Anda di halaman 1dari 248

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Pada dasarnya pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri. Transformasi struktural merupakan prasyarat dari peningkatan dan

kesinambungan pertumbuhan serta penanggulangan kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan pembangunan itu sendiri (Todaro, 1999). Proses perubahan struktur perekonomian ditandai dengan: (1) menurunnya pangsa sektor primer (pertanian), (2) meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri), dan (3) pangsa sektor tersier (jasa) juga memberikan kontribusi yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi (Todaro, 1999). Pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi di Kota Medan tidak disertai dengan perubahan struktur tenaga kerja yang berimbang. Artinya laju pergeseran ekonomi sektoral relatif cepat dibandingkan dengan laju pergeseran tenaga kerja, sehingga titik balik untuk aktivitas ekonomi tercapai lebih dahulu dibanding dengan titik balik penggunaan tenaga kerja (Supriyati dan Sumedi, 2001). Masalah yang sering diperdebatkan adalah: (1) apakah penurunan pangsa pangan sebanding dengan penurunan penyerapan tenaga kerja sektoral,dan (2) industri berkembang cepat. Jika transformasi kurang seimbang maka dikuatirkan akan terjadi proses kemiskinan dan eksploitasi sumber daya manusia pada sektor primer (Supriyati dan Sumedi, 2001). Sejarah pertumbuhan ekonomi negara-negara maju menunjukkan pentingnya pengaruh tingkat perkembangan struktural dan sektoral yang tinggi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Beberapa komponen yang utama dari proses perubahan struktural tersebut antara lain mencakup pergeseran bertahap dari aktivitas sektor
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

pangsa

pertanian ke sektor non pertanian. Pertumbuhan ekonomi telah mengakibatkan perubahan struktur perekonomian. Transformasi struktural sendiri merupakan proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri,

perdagangan dan jasa, di mana masing-masing perekonomian akan mengalami transformasi yang berbeda-beda. Pada umumnya transformasi yang terjadi di negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri. Perubahan struktur atau transformasi ekonomi dari tradisional menjadi modern secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam ekonomi yang berkaitan dengan komposisi penyerapan tenaga kerja, produksi, perdagangan, dan faktor-faktor lain yang diperlukan secara terus menerus untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pendapatan perkapita (Chenery 1986). Pertumbuhan ekonomi nasional mempunyai pengaruh atas stuktur ekonomi daerah karena pertumbuhan nasional mempunyai pengaruh atas pertumbuhan daerah, sebab daerah merupakan bagian internal dari suatu negara. Indonesia merupakan negara kesatuan, dimana rencana pembangunan meliputi rencana nasional maupun rencana regional. Pembangunan ekonomi yang berorientasi pada sektor pertanian, industri, perdagangan dan jasa yang menyebabkan prestasi baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah menjadi lebih meningkat. Hal ini dapat dilihat pada variabel seperti pendapatan daerah, penyerapan tenaga kerja, dan nilai tambah sebagai proporsi sebelumnya dalam struktur perekonomian negara maupun struktur perekonomian daerah selama kurun waktu tertentu. Struktur ekonomi daerah berdampak pada peningkatan sektor-sektor perekonomian lainnya yang saling berkaitan. Suatu daerah dapat dikatakan maju apabila ditunjang dari segi pengetahuan masyarakat yang tinggi, adanya sumber daya alam yang cukup memadai yang dikelola oleh sumber daya manusia yang mempunyai potensi besar guna tercapainya kemajuan pembangunan daerah. Aspek penting lain dari perubahan struktural adalah sisi ketenagakerjaan bahwa pertumbuhan ekonomi melalui 2 proses transformasi dapat dicapai melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja di setiap sektor dan transfer tenaga kerja dari sektor yang produktivitas tenaga kerjanya rendah ke sektor yang produktivitas tenaga kerjanya lebih tinggi (Clark dalam Ketut, 2001).

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

Peningkatan kegiatan ekonomi di berbagai sektor akan memberikan dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja. Tanggung jawab ideal dari dunia kerja adalah bagaimana dapat menyerap sebesar-besarnya tambahan angkatan kerja yang terjadi setiap tahun, dengan tetap memperhatikan peningkatan produktivitas pekerja secara keseluruhan. Sebab dengan meningkatnya produktivitas, diharapkan upah juga meningkat sekaligus kesejahteraan pekerja dapat diperbaiki. Perubahan struktural tersebut juga memberikan dampak tidak langsung terhadap perubahan struktur ketenagakerjaannya. Ketidakserasian antara

perkembangan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, secara umum akan menimbulkan kelemahan pada sistem penawaran dan permintaan tenaga kerja. Untuk mengetahui secara lebih mendalam masalah-masalah ketenagakerjaan ini, perlu dikaji hubungan dan keterkaitan antara perkembangan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja dengan implikasinya pada perubahan struktur ekonomi. Kecenderungan wilayah yang berkembang dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

masyarakatnya adalah dengan pembangunan disektor industri, pertanian, perdagangan dan jasa karena dianggap lebih mampu meningkatkan perekonomian dan menumbuhkan berbagai kegiatan yang saling berkaitan sehingga mampu berfungsi sebagai pendorong pembangunan. Pada prinsipnya struktur perekonomian seperti di wilayah Kota Medan masih didominasi oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Kota Medan merupakan daerah yang maju dimana

perekonomian didominasi oleh kegiatan ekonomi modern, seperti konsep struktur ekonomi negara maju yang memiliki sektor industri, perdagangan, dan jasa yang kuat diharapkan dapat mencapai lompatan pembangunan struktur ekonomi yang lebih berarti atau berkembang dengan cepat. Wilayah di Kota Medan tidak cuma mengandalkan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran saja tetapi Kota Medan juga maju di sektor industri. Proses industrialisasi ini diharapkan dapat menanggulangi permasalahan peningkatan kebutuhan lapangan pekerjaan. Pembangunan industrialisasi di Kota Medan pada saat ini diprioritaskan pada pembangunan industri yang berorientasi pada pembangunan industri pengolah bahan-bahan pertanian serta pengembangan industri perdagangan dan jasa yang dapat berorientasi pada penyerapan tenaga kerja yang banyak.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

Proses pertumbuhan ekonomi ini pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya transformasi struktural, yaitu proses pergeseran pertumbuhan sektor produksi dari yang semula mengandalkan sektor primer menuju sektor sekunder. Pergeseran pertumbuhan sektor produksi ini secara langsung juga akan berpengaruh pada perubahan komposisi tenaga kerja dari yang semula bermata pencaharian utama pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran , bergeser ke sektor industri dan jasa.

TABEL 1.1 Jumlah Penduduk Kota Medan 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Utama Tahun 2006-2010 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah 2006 38.096 2.948 113.760 5.367 63.872 270.152 132.960 36.585 92.142 755.882 2007 33.299 594 98.046 3.014 50.725 246.031 82.417 36.621 179.145 729.892 2008 37.141 0 103.151 2.292 59.532 318.805 95.945 25.782 191.184 883.832 2009 33.271 566 120.008 636 61.131 312.625 92.896 25.478 177.639 824.250 2010 27.255 1.287 116.682 4.004 60.290 335.846 92.362 30.789 218.291 886.815

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Tabel 1.1 dapat memberi gambaran mengenai ketenagakerjaan Kota Medan, jumlah tenaga kerja per sektor di Kota Medan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian daerah tersebut. Sektor - sektor tersebut

masing-masing memberikan kontribusi dengan proporsi berbeda terhadap penyerapan jumlah tenaga kerja di Kota Medan. Menurut data di atas sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan penyerap tenaga kerja terbesar. Pada tahun 2010 sektor Perdagangan mampu menyerap tenaga kerja sekitar 37,87% jiwa dari jumlah tenaga kerja di Kota Medan. Kemudian diikuti oleh sektor keuangan yang mampu menyerap sekitar 24,62% jiwa dari jumlah tenaga kerja. Kemudian juga diikuti oleh sektor industri yang mampu menyerap sekitar 13,16% jiwa dari jumlah tenaga kerja.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

Serta yang terakhir adalah sektor Pertambangan dan Penggalian mampu menyerap tenaga kerja sekitar 0,15% jiwa dari jumlah tenaga kerja. Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mampu menyerap tenaga kerja yang banyak pada tahun 2006 sebesar 35,74% jiwa menjadi sebesar 37,87% juta jiwa pada tahun 2010 menunjukkan tiap tahunnya sektor Perdagangan ini mengalami peningkatan yang paling banyak dibanding sektor lain. Untuk itu perlu kita ketahui sektor-sektor perekonomian yang menunjukkan prestasi positif sesuai dengan sektor-sektor yang sama di tingkat nasional, dan

mengintrospeksi kembali perencanaan dan strategi pembangunan yang utamanya berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja setiap sektor perekonomian. Gejala

pergeseran tenaga kerja yang disebabkan oleh industrialisasi yang dialami oleh Kota Medan, sebagai salah satu wilayah maju yang menitikberatkan pembangunan ekonominya pada perdagangan. Hal ini ditunjukkan oleh salah satu realitas ketenagakerjaan di Indonesia, yaitu mulai berkurangnya minat angkatan kerja muda untuk bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian dianggap kurang mampu memberikan pendapatan yang memadai untuk hidup layak.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

TABEL 1.2 Nilai Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Medan tahun 2006-2010 (Rp millyar)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah 2006 1.427,43 3,28 7.960,59 1.102,66 4.795,79 12.692,84 9.164,62 6.550,50 5.152,23 48.849,95 2007 1.577,84 3,09 9.029,33 1.040,73 5.420,08 14.106,17 10.548,09 7.833,87 5.893,30 55.452,50 2008 1.837,81 2,89 10.420,82 1.142,92 6.233,09 16.917,47 12.456,64 9.547,46 6.718,76 65.277,87 2009 2.023,06 2,98 10.860,50 1.244,80 6.927,19 19.502,96 14.55,72 10.062,91 7.750,09 72.630,21 2010 2.225,32 2,95 12.475,52 1.415,44 8.149,94 22.431,93 15.786,83 11.893,13 8.933,95 83.315,02

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Dalam tabel 1.2 dapat di lihat bahwa perekonomian di Kota Medan pada tahun 2010 sangat bervariatif. Sektor-sektor yang dominan seperti sektor Perdagangan sebesar 26,92%, industri sebesar 14,97%, keuangan sebesar 14,27% dan jasa sebesar 10,72% cukup besar pengaruhnya apalagi sektor industri yang tiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Maka dari itu sektor perdagangan yang paling banyak memberikan konstribusinya untuk perekonomian di wilayah Kota Medan dibandingkan sektor lainnya. Mengingat bahwa sektor Perdagangan sebagai sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di Kota Medan, tentunya dibutuhkan kondisi atau iklim usaha yang sehat dan kondusif, serta sumber daya manusia yang berkualitas di wilayah Kota Medan. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan terhadap tenaga kerja sektor Perdagangan di Kota Medan. Maka dari itu pemerintah daerah harus mengetahui bagaimana pengaruh terjadinya perubahan struktur ekonomi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk mengetahuinya pemerintah harus melakukan analisis terhadap perubahan struktur ekonomi yang terjadi didaerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih besar. Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu pengkajian Analisis Struktur Perekonomian Berdasarkan Pendekatan Shift Share di Kota Medan Tahun 2006 2010
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

BAB II Konsep dan Definisi 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Perubahan Struktural Teori perubahan struktural menitikberatkan pada mekanisme transformasi ekonomi yang dialami oleh negara sedang berkembang yang semula lebih bersifat subsisten dan menitikberatkan pada sektor pertanian menuju ke struktur

perekonomian yang lebih modern dan sangat di dominasi oleh sektor industri dan jasa (Todaro, 1999).

2.1.1.1 Teori Fei-Ranis (Ranis and Fei) Dalam model Fei-Ranis, konsep yang berkaitan dengan transfer tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Tahapan transfer tenaga kerja dibagi menjadi tiga berdasarkan pada produk fisik marginal (MPP) dan upah yang dianggap konstan dan ditetapkan secara eksogenus, sebagai berikut : a). Pada tahap pertama, karena tenaga kerja melimpah maka MPP tenaga kerja sama dengan atau mendekati nol sehingga surplus tenaga kerja yang ditransfer dari sektor pertanian ke sektor industri mempunyai kurva penawaran yang elastis sempurna. Pada tahap ini walaupun ada transfer tenaga kerja, total produksi di sektor pertanian tidak menurun, produktivitas tenaga kerja meningkat dan sektor industri dapat tumbuh karena didukung oleh adanya tambahan tenaga kerja yang disediakan sektor pertanian. Dengan demikian, transfer tenaga kerja

menguntungkan kedua sektor ekonomi. b). Pada tahap kedua, pengurangan satu satuan tenaga kerja di sektor pertanian akan menurunkan produksi karena MPP tenaga kerja sudah positif (ruas AB) namun besarnya MPP masih lebih kecil dari tingkat upah W. Transfer tenaga kerja dari pertanian ke industri pada tahap ini mempunyai biaya seimbang yang positif, sehingga kurva penawaran tenaga kerja di sektor industri mempunyai elastisitas positif sejak titik S1. Transfer akan tetap terjadi, produsen disektor pertanian akan melepaskan tenaga kerjanya walaupun mengakibatkan produksi menurun karena penurunan tersebut lebih

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

rendah dari besarnya upah yang tidak jadi dibayarkan. Di pihak lain, karena surplus produksi yang ditawarkan ke sektor industri menurun sementara permintaannya meningkat (karena tambahan tenaga kerja masuk), harga relative komoditi pertanian akan meningkat. c) Tahap ketiga adalah tahap komersialisasi di kedua sektor ekonomi,dimana MPP tenaga kerja sudah lebih tinggi dari tingkat upah. Produsen pertanian akan mempertahankan tenaga kerjanya sehingga masing-masing sektor berusaha efisien. Transfer masih akan terus terjadi jika inovasi teknologi di sektor pertanian dapat menigkatkan MPP tenaga kerja. Sementara permintaan tenaga kerja terus meningkat dari sektor industri dengan asumsi keuntungan di sektor ini diinvestasikan kembali untuk memperluas usaha.

Model Fei-Ranis tentang transfer tenaga kerja Dalam model FR ini kecepatan transfer tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri tergantung pada: (a) tingkat pertumbuhanpenduduk, (b) perkembangan teknologi di sektor pertanian dan (c) tingkat pertumbuhan stok modal di sektor industri dan surplus yang dicapai disektor pertanian. Dengan demikian keseimbangan pertumbuhan di kedua sektor tersebut menjadi prasyarat untuk menghindari stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Ini Berarti kedua sektor tersebut harus tumbuh secara seimbang dan transfer serta penyerapan tenaga kerja di sektor industri harus lebih cepat dari pertumbuhan angkatan kerja.

2.1.1.2 Teori W. Arthur Lewis Transformasi struktural suatu perekonomian subsisten di rumuskan oleh seorang ekonom besar yaitu W. Arthur Lewis. Dengan teorinya model dua sektor Lewis antara lain :

a) Perekonomian Tradisional Dalam teori ini Lewis mengasumsikan bahwa di daerah pedesaan dengan perekonomian tradisional mengalami surplus tenaga kerja. Perekonomian tradisional adalah bahwa tingkat hidup masyarakat berada pada kondisi subsisten, hal ini di
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

akibatkan kelebihan penduduk dan di tandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja sama dengan nol. Ini merupakan situasi yang memungkinkan Lewis untuk mendefinisikan kondisi surplus tenaga kerja (surplus labor) sebagai suatu fakta bahwa jika sebagian tenaga kerja tersebut di tarik dari sektor pertanian, maka sektor itu tidak akan kehilangan outputnya.

b) Perekonomian Industri Pada perekonomian ini terletak pada perkotaan modern yang berperan penting adalah sektor industri. Ciri dari perekonomian ini adalah tingkat produktivitas yang tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang di transfer sedikit demi sedikit dari sektor subsisten. Dengan demikian perekonomian perkotaan merupakan daerah tujuan bagi para pekerja yang berasal dari pedesaan sehingga penambahan tenaga kerja pada sistem produksi yang ada akan meningkatkan output yang di produksi. Rangkaian proses pertumbuhan berkesinambungan (self-sustaining growth) dan perluasan kesempatan kerja di sektor modern tersebut di atas diasumsikan akan terus berlangsung sampai semua surplus tenaga kerja pedesaan diserap habis oleh sektor industri. Selanjutnya, tenaga kerja tambahan berikutnya hanya dapat di tarik dari sektor pertanian dengan biaya yang lebih tinggi karena hal tersebut akan mengakibatkan merosotnya produksi pangan. Transformasi struktural perekonomian dengan sendirinya akan menjadi suatu kenyataan dan perekonomian itu pun pada akhirnya pasti beralih dari perekonomian pertanian tradisional yang berpusat di pedesaan menjadi sebuah perekonomian industri modern yang berorientasi kepada pola kehidupan perkotaan.

2.1.1.3 Teori Chenery Analisis teori Pattern of Development menjelaskan perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi dari negara berkembang yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Peningkatan peran sektor industri dalam perekonomian sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita yang berhubungan sangat erat dengan akumulasi capital dan peningkatan sumber daya (Human Capital).
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

Apabila dilihat dari permintaan domestik akan terjadi penurunan permintaan terhadap konsumsi bahan makanan karena a) dikompensasikan oleh peningkatan permintaan terhadap barangbarang non kebutuhan pangan, peningkatan investasi, dan peningkatan anggaran belanja pemerintah yang mengalami peningkatan dalam struktur GNP yang ada. Di sektor perdagangan internasional terjadi juga perubahan yaitu peningkatan nilai ekspor dan impor. Sepanjang perubahan struktural ini berlangsung terjadi peningkatan pangsa ekspor komoditas hasil produksi sektor industri dan penurunan pangsa sektor yang sama pada sisi impor. b) Dilihat dari Tenaga Kerja Apabila dilihat dari sisi tenaga kerja ini akan terjadi proses perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian di desa menuju sektor industri di perkotaan, meski pergeseran ini masih tertinggal (lag) dibandingkan proses perubahan struktural itu sendiri. Dengan keberadaan lag inilah maka sektor pertanian akan berperan penting dalam peningkatan penyediaan tenaga kerja, baik dari awal maupun akhir dari proses tranformasi perubahan struktural tersebut. Secara umum negara-negara yang memiliki tingkat populasi tinggi yang pada dasarnya menggambarkan tingkat permintaan potensial yang tinggi, cenderung untuk mendirikan industri yang bersifat substitusi impor. Artinya mereka memproduksi sendiri barang-barang yang dulunya impor untuk kemudian dijual di pasaran dalam negeri. Sebaliknya negara-negara dengan jumlah penduduk yang relatif kecil, cenderung akan mengembangkan industri yang berorientasi ke pasar internasional. Teori perubahan struktural menjelaskan bahwa percepatan dan pola transformasi struktural yang terdaji pada suatu negara dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling berkaitan satu dengan yang lain.

2.1.2 Teori Pembangunan Ekonomi Daerah Pembangunan ekonomi daerah pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu daerah meningkat dalam jangka panjang (Arsyad, 1992). Menurut Blakely (1989), pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan seluruh
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

10

komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Dimana, kesemuanya ini mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah (Arsyad, 1999: 108-109). Pembangunan ekonomi oleh beberapa ekonom dibedakan pengertiannya dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi diartikan sebagai : a) Peningkatan pendapatan per kapita masyarakat, yaitu tingkat pertambahan PDRB/GNP pada suatu tingkat tertentu adalah melebihi tingkat pertambahan penduduk. b) Perkembangan PDRB/GNP yang berlaku dalam suatu daerah/negara diikuti oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonominya (Sukirno, 1978: 14).

