Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN Keluarga berencana merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan

utama. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama diperlukannya pelayanan keluarga berencana1. Perwujudan nyata dalam partisipasi program Keluarga Berencana adalah dengan menggunakan kontrasepsi. Tetapi dilain pihak terdapat kendala berupa banyaknya jenis kontrasepsi yang beredar dipasaran dan masyarakat hanya mampu menyebut jenis alat atau obat kontrasepsi tersebut sedangkan informasi-infomasi mengenai keuntungan, kekurangan, kontraindikasi maupun efek samping dari kontrasepsi tersebut tidak mereka dapatkan, belum lagi adanya pandangan-pandangan atau norma budaya lingkungan dan orang tua yang dapat membuat pengguna (akseptor) menjadi ragu-ragu dalam menggunakan kontrasepsi tersebut. Untuk itu diperlukan suatu layanan konseling agar dapat menjelaskan secara benar setiap kontrasepsi dengan jelas mengenai keuntungan, kerugian, efek samping maupun kontraindikasinya. Penggunaan alat dan obat kontrasepsi memang tidak dapat lepas dari efek samping dan risiko yang kadang-kadang dapat merugikan kesehatan, namun demikian yang harus dipikirkan adalah benefit/ keuntungan dari penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut yang lebih besar dibanding tidak menggunakan kontrasepsi. Adapun syarat metode kontrasepsi yang ideal adalah1 : Aman, artinya tidak menimbulkan komplikasi yang berat bila digunakan Berdaya guna, dalam arti bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah kehamilan Dapat diterima, bukan hanya oleh akseptor tapi juga oleh lingkungan budaya di masyarakat Terjangkau harganya oleh masyarakat Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, kesuburan akan segera pulih, kecuali untuk kontrasepsi mantap.

BAB II KONTRASEPSI Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.1,2 Kontrasepsi ideal itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Dapat dipercaya 2) Tidak menimbulkan efek yang dapat mengganggu kesehatan 3) Daya kerjanya dapat diatur sesuai kebutuhan 4) Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus 5) Tidak memerlukan motivasi terus menerus 6) Mudah pelaksanaannya 7) Murah hargannya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat 8) Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan Akseptabilitas Akseptabilitas ini terbukti apabila pasangan tetap menggunakan cara kontrasepsi yang besangkutan, dan baru berhenti jika pasangan tersebut menginginkan anak lagi atau jika kehamilan tidak akan terjadi lagi karena faktor usia wanitanya yang sudah lanjut atau oleh karena yang bersangkutan telah melakukan tubektomi atau bilamana suaminya telah divasektomi. Efektivitas (daya guna) Efektivitas (daya guna) suatu cara kontrasepsi dapat dinilai pada 2 tingkat yakni : 1. Daya guna teoritis( Theoritical effectiveneess), yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diingini, apabila cara tersebut digunakan terus-menerus dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. 2. Daya guna pemakai (use effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi dalam keadaan sehari-hari dimana pemakainya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemakai tidak hati-hati, kurang taat pada peraturan dan sebagainya. 1,2

Metode kontrasepsi3 Metode-metode dengan efektivitas bervariasi yang saat ini digunakan adalah : 1. Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat/obat-obatan 2. Kontrasepsi secara mekanis baik untuk pria maupun wanita 3. Kontrasepsi dengan obat-obat spermatisida 4. Kontrasepsi Hormonal (oral, suntik, implant) 5. Kontrasepsi dengan AKDR 6. Kontrasepsi Mantap (tubektomi dan vasektomi) KONTRASEPSI TANPA MENGGUNAKAN ALAT-ALAT ATAU OBAT-OBAT Senggama terputus Senggama terputus adalah penarikan penis dari vagina sebelum ejakulasi terjadi. Hal ini berdasarkan kenyataan, bahwa akan terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar pria, dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi. Waktu yang singkat ini dapat digunakan untuk menarik keluar penis dari vagina. Keuntungannya, cara ini tidak membutuhkan biaya, alat-alat maupun persiapan, akan tetapi kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan bisa mengurangi kenikmatan/kepuasan dalam berhubungan seksual. Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun). Dan efektivitasnya akan jauh menurun jika sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis. 1-3 Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh : a) Adanya pengeluaran air mani sebelum terjadinya ejakulasi (praejakulatory fluid) yang dapat mengandung sperma, apalagi pada koitus yang berulang (repeated coitus) b) Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina c) Pengeluaran semen dekat pada vulva dapat menyebabkan kehamilan.

