Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN

1. Latar BeIakang

Manggis, adalah buah tropis yang biasa tumbuh didaerah khatulistiwa seperti ndonesia.
Buah yang memiliki rasa manis menyegarkan ini di barat dikenal dengan nama
Mangosteen (inggris), Mangoustan (perancis). (anonym, 2011). Buah ini memiliki nama
latin Garcinia mangostana L termasuk family guttifarae, dan berasal dari genus garcinia,
berasal dari kingdom magnoliophyta, kelas magnoliopsida, ordo Malpighiales. Dibalik rasa
segarnya, buah ini telah banyak diteliti dan mengandung banyak sekali kandungan
senyawa yang baik untuk kesehatan (mufida, 2011). Sehingga, tanpa masyarakat disadari,
kesukaan masyarakat mengkonsumsi buah manggis membawa pengaruh baik bagi
kesehatan mereka. Dalam seratus gram buah kesegaran buah manggis yang bertekstur
putih halus ini memiliki kandungan yang sangat lengkap, seperti, karbohidrat (6-20 g),
lemak (0.1-1 g). Protein (0,6 g) vitamin A, B1, B2, dan C dalam jumlah berkisar 1-66 mg
dan senyawa xanthon yang memiliki banyak manfaat.(anonym, 2011). Senyawa xanthone
ini ditemukan hampir disetiap bagian tumbuhan manggis, senyawa ini dilaporkan memiliki
banyak sekali khasiat seperti anti oksidan, anti fungi, anti bakteri, dan sebagainya (ahkam,
2008). Namun tak diduga, kandungan senyawa xanthon yang kaya manfaat ini justru
terdapat pada kulit buahnya, bukan pada buahnya, sehingga pemanfaatan kulit manggis
perlu mendapat perhatian khusus. Pada makalah ini akan diulas kandungan apa saja,
terutama xanthon yang terdapat pada kulit buah manggis. Sehingga dapat menjadi
pertimbangan dalam pemanfaatan kulit buah manggis di kemudian hari.

2. Rumusan MasaIah
a) Apa saja kandungan yang terdapat dalam kulit manggis?
b) Apakah manfaat yang terdapat dalam kulit manggis?

3. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan manfaat apa saja
yang terdapat dalam kulit manggis, terutama senyawa xanthone.



B. Pembahasan

1. Garcinia Mangostana
Manggis (Garcinia mangostana linne) (GML) adalah buah manis khas darah
tropis seperti india, Malaysya, Philipina, dan ndonesia. Dengan pohon yang dapat
tumbuh mencapai enam sampai dua puluh lima meter (Morton, 1987). Buah manggis
memiliki penampilan yang menarik dengan warna ungu sebagai warna utama kulit
buahnya, dean daging buah yang bertekstur lembut, berwarna putih, serta beraroma
sedap. (Jung et al., 2006) Manggis telah terbukti mengandung berbagai macam
metabolit sekunder seperti prenylated and oxygenated xanthones (Govindachari and
Muthukumaraswamy 1971; Sultanbawa 1980; Peres et al, 2000). Xanthon adalah
metabolit sekunder yang ditemukan pada beberapa Iamili tanaman tingkat tinggi, Iungi
dan lichens (Peres et al, 2000; Vieira and Kijjoa 2005). Kulit buah manggis kaya akan
xanthon dan antosianin.. Dibandingkan senyawa xanthon yang lain, , u-, -, and -
mangostin, adalah senyawa bioaktiI utama yang ditemukan dalam kulit buah manggis
(Jinsart et al, 1992; Chairungsrilerd et al, 1996). Di Asia Tenggara, kulit buah manggis
telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengobati trauma, diare dan inIeksi
kulit. Hasil sintesis xanthon juga telah digunakan dalam beberapa penelitian. Beberapa
aktiIitas xanthon yang diisolasi dari kulit manggis adalah antioksidan, antitumor, anti-
inIlamasi, antialergi, antibakteri, antiIungi, and antivirus. (Peres et al, 1997; Fu et al,
2007).

gambar 1. Buah manggis


kulit buah manggis ini juga memiliki banyak sekali manfaat yang dapat dipergunakan
oleh manusia. Seperti Tanin, saponin, antosianin, dan xanthone, namun, yang paling
bermanfaat sampai saat ini adalah senyawa xanton yang terdapat dalam kulit buah
manggis. Berikut akan diberikan penjelasan tentang kandungan yang terdapat dalam
kulit manggis.

