Anda di halaman 1dari 45

Alternatif Pendanaan Program

Pensiun Berupa Imbalan Kerja


Berdasarkan Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13
Tahun 2003
Presentasi Karya Akhir
Oleh:
Ponno Jonatan
66 03 26 206 Y

Magister Manajemen Universitas Indonesia


Daftar Isi
• Pendahuluan  Ketentuan Imbalan Kerja UUK13
• Jenis Program Pensiun 1. Tabel Pesangon dan PMK
– PPMP 2. Grafik Imbalan
– PPIP 3. Grafik Kenaikan Imbalan Pensiun
– PPMP Kombinasi 4. Grafik Unit Manfaat Imbalan Pensiun
– PPIP Kombinasi  ALternatif Pendanaan
• Program Pensiun di Indonesia  Pilihan Cara Pendanaan
• Statistik  Metode Pay-As-You-Go
1. Piramida Kependudukan (1950)
 PPMP
2. Tingkat Kelahiran
 Tabel Faktor PPMP (usia
(usia 35-50)
3. Tingkat Kematian
 Faktor PPMP dikaitkan dengan Masa Kerja
4. Harapan Hidup
 Faktor PPMP dikaitkan dengan Usia
5. Piramida Kependudukan (2005)
 Faktor PPMP dikaitkan dengan Usia dan Masa Kerja
6. Piramida Kependudukan (2050)
 PPIP
7. Rasio Ketergantungan
 Tingkat Iuran PPIP dikaitkan dengan Usia dan/ Masa Ke
8. Jamsostek
 Perbandingan Manfaat Pensiun PPIP
9. Dana Pensiun
 PPMP Kombinasi
 PPIP Kombinasi
• Pertumbuhan Dana Pensiun  Alternatif Pendanaan Lainnya
– Peran Pemerintah
– Kaitan UUK 13/2003
 Kesimpulan-1
• Sinkronisai UUK dan UUDP  Kesimpulan-2
• Rasio Penggantian Penghasilan
1. Definisi
2. JHT Jamsostek
3. UUK 13/2003
4. PPIP
5. PPMP

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 2


Pendahuluan
 Tujuan utama pembentukan Program
Pensiun oleh Perusahaan adalah
memberikan kesinambungan penghasilan
saat karyawan memasuki masa pensiun.
 Pada umumnya Program Pensiun tidak
hanya memberikan manfaat saat
karyawan pensiun tetapi juga memberikan
manfaat kepada:
 karyawan yang berhenti bekerja secara
sukarela;
 Karyawan yang menderita cacat total dan
tetap; dan
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 3
Jenis Program Pensiun [1]

1. Program Pensiun 1. Program Pensiun


Manfaat Pasti (PPMP) Iuran Pasti (PPIP)
 Manfaat bersifat pasti  Manfaat bergantung
yang dihitung pada akumulasi iuran
berdasarkan Rumus dan hasil
Manfaat Pensiun pengembangannya
 Iuran Perusahaan  Iuran Perusahaan dan
bergantung pada Iuran Karyawan (bila
perhitungan aktuaris ada) bersifat pasti

1. Program Pensiun Kombinasi


– Program Pensiun Manfaat Pasti Kombinasi (PPMP
Kombinasi)
– Program Pensiun Iuran Pasti Kombinasi (PPIP
22 Sep 2006 Kombinasi) Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 4
Jenis Program Pensiun [2]

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)


b. Rumus Manfaat Pensiun
 Persentase Tetap (contoh: 60% dari upah terakhir)
 Jumlah Tetap (contoh: Rp. 500.000 per bulan)
 Unit Manfaat (contoh: Rp. 100.000 x masa kerja)
 Manfaat Variabel (contoh: mengikuti cost-of-living index )
 Persentase dari Penghasilan Setiap Tahun Masa Kerja
(contoh: 2% x masa kerja x PhDP)
c. Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)
 Penghasilan terakhir
 Rata-rata penghasilan terakhir
 Rata-rata penghasilan selama bekerja

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 5


Jenis Program Pensiun [3]

Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)


Contoh:
 Program Pensiun Money-Purchase
Iuran merupakan persentase tertentu dari upah karyawan
 Program Pensiun berupa Tabungan (Saving Plan)
Sama dengan Program Pensiun Money-Purchase namun karyawan
harus ikut mengiur yang besarnya ditentukan oleh karyawan
 Program Pensiun Pembagian Keuntungan (Profit Sharing
Plan)
Iuran merupakan persentase tertentu dari Laba Perusahaan
sebelum dipotong pajak
 Program Pensiun dalam Bentuk Saham (Stock Bonus Plan)
Manfaat berupa hasil investasi pada saham perusahaan yang
besarnya berbeda-beda sesuai porsi saham yang dimiliki tiap
karyawan
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 6
Jenis Program Pensiun [4]

 Program Pensiun Manfaat Pasti Kombinasi (PPMP


Kombinasi)
Pemberi Kerja menjamin besar Manfaat Pensiun yang dihitung
berdasarkan suatu rumus tertentu dengan cara menetapkan
suatu tingkat bunga yang tetap dalam menentukan besar
Iuran Pemberi Kerja setiap tahunnya.

