Anda di halaman 1dari 3

WANITA

LEIIHTLATEN,(ERMAT,ULET
DALAMMENINGKATKAN KUALITASPELAYANAN
DI PERPUSTAKAAN
Nurma Heryanti*)

Dalam era globalisasi informasi dan teknologi, temyata


wawasan, pandangan, dan pikiran-pikiran RA Kartinl masih terus
memberi inspirasi kepada kaumnya. Keinginan RA Kartini untuk
semaksimal mungkin mensejajarkan kaum wanita dalam mendapatkan
kesempatan yang sarna di segala bidang, nampaknya mulai
membuahkan hasil, sehingga keberadaan kaum wanita lebih mendapat
pengakuan. Hams kita akui bahwa banyak ibu rumah tangga yang
bekerja dan mel1capai karir yang tinggi, karena kegigihan, keuletan,
dan kecermatannya di dalam bekerja. Banyak sektor yang sudah
dimasukinya dengan mencapai prestasi sebagai pucuk pimpinan. Minat
kaum wanita bekerja di perpustiY..aansebagai tenaga profesi cukup
banyak, 40 % pustakawan UGM adalah kaum wanita, dan bukan
sesuatu yang kebetulan kalau kepala perpustakaannya dijabat seorang
wanita. Untuk itulah penulis mencoba mengetengahkan kaum wanita
dalarn rangka menyarnbut peringatan had Kartini yang jatuh pada
tanggal 21 April 1996.
Tuntutan Profesi

