Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN

Struktur Bawah (Sub Structure) suatu bangunan gedung meliputi bagian-


bagian bangunan yang berada di bawah lantai dasar (ground floor), yang
dapat berupa:
ƒ Fondasi
ƒ Basement (Ruang Bawah Tanah) dan Fondasi di bawahnya.

Basement biasanya terdapat pada bangunan2 bertingkat dan sering diguna-


kan sebagai tempat parkir, ruang mesin, gudang etc.

Bangunan bawah bertugas meneruskan semua beban bangunan di atasnya


ke tanah di bawahnya dengan stabil dan aman.
STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG
Mengingat letaknya yg di dalam tanah, maka fondasi harus dibuat kuat,

FONDASI aman, stabil, awet dan mampu mendukung beban bangunan, karena keru-
sakan pada fondasi akan sangat sulit untuk memperbaikinya.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

KEGAGALAN FONDASI KEGAGALAN FONDASI


Hal-hal yang sering dapat mengakibatkan kerusakan fondasi adalah:
Kerusakan fondasi akan diikuti oleh kerusakan pada bagian - adanya perubahan fungsi bangunan, shg terjadi pembebanan yang
bangunan di atasnya. Misalnya jika fondasi pecah atau mengalami melebihi kapasitas fondasi
penurunan, maka kerusakan bagian bangunan di atasnya dapat - ketidakpastian sifat/lapisan tanah, kesalahan penafsiran kekuatan
berupa: tanah
- dinding retak-retak dan miring - akar pohon besar dapat merusak fondasi
- lantai bergelombang dan pecah-pecah - kerusakan tanah akibat pendirian bangunan di dekatnya
- rangka pintu & jendela bergeser, daun pintu & jendela sulit - bencana alam: banjir, tanah longsor, gempa
dibuka/tutup
- sudut kemiringan tangga berubah, tangga retak2
- penurunan bangunan, bangunan miring, bahkan keruntuhan
sebagian atau seluruh bangunan.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

1
FAKTOR PENENTU DESAIN FONDASI PENYELIDIKAN TANAH
Ditinjau dari segi fungsinya yg vital sebagai pendukung bangunan, perenca-
Jenis, bentuk dan ukuran fondasi yang akan dipilih dipengaruhi oleh: naan fondasi harus mengikuti rekomendasi dari hasil penyelidikan tanah
- berat beban yang harus didukung (soil investigation).
- jenis tanah dan daya dukungnya, kedalaman tanah Tujuan penyelidikan tanah adalah untuk menentukan/mengetahui:
- bahan fondasi yang tersedia atau mudah didapat - tipe dan kedalaman fondasi
- alat kerja, teknologi, tenaga kerja yang tersedia - kemampuan daya dukung tanah dasar
- lokasi dan situasi proyek & pertimbangan biaya - memperkirakan kemungkinan terjadinya settlement
- kedalaman (level) air tanah
- data tanah guna penghitungan tekanan tanah pada dinding (basement)
Kekuatan fondasi ditentukan oleh:
- kekuatan bahan fondasi itu sendiri Sebagai dasar melakukan penyelidikan tanah diperlukan data bangunan:
- kekuatan tanah di bawahnya - Ukuran dan tinggi bangunan, kedalaman basement
- Perkiraan letak kolom2 dan dinding struktural
- Perkiraan beban kolom dan dinding tsb
- Jenis struktur: simple span, continuous, rigid frame, arch etc
PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

PENYELIDIKAN TANAH PENYELIDIKAN TANAH


Penelitian tanah dilakukan sesuai kepentingan dan urgensinya: 2. Penyelidikan tanah dengan sondir:
- Penyelidikan tanah sederhana Hal ini dimaksudkan untuk meneliti sifat2 mekanis tanah. Dari penye-
- Penyelidikan tanah dengan sondir lidikan ini dapat diketahui lapisan2 tanah yang ada dan kekuatannya,
- Dengan pengeboran tanpa harus membuat galian (testpit). Alat sondir dapat digerakkan
- Dengan penelitian laboratorium secara manual atau mekanis/elektris. Tergantung dari perkiraan beban
yang akan didukung, penyelidikan dapat dilakukan dengan alat sondir
1. Penyelidikan tanah sederhana: ringan atau berat.
Dibuat sumur (galian) pemeriksaan (test
pit) dengan kedalaman 1 –1,5 m.
Tanah dasar diperiksa, dinding sumur
diamati lapisan2nya. Dapat juga dileng-
kapi dg pengujian penetrasi langsung.
Hasilnya dibandingkan dengan sifat2
umum dari tanah.
Hanya untuk jenis fondasi langsung/dangkal.
PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