Pembilasan pasca senggama (postcoital douche) Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan kontrasepsi. Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina. Penambahan cuka ialah untuk memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina. Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat dilakukan, spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki servik uteri. 1,2 Perpanjangan masa menyusui anak (prolonged lactation) Hal ini dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan per laktasi; ibu belum mendapat haid, dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan. Laktasi dikaitkan dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya ovulasi. Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat mendahului haid pertama sehingga apabila hanya mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian kontrasepsi lain.3-5 Metode Amenorea Laktasi (MAL) AKDR Sterilisasi Kondom/spermasida Kontrasepsi Progestin KB Alamiah Kontrasepsi kombinasi Efectivitas Menyusui anak mencegah ovulasi dan memperpanjang amenorea postpartum Persalinan 3 minggu 6 minggu 6 bulan

Tabel 1. Waktu yang dianjurkan untuk memulai kontrasepsi pada wanita menyusui1

Pantang berkala ( rhythm method) Masa subur yang disebut Fase Ovulasi mulai 48 jam sebelum ovulasi dan berakhir 24 jam setelah ovulasi. Sebelum dan sesudah masa itu, wanita tersebut berada dalam masa tidak subur. Kesulitan cara ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk ditentukan; ovulasi umumnya terjadi 14 2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Pada wanita dengan haid yang tidak teratur, akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda, dapat diterapkan masa subur dengan perhitungan : Daur haid terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi 11 hari. Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang telah dikurangi. 1,2 KONTRASEPSI SECARA MEKANIS PADA PRIA Kondom Prinsip kerja dari kondom adalah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus, dan mencegah pengumpulan sperma didalam vagina.Bentuk kondom adalah silindris dengan pinggiran yang tebal pada ujung yang terbuka, sedangkan ujunhg yang buntu berfungsi sebagai pengumpul sperma. Keuntungan kondom, selain digunakan untuk perlindungan terhadap penyakit kelamin, ialah bahwa itu juga dapat digunakan untuk tujuan kontrasepsi. Kekurangannya adalah ada kalanya pasangan yang menggunakan kondom merasa selaput karet tersebut sebagai penghalang dalam kenikmatan sewaktu melakukan koitus. Efek samping kondom tidak ada, kecuali apabila ada alergi terhadap bahan pembuat karet. Efektivitas kondom ini tergantung pada mutu kondom tersebut dan ketepatan pada saat pemakaian. Mengenai pemakaian kondom perlu diperhatikan hal-hal berikut : 1. Jangan melakukan koitus sebelum kondom terpasang dengan baik. 2. Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang dalam ereksi. Pada pria yang tidak bersunat, prepusium harus ditarik terlebih dahulu.

3. Tinggalkan sebagian kecil dari ujung kondom untuk menampung sperma. Pada kondom yang mempunyai kantong kecil di ujungnya, keluarkanlah udara terlebih dahulu sebelum kondom dipasang. 4. Pergunakanlah bahan pelicin secukupnya pada permukaan kondom untuk mencegah terjadinya robekan. 5. Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahanlah kondom pada tempatnya ketika penis dikeluarkan dari vagina, supaya sperma tidak tumpah. KONTRASEPSI MEKANIS PADA WANITA Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk tujuan kontrasepsi. Secara umum pessarium dapat dibagi atas dua golongan, yakni (1) diafragma vaginal ; dan (2) cervical cap. Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis pada pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam tipis yang tidak dapat berkarat, ada pula yang dari kawat halus yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per. Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus. Untuk memperkuat khasiat diafragma, obat spermatisida dimasukkan ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya. Diafragma vaginal sering dianjurkan pemakaiannya dalam hal-hal seperti : 1. keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baik. 2. jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, sehingga tidak dibutuhkan perlindungan yang terus-menerus. 3. jika pemakaian pil, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara waktu oleh karena sesuatu sebab. Diafragma paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik. 6

Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma tidak dapat dibenarkan, misalnya pada 1) sistokel yang berat; 2) prolapsus uteri; 3) fistula vagina; 4) hiperantefleksio atau hiperretrofleksio uterus. Umumnya diafragma vaginal tidak menimbulkan banyak efek sampingan. Efek sampingan mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat spermatisida yang dipergunakan, atau oleh karena terjadi perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ. Efektivitas nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama)1. Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah : 1) diperlukan motivasi yang cukup kuat; 2) umumnya hanya cocok untuk wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara massal; 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan kegagalan; 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau AKDR. Keuntungan cara ini ialah : 1) hampir tidak ada efek sampingan; 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian yang betul, hasilnya cukup memuaskan; 3) dapat dipakai sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu sebab. 1,2 Cervical cap Cervical cap dibuat dari karet atau plastik, dan mempunyai bentuk mangkuk yang dalam dengan pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya ialah dari diameter 22 mm sampai 33 mm; jadi lebih kecil daripada diafragma vaginal. Cap ini dipasang pada porsio servisis uteri seperti memasang topi. Dewasa ini alat ini jarang dipakai untuk kontrasepsi. KONTRASEPSI DENGAN OBAT-OBAT SPERMATISIDA Obat spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri atas 2 komponen, yaitu zat kimiawi yang mampu mematikan spermatosoon, dan vehikulum yang nonaktif dan yang dipergunakan untuk membuat tablet atau cream/jelly. Makin erat hubungan antara zat kimia dan sperma, makin tinggi efektivitas obat. Oleh sebab itu, obat yang paling baik ialah yang dapat membuat busa setelah dimasukkan ke dalam vagina, sehingga kelak 7

busanya dapat mengelilingi serviks uteri dan menutup ostium uteri eksternum. Cara kontrasepsi dengan obat spermatisida umumnya digunakan bersama-sama dengan cara lain (diafragma vaginal), atau apabila ada kontraindikasi terhadap cara lain. Efek sampingan jarang terjadi dan umumnya berupa reaksi alergi. Kini di pasaran terdapat banyak obat-obat spermatisida, antara lain dalam bentuk : 1. suppositorium : Lorofin suppositoria, Rendel pessaries. Suppositorium dimasukkan sejauh mungkin ke dalam vagina sebelum koitus. Obat ini baru mulai aktif setelah 5 menit. Lama kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam. 2. jelly atau cream. 1) Perseptin vaginal jelly, Orthogynol vaginal jelly, 2) Delfen vaginal cream. Jelly lebih encer daripada cream. Obat ini disemprotkan ke dalam vagina dengan menggunakan suatu alat. Lama kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam. 3. tablet busa : Sampoon, Volpar, Syn-A-Gen. Sebelum digunakan, tablet terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air, kemudian dimasukkan ke dalam vagina sejauh mungkin. Lama kerjanya 30-60 menit. C-film, yang merupakan benda yang tipis, dapat dilipat, dan larut dalam air. Dalam vagina obat ini merupakan gel dengan tingkat dispersi yang tinggi dan menyebar pada porsio uteri dan vagina. Obat mulai efektif setelah 30 menit. Efektivitas KB spermatisid ini kurang (3 21 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama)1. KONTRASEPSI HORMONAL Di bawah pengaruh hipotalamus, hipofisis mengeluarkan menurut urutan tertentu Follicle Stimulating Hormone (FSH) Luteinizing Hormone (LH). Hormon-hormon ini dapat merangsang ovarium untuk membuat estrogen dan progesteron. Penyelidikan lebih lanjut menunjukan bahwa baik estrogen maupun progesteron dapat mencegah ovulasi. Pengetahuan ini dijadikan dasar untuk menggunakan kombinasi estrogen dan progesteron sebagai cara kontrasepsi dengan jalan mencegah terjadinya ovulasi. 1,2

Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi) Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat diberikan per oral, suntikan IM, atau dalam bentuk koyo. Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama 1minggu, agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding) dari uterus. Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1. Mekanisme kerja Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid bersifat multiple, tetapi efek yang terpenting adalah mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan gonadotropin releasing factors dari hypothalamus. Yang mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis. Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin. Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi dengan mengubah pematangan endometrium. Estrogen mempercepat transportasi ovum; namun, progestin menyebabkan perlambatan. Karena itu, peran keduanya dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum jelas. Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang kental, sedikit, selular, dan menghambat jalannya sperma. Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat. Seperti estrogen, progestin menyebabkan endometrium menjadi kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista. Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin. Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang sangat efektif, blockade penetrasi sperma oleh mucus serviks, dan penghambatan implantasi di endometrium apabila dua mekanisme pertama gagal. Kontrasepsi oral kombonasi estrogen plus progestin, apabila diminum setiap hari selama 3 dari 4 minggu, menghasilkan proteksi terhadap kehamilan yang hampir absolute. Keamanan. Secara umum, kontrasepsi oral yang jika dipantau pemberianya dengan benar terbukti relatif aman bagi sebagian besar wanita.

Kemungkinan efek samping dari pil KB yang selama ini terlalu banyak dan terlalu lama mendapat perhatian efek merugikan pada para pemakai mungkin hanya terjadi akibat rasa cemas karena publisitas yang terus menerus.Sayangnya, dokter serta masyarakat awam sering kebingungan karena laporan yang banyak dan sering bertentangan tersebut. Efek yang menguntungkan Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia. Dilaporkan angka kegagalan 0,32 per 100 wanita-tahun atau kurang. Efek menguntungkan lainnya yang dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat; pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang; angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90%; dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis berkurang; kista ovarium fungsional sampai 80% dan salpingitis berkurang; keluhan premenstruasi berkurang; angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai 40%; berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai 40%; perbaikan hirsutisme; perbaikan akne; pencegahan aterogenesis; insiden dan keparahan penyakit radang panggul berkurang; dan perbaikan rematoid artritis. 1,5 Kemungkinan efek yang merugikan Efek metabolik Lipoprotein dan lemak Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol total. Estrogen menurunkan konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL, sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang sebaliknya. Hal ini penting untuk mengetahui pada proses pembentukan penyakit pembuluh arteri. Metabolisme karbohidrat Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang signifikan. Metabolisme protein Estrogen akan meningkatkan pembentukan berbagai globulin oleh hati. Meningkatnya pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan dengan dosis, dan konversinya oleh renin menjadi angiotensin I dicurigai menimbulkan 10

hipertensi. Fibrinogen dan mungkin faktor II, VII, IX, X, XII, XIII, akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen, dan insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan dosis estrogen. Penyakit hati Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral; gejala dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan. Tampaknya kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung empedu pada wanita yang rentan, tapi secara keseluruhan tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang. Neoplasia Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab kanker tampaknya kecil. Sebenarnya, pada penelitian-penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif terhadap kanker ovarium dan endometrium. Hiperplasia dan kanker hati Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan pembentukan tumor yang jinak, tetapi tidak selalu. Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi (biasanya mestranol) untuk jangka panjang. Adenoma hipofisis Serviks Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral, dan resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5 tahun. Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini memiliki hubungan sebab akibat. Kanker payudara Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara. Pada sebuah studi terbesar, tidak terbukti adanya peningkatan resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi oral (Cancer and Steroid Hormone Study,1986). 1,2,5 Gizi Penyimpangan kadar beberapa zat gizi, yang serupa dengan yang dijumpai pada kehamilan normal, dilaporkan terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral. 11

Defisiensi piridoksin Perubahan-perubahan biokimiawi yang menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal. Hal ini terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi piridoksin.

Efek kardiovaskular Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi hormonal. Tromboembolisme Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko trombosis dan emboli vena adalah hipertensi, kegemukan, diabetes, merokok, dan gaya hidup yang tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk.,1998). Stroke dan Trombosis arteri Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik. Hipertensi Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen, terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan normal. Tekanan darah akan normal kembali saat kontrasepsi dihentikan. Terjadinya hipertensi pada kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian kontrasepsi oral setelahnya. Infark miokardium Infark miokardium terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok, karena merokok merupakan faktor resiko independen. Ada 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang sedang atau pernah merokok. Nyeri kepala migren

