Anda di halaman 1dari 5

Anatomi dan Fisiologi Kornea Kornea adalah jaringan transparan, yang ukurannya sebanding dengan kristal sebuah jam

tangan kecil. Kornea ini disisipkan ke sklera di limbus, lengkung melingkar pada persambungan ini disebut sulkus skelaris. Kornea dewasa rata-rata mempunyai tebal 0,54 mm di tengah, sekitar 0,65 di tepi, dan diameternya sekitar 11,5 mm dari anterior ke posterior, kornea mempunyai lima lapisan yang berbeda-beda: lapisan epitel (yang bersambung dengan epitel konjungtiva bulbaris), lapisan Bowman, stroma, membran Descement, dan lapisan endotel. Batas antara sclera dan kornea disebut limbus kornea. Kornea merupakan lensa cembung dengan kekuatan refraksi sebesar + 43 dioptri. Kalau kornea udem karena suatu sebab, maka kornea juga bertindak sebagai prisma yang dapat menguraikan sinar sehingga penderita akan melihat halo.1 Kornea terdiri dari 5 lapisan dari luar kedalam: 1. Lapisan epitel Tebalnya 50 m , terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng. Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong kedepan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju kedepan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal disampingnya dan sel polygonal didepannya melalui desmosom dan macula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit dan glukosa yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membrane basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan menghasilkan erosi rekuren. Epitel berasal dari ectoderm permukaan. 2. Membran Bowman

Terletak dibawah membrana basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi. 3. Jaringan Stroma

Terdiri atas lamel yang merupakan sususnan kolagen yang sejajar satu dengan yang lainnya, Pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang dibagian perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan.Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblast terletak diantara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.

4.

Membran Descement

Merupakan membrana aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan membrane basalnya. Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 m. 5. Endotel

Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 mm. Endotel melekat pada membran descement melalui hemidosom dan zonula okluden.4 Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensorik terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V, saraf siliar longus berjalan supra koroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan diantara. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan.4 Sumber nutrisi kornea adalah pembuluh-pembuluh darah limbus, humour aquous, dan air mata. Kornea superfisial juga mendapat oksigen sebagian besar dari atmosfir. Transparansi kornea dipertahankan oleh strukturnya seragam, avaskularitasnya dan deturgensinya.
Keratitis Keratitis adalah suatu kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel-sel radang pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh,sehingga dapat mengakibatkan turunya tajam penglihatan. Penyebab dari keratitis selain infeksi juga dapat disebabkan oleh mata yang kering,keracunan obat,alergi dan penngunaan lensa kontak. Keratitis menurut penyebabnya dibagi menjadi delapan: 1. keratitis bakteri 2.keratitis fungi 3.kertitis alergi 4.keratitis firus 5.keratitis lafgotalmus 6.keratitis neuroparalitik 7.keratitis sklerotikan 8.keratitis acanthamoeba

Yang akan dibahas pada referat kali ini adalah keratitis fungi. 1.Keratitis fungi

fungi merupakan organism saprofit yang dapat menimbulkan keratitis.pada saat ini infeksi jamur bertambah pesat dan dianggap sebagai akibat sampingan pemakaian antibiotic dan kortikosteroid yang tidak tepat. Jamur yang dapat menyebabkan keratitis,dibagi dalam tiga kelompok : 1.Moniliaceae (jamur berfilamen tanpa pigmentasi : Fusarium dan aspergilus sp) 2.demateceae (jamur berfilamen dengan pigmentasi :curfularia,lasiodiplodia sp) 3.Yeats (termasuk Candida sp) Jamur masuk ke stroma melalui defek pada epitel,berkembang biak dan menyebabkan nekrosis jaringan sekitar serta menimbulkan reaksi radang.organisme dapat menembus membran descement yang intak dan masuk ke kamera okuli anterior kemudian menuju ke segmen posterior,adanya mikotoksin dan enzim proteolitik menambah kerusakan jaringan yang terjadi.defek epitel biasanya akibat trauma (missal penggunaan lensa kontak,benda asing,operasi kornea). Penyebab tersering dari tiga kelompok jamur diatas adalah Aspergilus sp(27,64%),fusarium(6,32%),penicilium(2,29%). DIAGNOSA : Dari anamnesa akan didapat : 1.Riwayat trauma 2.faktor resiko (penggunaan lensa kontak,kortkosteroid,pasca operasi mata). Dari pemeriksaan dengan slitlamp dapat dilihat : 1.injeksi konjungtiva. 2.Defek epitel. 3.Supurasi. 4.Infiltrat stroma. 5.Terdapat hipopion. Dengan pewarnaan laboratirium dilakukan swab kornea dan dengan menggunakan pewarnaan gram dan giemsa akan ditemukan hifa. 3

Gambaran spesifik dari keratitis fungal : 1.Tepi berbulu 2.Tekstur kasar 3.Tepi meninggi. 4.Pigmentasi coklat 5.Lesi berbentuk satelit TERAPI : Antijamur dikelompokan dalam tiga kelompok : 1. Polyenes yaitu termasuk watamycin(untuk organisme berfilamen),nystatin,Amphotericin B (merupakan drag of choice keratitis fungal yeast) 2.Azoles termasuk ketoconazole,fluconazole,econzole. 3.Flucytosine. Netamisin 1 tetes tiap 1-2 jam,amphotericin B 0,1-0,25% 1tetes tiap 1-2 jam,Flucytosine 1% 1tetes tiap 1-2 jam,Fluconazole 100-200 mg/oral,Ketokonzole 200 mg/hari oral.

KESIMPULAN

1.Keratits merupakan suatu penyakit infeksi yang dapat mengancam turunya tajam penglihatan yang disertai mata merah dan nyeri kecuali yang disebabkan oleh virus,akan menimbulkan anastesi. 2.Keratitis dapat didiagnosis secara tepat dan cepat melelaui anamnesa,gejala klinis,pemeriksaanpemeriksaan pada mata dan pemeriksaan laboratorium 3.Keratitis yang disebabkan oleh apapun harus segera dengan diterapi dengan tepat,oleh karena dapat menimbulkan komplikasi ulkus kornea,perforasi kornea dan pada akhirnya akan menimbulkan endoftalmitis. 4.Terjadinya keratitis biasanya didahului oleh adanya epitel kornea yang tidak utuh yang biasanya disebabkan oleh adanya trauma yang dapat timbul dari berbagai macam penyebab. 5.Keratitis juga dapat terjadi oleh karena mata yang kering,keracunan obat dan alergi.

DAFTAR PUSTAKA 1.Ilyas S.,Asbury T,Riordan P.Oftamologi umum.Edisi 14.Widya Medika.Jakarta,2000 :133-5 2. Vaughan D.2000. Opthalmologi Umum. Edisi 14. Widya Medika : Jakarta.

3.keratitis.http://www.mitrakeluarga.com/kemayoran/produk unggulan.html.

Anda mungkin juga menyukai