 Contoh:
 Program Pensiun Cash Balance
RMP: % rata-rata penghasilan selama bekerja, proporsional
terhadap usia dan masa kerja
 Program Pensiun Minimum Balance
RMP: % rata-rata penghasilan terakhir, proporsional terhadap usia
dan masa kerja
 Program Pensiun Equity
RMP: % dari rata-rata penghasilan terakhir dikalikan masa kerja
 Program Pensiun Life Cycle
RMP: % dari rata-rata penghasilan terakhir dikalikan masa kerja,
ada hypothetical account
22 Sep 2006
balances
Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 7
Jenis Program Pensiun [5]

 Program Pensiun Iuran Pasti Kombinasi (PPIP


Kombinasi)
Program Pensiun yang mengkombinasikan Program Pensiun
Iuran Pasti dengan beberapa ketentuan yang terdapat pada
Program Pensiun Manfaat Pasti

 Contoh:
 Program Pensiun Target Manfaat
Iuran dihitung dengan menggunakan metode aktuaria
dengan tujuan untuk mencapai target Manfaat Pensiun yang
dihitung berdasarkan suatu rumus tertentu
 Program Pensiun Pembagian Keuntungan Berdasarkan
Usia; dan
 Program Pensiun New Comparability .
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 8
Program Pensiun di
Indonesia
Sektor Publik Sektor Swasta Sektor Publik dan
Swasta

Nama TASPEN ASABRI JAMSOSTEK Program Program SJSN Asuransi


Program Imbalan Pensiun Jiwa
Kerja
UUK
Peserta PNS TNI/Polri BUMN dan Non-BUMN WNI/ Umum
TKA*

Partisipa Wajib Wajib Wajib Wajib Sukarela Wajib Sukarela


si

Lembag Taspen Asbari Jamsostek - DPPK/ - PAJ


a DPLK

Jenis PPMP PPMP PPIP PPMP PPMP/ PPMP Kombinasi


Program PPIP dan
PPIP
Dasar UU UU UU UUK UU UU UU
Hukum 11/1969 6/1966 3/1992 13/2003 11/1992 40/200 2/1992
4
*telah bekerja lebih dari 6 bulan di Indonesia

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 9


Statistik [1]
Piramida Kependudukan Indonesia (1950)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


10
Statistik [2]
Tingkat Kelahiran per Wanita di Indonesia
(1950-2050)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


11
Statistik [3]
Tingkat Kematian Bayi di Indonesia (1985-
2020)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


12
Statistik [4]
Harapan Hidup Penduduk Indonesia (1985-
2050)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


13
Statistik [5]
Piramida Kependudukan Indonesia (2005)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


14
Statistik [6]
Piramida Kependudukan Indonesia (2050)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


15
Statistik [7]
Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia yang berusia 65
tahun (1950-2050)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


16
Statistik [8]
JAMSOSTEK
30,000
 Saat ini terdapat kurang lebih 33 juta
tenaga kerja dari sektor formal yang
memenuhi persyaratan untuk menjadi
25,000
Peserta Program Jamsostek
 Hanya terdapat kurang lebih 7 juta
Angkatan Kerja di Indonesia (ribuan)

20,000 tenaga kerja (± 20%) yang terdaftar


Kendala:
sebagai Peserta Jamsotek
2. Kurangnya transparansi atas sistem
15,000
pengelolaan dan pendanaan yang
dilakukan oleh
PT. Jamsostek sebagai badan
10,000
penyelenggara Program Jamsostek;
3. Kurangnya sosialisasi program; dan
5,000
4. Sistem administrasi yang kurang baik
yang seringkali menyebabkan Peserta
0 sulit untuk melakukan klaim
2000 2001 2002 2003 Solusi:
[95,651] [98,812] [100,779] [100,316]  Pengelolaan dan pendanaan Program
Jamsostek tidak dimonopoli oleh
15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 + suatu badan hukum tertentu

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 17


Statistik [9]
Dana Pensiun (2003 –
2004) DPPK DPLK
Lembaga 3211) 212)
Perusahaan 500-700 <3.000 3)

Peserta <2.000.0004) <500.0005)


Kekayaan (Rp.) < 70T <6T
Catatan:
1) 90% dari DPPK menyelenggarakan PPMP
2) 19% dari DPLK didirikan oleh bank
3) Termasuk 20 DPPK yang konversi dari PPMP ke PPIP tahun
2000
4) Termasuk penerima manfaat pensiun bulanan
<2% dari angkatan kerja di Indonesia tahun 2003.
5) Kurang lebih 30.0% adalah peserta mandiri
<0.5% dari angkatan kerja di Indonesiatahun 2003

Catatan: Lebih dari 90% deposito yang ada di Bank


berjangka waktu 1 bulan
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 18
Pertumbuhan Dana Pensiun
[1]
Peran Pemerintah
 Cara yang dapat oleh dilakukan Pemerintah untuk
meningkatkan pertumbuhan Dana Pensiun antara lain:
 Meningkatkan Usia Pensiun Normal (umumnya 55 tahun)
secara bertahap
 Usia Pensiun Normal 55 tahun jauh lebih kecil dari proyeksi
harapan hidup penduduk di Indonesia;
 Akumulasi aset Dana Pensiun akan menjadi semakin besar;
 Memperkecil kemungkinan untuk kembali bekerja di perusahaan
yang baru.

 Memperluas fasilitas bebas pajak atas investasi Dana


Pensiun;

 Mengurangi risiko politik pada investasi Dana Pensiun


dengan cara memperbolehkan Dana Pensiun untuk
melakukan investasi di luar negeri dengan batasan-
batasan tertentu.

