Anda di halaman 1dari 19

NAMA : KELAS :

BAHAN AJAR SISWA BAHAN KIMIA DALAM MAKANAN


Setiap hari kita memerlukan makanan untuk mendapatkan energi (karbohidrat dan lemak) dan untuk pertumbuhan sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak (protein). Selain itu, kita juga memerlukan makanan sebagai sumber zat penunjang dan pengatur proses dalam tubuh, yaitu vitamin, mineral, dan air. Suatu makanan dikatakan sehat apabila mengandung lebih dari satu macam zat yang diperlukan oleh tubuh. Setiap hari kita perlu mengkonsumsi makanan yang beragam agar semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi. Supaya orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali perlu ditambahkan bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang kita olah. Dalam makanan, banyak zat kimia yang ditambahkan dengan tujuan agar makanan memiliki cita rasa (manis, asin, gurih), daya tarik (warna dan aromanya enak), dan terhambat dari proses pembusukan. Zat kimia tersebut biasa disebut zat aditif. Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif makanan mempunyai beberapa fungsi, yaitu: 1. Memperbaiki kualitas atau gizi makanan 2. Membuat makanan tampak lebih menarik 3. Meningkatkan cita rasa makanan 4. Membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi dan busuk. Ditinjau dari asal-usulnya, bahan aditif dalam makanan dapat digolongkan menjadi bahan aditif alami dan bahan aditif buatan. a. Bahan Aditif Alami Bahan kimia alami yang terdapat pada makanan adalah bahan yang digunakan sebagai bahan pokok atau bahan tambahan pada makanan. Misalnya, bahan kimia yang terdapat dalam tumbuhan atau hewan yang dikonsumsi manusia. Bahan-bahan kimia alami yang berfungsi sebagai bahan tambahan pada makanan, yaitu sebagai pewarna, pemanis, penyedap, dan pengawet. Contoh bahan tambahan pada makanan yang alami adalah bawang putih, garam, gula, daun suji, daun pandan, kunyit, seledri, cabe, lengkuas, dan sebagainya. b. Bahan Aditif Buatan (Sintetik) Bahan aditif buatan yang terdapat pada makanan merupakan bahan kimia hasil olahan manusia. Bahan aditif buatan dibuat melalui proses kimiawi yang dilakukan dengan rekayasa pada zat tertentu menjadi zat lain yang berguna sebagai pemanis, penyedap, pewarna dan pengawet makanan. Contoh bahan aditif buatan yang sering digunakan pada makanan adalah vetsin, sakarin, natrium benzoat, dan sebagainya. Ditinjau dari kegunaannya, zat aditif makanan dapat dikelompokkan ke dalam bahan pewarna, bahan pemanis, bahan penyedap, dan bahan pengawet.

TUGAS 1) Apa fungsi utama dari makanan yang kita makan sehari-hari? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 2) Apa yang dimaksud dengan zat aditif pada makanan? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 3) Apa tujuan orang menggunakan zat aditif pada makanan? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................

4) Apa yang kalian ketahui tentang zat aditif alami? Berikan contohnya! ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 5) Sebutkan 5 contoh makanan/minuman yang menggunakan zat aditif makanan yang alami! ........................................................................................................................................................................ 6) Apa yang kalian ketahui tentang zat aditif buatan? Berikan contohnya! ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 7) Sebutkan 5 contoh makanan/minuman yang menggunakan zat aditif makanan yang buatan! ........................................................................................................................................................................ A. Bahan Pewarna dalam Makanan Bahan pewarna ditambahkan dalam makanan bertujuan agar makanan terlihat lebih menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya. Bahan pewarna dapat berupa zat pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, maupun bahan pewarna sintetik (buatan). 1. Bahan pewarna alami Beberapa bahan pewarna alami adalah sebagai berikut: a. Kunyit, penghasil warna kuning b. Daun pandan dan daun suji sebagai penghasil warna hijau c. Karoten wortel, penghasil warna merah d. Strawberry, penghasil warna merah e. Karamel (gula pasir yang dipanaskan), penghasil warna coklat kehitaman Bahan pewarna alami tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan bila dikonsumsi. Hanya saja, jumlah dan jenisnya terbatas, dan proses pengolahannya membutuhkan waktu yang cukup lama. 2. Bahan pewarna sintetik Bahan pewarna sintetik dibuat dengan proses sintetik melalui reaksi kimia di laboratorium. Contoh bahan makanan yang menggunakan pewarna sintetik antara lain: permen, manisan buah, sirup, dan lainlain. Pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan pewarna alami, yaitu memiliki pilihan warna yang lebih banyak, mudah disimpan, tahan lama, dan penggunaannya lebih praktis. Tetapi jika pewarna sintetik digunakan terlalu berlebihan dapat bersifat racun. Zat pewarna sintetik yang bukan untuk makanan dan minuman (pewarna tekstil) dapat membahayakan kesehatan karena bersifat karsinogen (penyebab penyakit kanker). Oleh karena itu, ketika membeli makanan atau minuman yang memakai zat pewarna harus hati-hati dan teliti. Berikut ini adalah daftar zat pewarna makanan, baik alami maupun sintetik yang aman digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman. Tabel zat pewarna alami dan sintetik Warna Nama Zat Pewarna Nomor Indeks Warna I. Zat pewarna alami Merah Alkanat 75520 Merah Karmin 75470 Kuning Annatto 75120 Kuning Karoten 75130 Kuning Kurkumin 75300 Kuning Safron 75100 Hijau Klorofil 75810 Biru Ultramin 77007 Cokelat Karamel Hitam Karbon hitam 77266 Hitam Besi oksida 77499 Putih Titanium oksida 77891 II. Zat pewarna sintetik Merah Carmoisine 14720 Merah Amaranth 16185 Merah Erythrosine 45430 Oranye Sunset yellow FCF 15985

Kuing Kuning Hijau Biru Biru Ungu

Tartrazin Quineline yellow Fast green FCF Brilliant blue FCF Indigocarmine Violet GB

19140 47005 42053 42090 73015 42640

B. Bahan Pemanis dalam Makanan Bahan pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Bahan pemanis dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Bahan pemanis alami Bahan pemanis alami dapat berupa: sukrosa (gula pasir), glukosa, fruktosa, maltosa, dan laktosa. Bahan pemanis alami tersebut dapat diperoleh dari tebu, kelapa, aren, madu, buah-buahan, gandum, jagung, dan susu. Bahan pemanis alami termasuk golongan karbohidrat, sehingga bergizi, mudah dicerna oleh tubuh, dan menghasilkan kalori (tenaga) yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Jika dikonsumsi secara berlebihan, pemanis alami dapat menyebabkan risiko kegemukan dan bagi penderita diabetes dapat berbahaya untuk kesehatan tubuhnya. 2. Bahan pemanis sintetik (buatan) Pemanis sintetik tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki penyakit diabetes biasanya mengkonsumsi pemanis sintetik sebagi pengganti pemanis alami. Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam, dan dulsin. Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami. Garamgaram siklamat memiliki kemanisan 30 kali lebih tinggi daripada kemanisan sukrosa. Kemanisan sakarin memiliki kemanisan 800 kali dibandingkan dengan sukrosa 10%. Perlu diperhatikan bahwa mengkonsumsi pemanis sintetik secara berlebihan juga menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Misalnya, penggunaan sakarin yang berlebihan akan menyebabkan makanan terasa pahit dan dapat memicu terjadinya kanker pada kandung kemih. Siklamat dalam proses metabolisme tubuh dapat menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik. Siklamat juga memberikan efek samping berupa gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel.

