Anda di halaman 1dari 7

SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) PADA IKLAN TEH PUCUK HARUM

Dosen: DRA. Marhayanie, MSi Oleh: MELVINA R PANGGABEAN (2011 05 01072) HOTMAIDA ROHANI (2011 05 01069) GRACE YULIANA M (2011 05 01025) MERYANNE NANI NT (2011 05 01070) RATNA YUNINGSIH P (2011 05 01042) PUTRI PUSFITA M (2011 05 01050)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011


Setiap produk biasanya mengalami kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai 1

banyak orang dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian daur hidup produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan mati. Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya memiliki rentang waktu yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti makanan dapat bertahan lebih lama.

SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) Siklus Hidup Produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya. Ada berbagai pendapatan mengenai tahap tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang

digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.

LANGKAH / TAHAP DALAM DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) 1. Tahap Perkenalan (Introduction) Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth) Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity) Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer 3

mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap Kemunduran (Decline) Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain: a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya). b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien. c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik. d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada. e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

BEBERAPA TEKNIK ATAU CARA UNTUK MEMPERPANJANG DAUR HIDUP PRODUK 1 Meningkatkan Konsumsi Meningkatkan konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro, memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb. 2. Mencari Fungsi Lain Produk Dari Biasanya. Dalam hal ini dicontohkan seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks. 3. Memodifikasi Produk Momodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar. 4. Mencari Target Konsumen Baru Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk memperluas segmen pasar. Contoh produk yang kami teliti adalah: Teh Pucuk Harum [Video Iklan Teh Pucuk Harum]

Teh

pucuk

harum

diproduksi

oleh PT Mayora Indah Tbk atau Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93%. Teh pucuk harum dibuat dari pucuk daun teh atas terbaik dan bukan dari daun teh biasa. Memberikan rasa teh terbaik dan aroma jasmine yang menyegarkan. Di kemas dalam botol plastik 350 ml. Praktis untuk dibawa kemanapun dan diminum kapanpun. Menggunakan teknologi Advanced Sterilizing Technology (AST) sehingga terjamin Tidak menggunakan Bahan pengawet (higienis), Tidak ada Tambahan pemanis buatan, tidak menggunakan pewarna, serta Halal.

TAHAPAN DAUR HIDUP PRODUK TEH PUCUK HARUM Tahap yang dilakukann olen Teh Pucuk Harum masih berupa tahap Perkenalan (Introduction) dimana Teh Pucuk Harum masih memperkenalkan produk barunya. Seperi yang diketahui selama ini PT Mayora Indah Tbk hanya memproduksi produk dalam bentuk biskuit, kopi, dll, namun belum ada produk berupa teh. Pada tahap ini, Teh Pucuk Harum mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru 6

(betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biaya yang paling tinggi adalah biaya periklanan. Promosi yang dilakukan haruslah gencar. Tujuan dari tahap ini antara lain: a. Memberitahu konsumen atas hadirnya produk baru yang sama sekali belum dikenal. b. Membujuk para konsumen untuk mencoba.

PROMOSI YANG DILAKUKAN OLEH TEH PUCUK HARUM Adapun promosi yang dilakukan oleh Teh Pucuk Harum adalah: a. Iklan di media elektronik misalnya televisi b. Percobaan produk langsung kepada masyarakat dengan membagikan produk sampling ke mall atau plaza di daerah Jakarta. c. Adanya Semarak Senam Teh Pucuk Harum di Kota Malang pada tanggal 01 Mei 2011. d. Adanya Semarak Pesta Rakyat HUT Ke-9 Bali TV di Lapangan Astina Raya Gianyar pada tanggal 27 Mei 2011.

KEAKTIFAN PROMOSI

Anda mungkin juga menyukai