Ada 2 kondisi yang mempengaruhi proses perencanaan pembangunan daerah yaitu : a) Tekanan yang berasal dari lingkungan dalam negeri maupun luar negeri yang mempengaruhi kebutuhan daerah dalam proses pembangunan perekonomiannya. b) Kenyataan bahwa perekonomian daerah dalam suatu negara dipengaruhi oleh setiap sektor secara berbeda-beda (Kuncoro, 2004: 46-47).

2.1.2.1 Teori Ekonomi Neo Klasik Menurut teori ini ada 2 konsep pokok dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu keseimbangan (equilibrium) dan mobilitas faktor produksi daerah. Artinya, sistem perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika modal bias mengalir tanpa retriksi (pembatasan). Oleh karena itu, modal akan mengalir dari daerah yang ber upah tinggi menuju daerah yang ber upah rendah.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

11

2.1.2.2 Teori Basis Ekonomi Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan perindustrian yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job creation). Strategi pembangunan daerah yang muncul didasarkan pada teori ini adalah penekanan terhadap arti pentingnya bantuan kepada dunia usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun internasional. Implementasinya kebijakan yang mencakup pengurangan hambatan atau batasan terhadap perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang ada dan akan didirikan di daerah itu.

2.1.2.3 Teori Tempat Sentral Teori tempat sentral (central place teory) menganggap bahwa ada hirarki tempat (hirarchy of place). Setiap tempat sentral didukung oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumber daya. Tempat sentral tersebut merupakan suatu pemukiman yang menyediakan jasa-jasa bagi penduduk daerah yang mendukungnya.

2.1.2.4 Teori Kausasif Kumulatif Kondisi daerah-daerah sekitar kota yang semakin buruk menunjukkan konsep dari teori kausasif kumulatif (cumulative causation). Kekuatan-kekuatan pasar cenderung memperparah kesenjangan antara daerah maju dan terbelakang. Daerah yang maju mengalami akumulasi keunggulan kompetitif dibanding daerah lain.(Lincolin Arsyad,1999).

2.1.2.5 Teori Lokasi Model pengembangan industri kuno menyatakan bahwa lokasi yang terbaik adalah biaya yang termurah antara bahan baku dengan pasar. Hal ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan cenderung memilih lokasi yang dapat meminimumkan biaya namun memaksimalkan peluangnya untuk mendekati pasar.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

12

2.1.2.6 Teori Model Daya Tarik Teori daya tarik industri adalah model pembangunan ekonomi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Teori ekonomi yang mendasarinya adalah bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi pasarnya terhadap industrialis melalui pemberian subsidi dan insentif. (Arsyad, 1999).

2.1.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

2.1.3.1 Adam Smith Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap yang berurutan yang dimulai dari masa berburu, masa berternak, masa bercocok taman, masa berdagangan, dan tahap masa industri. Menurut teori ini, masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional kemasyarakat modern yang kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu dengan adanya sistem pembagian kerja antar pelaku ekonomi. Adam Smith memandang pekerja sebagai salah satu input bagi proses produksi, pembagian tenaga kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam teori ini, dalam upaya peningkatan produktifitas kerja. Dalam pembangunan ekonomi modal memegang peranan penting. Menurut teori ini, akumulasi modal akan menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu sama lainnya. Timbulnya peningkatan kinerja pada suatu sektor akan meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong kemajuan teknologi, meningkatkan spesialisasi dan memperluas pasar. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat. Proses pertumbuhan ekonomi sebagai suatu fungsi tujuan pada akhirnya harus tunduk pada pada fungsi kendala yaitu keterbatasan sumber daya ekonomi Kuncoro,1997). (Mudrajat

2.1.3.2 Whilt Whitman Rostow Menurut Rostow, proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam 5 tahap yaitu: masyarakat tradisional ( the traditional society ), prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take off), tinggal landas (take off), menuju kedewasaan (the drive maturity) dan masa konsumsi tinggi ( the age of high mass consumption).
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

13

2.1.3.3 Friedrich List Menurut List, dalam bukunya yang berjudul Das Nationale der Politispvhen Oekonomie (1840), sistem liberal yang laizes-faire dapat menjamin alokasi sumber daya secara optimal. Perkembangan ekonomi menurut List melalui 5 tahap yaitu: tahap primitif, beternak, pertanian dan industri pengolahan (Manufacturing), dan akhirnya pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.

2.1.3.4 Harrod Domar Teori ini menganggap setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya jika untuk mengganti barang-barang modal yang rusak. Namun demikian untuk menumbuhkan perekonomian tersebut, diperlukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok modal. Rasio modal output (COR) sebagai suatu hubungan antara investasi yang ditanamkan dengan pendapatan tahunan yang dihasilkan dari investasi tersebut (Lincolin Arsyad,1999).

2.1.3.5 Thomas Robert Malthus Malthus menitikberatkan perhatian pada perkembangan kesejahteraan suatu negara, yaitu pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu negara. Kesejahteraan suatu negara sebagian tergantung pada jumlah output yang dihasilkan oleh tenaga kerja, dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut (Jhinghan, 1993).

2.1.4 Ukuran Pertumbuhan Ekonomi Daerah Ukuran-ukuran mengenai keterkaitan ekonomi pada dasarnya menggambarkan hubungan antara perekonomian daerah dengan lingkungan sekitarnya. Analisis shift share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan stuktur ekonomi daerah dibanding perekonomian nasional. Analisis ini memberikan data tentang kinerja perekonomian dalam 3 bidang yang berhubungan satu sama lain yaitu: a) Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan cara menganalisis perubahan pengerjaan agregat secara sektoral dibandingkan dengan perubahan sektor yang sama diperekonomian yang dijadikan acuan. b) Pergeser proposional mengukur perubahan relatif, pertumbuhan atau penurunan, pada daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar dijadikan
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

14

acuan. Pengukuran ini memungkinkan

kita untuk mengetahui apakah

perekonomian daerah terkonsentrasi pada industri-industri lebih cepat ketimbang perekonomian yang dijadikan acuan. c) Pergeseran diferensial membantu kita dalam menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah (lokal) dengan perekonomian yang dijadikan acuan. Oleh karena itu, jika pergeseran diferensial dari suatu industri adalah positif, maka industri tersebut lebih tinggi daya saingnya ketimbang industri yang sama pada perekonomian yang dijadikan acuan. (Lincolin Arsyad,2004).

2.1.5 Ketenagakerjaan

2.1.5.1 Definisi Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah penduduk yamg berumur di dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda antara negara satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia adalah minimum 15 tahun, tanpa batas umur maksimum. Tenaga kerja (manpower) dibagi pula ke dalam dua kelompok yaitu angkatan kerja (laborforce) dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia yang bekerja, atau yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan (Dumairy,1996). Selanjutnya, angkatan kerja dibedakan pula menjadi dua subsektor yaitu kelompok pekerja dan penganggur. Yang dimaksud pekerja adalah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan, dan memang sedang bekerja, serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja. Adapun yang dimaksud penganggur adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih mencari pekerjaan. (Bellante dan Jackson,1990).

2.1.5.2 Tenaga Kerja di Negara Sedang Berkembang (NSB) Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan kerja relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran di NSB menjadi semakin
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

15

serius. Tingkat pengangguran terbuka terbuka di perkotaan hanya menunjukkan aspek aspek yang tampak saja dari masalah kesempatan kerja di NSB yang bagaikan ujung sebuah gunung es. Tenaga kerja yang tidak bekerja bekerja secara penuh mempunyai berbagai bentuk, termasuk berbagai bentuk dan underemployment di NSB sangat jarang, tetapi dari hasil studi ditunjukkan bahwa sekitar 30 persen dari penduduk perkotaan di NSB bisa dikatkan tidak bekerja secara penuh ( underutilitized ). Untuk itu dalam mengurangi masalah ketenagakerjaan yang dihadapi NSB perlu adanya solusi yaitu, memberikan upah yang memadai dan menyediakan kesempatan kesempatan kerja bagi kelompok masyarakat miskin. Oleh karena itu, peningkatan kesempatan kerja merupakan unsur yang paling esensial dalam setiap strategi pembangunan yang menitikberatkan kepada penghapusan (Lincolin Arsyad,1999). Penduduk yang bekerja dapat dikelompokkan menurut status pekerjaa utama, yang meliputi antara lain : Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko secara ekonomis, diantaranya tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tidak dibayar. Termasuk yang sifatnya memerlukan tekonologi atau keahlian khusus. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh/karyawan/pegawai tak dibayar dan atau buruh/karyawan/pegawai tidak tetap. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar adalah berusaha atas resiko sendiri dan memperkerjakan paling sedikit satu orang

buruh/karyawan/pegawai tetap yang dibayar. Buruh/Karyawan/Pegawai tetap dibayar adalah seorang yang bekerja pada orang lain/instansi/kantor/perusahaan dengan menerima upah/gaji secara tetap, baik ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan. Buruh/Karyawan/Pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan/pegawai tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki satu majikan
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

16

yang sama dalam sebulan terakhir, khusus pekerja pada sektor bangunan dianggap buruh jika bekerja minimal tiga bulan pada satu majikan. Pekerja bebas di pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian baik yang berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan Pekerja bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. Pekerja keluarga/ tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat gaji/upah, baik berupa uang maupun barang.

Pekerja tak dibayar tersebut dapat terdiri dari : 1. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri yang membantu suaminya bekerja di sawah. 2. Bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang dibantunya, seperti saudara/famili yang membantu melayani penjualan di warung. 3. Bukan anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari orang yang dibantunya, seperti orang yang membantu menganyam topi pada industri rumah tangganya.

2.1.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat diukur dengan indikator utama yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (BPS, Kota Medan Tahun 2010). Sedangkan dalam Pembangunan Berkelanjutan dengan Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Membangun Perekonomian dengan Basis Pertanian di Kabupaten Musi Banyuasin menjelaskan pengertian PDRB adalah suatu indikator
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

17

untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah secara sektoral, sehingga dapat dilihat penyebab pertumbuhan ekonomi suatu wilayah tersebut (Gatot Dwi Adiatmojo 2003). Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah/propinsi dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga yang berlaku atau atas dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahunnya. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomis. Sedangkan harga konstan digunakan untuk mengetahui pertambahan ekonomi dari tahun ke tahun.

2.1.7 Analisis Shift Share Analisis Shift Share adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui proses pertumbuhan ekonomi suatu daerah dalam kaitannya dengan perekonomian daerah acuan yaitu daerah yang lebih besar (regional atau nasional). Teknik analisis shift share ini membagi pertumbuhan sebagai perubahan (G) suatu variabel wilayah, seperti tenaga kerja, nilai tambah, pendapatan atau output, selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh : pertumbuhan nasional (N), Proportional Shift (P), dan Differential Shift ( D ). Menurut Prasetyo Soepomo (1993) bentuk umum persamaan dari analisis shift share dan komponen-komponennya adalah : G ij = N ij + P ij + D ij

2.1.8 Analisis Tipologi Sektoral Analisis ini mengembangkan hasil perhitungan indeks Location Quotient (LQ>1), komponen differential shift (Dj>0), dan komponen proporsional shift (Pj>0) untuk ditentukan tipologi sektoral. Tipologi ini mengklasifikasikan sektor basis dan non basis serta komponen pertumbuhan internal dan eksternal. Dengan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

18

menggabungkan indeks LQ dengan komponen Dj dan Pj dalam analisis shift share. Tipologi sektor tersebut adalah sebagai berikut : Tipologi I : Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata>1 dan pertumbuhan di Kota Medan lebih cepat dibandingkan provinsi (Dj rata rata > 0) meskipun di tingkat provinsi pertumbuhannya cepat (Pj rata rata >0) Tipologi II : Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata>1 dan pertumbuhan di Kota Medan lebih cepat dibandingkan provinsi (Dj rata rata > 0) karena di tingkat provinsi pertumbuhannya lambat (Pj rata rata <0) Tipologi III : Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata>1 dan di Kota Medan pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan provinsi (Dj rata rata < 0) karena di tingkat provinsi pertumbuhannya cepat (Pj rata rata >0) Tipologi IV : Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata>1 dan di Kota Medan pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan provinsi (Dj rata rata < 0) padahal di tingkat provinsi pertumbuhannya juga lambat (Pj rata rata <0) Tipologi V : Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata < 1 dan pertumbuhan di Kota Medan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi (Dj rata rata > 0) padahal di provinsi sendiri pertumbuhannya juga cepat (Pj rata rata >0) Tipologi VI : Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata < 1 dan pertumbuhan di Kota Medan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi (Dj rata rata > 0) padahal di provinsi sendiri pertumbuhannya juga lambat (Pj rata rata <0) Tipologi VII : Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata < 1 dan pertumbuhan di Kota Medan lebih lambat dibandingkan provinsi (Dj rata rata < 0) karena di tingkat provinsi sendiri pertumbuhannya juga cepat (Pj rata rata >0) Tipologi VIII : Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata < 1 dan pertumbuhan di Kota Medan lebih lambat dibandingkan provinsi (Dj rata rata < 0) meskipun di tingkat provinsi sendiri pertumbuhannya juga lambat (Pj rata rata <0)

2.2 Kerangka Pemikiran Dalam suatu Struktur ekonomi Tenaga Kerja dan Produk Domestik Regional Bruto adalah yang paling penting karena untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah ditunjukkan oleh data Tenaga Kerja dan Produk Domestik Regional Bruto.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

19

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku yang digunakan untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi. Perubahan struktur sektor pertanian yaitu perubahan pola komposisi produksi, urutan produksi dan perubahan sumberdaya yang digunakan. Dalam proses pertumbuhan ekonomi, pangsa sektor pertanian baik dalam PDRB maupun dalam kesempatan kerja menurun sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita. Proses pertumbuhan PDRB juga disertai pertumbuhan sektor pertanian yang meningkat dengan cepat bersamaan dan bahkan mendahului pertumbuhan PDRB (Menurut Hayami dan Ruttan 2001). Sektor industri mempunyai ketergantungan yang erat dengan sektor pertanian. Perkembangan sektor industri akan disertai dengan penurunan keuntungan jika tidak didukung oleh perkembangan sektor pertanian. Hal ini disebabkan oleh karena sektor industri tidak menghasilkan bahan makanan. Sektor industri tidak dapat berkembang tanpa didukung perkembangan sektor pertanian. Adanya tingkat pertumbuhan ekonomi atau produksi yang tidak merata, dan sisi lain tidak diikuti oleh kemampuannya dalam penyerapan tenagakerja akan membawa konsekuensi terjadinya perubahan struktur dari kedua aspek tersebut yang semakin menjauh baik antar sektor maupun antar subsektor pada masing-masing sektor. Pada bahasan berikut berturut turut akan dilihat perubahan dari struktur tersebut baik antar sektor maupun antar subsektor yang difokuskan pada sektor pertanian, mengingat sektor ini masih menjadi tumpuan sebagian pekerja Indonesia. Dari uraian tersebut dapat diambil penjelasan mengapa revolusi industri dan revolusi pertanian terjadi bersamaan dan mengapa negara dimana sekitar sektor pertanian mengalami kelambatan, maka sektor industri mengalami perkembangan. Adanya keserasian antara pertumbuhan sektor pertanian dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor pertanian mempunyai keterkaitan dengan kebijakan ekonomi secara keseluruhan. Serta sektor yang digunakan untuk melihat struktur perekonomian suatu wilayah adalah sektor pertanian, Industri, Perdagangan dan Jasa yang sangat mempengaruhi dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian ketimbang sektor-sektor yang lainnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. (Suharsimi, 2002). Variabel dalam penelitian ini adalah Struktur ekonomi, Sektor Pertanian, Sektor Industri, Sektor Perdagangan, dan Sektor Jasa-jasa dengan indikator Tenaga Kerja dan PDRB.

Definisi operasional variabel penelitian ini adalah : a) Struktur Ekonomi adalah suatu proses perubahan struktur perekonomian (Tranformasi ekonomi) dari sektor primer ke sektor sekunder kemudian ke sektor tersier di mana masing-masing perekonomian akan mengalami transformasi yang berbeda-beda. Pada umumnya transformasi yang terjadi di negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri. Perubahan struktur atau transformasi ekonomi dari tradisional menjadi modern secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam ekonomi yang berkaitan dengan komposisi permintaan, perdagangan, produksi dan faktor-faktor lain yang diperlukan secara terus menerus untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pendapatan perkapita (Chenery 1960, 1964; Chenery, Robinson dan Syrquin 1986; Chenery dan Syrquin 1975; Chenery dan Taylor 1968; Chenery dan Watanabe 1958). b) Sektor Pertanian adalah nilai komoditas-komoditas pertanian dari subsektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan (BPS). c) Sektor Industri adalah nilai dari produksi industri besar atau sedang yang memperkerjakan paling sedikit 20 tenaga kerja (BPS). d) Sektor Perdagangan adalah nilai semua keuntungan yang timbul dari transaksi diwilayah domestik seperti subsektor perdagangan, subsektor jasa akomodasi, dan subsektor restoran (BPS). e) Sektor Jasa adalah nilai seluruh produksi jasa-jasa yang dikelola oleh swasta sedangkan yang dikelola oleh pemerintah merupakan output subsektor jasa pemerintahan (BPS).
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

21

f) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah sebagai jumlah nilai tambah yang di hasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang di hasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah (BPS). g) Tenaga kerja adalah Tenaga kerja adalah penduduk yamg berumur di dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda antara negara satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia adalah minimum 15 tahun, tanpa batas umur maksimum. Tenaga kerja (manpower) dibagi pula ke dalam dua kelompok yaitu angkatan kerja (laborforce) dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia yang bekerja, atau yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan.

Selanjutnya, angkatan kerja dibedakan pula menjadi dua subsektor yaitu kelompok pekerja dan penganggur. Yang dimaksud pekerja adalah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan, dan memang sedang bekerja, serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja. Adapun yang dimaksud penganggur adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih mencari pekerjaan. (Dumairy, 1996)

3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan mencatat teori-teori dari buku - buku literatur, bacaan bacaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber data-data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistika Kota Medan seperti dibawah ini : a) Medan Dalam Angka Tahun 2006-2010 b) Sumatera Utara Dalam Angka 2006-2010 c) Data Susenas Tahun 2006 2010 d) Data Sakernas Tahun 2006 - 2010

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

22

3.3 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melalui dokumen tertulis, terutama berupa arsip dan juga termasuk buku-buku tertentu, pendapat, teori, atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dokumen yang diperlukan adalah data Jumlah tenaga kerja menurut lapangan kerja utama serta nilai PDRB di Kota Medan dan Sumatera Utara tahun 2006-2010.