TUGAS 1) Apa tujuan penambahan zat pewarna pada makanan? ........................................................................................................................................................................ 2) Berikan 5 contoh makanan/minuman yang menggunakan zat pewarna alami! Sebutkan juga pewarna yang digunakan! ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 3) Apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pewarna alami? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 4) Apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pewarna sintetik? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 5) Sebutkan 5 contoh makanan/minuman yang menggunakan pewarna sintetik! ........................................................................................................................................................................ 6) Sebutkan contoh pemanis alami dan sumbernya! ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................

7) Apa dampak negatif penggunaan pemanis alami bagi kesehatan? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 8) Mengapa penderita diabetes dianjurkan mengkonsumsi pemanis sintetik? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 9) Sebutkan contoh pemanis sintetik! Berikan juga contoh makanan/minuman yang menggunakan pemanis sintetik! ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 10) Apa efek samping penggunaan pemanis sintetik bagi kesehatan? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................

C. Bahan Penyedap dalam Makanan Bahan penyedap dalam makanan digunakan untuk menambah cita rasa suatu makanan. Bahan penyedap dapat berupa bahan penyedap rasa dan bahan penyedap aroma. Kedua zat tersebut dimaksudkan untuk menyedapkan makanan sehingga dapat meningkatkan nafsu makan. Bahan penyedap juga terdiri dari bahan penyedap alami dan bahan penyedap buatan. 1. Bahan penyedap alami Beberapa bahan penyedap rasa alami, yaitu: a) Gula b) Garam c) Rempah-rempah, seperti ketumbar, cabe, laos, daun salam, bawang merah, seledri. Beberapa bahan penyedap aroma alami, diperoleh dari: a) Tumbuhan, seperti daun pandan, daun salam, daun serai, dan seledri b) Buah-buahan, seperti durian, jeruk, apel, dan sebagainya 2. Bahan penyedap buatan Selain bahan penyedap alami, terdapat pula bahan penyedap sintetik, yang berupa bahan penyedap rasa sintetik dan bahan penyedap aroma sintetik. Contoh bahan penyedap rasa sintetik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah monosodium glutamate (MSG) atau vetsin. MSG dibuat dari air tebu yang difermentasi dengan bakteri Micrococus glutamiciu. Contoh bahan penyedap rasa buatan antara lain: Ajinomoto, Sasa, Masako, Royco, dan lain-lain. Pengkonsumsian MSG maksimal 2 gram sehari. Penggunaan MSG tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pembengkakan amandel dan menurunkan kecerdasan (daya ingat). Penggunaan MSg yang berlebihan juga dapat menyebabkan Chinese Restaurant Syndrome (Sindrom Rumah Makan Cina) yaitu gangguan kesehatan dengan gejala kepala terasa pusing dan berdenyut. Bahan penyedap aroma sintetik berasal dari bahan kimia ester sintetik atau essence, yang sifatnya mudah menguap sehingga memberikan aroma yang sedap. Penggunaan yang berlebihan dari zat tersebut akan menimbulkan rasa pahit. Beberapa bahan penyedap aroma sintetik, diantaranya: a) Vinilin, menghasilkan rasa dan aroma seperti vanili b) Oktil asetat, menghasilkan rasa dan aroma seperti jeruk c) Etil butirat, menghasilkan rasa dan aroma seperti nanas d) Isoamil asetat, menghasilkan rasa dan aroma seperti pisang e) Amil valerat, menghasilkan rasa dan aroma seperti apel D. Bahan Pengawet dalam Makanan Salah satu cara menjaga agar makanan dan minuman tetap layak untuk dimakan atau diminum walaupun sudah tersimpan lama adalah dengan menambahkan zat pengawet. Zat pengawet adalah zat-zat yang ditambahkan pada bahan makanan dan minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, serta melindungi dari kerusakan akibat membusuk atau terkena bakteri/jamur.

Dalam makanan atau minuman yang dikemas dan dijual di toko-toko/supermarket biasanya tercantum tanggal kadaluarsanya. Tanggal kadaluarsa merupakan tanggal yang menunjukkan sampai kapan makanan atau minuman tersebut masih dapat dikonsumsi tanpa membahayakan kesehatan. Zat pengawet dapat dikelompokkan menjadi zat pengawet alami dan zat pengawet buatan. Zat pengawet alami contohnya gula yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan (manisan), cuka yang digunakan untuk mengawetkan acar, dan garam dapur yang dapat digunakan untuk mengawetkan ikan. Beberapa contoh bahan pengawet sintetik (buatan), yaitu: 1) Natrium propionat atau kalsium propionat dipakai untuk mengawetkan roti dan kue kering. 2) Natrium nitrat atau natrium nitrit untuk mengawetkan daging karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan memberikan warna segar pada daging. 3) Asam benzoat atau natrium benzoat untuk mengawetkan makanan seperti sosis, buah-buahan kalengan, sarden, dan lain-lain. 4) Asam fosfat digunakan pada minuman penyegar. 5) Asam sitrat, garam fosfat, dan garam etilen diamin tetra asetat merupakan zat penstabil (stabilizer) yang digunakan untuk menstabilkan makanan sehingga tidak mengalami perubahan wujud. Selain pengawet yang aman untuk dikonsumsi, juga terdapat pengawet yang tidak boleh dipergunakan untuk mengawetkan makanan, misalnya formalin dan asam borat (boraks). Formalin biasa dipakai untuk mengawetkan benda-benda, seperti mayat atau binatang yang sudah mati. Boraks bersifat desinfektan atau efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroba penyebab membusuknya makanan serta dapat memperbaiki tekstur makanan sehingga lebih kenyal. Formalin dan boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan makanan seperti bakso, ikan asin, tahu, dan makanan jenis lainnya sehingga menimbulkan risiko bahaya bagi kesehatan. Boraks hanya boleh dipergunakan untuk industri nonpangan, seperti pembuatan gelas, industri kertas, pengawet kayu, dan keramik. Jika boraks termakan dalam kadar tertentu, dapat menimbulkan sejumlah efek samping bagi kesehatan antara lain: 1) Gangguan pada sistem saraf, ginjal, hati, dan kulit 2) Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat 3) Terjadinya komplikasi pada otak dan hati 4) Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3-6 gram. Walaupun tersedia zat pengawet sintetik yang digunakan sebagai zat aditif makanan, di Negara maju banyak orang enggan mengonsumsi makanan yang memakai pengawet sintetik. Hal ini telah mendorong perkembangan ilmu dan teknologi pengawetan makanan dan minuman tanpa penambahan zat-zat kimia, misalnya dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV), ozon, atau pemanasan pada suhu yang sangat tinggi dalam waktu singkat sehingga makanan dapat disterilkan tanpa merusak kualitas makanan.