2
PENYELIDIKAN TANAH PENYELIDIKAN TANAH
3. Penyelidikan tanah pengeboran (boring):
4. Penyelidikan tanah di laboratorium:
Untuk mengetahui struktur tanah (jenis2 lapisan dan ketebalan
Dari hasil pengeboran akan diperoleh contoh tanah yang terusik
masing2), perlu diambil contoh2 tanah tersebut dengan pengeboran
(disturb) maupun yg tak terusik (undisturb). Terhadap sample tanah
pada beberapa titik di lokasi proyek. Selanjutnya sample tanah ini
ini dilakukan berbagai pengujian di laboratorium, a.l.:
diselidiki / diteliti di laboratorium. Jenis penyeledikan dengan boring
- analisa butir
ini biasanya dilakukan untuk fondasi bangunan dengan beban berat
- berat isi & berat jenis
guna mendapatkan data kekuatan tanah yang lebih baik.
- kadar air
- kuat desak bebas
- kohesivitas
- sudut geser
- indeks kompresi
- koefisien konsolidasi

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

PENENTUAN JENIS FONDASI TIPE FONDASI


Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan tipe fondasi a.l.:
Dari hasil penyelidikan tanah tersebut selanjutnya dengan
ƒ fungsi bangunan
memperhatikan faktor2 lain yang menentukan pemilihan fondasi,
ƒ beban yang harus didukung
ditetapkan jenis fondasi yang akan digunakan.
ƒ keadaan tanah dasar (daya dukung, jenis2 lapisan, etc.)
ƒ biaya pembuatan fondasi
Tidak ada satu jenis fondasi yang cocok dan dapat digunakan untuk
segala jenis dan bentuk bangunan. Setiap perencanaan struktur
Ditinjau dari kedalaman letaknya, fondasi dapat dibedakan menjadi:
bangunan akan selalu diikuti dengan penentuan jenis fondasinya.
Hubungan antara struktur atas dan fondasinya dapat berupa jepit atau
1. Fondasi dangkal (shallow foundation) atau fondasi langsung
sendi dan biasanya antara keduanya, yaitu jepit elastis. Untuk
memudahkan perencanaan dan hitungan struktur, boleh dianggap
2. Fondasi dalam (deep foundation) atau fondasi tidak langsung
bahwa struktur atas dan fondasinya terpisah, sehingga masing-masing
dapat dilakukan analisis hitungan secara terpisah.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

3
1. FONDASI DANGKAL Fondasi menerus
(continuous footing)
Jenis fondasi ini: Fondasi setempat
dasarnya (sisi bawahnya) terletak tidak terlalu dalam dari permukaan (individual footing)
tanah asli, dapat dikerjakan dengan alat sederhana oleh tenaga manusia. Fondasi gabungan
(combined footing)
Berdasarkan bentuknya terdapat 4 macam fondasi dangkal:
ƒ Fondasi menerus (continuous footing)
ƒ Fondasi setempat (individual footing)
ƒ Fondasi gabungan (combined footing)
ƒ Fondasi plat (mat footing, raft footing)

Bentuk fondasi dangkal lainnya:


ƒ fondasi cakar ayam
ƒ fondasi laba-laba

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

Fondasi `Sarang Laba2´


Tanah isian,
dipadatkan

Kolom
Fondasi `Cakar Ayam´
Plat Beton Bertulang Plat Vertikal (Dinding)
Beton Bertulang

Kolom

Plat
Plat Beton Bertulang Beton Bertulang

Plat
Silinder
Beton Bertulang
Beton Bertulang

Tanah isian, Plat Vertikal (dinding) Silinder


dipadatkan Beton Bertulang Beton Bertulang

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

4
1.1 FONDASI MENERUS 1.1 FONDASI MENERUS
Fondasi menerus dipasang di bawah seluruh panjang dinding bangu-
nan dengan lebar dasar yang sama. Fondasi ini dapat dipakai jika
Beban luar
kedalaman tanah dasar yg baik antara 0,75 – 1,25 m dari permuka- (mis.: beban atap)
an tanah asli.
Bahan: pasangan batu kali, beton atau kombinasi beton dan pa-
Dinding
sangan batu kali. Pasangan bata merah
Di atas fondasi menerus harus dipasang balok sloof sebagai perang- Berat sendiri dinding Balok Sloof
kai kaki kolom. Beban dinding diratakan lebih dahulu sepanjang ba-
lok sloof, kemudian dilimpahkan kepada fondasi menerus.
Fondasi
Pasangan batu kali
Reaksi tanah
di bawah Fondasi

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

1.1 FONDASI MENERUS 1.1 FONDASI MENERUS

Psg.Trasraam
(Kedap Air)

Balok Sloof

Psg. Batu
Kali

Pasir Urug

DETAIL FONDASI

RENCANA FONDASI
PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

5
1.2 FONDASI SETEMPAT
1.2 FONDASI SETEMPAT
Jika kedalaman tanah dasar yang baik lebih dari 1,25 m dari muka
tanah asli, akan sangat mahal jika digunakan fondasi menerus, ka-
rena tanah yang harus digali volumenya besar dan kebutuhan
bahan untuk fondasi makin besar pula.
Untuk menghemat biaya dapat digunakan fondasi setempat yang
dipasang di bawah kolom-kolom utama rangka bangunan. Beban
bangunan dilimpahkan ke kolom2 tersebut yang kemudian
meneruskannya ke fondasi di bawahnya.
Dasar fondasi setempat biasanya mempunyai kedalaman antara
1,5 – 4,0 m.
Bahan: beton bertulang, pasangan batu kali, kombinasi.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

1.2 FONDASI SETEMPAT 1.2 FONDASI SETEMPAT

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

6
1.2 FONDASI SETEMPAT 1.3 FONDASI GABUNGAN
Jika fondasi setempat dari kolom2 yang berdekatan terlalu besar
sehingga saling bertabrakan, maka fondasi2 setempat tersebut dapat
digabung menjadi satu fondasi untuk kolom2 ybs.

