Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL

JUDUL : Effects of Two Cooperative Learning Strategies on Teaching and Learning Topict of Thermochemistry , oleh Kemal Doymus Omit 5imFk, Ataman Karacop and 5ukriu Ada

IDENTITAS : World Applied Sciences Journal 7 (1): 34-42,2009 ISSN 1818-4952 @ IDOSI Publications, 2009 INSTITUSI : Attaturk University, Kazim Karabekir Education Faculty, 25240 Erzurum, Turkey

RINGKASAN JURNAL: Pengaruh Dua Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Pengajaran Dan Pembalajaran Topik Termokimia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investigasi kelompok dan teknik jigsaw terhadap prestasi siswa untuk topik termokimia pada pembelajaran kimia umum. Penelitian ini melibatkan 80 siswa yang belajar kimia di dua kelas yang berbeda selama tahun akademik 2008-2009. Salah satu kelas sebagai kelompok investigasi, menggunakan teknik investigasi kelompok/ Group Investigation ,sementara yang lain sebagai kelompok jigsaw, menggunakan teknik jigsaw. Instrumen utama untuk memperoleh data adalah Termokimia Prestasi Test/ tes prestasi topic Termokimia (TAT) dan The Particulat Nature of Matter Evaluation Test /Tes Evaluasi Materi Sifat Partikel (PNMET), yang diterapkan pada kelompok perlakuan. Pertanyaan-pertanyaan dalam TAT berkaitan dengan panas dan kerja, kalor reaksi dan kalorimeter, hukum pertama termodinamika, hukum Hess, entalpi pembentukan standar, bahan baker, sumber energi dan reaksi eksotermik dan endotermik. PNMET ini dirancang untuk menentukan pemahaman konsep yang relevan dengan unit kimia panas. Bagian ini mengharuskan siswa untuk membuat gambar dan memberikan penjelasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan teknik investigasi kelompok, menyebabkan prestasi lebih baik dan signifikan dalam hal TAT dan PNMET dibandingkan pembelajaran kimia yang dirancang dengan teknik Jigsaw. LATAR BELAKANG Sekolah merumuskan strategi instruksional semisal bimbingan belajar secara klasikal, bersifat kooperatif, dan pembelajaran kolaboratif. Banyak strategi mengemukakan bahwa satu model pembelajaran belum tentu tepat untuk pembelajaran yang lain. Dalam lingkungan pembelajaran yang kompleks akan ditemui sistem pengaturan pendidikan. Begitu banyak tema dengan beberapa strategi yang digunakan untuk saling membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran, terdiri dari tujuan

kognitif, sosial dan psikomotorik. Pembelajaran kooperatif (CL) telah didefinisikan sebagai satu set metode pembelajaran alternatif di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu belajar materi akademik. Sebagai teknik pedagogis,CL merupakan strategi pembelajaran intensif di ruang kelas . Secara umum dan mengacu pada pengaturan pendidikan khusus, CL telah menghasilkan keuntungan akademik seperti prestasi siswa meningkat dan keuntungan social , seperti hubungan baik antar golongan, pengakuan dari teman sekelas dan peningkatan harga diri. Pembelajaran kooperatif (CL) telah ditetapkan sebagai inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, sosial dan afektif . Menurut Johnson dan Johnson metode C L dapat dikategorikan ke dalam model berikut: a) Student Team and Achievem s ent Divisions (STAD) , b) Teams-Games-Tournaments (TGT) , c) Learning Together (LT) , d) Jigsaw Technique (JT) , e) G roup Investigation Technique (GIT) , f) Team Accelerated Instruction (TAI) and g) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Teknik Jigsaw : Saat ini ada enam jenis jigsaw untuk digunakan dalam strategi pembelajaran di kelas: a) Jigsaw I, dikembangkan oleh Aronson dan Shelley ; b) Jigsaw II, yang dikembangkan oleh Slavin ; c) Jigsaw III, dikembangkan oleh Stahl ; d) Jigsaw IV, yang dikembangkan olehHolliday ; e) Reverse Jigsaw, dikembangkan oleh Hedeen f) Subyek Jigsaw, dikembangkan oleh Doymus . Dasar dari strategi di atas adalah sama Teknik Investigasi Kelompok: Teknik Kelompok Penyelidikan diterapkan sebagai cara untuk menciptakan lingkungan social belajar dimana siswa bekerja sama untuk mengejar tugas-tugas penyelidikan mereka sendiri . Dalam kelompok teknik investigasi, siswa diatur dalam kelompok kecil dan bekerja sama dalam perencanaan proyek , melakukan penyelidikan, menyajikan hasil dan mengevaluasi pembelajaran mereka. Ketika teknik investigasi kelompok diimplementasikan dalam kelas menjadi komunitas inquiri. Oleh karena itu,. Teknik Investigasi Kelompok sangat cocok untuk mata pelajaran yang bertujuan untuk melibatkan siswa dalam praktek penyelidikan ilmiah dan mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada semua pembelajaran dalam kelas. Teknik investigasi kelompok juga membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan kognitif mereka karena melibatkan tingkat berfikir yang lebih tinggi untuk tugas-tugas seperti mengidentifikasi informasi yang relevan dengan topik penelitian mereka, menerapkan pengetahuan untuk masalah baru, menggunakan kesimpulan untuk merumuskan jawaban dan mengevaluasi kinerja penyelidikan dari orang lain .Penelitian telah melaporkan tingkat konsistensi yang tinggi, efektivitas teknik investigasi kelompok telah mencapai hasil pembelajaran positif di beberapa domain . Oh & Shin menggunakan teknik investigasi kelompok dikombinasikan dengan strategi peer strategi di kelas biologi sekolah menengah dan menemukan bahwa siswa untuk seluruh kelas yang diajar dengan perlakuan teknik investigasi kelompok unggul dalam hal prestasi akademik, ketrampilan