3.4 Metode Analisis Analisis Shift Share adalah analisis yang bertujuan untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih besar (regional atau nasional). Teknik analisis shift share ini membagi pertumbuhan sebagai perubahan (G) suatu variabel wilayah, seperti tenaga kerja, nilai tambah, pendapatan atau output, selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh-pengaruh : pertumbuhan nasional (N), industri mix/bauran industri (P), dan keunggulan kompetitif ( D ). Menurut Prasetyo Soepomo (1993) bentuk umum persamaan dari analisis shift share dan komponen-komponennya adalah : G ij = N ij + P ij + D ij Keterangan : i = Sektor-sektor ekonomi yang diteliti j = Variabel wilayah yang diteliti Kota Medan n = Variabel wilayah Sumatera Utara G ij = Perubahan sektor i di daerah j (Kota Medan) N ij = Pertumbuhan nasional sektor i di daerah j (Kota Medan) P ij = Bauran industri sektor i di daerah j (Kota Medan) D ij = Keunggulan kompetitif sektor i di daerah j (Kota Medan)

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Tenaga kerja dan PDRB yang dinotasikan sebagai (y). maka : G ij = y* ij y ij N ij = y ij . r n P ij = y ij ( r i n r n)
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

23

D ij = y ij (r ij r i n) Keterangan : y ij = Tenaga Kerja/PDRB sektor i di daerah j (Kota Medan) akhir tahun analisis (Kota Medan) r ij = Laju pertumbuhan sektor i di daerah j (Kota Medan) r in = Laju pertumbuhan sektor i di daerah n (Sumatera Utara) r n = Rata-rata Laju pertumbuhan Tenaga Kerja/GNP di daerah n(Sumatera Utara) Keterangan : y in = Tenaga kerja/GNP sektor i di daerah n (Sumatera Utara) akhir tahun analisis y n = Total Tenaga kerja/GNP semua sektor di daerah n (Sumatera Utara) akhir tahun analisis Untuk suatu daerah, pertumbuhan nasional / regional, bauran industri dan keunggulan kompetitif dapat dijumlahkan untuk semua sektor sebagai keseluruhan daerah, sehingga persamaan shift share untuk sektor i di wilayah j adalah: G ij = y ij . r n + y ij (r i n r n ) + y ij (r ij r in )( y* i n y i n ) r in=y in( y*n y n ) r n=y n( y* ij y ij ) r ij=y i j

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

24

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Keadaan Geografis di Kota Medan Secara umum wilayah di Kota Medan merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara yang letaknya antara 227' dan 247' Lintang Utara dan antara 9835' dan 9844' Bujur Timur. Dengan ketinggian 2.5 37,5 meter diatas permukaan laut.

4.1.2 Luas Penggunaan Lahan Secara administratif Kota Medan terbagi menjadi 21 Kecamatan. Luas

wilayah Kota Medan pada tahun 2010 tercatat sebesar 265,10 kilometer persegi dan sebgian besar wilayah Kota Medan merupakan daerah dataran rendah.

4.1.3 Keadaan Iklim Menurut Stasiun Polonia Medan, suhu minimum di Kota Medan tahun 2010 berkisar antara 23,04C - 24,08C dan suhu maksimum berkisar antara 32,73C 34,47C, serta menurut stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 22,60C 24,40C dan suhu maksimum sekitar 32,30C - 33,90C, dengan kelembaban udara rata rata 74,67 % - 80 %. Dan kecepatan angin rata rata sebesar 1,81 m/sec serta rata rata total laju penguapan setiap bulannya sebesar 123,89 mm. Hari hujan sebanyak 15,25 tiap bulan dengan rata rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 133,75 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 161,67 mm.

4.1.4 Kependudukan Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk Kota Medan sebesar 2.097.610 dan telah terjadi pertambahan sebesar 193.337 jiwa (10,15 %) apabila dibandingkan dengan Sensus Penduduk 2000. Kepadatan penduduk Kota Medan mencapai 7.913 jiwa/km. Jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Penduduk Kota Medan umumnya telah menyebar secara merata di seluruh wilayah Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

25

4.1.5 Ketenagakerjaan Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumberdaya manusia yang dibutuhkan dalam proses pembangunan menyongsong era globalisasi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15 tahun ke atas, dan dibedakan sebagai Angkatan Kerja dan bukan Angkatan Kerja. Pertumbuhan penduduk tiap tahun akan berpengaruh terhadap pertumbuhan angkatan kerja. Berdasarkan hasil Susenas, angkatan kerja di Kota Medan tahun 2010 mencapai 1.647.634. Dengan angka ini, tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk Kota Medan tercatat sebesar 61,94 persen. Sedangkan angka pengangguran terbuka di Kota Medan relatif kecil, yaitu sebesar 13,11 persen. Bila dibedakan menurut status pekerjaan utamanya, buruh/karyawan sebesar 51,26 persen. Status pekerjaan ini lebih besar dibanding status pekerjaan lain. Sedangkan berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain, berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, berusaha sendiri dibantu buruh tetap dan pekerja lainnya masing-masing tercatat sebesar 26,18 persen, 8,87 persen, 4,84 persen dan 8,84 persen. Sektor tersier dimasuki sekitar 76,37 persen pekerja dan merupakan sektor terbanyak menyerap pekerja. Hal ini dikarenakan sektor tersebut tidak memerlukan pendidikan khusus. Sektor lainnya yaitu sektor primer dan sektor sekunder, masing- masing menyerap tenaga kerja sebesar 3,22 persen dan 20,41 persen.

4.1.6 Keadaan PDRB di Kota Medan Pertumbuhan ekonomi daerah yang tercantum dalam PDRB terbagi dalam sembilan sektor, dari masing-masing sektor tersebut menunjukkan sumbangannya terhadap perekonomian di Kota Medan. Unit-unit produksi yang dimaksud dalam PDRB disini meliputi 9 lapangan usaha yaitu: 1) pertanian; 2) pertambangan dan penggalian; 3) industri pengolahan; 4) listrik, gas dan air bersih; 5) bangunan 6) perdagangan, hotel dan restoran; 7) angkutan dan komunikasi 8) keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

26

9) jasa-jasa. Tetapi dari 9 sektor usaha tersebut hanya 4 sektor yang paling dianggap dominan memberikan konstribusinya yang besar terhadap PDRB di Kota Medan yaitu sektor Perdagangan, Pengangkutan & Komunikasi, Industri dan Sektor Keuangan yang akan menjadi bahan tulisan ini.

4.2 Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber penerbitan, seperti yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan, dan sumber-sumber lain yang terkait dengan objek yang diteliti. Data tersebut digunakan untuk menganalisis perubahan pertumbuhan tenaga kerja dan konstribusi PDRB pada sektor-sektor ekonomi di Kota Medan per kecamatan dibandingkan perubahan pertumbuhan tenaga kerja dan konstribusi PDRB pada sektor-sektor perekonomian nasional. Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis Shift-Share. Data-data tersebut adalah data jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha utama dan jumlah PDRB pada sektorsektor ekonomi di Kota Medan dan Sumatera Utara, dimana data tersebut dimulai dari tahun 2006 2010.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

27

4.3. Analisis Struktur Ekonomi Kota Medan per Kecamatan berdasarkan Analisis LQ dan Shift Share

4.3.1. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Tuntungan

TABEL 4.3.1.1 Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2006 2010 (Rp milyar)

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah

Nij 3,43 0,02 0,10 0,00 1,71 11,93 0,24 2,01 3,21 22,65

Pij -1,76 -0,04 -0,04 0,00 0,08 0,27 0,05 0,41 0,01 -1,01

Dij -7,62 0,00 0,04 0,00 1,59 1,67 -0,01 -0,27 3,19 -1,41

Gij -5,96 -0,02 0,09 0,00 3,38 13,88 0,28 2,15 6,41 20,22

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

28

TABEL 4.3.1.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2006 2010

Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa

2006 6,5574 48,2350 0,0292 0,0000 0,6512 1,9589 0,0519 0,6358 1,3698

2007 6,3228 47,8336 0,0300 0,0000 0,6614 2,0068 0,0531 0,6394 1,3915

2008 6,2751 47,3451 0,0304 0,0000 0,7160 2,0249 0,0540 0,6141 1,3985

2009 6,2812 45,2618 0,0322 0,0000 0,7027 2,0172 0,0527 0,6264 1,3613

2010 2,9453 53,2978 0,0331 0,0000 0,8281 2,0867 0,0530 0,6310 1,7385

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Tuntungan cukup memiliki peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Tuntungan. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka kontribusi pertanian 16,21 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 6,34 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Negatif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya lebih dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

29

merupakan sektor basis, berarti sektor pertanian mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -1,76 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -7,62), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan lebih dari cukup karena sektor pertanian merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Tuntungan sangat tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Tuntungan. Besarnya kontribusi sektor pertambangan dapat dlihat pada angka kontribusi pertambangan 0,13 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,08 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Medan yang terus berkembang menjadi daerah Metropolitan sehingga pertambangan maupun pertanian terus berkurang.

Tabel Analisis Sektor Pertambangan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Negatif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya lebih dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertambangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

30

Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,04 hal ini menunjukkan sektor pertambangan tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,0001), sektor pertambangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertambangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertambangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan lebih dari cukup karena sektor pertambangan merupakan sektor basis meskipun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Tuntungan tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 0,44 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,44 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kecamatan Medan Tuntungan yang terus berkembang menjadi daerah Metropolitan kemungkinan wilayah industri bergeser ke Kabupaten Deli Serdang.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di Tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

31

Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,04 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,04), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Tuntungan.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Tuntungan mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Tuntungan. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 7,20 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 9,26 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

32

merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,08 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,59), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran di Kecamatan Medan Tuntungan mempunyai peran yang sangat besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Tuntungan. Besarnya kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dapat dlihat pada angka kontribusinya 52,31 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 55,83 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

0,27 hal ini


33

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,67), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor perdagangan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Tuntungan mempunyai peran yang tidak besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Tuntungan. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 1,00 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 1,09 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,05 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

34

Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj

(sebesar -0,01),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Tuntungan mempunyai peran yang tidak cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 8,61 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 9,04 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,41 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,27), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan.


Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

35

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Tuntungan mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka

kontribusi Jasa - Jasa sebesar 14,11 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 17,91 %.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,01 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 3,19), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

36

4.3.2. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Johor

TABEL 4.3.2.1 Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Johor Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij
0,21 0,00 4,10 0,11 1,50 17,36 0,38 2,96 4,70 31,34

Pij
-0,11 -0,01 -1,80 -0,05 0,07 0,40 0,09 0,60 0,02 -0,79

Dij
0,20 0,00 0,29 0,07 0,31 -1,60 -0,04 -0,40 0,18 -0,99

Gij
0,30 0,00 2,59 0,13 1,88 16,16 0,43 3,16 4,91 29,56

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.2.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Johor Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,1906 5,5742 0,8947 0,2229 0,4225 2,0866 0,0614 0,6901 1,4366 2007 0,3010 5,2413 0,9062 0,2451 0,4275 2,1116 0,0621 0,6538 1,4613 2008 0,3743 6,0953 0,9124 0,2453 0,4302 2,1216 0,0628 0,6532 1,4739 2009 0,2829 4,7982 0,9093 0,2396 0,4434 2,1007 0,0604 0,6828 1,4760 2010 0,2773 7,2907 0,9260 0,2684 0,4519 2,0735 0,0607 0,6733 1,4759

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

37

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Johor tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 0,67 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,60 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat kepotensialannya Hampir dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,11 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,20), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pertanian merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Johor sangat tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

38

Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi sektor pertambangan dapat dlihat pada angka kontribusi pertambangan 0,01 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,01 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Medan yang terus berkembang menjadi daerah Metropolitan sehingga pertambangan maupun pertanian terus berkurang.

Tabel Analisis Sektor Pertambangan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertambangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,11 hal ini menunjukkan sektor pertambangan tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,00), sektor pertambangan

adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertambangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertambangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor pertambangan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Johor mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

39

angka kontribusi industri 13,45 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 12,39 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kecamatan Medan Johor yang terus berkembang sehingga industri banyak yang tutup.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -1,80 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,29), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Johor tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap PDRB Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dapat dlihat pada angka kontribusi industri 0,36 % pada tahun 2006 dan mengalami kenaikan mencapai angka 0,37 % pada tahun 2010.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

40

Tabel Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,05 hal ini menunjukkan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,07),

sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Johor mempunyai peran yang tidak besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 4,67 % pada tahun 2006 dan mengalami kenaikan di angka 5,05 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

41

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 29.598,58 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,07), sektor bangunan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran di Kecamatan Medan Johor mempunyai peran yang sangat besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dapat dlihat pada angka kontribusinya yaitu 55,71 % pada tahun 2006 dn sedikit mengalmi penurunan menjadi 55,48 % pada tahun 2010.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

42

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,40 hal ini menunjukkan sektor ini tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,60), sektor Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor yang sama di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor ini merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih

lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Johor mempunyai peran yang tidak besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 1,18 % pada tahun 2006 dan mengalami sedikit kenaikan menjadi 1,25 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

43

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,09 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,04),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Johor mempunyai peran yang tidak besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 9,34 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 9,65 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

44

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,60 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,40), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Johor mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Johor. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 14,80 % pada tahun 2006 dan terus mengalami kenaikan sampai pada tahun 2010 mencapai 15,21 % juga.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

45

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Johor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,02 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,18), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

46

4.3.3. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Amplas

TABEL 4.3.3.1 Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Amplas Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,90 0,00 6,80 0,00 16,25 12,19 5,21 1,93 15,01 58,29 Pij -0,46 0,00 -2,98 0,00 0,75 0,28 1,18 0,41 0,08 -0,75 Dij -0,01 0,00 1,06 0,00 2,22 -0,32 -1,12 -0,75 1,69 2,77 Gij 0,43 0,00 4,88 0,00 19,21 12,15 5,26 1,60 16,78 60,31

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.3.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Amplas Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,6781 0,0000 0,8018 0,0000 2,4862 0,7916 0,4504 0,2555 2,4749 2007 0,6513 0,0000 0,8085 0,0000 2,5164 0,7988 0,4587 0,2327 2,5117 2008 0,6205 0,0000 0,8080 0,0000 2,5253 0,7981 0,4653 0,2227 2,5193 2009 0,6358 0,0000 0,8076 0,0000 2,5461 0,7907 0,4234 0,2298 2,5303 2010 0,6682 0,0000 0,8285 0,0000 2,5543 0,7809 0,4243 0,2275 2,5297

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

47

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Amplas tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Amplas. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 1,68 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 1,44 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Negatif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VIII Tingkat kepotensialannya kurang sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,46 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,01), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang sekali karena sektor pertanian merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Amplas.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

48

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Amplas mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Amplas. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 12,06 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 11,08 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kecamatan Medan Amplas yang terus berkembang sehingga kemungkinan industri banyak yang tutup.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -2,98 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,06), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

49

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Amplas.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Amplas mempunyai peran yang sangat besar dibandingkan sektor lain di Medan Johor. Hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Amplas. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 27,49 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 28,56 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,75 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 2,22), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

50

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran di Kecamatan Medan Amplas mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dapat dlihat pada angka kontribusinya yaitu 21,14 % pada tahun 2006 namun sempat turun mencapai angka 20,89 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,28 hal ini menunjukkan sektor ini tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,32), Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor yang sama di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor ini merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

51

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Amplas mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Amplas. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 8,69 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 8,70 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dbawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,18 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,12),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

52

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Amplas mempunyai peran yang tidak besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Amplas. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka

kontribusi keuangan sebesar 3,46 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 3,26 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,14 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,75), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Amplas mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

53

Kecamatan Medan Amplas. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 25,49 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 26,06 % juga.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Amplas. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,08 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
1,69), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

54

4.3.4. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Denai

TABEL 4.3.4.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Denai Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,76 0,00 1,90 0,00 9,50 9,14 0,68 4,04 3,15 29,18 Pij -0,40 0,00 -0,84 0,00 0,44 0,21 0,15 0,80 0,01 0,38 Dij 0,04 0,00 0,37 0,00 0,10 -0,56 0,11 -0,05 -0,26 -0,25 Gij 0,41 0,00 1,44 0,00 10,04 8,79 0,94 4,79 2,90 29,31

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.4.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Denai Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 1,1508 0,0000 0,4459 0,0000 2,9459 1,1904 0,1161 0,9528 1,0642 2007 1,0969 0,0000 0,4468 0,0000 2,9354 1,1863 0,1161 1,0232 1,0541 2008 1,0688 0,0000 0,4517 0,0000 2,9549 1,1939 0,1178 0,9737 1,0580 2009 1,0902 0,0000 0,4573 0,0000 2,9384 1,1877 0,1182 0,9784 1,0354 2010 1,1587 0,0000 0,4690 0,0000 2,9495 1,1717 0,1205 0,9574 1,0392

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

55

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Denai tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Denai. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 2,84 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 2,49 % pada tahun 2010.

Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya Baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertanian mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Denai. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,40 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,04), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor pertanian merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Denai.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

56

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Denai tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Denai. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 6,70 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 6,27 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kecamatan Medan Denai yang terus berkembang sehingga kemungkinan wilayah industri bergeser ke Kabupaten Deli Serdang.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Denai. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,84 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,37), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

57

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Denai.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Denai mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Denai. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi

Bangunan sebesar 31,57 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 32,98 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Denai. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,44 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,10), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

58

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran di Kecamatan Medan Denai mempunyai peran besar juga di Kecamatan ini. Hal ini terlihat pada kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dapat dlihat pada angka kontribusnyai yaitu sebesar 31,78 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 31,35 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan, hotel dan restoran mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Denai. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,21 hal ini menunjukkan sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,56), sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor yang sama di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor ini merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Denai mempunyai peran yang kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

59

Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Denai. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 2,24 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 2,47 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Denai. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,15 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,11),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Denai mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Denai. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

60

angka kontribusi keuangan sebesar 12,89 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 13,72 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Denai. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,80 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,05), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Denai mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 10,96 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 10,71 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

61

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Denai. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,01 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,26), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor Jasa Jasa masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

62

4.3.5. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Area

TABEL 4.3.5.1 Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Area Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,00 0,00 1,54 0,00 2,72 21,44 1,33 9,39 7,02 43,44 Pij 0,00 0,00 -0,68 0,00 0,12 0,49 0,29 1,66 0,03 1,92 Dij 0,00 0,00 0,63 0,00 0,04 -0,81 0,15 4,02 -0,74 3,29 Gij 0,00 0,00 1,49 0,00 2,88 21,12 1,77 15,07 6,31 48,66

Pusat Sumber : Badan Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.5.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Area Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0000 0,0000 0,2439 0,0000 0,5820 1,9083 0,1547 1,4204 1,6252 2007 0,0000 0,0000 0,2421 0,0000 0,5582 1,8849 0,1532 1,5219 1,5929 2008 0,0000 0,0000 0,2392 0,0000 0,5638 1,8547 0,1521 1,5882 1,5622 2009 0,0000 0,0000 0,2551 0,0000 0,5623 1,8546 0,1533 1,5811 1,5289 2010 0,0000 0,0000 0,2624 0,0000 0,5635 1,8298 0,1541 1,5581 1,5280

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

63

a. Sektor Pertanian Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Area.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Area.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Area mempunyai peran yang tidak besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Area. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 3,67 % pada tahun 2006 dan mengalami proses turun naik yang akhirnya mencapai angka 3,51 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Area. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,68 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,63), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

64

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Area.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Area mempunyai peran yang tidak besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Area. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka

kontribusi Bangunan sebesar 6,43 % pada tahun 2006 dan mengalami proses turun naik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 berada pada angka 6,30 %.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Area. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,12 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,04), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan.


Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

65

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Area mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Area. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka

kontribusi perdagangan 50,95 % pada tahun 2006 dan mengalami penurunan hingga 48,96 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Area. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,49 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,81), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor perdagangan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

66

tingkat Kota Medan. Walaupun sektor ini mempunyai kontribusi paling besar di Medan Area namun sektor ini hanya memiliki tipologi baik untuk dikembangkan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Area mempunyai peran yang paling sedikit, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Area. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 2,98 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 3,16 % pada tahun 2010. Walaupun demikian, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Area. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,29 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,15),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

67

karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Area mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Area. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 19,22 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 22,23 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Area. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,66 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 4,02), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan. Walaupun kontribusi yang tidak terlalu besar diberikan sektor

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

68

ini, namun sektor ini sangat baik untuk dikembangkan karena mampu bersaing dengan tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Area mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Area. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 16,74 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan sampai pada tahun 2010 mencapai 15,74 % juga.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Area. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,03 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,74), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor Jasa Jasa masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

69

4.3.6. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Kota

TABEL 4.3.6.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Kota Tahun 2006 2010 (Rp Juta)

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah

Nij 0,00 0,00 2,72 4,69 8,48 69,90 6,54 7,09 10,74 110,16

Pij 0,00 0,00 -1,19 -2,23 0,39 1,60 1,44 1,48 0,05 1,53

Dij 0,00 0,00 0,80 1,99 -0,47 -3,62 0,62 -3,52 -1,25 -5,46

Gij 0,00 0,00 2,33 4,45 8,41 67,89 8,59 5,04 9,53 106,24

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.6.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Kota Tahun 2006 2010

Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa

2006 0,0000 0,0000 0,1665 2,6209 0,6943 2,3827 0,2915 0,4875 0,9500

2007 0,0000 0,0000 0,1690 2,9945 0,6932 2,4198 0,2969 0,4547 0,9584

2008 0,0000 0,0000 0,1700 3,0795 0,7093 2,4291 0,3007 0,4480 0,9601

2009 0,0000 0,0000 0,1771 3,0215 0,6873 2,4120 0,3009 0,4383 0,9331

2010 0,0000 0,0000 0,1818 3,0166 0,6914 2,3802 0,3021 0,4306 0,9315

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

70

a. Sektor Pertanian Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Kota.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Kota.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Kota mempunyai peran yang tidak besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Kota. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 2,50 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 2,43 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Kota. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -1,19 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,80), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

71

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Kota mempunyai peran yang kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap PDRB Kecamatan Medan Kota. Besarnya kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dapat dlihat pada angka kontribusi industri 4,19 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan dan kenaikan sehingga mencapai angka 4,19 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Listrik, Gas dan Air Bersih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Kota. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -2,23 hal ini menunjukkan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,99),

sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

72

karena sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Kota mempunyai peran yang sedikit, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Kota. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi

Bangunan sebesar 7,68 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 7,73 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan dan penurunansetiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Kota. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,39 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,47), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis serta pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

73

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Kota mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Kota. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka

kontribusi perdagangan 63,62 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 63,68 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Kota. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,60 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,62), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor perdagangan merupakan sektor basis namun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kotamadya. Dapat dilihat bahwa kontribusi sektor ini paling besar di Medan Kota namun tidak mampu bersaing di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

74

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Kota mempunyai peran yang kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Kota. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 5,63 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 6,20 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Kota. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,44 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,62),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

75

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Kota mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Kota. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 6,60 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 6,17 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Kota. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,48 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-3,52), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan bukan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Kota mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kota
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

76

Medan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 9,78 % pada tahun 2006 serta terus mengalami penurunan sampai pada tahun 2010 mencapai 9,60 % juga.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Jasa - Jasa tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Kota. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,05 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,25), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

77

4.3.7. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Maimun

TABEL 4.3.7.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Maimun Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,00 0,00 0,62 0,00 8,65 71,28 0,40 28,51 3,70 113,16 Pij 0,00 0,00 -0,27 0,00 0,40 1,66 0,09 4,97 0,02 6,87 Dij 0,00 0,00 0,29 0,00 -0,19 -2,29 0,03 12,29 -0,06 10,07 Gij 0,00 0,00 0,64 0,00 8,87 70,65 0,51 45,76 3,66 130,10

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.7.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Maimun Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0000 0,0000 0,0377 0,0000 0,7106 2,4468 0,0179 1,6648 0,3272 2007 0,0000 0,0000 0,0372 0,0000 0,6985 2,4079 0,0176 1,7648 0,3212 2008 0,0000 0,0000 0,0364 0,0000 0,6829 2,3615 0,0173 1,8571 0,3138 2009 0,0000 0,0000 0,0390 0,0000 0,6754 2,3619 0,0176 1,8375 0,3139 2010 0,0000 0,0000 0,0408 0,0000 0,6775 2,3302 0,0175 1,8110 0,3125

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

78

a. Sektor Pertanian Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Maimun.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Maimun.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Maimun mempunyai peran sangat yang kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Maimun. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 0,57 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,55 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kecamatan Medan Maimun yang terus berkembang.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Maimun. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,27 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

79

perhitungan komponen Dj

(sebesar

0,29), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Maimun.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Maimun mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka

kontribusi Bangunan sebesar 7,86 % pada tahun 2006 dan mengalami penurunan mencapai angka 7,58 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Maimun. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,04 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

80

komponen Dj (sebesar -0,19), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis serta pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Maimun mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Maimun. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 65,33 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 62,35 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Maimun. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,66 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -2,29), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

81

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor

perdagangan merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Maimun mempunyai peran yang paling kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Maimun. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 0,34 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 0,36 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Maimun. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,09 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,03),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

82

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis namun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Maimun mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Maimun. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 22,53 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 25,95 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Maimun. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 4,49 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
12,29), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

83

tingkat Kotamadya. Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa kontribusi yang kecil diberikan oleh sektor ini, namun sektor ini mampu bersaing di tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Maimun mempunyai peran yang kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Maimun. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 3,37 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami penurunan sampai pada tahun 2010 mencapai 3,32 %.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Maimun. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,02 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,06), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor Jasa - Jasa bukan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

84

4.3.8. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Polonia

TABEL 4.3.8.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Polonia Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,03 0,00 0,17 0,00 4,19 23,25 175,92 9,05 21,31 233,94 Pij -0,02 0,00 -0,08 0,00 0,19 0,54 38,92 1,75 0,10 41,41 Dij -0,04 0,00 0,13 0,00 0,60 -1,38 -4,70 -0,40 -3,51 -9,30 Gij -0,02 0,00 0,23 0,00 4,98 22,42 210,15 10,40 17,90 266,05

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.8.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Polonia Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0068 0,0000 0,0049 0,0000 0,1633 0,3851 3,8586 0,2849 0,9227 2007 0,0049 0,0000 0,0049 0,0000 0,1633 0,3786 3,8012 0,2649 0,8974 2008 0,0057 0,0000 0,0048 0,0000 0,1592 0,3767 3,7579 0,2753 0,8858 2009 0,0046 0,0000 0,0057 0,0000 0,1622 0,3713 3,6838 0,2723 0,8514 2010 0,0046 0,0000 0,0058 0,0000 0,1631 0,3657 3,6902 0,2701 0,8502

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

85

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Polonia mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Polonia. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 0,02 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,01 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Negatif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VIII Tingkat kepotensialannya kurang sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Polonia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,02 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,04), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang sekali karena sektor pertanian merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Polonia.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

86

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Polonia mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Polonia. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 0,07 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,08 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Polonia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,08 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,13), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Polonia.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

87

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Polonia mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Polonia. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 1,81 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 1,82 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Polonia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,19 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,60), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Polonia mempunyai peran yang lumayan besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

88

Kecamatan Medan Polonia. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 10,28 % pada tahun 2006 dan mengalami penurnan mencapai angka 9,78 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor perdagangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Polonia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,54 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,38), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor perdagangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Polonia mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Polonia. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 74,46 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

89

angka 75,68 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kontribusi yang besar ini dikarenakan oleh adanya Bandara Internasional Polonia di Kecamatan ini.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Polonia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 38,92 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -

4,70), sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Polonia mempunyai peran yang cukup kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Polonia. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka

kontribusi keuangan sebesar 3,86 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

90

3,87 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Polonia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,75 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,40), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Polonia mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Polonia. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 9,50 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 8,76 % juga.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

91

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Jasa - Jasa tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Polonia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,10 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -3,51), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

92

4.3.9. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Baru

TABEL 4.3.9.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Baru Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,00 0,00 14,77 0,00 13,26 10,81 2,12 25,60 25,39 91,95 Pij 0,00 0,00 -6,50 0,00 0,61 0,25 0,48 5,26 0,13 0,23 Dij 0,00 0,00 2,77 0,00 0,60 -0,55 -0,52 -9,31 1,88 -5,12 Gij 0,00 0,00 11,04 0,00 14,48 10,51 2,09 21,54 27,39 87,06

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.9.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Baru Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0000 0,0000 1,0849 0,0000 1,2877 0,4416 0,1149 2,0868 2,6408 2007 0,0000 0,0000 1,1138 0,0000 1,3093 0,4491 0,1203 1,9432 2,6962 2008 0,0000 0,0000 1,1140 0,0000 1,3009 0,4464 0,1195 1,9277 2,6849 2009 0,0000 0,0000 1,1285 0,0000 1,3156 0,4491 0,1100 1,9445 2,7327 2010 0,0000 0,0000 1,1577 0,0000 1,3222 0,4431 0,1101 1,9150 2,7343

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

93

a. Sektor Pertanian Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Baru.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Baru.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Baru mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Baru. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 16,31 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 15,49 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya Baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor industri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Baru. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -6,50 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 2,77), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

94

industri merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Baru.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Baru mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Baru. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 14,24 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 14,78 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Baru. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,61 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,60), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

95

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Baru mempunyai peran yang tidak terlalu besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Baru. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 11,79 % pada tahun 2006 dan mengalami turun naik hingga ada pada angka 11,86 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor perdagangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Baru. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,25 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,55), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

96

perdagangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Baru mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Baru. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 2,22 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 2,26 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Baru. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,48 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,52),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

97

karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Baru mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Baru. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka

kontribusi keuangan sebesar 28,24 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 27,44 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Baru. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 5,26 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-9,31), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

98

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Baru mempunyai peran yang besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Baru. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka

kontribusi Jasa - Jasa sebesar 27,20 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 28,17 %.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Baru. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,13 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,88), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

99

4.3.10. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Selayang

TABEL 4.3.10.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Selayang Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 2,95 0,02 0,39 0,00 4,48 7,26 0,87 5,98 4,72 26,67 Pij -1,51 -0,04 -0,17 0,00 0,21 0,17 0,20 1,22 0,02 0,10 Dij -0,42 0,01 0,33 0,00 0,50 -0,08 -0,25 -1,96 0,31 -1,56 Gij 1,02 -0,01 0,55 0,00 5,18 7,35 0,81 5,24 5,06 25,21

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.10.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Selayang Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 4,9142 31,2594 0,0948 0,0000 1,4730 1,0115 0,1632 1,6682 1,6822 2007 4,6011 33,4772 0,0984 0,0000 1,5452 1,0442 0,1674 1,5551 1,7393 2008 4,5907 34,2852 0,0985 0,0000 1,5150 1,0413 0,1671 1,5690 1,7355 2009 4,5037 35,5136 0,1160 0,0000 1,5351 1,0397 0,1554 1,5724 1,7432 2010 4,7926 36,4434 0,1195 0,0000 1,5428 1,0275 0,1542 1,5474 1,7419

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

100

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Selayang mempunyai peran yang lumayan besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Selayang. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka kontribusi pertanian 12,15 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 10,32 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Negatif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya lebih dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertanian mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -1,51 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,42), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan lebih dari cukup karena sektor pertanian merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Selayang sangat tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Selayang. Besarnya kontribusi sektor pertambangan dapat dlihat
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

101

pada angka kontribusi pertambangan 0,08 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,06 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertambangan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertambangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,04 hal ini menunjukkan sektor pertambangan tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,01), sektor pertambangan

adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertambangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertambangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor pertambangan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Selayang mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Selayang. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 1,43 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 1,60 % pada tahun 2010.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

102

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,17 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,33), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Selayang.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Selayang mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Selayang. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 16,29 % pada tahun 2006 bahkan sempat

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

103

mencapai angka 17,25 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,21 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,50), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Selayang mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Selayang. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 27,01 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 27,49 % pada tahun 2010.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

104

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,17 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,08), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor perdagangan merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Selayang mempunyai peran yang kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Selayang. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 3,15 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 3,16 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

105

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,20 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,25),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Selayang mempunyai peran yang besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Selayang. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka

kontribusi keuangan sebesar 22,58 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 22,18 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga mengalami peningkatan dan kenaikan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

106

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,22 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-1,96), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Selayang mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Selayang. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 17,33 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 17,95 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

107

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,02 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
0,31), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

108

4.3.11. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Sunggal

TABEL 4.3.11.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 3,17 0,00 0,47 5,74 9,72 13,67 6,55 19,50 9,43 68,25 Pij -1,64 0,00 -0,21 -2,73 0,46 0,31 1,48 4,22 0,04 1,94 Dij -0,02 0,00 0,19 2,46 -0,92 -0,81 -1,83 -11,35 -0,75 -13,03 Gij 1,51 0,00 0,46 5,47 9,25 13,17 6,21 12,37 8,72 57,16

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.11.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 2,0154 0,0000 0,0457 5,1178 1,2673 0,7438 0,4762 2,1729 1,3278 2007 1,9291 0,0000 0,0466 5,8502 1,2880 0,7560 0,4867 2,0449 1,3430 2008 1,8968 0,0000 0,0473 6,0499 1,3026 0,7644 0,5027 1,9297 1,3549 2009 1,9674 0,0000 0,0516 6,0884 1,2897 0,7771 0,4639 1,9684 1,3594 2010 2,0907 0,0000 0,0532 6,0961 1,2931 0,7667 0,4648 1,9407 1,3590

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

109

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Sunggal tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Sunggal. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 4,98 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 450 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Negatif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya lebih dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertanian mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -1,64 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,02), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan lebih dari cukup karena sektor pertanian merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Sunggal

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

110

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Sunggal mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Sunggal. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 0,69 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,71 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,21 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,19), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Sunggal mempunyai peran yang kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

111

terhadap PDRB Kecamatan Medan Sunggal. Besarnya kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dapat dlihat pada angka kontribusi industri 8,19 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 8,47 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Listrik, Gas dan Air Bersih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -2,73 hal ini menunjukkan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 2,46),

sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Sunggal mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Sunggal. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 14,01 % pada tahun 2006 bahkan sempat

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

112

mencapai angka 14,46 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,46 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,92), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Sunggal mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Sunggal. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 19,86 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 20,51 % pada tahun 2010.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

113

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor perdagangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,31 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,81), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor perdagangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Sunggal mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Sunggal. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 9,19 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 9,53 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terus mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

114

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,48 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,83),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Sunggal mempunyai peran yang cukup paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Sunggal. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 29,41 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 27,81 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

115

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 4,22 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-11,35), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Sunggal mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Sunggal. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 13,68 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami kenaikan sampai pada tahun 2010 mencapai 14,00 % juga.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

116

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,04 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,75), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor Jasa Jasa masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

117

4.3.12. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Helvetia

TABEL 4.3.12.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,17 0,00 0,38 0,00 41,41 24,34 2,75 14,82 13,25 97,13 Pij -0,08 0,00 -0,17 0,00 1,93 0,56 0,62 3,25 0,07 6,18 Dij -0,14 0,00 0,07 0,00 -2,13 -1,31 -0,77 -9,97 0,96 -13,29 Gij -0,06 0,00 0,28 0,00 41,22 23,59 2,60 8,10 14,28 90,02

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.12.2 Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0843 0,0000 0,0264 0,0000 3,8080 0,9367 0,1427 1,1937 1,2982 2007 0,0690 0,0000 0,0270 0,0000 3,8880 0,9563 0,1449 1,0892 1,3308 2008 0,0699 0,0000 0,0272 0,0000 3,8988 0,9580 0,1455 1,0239 1,3372 2009 0,0653 0,0000 0,0281 0,0000 3,8275 0,9576 0,1359 1,0313 1,3494 2010 0,0684 0,0000 0,0283 0,0000 3,8392 0,9447 0,1358 1,0158 1,3518

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

118

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Helvetia tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Helvetia. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 0,21 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,15 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Negatif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VIII Tingkat kepotensialannya kurang sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,08 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,14), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang sekali karena sektor pertanian merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Helvetia.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

119

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Helvetia tidak mempunyai peran yang besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Helvetia. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 0,40 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,38 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,17 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,07), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Helvetia.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

120

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Helvetia mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Helvetia. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 42,11 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 42,93 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,93 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -2,13), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor

bangunan masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Helvetia mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

121

Medan Helvetia. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 25,01 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 25,28 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor perdagangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,56 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,31), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor perdagangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Helvetia mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Helvetia. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 2,74 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

122

angka 2,78 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,62 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,77),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Helvetia mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Helvetia. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 16,15 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 14,56 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

123

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 3,25 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-9,97), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Helvetia mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Helvetia. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 13,37 % pada tahun 2006 serta selalu mengalami kenaikan sampai pada tahun 2010 mencapai 13,93 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

124

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,07 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,96), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimwa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

125

4.3.13. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Petisah

TABEL 4.3.13.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Petisah Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,00 0,00 1,00 0,00 8,64 57,69 2,03 23,41 17,65 110,42 Pij 0,00 0,00 -0,43 0,00 0,41 1,35 0,46 4,77 0,09 6,64 Dij 0,00 0,00 1,42 0,00 0,30 -3,35 -0,59 -2,61 1,34 -3,49 Gij 0,00 0,00 1,99 0,00 9,35 55,69 1,89 25,58 19,08 113,57

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.13.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Petisah Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0000 0,0000 0,0565 0,0000 0,6972 1,9780 0,0928 1,5485 1,5418 2007 0,0000 0,0000 0,0571 0,0000 0,7328 1,9929 0,0930 1,4882 1,5601 2008 0,0000 0,0000 0,0573 0,0000 0,7036 2,0068 0,0965 1,4649 1,5667 2009 0,0000 0,0000 0,0774 0,0000 0,6985 1,9653 0,0867 1,5111 1,5623 2010 0,0000 0,0000 0,0799 0,0000 0,7008 1,9394 0,0859 1,4890 1,5631

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

126

a. Sektor Pertanian Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Petisah.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Helvetia.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Petisah mempunyai peran yang paling kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Petisah. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 0,85 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 1,07 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kecamatan Medan Petisah yang merupakan daerah konsentrasi perdagangan.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Petisah. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,43 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

127

perhitungan komponen Dj

(sebesar

1,42), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Helvetia.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Petisah mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Petisah. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 7,71 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 7,84 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan terus mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Petisah. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,41 hal ini menunjukkan sektor
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

128

Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,30), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Petisah mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Petisah. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 52,81 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 51,89 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Petisah. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,35 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -3,35), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

129

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik perdagangan merupakan sektor basis walaupun dibanding tingkat Kota Medan. karena sektor

pertumbuhannya lebih lambat

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Petisah mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Petisah. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 1,79 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 1,76 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Petisah. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,46 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,59),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

130

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Petisah mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Petisah. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka

kontribusi keuangan sebesar 20,96 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 21,34 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Petisah. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 4,77 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-2,61), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

131

keuangan masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Petisah mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Petisah. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 15,88 % pada tahun 2006 dan terus mengalami kenaikan sampai pada tahun 2010 mencapai 16,10 %.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Petisah. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,09 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
1,34), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor Jasa Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