Bahan: Fondasi setempat bentuk pilar


kombinasi pasg.batu kali dan beton dari pasangan batu kali

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

1.4 FONDASI PLAT


1.3 FONDASI GABUNGAN
Fondasi plat berupa plat beton tebal kedap air yang kadang2 diperkuat
dengan balok2 beton, berada di bawah seluruh luas bangunan. Plat ini
dapat dimanfaatkan sebagai lantai basement. Fondasi plat biasanya
dirangkai menjadi satu dengan dinding basement dengan sambungan
kedap air.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

7
1.4 FONDASI PLAT 2. FONDASI DALAM
Fondasi dalam biasanya digunakan:
ƒ jika tanah keras berada pada kedalaman lebih dari 6 m dari
muka tanah asli
ƒ jika pondasi setempat, fondasi plat bidang tidak dapat diterapkan
ƒ untuk menahan guling (overturning) dan uplift
ƒ untuk mengontrol settlement fondasi setempat atau fondasi plat
bidang
ƒ untuk memampatkan tanah

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

TIPE FONDASI DALAM


TIPE FONDASI DALAM
ƒ pile
ƒ pier
ƒ caisson
ƒ drilled shaft
ƒ bored pile
ƒ pressure injected pile

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01

8
TIPE FONDASI DALAM : PILE
2. FONDASI DALAM : PILE
Fondasi dalam biasanya digunakan jika tanah keras berada pada keda-
laman lebih dari 6 m dari muka tanah asli.
Terdapat dua macam fondasi dalam:
1. Fondasi Tiang Pancang (Drived Pile)
2. Fondasi Tiang Bor (Bored Pile, In Situ Pile)
Point Bearing Pile Friction Pile

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

TIPE FONDASI DALAM : PILE


2.1 FONDASI DALAM : TIANG PANCANG (DRIVED PILE)

Bahan: Kayu, Baja, Beton (Bertulang, Prategang)

Tiang dibuat dahulu di atas tanah, kemudian dimasukkan ke dalam


tanah dengan mesin pancang. Proses pemancangan dapat menimbul-
kan getaran yang keras dan dapat menimbulkan kerusakan pada ba-
ngunan tetangga. Jika lokasi proyek tidak memungkinkan, maka ha-
rus dipilih jenis fondasi lain, misal bored pile.

Bagian atas tiang2 dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang di-
sebut kepala tiang (pur, poer, pile cap). Poer ini akan menjadi tumpu-
an kolom dan berfungsi untuk meneruskan beban kolom ke tiang2 di
bawahnya.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

9
2.1 FONDASI TIANG PANCANG 2.1 FONDASI TIANG PANCANG

Kolom
Pile Cap

Tiang Pancang

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

2.1 FONDASI TIANG PANCANG 2.1 FONDASI TIANG PANCANG

Bahan: Beton bertulang atau prategang


Bahan: Kayu Bahan: Baja profil H, linkr, psg.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

10
2.1 FONDASI TIANG PANCANG KHUSUS Æ Franki Pile
2.1 FONDASI TIANG PANCANG

1. Tube silinder baja diisi


sebagian dg beton, kmd
beton ditumbuk, shg
mencapai kedalaman
yg direncanakan.
2. Tube (casing) ditahan,
penumbukan dilanjut-
kan shg terbentuk bulb.
3. Dipasang baja tulang-
an, pengecoran beton
dilanjutkan, sambil
casing ditarik bertahap
ke atas, sampai penuh
dg beton.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

2.1 FONDASI TIANG PANCANG KHUSUS Æ Alpha Pile


2.2 FONDASI DALAM : TIANG BOR (BORED PILE)
1. Tube silinder baja diisi Mula2 dibuat lubang dalam tanah dengan mesin bor, kemudian
sebagian dg beton, ke- kedalamnya di tuang beton (jika perlu sebelumnya dipasang baja
mudian dipukul masuk tulangan)
ke dlm tanah. Tulangan
juga sdh terpasang.
2. Setelah mencapai keda-
laman yg direncanakan,
pengecoran beton dilan-
jutkan sambil mandrel
(casing dalam) ditarik
sedikit ke atas.
3. Tube di tarik sedikit
keatas, mandrel ditekan
ke bwh untuk memben-
tuk bulb.
4. Tube dan mandrel ber-
sama-sama di tarik ke
atas.
PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo - Ir. Etik Mufida, M.Eng
01 01

11

Anda mungkin juga menyukai