 Mengadopsi jenis anuitas yang baru dan meningkatkan


penjualan anuitas tersebut
 Anuitas seumur hidup lebih mahal sehingga manfaat bulanan
22 Sep 2006 menjadi sangat
Presentasikecil;
Karya Akhir-Ponno Jonatan 19
Pertumbuhan Dana Pensiun
[2]
Kaitan UUK 13/2003 dengan Pertumbuhan DP
Seharusnya keberadaan UUK 13 dapat mendorong pertumbuhan Dana
Pensiun, namun yang terjadi adalah sebaliknya. Hal ini mungkin terjadi
karena:
1. Seringnya pemerintah melakukan perubahan atas peraturan
ketenagakerjaan;
2. Tidak adanya aturan pendanaan atau kewajiban untuk melakukan
pendanaan atas Program Imbalan Kerja berdasarkan UUK 13;
3. Isu pembayaran manfaat ganda;
4. Tidak ada ketentuan pemberian manfaat untuk karyawan yang pensiun
dipercepat atau berhenti bekerja secara sukarela sebelum pensiun;
5. Berdasarkan UUK 13, manfaat diberikan secara sekaligus, berbeda dengan
manfaat Program Pensiun yang harus dibayarkan secara bulanan dengan
cara membeli anuitas dan adanya ketentuan penundaan pembayaran
manfaat;
6. Tidak adanya aturan yang jelas mengenai anuitas sehingga anuitas yang ada
di pasar seringkali tidak sesuai dengan Undang-Undang Dana Pensiun dan
peraturan pelaksanaannya.
7. Pajak yang dikenakan atas pendapatan Manfaat Pensiun umumnya dihitung
sebelum dan setelah Manfaat Pensiun dikonversi menjadi anuitas, sehingga
anuitas yang diterima oleh Peserta sangat kecil dibandingkan dengan
penghasilan terakhir Peserta;
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 20
Sinkronisasi UUK dan UUDP
 Sinkronisasi UUK dengan UUDP bagi perusahaan yang telah memiliki Program
Pensiun antara lain adalah dengan membuat perjanjian tertulis antara
karyawan dan perusahaan, yaitu mengenai:
1. Usia Pensiun
• Ketentuan Usia Pensiun Normal, Usia Pensiun Dipercepat dan Usia Pensiun Wajib
pada peraturan perusahaan yang sama dengan ketentuan pada Peraturan Dana
Pensiun;

2. Penundaan Pembayaran Manfaat


• Ketentuan penundaan sebagian atau seluruh hak karyawan yang berhenti bekerja
sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dengan masa kerja lebih atau sama
dengan 3 tahun
• Harus ada sosialisasi kepada setiap peserta/karyawan

3. Pembayaran Bulanan
• Ketentuan pembayaran secara bulanan atas sebagian atau seluruh hak karyawan
sesuai Peraturan Dana Pensiun dan peraturan pemerintah yang berlaku
4. Pemberian Manfaat lainnya
 Perusahaan yang belum memiliki Program Pensiun dapat melakukan
• Ketentuan
pendanaan pemberian
atas program manfaatkerja
imbalan saat cacat/sakit
UUK13 dengan berkepanjangan, meninggal dunia
cara membentuk
Programdan mengundurkan
Pensiun diri
dan melakukan pendanaan secara teratur dan sistematis.
Program Pensiun yang dibentuk harus mempertimbangkan rasio penggantian
penghasilan yang dapat diterima setiap peserta saat pensiun dan beban
22pendanaan
Sep 2006 yang dimiliki perusahaan
Presentasi Karya atas Program
Akhir-Ponno Jonatan Pensiun tersebut. 21
Rasio Penggantian
Penghasilan [1]
 Rasio penggantian penghasilan (replacement
income ratio) adalah rasio antara penghasilan
saat pensiun dengan penghasilan sesaat sebelum
pensiun

 Rasio yang wajar diperkirakan 70%–80% dari


penghasilan terakhir sebelum pensiun

 Sumber penggantian penghasilan seorang


karyawan saat pensiun dapat diperoleh dari:
 Jaminan Hari Tua JAMSOSTEK
 Manfaat Pensiun berdasarkan UUK 13/2003
 Program Pensiun perusahaan (bila ada)
 Tabungan pribadi (bila ada)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 22


Rasio Penggantian
Penghasilan [2]
Rasio Penggantian Penghasilan - JHT
Jamsostek
Tingkat Hasil Tingkat Kenaikan Upah /tahun
Investasi /tahun
8% 10% 12% 15%
6% 12.4% 9.8% 8.1% 6.2%
8% 16.2% 12.5% 10.0% 7.5%
10% 21.6% 16.3% 12.7% 9.2%
12% 29.3% 21.7% 16.5% 11.5%
• Diasumsikan karyawan menjadi peserta Jamsostek pada usia 25 tahun dan terus bekerja
hingga pensiun di usia 55 tahun
• Menggunakan Faktor Anuitas = 11
• Iuran JHT= 5,7% dari upah per bulan (Pemberi Kerja Kerja = 3,7%, Peserta = 2%)
• Dengan tingkat bunga riil 2%-4%, rasio berkisar antara 21,6% hingga 29,3%
• Rasio akan semakin kecil dengan
– semakin lanjutnya usia karyawan saat mulai menjadi peserta Jamsostek;
– semakin besarnya tingkat kenaikan upah;
– semakin kecilnya tingkat hasil investasi aset Jamsostek; dan
– serta semakin mahal harga anuitas

