LEIIHTLATEN,(ERMAT,ULET
DALAMMENINGKATKAN KUALITASPELAYANAN
DI PERPUSTAKAAN
Nurma Heryanti*)
')
~KP~T NO.1.Th.11.Juli - Desember 1996 FKP2T No.1, Th.II, Juli - Deseml:)er 1996 3
menambah cakrawala pengetahua!l. Sebaiknya kita mulai
memperhatikan sikap atau perilaku orang-orang yang dianggap
menarik, berwibawa karena akan dapat membantu penampilan kita MENATAP
WAJAHPERPUSTAKliN
dalam menjalankan peiayanan bahan pustaka. Kalau ada waktu
senggang alangkah baiknya jika kita dapat mempelajari hal-hal yang
lebih sulit, misalnya mempelajan teori atau memperdalam ilmu
PERGURUAN
TL~GGIKIT!
perpustakaan. ( sambungan nomor lalu )
Perkembangan dan kemajuan seeorang tidak akan pernah lepas
dari orang yang bersangkutan, oleh sebab itu seorang pustakawan Lasa Hs*)
selalu ditllntut untuk selalu mengembangkan dirinya mengikuti
kemajuan jaman, seperti alih teknologi, komputerisasi dalam banyak
bidang dan penerapan teknologi baru yang akan membawa pustakawan 3. Kurangnya Pustakawan yang Profesional
kearah kesejahteraan yang lebih baik. Perkembangan yang terjadi
secara terus menerus akar! memberikal1 Iulai-mlai baru bagi pustakawan Suatu realita bahwa sebagian besar pustakawan PT juga bukan
yang mau mengcmbangkan dirinya, demikian pula perk~mbangan lulusan perpustakaan murni. Artinya sampai kini sedikit sekali
kemampuan kaum wanita semakin lama semakin nyata dan nampak pustakawan yang berasal dari Diploma, S1, S2, maupun S3
hasilnya, karena banyaknya kaum wanita yang sudah dapat menyamai perpustakaan. Sebagian besar mereka adalah lulusan SMTA atau
kema..'11puankaum pria. Di Indonesia sudah banyak ilmuwan, pimpinan sarjana, lalu mengikuti kursus, penataran sekian bulan. Bisa juga
perusahaan, menteri, jendral yang dijabat kaum wanita, bahkan ada sarjana bidang lain mengambil S1 maupun S2 perpustakaan.
calon astronaut wanita. Sebagai data betapa kecilnya pustakawan yakni bahwa di
Kebcrhasilan RA KartLTli,Dewi Sartika dan pejuang wanita Indonesia terdapat 75 PTN dan memiliki 832 pustakawan dan itupun
lainnya dalam memperjuangkan kaumnya ditandai pula dengan adanya yang menduduki golongan III dan IV masih sedikit. Malah apabila
peringatan hari ibu dimana keberadaan kaum wanita semakin dibanding dengan pustakawan yang bekerja di perpustakaan k.Jtusus,
diperhitungkan. Keberhasilan peningkatan kualitas pelayanan dapat maka jumlah itu masih sedikit (lihat tabeI1).
berdampak negatif bagi pustakawan yang bersangkutan, apabila dirinya
merasa terbebani oleh pekerjaan yang terus menerus, seperti kurang Tabel 1. ~ata penyebaran pustakawan di Indonesia
istirahat karena banyaknya pemakai akibat baiknya pelayanan yang
diberikan, kerja melebihi jam kantor karena masih ada yang perlu
dilayani, namun alangkah bangganya apabila semakin hari layanan Perpustakaan NasionallDaerah 650 18%
yang diberikan semakin meningkat. Pada akhimya berkat kemauan dan Perpustakaan Umum 115 3%
kerja keras yang tidak mengenal lelah dari para pustakawan wanita, 1.385 39%
banyak pucuk pimpinan perpustakaan yang dijabat oleh kaum wanita, Perpustakaan Khusus
salah satu contohnya adalah pucuk pimpinan Perpustakaan Nasional Perpustakaan Perguruan tinggi 832 23%
Republik Indonesia yang dijabat oleh seorang Ibu hingga sekarang dan Perpustakaan Sekolah 614 17%
akhirnya semoga layanan bahan pustaka semakin baik. II . 3.594 100%
ODD Sumber: Ditbangga - Perpustakaan Nasiollal Akhir JUlli 1995.
*) Pustakawan UGM