TUGAS 1) Apa tujuan penambahan bahan penyedap pada makanan? ........................................................................................................................................................................ 2) Sebutkan bahan penyedap rasa dan penyedap aroma yang alami? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 3) Sebutkan bahan penyedap rasa dan penyedap aroma yang buatan? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 4) Mengapa MSG tidak boleh digunakan secara berlebihan? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 5) Mengapa orang menambahkan zat pengawet ke dalam makanan yang diolahnya? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................

6) Berikan beberapa contoh makanan/minuman yang menggunakan pengawet alami! ........................................................................................................................................................................ 7) Sebutkan 4 contoh bahan pengawet sintetik dan makanan yang menggunakan bahan pengawet tersebut! ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ 8) Mengapa formalin dan boraks tidak boleh digunakan untuk mengawetkan makanan? ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................

E. Keuntungan Penggunaan Bahan Aditif pada Makanan Berikut ini adalah beberapa keuntungan penggunaan bahan-bahan aditif pada makanan, diantaranya: 1) Mempertahankan dan meningkatkan nilai gizi pada makanan Makanan-makanan seperti susu, keju, dan lain-lain mudah bereaksi dengan oksigen yang menimbulkan beberapa akibat seperti bau, kadar gizinya menurun, atau bahkan menimbulkan penyakit, jika dikonsumsi dengan menggunakan tambahan zat tertentu. Akibat-akibat buruk di atas dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali. 2) Membuat makanan menjadi menarik dan menggugah selera Dengan penambahan zat-zat tertentu, misalnya pewarna dalam masakan (makanan), maka penampilan makanan dapat lebih menarik. 3) Mengawetkan makanan Zat-zat kimia dalam makanan dapat berfungsi untuk mengawetkan makanan dalam waktu yang relatif lama. 4) Menambah cita rasa tinggi pada makanan Penambahan bahan penyedap dapat menambah cita rasa pada makanan dan memberikan cirri khas tersendiri pada makanan tertentu. F. Kerugian Penggunaan Bahan Aditif pada Makanan Disamping memberikan beberapa keuntungan, penggunaan bahan-bahan aditif pada makanan juga menimbulkan beberapa kerugian, diantaranya dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama untuk bahan-bahan aditif buatan. Penyakit paling popular akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia buatan adalah penyakit kanker. Munculnya penyakit kanker disebabkan salah satu jaringan tubuh mengalami perkembangan sel yang tidak normal. Salah satu penyebab terjadinya perkembangan sel yang tidak normal adalah penggunaan bahan-bahan aditif pada makanan, seperti siklamat, sakarin, dan MSG secara berlebihan. Penggunaan bahan-bahan aditif makanan juga dapat menyebabkan tumbuhnya penyakit yang disebut Chinese Restaurant Syndrome, yaitu penyakit yang timbul karena mengkonsumsi MSG secara berlebihan. Gejala Chinese Restaurant Syndrome adalah kesemutan, pusing, mual, dan sakit kepala yang luar biasa. G. Strategi untuk Mengatasi Masalah Penggunaan Bahan Aditif Makanan Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi produk makanan, baik produksi keluarga maupun pabrik, yaitu: 1) Memeriksa kemasan makanan untuk memastikan bahwa makanan telah terkemas dengan rapi dan tertutup rapat sehingga terhindar dari reaksi dengan udara(bakteri). 2) Memeriksa tanggal kadaluarsa yang tertera pada makanan. 3) Melihat komposisi bahan, terutama kadar bahan-bahan tambahan tidak menempati posisi terbesar dalam makanan. 4) Memeriksa bahwa makanan tersebut telah terdaftar di Departemen Kesehatan RI dan memperoleh lisensi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). 5) Untuk makanan produksi sendiri (keluarga), diusahakan untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan tambahan, seperti MSG, sakarin, dan lain-lain.

UJI KOMPETENSI

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Berikut ini merupakan zat aditif yang terdapat dalam makanan, kecuali a. Zat pemanis b. Zat penyedap c. Zat perasa d. Zat pengawet 2. Zat aditif sintetik memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah a. Tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan c. Kurang pekat b. Harganya relatif mahal d. Lebih tahan lama 3. Di bawah ini termasuk bahan pewarna alami, kecuali a. Daun suji b. Tartrazine c. Kunyit d. Sari paprika 4. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah a. Natrium nitrat digunakan sebagai bahan pengawet b. Sakarin digunakan sebagai bahan pewarna c. Kalium sorbet digunakan sebagai bahan penyedap d. Carmoisine digunakan sebagai bahan pemanis 5. Pengganti gula untuk penderita penyakit diabetes adalah a. Aspartam b. Sukrosa c. Laktosa d. Glukosa 6. Zat pewarna alami penghasil warna hijau adalah a. Daun suji b. Kunyit c. Karoten wortel d. Fast green FCF 7. Zat pemanis alami termasuk golongan a. Protein b. Karbohidrat c. Lemak d. Vitamin 8. Contoh zat penyedap rasa sintetik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah a. MSG b. Boraks c. Vinilin d. Asam benzoat 9. Kegunaan zat iodine (yodium) yang ditambahkan pada garam dapur adalah a. Dapat mencegah penyakit gondok b. Dapat menimbulkan kekerdilan c. Dapat menghambat kecerdasan d. Sebagai zat penstabil 10.Contoh zat aditif pada makanan yang menguntungkan kesehatan adalah a. Iodine b. Boraks c. Asam sitrat d. Garam fosfat 11.Zat pengawet yang sering disalahgunakan dalam makanan adalah a. Nitrat b. Nitrit c. Garam fosfat d. Asam borat(boraks) 12.Bahan kimia yang ditambahkan pada adonan roti agar stabil dan tidak memisah a. Pemanis b. Pewarna c. Pengemulsi d. Pengawet 13.Berikut ini yang bukan merupakan zat pemanis alami adalah a. Glukosa b. Sukrosa c. Sakarin d. Maltosa 14.Bahan antioksidan yang ditambahkan ke dalam makanan berfungsi untuk a. Membantu proses oksidasi pada makanan b. Menyerap bau yang tidak sedap pada makanan c. Mencegah lemak dan minyak makanan menjadi tengik d. Mencegah makanan berubah warna 15.Berikut ini merupakan efek negatif dari zat aditif sintetik, kecuali a. Zat pewarna sintetik yang digunakan berlebihan dapat bersifat racun b. Zat pemanis sintetik yang dikonsumsi secara berlebihan akan memacu terbentuknya penyakit kanker c. Zat penyedap aroma sintetik yang digunakan secara berlebihan akan menimbulkan rasa manis d. Pengkonsumsian zat penstabil yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi dan kalsium 16.Bahan penyedap makanan alami dibuat dari a. Vetsin, rasa kaldu, dan royco c. Lada, bawang putih, dan kayu manis b. Vetsin, MSG, dan rempah-rempah d. Daun salam, MSG, dan vinilin