2. Tanin


Rumus Senyawa Tanin

Tanin merupakan salah satu kandungan yang terdapat dalam kulit buah
manggis. Senyawa yang tergolong tannin atau tanin adalah senyawa polifenol yang
mengandung gugus hidroksil dan gugus lainnya (misalnya karboksil). Tanin
mempunyai rasa sepat dan mempunyai kemampuan menyamak kulit. Tanin terdiri
dari berbagai asam fenolat dengan berat molekul antara 500 20.000 g.. Beberapa
tanin dapat mempunyai aktivitas antioksidan, mengambat pertumbuhan tumor, dan
menghambat enzim seperti reverse transkripitase dan DNA topoisomerase, anti-
diare, hemostatik, dan anti-hemorhodial. Tanin pada kulit buah manggis berguna
sebagai zat penyamak, dan zat pewarna hitam pada industri tekstil.
Tannin adalah salah satu zat warna yang terdapat dalam berbagai tumbuhan
dan yang paling baik adalah dalam manggis. Namun, senyawa tannin dilaporkan
memiliki beberapa aktifitas toksik, seperti menyebabkan after taste berupa rasa pahit
dan sepat, dan tanin juga mampu membentuk kompleks kuat dengan protein
sehingga menghambat proses absorpsi protein dalam pencernaan (antinutrisi). Untuk
itu, kadar tanin dalam produk pangan perlu direduksi sampai kadar aman dan baik
untuk pencernaan. solasi senyawa tanin dari kulit buah manggis dilakukan dengan
cara maserasi menggunakan pelarut aseton : air (7:3) selama 3x24 jam dengan
bantuan shaker, kemudian dilakukan fraksinasi. Pemisahan senyawa tanin dari
ekstraksi.
3. Antosianin
Kandungan antosianin yang paling banyak didapat dalam kulit buah manggis adalah
cyaniding-3-sophoroside, dan cyaniding-3-glucoside, kedua senyawa ini berguna untuk
menangkal radikal bebas atau sebagai antioksidan, selain itu, senyawa ini juga
dilaporkan dapat mencegah aterosklerosis. Senyawa ini juga dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan penglihatan mata. Cara mendapatkan senyawa ini dengan
ekstraksi. Senyawa ini biasa digunakan sebagai pewarna alami karena tidak
memberikan gejala toksisitas pada penggunaannya.
4. Xanthone
Xanthone, atau xanthen-9h-ones adalah senyawa metabolit sekunder yang dapat
ditemukan pada beberapa tanaman tingkat tinggi, jamur, dan ganggang ( peres et all,
2000), xanthone digolongkan dalam kelas heterosiklik teroksigenasi. Sejauh ini,
xanthone telah dibagi ke dalam lima grup besar, yaitu, xanthone yang teroksigenasi
sederhana, glikosida xanthone, xanthonolignoids, dan xanthone mischelancous.
Xanton memiliki aktivitas farmakologi sebagai antibakteri, antifungi, antiinflamasi,
antileukemia, antiagregasi platelet, selain itu xanton dapat menstimulasi sistem saraf
pusat dan memiliki aktivitas antituberkulosis secara 3 vtro pada bakteri Mycobacter:2
t:berc:oss (Bruneton, 1999 ; Sluis, 1985). Xanton jenis gentisin dan mangiferin
memiliki aktivitas sebagai antitumor dan inhibitor monoamin oksidase (Robinson, 1995).
Kulit buah manggis dikeringkan di udara terbuka. Kulit yang telah kering digiling hingga
menjadi serbuk simplisia, kemudian di lakukan ekstraksi dengan metode maserasi,
proses maserasi dilakukan selama 24 jam.

Maserasl merupakan proses perendaman sampel menggunakan pelaruL organlk pada
LemperaLur ruangan roses lnl sangaL mengunLungkan dalam lsolasl senyawa bahan
alam karena dengan perendaman sampel Lumbuhan akan Ler[adl pemecahan dlndlng
dan membran sel aklbaL perbedaan Lekanan anLara dl dalam dan dl luar sel sehlngga
meLabollL sekunder yang ada dalam slLoplasma akan LerlaruL dalam pelaruL organlk dan
eksLraksl senyawa akan sempurna karena dapaL dlaLur lama perendaman yang
dllakukan
ualam kullL manggls LerdapaL banyak sekall senyawa xanLhone Sampal se[auh lnl
sudah berhasll dlLemukan llma puluh [enls senyawa xanLhone yang berbeda se[arah
penemuannya xanLhone yang dllsolasl darl kullL manggls perLama kall mulanya dlnamal
mangoLln ( selan[uLnya dlkenal dengan amangosLeen) (schmld 1833) Senyawa lnl
berwarna kunlng dan dapaL dlLemukan dl kull baLang dan serbuk kerlngnya
(dragendrorf 1930) Senyawa laln yang berhasll dldapaL darl kullL manggls yang maslh
merupakan golongan xanLhone adalah gmangosLeen dan bmangosLeen (!efferson eL
al 1970) garLanln dan 8deoxygarLanln (Covlndacharl and muLhukumaraswany 1971)




Pada makalah ni akan dijelaskan lebih detail senyawa xanthone golongan a-mangostin.





. A-mangostin

a-mangostin adalah senyawa golongna xanthone yang pertama kali ditemukan pada
tahun 1855 oleh schmid. Senyawa ini oleh dragendorff (1930) dan murakami (1932)
berhasil dielusidasi strukturnya. Dan ditemukan rumus senyawanya oleh yate and scout
( 1958).
Senyawa ini memiliki rumus molekul C24H26O6 ini dipercaya memiliki khasiiat sebagai
anti kanker. Pada beberapa penelitian, senyawa ini menunjukkan aktifitas anti kanker
dengan aktivitas biologis dari u-mangostin yang telah diketahui memiliki eIek
antiproliIerasi dan apoptosis pada kanker hati (Ho et al, 2002), kanker payudara
(Moongkarndi et al, 2004) dan kaker kolorektal (Nakagawa et al, 2007). Selain itu, u-
mangostin juga terbukti menghambat metastasis pada sel kanker PC-3. (Hung et al,
2009).
Penelitian lain juga disebutkan bahwa pada Uji in-vitro 6 senyawa xanthoneyang
berbeda, dan dilakukan pada sel leukimia pada manusia. Para peneliti menemukan semua
jenis xanthone yang diujikan menghambat pertumbuhan sel kanker. Namun, dari keenam
senyawa tersebut, Xanthone dengan eIek penghambat yang paling kuat adalah alIa-
mangostin

Anda mungkin juga menyukai