Profesi pustakawan belum menjanjikan kesejahteraan yang


memadai seperti profesi lainnya, tetapi minat untuk menjadi
pustakawan cukup banyak, terbukti dengan larisnya kursus-kursus
perpustakaan, dan maraknya program D3 perpustakaan di perguruan
tinggi terkenal di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada,
UniversitasIndonesia, UniversitasPadjadjaranBandung dan beberapa
Universitasdi wilayahtimur Indonesia,bahkan sudah ada program S2
perpustakaandi UniversitasIndonesia.
*) Pustakawan UGM
RUB.. ", T'Lo.
II f..f; r"'\ ..n"~ .
Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara 1993 kita diingatkan politik akan lebih mudah dalam menemukan acuan yang diperlukan
untuk dapat menguasai iImu pengetahuan dan teknologi yang terus oleh mahasiswa Fisipol, begitu pula dengan bidang ilmu lainnya. Agar
meningkat dengan harapan dapat untuk meningkatkan kesejahteraan, keinginan kedua belah pihak tercapai maka perlu adanya peningkatan
kualitas hidup bangsa, kondisi sosial budaya dan lingkungan hidup. kualitas pustakawan dengan mengikuti seminar-seminar, penataran
Kalau melihat fungsi perpustakaan sebagai, pusat kegiatan belajar bahkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti S1, 52 dan
mengajar, membantu sivitas akademika, mengembangkan minat baca, bahkan Doktor demi Iercapainya peningkatan kualitas pe!ayanan. Tentu
mengkomunikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menambah saja banyak kendala yang .terjadi di dalam usaha untuk meningkatkan
cakrawala iImu pengetahuan bagi pemakainya nampak bahwa kualitas ini, seperti terbatasnya dana, kemampuan berbahasa asing
perpustakaan dan pustakawannya sangat berperan, karena perpustakaan yang kurang sehingga sangat sulit mengharapkan pustakawan untuk
yang mempunyai tugas dan fungsi mengelola, melestarikan dan belajar ke luar llegeri, sikap pustakawan yang acuh tak acuh,
mendayagunakan informasi dalam segala bentuk akan menjadi lembaga kurangnya perhatian dari pucuk pimpinan untuk meningkatkau kualitas
yang potensial di dalam mendukung penguasaan dan pemanfaatan iImu sumber daya manusianya karena masih adanya anggapan sebagai
pengetahuan dan teknologi secara tepat dan cermat. Hal ini akan pekerja kelas dua dan masih banyak lagi kendala lainnya.
~crhasil apabila perpustakaan ditangani oleh pustakawan yang
profesional, maka tugas-tugas pustakawan akan berkembang sesuai Peran Pustakawan Wanita
dengan perkembangan pemanfaatan pustaka, yang semula di kalangan
terbatas menjadi kebutuhan segenap lapisan masyarakat. Perkembangan Peningkatan kualitas pelayanan akan semakin berhasil jika
ini semestinya memberikan ciri yang berbeda pada pustakawannya, banyak kaum wanita yang berkecimpung di dalamnya, karena
tetapi kenyataannya keberadaan pustakawan sebagai profesi masih nampaknya wanita yang mempunyai fisik lebih lemah dad pria, akan
kalah jauh dibandingkan dengan profesi lainnya. tetapi lebih cermat, telaten, sabar dan berp~nampilan menarik dalam
Pada era globalisasi informasi, peranan IPTEK (llmu melakukan pelayanan bahan pustaka. Kalau kita amati sebagian besar
Pengetahuan dan Teknologi) semakin besar danhal ini akan semakin perpustakaan yang ada menempatkan kaum wanita di bagian pelayanan
nyata apabila pustakawan sebagai pengelola dan pelayan jasa bahan bahan pustaka, hal ini akan berdampak sangat positif jika kaum wanita
pustaka mempunyai kualitas yang memadai, karena misi perpustakaan benar-benar menjalankan fungsinya sebagai pelayan yang baik dengan
yang sangat strategis di dalam mencapai sasaran pembangunan adalah segala kelebihan yang dimiliki kaumnya. Keiebihan berpenampilan
memotivasi masyarakat untuk datang dan memanfaatkan jasa pustaka. yang sudah dimiliki akan semakin lebih baik jika pustakawan wanita
Tuntutan untuk menguasai IPTEK akan semakin terus ditingkatkan lebih berusaha untuk mengembangkan dirinya, dan akan mempunyai
dalam PJPT II ini dan diharapkan peranan perpustakaan di Perguruan kualitas jika mempunyai kebiasan disiplin, rajin, rapi, bersih dan tepat
Tinggi yang seperti jantung pada tubuh manusia, tetap terpelihara janji serta berpengetahuan luas dalam hal perpustakaan maupun ilmu
denyutnya. .
pengetahuan lainnya dan juga mempunyai sikap wajar, sopan, ramah,
Penyesuaian kemampuan pustakawan dan misi perpustakaan tanggap, ulet dan telaten. Oleh karena itu wajarlah apabila dalam usaha
yang bersangkutan akan semakin terasa apabila dilihat dad mencetak pustakawan yang berkualitas perlu dipacu dengan sekuat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu tenaga melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Cara ini diharapkan
pengetahuan mengarah pada spesialisasi bidang ilmu yang' semakin dalam tempo relatif singkat dapat mencetak pustakawan yang
sempit, tetapi mendalam, hal ini menjadikan ketergantungan bidang berkualitas tanggap tnimpil cerdas dan ulet seperti yang diharapkan.
ilmu satu dengan lainnya. Keadaan ini menyebabkan pula keharusan Meningkatkan kualitas pustakawan selain dari kursus, pelatihan dan
pustakawan untuk mengetahui satu bidang iImu dan teknologi ~ehingga penataran sebenarnya dapat pu1a di1akukan melalui hal-hal yang
benar-benar dapat memberikan layanan kepada pemakai secara sederhana seperti membina did sendiri dengan cara banyak membaca
maksimal. Seorang pustakawan yang menguasai bidang ilmu sosial dan dan menulis karena dua hal ini akan banyak membantu dalam

