Anda di halaman 1dari 7

Garis waktu sejarah Indonesia

Prasejarah

Pleistosen: Bentuk geologis modern Indonesia muncul, namun masih terpaut pada daratan benua Asia. 2 juta sampai 500.000 tahun yang lalu: Indonesia dihuni oleh Homo erectus yang sering disebut sebagai "Manusia Jawa". 40.000 SM: Indonesia dikolonisasi oleh bangsa-bangsa Melanesia dan Australoid. 3.000 SM: Bangsa Austronesia mulai mengkolonisasi Asia Tenggara. 200 SM Kerajaan Hindu Dwipa Jawa diperkirakan eksis di Jawa dan Sumatera

[sunting] Sejarah awal


abad ke-4: Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. abad ke-5: Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. 682: Prasasti Kedukan Bukit ditulis di Sriwijaya (Palembang, Sumatra Selatan). 732: Dinasti Sanjaya didirikan menurut Prasasti Canggal. 824: Candi Borobudur dibangun oleh Samaratungga dari Dinasti Syailendra. 850: Candi Prambanan atau Rara Jonggrang dibangun.

[sunting] 1200-an

1200-an: Islam mulai muncul di daerah Aceh. 1222 Ken Arok menyerang kerajaan Kediri dan berhasil membunuh Kertajaya, kemudian mendirikan kerajaan Singhasari. 1257 Baab Mashur Malamo mendirikan Kerajaan Ternate di Maluku 1275-1290: Kertanegara melancarkan ekspedisi Pamalayu melawan Kerajaan Melayu di Sumatra. 1292: Jayakatwang membunuh Kertanegara dan kerajaan Singhasari berakhir. 1293: Mongolia menginvasi Jawa, Kublai Khan dari Dinasti Yuan mengirim serangan hukuman terhadap Kertanegara; dan pasukan Mongol berhasil dipukul mundur. Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya di Jawa Timur.

[sunting] 1300-an

1309: Raja Jayanegara menggantikan Raden Wijaya sebagai penguasa Majapahit[1] 1328: Tribhuwana Wijayatunggadewi menggantikan Jayanegara sebagai raja Majapahit 1350: Hayam Wuruk, yang bergelar Maharaja Sri Rajasanagara menggantikan Tribhuwana Wijayatunggadewi sebagai penguasa Majapahit; pemerintahannya dianggap sebagai 'Era keemasan'.[1] Di bawah perintah militer Gajah Mada, Majapahit membentang lebih luas dari Indonesia di masa modern. 1365: Kakawin Jawa kuna Nagarakertagama ditulis.[1]

1377: Majapahit mengirimkan ekspedisi hukuman terhadap Palembang di Sumatra. Pangeran Palembang, Parameswara (kemudian dikenal Iskandar Syah) melarikan diri, dan menemukan jalan ke Malaka dan membangunnya sebagai pelabuhan internasional.[1] 1389: Wikramawardhana menggantikan Sri Rajasanagara sebagai penguasa Majapahit.[1]

[sunting] 1400-an

1404-1406: Perang Paregreg antara Bhre Wirabhumi melawan Wikramawardhana 1415: Armada Laksamana Cheng Ho berlabuh di Muara Jati, Cirebon. 1429: Ratu Suhita menggantikan Wikramawardhana sebagai penguasa Majapahit.
[1]

1447: Kertawijaya, bergelar Brawijaya I menggantikan Suhita sebagai penguasa Majapahit.[1] 1451: Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II menggantikan Kertawijaya sebagai penguasa Majapahit.[1] 1453: Pemerintahan Rajasawardhana berakhir.[1] 1456: Girindrawardhana (atau Purwawisesa) menjadi penguasa Majapahit.[1] 1466: Singhawikramawardhana (atau Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa), menggantikan Purwawisesa sebagai penguasa Majapahit.[1] 1468: Bhre Kertabhumi (Prabu Brawijaya) atau dikenal dengan Brawijaya V menjadi penguasa Majapahit.

[sunting] 1500-an

1511: Bangsa Portugis menaklukkan kota Melaka. 1596: Bangsa Belanda pertama kali tiba di wilayah Nusantara ketika sebuah armada yang dipimpin oleh Cornelius de Houtman berlabuh di Banten.

[sunting] 1600-an

1641: Pembantaian penduduk Kepulauan Banda oleh VOC untuk mendapatkan monopoli pala. 18 November 1667: Perjanjian Bungaya ditandatangani di Bungaya, Gowa antara pihak Kesultanan Gowa dengan pihak Hindia Belanda.

[sunting] 1700-an

9 Oktober 1740: Pembantaian warga Tionghoa di Batavia. 13 Februari 1755: Perjanjian Giyanti di mana Kerajaan Mataram dibagi menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta. 31 Desember 1799: Vereenigde Oost-Indische Compaigne (VOC) dibubarkan.