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 23


Rasio Penggantian
Penghasilan [3]
Program Imbalan Kerja – UUK 13/2003
 Maksimum imbalan pensiun berdasarkan UUK 13/2003 adalah 32,2
x upah terakhir;
 Dengan faktor anuitas 11, rasio penggantian penghasilan adalah
sebesar 24,4%;
 Ditambah dengan JHT Program Jamsostek, rasio
penggantian penghasilan yang akan dimiliki karyawan yang
mulai menjadi bekerja dan menjadi peserta Jamsostek di
usia 25 tahun adalah berkisar antara 46,0% hingga 53,7%
 Rasio penggantian penghasilan dari manfaat pensiun UUK 13/2003
akan semakin kecil dengan
- semakin lanjutnya usia karyawan saat mulai bekerja;
- semakin dini Usia Pensiun Wajib;
- semakin besar tingkat kenaikan upah; dan
- semakin mahalnya harga anuitas yang dijual oleh Perusahaan Asuransi
Jiwa.
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 24
Rasio Penggantian
Penghasilan [4]
Rasio Penggantian Penghasilan - PPIP
Tingkat Hasil Tingkat Kenaikan Upah/ tahun
Investasi/
8% 10% 12% 15%
tahun
6% 15.2% 12.1% 9.9% 7.6%
8% 19.9% 15.4% 12.3% 9.2%
10% 26.5% 20.0% 15.6% 11.3%
12% 36.0% 26.6% 20.2% 14.2%
 Diasumsikan karyawan menjadi peserta PPIP pada usia 25 tahun dan terus bekerja hingga
pensiun di usia 55 tahun
 Tingkat iuran = 7% dari upah per bulan
 Menggunakan Faktor Anuitas = 11
 Dengan tingkat bunga riil 2%-4%, Rasio berkisar antara 26,5% hingga 36,0%
 Rasio akan semakin kecil dengan
– semakin lanjut usia karyawan saat mulai menjadi peserta PPIP;
– semakin dini Usia Pensiun Wajib;
– semakin kecil tingkat hasil investasi;
– semakin kecil tingkat iuran;
– Semakin besar tingkat upah; dan
– semakin nahal harga anuitas
• Ditambah dengan rasio dari JHT Jamsostek dan manfaat pensiun UUK 13, rasio
menjadi berkisar antara 72,5% hingga 89,7%

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 25


Rasio Penggantian
Penghasilan [5]
Rasio Penggantian Penghasilan - PPMP
Faktor Tingkat Kenaikan Upah
Penghargaan 6% 8% 10% 12%
F = 1.00% 30.0% 30.0% 30.0% 30.0%
F = 1.25% 37.5% 37.5% 37.5% 37.5%
F = 1.50% 45.0% 45.0% 45.0% 45.0%
F = 2.00% 60.0% 60.0% 60.0% 60.0%
F = 2.25% 67.5% 67.5% 67.5% 67.5%
F = 2.50% 75.0% 75.0% 75.0% 75.0%

 RMP = Faktor Penghargaan x masa kerja x upah terakhir; maksimum 80% dari upah terakhir
 Berdasarkan KMK No 343 tahun 1998, besar Manfaat Pensiun maksimum 80% dari PhDP;
 Diasumsikan karyawan menjadi peserta PPIP pada usia 25 tahun dan terus bekerja hingga pensiun di usia
55 tahun
 Menggunakan Faktor Anuitas = 11
 Rasio berkisar antara 30,0% hingga 75,0%
 Rasio akan semakin kecil dengan
– semakin lanjut usia karyawan saat mulai menjadi peserta PPMP;
– semakin dini Usia Pensiun Wajib;
– semakin kecil Faktor Penghargaan; dan
– semakin nahal harga anuitas
• Rasio tidak bergantung pada tingkat kenaikan upah
• Ditambah dengan rasio dari JHT Jamsostek dan imbalan pensiun UUK 13, rasio menjadi
berkisar antara 76,0% hingga 128,7%
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 26
Ketentuan Imbalan Kerja
Berdasarkan UUK 13/2003 [1]
Tabel Faktor Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Masa
Kerja
Masa Kerja Faktor Uang Faktor Uang
(MK) Pesangon Penghargaan Masa
( x upah) Kerja
( x upah)
MK < 1 1 0
1 ≤ MK < 2 2 0
2 ≤ MK < 3 3 0
3 ≤ MK < 4 4 2
4 ≤ MK < 5 5 2
5 ≤ MK < 6 6 2
6 ≤ MK < 7 7 3
7 ≤ MK < 8 8 3
8 ≤ MK < 9 9 3
9 ≤ MK < 12 9 4
12 ≤ MK < 15 9 5
15 ≤ MK < 18 9 6
18 ≤ MK < 21 9 7
21 ≤ MK < 24 9 8
MK ≥ 24 9 10
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 27
Ketentuan Imbalan Kerja
Berdasarkan UUK 13/2003 [2]
Grafik Pertumbuhan Beberapa Jenis Imbalan Kerja Per Tahun
Masa Kerja

Cacat/ Sakit berkepanjangan,


max 43,7 x upah
Pensiun/meninggal dunia,
max 32,2 x upah

Mengundurkan diri,
15% (PSGN+PMK)