')
~KP~T NO.1.Th.11.Juli - Desember 1996 FKP2T No.1, Th.II, Juli - Deseml:)er 1996 3
menambah cakrawala pengetahua!l. Sebaiknya kita mulai
memperhatikan sikap atau perilaku orang-orang yang dianggap
menarik, berwibawa karena akan dapat membantu penampilan kita MENATAP
WAJAHPERPUSTAKliN
dalam menjalankan peiayanan bahan pustaka. Kalau ada waktu
senggang alangkah baiknya jika kita dapat mempelajari hal-hal yang
lebih sulit, misalnya mempelajan teori atau memperdalam ilmu
PERGURUAN
TL~GGIKIT!
perpustakaan. ( sambungan nomor lalu )
Perkembangan dan kemajuan seeorang tidak akan pernah lepas
dari orang yang bersangkutan, oleh sebab itu seorang pustakawan Lasa Hs*)
selalu ditllntut untuk selalu mengembangkan dirinya mengikuti
kemajuan jaman, seperti alih teknologi, komputerisasi dalam banyak
bidang dan penerapan teknologi baru yang akan membawa pustakawan 3. Kurangnya Pustakawan yang Profesional
kearah kesejahteraan yang lebih baik. Perkembangan yang terjadi
secara terus menerus akar! memberikal1 Iulai-mlai baru bagi pustakawan Suatu realita bahwa sebagian besar pustakawan PT juga bukan
yang mau mengcmbangkan dirinya, demikian pula perk~mbangan lulusan perpustakaan murni. Artinya sampai kini sedikit sekali
kemampuan kaum wanita semakin lama semakin nyata dan nampak pustakawan yang berasal dari Diploma, S1, S2, maupun S3
hasilnya, karena banyaknya kaum wanita yang sudah dapat menyamai perpustakaan. Sebagian besar mereka adalah lulusan SMTA atau
kema..'11puankaum pria. Di Indonesia sudah banyak ilmuwan, pimpinan sarjana, lalu mengikuti kursus, penataran sekian bulan. Bisa juga
perusahaan, menteri, jendral yang dijabat kaum wanita, bahkan ada sarjana bidang lain mengambil S1 maupun S2 perpustakaan.
calon astronaut wanita. Sebagai data betapa kecilnya pustakawan yakni bahwa di
Kebcrhasilan RA KartLTli,Dewi Sartika dan pejuang wanita Indonesia terdapat 75 PTN dan memiliki 832 pustakawan dan itupun
lainnya dalam memperjuangkan kaumnya ditandai pula dengan adanya yang menduduki golongan III dan IV masih sedikit. Malah apabila
peringatan hari ibu dimana keberadaan kaum wanita semakin dibanding dengan pustakawan yang bekerja di perpustakaan k.Jtusus,
diperhitungkan. Keberhasilan peningkatan kualitas pelayanan dapat maka jumlah itu masih sedikit (lihat tabeI1).
berdampak negatif bagi pustakawan yang bersangkutan, apabila dirinya
merasa terbebani oleh pekerjaan yang terus menerus, seperti kurang Tabel 1. ~ata penyebaran pustakawan di Indonesia
istirahat karena banyaknya pemakai akibat baiknya pelayanan yang
diberikan, kerja melebihi jam kantor karena masih ada yang perlu
dilayani, namun alangkah bangganya apabila semakin hari layanan Perpustakaan NasionallDaerah 650 18%
yang diberikan semakin meningkat. Pada akhimya berkat kemauan dan Perpustakaan Umum 115 3%
kerja keras yang tidak mengenal lelah dari para pustakawan wanita, 1.385 39%
banyak pucuk pimpinan perpustakaan yang dijabat oleh kaum wanita, Perpustakaan Khusus
salah satu contohnya adalah pucuk pimpinan Perpustakaan Nasional Perpustakaan Perguruan tinggi 832 23%
Republik Indonesia yang dijabat oleh seorang Ibu hingga sekarang dan Perpustakaan Sekolah 614 17%
akhirnya semoga layanan bahan pustaka semakin baik. II . 3.594 100%
ODD Sumber: Ditbangga - Perpustakaan Nasiollal Akhir JUlli 1995.

*) Pustakawan UGM

i:Il'D't'l' Nn 1 Th II .hlli - Desember 1996 FKP2T No.1. Th.11.Juli - Desember 1996 5

Anda mungkin juga menyukai