Presentasi
Presentasi
dalam bentuk penampang pipa) yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.(wikipedia.org). Proses ini diawali dengan pembuatan parison dan dimasukkan ke mesin cetak tiup, kemudian udara ditiup masuk melalui lubang penampang pipa, karena desakan udara maka gumpalan tadi akan menyesuaikan dengan bentuk cetakan dan dibiarkan sampai menjadi padat.(gudangmateri.com, 2010). Pada mesin blow molding yang sudah ada kecepatan aliran material dalam silinder (barrel) kurang sempurna, karena di pengaruhi oleh temperatur pada dinding barrel tidak merata sehingga tidak mudah untuk dialirkan ke mold (cetakan). Berdasarkan permasalahan diatas, maka analisa perpindahan panas pada barrel dengan menggunakan software komputer dilakukan untuk mengetahui besarnya temperatur yang tepat pada dinding barrel sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian barrel pada mesin blow molding, parameter yang digunakan untuk menentukan temperatur pada barrel adalah dengan menganalisa thermal saja.
Adapun masalah yang akan dibahas dalam analisa perpindahan panas pada barrel ini diantaranya: 1. Berapa cepat rambat perpindahan panas pada barrel? 2. Berapa temperatur yang terjadi pada barrel?
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitan ini, maka penulis memberikan batasan masalah. Hal ini bertujuan intuk memperjelas ruang lingkup permasalahan yang dibahas. Dalam penelitan ini penulis membatasi pada permasalahan antara lain: 1. Membahas perpindahan panas yang terjadi pada barrel dengan menggunakan bantuan software komputer. 2. Membahas laju perpindahan panas pada barrel. 3. Tidak menghitung temperatur dalam lubang barrel.
Proses blowing terutama dimanfaatkan untuk membuat wadah berdinding tipis. Suatu silinder bahan plastik yang disebut parison diekstrusi secepat mungkin dan di jepit pada ujung cetakan belah seperti tampak pada gambar. Pada waktu cetakan ditutup parison dipotong dan akibat tekanan udara, bahan tertekan kepermukaan cetakan.
T q k . A x
Dimana : q = Laju perpindahan kalor konduksi (W). = Gradient suhu kearah perpindahan kalor. k = Hantaran Thermal (W/m.oC). A = Luas permukaan (m2).
Langkah-langkah simulasi 1.Preprocessor Menentukan tipe elemen yang sesuai Menentukan properti dari tiap-tiap entities obyek (Real Constant) Memasukkan material properties Memodelkan obyek dalam bentuk gambar Meshing (membagi obyek menjadi elemen-elemen) 2.Solution Memberikan temperature Solving 3.General Postproceessor Read Result (membaca perhitungan yang telah dilakukan pada proses solving Plot Result (menampilkan hasil perhitungan dalam bentuk visual)
Pembuatan model
Meshing
Solusi
Hasil
End
DATA ANALISA
T. Ruangan : 28 30 oC T Masuk ke heater : 210 oC T Ujung barrel (T1) : 198 oC T Akhir barrel (T2) : 185 oC Panjang barrel : 0.8 m D dalam barrel (d1) : 0.079 m D.luar barrel (d2) : 0.087 m Panjang heater 1 : 0.15 m Panjang heater 2 : 0.45 m Panjang heat antara ujung dan akhir barrel Panjang heat antara heater 1 dan heater 2 : 0.1 m
: 0.05 m
KESIMPULAN
Dari hasil analisa dapat disimpulakan bahwa Terjadi penyebaran panas yang merata sepanjang 0.72 m pada barrel dengan oC. temperatur 191oC-210 Dengan metode numerik dan simulasi ansys 10.0 di dapat hasil perhitungan temperatur pada barrel yang hampir mendekati. Dengan metode numerik bagian ujung barrel dengan temperatur 202 oC dan bagian oC. akhir barrel dengan temperatur 185 Dari simulasi ansys 10.0 di dapat temperatur bagian ujung barrel sebesar 191oC-210 oC sedangkan bagian akhir barrel sebesar 191 oC-153 oC.
SEKIAN TERIMAKASIH