Anda di halaman 1dari 27

{\rtf1\ansi {\fonttbl {\f0\fcharset1 \fnil Times New Roman;} {\f1\fcharset1 Courier New;} } {\colortbl \red0\green0\blue0; \red0\green128\blue0; } {\plain {\f1

{\fs20 {\cf0 {\f1 {\fs20 {\cf0 Bab. }}}{\cf1 3.2}{\cf0 . Pembakaran Hidrogen Secara Ledakan{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pembakaran Hidrogen Ledakan}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Rantai proton-proton (rantai pp) terjadi jika pada , gas bintang mengandung hidrogen murni. Pembakaran hidrogen terjadi pada suhu bintang . Pada rantai pp terjadi pembakaran hidorgen. Pada suhu tertentu (Sebagai contoh diatas (lihat gambar }}}{\cf1 5.12}{\cf0 )) siklus CNO akan berperan sebagai produsen utama untuk sebagian besar energi yang dihasilkan dibintang jika suatu fraksi dari inti CNO berada dalam jumah cukup besar dalam gas bintang.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Ada dua hal penting dalam pembakaran hidrogen pada suhu di bawah }}}{\cf1 0} {\cf0 ,}{\cf1 06}{\cf0 GK yang harus diperhatikan, yaitu, (i) inti radioaktif khusus yang diproduksi selama pembakaran akan lebih banyak dirombak oleh peluruhan dibandingkan reaksi induksi proton sebagai pesaingnya yang jauh lebih lambat. (dengan pengecualian dalam rantai pp3 dan pada region A lihat gambar }{\cf1 5.2}{\cf0 ). (ii) Pada rangkaian reaksi rantai pp maupun siklus CNO, semua peluruhan radioaktif sangat cepat dibandingkan dengan reaksi induksi proton yang paling lambat sehingga kecepatan energi yang dihasilkan tidak bergantung pada waktu paruh peluruhan radioaktif.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.12}{\cf0 Kecepatan pembangkitan energi setimbang dari rantai pp1 dan siklus CNo1. Kurva untuk siklus CNO1 dihitung untuk komposisi sistem tatasurya . Untuk komposisi yang berbeda kurva CNO1 berganti secara vertikal. Kecepatan reaksi diambil dari referensi. Rantai pp1 dan siklus CNO1 mendominasi untuk suhu di atas dan dibawah . Rantai pp1 adalah sumber energi utama dari matahari.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Nukleosintesis ledakan terjadi pada jangkauan massa A<}}}{\cf1 20}{\cf0 dan A , pada . Nukleosintesis dalam keadaan pembakaran hidrostatik secara analitik dengan asumsi pembakaran dalam keadaan kesetimbangan atau dengan rangkaian penghitungan reaksi pada suhu dan kerapatan yang konstan. Anggapan ini menyiratkan sebuah gambaran kualitatif, mengenai pengaruh antar proses inti yang berbeda. Akan tetapi asumsi diatas tidaklah cukup valid untuk kejadian ledakkan. Pertama, waktu untuk mencapai keadaan setimbang dapat dibandingkan dengan skala waktu makroskopis pembakaran hidrogen. Kedua, suhu dan kerapatan

dalam sebuah ledakkan berubah secara tajam terhadap waktu. Perubahan waktu dari T dan ? bergantung dari daya ledakan bintang.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf1 3.2}}}{\cf0 .a. RANTAI CNO PANAS}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Jika bintang terdiri dari gas dengan suatu fraksi inti dalam jangkauan massa CNO maka pada suhu yang tinggi (T=}}}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 1}{\cf0 -}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 4}{\cf0 GK) sebagian besar dari energi nuklir dihasilkan oleh rantai panas CNO dan disebut siklus HCNO. Siklus reaksi HCNO:}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 CNOH1 CNOH2 CNOH3}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 12}{\cf0 ?_C (p,?) ?}{\cf1 13}{\cf0 ?_N ?}{\cf1 15} {\cf0 ?_O (?^+ v) ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_N ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_O (?