[sunting] 1800-an

1825-1830: Perang Diponegoro 26 Maret 1873 : Dimulainya Perang Aceh 1894 : Perang Lombok

[sunting] 1900-an
[sunting] Perang Dunia II

11 Januari 1942 - Tentara Jepang tiba di wilayah Nusantara, tepatnya di daerah Kota Tarakan, Kalimantan Timur. 1 Juni 1945 - Hari lahirnya Pancasila 17 Agustus 1945 - Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 18 Agustus 1945 - Sidang pertama PPKI menghasilkan tiga keputusan. Pertama, mengesahkan UUD 1945. Kedua, mengangkat Soekarno sebagai Presiden RI dan Hatta sebagai wakilnya. Ketiga, membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu kerja presiden. 23 Agustus-2 November 1949 - Konferensi Meja Bundar dilangsungkan di Den Haag, Belanda antara Indonesia dan Belanda sebagai cara untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan.

[sunting] Perang Kemerdekaan


21 Juli-5 Agustus 1947: Belanda melancarkan agresi militer pertamanya. 19 Desember 1948-5 Januari 1949: Belanda melancarkan agresi militer keduanya.

[sunting] 1950-an

17 Januari 1948: Perjanjian Renville 29 Januari 1950: Jenderal Sudirman meninggal pada usia 34. 27 September 1950: Indonesia menjadi anggota ke-60 dari Perserikatan BangsaBangsa 1953: Borneo digantinama menjadi Provinsi Kalimantan, kemudian pada 1956 dibagi menjadi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. 25 April 1950: Republik Maluku Selatan diproklamirkan di Ambon. 18 April-24 April 1955: Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika dilaksanakan di Bandung.

[sunting] 1960-an

24 Agustus-4 September 1962: Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV 1963-1965: Konfrontasi dengan Malaysia

27 Agustus 1964: Soekarno membentuk Kabinet Dwikora 7 Januari 1965: Indonesia keluar dari keanggotaan PBB 30 September 1965: Gerakan 30 September 13 Desember 1965 Devaluasi Rupiah untuk mengendalikan inflasi Oktober 1965-Maret 1966: Penumpasan PKI, mengakibatkan kira-kira setengah juta jiwa terbunuh. 24 Februari 1966: Soekarno membentuk Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan atau Kabinet Dwikora II 11 Maret 1966: Penandatanganan Supersemar 28 Maret 1966: Soekarno membentuk Kabinet Dwikora III 11 Agustus 1966: Indonesia dan Malaysia sepakat memulihkan hubungan diplomatik 28 September 1966: Indonesia kembali bergabung dalam PBB 12 Maret 1967: Soeharto diangkat menjadi Pejabat Presiden Indonesia. Sukarno menjadi tahanan rumah 27 Maret 1968: Soeharto resmi menjadi Presiden Indonesia. 1969: Papua bergabung dengan Indonesia, setelah dilakukan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)

[sunting] 1970-an

21 Juni 1970: Soekarno meninggal dunia dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur 1970: Nurcholish Madjid (Cak Nur) mulai menyusun gagasan kontroversionalnya "Islam, Yes; Partai Islam, No" 3 Juli 1971: Pemilihan Legislatif Indonesia yang kedua kali (pertama kali dibawah Orde Baru) dilaksanakan. Golkar menang. 1973: Pemerintah menciutkan jumlah partai politik menjadi tiga. PDI (dari partai nasionalis dan Kristen). PPP (dari partai Islam). Sistem tiga partai didominasi oleh Golkar. April 1975: Terjadinya perang sipil di Timor Leste 7 Desember 1975: Indonesia melancarkan invasi ke Timor Leste 17 Juli 1976: Timor Leste menyatu dengan Indonesia, menjadi Provinsi Timor Timur 1976: Dimulainya Gerakan Aceh Merdeka

[sunting] 1980-an

Mei 1980: Petisi 50 yang dicanangkan oleh Presiden Soeharto diterbitkan 1982-1983: Terjadinya penembakan misterius (Petrus) yang menewaskan ribuan orang tersangka kriminal 1983: Prabowo Subianto menikah dengan Titiek, putri Presiden Soeharto Desember 1984: Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Ketua Nahdlatul Ulama 1985: Pemerintah mewajibkan semua organisasi untuk mengadopsi Pancasila sebagai asas tunggal 1987: Megawati Sukarnoputri menjadi anggota parlemen

1988: Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden untuk kelima kalinya 1989: Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mulai aktif kembali setelah sempat diredam

[sunting] 1990-an

1992-1993 Pemimpin perlawanan Timor Timur Xanana Gusmao ditangkap oleh Prabowo Subianto dan diadili serta dihukum 1993: Soeharto terpilih kembali untuk yang kelima kalinya April 1996: Ibu Tien Soeharto meninggal dunia 27 Juli 1996: Peristiwa penyerangan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (Peristiwa 27 Juli) 11 Maret 1998: Soeharto terpilih kembali untuk yang keenam kalinya 12 Mei 1998: empat mahasiswa terbunuh dalam demonstrasi terhadap rezim Soeharto di Universitas Trisakti 13 Mei-15 Mei 1998: Kerusuhan besar terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya yang mengakibatkan ribuan orang tewas, sejumlah wanita tionghoa diperkosa, dan terjadinya penjarahan di pusat-pusat perbelanjaan 21 Mei 1998, pukul 09.00 wib: Soeharto mundur, dan Habibie mengambil alih jabatan Presiden 7 Juni 1999: Pemilu pertama dilaksanakan pada era Reformasi. September 1999: Referendum di Provinsi Timor Timur di bawah naungan PBB dengan hasil empat per lima memilih berpisah dari Indonesia dibandingkan bersatu dengan Indonesia. 20 Oktober 1999: Gus Dur resmi diangkat menjadi Presiden RI