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


28
Ketentuan Imbalan Kerja
Berdasarkan UUK 13/2003 [3]
Grafik Kenaikan Manfaat Pensiun UUK 13/2003 Per Tahun
Masa Kerja

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan


29
Ketentuan Imbalan Kerja
Berdasarkan UUK 13/2003 [4]
Grafik Unit Manfaat Pensiun UUK 13/2003 Per Tahun
Masa Kerja

Berdasarkan PSAK 24 paragraf 69, perusahaan harus mengalokasikan imbalan kerja berdasarkan UUK
13/2003 dengan metode garis lurus yaitu sejak saat jasa pekerja pertama kali menghasilkan imbalan
dalam program sampai dengan saat jasa pekerja selanjutnya tidak menghasilkan imbalan yang
material dalam program, selain dari kenaikan gaji lebih lanjut
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan
30
Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [1]
Pilihan Cara Pendanaan dan Pengelolaan
 Metode Pay-as-you-go/ Book Reserved
 Membentuk Program Pensiun terpisah berdasarkan UU 11/1992 dengan pendanaan
yang teratur:
 Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP);
- Menggunakan Faktor Penghargaan yang sama untuk setiap peserta; atau
- Menggunakan Faktor Penghargaan yang dikaitkan dengan usia atau masa kerja

 Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP);


- Menggunakan tingkat iuran yang sama untuk setiap peserta; atau
- Menggunakan tingkat iuran yang dikaitkan dengan usia atau masa kerja

c. Membentuk Program Pensiun terpisah dengan administrasi dan pendanaan


menggunakan pihak ketiga
 Program Pensiun Manfaat Pasti Kombinasi (PPMP Kombinasi);
 Program Pensiun Iuran Pasti Kombinasi (PPIP Kombinasi);
 PPMP dengan Faktor Penghargaan yang dikaitkan dengan usia dan masa kerja;
 PPIP dengan tingkat iuran yang dikaitkan dengan usia dan masa kerja;

d. Membeli produk asuransi


 Asuransi Endowment;
 Asuransi Pesangon.
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 31
Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [2]
Metode Pay-as-you-go/ Book Reserved
 kewajiban Perusahaan atas Iuran JHT Jamsostek minimum sebesar 3,7%
dari upah setiap bulan

 Estimasi biaya atas manfaat pensiun UUK 13/2003 adalah kurang lebih
6.5% dari upah setiap bulan (asumsi tingkat bunga 9% per tahun, tingkat
kenaikan upah 7% per tahun dan usia mulai bekerj 25 tahun)

 Dengan demikian perusahaan memiliki beban minimum sebesar 10,2%


dari upah per bulan dari setiap karyawan yang berhak

 Beban yang dimiliki perusahaan sangat fluktuatif karena tidak menentunya


jumlah karyawan dan tingkat kenaikan gaji serta besar Uang Pesangon dan
Uang Penghargaan Masa Kerja yang bertumbuh secara tidak linier untuk
setiap pertambahan masa kerja karyawan. Hal ini tentu akan
menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakpastian atas beban yang dimiliki
perusahaan terutama untuk jangka panjang.

 Tidak adanya pemisahan aset menyebabkan tidak adanya jaminan atas


manfaat yang menjadi hak karyawan saat mengalami pemutusan
hubungan kerja, cacat, meninggal dunia, berhenti bekerja secara sukarela
atau pensiun.
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 32
Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [3]
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
 Rumus Manfaat Pensiun (RMP) = Faktor Penghargaan (bilangan) x masa kerja x upah
terakhir, maksimum 80 kali upah terakhir

 Tabel Perbandingan Manfaat Pensiun PPMP dan Imbalan Pensiun UUK 13/2003
(masa kerja=25 tahun, UPN=55 tahun, tidak ada Iuran Pekerja)

Faktor Manfaat Pensiun Rasio Kekurangan*


Pengharg ( x upah terakhir) Manfaat* *
aan ( x upah
PPMP UUK
(F) terakhir)
F = 2.50 62.5 32.2 194% 0.0
F = 2.25 56.3 32.2 175% 0.0
F = 2.00 50.0 32.2 155% 0.0
F = 1.75 43.8 32.2 136% 0.0
F = 1.50 37.5 32.2 116% 0.0
F = 1.25 31.3 32.2 97% 1.0
F = 1.00 25.0 32.2 78% 7.2
* Perbandingan antara Manfaat Pensiun PPPM dan berdasarkan UUK 13/2003
** Kekurangan manfaat pensiun yang harus ditutupi oleh Perusahaan untuk memenuhi ketentuan UUK 13

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 33


Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [4]
Tabel Faktor Penghargaan PPMP berdasarkan Usia Karyawan Saat Mulai
Bekerja
Usia (usia 35-50tahun)
saat mulai Total Masa Kerja Imbalan Pensiun Faktor
bekerja UUK Penghargaan PPMP
(x upah terakhir)
35 20 28.75 1.44
36 19 28.75 1.51
37 18 28.75 1.60
38 17 27.60 1.62
39 16 27.60 1.73
40 15 27.60 1.84
41 14 26.45 1.89
42 13 26.45 2.03
43 12 26.45 2.20
44 11 25.30 2.30
45 10 25.30 2.53
46 9 25.30 2.81
47 8 24.15 3.02
48 7 21.85 3.12
49 6 19.55 3.26
50 5 16.10 3.22

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 34


Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [5]
Faktor Penghargaan PPMP dikaitkan
dengan Masa Kerja
Masa Faktor Penghargaan  Pola-1 (back-loaded plan) dapat
Kerja (n) memotivasi karyawan untuk tetap
Pola-1 Pola-2 Pola-3
bekerja hingga pensiun;
n<3 1.00 2.50 -
3≤n<5 1.00 2.50 2.00  Dengan Pola-1, manfaat pensiun PPMP
bagi peserta yang bekerja lebih dari 20
5 ≤ n < 10 1.00 2.30 2.10
tahun meningkat secara signifikan
10 ≤ n < 1.25 2.30 2.20 melebihi haknya berdasarkan UUK 13;
15
15 ≤ n < 1.25 2.00 2.30
20  Pola-2 (front-loaded plan) cocok
20 ≤ n < 1.50 - 2.40 misalnya untuk perusahaan di bidang
25 IT;
n ≥ 25 1.50 - 2.50

