Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
)
Drs. M. Dani Pratomo, MM, Apt Ketua Umum PP IAI
Gadis ?
Nenek?
Oleh karena itu tidak heran bila : Obat diberikan oleh siapa saja Mutu obat didepan pasien tidak dipertanggung jawabkan Kebenaran tentang obat tidak dijamin Penyelenggaraan program farmakoterapi tidak dijamin
Sebagai konsekuensi, kegiatan apoteker yang tadinya hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi berubah menjadi kegiatan pelayanan yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pharmaceutical Care
Pharmaceutical care is the responsible provision of drug therapy for the purpose of achieving definite outcomes that improve or maintain a patients quality of life.
The practice of pharmaceutical care is new, in contrast to what pharmacists have been doing for years. Because pharmacists often fail to assume responsibility for this care, they may not adequately document, monitor and review the care given. Accepting such responsibility is essential to the practice of pharmaceutical care.
The concept of pharmaceutical care also includes emotional commitment to the welfare of patients as individuals who require and deserve pharmacists compassion, concern and trust. However, pharmacists often fail to accept responsibility for this extent of care. As a result, they may not adequately document, monitor and review the care given. Accepting such responsibility is essential to the practice of pharmaceutical care
.
Clinical pharmacy
Pharmacovigilance
Komitmen Apoteker
Asuhan kefarmasian (pharmaceutical care) adalah acuan utama seorang apoteker dalam menjalankan praktek profesinya. Esensi asuhan kefarmasian adalah memastikan agar pasien mendapatkan hasil yang positif setelah menggunakan obat sehingga kualitas hidupnya meningkat. Hasil positif tersebut berupa :
Penyembuhan penyakit Menghilangkan atau mengurangi gejala penyakit Menahan atau memperlambat proses penyakit Mencegah penyakit Mendiagnosa penyakit Perubahan yang diinginkan secara psikologis
Konsep Pharmaceutical Care atau Asuhan Kefarmasian akan menjamin pelayanan kesehatan dalam 4 hal :
KEBENARAN dalam
pelayanan farmasi berdasarkan ilmu pengetahuan mutakhir JAMINAN LEGAL dan keahlian atas pelayanan kefarmasian oleh seorang farmasis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat
Pasien
Fasilitas Pelayanan Farmasi
OBAT
Kebenaran Pelayanan Farmasi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan (UU,PP,Permen, Perda) Profesi Ilmu Pengetahuan Etik Moral
Oleh karena itu, bukankah tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali mengikuti ketentuan hukum tersebut ?
Sumpah Apoteker
Demi Allah saya bersumpah : saya akan membaktikan hidup saya, guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahi karena pekerjaan dan keilmuan saya sebagai apoteker sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kefarmasiaan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan saya akan menjalankan tugas saya, dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasiaan dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar denga sungguhsungguh supaya tidak terpengaruh oleh perimbangan keagamaan, kebangsaaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keinsyafan.
Praktek Apoteker
Adalah berbagai tindakan apoteker yang dilakukan dalam pelayanan kefarmasian dalam kerangka kewenangan profesi, dan dilaksanakan berdasarkan ilmu farmasi. Tindakan apoteker yang dimaksudkan adalah berbagai bentuk kegiatan psikomotorik dan kognitif yang berakhir sebagai keputusan profesi pribadi apoteker Berbagai tindakan apoteker dilaksanakan melalui SPO yang dikembangkan oleh peer profesi apoteker dan ditetapkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia dan diakui oleh otoritas pelayanan kesehatan pemerintah
So What ?
Pengakuan legal sebagai anggota profesi kesehatan membawa konsekuensi bagi apoteker untuk mampu mengemban amanah profesionalnya.
Tantangan kongkritnya adalah bagaimana agar masyarakat merasakan langsung praktik kefarmasian seorang apoteker.
Praktik kefarmasian tercermin dari tindakan apoteker yang benar dalam praktik kesehariannya.
To be strong, we have to know what we have done wrong and stop holding for too long