proses,

persepsi

lingkungan

belajar

dan

harga

diri.

RUMUSAN MASALAH 1. Apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan teknik Jigsaw dengan yang menggunakan teknik investigasi kelompok? 2. Bagaimana pengaruh dua strategi pembelajaran yang diterapkan pada kelompok yang berbeda terhadap prestasi siswa untuk topic Termokimia? TUJUAN PENELITIAN Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas teknik jigsaw dan teknik investigasi kelompok terhadap prestasi akademik siswa dan pemahaman materi sifat partikel dalam kursus kimia umum. MANFAAT PENELITIAN 1. Mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam praktek penyelidikan ilmiah dan kemampuan mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada pembelajaran seluruh kelas 2. Mengetahui sejauh mana efektivitas penggunaan teknik jigsaw dan teknik investigasi kelompok. 3. Sebagai bahan acuan bagi siswa serta guru dalam mempertimbangkan dasar pendekatan suatu penelitian seperti teknik investigasi kelompok yang cocok bagi mereka untuk memenuhi tuntutan kurikulum. METODE PENELITIAN Instrumen: Dalam penelitian ini, digunakan Thermochemistry Achievement Test (TAT) dan Particulat Nature of Matter Evaluation Test (PNMET) . TAT terdiri dari 25 pertanyaan multiple-choice, dengan setiap pertanyaan bernilai lima poin. TAT diciptakan oleh peneliti. Pertanyaanpertanyaan dalam ujian terkait dengan kalor dan kerja, kalor reaksi dan kalorimeter, hukum pertama termodinamika, hukum Hess, entalpi pembentukan standar, bahan bakar sebagai sumber energi, reaksi eksotermik dan endotermik. Tes ini diberikan kepada siswa yang tidak terlibat dalam kelompok perlakuan tetapi sebelumnya telah dilakukan pembelajaran topik termokimia . Berhubungan dengan reabilitas, TAT diberikan kepada sejumlah empat puluh dua siswa yang mengambil kursus Kimia Umum dua tahun sebelumnya. KR20 digunakan untuk menentukan reabilitas TAT dan koefisien reliabilitas ditemukan sebagai (a = 0,68). Tingkat koefisien reliabilitas untuk tes prestasi menunjukkan bahwa tes memenuhi reabilitas. Keabsahan TAT menggunakan prosedur validasi dari dosen kimia dan peneliti /tim ahli yang terkait sesuai dengan bidangnya. Peneliti/tim ahli mengemukan bahwa TAT mempunyai tingkat pengukuran yang tinggi terkait dengan Subjek Termokimia. Particulat Nature of Matter Evaluation Test (PNMET) dirancang untuk