 Dengan Pol-2, Peserta yang berusia 40


tahun dengan masa kerja lalu 3 tahun
akan termotivasi untuk tetap bekerja
hingga mencapai Usia Pensiun 55 tahun
karena dengan total masa kerja 18
tahun, besar Manfaat Pensiun yang
diterima akan melebihi haknya
berdasarkan UUK 13;

 Jika tidak ada perjanjian tentang


manfaat mengundurkan diri,
Perusahaan yang menggunakan Pola-2
dan Pola-3 dapat memotivasi Peserta
untuk berhenti bekerja sebelum pensiun
22 Sep 2006 normal;
Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 35
Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [6]
Faktor Penghargaan PPMP dikaitkan Perbandingan Manfaat saat pensiun di usia
dengan Usia pensiun 55 tahun
Usia Faktor Penghargaan Usia Total Manfaat Pensiun Imbal
(x) Pola-4 Pola-5 Pola-6
mulai Masa di Usia 55 an
beker Kerja (x upah terakhir) Pensiu
x < 30 1.00 2.50 - ja nUUK
Pola-4 Pola-6
30 ≤ x < 1.00 2.50 2.00 13
35 30 25 32.20
35 ≤ x < 1.00 2.30 2.10 37.50 62.50
40 31 24 32.20
40 ≤ x < 1.25 2.30 2.20 36.00 60.00
45 32 23 29.90
45 ≤ x < 1.25 2.00 2.30 34.50 57.50
50 33 22 29.90
50 ≤ x < 1.50 - 2.40 33.00 55.00
55 34 21 29.90
x = 55 1.50 - 2.50 31.50 52.50
35 20 28.75
 Dengan Pola-4, manfaat sebelum pensiun 30.00 50.00
36 19 28.75
tidak sebesar Pola-5 dan Pola-6 dan berbeda
dengan Pola-6, manfaat pensiun tidak terlalu 28.50 47.50
37 18 28.75
jauh berbeda dengan imbalan pensiun UUK 27.00 45.00
13. 38 17 27.60
25.50 42.50
39 16 27.60
 Untuk peserta yang mulai bekerja di atas usia
45 tahun, Pola-6 paling sesuai untuk 24.00 40.00
40 15 27.60
mencapai target Imbalan Pensiun UUK 13,
tetapi biaya pendanaan yang diperlukan jauh 22.50yang pensiun
* Dengan Pola-5, Peserta 37.50 normal
lebih besar dari Pola-4 dan Pola-5. hanya berhak atas
Imbalan Pensiun UUK 13
 Lebih baik menggunakan metode Pay-As-You-
Go untuk karyawan yang baru bekerja di usia
lanjut.
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 36
Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [7]
Faktor Penghargaan PPMP dikaitkan dengan Usia dan
Masa Kerja
Usia (x) Masa Kerja (n)
n<3 3≤n<5 5≤n< 10 ≤ n < 15 ≤ n < 20 ≤ n < 25 ≤ n < n ≥ 30
10 15 20 25 30
x < 30 - 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40
30 ≤ x < - 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50
35
35 ≤ x < - 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60
40
40 ≤ x < - 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70
45
45 ≤ x < - 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80
50
50 ≤ x < - 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90
55
x = 55 - 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00

 Manfaat Pensiun akan semakin besar dengan semakin lanjutnya usia dan semakin
panjangnya masa kerja Peserta

 Dari sisi Peserta, pola ini akan bersifat adil untuk setiap kelompok usia karyawan. Misalnya
untuk karyawan yang mengundurkan diri di usia 50 tahun dengan masa kerja 5 tahun akan
menerima faktor yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan yang berhenti di usia 35
tahun dengan masa kerja yang sama.

 Dan sisi Perusahaan, biaya pendanaan yang diperlukan untuk manfaat sebelum mencapai
usia pensiun tidak sebesar jika menggunakan Faktor Penghargaan yang tetap.

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 37


Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [8]

Program Pensiun Iuran Pasti


(PPIP)
 Besar manfaat/saldo akhir bergantung pada:
1. Tingkat hasil investasi
• Saldo akhir akan semakin besar dengan semakin besarnya
tingkat hasil investasi per tahun
2. Tingkat kenaikan upah dan Tingkat Iuran
• Iuran yang dibayarkan akan semakin besar sehingga saldo
akhir akan semakin besar
• Rasio saldo akhir dengan upah terakhir akan semakin
besar dengan semakin besarnya selisih antara tingkat
iuran dan tingkat kenaikan upah
• Dari sisi perusahaan, semakin besar tingkat iuran akan
menimbulkan biaya pendanaan yang semakin besar.
• Dari sisi peserta, semakin besar tingkat Iuran akan
semakin menguntungkan terutama bagi mereka yang
mulai bekerja di usia lanjut sehingga tidak memiliki
periode yang cukup panjang untuk mengiur.