132

4.3.14. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Barat

TABEL 4.3.14.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Barat Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,00 0,00 198,89 6,02 19,14 48,53 11,31 116,13 29,37 429,39 Pij 0,00 0,00 -87,33 -3,58 0,88 1,11 2,49 21,43 0,15 -64,85 Dij 0,00 0,00 11,91 -7,55 0,73 -3,31 0,67 23,53 2,61 28,61 Gij 0,00 0,00 123,48 -5,11 20,75 46,34 14,47 161,09 32,13 393,14

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.14.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Barat Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0000 0,0000 3,2158 1,2368 0,4022 0,4302 0,1314 1,8026 0,6602 2007 0,0000 0,0000 3,1717 0,8488 0,3970 0,4245 0,1298 1,9124 0,6557 2008 0,0000 0,0000 3,1713 0,8265 0,3972 0,4239 0,1306 1,9480 0,6580 2009 0,0000 0,0000 3,2435 0,8939 0,4134 0,4377 0,1360 1,9914 0,6888 2010 0,0000 0,0000 3,3307 0,8949 0,4144 0,4319 0,1361 1,9616 0,6899

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

133

a. Sektor Pertanian Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Barat.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Barat.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Barat mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Barat. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 48,36 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 44,56 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor industri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Barat. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -87,33 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 11,91), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

134

industri merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Barat mempunyai peran yang kecil sekali, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dapat dlihat pada angka kontribusi industri 1,98 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 1,24 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Negatif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VIII Tingkat kepotensialannya kurang sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Barat. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -3,58 hal ini menunjukkan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -7,55),

sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang sekali karena sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

135

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Barat mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Barat. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 4,45 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 4,63 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Barat. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,88 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,73), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Barat dan mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

136

Kecamatan Medan Barat. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 11,49 % pada tahun 2006 bahkan sempat mengalami proses naik turun sampai mencapai angka 11,55 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor perdagangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Barat. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,11 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -3,31), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor perdagangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Barat mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Barat. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 2,54 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 2,79 % pada
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

137

tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Barat. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 2,49 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,67),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Barat mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Barat. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi

keuangan sebesar 24,39 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 28,11 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

138

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Barat. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 21,43 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 23,53), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di mempunyai peran yang kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 6,80 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 7,11 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

139

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Barat. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,15 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
2,61), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor Jasa Jasa masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

140

4.3.15. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Timur

TABEL 4.3.15.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Timur Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,00 0,00 1,22 0,00 8,82 28,31 93,32 9,73 8,38 149,80 Pij 0,00 0,00 -0,54 0,00 0,39 0,65 20,60 2,10 0,04 23,25 Dij 0,00 0,00 0,36 0,00 -0,08 -1,57 0,87 -6,07 -0,34 -6,82 Gij 0,00 0,00 1,05 0,00 9,14 27,40 114,80 5,76 8,09 166,22

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.15.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Timur Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0000 0,0000 0,0562 0,0000 0,5494 0,7300 3,1545 0,5157 0,5565 2007 0,0000 0,0000 0,0555 0,0000 0,5217 0,7175 3,1539 0,4670 0,5458 2008 0,0000 0,0000 0,0558 0,0000 0,5314 0,7177 3,1306 0,4377 0,5460 2009 0,0000 0,0000 0,0581 0,0000 0,5276 0,7084 3,0679 0,4289 0,5348 2010 0,0000 0,0000 0,0590 0,0000 0,5298 0,6990 3,0732 0,4226 0,5343

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

141

a. Sektor Pertanian Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Timur.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Timur.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Timur mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Timur. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 0,84 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,79 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Timur. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,54 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,36), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

142

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Timur.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Timur mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Timur. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 6,08 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 5,92 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Timur. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,39 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,08), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

143

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis serta pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Timur mempunyai peran yang sangat besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Timur. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 19,49 % pada tahun 2006, namun mengalami pnurunan pada tahun 2010 menjadi 18,07 %.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor perdagangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Timur. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,65 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,57), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

144

perdagangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Timur mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor

pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Timur. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 60,88 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 63,02 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Timur. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 20,60 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar

0,87), sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

145

istimewa karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Timur mempunyai peran yang sangat, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Timur. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 6,98 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan hingga berada pada angka 6,06 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Timur. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 2,10 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-6,07), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan dibanding tingkat Kota Medan. pertumbuhannya lebih lambat

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

146

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Timur mempunyai peran yang cukup sangat kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Timur. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 5,73 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan hingga pada tahun 2010 mencapai 5,51 % juga.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Jasa - Jasa tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Timur. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,04 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,34), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

147

4.3.16. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Perjuangan

TABEL 4.3.16.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,00 0,00 0,32 0,00 2,99 13,30 0,22 2,02 4,93 23,78 Pij 0,00 0,00 -0,14 0,00 0,14 0,30 0,05 0,42 0,02 0,79 Dij 0,00 0,00 0,17 0,00 0,21 -1,03 -0,06 -0,71 0,01 -1,41 Gij 0,00 0,00 0,34 0,00 3,34 12,57 0,22 1,73 4,96 23,16

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.16.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0000 0,0000 0,0881 0,0000 1,1210 2,1087 0,0470 0,6280 1,9975 2007 0,0000 0,0000 0,0896 0,0000 1,1357 2,1356 0,0474 0,6066 2,0267 2008 0,0000 0,0000 0,0903 0,0000 1,1420 2,1436 0,0493 0,5923 2,0398 2009 0,0000 0,0000 0,0988 0,0000 1,1482 2,1146 0,0446 0,5846 2,0159 2010 0,0000 0,0000 0,1018 0,0000 1,1511 2,0867 0,0446 0,5759 2,0159

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

148

a. Sektor Pertanian Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Perjuangan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Perjuangan.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Perjuangan mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Perjuangan. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 1,32 % pada tahun 2006 dan terus sedikit mengalami kenaikan mencapai angka 1,36 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Perjuangan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,14 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,17), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan.


Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

149

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrk, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Perjuangan.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Perjuangan mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Perjuangan. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 12,40 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 12,87 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Perjuangan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,14 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

150

komponen Dj (sebesar

0,21), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Perjuangan mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Perjuangan. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 56,30 % pada tahun 2006 dan mengalami proses turun naik hingga mencapai angka 55,83 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Perjuangan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,30 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,03), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

151

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor perdagangan merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Perjuangan mempunyai peran yang paling kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Perjuangan. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 0,91 % pada tahun 2006 bahkan sempat mengalami kenaikan di tahun 2007 serta kemudian turun kembali di angka 0,91 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Perjuangan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,05 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,06),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

152

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Perjuangan mempunyai peran yang tidak terlalu besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Perjuangan. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 8,50 % pada tahun 2006 dan terus menurun hingga mencapai 8,25 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Perjuangan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,42 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,71), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

153

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Perjuangan mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Perjuangan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 20,57 % pada tahun 2006 serta terus mengalami peningkatan sampai pada tahun 2010 mencapai 20,77 %.

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Perjuangan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,02 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,01), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

154

4.3.17. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Tembung

TABEL 4.3.17.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Tembung Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 0,01 0,00 1,78 0,00 5,20 19,85 4,09 4,44 4,82 40,18 Pij 0,00 0,00 -0,78 0,00 0,62 0,46 0,88 0,96 0,02 2,15 Dij 0,03 0,00 0,24 0,00 22,85 -1,54 1,22 -2,85 -0,54 19,43 Gij 0,03 0,00 1,24 0,00 28,67 18,77 6,19 2,56 4,30 61,76

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.17.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Tembung Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,0008 0,0000 0,2900 0,0000 0,0000 1,7863 0,4707 0,8252 1,1228 2007 0,0101 0,0000 0,2927 0,0000 1,5336 1,7996 0,4785 0,7560 1,1248 2008 0,0042 0,0000 0,2971 0,0000 1,4898 1,8217 0,4913 0,7224 1,1370 2009 0,0100 0,0000 0,2961 0,0000 1,4683 1,7985 0,5132 0,7123 1,1032 2010 0,0088 0,0000 0,3042 0,0000 1,4731 1,7742 0,5141 0,7019 1,1034

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

155

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Tembung tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Tembung. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 0,00 % pada tahun 2006 dan sedikit mengalami kenaikan mencapai angka 0,02 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tembung. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,00 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh cepat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,03), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pertanian merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Tembung.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

156

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Tembung mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Tembung. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 4,36 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 4,07 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tembung. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,78 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,24), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Tembung.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

157

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Tembung mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Tembung. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 16,13 % pada tahun 2006 dan mengalami penurunan mencapai angka 16,47 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tembung. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,62 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 22,85), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Tembung mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Tembung. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

158

pada angka kontribusi perdagangan 47,70 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 47,47 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tembung. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,46 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,54), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor perdagangan merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Tembung mempunyai peran yang kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Tembung. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 9,08 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 10,54 % pada

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

159

tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tembung. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,88 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,22),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Tembung mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Tembung. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 11,17 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 10,06 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

160

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tembung. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,96 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-2,85), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Tembung mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Tembung. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 11,56 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 11,37 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

161

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Tembung. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,02 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,54), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor Jasa Jasa masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

162

4.3.18. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Deli

TABEL 4.3.18.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Deli Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 1,82 0,00 53,92 0,00 66,87 82,47 69,15 2,03 12,77 289,02 Pij -0,94 0,00 -23,67 0,00 3,07 1,88 14,98 0,42 0,06 -4,19 Dij 0,24 0,00 6,64 0,00 1,78 -4,04 19,62 -0,48 -1,72 22,03 Gij 1,12 0,00 36,89 0,00 71,72 80,31 103,76 1,96 11,10 306,86

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.18.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Deli Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,2629 0,0000 1,2868 0,0000 2,0920 1,0835 1,1773 0,0523 0,4380 2007 0,2694 0,0000 1,3020 0,0000 2,1046 1,0954 1,1698 0,0499 0,4384 2008 0,2682 0,0000 1,2981 0,0000 2,1053 1,0890 1,2008 0,0482 0,4345 2009 0,2593 0,0000 1,2755 0,0000 2,0676 1,0707 1,2409 0,0487 0,4135 2010 0,2686 0,0000 1,3092 0,0000 2,0741 1,0555 1,2434 0,0482 0,4161

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

163

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Deli tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Deli. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka kontribusi pertanian 0,65 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,58 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Deli. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -0,94 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,24), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pertanian merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Deli.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

164

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Deli mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Deli. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 19,35 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 17,51 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor industri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Deli. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -23,67 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 6,64), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor industri merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Deli.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

165

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Deli mempunyai peran yang sangat besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Deli. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 23,13 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 23,19 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan selalu mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Deli. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 3,07 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,78), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Deli mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

166

Medan Deli. Besarnya kontribusi sektor perdagangan

dapat dlihat pada angka

kontribusi perdagangan 28,93 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 28,24 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Deli. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1,88 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -4,04), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor perdagangan merupakan sektor basis namun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Deli mempunyai peran yang besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Deli. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 22,72 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 25,50 % pada
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

167

tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Deli. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 14,98 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar

19,62), sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Deli mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Deli. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 0,71 % pada tahun 2006 dan mengalami penuruna tiap tahun hingga mencapai angka 0,69 % pada tahun 2010.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

168

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Deli. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,42 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,48), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan bukan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Deli mempunyai peran yang sangat kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Deli. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 4,51 % pada tahun 2006 serta selalu mengalami penurunan sampai pada tahun 2010 mencapai 4,29 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

169

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Deli. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,06 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-1,72), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

170

4.3.19. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Labuhan

TABEL 4.3.19.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 3,19 0,00 4,10 0,00 0,53 6,32 0,55 1,22 2,11 18,02 Pij -1,63 0,00 -1,80 0,00 0,02 0,15 0,12 0,26 0,01 -2,88 Dij -1,56 0,00 0,77 0,00 0,71 0,07 -0,07 -0,42 0,06 -0,44 Gij 0,00 0,00 3,07 0,00 1,26 6,54 0,60 1,06 2,18 14,71

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.19.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 8,5250 0,0000 1,4895 0,0000 0,2120 1,2616 0,1425 0,4874 1,0836 2007 6,6463 0,0000 1,6000 0,0000 0,2633 1,3562 0,1568 0,4840 1,1627 2008 7,0710 0,0000 1,6066 0,0000 0,2588 1,3619 0,1655 0,4714 1,1674 2009 7,3923 0,0000 1,6087 0,0000 0,3168 1,3557 0,1466 0,4748 1,1556 2010 7,8673 0,0000 1,6520 0,0000 0,3192 1,3378 0,1468 0,4683 1,1526

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

171

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Labuhan mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Labuhan. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 21,07 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 16,94 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Negatif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya lebih dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertanian mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -1,63 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,56), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan lebih dari cukup karena sektor pertanian merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Labuhan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

172

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Labuhan mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Labuhan. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 22,40 % pada tahun 2006 dan terus mengalami proses penurunan dan kenaikan hingga mencapai angka 22,10 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor industri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -1,80 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,77), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor industri merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Labuhan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

173

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Labuhan mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Labuhan. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 2,34 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 3,57 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,02 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,71), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Labuhan mempunyai peran paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

174

Medan Labuhan. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 33,68 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 35,79 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,15 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,07), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor perdagangan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Labuhan mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Labuhan. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 2,75 % pada tahun 2006 bahkan sempat
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

175

mencapai angka 3,01 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,12 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,07),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Labuhan mempunyai peran yang cukup kecil juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Labuhan. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 6,60 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 6,71 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

176

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,26 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-0,42), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Labuhan mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Labuhan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 11,16 % pada tahun 2006 serta selalu mengalami kenaikan sampai pada tahun 2010 mencapai 11,87 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

177

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Labuhan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,01 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
0,06), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

178

4.3.20. Analisis Struktrur Ekonomi Kecamatan Medan Marelan

TABEL 4.3.20.1. Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Marelan Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 4,13 0,00 4,20 0,00 1,08 4,65 0,10 0,90 1,32 16,37 Pij -2,13 0,00 -1,84 0,00 0,05 0,11 0,02 0,18 0,01 -3,62 Dij 0,89 0,00 0,54 0,00 0,12 -0,42 0,00 0,18 -0,16 1,15 Gij 2,89 0,00 2,90 0,00 1,24 4,34 0,12 1,25 1,17 13,90

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.20.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Marelan Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 10,2234 0,0000 1,7389 0,0000 0,5850 1,0633 0,0297 0,3763 0,7818 2007 10,8184 0,0000 1,7408 0,0000 0,5809 1,0652 0,0298 0,3740 0,7803 2008 10,8028 0,0000 1,7800 0,0000 0,5882 1,0884 0,0307 0,3827 0,7963 2009 10,6128 0,0000 1,8215 0,0000 0,6220 1,0978 0,0313 0,4174 0,7926 2010 11,2989 0,0000 1,8717 0,0000 0,6248 1,0832 0,0310 0,4121 0,7884

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

179

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Marelan mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Marelan. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka

kontribusi pertanian 25,27 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 24,33 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertanian mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -2,13 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,89), sektor pertanian adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor pertanian merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Marelan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

180

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Marelan mempunyai peran yang besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Marelan. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 26,15 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 25,04 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor industri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -1,84 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,54), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor industri merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Listrik Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Marelan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

181

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Marelan mempunyai peran yang cukup kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Marelan. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka

kontribusi Bangunan sebesar 6,47 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 6,99 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,05 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,12), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Marelan mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

182

Kecamatan Medan Marelan. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 28,39 % pada tahun 2006 dan mengalami kenaikan dan penurunan hingga mencapai angka 28,98 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,11 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,42), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor perdagangan merupakan sektor basis namun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Marelan mempunyai peran yang paling kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Marelan. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 0,57 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

183

angka 0,64 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,02 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,00),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Marelan mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Marelan. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 5,09 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 5,91 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

184

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,18 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,18), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Marelan mempunyai peran yang sedikit, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Marelan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 8,05 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 8,12 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

185

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Jasa - Jasa tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,01 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -0,16), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

186

4.3.21. Analisis Struktur Ekonomi Kecamatan Medan Belawan

TABEL 4.3.21.1 Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kecamatan Medan Belawan Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 26,68 0,00 11,12 14,77 0,71 11,44 44,37 12,10 17,36 138,56 Pij -12,54 0,00 -4,88 -7,23 0,03 0,27 9,88 2,61 0,09 -11,78 Dij 12,39 0,00 1,01 2,79 0,13 -1,10 -9,55 -8,30 1,18 -1,46 Gij 26,53 0,00 7,25 10,33 0,87 10,61 44,70 6,40 18,63 125,32

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

TABEL 4.3.21.2. Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kecamatan Medan Belawan Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 8,5176 0,0000 0,5352 6,6855 0,0431 0,3025 1,5989 0,6504 1,1649 2007 8,9626 0,0000 0,5343 7,2362 0,0427 0,3024 1,5620 0,6178 1,1711 2008 9,1541 0,0000 0,5437 7,3205 0,0475 0,3085 1,5550 0,5799 1,1961 2009 5,2062 0,0000 0,5503 7,2905 0,0472 0,3096 1,5501 0,5714 1,2233 2010 9,7882 0,0000 0,5651 7,3169 0,0468 0,3050 1,5553 0,5586 1,2246

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

187

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kecamatan Medan Belawan mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kecamatan Medan Belawan. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka kontribusi pertanian 21,05 % pada tahun 2006 dan sempat mengalami penurunan dan kenaikan hingga mencapai angka 21,08 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pertanian mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -12,54 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 12,39), sektor pertanian

adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor pertanian di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor pertanian merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

b. Sektor Pertambangan Tidak terdapat nilai tambah dari Sektor Pertambangan di Kecamatan Medan Belawan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

188

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kecamatan Medan Belawan mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kecamatan Medan Belawan. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 8,05 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 7,56 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -4,88 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,01), sektor industri adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kecamatan Medan Belawan mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

189

Bersih terhadap PDRB Kecamatan Medan Belawan. Besarnya kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dapat dlihat pada angka kontribusi industri 10,69 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 10,17 % pada tahun 2010.