12

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala migren mungkin berkurang atau meningkat. Tapi lebih baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada wanita yang memiliki migren, karena mungkin saja akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke atau stroke ringan. Efek pada reproduksi Amenorea pasca pil Setelah kontrasepsi kombinasi dihentikan 3 bulan biasanya ovualasi akan segera pulih dan kembali seperti semula. Laktasi Pemakaian hormon kontrasepsi oral pada ibu menyusui akan mengurangi jumlah ASI. Hanya sedikit hormon yang diekskresikan ke dalam ASI. Karena hampir tidak memberikan efek pada laktasi dan merupakan kontrasepsi yang baik. Efek lain Mukorea Kloasma Mioma uteri; kemungkinan besar tidak bertambah besar pada pemakaian kontrasepsi oral Pertambahan berat badan; tidak semua wanita yang menggunakan ini akan mengalami peningkatan berat badan. Hal ini terjadi oleh karena adanya retensi cairan, tetapi umumnya akibat pola makan yang berubah sebab ibu merasa tenang dan tidak takut hamil lagi setelah menggunakan alat kontrasepsi5 . Depresi; karena kontrasepsi oralyang mengandung estrogen 50 g atau lebih

Kontrasepsi progestasional Progestin oral Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya mengandung progestin 350 g atau kurang yang diminum setiap hari. Pil ini tidak terlalu populer oleh karena insiden perdarahan ireguler dan angka kehamilannya jauh lebih tinggi. Pilihan yang baik bagi ibu yang menyusui, mulai diminum pada minggu ke 6 setelah melahirkan 1,5. Pil ini mengganggu kesuburan tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi. Kemungkinan

13

sebabnya adalah terbentuknya mukus serviks yang menghambat penetrasi sperma dan perubahan pematangan endometrium sehingga dapat menolak implantasi blastokista. Keuntungan Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan keganasan belum terbukti, lebih kecil kemungkinannya menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri kepala, tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi, dismenorea, dan gejala premenstruasi. Kekurangan Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal, perdarahan uterus yang tidak jelas, kista ovarium fungsional menjadi sering, dan pil ini harus diminum paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya, yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai tambahan. Kontraindikasi Terutama pada wanita berumur, dengan perdarahan uterus yang tidak jelas, riwayat kehamilan ektopik atau kista ovarium fungsional.

Kontrasepsi progestin suntik Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada kontrasepsi oral kombinasi, efek bertahan lama dengan hanya 4 6 kali penyuntikan setahun, dan gangguan laktasi yang minimal. Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas diseluruh dunia, mekanisme kerja kedua obat tampaknya multipel, termasuk inhibisi ovulasi, peningkatan kekentalan mukus serviks, dan pembentukan endometrium yang kurang ramah bagi implantasi ovum. Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin oral. Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan, perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian, dan anovulasi yang lama setalah penghentian kontrasepsi. Pemulihan kesuburan akan lambat namun tidak terhambat, pada pemakaian jangka panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi kolesterol LDL tidak meningkat, hanya terjadi sedikit modifikasi

14

metabolisme glukosa, insiden anemia defisiensi besi menurun. Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata. Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral tulang, namun akan pulih setelah terapi dihentikan. Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar obat dilepaskan secara perlahan-lahan. Dosis lazim adalah 150 mg setiap 90 hari3 . Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama dalam dosis 200mg, tetapi penyuntikan obat ini harus diulang setiap 60 hari. Implan progestin (sistem Norplant) Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal. Setiap wadah memiliki panjang 34mm, garis tengah 2,4mm, dan mengandung 36 mg levonorgestrel. Dosis kombinasi sebesar 216 mg menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 g/hari untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi yang efektif. Inin merupakan salah satu metode yang paling efektif yang tersedia. Dan yang paling utama, bahwa setelah penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan segera. Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan progestin oral, kecuali efek pada metabolisme karbohidrat. Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan, kadar glukosa dan insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik. Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna, tetapi akan sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk diabetik. Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi pengurangan kepadatan tulang. Karena memerlukan tindakan bedah ringan, terdapat juga masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal. Dan apabila tidak dimasukkan sesuai petunjuk, maka pengeluarnnya akan menjadi lebih sulit.