17.Bahan kimia untuk menambah selera dan rasa seperti bahan pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap makanan disebut a. Zat adiktif b. Zat aditif c. Zat psikotropika d. Zat bergizi 18.Bahan kimia buatan yang dapat merusak kesehatan sistem saraf yaitu bahan a. Pewarna b. Pengawet c. Penyedap d. Pemanis 19.Berikut ini merupakan zat penyedap rasa alami, kecuali a. Gula b. Garam c. Vetsin d. Rempah-rempah 20.Berikut ini bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai pewarna buatan, kecuali a. Karoten b. Tartrazine c. Carmoisine d. Sunset yellow 21.Zat berikut yang merupakan zat penstabil adalah a. Nitrat dan nitrit b. Asam borat c. Asam sitrat d. Garam fosfat 22.Bahan pemanis alami untuk makanan dibuat dari a. Gula pasir, gula aren c. Sukrosa, siklamat b. Sukrosa, sakarin d. Sakarin, aspartam 23.Bahan pengawet makanan yang alami dibuat dari a. Garam dapur dan buah asam c. Glutamat dan buah asam b. Siklamat dan glutamat d. MSG dan asam borat 24.Bahan kimia yang berfungsi sebagai bahan penyedap buatan pada makanan adalah a. Monosodium glutamat c. Natrium bikarbonat b. Natrium bisulfat d. Asam glutamat 25.Bahan kimia yang berfungsi sebagai pewarna buatan pada makanan adalah a. Tartrazin Cl 19140 dan FCF 15985 c. Tartrazin Cl 19140 dan asam sorbet b. Asam glutamat dan asam borat d. Asam glutamat dan CFC 15985 26.Badan yang mengawasi tentang obat dan makanan di Indonesia adalah a. BPOM b. BOM c. BSOM d. KOM 27.Salah satu penyebab terjadinya perkembangan sel yang tidak normal adalah penggunaan bahan-bahan tambahan pada makanan, seperti berikut ini, kecuali a. MSG b. Sakarin c. Siklamat d. Gula 28.Salah satu penyakit yang ditimbulkan karena konsumsi MSG yang berlebihan adalah a. Indonesian restaurant syndrome c. Chinese restaurant syndrome b. Italian restaurant syndrome d. American restaurant syndrome 29.Agar kita terhindar dari risiko yang berbahaya pada saat mengkonsumsi makanan, hal yang harus diperhatikan adalah a. Petunjuk penyajian b. Komposisi c. Warna kemasan d. Bahan kemasan 30.Batas akhir suatu makanan masih dapat dikonsumsi dinamakan a. Tanggal deadline c. Tanggal pamungkas b. Tanggal akhir d. Tanggal kadaluarsa

TUGAS KELOMPOK Tujuan: Mengetahui zat aditif yang terdapat dalam produk makanan Langkah kegiatan: 1. Lakukan observasi zat aditif makanan pada 5 jenis produk, setiap produk maksimal 5, misalnya mie instan (mie sedap, mie ABC, indomie, sarimi, super mie). 2. Catat jenis zat aditif yang digunakan pada setiap produk. 3. Kelompokkan zat aditif tersebut menurut fungsinya: pengawet, pemanis, dan seterusnya. 4. Masukkan hasil pengamatan kalian pada tabel berikut! No. Produk Makanan Pewarna Pemanis Penyedap Pengawet 1. Mie instan a. b. c. d. e. 2. Biskuit/roti a. b. c. d. e. 3. Keripik/kerupuk a. b. c. d. e. 4. Permen a. b. c. d. e. 5. Minuman a. b. c. d. e.

NAMA : KELAS :

BAHAN AJAR SISWA ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA A. PENGERTIAN ZAT ADIKTIF Zat adiktif adalah zat-zat yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan/kecanduan (adiksi). Zat adiktif ini biasanya digunakan dalam kedokteran atau ilmu pengetahuan. Penggunaan obat yang mengandung zat adiktif harus dengan petunjuk dokter. Penggunaan secara terus menerus atau kadang-kadang tetapi berlebihan, yang tidak menurut petunjuk dokter disebut penyalahgunaan obat. Ketergantungan (adiksi) merupakan suatu keadaan fisik maupun psikologis (kejiwaan) seseorang yang mengakibatkan badan dan jiwanya selalu memerlukan obat tersebut untuk dapat berfungsi normal. Ketergantungan dapat berupa ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis. Ketergantungan fisik ditunjukkan oleh dua faktor, yaitu toleransi dan pemantangan (gejala putus zat). Toleransi adalah menurunnya khasiat obat setelah pemakaian yang berulang-ulang. Toleransi ini menyebabkan dosis obat yang dibutuhkan semakin lama semakin besar untuk memberikan efek yang sama. Dosis yang mencapai batas yang membahayakan dapat menyebabkan kematian. Apabila seorang pecandu ingin menghentikan pemakaiannya, ia akan mengalami gejala putus zat/pemantangan (withdrawal syndrome atau sakaw). Gejala putus zat/pemantangan adalah suatu keadaan yang menyiksa, baik secara fisik maupun secara psikologis, sehingga dapat mengakibatkan pecandu berbuat nekat (bunuh diri). Pemantangan ini menunjukkan bahwa obat tersebut telah mempunyai peranan dalam fungsi tubuh orang itu. Ketergantungan psikologis adalah suatu keinginan atau dorongan yang tak tertahankan untuk memakai obat. B. PENGELOMPOKKAN ZAT ADIKTIF Berdasarkan asalnya, zat adiktif dapat diperoleh dari tumbuhan, yaitu ganja (Cannabis sativa), opium (Papaver somniverum), dan kokain (Erythroxylum coca). Zat adiktif juga diperoleh dari senyawa sintetis yang mempunyai khasiat yang sama dengan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Keseluruhan zat adiktif disebut narkoba atau napza. Narkoba singkatan dari narkotika dan obat-obat terlarang, sedangkan napza singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Berdasarkan nama tersebut, zat adiktif digolongkan ke dalam narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Narkotika meliputi opioida (opium, morfin, dan heroin), ganja, dan kokain. Psikotropika meliputi obat atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol (minuman keras) tetapi memiliki khasiat seperti narkotika dan alkohol, contohnya amfetamin dan barbiturat. Zat yang digolongkan ke dalam zat adiktif lainnya adalah rokok dan inhalasia seperti tiner, bensin, dan lem. Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, napza digolongkan menjadi 3 yaitu: 1. Stimulan Stimulan adalah zat yang merangsang sistem syaraf pusat, sehingga mempercepat proses yang terjadi di dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Contohnya: kafein, nikotin, kokain, dan amfetamin. 2. Depresan Depresan adalah zat yang dapat memperlambat proses tubuh dan otak, seperti menurunkan tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung, dan kontraksi otot. Depresan menurunkan kesadaran terhadap dunia luar dan berefek menidurkan. Contohnya: alkohol dan obat penenang seperti barbiturat. 3. Halusinogen Halusinogen adalah zat yang dapat mempengaruhi sistem syaraf dan menyebabkan halusinasi (khayalan). Pengguna zat ini mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Contohnya: LSA (Lysergic acid amide) dan LSD (Lysergic acid diethylamide). C. NARKOTIKA Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Menurut UU Republik Indonesia nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika, jenis narkotika dikelompokkan menjadi 3 golongan sebagai berikut:

1. Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: opium mentah, candu, kokain, ganja, THC, dan heroin. 2. Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfin dan opium. 3. Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: etilmorfin dan kodein. 1) Yang termasuk narkotika adalah ganja, opium, dan kokain. 1. Ganja Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering. Ganja dipakai dalam bentuk rokok lintingan, campuran tembakau, dan damar ganja. Tanda-tanda penyalahgunaan ganja yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap dan mengantuk tetapi susah tidur, mata merah dan tidak tahan terhadap cahaya. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja) yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis yaitu ketakutan, daya piker menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dan mengalami gangguan jiwa. 2. Opium Opium merupakan narkotika dari golongan opioida. Opium dikenal juga dengan dikenal sebutan candu, morfin, heroin, dan putaw. Opium diambil dari getah buah mentah Papaver somniverum. Opium mengandung lebih dari dua puluh macam senyawa. Morfin pertama kali diisolasi dari getah buah pada 1905 oleh Friedrich Seturner. Pada waktu itu, morfin digunakan oleh para tentara untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker. Setelah itu, banyak tentara yang mengalami adiksi (efek ketergantungan). Pemakaian morfin dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan kematian. Heroin merupakan senyawa turunan (hasil sintesis) dari morfin yang dikenal dengan sebutan putaw. Kodein merupakan senyawa turunan dari morfin, tetapi memiliki kemampuan menghilangkan nyeri lebih lemah, demikian pula efek kecanduannya (adiksinya) lebih lemah. Kodein biasa dipakai dalam obat batuk dan obat penghilang rasa nyeri. Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan kerusuhan, merasakan napas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dan sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembab, napas pendek tersengal-sengal, dan dapat mengakibatkan kematian. 3. Kokain Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anastetik (pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat, menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian. Ciri-ciri pengguna narkotika antara lain: a. Setelah menggunakannya mata akan terlihat sembab. b. Kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair. c. Terlihat sering melamun. d. Pendengaran sering berkurang. e. Sulit berfikir dan berbicara kacau. f. Perasaan gembira dan selalu tertawa, tetapi dapat juga cepat marah dan tidak bergairah. Seseorang yang telah kecanduan narkotika akan mengalami gangguan fisik, gangguan emosi, dan gangguan perilaku. a. gangguan fisik

berat badan turun drastis akibat nafsu makan yang tidak menentu. mata terlihat cekung, merah, dan sering berair. muka pucat, bibir kehitam-hitaman, sering berkeringat, dan sendi-sendi terasa ngilu. tangan penuh dengan bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk, dan ada tanda bekas luka sayatan. 5) bicara tidak jelas, sering menguap, jantung berdebar-debar, jalan sempoyongan, dan sering mengalami mimpi buruk. 6) buang air kecil ataupun air besar tidak lancer, perut sering terasa sakit tanpa alas an yang jelas, dan kepala sering nyeri. 7) resiko tertular virus hepatitis dan virus HIV lebih besar akibat pemakaian jarum suntik ketika memakai narkotika. b. gangguan emosi 1) Sangat sensitif, cepat bosan, dan mudah curiga. 2) bila dimarahi atau ditegur, akan menunjukkan sikap membangkang. 3) berbicara kasar dan tidak ragu untuk memukul anggota keluarga atau orang di sekitarnya. c. gangguan perilaku 1) menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga. 2) bersikap malas dan tidak bertanggung jawab akan tugas-tugasnya. 3) sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan. 4) malas mandi, karena jika badan terkena air akan terasa sakit. 5) sering pergi dengan orang yang tidak dikenal keluarga dan pulang lewat tengah malam. 6) suka mencuri uang, baik di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan. 7) waktunya di rumah sering dihabiskan di kamar mandi, kamar tidur, gudang, atau tempat sepi lainnya. 8) sikap cenderung jadi manipulatif, seperti tiba-tiba bersikap manis bila ada maunya.

1) 2) 3) 4)

TUGAS 1 1. Apa yang dimaksud dengan zat adiktif? ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 2. Apa yang dimaksud dengan adiksi atau kecanduan? ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 3. Sebutkan obat yang digolongkan ke dalam narkotika? ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 4. Sebutkan contoh penggunaan narkotika dalam kedokteran? ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... D. PSIKOTROPIKA Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat psikotropika dapat digunakan untuk menyembuhkan fungsi abnormal pada manusia sebagai obat depresan (sebagai obat tidur dan obat penenang) dan stimulan (perangsang sistem syaraf). Psikotropika terbagi dalam 4 golongan, yaitu: 1. Psikotropika golongan I, adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: LSD-25 dan TCP.

