Oleh :
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Praktek Kerja Profesi Apoteker 2. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker
LATAR BELAKANG
Kesehatan Upaya Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
APOTEK
pengetahuan dan kemampuan dalam bidang teknis kefarmasian dan bidang manajemen, sesuai dengan etika profesi dan fungsi sosial, serta mampu mengembangkan diri
APOTEKER
TUJUAN
Mengetahui dan memahami peranan, fungsi, tugas, serta tanggungjawab seorang apoteker di apotek sesuai Kompetensi Dasar Apoteker Indonesia yang telah ditetapkan oleh APTFI.
Mengamati berbagai sisi apotek baik dari sisi lokasi, tata letak, personalia, serta semua kegiatan kefarmasian baik teknis maupun non teknis.
Industri
Risbang
Distribusi
Ritel
LANJUTAN
APOTEK KIMIA FARMA 356 Lokasi : jalan KH. Ahmad Dahlan / Banteng Nomor 96 Bandung Fasilitas : ruang tunggu yang nyaman, ruangan ber-AC, swalayan farmasi, ruang pelayanan resep, ruang personal check-up, ruang praktek dokter, area parker luas, tes tekanan darah dan gula darah, toilet, mushola, dan caf Waktu Layanan : pukul 7.00 wib hingga 22.00 wib, dilakukan setiap hari Layanan : pelayanan resep (tunai maupun kredit) maupun non resep SDM : seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA), seorang apoteker Pelayanan Informasi Obat (PIO), dua orang Asisten Apoteker (AA), dan empat orang asisten apoteker yang masih dalam masa training
2.1.Pengertian Apotek
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/Per/X/1993 Apotek tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek : APOTEK = tempat dilakukannya
Pekerjaan Kefarmasian Penyaluran Sediaan Farmasi Penyaluran Perbekalan Kesehatan
merupakan perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1965 tentang Apotek, Tugas dan Fungsi Apotek :
Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan
Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata
1. 2.
3.
2.3.Persyaratan Apotek
Berdasarkan Permenkes Republik Indonesia No. 1332/MENKES/SK/2002 tentang Perubahan Atas peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 922/MENKES/PER/1993, tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, bab IV pasal 6 tentang Persyaratan Apotek :
1. 2. 3.
Untuk mendapatkan izin apotek, Apoteker atau Apoteker yang bekerja sama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lainnya yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
Sarana Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar sediaan farmasi.
Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar sediaan farmasi.
Lanjutan...
Beberapa Persyaratan Apotek yang harus diperhatikan :
Lokasi dan Tempat
Perlengkapan Apotek
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Keputusan Menteri Kesehatan Republik Izin Apotek Indonesia
No.1332/MENKES/SK/X/20 02 PE
RU BA HAN DARI
APA : seorang Apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek (SIA)
Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan Telah mengucapkan Sumpah/ Janji sebagai Apoteker
Memiliki Surat Izin Kerja dari Menteri Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan
tidak menjadi Apoteker Pengelola Apotek di apotek lain
Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan hasil yang optimal sesuai dengan rencana kerja dengan cara meningkatkan omset, mengadakan pembelian yang sah dan penekanan biaya serendah mungkin Melakukan pengembangan usaha apotek.
Care Giver
Leader
Decision Maker
Teacher
Communicator
Manager
umum
pelayanan
Pelayanan
Pelayanan Resep Promosi dan Edukasi Pelayanan Residential
Gol. I
Gol. II
Gol. III
Gol. IV
Pemesanan Penyimpanan
Pengelolaan
2.10 Swamedikasi
Obat tanpa resep dokter
Swamedikasi
OTC
Keuntungan : Menghemat waktu, murah, cepat, mudah, tidak membebani sistem pelayanan kesehatan dan dapat dilakukan oleh diri sendiri
Kerugian : memperhebat keluhan, penggunaan obat kurang tepat, Obat digunakan salah, terlalu lama, takaran yang terlalu besar
WWHAM :
Who, What, How Long, Action, Medicine
APOTEKER
5A:
Asses, advice, Agree, Assist, Arrange
3.2.