^+ v) ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_N}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 13}{\cf0 ?_N (p,?) ?}{\cf1 14}{\cf0 ?_O ?}{\cf1 15} {\cf0 ?_N (p,?) ?}{\cf1 16}{\cf0 ?_O ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_N (p,?) ?}{\cf1 16}{\cf0 ?_O}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 14}{\cf0 ?_O (?^+ v) ?}{\cf1 14}{\cf0 ?_N ?}{\cf1 16}{\cf0 ?_O (p,?) ?}{\cf1 17}{\cf0 ?_F ?}{\cf1 16}{\cf0 ?_O (p,?) ?}{\cf1 17}{\cf0 ?_F}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 14}{\cf0 ?_N (p,?) ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_O ?}{\cf1 17} {\cf0 ?_F (?^+ v) ?}{\cf1 17}{\cf0 ?_O ?}{\cf1 17}{\cf0 ?_F (?^+ v) ?}{\cf1 18}{\cf0 ?_Ne}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 15}{\cf0 ?_O (?^+ v) ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_N ?}{\cf1 17}{\cf0 ?_O (p,?) ?}{\cf1 18}{\cf0 ?_F ?}{\cf1 18}{\cf0 ?_Ne (?^+ v) ?} {\cf1 18}{\cf0 ?_F}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 15}{\cf0 ?_N (p,?) ?}{\cf1 12}{\cf0 ?_C ?}{\cf1 18} {\cf0 ?_F (p,?) ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_O ?}{\cf1 18}{\cf0 ?_F (p,?) ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_O}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 T_(}}}{\cf1 1}{\cf0 ?}{\cf1 2}{\cf0 )=?}{\cf1 14}{\cf0 ?_O ((}{\cf1 70}{\cf0 ,}{\cf1 61}{\cf0 ) ); ?}{\cf1 15}{\cf0 ?_O (}{\cf1 122}{\cf0 ,}{\cf1 24}{\cf0 s);?}{\cf1 17}{\cf0 ?_F (}{\cf1 64}{\cf0 ,}{\cf1 49}{\cf0 s){\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Beberapa sifat penting Siklus CNO panas diantaranya: (i) masing-masing dari rantai panas CNO mengubah }}}{\cf1 4}{\cf0 inti hidrogen menjadi satu inti helium, (ii) inti CNOF yang termasuk pada siklus CNO panas berperan sebagai katalis dan jumlahnya hampir konstan; dan (iii) Kecepatan pembangkitan energi dari siklus CNO panas bergantung pada kelimpahan katalis. Pada suhu tertentu tampak bahwa katalisnya akan hilang dari siklus CNO panas karena adanya banyak pemecahan reaksi. (T=}{\cf1 0.1}{\cf0 -}{\cf1 0.4} {\cf0 GK){\line

}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.8}{\cf0 Penggambaran keempat siklus CNO pada tabel nuklida. Nuklida stabil ditunjukkan pada persegi yang lebih gelap. Masing-masing dari reaksi merupakan fusi dari empat proton menjadi inti{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada rantai CNO1 dengan asumsi pada gambar }}}{\cf1 5.8}{\cf0 dan apabila siklus CNO1 dimodifikasi saat suhunya berangsur-angsur naik keadaaannya adalah inti mempunyai waktu hidup yang terpanjang diantara semua peluruhan pada siklus CNO1. Pada saat suhu meningkat perombakan melalui tangkapan proton bersaing dengan peluruhan dari . Sehingga sebagai pengganti tahap itu terjadi pada siklus CNO1,}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 . (}}}{\cf1 5.71}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Atau}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.72}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Waktu paruh lebih pendek daripada . Sehingga disintesis menjadi dalam skala waktu yang lebih cepat. Reaksi adalah reaksi yang paling lambat pada rantai CNO1 sehingga dapat menjelaskan kecepatan energi yang dihasilkan. Pada suhu yang semakin meningkat, semua kecepatan reaksi induksi proton akan meningkat dengan cepat. Akhirnya sampai pada titik bahwa reaksi dan , termasuk reaksi akan lebih cepat dibandingkan peluruhan dari dan . Sebagai hasil dari dua modifikasi tersebut, siklus CNO1 diubah menjadi siklus CNO1 panas, pada suhu yang lebih tinggi (gambar }}}{\cf1 5.20}{\cf0 ). Kecepatan pembangkitan energi pada siklus CNO1 