[sunting] 2000-an

Februari 2001: Kerusuhan etnis terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah, antara Dayak dan Madura. 23 Juli 2001: Megawati secara resmi menjadi Presiden Indonesia ke-5, menggantikan Gus Dur, yang diberhentikan MPR. 23 September 2001: sebuah bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta. 20 Mei 2002: Timor Timur resmi merdeka dengan nama Timor Leste. 12 Oktober 2002: Bom Bali Desember 2002: Pemerintah dan GAM menandatangani kesepakatan damai di Jenewa, Swiss 19 Mei 2003: Pembicaraan damai antara Pemerintah dan GAM gagal, militer Indonesia melancarkan operasi militer di Aceh. 5 Agustus 2003: Sebuah bom mobil meledak di depan Hotel Mariott di Jakarta April 2004: Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004 Juli 2004: Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2004. Dimenangkan oleh pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 9 September 2004: Bom Kedubes Australia.

26 November 2004: Gempa bumi Nabire 30 November 2004: Terjadi kecelakan pesawat terbang Lion Air Penerbangan 538 di Solo yang menewaskan 26 orang. Keamanan penerbangan-penerbangan murah di Indonesia mulai disorot. 26 Desember 2004: Tsunami menghantam Aceh dan menewaskan 160.000 jiwa. 28 Mei 2005: Dua ledakan bom mengguncang Pasar Sentral Tentena, Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, menewaskan sedikitnya 20 orang. 17 Juli 2005: Pemerintah Indonesia mengadakan kesepakatan damai dengan Gerakan Aceh Merdeka. 15 Agustus 2005: Pemerintah Indonesia dan GAM kembali berunding. GAM akhirnya setuju untuk menyerahkan seluruh senjatanya dan pemerintah Indonesia setuju untuk menarik seluruh tentara Indonesia, memberikan otonomi, dan pemilihan langsung boleh diselenggarakan. Perjanjian damai berhasil ditandatangani dan secara resmi mengakhiri gerakan separatis GAM. 31 Agustus 2005: Pemerintah Indonesia membebaskan 200 tahanan GAM, atas ditandatanganinya persetujuan perdamaian. 5 September 2005: Mandala Airlines Penerbangan 91 mengalami kecelakaan di Medan, Sumatera Utara, menewaskan sedikitnya 100 orang. 1 Oktober 2005: Bom Bali II 29 Oktober 2005: Tiga siswi SMU di Poso yang sedang berjalan ke sekolah Kristen dipenggal oleh sekelompok orang tak dikenal. 9 November 2005: Penyergapan Polri di sebuah vila di Kota Batu; menewaskan Dr. Azahari, buronan teroris dari Malaysia 31 Desember 2005: Bom di Palu menewaskan enam orang. 1 Januari 2006: Banjir bandang menewaskan 63 orang di Jember, Jawa Timur. 6 Januari 2006: Terjadinya Insiden perbatasan Timor-Timur yang kedua kali. 13-15 Februari 2006 : tujuh anggota Bali Nine divonis hukuman seumur hidup dan dua dijatuhi hukuman mati. Setelah melalui banding dan kasasi akhirnya tujuh dijatuhi hukuman mati dan dua seumur hidup 27 Mei 2006: Gempa bumi mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya mengakibatkan sedikitnya enam ribu orang meninggal dunia. Sejak 27 Mei 2006: Bencana Banjir lumpur panas Lapindo melanda Sidoarjo. 31 Mei - 4 Juni 2006: Indonesia Terbuka 2006 diselenggarakan di Surabaya 30 September 2009: Gempa bumi 7,6 SR mengguncang Sumatera Barat menewaskan sedikitnya 1.117 orang.[2] 14 April 2010: Kerusuhan Koja mengakibatkan sedikitnya tiga tewas dan ratusan luka-luka. 1 Mei - 15 Juni 2010: Sensus Penduduk Indonesia 2010, yang merupakan sensus penduduk Indonesia ke-6 setelah Indonesia merdeka.[3] 26 September - 29 September 2010: Kerusuhan Tarakan, merupakan kerusuhan antar suku yaitu Suku Tidung sebagai suku asli dan suku pendatang yaitu Suku Bugis[4] 25 Oktober 2010: Gempa bumi dengan kekuatan 7,7 SR yang disertai Tsunami melanda Mentawai mengakibatkan 286 meninggal dan 252 hilang. 26 Oktober 2010: Gunung Merapi meletus mengakibatkan 28 tewas, termasuk juru kuncinya, yakni Mbah Maridjan.[5].

6 Februari 2011: Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyyah di Cikeusik menewaskan sedikitnya 3 orang.[6]

http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_waktu_sejarah_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai