KEY NOTES
Definisi Produktifitas
terutama di era informasi.
Definisi Kebahagiaan
yang mendatangkan rasa nyaman dan tentram.
Definisi Melayani
dan hubungannya dengan kebahagiaan.
Definisi Produktifitas
If you're a leader, here's where you need to start: Stop measuring your people by the hours they put in, and focus instead on the value they produce. Make that your primary measurement. Then encourage your people to intermittently renew during the day (and on weekends, and over vacations), so that when they're working, they're really working. That's the path to true productivity. - Tony Schwartz, president and CEO of The Energy Project. Di era industri, produktivitas bisa diukur sebagai berikut: Produktivitas = Jumlah Output / Waktu Intinya adalah berapa banyak hal yang bisa dicapai dan dilakukan dalam waktu tertentu. Sehingga sangat tergantung oleh kecepatan dan ketrampilan dari orang tersebut, terutama karena waktu yang kita miliki semua sama. Alexander Kjerulf, salah satu konsultan bisnis dunia pun mengatakan, paradigma kita pun kebanyakan masih terjebak di era industri, yaitu seperti ini: Lebih banyak meluangkan waktu untuk bekerja, lebih banyak yang bisa dicapai. Menambah orang di tim Anda, maka Anda bisa selesai lebih cepat. Produktivitas itu sebenarnya konstan dan mudah untuk dijadwal. Di era informasi dan pengetahuan seperti saat ini, paradigma tersebut tidak hanya salah tetapi juga sangat membahayakan. Bagaimana mendefinisikan produktifitas? Steve Pavlina, salah satu personal development guru, mendefinisikannya sebagai berikut: Produktivitas = Nilai / Waktu Berdasarkan hal tersebut, ada 2 (dua) faktor untuk meningkatkan produktifitas: (i) meningkatkan nilai yang diberikan dan/atau (ii) mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memberikan nilai tersebut.
Delivering Happiness
bagaimana caranya?
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
Aha! Jadi saat ini, produktivitas bukan berarti berapa cepat dan banyak Anda melakukan atau menghasilkan sesuatu, tetapi berapa besar NILAI yang Anda berikan dan tergantung dari ketrampilan untuk memberikan NILAI tersebut dengan waktu yang lebih cepat. Kecepatan bisa dihasilkan dari latihan dan kebiasaan, tetapi nilai? Lalu, Steve Pavilina juga mengatakan bahwa Nilai bisa diukur sebagai berikut: Nilai = Impact x Endurance x Essence x Volume Impact (Dampak) Siapa saja yang menerima dan merasakan hal yang Anda ciptakan ini (produk/jasa)? 1 orang, 2 orang, 10 orang? Semakin banyak yang menerima dan merasakan nilai maka impact pun akan semakin besar. Endurance (Daya Tahan) Berapa lama nilai ini dirasakan oleh penerimanya? 1 jam, 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, 10 tahun, selama-lamanya? Apakah nilai yang Anda berikan terus diingat atau mudah dilupakan? Essence (Esensi) Apa esensi/pokok/intisari dari hal yang Anda ciptakan? Seberapa besar orang lain menghargai hal yang Anda ciptakan? Bermanfaatkah untuk orang lain? Seberapa unikkah hal tersebut? Apakah Anda satu-satunya yang bisa menciptkannya atau banyak saingan? Berapa harga yang Anda berikan kepada ciptaan tersebut? Volume (Jumlah) Dan yang terakhir, berapa banyak yang Anda produksi dalam jangka waktu tertentu? Oh, oh, oh.. ketika Anda membaca kata nilai, pengaruh, daya tahan dan esensi, apakah Anda langsung terpikirkan tentang layanan? Hmm, bukankah itu sebenarnya layanan? Sudah mulai terlihat hubungan antara produktivitas dan layanan?
Oh ya? Setiap kali Anda merasa Anda merasa harus lembur untuk catch up mengejar ketinggalan Anda, jangan! Ingat hal-hal ini: Kesalahan meningkat sebanyak 10% setelah bekerja 8 jam dan 28% setelah bekerja 10 jam. Produktivitas menurun setengahnya setelah 8 jam bekerja. Apa yang terjadi? Biaya untuk lembur menjadi tidak efektif karena membutuhkan 2 kali lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan yang sama. **Anda bisa mempelajarinya lebih lanjut di sini http://www.ewin.com/arch/overwk.htm
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
Di era Industri, meningkatkan usaha berarti meningkatkan produktivitas. Sayangnya ini tidak bisa disamakan di masa sekarang. Anda tidak bisa memaksakan kreatifitas, pengucapan yang indah, penulisan yang menarik, cara berpikir yang jernih ataupun belajar dengan cepat. Malah, bekerja lebih keras malah membalikkan efeknya sehingga lebih sedikit yang bisa diproduksi. Oh, jadi cara bekerjanya bagaimana? Nanti kita bahas ya. 4. Menunda bisa menjadi sesuatu hal yang baik. Ketika Anda memiliki to-do-list A, B, C, D, E, banyak yang mengatakan kita harus melakukannya sesuai dengan prioritas urgensi. Sayangnya knowledge workers tidak bekerja seperti itu. Terkadang kita sedang mood untuk melakukan A karena mudah dan lebih menyenangkan. Terkadang juga A sangat tidak menyenangkan dan untuk memaksakan diri Anda untuk mengerjakannya rasanya seperti ingin memotong tangan sendiri. Anda tetap harus menyelesaikannya, hanya Anda harus menjadi sangat pandai dalam menjadwalkan waktu, rileks dan istirahat, dibandingkan memaksa diri Anda melakukan sesuatu ketika Anda sedang lelah, penat, sedih maupun emosi. Dan yang terakhir dan yang terpenting adalah
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
Buktinya Apa?
Berbagai penelitian sudah dilakukan dalam hubungan antara kebahagiaan dan produktifitas. Salah satu yang paling sederhana dilakukan oleh Daniel Sgroi. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Sgroi, hanya dengan menonton video komedi selama 10 menit sebelum melakukan beberapa aktifitas yang bisa diukur produktifitasnya, terbukti bahwa produktifitas bisa meningkat sebanyak 10%. Daniel Sgroi melakukan penelitiannya terhadap 276 pelajar dari University of Warwick. Cara mengukur produktifitasnya adalah melakukan problem matematika sederhana, sebanyak-banyaknya dalam waktu 10 menit, lalu matematika level GMAT selama 5 menit.
Figur 2. Produktifitas.
Berdasarkan survey, bagi orang-orang yang menonton video komedi, tingkat kebahagiannya meningkat sebanyak 0.99 poin dalam skala 1-7 (Figur 1). Dan mereka yang menonton video komedi, tingkat produktifitasnyapun meningkat sebanyak 10.49%. Source: http://www.voxeu.org/index.php?q=node/5343
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
tergantung dengan adanya ide-ide baru, orang-orang di perusahaan Anda harus bahagia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Teresa Amabile, ia mengatakan ketika orang-orang dalam mood yang baik di hari apapun, mereka akan lebih memiliki ide-ide yang kreatif hari itu dan hari keesokannya. Sepertinya ada proses cognitive yang terjadi ketika orang merasakan rasa senang yang menjadikannya lebih fleksibel, lebih lancar berbicara dan memiliki pikiran-pikiran yang original. Lalu kemudian masih terbawa ke keesokan harinya. 3: Orang-orang yang bahagia memperbaiki masalah dan bukan mengeluh tentang masalah Ketika Anda tidak bahagia, maka kerikil pun terlihat seperti gunung. Menjadi sangat sulit untuk memperbaiki masalah atau menemukan solusi-solusinya tanpa mengeluh terlebih dahulu. Ketika Anda bahagia di tempat kerja tidak ada pilihan lain tetapi langsung mencari jalan keluarnya. 4: Orang-orang yang bahagia memiliki lebih banyak energi Orang-orang yang bahagia memiliki lebih banyak energi dan tentunya lebih efisien dalam melakukan segala hal. 5: Orang-orang yang bahagia lebih optimis Orang-orang yang bahagia memiliki cara pandang yang lebih positif dan optimis. Penelitan pun menemukan (terutama penelitian oleh Martin Seligman di bidang positive psychology) bahwa orangorang yang optimis jauh lebih sukses dan produktif. Seperti yang dikatakan ketika Anda percaya bahwa Anda bisa atau tidak bisa, Anda benar! 6: Orang-orang yang bahagia lebih termotivasi Motivasi yang rendah berarti produktifitas yang rendah. Dan satu-satunya cara untuk termotivasi secara konsisten adalah dengan menjadi bahagia. Dan ini sebabnya motivasi dengan memberikan uang/makanan/hadiah tidak memiliki dampak yang besar dan lama. 7: Orang-orang yang bahagia tidak sering sakit Sakit adalah pembunuh produktifitas. Dan ketika Anda tidak bahagia terutama menikmati pekerjaan Anda, maka Anda akan lebih mudah terkena penyakit, termasuk maag, kanker, diabetes dan jantung. Anda pun akan lebih cepat stres dan lelah. 8: Orang-orang yang bahagia belajar lebih cepat Ketika Anda senang, bahagia dan rileks, maka Anda akan lebih terbuka untuk mempelajari hal-hal baru di tempat kerja dan akhirnya meningkatkan produktifitas. 9: Orang-orang yang bahagia tidak terlalu khawatir tentang membuat kesalahan dan akhirnya melakukan kesalahan lebih sedikit Ketika Anda bahagia, sekali-kali melakukan kesalahan tidak akan terlalu mengganggu Anda. Anda akan cepat bangkit dari kesalahan tersebut, belajar dari hal tersebut dan maju kembali. Anda juga akan lebih mudah mengakui kesalahan Anda ke orang lain mengambil tanggung jawab atas hal tersebut, meminta maaf dan kemudian memperbaikinya. Sikap yang rileks ini menjadikan seseorang untuk melakukan lebih sedikit kesalahan dan lebih belajar dari kesalahan tersebut. 10: Orang-orang yang bahagia membuat keputusan yang lebih baik Orang-orang yang tidak bahagia biasanya selalu dalam krisis. Fokus mereka menjadi lebih sempit dan sulit untuk melihat gambaran besarnya. Biasanya langsung masuk ke survival insticts dan keputusan yang ada hanya untuk jangka pendek. Kebalikannya, orang-orang yang bahagia lebih bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang lebih baik dan juga lebih pandai dalam memprioritaskan pekerjaan mereka. Source: http://positivesharing.com/2007/03/top-10-reasons-why-happiness-at-work-is-theultimate-productivity-booster/
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
kinerja finansial yang dihitung berdasarkan margin, profit per karyawan dan peningkatan profit dalam waktu 2 tahun sangat berhubungan dengan kepuasan karyawan (generalised investments). Yang manarik, ketika Charles Galunic dan John Weeks dari INSEAD (Financial Times Mastering People Management Series), juga menemukan hal yang sama. Bukti yang mereka temukan adalah, ketika perusahaan melakukan generalised investment yaitu mengembangkan orang-orangnya seperti dalam hal kepemimpinan (leadership) dan pengembangan pribadi (personal growth) maka komitmen dan loyalitas karyawan bisa ditingkatkan. Sementara sudah semakin banyak pelatihan mengenai kepemimpinan, berapa banyak yang memusatkan kepada pengembangan pribadi? Baik dari bagaimana caranya menjadi bahagia? Meningkatkan percaya diri? Mengatasi rasa minder? Dsb. Source: http://www.qi-leadership.com/2009/happy-staffs-means-greater-profits/
Kita mengafilisiasikan kebahagiaan dengan hal-hal eksternal, sesuatu yang datang dari luar diri kita sendiri. Dalam bukunya Happy for No Reason, Marci Schimoff menjelaskan sebuah kontinuum kebahagiaan:
Unhappy (Tidak Bahagia) Happy for Band Reason (Bahagia karena alasan yang tidak sehat) Happy for Good Reasons (Bahagia karena alasan yang sehat) Bahagia karena pekerjaan, keluarga, teman maupun kesehatan yang baik Happy for No Reason (Bahagia tanpa alasan apapun)
<-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------->
Depresi Bahagia karena ketergantungan obat, alkohol, melihat orang lain menderita, dll. Rasa nyaman dan tentram terhadap diri sendiri dan situasi (Inner state of peace & wellbeing)
Faktor Internal
Jadi, ketika kita bahagia maka pikiran dan jiwa kita itu tenang. Bahwa kebahagiaan itu datang dari
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
dalam diri kita dan bukan dari luar diri kita sendiri. Bahwa kita hidup bukan untuk kebahagiaan, tetapi hidup dari kebahagiaan. Ini mungkin sebabnya 94% masyarakat Indonesia itu memiliki depresi (baik ringan maupun berat), karena kita belum memahami dengan benar konsep dan arti dari kebahagiaan itu sendiri. Kita masih sangat bergantung dengan hal-hal eksternal untuk membuat kita bahagia. Ketika kita sadar bahwa kebahagiaan itu datang dari dalam, maka kita memiliki kontrol dan tanggung jawab atas kebahagiaan kita sendiri. Belajar untuk memiliki rasa tanggung jawab untuk membuat diri kita sendiri bahagia menjadi sebuah aset dan kapasitas yang sangat besar nilainya baik untuk individu itu sendiri tetapi juga untuk organisasi tersebut. Bayangkan bagaimana kinerja perusahaan Anda ketika setiap orang dari staf Anda bertanggung jawab atas kebahagiaan mereka sendiri dan kemudian menjadi staf-staf yang bahagia? Orang-orang yang bahagia bukan orang-orang yang tidak memiliki masalah, tantangan maupun kesedihan, tetapi mereka memiliki cara pandang dan kebiasaan-kebiasaan tertentu yang membuat hal-hal tersebut mudah diatasi dan tidak mengganggu kualitas hidupnya. Ketika mewawancarai 100 orang yang bahagia tanpa alasan apapun, Marci Schimoff menemukan bahwa walaupun orang tersebut menghadapi kanker, anaknya yang baru dibunuh, suami yang memiliki ketergantungan minuman keras ataupun lumpuh pun bisa bahagia. Tidak hanya itu, merekapun sangat berkontribusi dan bermanfaat bagi lingkungannya. Inilah ketika mereka menjadi manusiamanusia yang paling produktif, karena mereka tidak hanya hanya bahagia tetapi juga fokus kepada suatu tujuan.
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
masalah? Seperti kata Dalai Lama, Bisnis kita adalah untuk menjadi bahagia. Melayani saat ini bukan saja sekedar ketrampilan dan pengetahuan tentang bagaimana melayani, seperti senyum, sapa dan salam saja. Tetapi, melayani adalah komitmen untuk menjadikan diri sendiri bahagia terlebih dahulu dan kemudian menyebarkannya kepada lingkungan dan dunia. Baru setelah itu, berbagai ketrampilan dan pengetahuan bisa dipupuk dengan lebih efektif dan efisien. Komitmen ini yaitu menjadikan bahagia sebagai kebiasaan atau gaya hidup kita sehari-hari, menjadikannya budaya. Karena bahagia seperti layanan adalah sebuah sikap dan ketrampilan hidup; ketika kita tidak mengaplikasikannya setiap hari dan menjadikannya kebiasaaan dan budaya dalam aktifitas sehari-hari, maka tidak bisa menggantikan kebiasaan-kebiasaan lama kita yang tidak mendukung kualitas hidup yang terbaik.
Melayani = Bermanfaat untuk Orang lain = Bahagia + Memiliki arah / tujuan yang jelas = Produktifitas Tinggi
Di Synergy, definisi melayani yang kami sebarkan adalah bermanfaat untuk orang lain dimana seseorang hanya bisa mulai bermanfaat bagi orang lain maupun lingkungannya ketika: (i) Ia bahagia (ii) Ia memiliki arah/tujuan mulia yang jelas (a sense of purpose). Kombinasi ini adalah dimana seseorang menjadi sangat produktif. Karena, bila seseorang hanya bahagia tetapi tanpa arah, maka Ia akan menjadi puas dengan diri sendiri (complacent) dan tidak akan bergerak kemana-mana ataupun lebih cepat. Dan kebalikannya, bila memiliki arah/tujuan tetapi saat ini tidak bahagia, maka Ia akan memakan waktu yang lama untuk mencapai tujuan tersebut. Zappos sudah menjadi bukti yang terbaik untuk hal ini. Zappos, sebuah perusahaan yang memiliki komitmen sangat tinggi terhadap layanan dan telah melewati berbagai tantangan dengan sukses pun mengatakannya dengan sangat baik dalam buku yang dituliskan oleh CEO-nya Tony Hsieh, yaitu Delivering Happiness: A Path to Profits, Passion, and Purpose ... Anda bisa melihat dan merasakan sendiri budaya perusahaan dan keluarganya yang sangat bahagia ini dari blognya di http://blogs.zappos.com/blogs/zappos-family dimana tagline-nya adalah Blog, Fun & A Little Weird. Mereka benar-benar membuat orang lain ingin menjadi bagian dari keluarga tersebut.
Delivering Happiness
If you're interested in 'balancing' work and pleasure, stop trying to balance them. Instead make your work more pleasurable. - Donald Trump Berikut adalah hal-hal yang Anda bisa lakukan langsung dalam organisasi ataupun perusahaan Anda untuk mendukung lingkungan yang lebih bahagia, belajar dari berbagai perusahaan yang telah berhasil deliver happiness. 1. Practicing Gratitude (Rasa Berterima Kasih) Salah satu perusahaan bernama Mind Valley, dalam usahanya untuk mengajak semua karyawannya untuk melatih rasa terima kasih setiap harinya membuat http://www.gratitudelog.com/agar setiap hari setiap orang bisa terus mengucapkan terimakasihnya terhadap apapun dan menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan. Apa yang Anda bisa lakukan di organisasi Anda? 2. Awesomeness Report
Setiap minggunya, ketika melakukan weekly-meeting, coba ubah energi dan fokus dari pertemuan tersebut. Kumpulkan semua berita-berita ataupun cerita-cerita sukses, menarik, paling kreatif dan paling menyenangkan dari minggu sebelumnya, baik tentang individu, proses, pelanggan, penjualan, pelatihan dan lain sebagainya. Bila ada masalah, jadikan berita itu menjadi berita yang positif karena sudah menemukan solusinya. Dengan seperti ini, setiap orang akan lebih termotivasi untuk datang ke pertemuan tersebut dan melaporkan hasilnya. Pertemuan mingguan diubah menjadi sebuah perayaan! 3. What you appreciate, appreciates!
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
Ketika Anda mulai menghargai sesuatu, maka sesuatu itu akan lebih menghargai Anda. Artinya apa? Kita sebagai orang Indonesia tidak mudah untuk menghargai ataupun memuji sesuatu hal, terlebih orang lain. Jadikan suatu kebiasaan di organisasi Anda untuk saling menghargai, baik melalui newsletter, mading, pertukaran post-it ataupun ketika pertemuan di pagi hari. Saling bertukar satu sama lain, dengan tulus tentunya: Terima kasih ya, karena kamu _______ [hal positif yang terjadi]. Saya bangga sama kamu/tim ini, karena ______ [hal positif yang terjadi]. Unit kita adalah unit paling _____ [hal positif]. Kalau tidak ada kamu, ___________ Dll. 4. The Fun Fund
Miliki tabungan bersama di unit kerja/kantor untuk sebulan sekali melakukan aktifitas bersama yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, tetapi khusus untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama suatu perayaan. Banyak yang Anda bisa lakukan untuk mengumpulkan dana/tabungan ini bisa sebagian dari profit ataupun hal-hal lainnya. Coba lah berkreatif! 5. Weekly Sharing & Training At Zappos we think its important for employees to grow both personally and professionally. Its important to constantly challenge and strech your self, and not be stuck in a job where you dont fell like you are growing or learning Tony Hsieh Percaya atau tidak, manusia itu selalu suka mendengarkan, mendapatkan dan merasakan hal-hal baru. Ini yang membuat dunianya menarik dan tidak membosankan. Tidak perlu lama, seminggu sekali selama 1 jam, dedikasikan jam tersebut sebagai tempat untuk saling berbagi dan belajar dari satu sama lain. Bisa sharing dari seseorang yang baru selesai menjalankan pelatihan, yang baru menyelesaikan buku yang menarik, ataupun informasi lainnya yang mereka dapatkan. Pastikan semua orang ikut berkontribusi, baik dari si supervisor/manager sampai ke seluruh staf. Jadikan sesi ini sesi yang menyenangkan dan penuh dengan kegembiraan! Apakah ini saja? Tentu saja tidak. Banyak hal-hal lainnya, tetapi hal-hal inilah yang paling mudah untuk Anda lakukan SEKARANG!
s ServiceNotes
serve. lead. grow.
merasakan perkembangan/perubahan yang dialaminya. Ini yang membedakan pelatihan Change Your Service, Change Your Life dari Synergy: Fokus ke ketrampilan utama - Sebelum melatih berbagai ketrampilan dan pengetahuan melayani yang lain, Synergy memfokuskan pada Ketrampilan #1 dalam melayani, yaitu: Menjadi Bahagia. Praktek - Melatih kebiasaan-kebiasaan bahagia dan layanan dalam 2 hari pelatihan yang mudah diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari setelah pelatihan. Sederhana (Simple) Menggunakan metode dan bahasa yang mudah dimengerti, dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Rutin & Dinamis (Routine & Dynamic) - Adanya kelanjutan selama 30 hari setelah pelatihan untuk terus melatih dan membentuk kebiasaan-kebiasaan tersebut, seperti memiliki seorang Personal Trainer sendiri dalam sebuah program yang rutin dan dinamis (sehingga tidak membosankan), karena practice makes perfect! Hasil yang cepat dan terukur (Quick & Measurable Results) Hasilnya dapat dirasakan tidak hanya di dalam kelas pelatihan, tetapi juga setiap hari setelah selesainya pelatihan, sehingga setiap peserta lebih termotivasi untuk melakukannya kembali di keesokan harinya. Dan berbagai manfaat lainnya yang bisa dipelajari lebih lanjut di: _________ Apabila dokumen ini sifatnya telah menginformasikan Anda dan organisasi Anda tentang bagaimana memiliki organisasi yang jauh lebih bahagia dan produktif, program Change Your Service, Change Your Life akan membantu mulai mentransformasikan Anda dan organisasi Anda. Seperti kata Donald Trump, Di sebuah bisnis, ketika sesuatu tidak berhasil, saatnya untuk mencoba sesuatu yang baru! Jadi, apakah ini saatnya untuk mencoba sesuatu yang baru? Pelajari lebih lanjut bagaimana Program: Change Your Service, Change Your Life dapat mentransformasikan Anda dan organisasi Anda untuk menjadi lebih bahagia, fokus dan produktif mulai dari sekarang juga di: http://www.synergy-id.com/changeyourservicelife/workshop With love and to your happiness,
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --
10