sangatlah peka terhadap suhu. Siklus HCNO1, mempunyai sifat bahwa kecepatan pembangkitan energi bergantung pada peluruhan yang terjadi pada dan . (yang merupakan rangkaian yang paling lambat pada siklus) sehingga tidak tergantung pada suhu. Itulah sebabnya HCNO1 juga disebut sebagai siklus terbatas CNO , waktu disekitar siklus HCNO1 adalah}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ,}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Waktu hidup ini memungkinkan suatu fraksi CNO yang cukup besar, ditransformasi ke dalam dan . Tangkapan proton pada dan tidak berpeluang terjadi karena ikatan pada inti dan tidaklah stabil karena memancarkan proton.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Transisi dari siklus CNO1 menjadi HCNO1 dapat digambarkan dalam sebuah diagram suhu-kerapatan. Waktu hidup dari dan dari peluruhan diberikan oleh . Sementara waktu hidup dari dan dengan perombakkan oleh proton adalah Kurva kontinu menunjukan keadaan dengan waktu hidup peluruhan pada inti sama dengan waktu hidup perombakan dengan tangkapan elektron, yaitu{\line }{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20

{\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.21}{\cf0 Diagram suhu dan kerapatan menunjukkan transisi dari Siklus CNO1(area }{\cf1 1}{\cf0 ) ke siklus panas CNO (HCNO1) (area }{\cf1 3}{\cf0 ) Kurva tebal menggambarkan keadaan dengan T-? dengan waktu hidup peluruhan ?^+ pada sama dengan waktu hidup perombakan melalui tangkapan proton. Dashed dotted kurva untuk keadaan dengan waktu hidup terhadap perombakan pada atau dengan tangkapan proton sama dengan jumlahan waktu hidup peluruhan ? ??^+ pada dan Semua kurva dihitung untuk nilai solar . Di sisi sebelah kiri dari setiap kurva peluruhan ? ??^+ lebih mungkin terjadi dibanding reaksi induksi proton sementara aplikasi kebalikannya pada bagian kanan.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Kurva yang tidak kontinu menyiratkan waktu hidup atau dengan perombakkan oleh tangkapan proton, sama dengan waktu hidup dari dan ,}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.74}{\cf0 )} {\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Semua kurva dihitung untuk nilai sebuah solar . Pada sisi sebelah kiri dari masingmasing kurva peluruhan berpeluang lebih besar untuk terjadi dibandingkan dengan reaksi induksi proton, sementara situasi yang berkebalikan berlaku disisi sebelah kanan. Rantai CNO1 bekerja pada wilayah }}}{\cf1 1}{\cf0 dengan peluruhan oleh , sementara reaksi adalah yang paling lambat pada siklus Dimulai dari area }{\cf1 1}{\cf0 dan secara perlahan, dengan kerapatan bernilai konstan, pada Tampak pada kurva nilai dan peluruhan pada melalui tahapan sedangkan pada tangkapan proton menjadi lebih cepat daripada peluruhan pada dan . Pada tahap ini (area }{\cf1 2}{\cf0 b), reaksi merupakan reaksi yang paling lambat pada siklus dan menjelaskan kecepatan energi yang dihasilkan. Ketika kurva dipotong pada Tangkapan proton reaksinya menjadi lebih cepat daripada Peluruhan pada dan . . Siklus limit berkerja pada area }{\cf1 3.}{\cf0 Untuk kerapatan lain, keadaannya sama ketika suhunya meningkat walaupun diamati kurvanya pada titik-titik yang berbeda (Christian Iliadis }{\cf1 2007}{\cf0 ). Sebagai contoh pada kerapatan yang lebih rendah , kurva yang kontinu pada (region }{\cf1 2}{\cf0 a), sementara titik penghancuran dikroscek dengan Pada tingkatan ini (area }{\cf1 2}{\cf0 c) tahapan mendominasi dibandingkan dengan peluruhan pada dan reaksi tangkapan proton pada , lebih cepat dibandingkan dengan peluruhan pada dan . Akan tetapi kurva yang tidak kontinu belum dikroscek sehingga reaksi lebih lambat dibandingkan dengan peluruhan pada dan . Kenyataannya reaksi tangkapan proton pada sekarang adalah rangkaian yang paling lambat pada siklus dan menjelaskan kecepatan energi yang dihasilkan. Akhirnya Kurva yang tidak kontinu dipotong pada dan rantai CNO menjadi limit (area }{\cf1 3}{\cf0 ).