menentukan pemahaman yang relevan pada konsep Termokimia. Instrumen ini mengharuskan siswa untuk membuat gambar dan memberikan penjelasan. Validitas tes diperiksa oleh seorang profesor dan dua guru kimia lainnya. Penentuan sampel untuk kelas perlakuan dengan random sample yakni beberapa siswa memilih kertas secara acak . Pedoman persentase PNMET sebesar 80% . Tanggapan untuk PNMET diberikan oleh panel ahli. Skor PNMET diberikan untuk jawaban dalam hal molekul, atom, ion dan sebagainya. Tanggapan yang hanya mengulang pertanyaan atau tanggapan yang tidak relevan atau tidak jelas tidak dipertimbangkan. Kriteria dan skala dalam penelitian ini dikembangkan dengan cara mengadaptasi skala yang digunakan oleh Haidar dan Abraham dan Williamson . Analisis statistik, skor numerik `10 'diberikan untuk" pemahaman yang memuaskan " tanggapan `0 ' diberikan untuk kategori selain tanggapan. Nilai maksimum untuk setiap tugas yang digunakan dalam tes ini adalah 10. Pada kedua kelompok, penelitian ini dilakukan selama periode limaminggu di mana termokimia diajarkan sebagai bagian dari kurikulum reguler kimia umum. Kelas perlakuan untuk kedua kelompok terdiri dari empat jam per minggu. Sebanyak 80 siswa dari dua kelas terlibat dalam penelitian ini. Salah satu kelas adalah Gig dan kelas lain JG . Untuk menguji pengaruh teknik jigsaw dan teknik investigasi kelompok terhadap prestasi akademik, sebelum pembelajaran kimia dilakukan pada siswa, TAT diberikan untuk kedua kelompok sebagai pre-tes sebelum teknik jigsaw dan teknik investigasi kelompok diterapkan. Selanjutnya, materi termokimia dipelajari dalam dua kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Sementara salah satu guru sebagai pengajar, guru kedua sebagai ahli dalam pembelajaran kooperatif, mengamati proses belajar mengajar baik di Gig dan JG. METODE PENGAMBILAN SAMPEL Sampel penelitian terdiri dari 80 mahasiswa dari dua kelas yang berbeda yang terdaftar dalam mata kuliah kimia umum untuk tahun akademik 2008-2009. Salah satu kelas didefinisikan sebagai Grup Investigasi Kelompok (Gig) (n = 40) dan diajar melalui teknik investigasi kelompok, sementara kelompok Jigsaw (JG) (n = 40) yang diajar melalui teknik jigsaw. Usia rata-rata peserta adalah 19,23 (SD = 1,38). Baik usia maupun jenis kelamin berbeda secara signifikan antar kelompok. Usia berkisar 18-23 tahun. HASIL PENELITIAN Sebelum percobaan, dilakukan uji t-independen untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara JG dan Gig terhadap prestasi siswa pada topic termokimia diukur dengan TAT. Hasil yang diperoleh tidak ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua kelompok sebelum teknik jigsaw dan teknik investigasi kelompok diterapkan (t=1,158,p=.250) . Selanjtnya uji t-independen dilakukan untuk membandingkan pengaruh jenis perlakuan terhadap prestasi siswa pada topik termokimia diukur dengan TAT sebagai post-test. Data menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar kimia dengan teknik JG dan teknik Gig (t = 2,414, p =. 018).

Siswa dengan perlakuan Gig memperoleh skor yang lebih tinggi daripada dengan perlakuan JG .

KESIMPULAN 1. Teknik investigasi kelompok memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pengalaman belajar siswa topic Termikimia. 2. Siswa sangat termotivasi dengan penerapan teknik investigasi kelompok yang dapat mengubah ruangan kelas menjadi lingkungan belajar yang lebih kooperatif. 3. Siswa dapat memperoleh pengalaman positif selama proses pembelajaran, informasi baru, meningkatkan kemampuan belajar dan harga diri. 4. Teknik invetigasi kelompok dapat menciptakan komunitas inquiri dimana siswa dapat berpartisipasi aktif secara terus menerus dalam praktek penyelidikan ilmiah. 5. Guru harus terlibat langsung dalam kondisi pengetahuan, kemampuan dan sikap siswa, dapat memberikan bantuan yang sesuai dan membimbing mereka secara bertahap untuk mengambil bagian dari proses belajar sains. 6. Hasil studi menunjukkan implikasi penting untuk penelitian di masa depan tentang teknik jigsaw dan teknik investigasi kelompok dalam pembelajaran sains. TANGGAPAN Berdasarkan analisis jurnal di atas, ada tanggapan tentang jurnal tersebut diantaranya: 1. Jurnal sudah disajikan dalam bentuk yang lengkap mulai dari abstrak, pendahuluan sampai dengan kesimpulan. 2. Metode dan prosedur penelitian diuraikan secara lengkap dan berurutan. 3. Hipotesis dan rumusan masalah tidak dituliskan secara terperinci.

ANALISIS JURNAL 4-5 HALAMAN, 1 SPASI 1. JUDUL,IDENTITAS DAN INSTITUSI 2. ISI RINGKAS JURNAL (ABSTRAK) 3. LATAR BELAKANG PENELITIAN, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN DAN MANFAAT. 4. METODE PENELITIAN/ METODE SAMPEL/ HIPOTESIS 5. HASIL PENELITIAN 6. KESIMPULAN 7. TANGGAPAN PENULIS TERHADAP JURNAL (NILAI POSITIF DAN NILAI NEGATIF) 8. COVER

LOGO JUDUL DIANALISIS OLEH: NAMA NIM PRODI PPS UNNES 2010

Anda mungkin juga menyukai