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 38


Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [9]
1. Tingkat Iuran PPIP dikaitkan dengan 1. Tingkat Iuran PPIP dikaitkan dengan
Usia Masa Kerja
Usia Tingkat Iuran Masa Kerja Tingkat Iuran
(x) Pola-4 Pola-5 (n) Pola-6 Pola-7
x < 30 7.0% 17.0% n<5 7.0% 17.0%
30 ≤ x < 35 9.0% 15.0% 5 ≤ n < 10 9.0% 15.0%
35 ≤ x < 40 11.0% 13.0% 10 ≤ n < 15 11.0% 13.0%
40 ≤ x < 45 13.0% 11.0% 15 ≤ n < 20 13.0% 11.0%
45 ≤ x < 50 15.0% 9.0% 20 ≤ n < 25 15.0% 9.0%
x ≥ 50 17.0% 7.0% x ≥ 25 17.0% 7.0%

1. Tingkat Iuran PPIP dikaitkan dengan Usia dan Masa


Kerja (Pola-8)
Usia (x) Masa Kerja (n)
n<5 5 ≤ n < 10 10 ≤ n < 15 15 ≤ n < 20 20 ≤ n < 25 n ≥ 25
x < 30 7% 8% 9% 10% 11% 12%
30 ≤ x < 35 8% 9% 10% 11% 12% 13%
35 ≤ x < 40 9% 10% 11% 12% 13% 14%
40 ≤ x < 45 10% 11% 12% 13% 14% 15%
45 ≤ x < 50 11% 12% 13% 14% 15% 16%
x ≥ 50 12% 13% 14% 15% 16% 17%

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 39


Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [10]
Perbandingan Manfaat Pensiun PPIP dengan Tingkat Iuran dikaitkan dengan Usia dan/
atau Masa Masa
Usia Kerja Masa Total Manfaat Pensiun
mulai kerja Kerja Masa (x upah terakhir)
menjadi lalu yang Kerja
peserta akan Pola-4 Pola-5 Pola-6 Pola-7 Pola-8 UUK-13
25 0 datang
30 30 57.57 62.81 57.57 62.81 57.57 32.20
35 0 20 20 41.81 31.03 29.67 43.18 35.74 28.75
35 5 20 25 41.81 31.03 35.74 37.11 38.78 32.20
35 10 20 30 41.81 31.03 41.81 31.03 41.02 32.20
45 0 10 10 22.04 11.11 10.99 22.16 16.51 25.30
45 5 10 15 22.04 11.11 13.75 19.40 17.23 27.60
45 10 10 20 22.04 11.11 16.51 16.64 19.28 28.75
45 15 10 25 22.04 11.11 19.28 13.88 20.66 32.20
45 20 10 30 22.04 11.11 22.04 11.11 22.04 32.20
• Diasumsikan tingkat kenaikan upah 10% per tahun dan tingkat hasil investasi 12% per tahun;
• Dari sisi Peserta, Pola-8 bersifat lebih adil karenakan masa kerja lalu dihargai dan karyawan yang mulai
menjadi Peserta di usia mendekati masa pensiun dapat memperoleh manfaat yang relatif lebih besar
sesuai dengan total masa kerja yang dimilikinya dibandingkan dengan menggunakan tingkat iuran yang
tetap;
• Bagi perusahaan dengan populasi karyawan berusia muda, Pola-4 dan Pola-8 akan memberikan biaya
pendanaan relatif lebih kecil karena tingkat iuran yang lebih rendah dibandingkan dengan pola lainnya;
• Sementara bagi Perusahaan dengan populasi karyawannya berusia lanjut, Pola 6 dan Pola-8 yang
menetapkan kenaikan tingkat iuran sesuai dengan kenaikan masa kerja akan membantu Perusahaan
dalam memenuhi target manfaat Imbalan Pensiun UUK 13 yang meningkat berdasarkan pertambahan
masa
22 Sep 2006kerja. Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 40
Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [11]
Program Pensiun Manfaat Pasti Kombinasi (PPMP Kombinasi)
• Iuran Perusahaan dihitung dengan cara menetapkan suatu tingkat bunga yang tetap untuk
menjamin tercapainya target manfaat, yaitu Imbalan Pensiun berdasarkan UUK 13/2003.
• Tabel Iuran PPMP Kombinasi (persentase upah) berdasarkan usia dan masa kerja lalu (Tingkat
Bunga 10% per tahun)
Masa Usia
Kerja
20 25 30 35 40 45 50
Lalu
0 8.0% 9.4% 11.2% 12.5% 16.1% 22.1% 28.1%
5 9.4% 11.2% 14.1% 16.7% 24.1% 44.2%
-
10 11.2% 14.1% 18.7% 25.1% 48.2%
- -
15 14.1% 18.7% 28.1% 50.2%
- - -
20 18.7% 28.1% 56.2%
- - - -
25 28.1% 56.2%
- - - - -
30 56.2%
Asumsi: Tingkat kenaikan upah- = 10% per tahun,-Tidak ada Iuran Karyawan,
- Karyawan- bekerja hingga mencapai
- - 55
usia pensiun
tahun

• Iuran Perusahaan semakin kecil dengan semakin besarnya tingkat bunga;