Tabel Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Positif Sektor basis Tumbuh lambat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi II Tingkat kepotensialannya baik sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Listrik, Gas dan Air Bersih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -7,23 hal ini menunjukkan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sangat lambat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 2,79),

sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik sekali karena sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kecamatan Medan Belawan mempunyai peran yang paling kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kecamatan Medan Belawan. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 0,48 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

190

angka 0,52 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Positif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi V Tingkat kepotensialannya Cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Bangunan juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,03 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 0,13), sektor bangunan adalah sektor yang pertumbuhannya

lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan cukup karena sektor bangunan masih merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan di Kecamatan Medan Belawan mempunyai peran yang sangat kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Belawan. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 8,08 % pada tahun 2006 dan setiap tahun mengalami kenaikan dan penurunan hingga tahun 2010 mencapai angka 8,16 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

191

Tabel Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor perdagangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,27 hal ini

menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -1,10), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor perdagangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor perdagangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lebih dibanding tingkat Kota Medan.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kecamatan Medan Belawan mempunyai peran yang paling besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kecamatan Medan Belawan. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 30,86 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 31,89 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

192

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 9,88 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -9,55),

sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Keuangan di Kecamatan Medan Belawan mempunyai peran yang cukup kecil, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kecamatan Medan Belawan. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 8,80 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 8,00 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

193

Tabel Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Positif Negatif Sektor non basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Kota Medan 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya Kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor Keuangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 2,61 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-8,30), sektor keuangan adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor keuangan masih merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Kota Medan.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kecamatan Medan Belawan mempunyai peran yang cukup besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kecamatan Medan Belawan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 12,00 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 12,62 %.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

194

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di tingkat Kota Medan Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Kota Medan 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Medan Belawan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 0,09 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Kota Medan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 1,18), sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Kota Medan. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

195

4.4. Analisis Shift Share Tenaga Kerja Kota Medan

Jumlah Penduduk Kota Medan Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Utama Tahun 2006-2010 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Lapangan Usaha
Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah

2006
38.096 2.948 113.760 5.367 63.872 270.152 132.960 36.585 92.142 755.882

2007
33.299 594 98.046 3.014 50.725 246.031 82.417 36.621 179.145 729.892

2008
37.141 0 103.151 2.292 59.532 318.805 95.945 25.782 191.184 883.832

2009
33.271 566 120.008 636 61.131 312.625 92.896 25.478 177.639 824.250

2010
27.255 1.287 116.682 4.004 60.290 335.846 92.362 30.789 218.291 886.815

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja di Kota Medan Tahun 2006-2010 pada masingmasing sektor ekonomi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

TABEL 4.4.1. Hasil Analisis Shift Share Tenaga Kerja Kota Medan Tahun 2006 2010
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 2.083,56 56,04 6.434,01 162,66 3.434,07 16.758,43 5.806,35 1.903,81 9.805,35 46.444,29 Pij -541,23 480,91 1.268,69 -480,14 5.275,04 662,89 -6.627,64 -2.623,18 8.426,17 5.841,52 Dij -4.252,58 -952,20 -6.972,20 -23,28 -9.604,61 -997,83 -9.328,21 -727,39 13.305,73 -19.552,56 Gij -2.710,25 -415,25 730,50 -340,75 -895,50 16.423,50 -10.149,50 -1.446,75 31.537,25 32.733,25

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

196

Grafik Tenaga Kerja Kota Medan Tahun 2006-2010

Hasil LQ Analisis Tenaga Kerja Kota Medan Tahun 2006 2010

Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa

2006 0,10152981 1,62505447 2,12570176 2,15158836 2,25332937 1,86048814 2,66515618 3,58522850 1,03305129

2007 0,09584417 0,20345664 1,76749097 2,06460656 1,44784700 1,79297116 1,76432357 3,85949619 1,90263838

2008 0,09452636 0,00000000 1,53141338 1,60219110 1,44957847 1,89249826 1,88144841 2,93983807 1,90378275

2009 0,08639988 0,17381595 1,67606341 0,33242405 1,43259975 1,89243075 1,99975727 2,94061727 1,78691406

2010 0,06547348 0,34076212 1,77132941 2,22110201 1,35956662 1,94033583 2,06733546 3,48920905 1,70336984

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

197

a. Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kota Medan tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian di Kota Medan. Besarnya tenaga kerja di sektor pertanian hanya sekitar 5,04 % dari total tenaga kerja pada tahun 2006 dan terus mengalami penururnan sampai 3,07 % pada tahun 2010. Ini menandakan bahwa sektor pertanian tidak mampu lagi menyerap tenaga kerja.

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Pertanian

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Pertanian No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter 1> Negatif Sektor non basis Penyerapan tenaga kerja lambat di tingkat Provinsi 3. Dj Negatif Penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi VIII Tingkat kepotensialannya kurang sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir tenaga kerja di sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti lapangan usaha di sektor pertanian di Kota Medan tidak terbuka lebar.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

198

Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -541,23 hal ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tumbuh lambat di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar

-4.252,58), sektor pertanian adalah sektor yang penyerapan tenaga kerjanya lebih lambat dibanding penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang sekali karena sektor pertanian merupakan sektor non basis dan penyerapan tenaga kerjanya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

b. Tenaga Kerja di Sektor Pertambangan Sektor Pertambangan di Kota Medan pun sangat tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada penyerapan tenaga kerja di sektor pertambangan yang memiliki nilai persentase sangt kecil. Besarnya penyerapan tenaga kerja di sektor pertambangan dapat dlihat pada pada tahun 2006 sebesar 0,39 % dan terus

mengalami penurunan mencapai angka 0,15 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Medan yang terus berkembang menjadi daerah Metropolitan sehingga pertambangan maupun pertanian terus berkurang dan diikuti penyerapan tenaga kerja yang terus berkurang juga.

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Pertambangan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

199

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Pertambangan No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter 1> Positif Sektor non basis Penyerapan tenaga kerja cepat di Provinsi Sumut 3. Dj Negatif Penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi VII Tingkat kepotensialannya kurang Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti lapangan usaha di sektor pertambangan pun tidak terbuka lebar. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 480,91 hal ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor pertambangan cukup cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -952,20), sektor pertambangan adalah sektor yang penyerapan tenaga

kerjanya lebih lambat dibanding penyerapan tenaga kerja di sektor pertambangan tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, tenaga kerja di sektor pertambangan tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang karena sektor pertambangan merupakan sektor non basis dan penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

c. Tenaga Kerja di Sektor Industri Pengolahan Industri Pengolahan di Kota Medan mempunyai cukup banyak. Hal ini dapat dilihat dari persentase penyerapan tenaga kerja di sektor industri. Pada tahun 2006, sebesar 15,05 % dari jumlah tenaga kerja terserap di sektor industri. Kemudian pada tahun tahun berikutnya mengalami proses naik turun sehingga pada tahun 2010 terseraplah 13,16 % tenaga kerja di sektor ini.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

200

Naik turun angka persentase penyerapan tenaga kerja di sektor industri ini dapat disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang baru buka dan tidak bertahan lama (tutup) karena kebangkrutan.

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Industri Pengolahan

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter >1 Positif Sektor basis Penyerapan tenaga kerja cepat di Provinsi Sumut 3. Dj Negatif Penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti lapangan usaha di sektor industri di Kota Medan terbuka lebar. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 1.268,69 hal ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -6.972,20), sektor

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

201

industri adalah sektor yang penyerapan tenaga kerja nya lebih lambat dibanding sektor industri di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, tenaga kerja di sektor industri tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor industri merupakan sektor basis walaupun penyerapan tenaga kerjanya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

d. Tenaga Kerja di Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Penyerapan tenaga kerja di sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kota Medan sebesar 0,71 % dari total tenaga kerja tahun 2006. Dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan, namun peda tahun 2010 kembali mengalami kenaikan sebesar 0,45 %. Hal ini dapat disebabkan tenaga kerja di sektor Listrik, gas dan air bersih memerlukan pendidikan dan keahlian yang cukup baik, sehingga tidak banyak tenaga kerja terserap di sektor ini.

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

202

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter >1 Negatif Sektor basis Penyerapan tenaga kerja lambat di Provinsi Sumut 3. Dj Negatif Penyerapan tenaga kerja lebih lambat Makna

dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya lebih dari cukup

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti lapangan usaha di sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terbuka lebar. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -480,14 hal ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor Listrik, Gas dan Air Bersih lambat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -23,28), penyerapan tenaga kerja di sektor ini lebih lambat dibanding

penyerapan tenaga kerja sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, penyerapan tenaga kerja sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan lebih dari cukup karena sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor basis walaupun penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

e. Tenaga Kerja di Sektor Bangunan Penyerapan tenaga kerja di sektor Bangunan di Kota Medan pun mengalami proses naik turun dari tahun 2006 sampai tahun 2010. Pada tahun 2006 persentase tenaga kerja di sektor ini sebesar 8,45% sedangkan tahun 2010 persentasenya

sebaesar 6,80 % dari total tenaga kerja. Hal ini dapat terjadi karena pekerjaan di sektor ini perlu keahlian tetapi tidak perlu pendidikan yang tinggi. Dan lagi rata rata tenaga kerja pada sektor ini hanya bersifat sementara saja, dalam artian tidak selamanya orang mau bekerja pada sektor ini. Mereka akan mencari pekerjaan yang

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

203

lebih baik. Hampir seratus persen tenaga kerja di sektor ini adalah laki laki karena sektor ini perlu tenaga yang sangat kuat.

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Bangunan

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Bangunan No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter >1 Positif Sektor basis Penyerap tenaga kerja cepat di Provinsi Sumut 3. Dj Negatif Penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti lapangan usaha di sektor Bangunan juga terbuka lebar untuk menyerap tenaga kerja di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 5.275,04 hal ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor Bangunan cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -9.604,61), sektor

bangunan adalah sektor yang penyerapan tenaga kerjanya lebih cepat dibanding tingkat Provinsi.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

204

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, penyerapan tenaga kerja sektor bangunan tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis walaupaun penyerapan tenaga kerja di sektor ini lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

f. Tenaga Kerja di Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Secara persentase dari total tenaga kerja, sektor perdagangan di Kota Medan mempunyai persentase yang sangat besar dibandingkan sektor sektor lain. Hal ini artinya bekerja di sektor perdagangan sangat menjadi primadona di kota Medan. Ini dikarenakan banyaknya perdagangan di Medan dan bekerja pada sektor ini tidak diperlukan pendidikan yang tinggi. Di tahun 2006 persentase tenaga kerja di sektor ini sebesar 35,74 % dari total tenaga kerja. Pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 33,71 %. Namun pada tahun 2008 naik cukup besar di level 38,23 % dan tahun 2009 serta tahun 2010 masing - masing turun mencapai angka 37,93 % dan 37,87 % dari total tenaga kerja pada masing - masing tahun.

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

205

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter >1 Positif Sektor basis Penyerapan tenaga kerja cepat di Provinsi Sumut 3. Dj Negatif Penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti lapangan usaha di sektor perdagangan adalah penyerap tenaga kerja yang baik. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 662,89 hal ini menunjukkan sektor perdagangan adalah penyerap tenaga kerja yang cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 997,83), sektor perdagangan adalah sektor yang penyerapan tenaga kerjanya lebih cepat dibanding tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor perdagangan merupakan sektor basis walaupun penyerapan tenaga kerjanya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

g. Tenaga Kerja di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Persentase tenaga kerja di sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kota Medan mempunyai nilai yang cukup berarti. Hal ini terlihat pada besaran persentase di sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap total tenaga kerja dari tahun ke tahun. Besarnya persentase tenaga kerja di sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada tahun 2006 sebesar 17,59 %. Namun angka ini selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun hingga tahun 2010 sebesar 10,42 % dari total tenaga kerja tahun 2010.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

206

Hal ini dapat disebabkan karena banyaknya masyarakat yang mempunyai kendaraan pribadi. Serta komunikasi yang semakin maju sehingga setiap orang dapat mengakses sendiri yang berakibat tenaga kerja di sektor ini menurun.

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter >1 Negatif Sektor basis Penyerapan tenaga kerja lambat di Provinsi Sumut 3. Dj Negatif Penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya Lebih dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti lapangan usaha di sektor pengangkutan dan Komunikasi terbuka lebar sehingga mampu menyerap tenaga kerja di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 6.627,64 hal ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor pengangkutan dan Komunikasi lambat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -9.328,21), sektor pengangkutan dan
207

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

Komunikasi adalah sektor yang penyerapan tenaga kerjanya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya dalam menyerap tenaga kerja baik karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor basis walaupun penyerapan tenaga kerjanya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

h. Tenaga Kerja di Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Penyerapan tenaga kerja di sektor Keuangan di Kota Medan mempunyai pada tahun 2006 sebesar 4,84 % dari total tenaga kerja. Tahun 2007 mengalami kenaikan menjadi 5,02 %. Di tahun 2008 turun menjadi 3,09 % dari total tenaga kerja. Namun pada tahun 2009 dan 2010 mengalami kenaikan pada angka 3,09 % dan 3,47 %. Penurunan dan kenaikan dapat terjadi karena tenaga kerja di sektor ini memerlukan keahlian dan pendidikan yang cukup.

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

208

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter >1 Negatif Sektor basis Penyerapan tenaga kerja lambat di Provinsi Sumut 3. Dj Negatif Penyerapan tenaga kerja lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya Lebih dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan mempunyai lapangan usaha yang cukup lebar dalam penyerapan tenaga kerja. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -2.623,18 hal ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja di sektor keuangan lambat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -727,39), sektor

keuangan adalah sektor yang penyerapan tenaga kerjanya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, penyerapan tenaga kerja di sektor keuangan tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan lebih dari cukup karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis walaupun penyerapan tenaga kerjanya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi

i. Tenaga Kerja di Sektor Jasa - Jasa Penyerapan tenaga kerja di sektor Jasa - Jasa di Kota Medan mempunyai persentase yang cukup besar juga, hal ini terlihat besarnya persentase tenaga kerja yang bekerja di sektor Jasa Jasa. Pada tahun 2006 mencapai angka 12,19 % dari total tenaga kerja. Kemudian berangsur angsur naik sampai pada tahun 2010 mencapai angka 24,62 % tenaga kerja yang bekerja di sektor Jasa jasa. Hal ini disebabkan banyaknya pekerja yang bekerja di sektor jasa perseorangan diakibatkan karena terbatasnya pendidikan mereka, karena sektor ini tidak memerlukan ijazah.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

209

Grafik Persentase Tenaga Kerja di sektor Jasa

Tabel Analisis Tenaga Kerja di Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. LQ Pj Aspek Parameter >1 Positif Sektor basis Penyerapan tenaga kerja cepat di Provinsi Sumut 3. Dj Positif Penyerapan tenaga kerja lebih cepat Makna

dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya istimewa

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa mempunyai lapangan usaha yang luas yang mampu menyerap tenaga kerja di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 8.426,17 hal ini menunjukkan penyerpan tenaga kerja di sektor Jasa - Jasa cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
13.305,73),

sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang penyerapan tenaga kerjanya lebih cepat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang lapangan usahanya mempunyai potensial untuk dikembangkan istimewa
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

210

karena sektor Jasa - Jasa masih merupakan sektor basis dan penyerapan tenaga kerjanya lebih cepat dibanding tingkat Provinsi.

4.5. Analisis Penduduk Bekerja, Status Pekerjaan dan Berusaha Berdasarkan hasil pendataan Survei Tenaga Kerja Nasional yang dikumpulkan oleh BPS Kota Medan, dapat dilihat bahwa status buruh/karyawan merupakan status pekerjaan terfaforit di Kota Medan. Hal ini dapat dilihat dari grafik berikut :

Grafik Penduduk Kota Medan usia 15 + yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2008 - 2010

Berdasarkan tabel di atas, status pekerjaan yang paling diminati adalah buruh/karyawan. Hal ini disebabkan karena tidak banyak penduduk Medan yang mempunyai modal yang cukup untuk mengembangkan usaha sendiri. Dapat juga disebabkan oleh tingkat pendidikan yang masih minim sehingga hanya sebagai buruh/karyawanlah yang mampu dikerjakan. Peringkat kedua diduduki oleh status berusaha sendiri. Berusaha sendiri disini berarti seseorang berusaha dengan menanggung segala resiko apapun sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Kemungkinan disini adalah para pekerja yang tidak mempunyai terlalu banyak modal untuk menggaji karyawannya, sehingga mau tak mau mereka berusaha sendiri.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

211

Tempat ketiga ditempati status Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar. Status ini juga tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya produksi karena pada status ini pekerja memiliki buruh namun buruh tersebut tidak digaji (pekerja keluarga), contohnya warung, toko dan lain sebagainya.

Hal tersebut dapat juga dilihat dari tabel berikut : Persentase Penduduk Kota Medan Berumur 15 tahun ke atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Status Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar Buruh/Karyawan Pekerja Bebas pertanian Pekerja Bebas non pertanian Pekerja tidak dibayar 10,15 3,85 52,07 0,70 1,39 5,50 8,79 5,65 51,93 0,38 2,55 8,38 8,87 4,84 51,27 0,11 2,32 6,41 2008 26,33 2009 22,32 2010 26,18

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa peringkat terakhir ditempati oleh status pekerja bebas pertanian. Kemudian tempat kedua terbawah di tempati oleh status pekerja bebas non pertanian sebesar 1,39 % (2008), 2,55 % (2009) serta 2,32 % (2010).

4.6. Analisis Konsumsi Makanan dan Non Makanan Kota Medan Konsumsi makanan dan makanan penduduk Kota Medan dapat dilihat dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Medan setiap tahunnya. Data yang dapat dihasilkan dari Survei ini adalah untuk mengetahui berapa besar konsumsi penduduk Kota Medan Baik dari sisi makanan maupun non makanan. Pengertian konsumsi makanan disini adalah berapa besar pendapatan yang dihabiskan untuk membeli sesuatu yang dapat dimakan. Sedangkan konsumsi non makanan meliputi : pendidikan, kesehatan, perumahan, transportasi, penyelenggaraan maupun perawatan diri dan keuangan. Selain mengetahui berapa besar nilai konsumsi masyarakat, dari Survei Sosial Ekonomi nasional dapat dilihat angka kemiskinan. Dimana apabila penduduk nilai
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

212

konsumsi makanannya lebih tinggi dari nilai konsumsi non makanan maka dapat diambil kesimpulan bahwa rumah tangga tersebut tergolong miskin atau kurang sejahtera. Data pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan ini dapat juga menjadi pendekatan estimasi pendapatan penduduk di Kota Medan karena data pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan yang didapat merupakan pengeluaran real setiap orang per bulan.

Grafik Pengeluaran Konsumsi Makanan & Non Makanan Kota Medan

Dari grafik diatas dapat kita lihat dari tahun ke tahun terjadi terus peningkatan konsumsi makanan dan non makanan dari 488.188 rupiah pada tahun tahun 2007 hingga mencapai angka 921.520 rupiah di tahun 2010. Dari tahun 2007 sampai tahun 2010 selalu lebih besar konsumsi non makanan daripada konsumsi makanan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Medan dapat digolongkan bukan masyarakat miskin atau dapat dikatakan masyarkat yang tergolong sejahtera. Pada tahun 2010 rata rata pengeluaran konsumsi makanan sebesar 402.876 perkapita/perbulan, yang artinya rata rata pengeluaran satu orang untuk konsumsi makanan sebesar Rp 402.876,- perbulan. Sedangkan rata rata pengeluaran konsumsi bukan makanan sebesar 518.644 perkapita/perbulan, yang artinya rata rata pengeluaran satu orang untuk non makanan sebesar Rp 518.644,- perbulan (untuk pendidikan, perumahan, transportasi, perawatan jasmani, keuangan, sandang, kesehatan). Jumlah pengeluaran makanan dan non makanan di tahun 2010 rta rata sebesar 921.520 rupiah per orang
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

213

per bulan, dapat dikatakan bahwa estimasi pendapatan satu orang selama satu bulan rata rata sebesar 921.520 rupiah. Angka ini masih berada di bawah Upah Minimum Regional Kota Medan tahun 2010 yang berkisar 1.100.000 rupiah.