2. Psikotropika golongan II, adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: amfetamin dan PCP-1. 3. Psikotropika golongan III, adalah psikotropika yang berkhasiat dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: amobarbital dan pentobarbital. 4. Psikotropika golongan IV, adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: barbital dan diazepam. Pada umumnya, para pengguna psikotropika memiliki beberapa alasan untuk mengkonsumsi zat tersebut, di antaranya adalah: a. Untuk meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian. b. Hasil dari coba-coba. c. Untuk memacu prestasi (missal: dalam dunia olahraga). d. Agar dapat menyesuaiakan diri dengan kelompok pengguna (rekannya). e. Melupakan masalah sejenak. Adapun ciri-ciri fisik pengguna psikotropika: a. Badan terlihat kurus dan tidak bertenaga. Hal ini karena penggunaan psikotropika mengakibatkan berkurangnya nafsu makan pada seseorang, sehingga kadar gizi dalam tubuh terus menurun. b. Badan sering berkeringat dan mengalami dehidrasi. c. Suhu badan tinggi. d. Jantung tidak berfungsi dengan baik. e. Denyut nadi sangat cepat, melebihi batas normal (>60 denyut/menit). f. Sering muntah-muntah. Berikut ini beberapa contoh golongan psikotropika. 1) Sedativa dan Hipnotika (Penenang dan Penidur) Sedativa dan hipnotika adalah golongan zat yang dapat memberi efek menenangkan dan kantuk (depresan). Contohnya yaitu asam barbiturate dan benzodiazepine. a. Asam barbiturat Asam barbiturat dalam dosis kecil mengakibatkan efek menenangkan, dalam dosis besar dapat menyebabkan tidur. Asam barbiturate banyak disalahgunakan dengan nama pil koplo. Intoksikasi asam barbiturate ditandai dengan pernapasan yang lambat dan dangkal, nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun, kulit berkeringat, gerakan serba lamban, bicara pelo, jalan sempoyongan, sulit berpikir, daya ingat terganggu, tertawa terkekeh-kekeh, emosi labil, sikap bermusuhan, mudah bertengkar, kebiasaan hidup menjadi tidak teratur, dan kecenderungan bunuh diri. b. Benzodiazepin Benzodiazepin digunakan dalam kedokteran untuk mengatasi ansietas (rasa cemas), ketegangan, dan untuk menenangkan. Penggunaan benzodiazepin yang lama dapat menimbulkan toleransi, ketergantungan fisik dan gejala putus zat. Benzodiazepin yang sering disalahgunakan yaitu nitrazapam dan benzodiazepam. 2) Amfetamin Ekstasi dan shabu-shabu mengandung zat kimia yang dihasilkan melalui sintesis yaitu amfetamin. Amfetamin tergolong stimulan yang dapat merangsang susunan syaraf pusat. Pemakaian zat tersebut akan menimbulkan gejala-gejala siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis akan menimbulkan gejala jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid, tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung syaraf, dan dapat mengakibatkan kematian. Jika sudah kecanduan kemudian dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat seperti lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung. Amfetamin sering digunakan untuk mengurangi berat badan karena dapat menghilangkan rasa lapar. Amfetamin juga dapat menghilangkan rasa kantuk sehingga sering digunakan untuk meningkatkan ketahanan fisik oleh pengemudi jarak jauh. Amfetamin juga sering dipakai olahragawan (doping) untuk meningkatkan prestasinya secara tidak sah. 3) Halusinogen Halusinogen zat-zat yang dapat mengubah persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang, serta menimbulkan halusinasi. salah satu zat halusinogen adalah LSD (Lysergic Acid Diethylamide).LSD

merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang menderita frustasi dan ketegangan jiwa. 4) Inhalasia dan Solven Zat yang digolongkan ke dalam inhalasia dan solven meliputi berbagai senyawa organik yang berupa gas atau cairan yang mudah menguap. Zat ini dikonsumsi dengan cara dihisap uapnya. contohnya yaitu pelarut pada perekat/lem, tiner, tip ex, kloroform, Freon, aseton, vernis, bensin, cat semprot, semir sepatu, bahan pembakar aerosol, pengencer cat, dan lain-lain. Zat inhalasia mempunyai bau yang menyengat tajam dan uapnya masuk cepat masuk ke dalam paru-paru kemudian menjalar ke jaringan syaraf (otak). Efek lain yang ditimbulkan zat inhalan, adalah: a. Gangguan emosional, seperti perasaan gembira yang berlebihan, rasa takut, berhalusinasi, dan perasaan hampa. b. Bicara tidak jelas. c. Tidak peka terhadap rasa sakit. d. Kerusakan hati dan ginjal. e. Kerusakan jaringan otot. f. Gangguan ingatan. g. Gangguan pernapasan dan penyakit jantung.

TUGAS 2 1. Sebutkan tujuan penggunaan sedativa dan hipnotika dalam bidang kedokteran! ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 2. Sebutkan bentuk-bentuk penyalahgunaan amfetamin! ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 3. Apa yang dimaksud dengan halusinigen? berikan contohnya! ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 4. Mengapa zat golongan inhalasia dan solven berbahaya bila disalahgunakan? ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... E. ZAT ADIKTIF LAINNYA 1. Minuman keras(Alkohol) Minuman keras meliputi seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol (nama kimianya etanol). Alkohol dapat dibuat melalui proses fermentasi bahan seperti buah-buahan (apel dan anggur), biji-bijian (beras dan gandum), umbi-umbian (singkong), dan madu. Fermentasi menghasilkan alkohol dengan kadar 14%. Alkohol dengan kadar yang lebih tinggi diperoleh melalui penyulingan. Alkohol juga dapat dibuat dari etena, suatu produk dari minyak bumi. Menurut peraturan Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, minuman keras dibagi ke dalam 3 golongan berdasarkan kadar alkoholnya, yaitu: a) golongan A: kadar alkohol 1 5%, misalnya bir. b) golongan B: kadar alkohol 5 20%, misalnya anggur. c) golongan C: kadar alcohol 20 45%, misalnya wiskey dan vodka.