15

Injeksi Medroksiprogesteron asetat/ Estradiol Sipionat Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan. Obat ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau Cyclo-Provera. Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi dan menekan proliferasi endometrium. Kadar estrasdiol mencapai puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi ovulatorik normal. Kadar estradiol menetap setinggi ini selama sekitar 10-14 hari, dan penurunannya menyebabkan perdarahan lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan. Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata. Timbulnya perdarahan yang tidak teratur, namun setelah 3 bulan pemakaian, ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi depomedroksiprogesteron asetat. Pulihnya kesuburan setelah penghentian berlangsung cepat, dengan hampir 83% wanita menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian. Angka pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat. Kontraindikasi Kontraindikasi terhadap penggunaan pil dapat dibagi dalam kontraindikasi mutlak dan relatif. Kontraindikasi mutlak Termasuk disini : 1) Tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen 2) Penyakit-penyakit hati yang aktif, baik yang akut ataupun menahun 3) Pernah mengalami tromboflebitis, trombo-emboli, kelainan serebro-vaskuler 4) Diabetesmellitus 5) Kehamilan Kontraindikasi relatif Yang termasuk kontraindikasi relatif antara lain : 1) Depresi 2) Migrain 16

3) Mioma uteri 4) Hipertensi 5) Oligomenorea dan amenorea Kelebihan dan kekurangan pil kombinasi Kelebihan pil kombinasi antara lain : 1) Efektivitasnya dapat dipercaya (daya guna teoritis hampir 100%, daya guna pemakaian 95-98% 2) Frekuensi koitus tidak perlu diatur 3) Siklus haid jadi teratur 4) Keluhan-keluhan dismenorea yang primer jadi berkurang atau hilang sama sekali Kekurangan penggunaan pil kombinasi antara lain : 1) Pil harus diminum tiap hari, sehingga kadang merepotkan 2) Motivasi harus kuat 3) Adanya efek samping walaupun sifatnya sementara, misalnya mual, sakit kepala, buah dada nyeri, 4) Kadang-kadang setelah berhenti minum pil dapat timbul amenorea yang persisten 5) Untuk golongan penduduk tertentu harganya masih mahal KONTRASEPSI DENGAN AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) Mekanisme kerja AKDR Sampai sekarang mekanisme kerja AKDR belum diketahui secara pasti. Kini pendapat terbanyak adalah bahwa kontrasepsi AKDRdalam kavum uteri menimbulkan reaksi peradanyan edometrium yang disertai dengan sebukan leukosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma. Pada AKDR bioaktif mekanisme kerjanya selain menimbulkan peradanyan seperti pada AKDR biasa, juga oleh karena ion logam atau bahan lain yang melarut dari AKDR mempunyai pengaruh terhadap sperma. 1,2 Keuntungan-keuntungan AKDR AKDR mempunyai keuntungan terhadap cara kontrasepsi yang lain karena : 17

1) Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan demikian satu kali motivasi. 2) Tidak menimbulkan efek sistemik. 3) Alat tersebut ekonomis dan cocok untuk penggunaan masal 4) Efektivitas ckup tinggi. 5) Reversibel. Efek samping AKDR Perdarahan Umumnya setelah pemasangan AKDR, terjadi perdarahan sedikit-sedikit yang cepat berhenti.Keluhan yang sering terjadi dalampemakaian AKDR adalah menoragia, spotting metroragia Rasa nyeri dan kejang diperut Rasa nyeri dan kejang diperut dapat terjadi segera setelah pemasangan AKDR; biasanya rasa yeri ini akan berangsur-angsur hilang dengan sendirinya. Gangguan pada suami Kadang-kadang suami dapat merasakan adanya benang AKDR sewaktu besenggama. Ekspulsi (pengeluaran sendiri) Biasanya terjadi pada waktu haid dan dipengaruhi oleh : a. Umur dan paritas b. Lama pemakaian c. Ekspulsi sebelumnya d. Jenis dan ukuran e. Faktor psikis Komplikasi AKDR Infeksi Jika terjadi infeksi, hal ini mungkn disebabkan oleh suatu adanya infeksi yang subakut atau menahun pada traktus genitalis sebelumpemasanagn AKDR. Perforasi Kemungkinan terjadinya perforasi harus diperhatikan apabila pada pemeriksaan dengan spekulum benang AKDR tidak kelihatan. Dalam hal ini pada pemeriksaan dengan sonde