Grafik Persentase Pengeluaran Makanan Kota Medan dan Sumatera Utara (%)

Apabila dilihat dari grafik diatas, persentase pengeluaran konsumsi makanan untuk tingkat Provinsi Sumatera Utara lebih besar dibandingkan pengeluaran konsumsi makanan Kota Medan. Ini berarti secara keseluruhan penduduk Sumatera Utara lebih banyak menghabiskan pendapatannya untuk makanan daripada non makanan. Oleh karena itu secara tingkat Sumatera Utara, banyak terdapat penduduk yang digolongkan penduduk yang kurang sejahtera.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

214

Grafik Persentase Pengeluaran Non Makanan Kota Medan dan Sumatera Utara (%)

Apabila dilihat dari grafik diatas, persentase pengeluaran konsumsi non makanan untuk tingkat Provinsi Sumatera Utara lebih kecil dibandingkan pengeluaran konsumsi non makanan Kota Medan. Ini berarti secara keseluruhan penduduk Kota Medan lebih banyak menghabiskan pendapatannya untuk non makanan daripada makanan. Fenomena perbedaan ini dapat disebabkan karena Kota Medan yang merupakan pusat pemerintahan dan pusat dari hampir semua sektor seperti kesehatan, perdagangan, industri dan lain sebagainya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

215

4.7.

Analisis

Pendapatan

Regional

Perkapita

Penduduk

Kota

Medan

PerKecamatan

Tabel 4.7.1. PDRB Perkapita Kota Medan per Kecamatan


Perkapita (Rp) (10) 11.068,69 10.089,64 20.071,02 7.659,08 17.651,86 58.306,22 113.446,49 148.775,76 88.812,44 11.004,28 22.325,17 25.124,50 69.994,53 247.172,21 54.510,61 9.820,51 11.940,22 66.740,91 6.398,81 4.710,49 63.340,43 39.719,02

Kecamatan (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 M.Tuntungan M.Johor M.Amplas M.Denai M.Area M.Kota M.Maimun M.Polonia M.Baru M.Selayang M.Sunggal M.Helvetia M.Petisah M.Barat M.Timur M.Perjuangan M.Tembung M.Deli M.Labuhan M.Marelan M.Belawan

PDRB Berlaku (6) 895,92 1.249,61 2.270,90 1.082,96 1.704,18 4.231,87 4.490,33 7.854,47 3.509,51 1.081,91 2.517,03 3.624,39 4.322,09 17.492,62 5.921,65 916,53 1.594,96 11.131,92 711,37 661,42 6.049,39 83.315,02

PDRB Konstan (7) 374,46 519,37 983,56 487,12 736,03 1.839,64 1.922,13 3.971,77 1.527,49 446,55 1.114,02 1.612,78 1.858,33 7.012,71 2.534,58 396,78 696,30 4.899,02 300,32 266,47 2.322,78 35.822,22

Jumlah Penduduk (9) 80.942 123.851 113.143 141.395 96.544 72.580 39.581 52.794 39.516 98.317 112.744 144.257 61.749 70.771 108.633 93.328 133.579 166.793 111.173 140.414 95.506 2.097.610

KOTA MEDAN

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan


Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

216

Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan, dimana masing masing Kecamatan memiliki potensi berbeda beda. Kesejahteraan penduduk suatu daerah dapat dilihat dari perkapita nilai tambah bruto penduduk nya, dimana perkapita nilai tambah bruto didapat dari total PDRB Berlaku dibagi jumlah penduduk suatu daerah. Berdasarkan tabel diatas PDRB Perkapita yang paling besar terdapat di Kecamatan Medan Barat yaitu sebesar 247,17 juta rupiah selama satu tahun. Ini berarti nilai tambah bruto yang mampu dihasilkan per penduduk rata rata sekitar 247,17 juta rupiah untuk setiap orang. Dapat dikatakan nilai tambah bruto per orang untuk satu bulan rata rata sebesar 20,60 juta rupiah. Hal ini terjadi karena Kecamatan Medan Barat adalah daerah yang paling banyak share nya terhadap PDRB Kota Medan namun sedikit jumlah penduduknya. Tempat kedua diduduki oleh Medan Polonia yang memiliki rata rata perkapita nilai tambah bruto sebesar 148,78 juta rupiah, yang berarti nilai tambah bruto yang mampu dihasilkan satu orang penduduk rata rata sebesar 148,78 juta rupiah per tahun. Nilai tambah bruto per bulan rata rata sebesar 12,40 juta rupiah setiap orang. Rata rata perkapita paling kecil berada di Medan Marelan yaitu sebesar 4,71 juta rupiah. Ini berarti nilai tambah bruto yang dihasilkan per penduduk rata rata sebesar 4,71 juta rupiah per tahun (392.540 rupiah per bulan untuk satu orang) . Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan Medan Marelan tergolong tidak sejahtera. Kecamatan Medan Marelan memiliki nilai PDRB yang kecil yang berarti daerah ini bukan daerah yang berpotensi serta memiliki jumlah penduduk yang banyak.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

217

Grafik Rata Rata Nilai Tambah Bruto Penduduk per Kecamatan

4.8. Hasil Analisis Shift Share Berdasarkan Jumlah PDRB di Kota Medan

Tahun 2005-2010 pada masingmasing sektor ekonomi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8.1 sebagai berikut :

TABEL 4.8.1 Hasil Analisis Shift Share Nilai PDRB Kota Medan Tahun 2006 2010 (Rp Juta)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah Nij 44.410,96 39,33 270.257,69 27.277,96 206.632,33 491.865,87 372.359,62 263.173,49 191.703,65 1.867.720,89 Pij -6.676,43 -1,04 -103.323,47 -7.943,31 36.998,22 17.768,74 167.722,39 166.458,66 48.620,75 319.624,52 Dij -13.175,24 -82,62 7.248,85 -3.828,99 4.895,42 68.538,19 -17.489,52 -67.619,86 -18.888,97 -40.402,74 Gij 24.559,29 -44,33 174.183,08 15.505,65 248.525,97 578.172,80 522.592,49 362.012,30 221.435,43 2.146.942,68

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan


Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

218

Grafik PDRB Tahun 2006-2010 (Rp Juta)

Gambar 4.8.1 Grafik PDRB di Kota Medan Tahun 2005-2010 Hasil LQ Analisis Nilai PDRB Kota Medan Tahun 2006 2010
Lap. Usaha 1.Pertanian 2.Pertamb 3.Industri 4.Listrk,Gas,Air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 2006 0,10152232 0,00223731 0,62469602 2,02240818 1,69606870 1,45797686 2,18112934 2,11336918 1,08305843 2007 0,10085508 0,00181339 0,62546001 1,94538334 1,66121145 1,42444234 2,17747846 2,10342279 1,06016714 2008 0,09834404 0,00147148 0,62853860 1,93751279 1,65315548 1,41062026 2,15284419 2,07514681 1,03214697 2009 0,09635681 0,00143719 0,61346522 1,90130088 1,65595738 1,43117503 2,15561114 1,98431426 1,02538365 2010 0,09164350 0,00130877 0,60797524 1,88660388 1,64463411 1,44848274 2,09129527 1,93317487 1,02063912

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

219

a. Sektor Pertanian Sektor Pertanian di Kota Medan tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor pertanian dapat dlihat pada angka kontribusi pertanian 2,47 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 2,15 % pada tahun 2010. Dengan demikian sektor pertanian menempati urutan ketujuh dalam kontribusinya terhadap PDRB Medan.

Grafik Distribusi PDRB Sektor Pertanian Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tabel Analisis Sektor Pertanian No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Negatif Sektor non basis Tumbuh lambat di tingkat Provinsi Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi VIII Tingkat kepotensialannya kurang sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

220

merupakan sektor non basis, berarti sektor pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertanian menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -5.341,15 hal ini menunjukkan sektor pertanian tumbuh sangat lambat di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -10.540,19), sektor

pertanian adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertanian di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertanian adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang sekali karena sektor pertanian merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

b. Sektor Pertambangan Sektor Pertambangan di Kota Medan sangat tidak mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor pertambangan dapat dlihat pada angka kontribusi pertambangan 0,00 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 0,00 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Medan yang terus berkembang menjadi daerah Metropolitan sehingga pertambangan maupun pertanian terus berkurang.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

221

Grafik Distribusi PDRB Sektor Pertambangan Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tabel Analisis Sektor Pertambangan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Negatif Sektor non basis Tumbuh lambat di Provinsi Sumut Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi VIII Tingkat kepotensialannya kurang sekali Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor pertambangan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pertambangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar
-0,83 hal ini

menunjukkan sektor pertambangan tumbuh sangat lambat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar -66,10), sektor

pertambangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pertambangan di tingkat Provinsi.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

222

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pertambangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan kurang sekali karena sektor pertambangan merupakan sektor non basis dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan di Kota Medan mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor industri dapat dlihat pada angka kontribusi industri 15,04 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 13,38 % pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Medan yang terus berkembang menjadi daerah Metropolitan kemungkinan wilayah industri bergeser ke Kabupaten Deli Serdang. Namun demikian sektor Industri Pengolahan menempati urutan keempat sumbangsihnya terhadap PDRB Kota Medan.

Grafik Distribusi PDRB Sektor Industri Pengolahan Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

223

Tabel Analisis Sektor Industri Pengolahan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter 1> Negatif Positif Sektor non basis Tumbuh lambat di Provinsi Sumut Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi VI Tingkat cukup kepotensialannya hampir dari Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor industri menunjukkan nilai rata rata LQ nya dibawah angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor non basis, berarti sektor industri tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor industri menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -82.658,77 hal ini menunjukkan sektor industri tumbuh sangat lambat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 5.799,08), sektor industri

adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor industri di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor industri adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan hampir dari cukup karena sektor industri merupakan sektor non basis walaupun pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Provinsi.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Kota Medan mempunyai peran yang besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dapat dlihat pada angka kontribusi industri 1,60 % pada tahun 2006 dan terus mengalami penurunan mencapai angka 1,39 % pada tahun 2010.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

224

Grafik Distribusi PDRB Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tabel Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Negatif Negatif Sektor basis Tumbuh lambat di Provinsi Sumut Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi IV Tingkat kepotensialannya lebih dari cukup Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Listrik, Gas dan Air Bersih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar -6.354,65 hal ini menunjukkan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sangat lambat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 3.063,19), sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di tingkat Provinsi.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

225

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan lebih dari cukup karena sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

e. Sektor Bangunan Sektor Bangunan di Kota Medan mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Bangunan terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Bangunan dapat dlihat pada angka kontribusi Bangunan sebesar 11,06 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 11,18 % pada tahun 2010. Sektor Bangunan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan demikian sektor Bangunan menempati urutan kelima dalam kontribusinya terhadap PDRB Medan.

Grafik Distribusi PDRB Sektor Bangunan Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

226

Tabel Analisis Sektor Bangunan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di Provinsi Sumut Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Bangunan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Bangunan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 29.598,58 hal ini menunjukkan sektor Bangunan tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 3.916,33), sektor bangunan adalah sektor

yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor bangunan di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor bangunan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor bangunan masih merupakan sektor basis serta pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Provinsi.

f. Sektor Perdagangan Sektor perdagangan di Kota Medan mempunyai peran yang sangat besar, hal ini terlihat pada kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor perdagangan dapat dlihat pada angka kontribusi perdagangan 26,70 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 26,76 % pada tahun 2010. Dengan demikian sektor perdagangan menempati urutan pertama dalam kontribusinya terhadap PDRB Medan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

227

Grafik Distribusi PDRB Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tabel Analisis Sektor Perdagangan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Positif Sektor basis Tumbuh cepat di Provinsi Sumut Pertumbuhannya lebih cepat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi I Tingkat kepotensialannya Istimewa Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor perdagangan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor perdagangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 14.214,99 hal ini menunjukkan sektor perdagangan tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar 54.830,55), sektor perdagangan adalah sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dibanding sektor perdagangan di tingkat Provinsi.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

228

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor perdagangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan istimewa karena sektor perdagangan merupakan sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibanding tingkat Provinsi.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Kota Medan mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor pengangkutan dan Komunikasi dapat dlihat pada angka kontribusi pengangkutan dan Komunikasi 19,30 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 20,51 % pada tahun 2010. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan demikian sektor pengangkutan dan Komunikasi menempati urutan kedua dalam kontribusinya terhadap PDRB Medan setiap tahunnya.

Grafik Distribusi PDRB Sektor Pengangkutan & Komunikasi Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

229

Tabel Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di Provinsi Sumut Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor pengangkutan dan Komunikasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor pengangkutan dan Komunikasi menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar
134.177,91 hal ini menunjukkan sektor pengangkutan dan Komunikasi tumbuh cepat

di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar


-13.991,62), sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang

pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor pengangkutan dan Komunikasi di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor pengangkutan dan Komunikasi adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor pengangkutan dan Komunikasi masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

h. Sektor Keuangan Sektor Keuangan di Kota Medan mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Keuangan terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Keuangan dapat dlihat pada angka kontribusi keuangan sebesar 13,53 % pada tahun 2006 bahkan sempat mencapai angka 14,33 % pada tahun 2010. Sektor Keuangan juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan demikian sektor Keuangan menempati urutan ketiga dalam kontribusinya terhadap PDRB Medan setiap tahunnya.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

230

Grafik Distribusi PDRB Sektor Keuangan Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tabel Analisis Sektor Keuangan No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di Provinsi Sumut Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Keuangan menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Keuangan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor keuangan menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 133.166,93 hal ini menunjukkan sektor keuangan tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-54.095,89), sektor keuangan adalah

sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor keuangan di tingkat Provinsi.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

231

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor keuangan adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor keuangan masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

i. Sektor Jasa - Jasa Sektor Jasa - Jasa di Kota Medan mempunyai peran yang cukup besar juga, hal ini terlihat pada kontribusi sektor Jasa - Jasa terhadap PDRB Kota Medan. Besarnya kontribusi sektor Jasa - Jasa dapat dlihat pada angka kontribusi Jasa - Jasa sebesar 10,30 % pada tahun 2006 serta sempat mengalami turun naik sampai pada tahun 2010 mencapai 10,30 % juga. Dengan demikian sektor Jasa - Jasa menempati urutan keenam dalam kontribusinya terhadap PDRB Medan setiap tahunnya.

Grafik Distribusi PDRB Sektor Jasa - Jasa Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

232

Tabel Analisis Sektor Jasa - Jasa No 1. 2. 3. LQ Pj Dj Aspek Parameter >1 Positif Negatif Sektor basis Tumbuh cepat di Provinsi Sumut Pertumbuhannya lebih lambat dibanding Provinsi Sumut 4. Tipologi III Tingkat kepotensialannya Baik Makna

Berdasarkan analisis LQ selama 5 tahun terakhir sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata LQ nya diatas angka 1, hal ini artinya sektor ini merupakan sektor basis, berarti sektor Jasa - Jasa juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Medan. Perhitungan analisis Shift Share selama periode 2006 2010 sektor Jasa - Jasa menunjukkan nilai rata rata komponen Pj sebesar 38.896,60 hal ini menunjukkan sektor Jasa - Jasa tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj (sebesar
-15.111,17), sektor Jasa - Jasa adalah

sektor yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding sektor Jasa - Jasa di tingkat Provinsi. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral, sektor Jasa - Jasa adalah sektor yang tingkat kepotensialannya untuk dikembangkan baik karena sektor Jasa Jasa masih merupakan sektor basis walaupun pertumbuhannya lebih lambat dibanding tingkat Provinsi.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

233

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan perhitungan dengan metode shift share pada 9 sektor ekonomi di Kota Medan dalam kurun waktu tahun 2006 - 2010 diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Apabila dilihat per kecamatan secara global, maka Sektor yang memiliki daya saing yang kuat dibanding Kota medan adalah Sektor Jasa dan Bangunan. Ini berarti struktur ekonomi Per kecamatan di Kota Medan adalah Struktur Ekonomi Modern. 2. Hanya tiga Kecamatan yang masih memiliki struktur ekonomi tradisional, yaitu Kecamatan Medan Labuhan, Medan Marelan dan Kecamatan Medan Belawan. 3. Dilihat dari hasil analisis shift share dan LQ untuk penyerapan tenaga kerja di Kota Medan tahun analisis 20062010. Komponen jumlah dari analisis shift share menunjukkan bahwa sektor jasa yang paling banyak dalam menyerap tenaga kerja karena memiliki tingkat kepotensialan istimewa. Selanjutnya diikuti sektor perdagangan, industri dan bangunan yang memiliki tingkat kepotensialan baik. 4. Dilihat dari hasil analisis shift share dan LQ untuk konstribusi PDRB di Kota Medan tahun analisis 20062010. Komponen jumlah dari analisis shift share dan LQ menunjukkan nilai positif semua dari 9 sektor adalah, sektor bangunan dan perdagangan yang memiliki tingkat kepotensialan istimewa, yang berarti kedua sektor ini sangat baik untuk dikembangkan karena kontribusi PDRB yang diberikan sektor ini besar. Kemudian terdapat 3 (tiga) sektor yang berpredikat baik, yaitu sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Keuangan serta sektor Jasa dimana ketiga sektor ini pun baik untuk dikembangkan. Artinya bahwa telah terjadi pergeseran sektor perekonomian dari sektor perekonomian tradisional ke sektor perekonomian modern. 5. Struktur ekonomi di Kota Medan telah bergeser dari struktur ekonomi industri ke struktur ekonomi perdagangan dan jasa. Pergeseran ini diikuti dengan pergeseran penyerapan tenaga kerja dan konstribusi terhadap PDRB dari sektor industri ke sektor jasa di Kota Medan.
Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

234

5.2 Saran 1. Perubahan struktural dari perekonomian tradisional ke perekonomian modern telah menyebabkan pergeseran penyerapan tenaga kerja dan kontribusi PDRB di Kota Medan sehingga Pemerintah Kota Medan agar lebih cermat dalam melihat transformasi ekonomi yang terjadi di Kota Medan. Seperti memanfaatkan Sektor potensial/unggulan di Kota Medan tersebut adalah sektor perdagangan dan jasa yang telah menyerap tenaga kerja lebih banyak serta memberikan kontribusi PDRB yang tinggi terhadap perekonomian di Kota Medan ketimbang sektor-sektor yang lainnya. 2. Pembangunan ekonomi di Kota Medan juga seharusnya memperhatikan pada pergeseran struktur ekonomi, seperti sektor industri yang mulai mengalami pergeseran penurunan tenaga kerja dan konstribusi PDRB akibat transformasi struktur ekonomi dari tradisional ke perekonomian modern. Maka dari itu sektor industri tetap dikembangkan jangan sampai ditinggalkan karena penurunan jumlah produksi sektor industri akan mengganggu ketahanan produk produk hasil industri di Kota Medan.