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya Pelayanan obat dan perbekalan kesehatan lainnya Pemberian Informasi Obat Fungsi dan Tugas lain (Pengelolaan Keuangan, SDM dll)
3.2.1. Lokasi dan Tata Ruang Apotek Lokasi : jalan KH. Ahmad Dahlan / Banteng Nomor 96 Bandung Tata Ruang : Apotek Kimia Farma 356 memiliki luas tanah yang cukup baik, sehingga perlu dilakukan suatu pemberdayaan area yang ada. Maka perlu beberapa fasilitas, yakni antara lain : R. tunggu, swalayan farmasi, R. praktek dokter, kamar mandi, mushola, R. administrasi, R.peracikan obat, R. pelayanan resep, R.personal check up, mesin EDC, area parkir, ATM, caf KF 356
a. Struktur organisasi & pembagian kerja apotek Kimia Farma 356 Apoteker PIO
APA Asisten Apoteker
Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan adalah suatu proses yang merupakan suatu siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyerahan. Tujuannya adalah tersedianya perbekalan farmasi yang bermutu serta dalam
Sistem PARETO
seasonal
Kebutuhan rutin
Pengadaan barang
Rak
Box Obat
Bentuk Sediaan
Golongan Obat
Alfabetis
Kelas Terapi
Pemusnahan
Pelaporan
Arsip Resep
Dibakar
berita acara dan surat pemberitahuan kepada Kepala Kantor Dinas Kesehatan Kota
kepada Balai POM dan Manager Bisnis Apotek setempat
Obat
lewat tanggal kadaluarsa, rusak, berubah warna atau memenuhi kriteria untuk dimusnahkan
berita acara kepada Kepala Kantor Dinas Kesehatan Kota, tembusan ke BPOM serta dilakukan pelaporan atas pelaksanaan pemusnahan kepada BM Apotek setempat
Pelayanan informasi obat di apotek bertujuan untuk memberikan dasar pengertian mengenai penggunaan obat yang aman dan efektif serta memberikan informasi yang objektif kepada berbagai pihak.
Tahapan dalam pelayanan informasi obat untuk pasien dengan resep dokter antara lain apoteker menganalisis resep dan menyiapkan obat, memanggil pasien, menanyakan informasi yang diberikan dokter, apoteker memberikan informasi yang diperlukan pasien mengenai obat dan meminta pasien untuk mengulangi kembali.
1 2
3
4
4.2. Saran
Apotek Kimia Farma 356 sebaiknya menyediakan meja khusus untuk penyerahan resep agar pada saat penyerahan obat, Apoteker dapat dengan leluasa memberikan informasi yang tepat kepada pasien tanpa harus terganggu dengan
pasien lain yang membeli obat bebas, selain itu dalam penerimaannya pun pasien akan merasa lebih nyaman dan dapat
terjalin komunikasi yang efektif. Kesesuaian data stok barang antara yang ada di komputer dengan stok fisik harus lebih diperhatikan sehingga pemantauan dalam rangka pencegahan terhadap kehilangan barang dapat lebih baik. Pengendalian persediaan barang perlu diperhatikan terutama berkaitan dengan kedisiplinan karyawan dalam
mengisi kartu stok dan buku defecta. Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya kekurangan atau kekosongan obat
sehingga penolakan resep tidak terjadi. Selain itu untuk mempermudah pemantauan jumlah barang dalam rangka pencegahan terhadap kehilangan terutama akibat pencurian. Pemberian label harga pada barang yang berada di swalayan farmasi agar memuaskan keingintahuan konsumen terhadap harga barang yang ingin dibelinya dan dapat memudahkan pembeli dalam memilih barang-barang tersebut.
Terima Kasih