18

uterus atau mikrokurettidak dirasakan AKDR dalam rongga uterus. Jika ada kecurigaan kuat tentang adanya perforasi sebaiknya dilakukan foto roentgen. Kehamilan Jika timbul kehamilan dengan AKDR in situ, tidakakan timbul cacat pada bayi oleh karena AKDR terletak antara selaput ketuban dan dinding rahim.Angka keguguran dengan AKDR in situ tinggi. Jika ditemukan kehamilan dengan AKDR in situ sedang benang masih kelihatan , sebaiknya AKDR dikeluarkan oleh karena kemungkinan terjadinya abortus setelah AKDR itu dikeluarkan lebih kecil daripada jika AKDR dibiarkan terus berada dalam rongga uterus. 1-3 Kontraindikasi pemasangan AKDR Kontraindikasi dalam pemasangan AKDR dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu : * Kontraindikasi relatif ialah : 1) Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga uterus. 2) Insufisiensi serviks uteri 3) Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada bekas seksio sesarea, enukleasi mioma, dan sebagainya 4) Kelainan yang jinak serviks uteri, seperti erosio porsiones uteri * Kontraindikasi mutlak ialah : 1) Kehamilan 2) Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis. 3) Adanya tumor ganas pada traktus genitalis. 4) Adanya metroragia yang belum disembuhkan. 5) Pasangan yang tidak lestari. Pemasangan AKDR AKDR dapat dipasang dalamkeadaan berikut : Sewaktu haid sedang berlangsung Keuntungan pemasangan AKDR pada waktu haid ialah :

19

Sewaktu Postpartum

Pemasangan akan lebih mudah karena serviks pada saat itu agak terbuka dan lembek. Rasa nyeri tidak seberapa keras Perdarahaan yang timbul akibat pemasangan tidak begitu terasa. Kemungkinan pemasangan AKDR pada uterus yang sedang hamil tidak mungkin

Pemasangan AKDRpada saat setelah melahirkan dapat dilakukan : Sewaktu Postabortum Beberapa hari setelah haid terakhir KONTRASEPSI MANTAP (TUBEKTOMI DAN VASEKTOMI) Tubektomi adalah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba Fallopii wanita sedangkan vasektomi dilakukan pada kedua vas deferens pria yang menyebabkan yang bersangkutan tidak dapat hamil atau tidak dapat menyebabkan kehamilan lagi. TUBEKTOMI PADA WANITA Keuntungan tubektomi ialah : 1) Motivasi hanya dilakukan satu kali saja, sehingga tidak diperlukan motivasi yang berulang-ulang 2) Efektivitas hampir 100% 3) Tidak mempengaruhi libido seksualis 4) Kegagalan dari pihak psien tidak ada Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk mencapai tuba Fallopii terdiri atas pembedahan transabdominal seperti laparotomi, mini laparotomi, laparoskopi, dan pembedahan transvaginal, seperti kolpotomi, posterior, kuldoskopi; serta pembedahan transservikal (trans-uterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik. 20 Secara dini (immediate insertion), Secara langsung ( direct insertion), Secara tidak langsung (indirect insertion).

Cara penutupan tuba : Cara Madlener Bagian tengah tuba diangkat dengan cunam pean, sehingga terbentuk suatu lipatan terbuka. Kemudian, dasar dari lipatan tersebut dijepit dengan cunam kuat-kuat dan selanjutnya dasar itu diikat dengan benang yang tidak diserap. Tidak dilakukan pemotongan tuba.

gambar 2.2a. cara Madlener

Cara Pomeroy Cara ini paling banyak dilakukan. Dilakukan dengan mengangkat bagian tengah dari tuba sehingga membentuk suatu lipatan terbuka, kemudian dasarnya diikat dengan benang yang dapat diserap, tuba diatas dasar itu dipotong. Setelah benang pengikat diserap, maka ujung- ujung tuba akhirnya terpisah satu dengan yang lain.

gambar 2.2b. cara Pomeroy

Cara Irving Pada cara ini tuba dipotong antara dua ikatan benang yang dapat diserap, ujung proksimal dari tuba ditanamkan kedalam miometrium, sedangkan ujung distal ditanamkan ke dalam ligamentum latum.

gambar 2.2c. cara Irving

21

Cara Aldridge Peritoneum dari ligamentum latum dibuka dan kemudian tuba bagian distal bersama-sama dengan fimbria ditanam ke dalam ligamentum latum.