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

235

Lampiran Tabel
Tabel 1 Jumlah Penduduk Kota Medan Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Utama Tahun 2006-2010 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Lapangan Usaha
Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah

2006
38.096 2.948 113.760 5.367 63.872 270.152 132.960 36.585 92.142 755.882

2007
33.299 594 98.046 3.014 50.725 246.031 82.417 36.621 179.145 729.892

2008
37.141 0 103.151 2.292 59.532 318.805 95.945 25.782 191.184 883.832

2009
33.271 566 120.008 636 61.131 312.625 92.896 25.478 177.639 824.250

2010
27.255 1.287 116.682 4.004 60.290 335.846 92.362 30.789 218.291 886.815

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Tabel 2 Jumlah Penduduk Sumatera Utara Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Usaha Utama Tahun 2006-2010
Lapangan Usaha 1.Pertanian 2.Pertambangan 3.Industri 4.Listrik, Gas & air 5.Bangunan 6.Perdagangan 7.Angkutan 8.Keuangan 9.Jasa 182.237 933.538 320.737 65.605 573.438 243.974 955.566 325.299 66.076 655.681 272.873 1.119.287 338.830 58.270 667.246 298.487 1.155.560 324.944 60.606 695.382 306.308 1.195.575 308.600 60.969 885.198 2006 2.412.329 11.663 344.063 16.037 2007 2.419.411 20.331 386.293 10.166 2008 2.610.673 16.038 447.541 9.505 2009 2.693.652 22.778 500.851 13.383 2010 2.875.374 26.088 455.007 12.452

Jumlah

4.859.647

5.082.797

5.540.263

5.765.643

6.125.571

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

236

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kota Medan Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2008-2010

Status Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tdk dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar Buruh/karyawan Pekerja bebas pertanian Pekerja bebas non pertanian Pekerja tak dibayar Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

2008 212.208 85.669 32.518 439.422 5.893 11.729 46.393 833.832

2009 183.946 72.420 46.566 428.045 3.157 21.004 69.112 824.250

2010 232.202 78.658 42.945 454.627 948 20.583 56.852 886.815

Tabel 4. Persentase Jumlah Penduduk Kota Medan Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2008-2010

Status Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tdk dibayar Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar Buruh/karyawan Pekerja bebas pertanian Pekerja bebas non pertanian Pekerja tak dibayar Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

2008 25,45 10,27 3,90 52,70 0,71 1,41 5,56 100,00

2009 22,32 8,79 5,65 51,93 0,38 2,55 8,38 100,00

2010 26,18 8,87 4,84 51,27 0,11 2,32 6,41 100,00

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

237

Tabel 5. Pengeluaran Konsumsi Makanan & Non Makanan Penduduk Kota Tahun 2007 2010 Medan

Tahun 2007 2008 2009 2010

Pengeluaran/Kapita/Bulan Makanan 211.644 294.663 318.823 402.876 Bukan Makanan 276.474 397.068 433.690 518.644 Jumlah 488.118 691.731 752.513 921.520

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Tabel 6. Pengeluaran Konsumsi Makanan & Non Makanan Penduduk Sumatera Utara Tahun 2006 2010

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010

Pengeluaran/Kapita/Bulan Makanan 185.207 190.183 273.858 280.155 321.540 Bukan Makanan 130.862 123.007 221.407 212.476 238.138 Jumlah 316.070 313.190 495.265 492.631 559.678

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

238

Tabel 7. Nilai Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Utama Atas Dasar Harga Konstan di Kota Medan Tahun 2006-2010 (Rp Juta)

No

Lapangan Usaha

2006 673.088,47 730,80 4.095.426,84

2007 707.705,64 655,56 4.344.558,30

2008 735.253,74 567,16 4.514.289,28

2009 765.950,80 569,77 4.591.595,91

2010 771.325,61 553,49 4.792.159,14

1. 2. 3. 4.

Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air

435.638,97 3.011.370,27 7.271.814,08 5.255.762,61 3.685.672,29 2.804.949,69 27.234.454,02

423.392,62 3.205.063,07 7.703.590,39 5.813.393,38 4.158.053,58 2.996.511,16 29.352.923,70

442.537,31 3.463.836,71 8.134.822,15 6.287.379,45 4.586.682,59 3.208.583,61 31.373.951,99

464.916,70 3.748.682,48 8.824.157,84 6.866.783,50 4.720.839,82 3.446.554,21 33.430.051,02

497.661,59 4.005.474,15 9.584.505,26 7.346.132,59 5.133.721,48 3.690.691,41 35.822.224,73

5. 6. 7. 8. 9.

Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Tabel 8. Nilai Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Utama Atas Dasar Harga konstan di Sumatera Utara Tahun 2006-2010 (Rp Milyar)
No Lapangan Usaha 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah 2006 22.724.491,30 1.119.581,92 22.470.565,67 738.314,65 6.085.612,46 17.095.259,94 8.259.198,32 5.977.573,44 8.876.806,68 93.347.404,39 2007 23.856.154,64 1.229.049,96 23.615.200,05 739.918,09 6.559.295,79 18.386.279,50 9.076.562,32 6.720.615,60 9.609.197,33 99.792.273,27 2008 25.300.636,80 1.304.347,23 24.305.226,50 772.943,16 7.090.648,44 19.515.522,71 9.883.239,41 7.479.836,46 10.519.959,39 106.172.360,10 2009 26.526.925,33 1.322.982,71 24.977.108,56 816.004,85 7.554.364,75 20.575.432,20 10.630.443,48 7.939.209,48 11.216.753,43 111.559.224,81 2010 27.875.198,86 1.400.653,33 26.105.212,34 873.645,59 8.066.154,37 21.914.837,97 11.633.899,19 8.795.145,94 11.976.155,15 118.640.902,74

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

239

Tabel 9. Distribusi PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 (persentase)
No Lapangan Usaha 1. 2. 3. 4. Pertanian Pertambangan Industri Listrk,Gas & Air 5. 6. 7. 8. 9. Bangunan Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa Jumlah 1,60 11,06 26,70 19,30 13,53 10,30 100,00 1,44 10,92 26,24 19,81 14,17 10,21 100,00 1, 41 11,04 25,93 20,04 14,62 10,23 100,00 1,39 11,21 26,40 20,54 14,12 10,31 100,00 1,39 11,18 26,76 20,51 14,33 10,20 100,00 2006 2,47 0,00 15,04 2007 2,41 0,00 14,80 2008 2,43 0,00 14,39 2009 2,29 0,00 13,73 2010 2,15 0,00 13,38

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

240

Tabel 10 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Di Kota Medan Tahun 2006-2010 (Milyar Rupiah) Kecamatan (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 M.Tuntungan M.Johor M.Amplas M.Denai M.Area M.Kota M.Maimun M.Polonia M.Baru M.Selayang M.Sunggal M.Helvetia M.Petisah M.Barat M.Timur M.Perjuangan M.Tembung M.Deli M.Labuhan M.Marelan M.Belawan 2006 (4)
529,39 722,89 1 324,20 644,29 993,62 2 450,22 2 578,46 4 299,00 2 156,77 639,56 1 521,56 2 136,42 2 484,04 10 238,73 3 429,13 526,43 929,88 6 589,40 446,14 396,07 3 813,74 48 849,95

2007 (5)
585,95 822,55 1 501,50 715,66 1 153,79 2 758,52 3 020,88 5 010,28 2 505,96 731,43 1 718,80 2 366,89 2 863,73 11 494,57 3 907,35 595,73 1 050,66 7 422,91 470,90 456,01 4 298,44 55 452,50

2008 (6)
694,10 957,61 1 711,75 814,77 1 326,78 3 242,93 3 555,18 5 963,75 2 783,36 842,37 1 979,06 2 718,51 3 303,95 14 262,68 4 573,80 693,73 1 230,33 8 715,45 560,21 535,80 4 850,15 65 316,26

2009*) (7)
785,50 1 080,19 1 966,14 930,61 1 478,85 3 684,95 3 927,54 6 835,18 3 063,48 925,28 2 184,98 3 133,51 3 726,71 15 223,98 5 283,32 791,94 1 394,20 9 701,85 624,39 585,24 5 339,07 72 666,89

2010*) (8)
895,92 1.249,61 2.270,90 1.082,96 1.704,18 4.231,87 4.490,33 7.854,47 3.509,51 1.081,91 2.517,03 3.624,39 4.322,09 17.492,62 5.921,65 916,53 1.594,96 11.131,92 711,37 661,42 6.040,39 83.315,02

KOTA MEDAN *) Angka Sementara

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

241

Tabel 11 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Kecamatan Di Kota Medan Tahun 2006-2010 (Milyar Rupiah) Kecamatan (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 M.Tuntungan M.Johor M.Amplas M.Denai M.Area M.Kota M.Maimun M.Polonia M.Baru M.Selayang M.Sunggal M.Helvetia M.Petisah M.Barat M.Timur M.Perjuangan M.Tembung M.Deli M.Labuhan M.Marelan M.Belawan 2006 (6) 293,59 401,13 742,34 369,87 541,40 1 414,69 1 401,75 2 907,58 1 179,25 345,73 885,37 1 252,71 1 404,05 5 440,14 1 869,68 304,14 535,63 3 671,55 241,49 210,87 1 821,49 27 234,45 2007 (7) 308,90 427,14 792,83 400,07 590,79 1 500,70 1 536,96 3 189,04 1 250,14 361,12 938,91 1 322,40 1 502,23 5 939,57 2 049,83 323,54 572,93 3 911,73 242,13 226,85 1 965,11 29 352,92 2008 (8) 327,15 453,77 847,28 424,78 641,30 1 595,16 1 680,39 3 434,64 1 344,75 387,23 992,32 1 409,50 1 602,64 6 345,49 2 187,85 343,89 604,08 4 194,19 257,56 237,00 2 063,00 31 373,95 2009 (9) 350,00 489,12 912,35 455,17 683,92 1 715,10 1 783,83 3 702,06 1 423,68 413,03 1 040,24 1 504,23 1 733,04 6 562,13 2 365,03 372,27 653,08 4 559,92 275,90 250,74 2 185,21 33 430,05 2010*) (10) 374,46 519,37 983,56 478,12 736,03 1.839,64 1.922,13 3.971,77 1.527,49 446,55 1.114,02 1.612,78 1.858,33 7.012,71 2.534,58 396,78 696,30 4.899,02 300,32 266,47 2.322,78 35.822,22

KOTA MEDAN *) Angka Sementara

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

242

Tabel 12 Distribusi PDRB Dikota Medan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Tahun 2006-2010 (Persen) Kecamatan (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 M.Tuntungan M.Johor M.Amplas M.Denai M.Area M.Kota M.Maimun M.Polonia M.Baru M.Selayang M.Sunggal M.Helvetia M.Petisah M.Barat M.Timur M.Perjuangan M.Tembung M.Deli M.Labuhan M.Marelan M.Belawan 2006 (6) 1,08 1,48 2,71 1,32 2,03 5,02 5,28 8,80 4,42 1,31 3,11 4,37 5,09 20,96 7,02 1,08 1,90 13,49 0,91 0,81 7,81 100,00 2007 (7) 1,06 1,48 2,71 1,29 2,08 4,97 5,45 9,04 4,52 1,32 3,10 4,27 5,16 20,73 7,05 1,07 1,89 13,39 0,85 0,82 7,75 100,00 2008 (8) 1,06 1,47 2,62 1,25 2,03 4,96 5,44 9,13 4,26 1,29 3,03 4,16 5,06 21,84 7,00 1,06 1,88 13,34 0,86 0,82 7,43 100,00 2009 (9) 1,08 1,49 2,71 1,28 2,04 5,07 5,40 9,41 4,22 1,27 3,01 4,31 5,13 20,95 7,27 1,09 1,92 13,35 0,86 0,81 7,35 100,00 2010*) (10) 1,08 1,50 2,73 1,30 2,50 5,08 5,39 9,43 4,21 1,30 3,02 4,35 5,19 21,00 7,11 1,10 1,91 13,36 0,85 0,79 7,26 100,00

KOTA MEDAN *) Angka Sementara

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

243

Tabel 13 Distribusi PDRB Dikota Medan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Kecamatan Tahun 2006-2010 (Persen) Kecamatan (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 M.Tuntungan M.Johor M.Amplas M.Denai M.Area M.Kota M.Maimun M.Polonia M.Baru M.Selayang M.Sunggal M.Helvetia M.Petisah M.Barat M.Timur M.Perjuangan M.Tembung M.Deli M.Labuhan M.Marelan M.Belawan 2006 (6) 1,08 1,47 2,73 1,36 1,99 5,19 5,15 10,68 4,33 1,27 3,25 4,60 5,16 19,98 6,87 1,12 1,97 13,48 0,89 0,77 6,69 100,00 2007 (7) 1,05 1,46 2,70 1,36 2,01 5,11 5,24 10,86 4,26 1,23 3,20 4,51 5,12 20,24 6,98 1,10 1,95 13,33 0,82 0,77 6,69 100,00 2008 (8) 1,04 1,45 2,70 1,35 2,04 5,08 5,36 10,95 4,29 1,23 3,16 4,49 5,11 20,23 6,97 1,10 1,93 13,37 0,82 0,76 6,58 100,00 2009 (9) 1,05 1,46 2,73 1,36 2,05 5,13 5,34 11,07 4,26 1,24 3,11 4,50 5,18 19,63 7,07 1,11 1,95 13,64 0,83 0,75 6,54 100,00 2010*) (10) 1,05 1,45 2,75 1,36 2,05 5,14 5,37 11,09 4,26 1,25 3,11 4,50 5,19 19,58 7,08 1,11 1,94 13,68 0,84 0,74 6,48 100,00

KOTA MEDAN *) Angka Sementara

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

244

Tabel 14. Hasil Shift Share Tenaga Kerja Tahun 2006 2007
Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan,Hotel & Rest 7. Pengangkutan & Kom 8. Keuangan, Real E & Jasa Pers 9. Jasa-jasa Jumlah Gj -4.797,00 -2.354,00 -15.714,00 -2.353,00 -13.147,00 -24.121,00 -50.543,00 36,00 87.003,00 -25.990,00 Nj 1.749,33 135,37 5.223,74 246,45 2.932,94 12.405,10 6.105,39 1.679,95 4.231,07 34.709,33 Pj -1.637,49 2.055,60 8.739,06 -2.211,26 18.705,18 -6.030,53 -4.214,23 -1.417,29 8.984,02 22.973,07 Dj -4.908,84 -4.544,97 -29.676,81 -388,19 -34.785,12 -30.495,58 -52.434,16 -226,66 73.787,91 -83.672,40

Tabel 15. Hasil Shift Share Tenaga Kerja Tahun 2007 2008
Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan,Hotel & Rest 7. Pengangkutan & Kom 8. Keuangan, Real E & Jasa Pers 9. Jasa-jasa Jumlah Gj 3.842,00 -594,00 5.105,00 -722,00 8.807,00 72.774,00 13.528,00 -10.839,00 12.039,00 103.940,00 Nj 2.997,00 53,46 8.824,42 271,27 4.565,39 22.143,48 7.417,76 3.295,99 16.123,55 65.692,33 Pj -364,61 -178,89 6.721,09 -467,24 1.443,04 20.010,01 -3.989,58 -7.622,28 -12.963,77 2.587,78 Dj 1.209,61 -468,57 -10.440,51 -526,03 2.798,57 30.620,51 10.099,82 -6.512,72 8.879,21 35.659,89

Tabel 16. Hasil Shift Share Tenaga Kerja Tahun 2008 2009
Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan,Hotel & Rest 7. Pengangkutan & Kom 8. Keuangan, Real E & Jasa Pers 9. Jasa-jasa Jumlah Gj -3.870,00 566,00 16.857,00 -1.656,00 1.599,00 -6.180,00 -3.049,00 -304,00 -13.545,00 -9.582,00 Nj 1.510,91 0,00 4.196,22 93,24 2.421,78 12.969,11 3.903,08 1.048,82 7.777,44 33.920,60 Pj -330,40 0,00 8.090,88 841,89 3.166,36 -2.637,52 -7.835,12 -15,24 284,29 1.565,13 Dj -5.050,51 566,00 4.569,90 -2.591,13 -3.989,14 -16.511,59 883,04 -1.337,58 -21.606,72 -45.067,73

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

245

Tabel 17. Hasil Shift Share Tenaga Kerja Tahun 2009 2010
Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan,Hotel & Rest 7. Pengangkutan & Kom 8. Keuangan, Real E & Jasa Pers 9. Jasa-jasa Jumlah Gj -6.016,00 721,00 -3.326,00 3.368,00 -841,00 23.221,00 -534,00 5.320,00 40.652,00 62.565,00 Nj 2.076,99 35,33 7.491,66 39,70 3.816,18 19.516,04 5.799,16 1.590,50 11.089,35 51.454,91 Pj 167,58 46,92 -18.476,26 -83,95 -2.214,42 -8.690,38 -10.471,63 -1.437,90 37.400,15 -3.759,90 Dj -8.260,56 638,75 7.658,60 3.412,24 -2.442,76 12.395,35 4.138,47 5.167,40 -7.837,50 14.869,99

Tabel 18. Hasil Shift Share PDRB Tahun 2006 2007


Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan,Hotel & Rest 7. Pengangkutan & Kom 8. Keuangan, Real E & Jasa Pers 9. Jasa-jasa Jumlah Gj 34.617,18 -75,24 249.131,46 -12.246,35 193.692,80 431.776,30 557.630,77 472.381,29 191.561,47 2.118.469,68 Nj 46.471,21 50,46 282.755,47 30.077,28 207.910,30 502.058,83 362.867,09 254.465,29 193.658,66 1.880.314,58 Pj -12.951,89 21,00 -74.137,38 -29.131,18 26.484,50 47.102,42 157.264,65 203.682,13 37.766,79 356.101,03 Dj 1.097,86 -146,69 40.513,38 -13.192,45 -40.702,00 -117.384,94 37.499,03 14.233,86 -39.863,97 -117.945,92

Tabel 19. Hasil Shift Share PDRB Tahun 2007 2008


Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan,Hotel & Rest 7. Pengangkutan & Kom 8. Keuangan, Real E & Jasa Pers 9. Jasa-jasa Jumlah Gj 27.548,10 -88,40 169.730,98 19.144,69 258.773,63 431.231,77 473.986,06 428.629,01 212.072,45 2.021.028,29 Nj 45.246,22 41,91 277.763,58 27.069,05 204.911,46 492.518,85 371.671,61 265.839,65 191.577,97 1.876.640,30 Pj -2.394,88 -1,75 -150.817,37 -8.171,59 54.722,93 -19.381,96 144.992,20 203.891,28 92.432,08 315.270,95 Dj -15.303,24 -128,57 42.784,77 247,23 -860,76 -41.905,13 -42.677,74 -41.101,92 -71.937,61 -170.882,96

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

246

Tabel 20. Hasil Shift Share PDRB Tahun 2008 - 2009


Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan,Hotel & Rest 7. Pengangkutan & Kom 8. Keuangan, Real E & Jasa Pers 9. Jasa-jasa Jumlah Gj 30.697,06 2,61 77.306,63 22.379,39 284.845,77 689.335,69 579.404,05 134.157,24 237.970,60 2.056.099,03 Nj 37.304,55 28,78 229.041,40 22.453,01 175.744,61 412.736,29 319.002,63 232.714,41 162.793,84 1.591.819,52 Pj -1.667,77 -20,67 -104.250,54 2.201,34 50.784,40 29.074,84 156.343,09 48.976,00 49.728,08 231.168,76 Dj -4.939,72 -5,49 -47.484,23 -2.274,96 58.316,76 247.524,55 104.058,33 -147.533,18 25.448,68 233.110,75

Tabel 21. Hasil Shift Share PDRB Tahun 2009 2010


Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan,Hotel & Rest 7. Pengangkutan & Kom 8. Keuangan, Real E & Jasa Pers 9. Jasa-jasa Jumlah Gj 5.374,81 -16,28 200.563,23 32.744,90 256.791,67 760.347,42 479.349,09 412.881,65 244.137,20 2.392.173,70 Nj 48.621,86 36,17 291.470,32 29.512,49 237.962,95 560.149,50 435.897,16 299.674,61 218.784,12 2.122.109,17 Pj -9.691,18 -2,72 -84.088,57 3.328,18 16.001,07 14.279,65 212.289,64 209.285,24 14.556,05 375.957,35 Dj -33.555,86 -49,73 -6.818,53 -95,77 2.827,66 185.918,28 -168.837,71 -96.078,20 10.797,03 -105.892,83

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

247

Analisis Struktur Ekonomi Penduduk Kota Medan Tahun 2006 2010

248

Anda mungkin juga menyukai