Efek penggunaan alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja. Efek yang ditimbulkan berbeda-beda, tergantung dari jumlah/kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah sedikit, alkohol dapat menimbulkan perasaan santai, mudah mengekspresikan emosi dan kehilangan rasa malu. Dalam jumlah besar, dapat menimbulkan efek yang berbahaya, diantaranya: a. merasa lebih bebas mengekspresikan diri, sehingga dapat berbuat hal-hal yang berada di luar normanorma kesopanan. b. menjadi lebih emosional. c. mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat. d. bicara tidak jelas (cedal), pandangan menjadi kabur, jalan sempoyongan, dan bisa sampai tidak sadarkan diri. e. terancam masalah kesehatan yang serius, seperti radang usus, pendarahan lambung, kanker hati, kerusakan otak, penyakit liver, dan cacat pada janin bagi ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol. f. jika alkohol dikonsumsi bersama obat-obatan berbahaya, maka akan terjadi keracunan yang mengakibatkan kematian. g. minuman keras juga dapat berdampak buruk secara sosial karena dapat meningkatkan tindak kejahatan. Penghentian atau pengurangan pemakaian alkohol yang berlangsung lama, akan menimbulkan gejala-gejala berikut: a. berkeringat berlebihan b. denyut nadi sangat cepat c. tidak bisa tidur d. terasa mual-mual dan akhirnya muntah-muntah e. berhalusinasi, cemas, dan kejang-kejang 2. Rokok Rokok dibuat dari daun tembakau. Tembakau (Nicotiana tabacum) mengandung suatu senyawa psikoaktif (zat yang dapat mempengaruhi mental, emosi, dan tingkah laku orang yang memakainya) yang disebut nikotin. Kadar nikotin dalam tembakau berkisar antara 1% - 4%. Pada waktu rokok diisap, tersedot pula hasil pembakaran yang berupa karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), PAH, tar, dinitrogen oksida (N2O), amonia, dan berbagai zat lain. Efek negatif dari beberapa zat kimia yang berasal dari rokok adalah sebagai berikut: a. Karbon monoksida (CO), merupakan gas yang sangat beracun, mudah terikat pada haemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah mengikat oksigen. Keracunan karbon monoksida dapat menyebabkan kematian. b. PAH, merupakan zat penyebab kanker. c. Tar dan resin, suatu cairan kental berwarna kuning-cokelat. Tar dan resin dapat mengiritasi sistem pernapasan dan menyebabkan kanker. d. Nikotin, zat bersifat racun dan dapat menyebabkan adiksi. Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg. Perokok pemula dapat mengalami keracunan nikotin yang ditandai dengan mual, muntah, nyeri kepala, keringat dingin, tak mampu memusatkan pikiran, kesadaran berkurang, dan denyut nadi bertambah cepat. Pada pemakaian rokok yang lama dapat terjadi ketergantungan fisik. Gejala pemantangan rokok berupa denyut jantung bertambah cepat, gemetar pada tangan, suhu tubuh naik, dorongan yang kuat untuk merokok lagi, mudah marah, tekanan darah sedikit menurun, terasa ada kedutan pada otot, nyeri kepala, dan kehilangan selera makan. Organ-organ tubuh yang dapat mengalami gangguan akibat merokok, antara lain: a. Indra penciuman dapat terganggu karena adanya partikel-partikel panas yang menempel di rongga dinding. b. Mulut, gigi, dan lidah mengalami penurunan fungsi dan terjadi perubahan fisik (menguning pada gigi dan menghitam pada hitam). c. Infeksi saluran pernapasan terjadi sebagai akibat dari asap yang dihisap dan membawa partikelpartikel kecil yang menempel pada dinding saluran pernapasan yang menyebabkan infeksi (radang tenggorokan). d. Kanker paru-paru menjadi ancaman terhebat bagi para perokok. Lendir yang berlebihan akibat reaksi tubuh terhadap adanya zat asing (tar) masuk pada paru-paru, menyebabkan batuk-batuk dan saluran bronkia meradang yang disebut Bronchitis. Bronkia adalah cabang pada paru-paru. Di samping itu, penyakit emphysema juga mengancam jiwa perokok. Penyakit emphysema adalah penyakit yang

ditandai dengan rusaknya paru-paru, yakni meningkatnya frekuensi napas dan rasa nyeri yang luar biasa. e. Pengaruh nikotin dan karbon monoksida (CO), menyebabkan darah cepat membeku, sehingga aliran darah dari dan ke jantung terhambat. Keadaan seperti ini menyebabkan jantung koroner. f. Gangguan lambung dan kandungan, juga menjadi ancaman bagi perokok. Bayi yang terlahir dari seorang ibu perokok, mempunyai kesehatan yang kurang baik dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang bukan perokok. g. Asap rokok juga berbahaya bagi orang di sekitanya yang secara tidak sengaja ikut mengisap, yang disebut sebagai perokok pasif. F. DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA 1. Masalah Pribadi a. Masalah kesehatan Narkoba dapat merusak fungsi organ-organ tubuh pemakainya. Pecandu narkoba juga rentan terhadap berbagai penyakit menular seperti AIDS, yang menular melalui alat yang digunakan untuk mengkonsumsi narkoba. b. Masalah psikologis Narkoba dapat menurunkan kecerdasan, karena zat-zat tersebut mengakibatkan kerusakan pada otak dan sistem syaraf. c. Masalah hukum Kasus yang terkait narkoba, mulai dari pemakai, pengedar, produsen, dan siapa saja yang berperan pada peredaran narkoba diancam hukuman yang sangat berat. Banyak negara yang menerapkan hukuman mati bagi pengedar narkoba, termasuk Indonesia. 2. Masalah Keluarga Suatu keluarga yang salah satu anggotanya menjadi pecandu akan menghadapi berbagai masalah, baik masalah ekonomi, psikologis, maupun sosial. Pecandu memerlukan banyak uang dan dia bias menjual apa saja milik keluarganya untuk mendapatkan narkoba. Keluarga menjadi terganggu dan malu terhadap lingkungan. 3. Masalah Masyarakat Seorang pemakai dapat menggunakan segala macam cara untuk memperoleh narkoba, termasuk mencuri jika dia tidak mempunyai uang untuk membeli, karena ketagihan narkoba. Peminum minuman keras juga bisa melakukan tindakan nekat saat sedang mabuk. Tindakan tersebut dapat merugikan orang lain dan meresahkan masyarakat. 4. Masalah Negara Negara sangat dirugikan oleh narkoba, bukan saja secara ekonomis, tetapi juga karena kehilangan generasi penerus bangsa. Anak-anak muda yang diharapkan menjadi pembangun, malah menjadi beban dan merusak kemajuan bangsa. G. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA Zat adiktif dan psikotropika akan memberikan manfaat jika dipakai untuk tujuan yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan. Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. 1. Peran anggota keluarga Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anak-anaknya agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan. Karena ketakwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari penyalahgunaan obatobat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah. 2. Peran anggota masyarakat Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.

3. Peran sekolah Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba. 4. Peran pemerintah Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hokum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.

UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat! 1. Berikut ini zat racun pada asap rokok, kecuali.. A. Tar B. Nikotin C. Karbon monoksida D. Karbon dioksida 2. Orang yang mengisap asap rokok walaupun tidak merokok disebut perokok A. Aktif B. Pasif C. Aditif D. Induktif 3. Orang yang tidak merokok dapat terkena sakit paru-paru karena A. Kelainan organ B. Memakai obat berlebihan C. Keturunan dari orang tuanya D. Mengisap asap rokok dari perokok 4. Alkohol termasuk obat golongan A. Depresan B. Halusinogen C. Stimulan D. Euphoria 5. Berikut ini yang merupakan cirri-ciri pecandu narkoba A. Badan kurus dan merasa lapar B. Merasa lapar dan haus C. Merasa haus dan tatapan mata kosong D. Tatapan mata kosong dan badan kurus 6. Zat kimia yang menyebabkan orang menjadi kecanduan rokok adalah A. Tar B. Amonia C. Nikotin D. Kafein 7. Alkohol yang terdapat dalam minuman keras adalah A. metanol B. etanol C. propanol D. butanol 8. Rokok dapat menyebabkan kandungan oksigen dalam darah berkurang karena A. Oksigen banyak dialirkan ke otak B. Oksigen diikat oleh karbon monoksida C. Oksigen digunakan untuk membakar makanan D. Jumlah oksigen yang diikat oleh hemoglobin berkurang 9. Asap rokok dapat menggangu kesehatan A. Gigi, tenggorokan, paru-paru, dan jantung B. Indra penciuman, indra peraba, dan paru-paru C. Gigi, indra perasa, dan lambung D. Semua bagian tubuh 10. Berikut ini bahaya dari minuman beralkohol, kecuali A. Menjadi kecanduan B. Terjadi kecelakaan pada saat mengendarai kendaraan C. Kehilangan kontrol diri sehingga dapat merugikan orang lain D. Terjadi serangan jantung karena terjadi penyempitan pembuluh darah 11. Seorang perokok cenderung untuk menambah jumlah rokok yang diisapnya karena rokok bersifat A. Aditif B. Adiktif C. Aktif D. Karsinogen 12. Berikut ini ciri-ciri perokok, kecuali A. Sering batuk-batuk B. Pilek dan bersin-bersin C. Mulut dan napas bau rokok D. Gigi berwarna kuning 13. Merokok dapat menyebabkan sakit jantung karena nikotin pada rokok A. Bersifat karsinogenik B. Menyebabkan darah membeku C. Menghambat aliran darah D. Meningkatkan jumlah zat terlarut dalam darah 14. Secara medis, morfin berguna untuk A. Mengobati penyakit batuk B. Menghilangkan rasa kantuk

