiometer). Potensiometer sering disebut pot saja. Macam-macamnya: Potensiometer geser, potensio putar, pot preset.

VI. SOAL DAN JAWABAN


1. Apa perbedaan antara rangkaian seri dan parallel?? Perbedaaannya : 1. Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda2 tergantung besar hambatan pada rangkaian trsbt.. 2. Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang... 3. rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ... 4. Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rang paralel 5 total daya yg diserap rangkaian seri lbiasanya ebih besar dibanding rang. Parallel

2. diketahui R1 = 15, R2 = 100, dan R3 = 47, berapakah nilai RTotal jika disusun seri dan RTotal jika disusun paralel? Rtotal seri:

RTotal = R1 + R2 + R3 RTotal= 15 + 100 + 47 RTotal= 162

Rtotal paralel:

RTotal= 1 / {(1/R1)+(1/R2)+(1/R3)} RTotal= 1 / {(1/15)+(1/100)+(1/47)} RTotal= 10.2

Daftar pustaka : http://dykuza.files.wordpress.com/2010/12/3.jpg http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/orari-diklat/teknik/elektronika/elektronika-dasar-I-univnegeri-jember/bab02-rangkaian-arus-searah.pdf

http://2.bp.blogspot.com/_vOI-O0S-B0/TMVUyxih2aI/AAAAAAAAABY/utLqmCN2KJQ/s1600/zz.gif http://awinryd.files.wordpress.com/2010/04/arah-arus-listrik-dan-arah.jpg

Anda mungkin juga menyukai