Cara Uchida Tuba ditarik ke luar abdomen melalui suatu insisi kecil (mini laparotomi) di atas simfisis pubis. Kemudian di daerah ampula tuba dilakukan suntikan dengan larutan Adrenalin dalam air garam dibawah serosa tuba. Akibatnya, mesosalping di daerah tersebut menggembung.lalu dibuat sayatan kecil di daerah yang kembung tersebut. Serosa dibebaskan dari tuba sepanjang kira-kira 4-5 cm; tuba dicari dan setelah ditemukan dijepit, diikat, lalu digunting. Ujung tuba yang proksimal akan tertanam dengan sendirinya dibawah serosa, sedangkan ujung tuba yang distal dibiarkan berada diluar serosa. Luka sayatan dijahit dengan kantong tembakau. Angka kegagalan cara ini adalah 0.

gambar 2.2d. cara Uchida

Cara Kroener Bagian fimbria dari tuba dikeluarkan dari lubang operasi. Suatu ikatan dengan benang sutera dibuat melalui bagian mesosalping dibawah fimbria. Jahitan ini diikat 2x, satu mengelilingi tuba dan yang lain mengelilingi tuba sebelah proksimal dari jahitan sebelumnya. Seluruh fimbria dipotong. Tehnik ini banyak digunakan. Keuntungan cara ini antara lain sangat kecil kemungkinan kesalahan mengikat ligamentum rotundum. Angka kegagalan 0,19%.

gambar 2.2e. cara Kroener

22

Vasektomi Vasektomi, selain aman dari kegagalan dengan tingkat keberhasilan 79 persen, menurut Kasmiyati, juga mampu menaikkan libido seks5. Ini berarti, vasektomi sama sekali tak menimbulkan impotensi atau ketidak jantanan5. Indikasi vasektomi ialah bahwa pasangan suami isteri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya.Kontraindikasi, sebenarnya tidak ada, kecuali bila ada kelainan lokal yang dapat mengganggu sembuhnya luka operasi, jadi sebaiknya harus disembuhkan dahulu. Keuntungan vasektomi5 : Tidak menimbulkan kelainan fisik maupun mental Tidak mengganggu libido seksualitas Operasinya hanya berlangsung sebentar sekitar 10 - 15 menit

Tehnik vasektomi Adapun tehniknya berupa: Mula-mula kulit skrotum di daerah operasi dilakukan a dan antiseptik, kemudian dilakukan anestesi lokal dengan xilokain. Anestesi dilakukan di kulit skrotum dan jaringan sekitarnya di bagian atas, dan pada jaringan disekitar vas deferens. Vas dicari dan setelah ditentukan lokasinya, dipegang sedekat mungkin dibawah kulit skrotum. Dilakukan sayatan pada kulit skrotum sepanjang 0,5-1 cm di diekat tempat vas deferens. Setelah terlihat, dijepit dan dikeluarkan dari sayatan (harus yakin itu benar vas deferens), vas dipotong sepanjang 1-2 cm dan kedua ujungnya diikat Setelah kulit dijahit, tindakan diulang pada bagian sebelahnya. Sehabis operasi, peserta vasektomi baru boleh melakukan hubungan intim dengan pasangannya setelah enam hari. Itupun harus wajib menggunakan kondom selama 12 kali hubungan demi pengamanan5. Komplikasi vasektomi : infeksi pada sayatan, rasa nyeri/sakit, terjadinya hematom oleh karena perdarahan kapiler, epididimitis, terbentuknya granuloma. Kegagalan dapat terjadi karena: terjadi rekanalisasi spontan, gagal mengenal dan memotong vas deferens, tidak diketahi adanya anomali vas deferens, koitus dilakukan sebelum kantong seminalnya betul-betul kosong. 23

DAFTAR PUSTAKA

1. Saifuddin A B. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi Pertama cetakan Keempat. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003 2. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. Edisi kedua cetakan ketujuh. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009 3. Cunningham F G, Gant NF. Williams Obstetri. Edisi ke-21.Volume 2. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2006 4. Saifuddin A B. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi pertama cetakan kedua. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2001 5. www.pikas.bkkbn.go.id/article_detail.php?aid=498 www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1007347677,29897

24

Anda mungkin juga menyukai