NCP
NCP
kaji kepatenan jalan napas efektif b.d penurunan reflek keperawatan, selama 24 X 4 batuk ditandai dengan : jam diharapkan masalah dapat 2. evaluasi gerakan dada 3. auskultasi bunyi napas DIAGNOSA RASIONAL 1. Memastikan jalan nafas terbebas dari secret. 2. Untuk mengetahui pergerak / pengembangan dada dan paruparu. lendir 3. Mengetahui perubahan nafas. 4. Catatan perkembangan. 5. Melancarkan jalan nafas, pola
DS : Pasien mengatakan nyeri teratasi dengan criteria : dada bila batuk DO : 1. nadi 90X/menit 2. suara gallop pada ICS 5 anterior axial kanan 3. tekana mmHg. 4. Suhu tubuh 36,5 0 C 5. Pernafasan 20 X / menit. darah 140/90 1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada dispneu sianosis dan (mampu
mengeluarkan sputum), bernafas dengan mudah. 2. Mampu mengidentifikasi mencegah penyebab. dan factor
dengan aerosol.
dilakukan pasien
tindakan dapat
1. auskultasi bunyi napas, catat adanya krekels, mengi. 2. berikan perubahan posisi
1. Mengetahui adanya suara nafas tambahan. 2. Mengatur pola nafas agar lebih nyaman.
sesering mungkin
1. GDA normal
dalan
rentang
3. pertahankan semifowler
posisi
duduk
3. Agar
pasien
lebih
mudah
bernafas.
2. Tidak ada sesak napas 3. Tidak ada tanda sianosis atau pucat 3 Penurunan curah jantung b.d. perubahan kontraktilitas miokardial/ perubahan inotropik. setelah dilakukan tindakan pasien tanda curah jantung 1. auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi, irama jantung. 2. catat bunyi jantung 3. palpasi nadi perifer 4. pantau status hemodinamik jantung 5. kaji adanya pucat dan sianosis 6. pantau intake dan output cairan 7. pantau tingkat kesadaran 8. berikan oksigen tambahan 9. berikan vasodilator. 10. Pantau laboratorium. pemeriksaan obat diuretik, 2. 1. Untuk mengetahui frekuensi curah jantung Memantau adanya perubahan bunyi jantung. 3. Menghitung frekuensi nadi. 4. Mencatat setiap adanya perubahan curah jantung. 5. Melemahnya suplai darahke seluruh tubuh. 6. Menghindari adanya odem. 7. Apakah ada penurunan kesadaran. 8. Memperlancarpertukarangas. 9. Mengurangirasanyeri dan mengencerkansekret. 10. Adanya perubahan LED.
adekuat kriteria hasil: 1. frekuensi meningkat 2. status hemodinamik stabil 3. haluaran urin adekuat 4. tidak terjadi dispnu 5. tingkat meningkat 6. akral hangat kesadaran
25
dilakukan
1. Pantau keluaran urin, catat jumlah dan warna saat hari dimana diuresis terjadi 2. Hitung pemasukan keseimbangan dan
1. Keluaran urin mungkin sedikit dan pekat (khususnya selama sehari) karena penurunan perfusi ginjal. 2. Terapi diuretic dapat disebabkan oleh kehilangan cairan tiba-tiba atau berlebih (hipovolemia) 3. Untuk mengetahui pembengkakan pada pasien 4. Pembentukan edema, sirkulasi
cairan seimbang kriteria hasil: 1) masukan cairan seimbang 2) bunyi napas bersih 3) status hemodinamik dalam batas normal 4) berat badan stabil 5) tidak ada edema dan dalam haluaran batas
pengeluaran cairan selama 24 jam. 3. Kaji lokasi dan luas edema 4. Berikan posisi kaki lebih tinggi dari kepala 5. Auskultasi bunyi napas,
melambat, gangguan pemasukan nutrisidan imobilisasi dan tirah baring yang lama. 5. Kelebihan cairan sering menimbulkan kongersti paru.
6. Penurunan motilitas gaster dapat berefek merugikan pada digestif 7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi diuetik, cairan dan elektrolit
mudah dicerna, porsi kecil dan sering 7. Diuretic meningkatkan laju aliran urin dan dapat
menghambat reabsorbsi
26
P: nyeri timbul bila pasien bergerak Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk R: pada dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 T: nyeri hilang timbul dan datangnya tiba-tiba
27