• Misalkan Perusahaan memilih tingkat iuran yang dihitung dengan tingkat bunga 10% per tahun,
maka Perusahaan harus dapat menginvestasikan dana pada instumen investasi dengan tingkat
pengembalian 10% per tahun;
• Kurang lebih 75% dari keseluruhan Iuran harus dibayarkan kepada karyawan berusia 45 hingga 50
tahun. Agar dapat mengurangi biaya pendanaan Perusahaan, kelompok karyawan tersebut
dikeluarkan dari kepesertaan PPMP Kombinasi (pay-as-you-go).
22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 41
Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [11]
Program Pensiun Iuran Pasti Kombinasi (PPIP Kombinasi)
• Program Pensiun Target Manfaat: Iuran dihitung dengan menggunakan metode aktuaria dengan
target berupa Imbalan Pensiun UUK 13 tetapi perusahaan tidak menjamin tercapainya target
manfaat tersebut sehingga besar Iuran tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan hasil investasi
atau keuntungan/kerugian aktuaria.
• Tabel
Masa Iuran Normal PPIP Kombinasi (kelipatan upah) berdasarkan Usia Usia dan Masa Kerja Lalu (tingkat
bunga
Kerja 10% per tahun)
20 25 30 35 40 45 50
Lalu
0
- - - - - - -
5
- 0.92 1.07 1.29 1.44 1.84 2.53
10
- - 0.92 1.07 1.29 1.44 1.84
15
- - - 0.92 1.07 1.29 1.44
20
- - - - 0.92 1.07 1.29
25
- - - - - 0.92 1.07
30
-
Asumsi: Tingkat kenaikan - per tahun, Tidak -ada asumsi penyusutan
upah = 10% - - 55 tahun, menggunakan
aktuaria, UPN - 0.92
metode PUC

• Iuran Normal semakin besar dengan semakin besarnya selisih antara tingkat bunga dan tingkat
kenaikan upah dan akan semakin kecil dengan semakin panjangnya masa kerja lalu.
• Kurang lebih 58% dari keseluruhan Iuran Normal dialokasikan kepada karyawan berusia 45 hingga
50 tahun. Agar dapat mengurangi biaya pendanaan Perusahaan, kelompok karyawan tersebut
dapat dikeluarkan dari kepesertaan PPIP Kombinasi (pay-as-you-go).

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 42


Alternatif Pendanaan Program
Imbalan Kerja UUK 13/2003 [12]

Alternatif Pendanaan Lainnya


• Membentuk PPMP dan PPIP secara bersamaan dan memberikan manfaat
terbesar yang dapat diperoleh dari kedua Program Pensiun tersebut;
• Membentuk Program Pensiun yang berbeda untuk setiap kelompok
karyawan;
• Membeli Produk Asuransi Pesangon yang dijual oleh beberapa Perusahaan
Asuransi Jiwa di Indonesia;
– umumnya juga memberikan proteksi tambahan berupa asuransi jiwa kepada
setiap peserta.
• Membeli Produk Asuransi Kehidupan (Endowment Insurance).
– memberikan manfaat saat peserta meninggal dunia dalam suatu periode atau
tetap hidup sampai dengan suatu jangka waktu tertentu.

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 43


Kesimpulan [1]

• Penyelenggaraan Program Pensiun di Indonesia saat ini belum


meliputi semua lapisan masyarakat. Program Pensiun yang
bersifat wajib maupun sukarela hanya diberikan kepada mereka
yang bekerja di sektor formal. Jumlah aset Dana Pensiun masih
sangat kecil dibandingkan dengan PDB Indonesia saat ini. Hal-hal
tersebut sangat mengkhawatirkan mengingat populasi penduduk
di Indonesia semakin didominasi oleh penduduk berusia lanjut.

• Peran Pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan Dana


Pensiun dan kesadaran perusahaan untuk mengikutsertakan
karyawannya dalam Program Pensiun, antara lain:
– Melakukan sinkronisasi antara program-program pensiun yang bersifat
wajib dan bersifat sukarela.
– Menyediakan instrumen keuangan jangka panjang yang berisiko
rendah tetapi dapat memberikan tingkat pengembalian yang cukup
besar bagi Dana Pensiun.
– Memberikan pendidikan khusus kepada seluruh penduduk Indonesia
untuk memiliki budaya menabung untuk hari tua.

22 Sep 2006 Presentasi Karya Akhir-Ponno Jonatan 44


Kesimpulan [2]
• Berdasarkan JHT Jamsostek dan Imbalan Pensiun UUK 13, rasio
penggantian penghasilan berkisar antara 46,0% hingga 53,7%.
– Jika perusahaan membentuk PPIP, maka rasio menjadi antara 72,5% hingga
89,7%
– Jika perusahaan membentuk PPMP, rasio menjadi antara 76,0% hingga 128,7%.

• Program Pensiun memerlukan pendanaan secara teratus dan sistematis.

• Tanpa pendanaan beban perusahaan atas Jamsostek dan Program Imbalan


Kerja UUK 13 kurang lebih sebesar 10,2% dari upah karyawan tiap
bulannya.

• Saat ini belum ada aturan mengenai pendanaan atas Program Imbalan
Kerja UUK 13. Alternatif pendanaan adalah dengan cara membentuk
Program Pensiun terpisah secara sukarela dan melakukan pendanaan atas
Program Pensiun tersebut.

• Jenis Program Pensiun yang dapat dibetuk adalah PPMP, PPIP, Program
Pensiun kombinasi atau dengan membeli produk asuransi jiwa.

• Setiap alternatif pendanaan akan memberikan biaya pendanaan yang


berbeda. Perusahaan harus dapat memilih cara pendanaan yang paling
sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan dan karakteristik
karyawan, sehingga tidakPresentasi
22 Sep 2006
akan Karya
membebani perusahaan dalam jangka
Akhir-Ponno Jonatan 45
panjang dan bersifat adil bagi setiap kelompok karyawan.

Anda mungkin juga menyukai