Judul Buku Pengarang Penerbit Tempat Terbit Tahun Terbit : Memanfaatkan Kotoran Ternak : Ade Iwan Setiawan : Penebar Swadaya : Jakarta : 2003
Ade Iwan Setiawan seorang laki-laki kelahiran Tasikmalaya 1 Desember 1966 menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Tasikmalaya. Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB dan lulus pada tahun 1991. Sebelum bergabung dengan PT. Penebar Swadaya, ia pernah bekerja sebagai konsultan pertanian. Di selasela kesibukannya sebagai karyawan PT. Penebar Swadaya, ia sempatkan menghasilkan beberapa karya. Di dalam buku ini, ia menyumbangkan pengetahuaanya untuk memanfaatkan kotoran ternak.
Di dalam buku ini, kotoran ternak yang memiliki sederet kejelekan dalam benak kita mempunyai sisi lain jika dapat dikelola dengan baik dan maksimal. Serta dapat menaikkan taraf mutu lingkungan yang berwawasan ramah lingkungan. Tanaman memerlukan pupuk alami (kandang) walaupun unsur hara pada pupuk kandang tidak sebanyak pada pupuk buatan tetapi, pupuk kandang dapat memperbaiki sifat tanah. Pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap sifat tanah antara lain : Memudahkan penyerapan air hujan, memperbaiki kemampuan tanah untuk mengikat air, mengurangi
erosi, merupakan lingkungan tumbah yang baik bagi kecambah biji dan akar, serta merupakan sumber unsur hara. Paupuk kandang dari kotoran ternak memiliki jumlah unsur hara yang berbeda. Untuk mendapatkan pupuk kandang, maka kita juga harus tahu bagaimana cara nmengumpulkan kotoran ternak. Cara pengumpulan kotoran ternak berkaitan erat dengan sistem perkandangan. Kandang tersebut akan terjaga kebersihannya, baik dari kotoran maupun dari limbah lainnya. Sengan sistem perkandangan yang benar dan sesuai dengan hewan yang diternak, maka pengumpulan kotoran dapat dilakukan secara mudah dan dapat langsung diproses. Berdasarkan kemiripan kandang, dapat dibagi menjadi 4 berdasarkan kemiripan kandang, dapat dibagi menjadi 4 yaitu: Golongan ternak besar, sedang, kecil, dan unggas. Mengubah kotoran ternak menjadi pupuk kandang tidak dapat langsung dijadikan pupuk. Kotoran ternak yang baru dihasilkan belum dapat digunakan, dalam istilah peternak adalah masih mentah atau panas. Pada kondisi siap pakai, pupuk kandang memiliki beberapa cirri-ciri sebagai berkut: jika diraba pupuk tersebut terasa dingin, jika diremas pupuk itu mudah rapuh, wujudnya telah berubah dari wujud aslinya, dan bau aslinya yaitu bau kotoran juga telah hilang. Tingginya harga BBM sudah mulai memberi dampak yang mengkhawatirkan. Kebanyakan masyarakat kembali pada pemanfaatan kayu sebagai sumber bahan bakar. Jika hal ini berlangsung lama, akan menimbulkan masalah baru yaitu pembabatan hutan sehingga dikawatirkan dapat merusak lingkungan. Dalam konteks itu pemantaan kotoran ternak sebagai sumber energi (bahan bakar) merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi
penggunaan minyak tanah dan kayu untuk keperluan rumah tangga. Dari kotoran ternak dapat dihasilkan 2 jenis bahan bakar yaitu (gas bio) dan biorang dalam bentuk arang. Selain penghasil gas, bio, kotoran ternak juga dapat menghasilkan biorang. Penggunaan kotoran ternak sebagai bahan pembuatan biorang tidak saja sebagai merupakan cara pemanfaatan energi yang lebih baik tetapi juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kotoran ternak. Pembuatan biorang berbeda dengan pembuatan biogas. Didalam buku ini di bahas secara lengkap dari proses pembuatan samapi pada pengguanaanya. Produk-produk yang dihasilkan selain bernilai ekonomis tetapi juga berwawasan ramah lingkungan. Pemanfaatan kotoran ternak dapat mengurangi banyak kerusakan lingkungan, serta mengurangi ketergantungan kita terhadap buatan pabrik. Dengan hanya membaca buku ini, kita mendapatkan wawasan serta mewujudkan masyarakat yang kreatif dan inovatif kita dapat menjadi bangsa yang mandiri.
Di dalam buku ini Ade Iwan Setiawan menggunakan bahasa yang cukup komunikatif sebagai konsumsi masyarakat peternak. Ade juga menggunakan beberapa istilah bahasa yang sering digunakan oleh para peternak. Sebagai lulusan teknik pertanian, Ade Iwan memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat disampaikan di dalam buku ini dengan sangat bijak, jelas dan sesuai dengan keaadan ternak di Indonesia saat ini juga. Penggunaan gambar sebagai ilustrasi juga sangat memudahkan pembaca untuk membayangkan cara-cara pemanfaatan kotoran ini. Di balik semua kelebihan tersebut pasti ada kekurangan di dalam buku ini. Penjelasan-penjelasan mengenai dampak lingkungan dari kotoran hewan ternak kurang lengkap dibahas di dalam buku ini. Serta langkah-langkah dalam pembuatan suatu produk tidak terlalu jelas sehingga sedikit menyulitkan pembaca.
Walau demikian, buku Memanfaatkan Kotoran Ternak ini sangat direkomendasikan kepada para peternak atau masyarakat biasa yang ingin menambah ilmu pengetahuan serta menjadi seorang pesulap kotoran ternak. Resensator: Valianto