Anda di halaman 1dari 3

PHYSICAL FITNESS AND ACADEMIC ACHIEVEMENT Grissom JB. (2005). Physical Fitness And Academic Achievement.

JEPonline 8(1):11-25

A. Latar belakang - Latihan fisik memiliki manfaat yang sudah diakui secara luas. - Dari suatu penelitian kecil, menemukan suatu hubungan yang konsisten dan signiifikan antara fitness dan prestasi. - Suatu review dari penelitian mengenai hubungan positif antara kemampuan fisik dan mental ternyata tidak menunjukkan hubungan sebab akibat. - Suatu penelitian dengan menggunakan rancangan eksperimental telah dimanipulasi serta tidak menggunakan random assignment atau matching untuk mengontrol perbedaan kelompok sehingga rancangan tersebut lemah. - Penelitian eksperimen lain menggunakan random assignment tapi ternyata gagal menemukan perbedaan signifikan secara statistik dalam prestasi akademik antara subjek eksperimen dengan subjek kontrol. - Penelitian lain mengenai hubungan positif antara fitness dan prestasi, juga menunjukkan kelemahan dalam metodologinya yang menggunakan correlation design. B. Tujuan Penelitian Mengevaluasi hubungan antara physical fitness dan prestasi akademik. C. Variabel Independen - Keseluruhan skor PFT kelas 5, 7 dan 9 tahun 2002 - Gender - NSLP (National School Lunch Program) - Pendidikan orangtua D. Variabel Dependen - Skor membaca - Skor matematika E. Subjek Penelitian Siswa kelas 5, 7 dan 9 di sekolah California yang telah mengisi data dalam tes prestasi akademik dan physical fitness sebanyak 884.715 siswa di tahun 2002. F. Metode Menggunakan FITNESSGRAM yang memerlukan physical fitness test (PFT) untuk dipenuhi oleh siswa-siswa di California. FITNESS GRAM menyediakan nomer-nomer opsi untuk

setiap performance task sehingga semua siswa termasuk yang berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang maksimal untuk memgisi tes tersebut. Untuk tes prestasi akademik menggunakan Stanford Achievement Test 9th (SAT/9) sebagai suatu tes prestasi yang mengacu pada norma terstardarisasi. Untuk mengevaluasi hubungan antara skor keseluruhan dari PFT dan standardized achievement test maka digunakan pula informasi demografik seperti gender, tingkatan kelas, dll. G. Hasil - Perbandingan sampel kelompok dengan populasi Adanya ketidaksesuaian antara populasi luas 2002 dengan kelompok sampel. Kelompok yang dibandingkan menunjukkan sedikit lebih banyak preformansi pada PFT. Hal itu membuat kebanyakan siswa memiliki skor yang lebih besar. Oleh karena itu, hanya siswasiswa yang memenuhi 6 standar PFT yang dipertimbangkan cocok. - Hubungan antara skor PFT dan skor rata-rata SAT/9 Hasil dari hubungan antara skor PFT dan rata-rata SAT/9 mengindikasikan hubunganyang positif. - Hasil anova pada skor membaca Menunjukkan bahwa siswa dengan skor PFT 5 memiliki skor membaca secara statistik lebih bagus daripada yang mendapatkan skor 4. Begitupun yang memiliki skor PFT 4 memiliki skor statistik membaca lebih bagus daripada yang mendapatkan skor 3 dan seterusnya. - Hasil anova pada skor matematika Sama halnya dengan skor membaca, terdapat korelasi yang positif pada skor matematika. Hanya saja korelasi yang muncul tidak setinggi skor membaca. - Hubungan antara skor PFT dan rata-rata skor SAT/9 berdasarkan subgroup (Gender, NSLP, Parent education) Hasil Anova mengindikasikan bahwa tingkat kenaikan rata-rata skor prestasi dengan menggunakan skor PFT ternyata lebih tinggi perempuan daripada laki-laki. Hasil Anova mengindikasikan bahwa tingkat kenaikan rata-rata skor prestasi dengan menggunakan skor PFT ternyata lebih tinggi pada siswa yang tidak menerima NSLP (status sosial ekonomi tinggi) daripada siswa yang menerima NSLP (status ekonomi soial rendah). Interpretasi dari efek interaksi pendidikan orangtua dengan skor PFT sebanding dengan NSLP, yaitu tingkat kenaikan rata-rata skor prestasi dengan menggunakan skor PFT ternyata lebih tinggi poada siswa dengan pendidikan orangtua yang tinggi daripada siswa dengan pendidikan orangtua yang kurang. H. Diskusi

Hasil dari penelitian ini perlu di interpretasikan dengan hati-hati. Mungkin saja bahwa hubungan antara fitness dan prestasi telah dipengaruhi oleh variable yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Selain itu, dalam penelitian ilmu sosial sudah menjadi aksioma bahwa hubungan korelasional bukan merupakan sebab akibat. Maka dari itu tidak bisa diambil kesimpulan dari data ini bahwa physical fitness dapat meningkatkan prestasi akademik. Hal ini hanya merupakan logika untuk dipercaya bahwa kapasitas mental mempengaruhi kemampuan fisik.

Anda mungkin juga menyukai