Anda di halaman 1dari 2

AKAR-AKAR KESUKSESAN (Disampaikan pada Pengajian Muda-mudi Religi Gn. Kanyere, 4 Maret 2008) 1.

Kesuksesan, kemenangan, keberhasilan, kemujuran, barakah (efektifitas), kebahagiaan, dan kenikmatan adalah tujuan hidup manusia. Allah tidak menciptakan manusia untuk menjadi makhluk yang gagal, kalah, sial, dan sengsara. Allah tidak pernah merugikan (mendzalimi) manusia, justru manusia sendirilah yang sering merugikan (mendzalimi) dirinya sendiri. 2. kesuksesan tidak pernah datang dengan mengangankannya, tapi ia akan datang sebagai konsekuensi perbuatan kita. Manusia masuk surga atau neraka bukan karena angan-angannya, karena surga atau neraka hanya merupakan konsekuensi amal (aktifitasnya). 3. Percaya dengan sungguh-sungguh bahwa kita dapat kesuksesan maka kesuksesan akan menghampiri kita. memperoleh

4. Orang yang paling sukses di dunia sepanjang sejarah kehidupan manusia adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah seorang kepala negara, panglima perang, pedagang, pendidik, kepala keluarga, dan penuntun manusia kepada kesuksesan. Sampai saat ini kita dapat merasakan akibat dari kesuksesannya yaitu Dienul-Islam. 5. Allah SWT telah menyampaikan rumus kesuksesan bagi kita orang-orang mumin sebagaimana kesuksesan Nabi Muhammad dan para sahabatnya, yaitu:

1 2 3 5 4 6 7 8 9
Orang Mumin yang sukses adalah mereka yang senantiasa: a. Shalat khusyu b. Menjauhi perbuatan sia-sia c. Melaksanakan zakat (pensucian diri) d. Menjaga kemaluan e. Memelihara amanat yang dibebankan kepadanya dan janjinya f. Menjaga dan memelihara shalat

6. Berpikirlah menang, maka kita akan berhasil. Lima kali dalam sehari semalam kita selalu diingatkan untuk selalu berpikir menang dan bahagia, yaitu dengan seruan:

mari menuju kesejahteraan, mari menuju kemenangan! 7. Cara mengembangkan kekuatan kepercayaan: a. Berpikir sukses, jangan berpikir gagal. Berpikir sukses mengkondisikan pikiran untuk rencana yang menghasilkan keberhasilan. Berpikir gagal mengerjakan yang persis berlawanan.

b. Ingatkan diri secara teratur bahwa diri ini lebih baik dari pada yang dikira. Allah tidak menciptakan manusia untuk tujuan sia-sia. c. Percaya besar. Allahu Akbar...! besar kecilnya keberhasilan kita ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan. 8. Sembuhkan diri dari penyakit dalih kegagalan: a. Dalih kesehatan Ingatlah, tidak ada seorangpun di dunia ini yang mempunyai kesehatan sempurna. Tidak ada! Bahkan Rasulullah pun yang memiliki stamina tinggi dan kuat tetap pernah sakit. Menurut Dr. Schindler tiga dari empat orang yang dirawat di rumah sakit diisi oleh orang yang mengidap penyakit Emotionally Induced Illnes (penyakit yang disebabkan oleh emosi). Kita sering merasa sakit yang akhirnya benar-benar sakit. Jadi perasaan kitalah sesungguhnya yang sering menyeret kita pada penyakit. Ada 4 hal yang dapat dilakukan untuk menaklukan dalih kesehatan: Jangan berbicara tentang kesehatan kita Jangan khawatir tentang kesehatan

- Bersyukurlah kepada Allah secara tulus bahwa kesehatan kita sebagaimana adanya - Sering ingatkan diri jauh lebih baik letih karena bekeja dari pada letih karena menganggur atau bengong b. Dalih usia Pemuda-pemudi sering merasa terlalu muda untuk meraih sukses, dan yang tua merasa sudah terlalu tua. Padahal kesuksesan bisa diraih kapan saja. Yang penting saat ini kita harus bertindak dan berbuat untuk meraih sukses. Do it now! c. Dalih Nasib Nasib atau takdir sering dijadikan kambing hitam kegagalan, padahal Islam mengajarkan manusia untuk berusaha sekuat tenaga agar Allah melihat amal-amal kita yang pada akhirnya memberikan kesuksesan kepada kita. 9. Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti!

Kegagalan seharusnya adalah guru kita, bukannya pengurus pemakaman kita. Kegagalan adalah penundaan bukannya kekalahan. Kegagalan adalah perubahan rute sementara bukannya jalan buntu JOHN MAXWELL

Anda mungkin juga menyukai