15. 16. 17.

18. 19. 20.

C. Menghilangkan rasa capek D. Mengurangi rasa sakit pada saat operasi Penggunaan jarum suntik bersama oleh para pengguna narkoba dapat menularkan penyakit A. Jantung B. AIDS C. Tipus D. TBC Upaya penghilangan narkoba dari dalam tubuh pecandu disebut A. Imunisasi B. Vaksinasi C. Detoksifikasi D. Operasi Jika penggunaan narkoba dihentikan, seorang pecandu akan menderita rasa nyeri, demam, tangan gemetar, dan berkeringat. Keadaan seperti ini disebut A. Fly B. Ketagihan C. Overdosis D. Sakaw Zat kimia yang tidak termasuk NAPZA adalah A. Zat aditif B. Zat adiktif C. Rokok D. Alkohol Zat kimia yang dapat menstimulasi susunan saraf pusat yang terdapat pada teh dan kopi adalah A. Nikotin B. Kafein C. Sabu-sabu D. Tar Contoh obat yang dapat menimbulkan halusinasi adalah A. Ganja B. Morfin C. Sabu-sabu D. Barbiturat

B. Jawablah soal berikut dengan tepat! 1. Sebutkan kerugian-kerugian yang disebabkan oleh rokok! ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 2. Mengapa sopir yang sedang mengkonsumsi alkohol sering mengalami kecelakaan lalu lintas? ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 3. Sebutkan 5 ciri-ciri orang yang kecanduan narkoba! ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 4. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan para remaja terjerumus dalam penggunaan narkoba! ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... 5. Sebutkan usaha-usaha yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba! ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................................................

NAMA : KELAS :

Ulangan Harian Kimia Bab Bahan Aditif pada Makanan


Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat!
1. Untuk mendapatkan warna kuning, kedalam nasi ditambahkan A. Daun suji B. Daun pandan C. Kunyit D. Nanas 2. Makanan yang dijual di toko-toko dapat bertahan lama karena di dalamnya ditambahkan bahan A. Pewarna B. Penyedap C. Pengawet D. Penstabil 3. Berikut ini yang merupakan pewarna sintetis adalah, kecuali A. Klorofil B. Amaranth C. Karamel D. Kurkumin 4. Contoh bahan pengawet yang tidak boleh digunakan untuk makanan adalah A. Formalin B. Benzoat C. Cuka D. Askorbat 5. Pengawasan penggunaan bahan aditif di Indonesia dilakukan oleh A. Badan POM B. LIPI C. ADI D. BATAN 6. Untuk mendapatkan warna hijau pada makanan, dapat digunakan pewarna A. Daun jati B. Wortel C. Daun suji D. Kunyit 7. Pernyataan berikut yang benar adalah A. Cuka dapat digunakan untuk mengawetkan makanan B. Sakarin adalah bahan pewarna sintetis C. Siklamat dapat mengawetkan makanan D. Daun suji digunakan untuk membuat makanan cokelat 8. Bahan pemanis sintetis yang aman dikonsumsi oleh penderita kencing manis adalah A. Sukrosa B. Aspartam C. Gula pasir D. Gula susu 9. Untuk membuat acar, biasanya ditambahkan bahan pengawet A. Gula B. Garam C. Cuka D. Asam benzoat 10. Penambahan vetsin pada masakan dilakukan agar masakan lebih A. Lunak B. Sedap C. Awet D. Cepat matang 11. Bahan antioksidan yang ditambahkan ke dalam makanan yang mengandung minyak berfungsi untuk mencegah makanan A. Berubah warna B. Ditumbuhi jamur C. Menjadi tengik D. Menjadi busuk 12. Bahan pengawet yang digunakan dalam industri makanan adalah.. A. Cuka B. Garam C. Gula D. Semua benar 13. Pada roti yang telah kadaluarsa, biasanya timbul bintik-bintik hitam yang disebabkan oleh A. Virus B. Bakteri C. Jamur D. Serangga 14. Tanggal kadaluarsa yang terdapat pada kemasan makanan menunjukkan bahwa makanan A. Telah diuji keamanannya pada tanggal tersebut B. Diproduksi pada tanggal tersebut C. Dapat dikonsumsi sebelum tanggal tersebut D. Dapat dikonsumsi setelah tanggal tersebut 15. Berikut ini tujuan penambahan zat aditif makanan, kecuali A. Menambah cita rasa makanan B. Mempercepat pemasakan makanan C. Menjadikan makanan berwarna lebih menarik D. Menjadikan makanan lebih awet 16. Berikut ini tujuan pemanfaatan zat aditif makanan, kecuali A. Mengawetkan makanan B. Menambah cita rasa makanan C. Menutupi kerusakan pada makanan D. Berpenampilan menarik 17. MSG adalah zat aditif makanan yang berfungsi sebagai zat A. Pemanis B. Pengawet C. Penyedap rasa D. Pewarna 18. Penggunaan cuka pada pembuatan acar menyebabkannya menjadi lebih awet, karena mikroorganisme pembusuk tidak dapat hidup pada A. Kondisi asam B. Wadah tertutup C. Lingkungan kering D. Lingkungan basah 19. Penggunaan MSG yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit A. Obesitas B. Diabetes mellitus C. Chinese Restaurant Syndrome D. Kanker 20. Pengawet mayat yang sring disalahgunakan untuk pengawet bakso, tahu, dan mi basah adalah A. Boraks B. Natrium nitrat C. Formalin D. Natrium klorida

Anda mungkin juga menyukai