{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.9}{\cf0 Perbandingan pemecahan reaksi terhadap suhu untuk reaksi dan (a) (b) (c) dan (d) . Dua garis tebal pada masing-masing panel menyiratkan penerimaan langsung batas teratas dan batas terbawah . Wilayah antara garis tebal menyiratkan ketidakpastian dalam yang disebabkan oleh sumbangan yang tidak diketahui dalam kecepatan reaksi dan{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Siklus HCNO1 cukup mirip dengan katalis yang hampir hilang. Hal ini karena

perbandingan pemecahan reaksi pada melebihi sebuah faktor dari }}}{\cf1 1000}{\cf0 (gb.}{\cf1 5.9}{\cf0 ). Apabila ada kelimpahan bibit dalam bentuk gas, maka sebagian besar akan diubah menjadi dan dengan asumsi tidak terjadi pembakaran hidrogen. Selain bibit inti lain seperti jika berada dalam bentuk gas akan diproses dengan sejumlah perbedaan, bersaing dengan siklus reaksi. Satu kemungkinan dari kerja siklus CNO2 yaitu,} {\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.75}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pengamatan dari gambar }}}{\cf1 5.9}{\cf0 menunjukkan bahwa reaksi mendominasi dibandingkan dengan reaksi pada suhu oleh faktor Fraksi inti akan diproses melalui reaksi pada suhu, memberikan peningkatan pada siklus .}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.76}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Siklus HCNO3 meningkat apabila reaksi lebih dominan dibandingkan dengan peluruhan Siklus HCNO3 frekuensinya meningkat pada suhu dan kerapatan tertentu misalnya dan Perbandingan pada ditunjukkan oleh gambar }}}{\cf1 5.22}{\cf0 a, pada jangkauan suhu reaksi lebih cepat daripada pesaingnya yaitu reaksi karena factor }{\cf1 1000.}{\cf0 Pada pembakaran hidrogen ledakan, maka reaksi juga lebih cepat daripada peluruhan pada yang ditunjukkan dalam gambar }{\cf1 5.22}{\cf0 b. garis putus menunjukkan kerapatan (untuk dengan waktu peluruhan ?^+ pada sama dengan waktu hidup perombakan dengan reaksi . Pada kerapatan , , reaksi lebih mendominasi dibandingkan peluruhan untuk suhu akibatnya, bagian nukleosintesis dalam pembakaran hidrogen secara eksplosif, mencapai dengan reaksi merupakan perombakan yang dominan. Garis yang kontinu pada gb.}{\cf1 522}{\cf0 b menunjukkan keadaan dengan waktu hidup peluruhan ? ??^+ pada sama dengan waktu hidup dari dengan perombakan melalui reaksi .}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.77}{\cf0 ){\line }{\line }{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Rangkaian penghitungan pada suhu dan kerapatan konstan.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Terutama energinya}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Kelimpahan}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang nukleosintesis, akan dipecahkan rangkaian reaksi siklus secara numerik pada suhu dan kerapatan konstan. Keadaan yang rumit meningkat karena anggapan yang realistis bahwa siklus HCNO bergantung pada kerapatan. Jika diasumsikan kelimpahan awal , dan hanya dengan sebagai bibit yang ada untuk siklus CNO panas . Rangkaian reaksi dipecahkan sampai pembakaran hidrogen . Perubahan waktu dan kelimpahan HCNO1 ditunjukkan dalam gambar }}}{\cf1 5.23}{\cf0 pada dan Untuk kedua penghitungan, kerapatan telah dipilih , kelimpahan dari dan tidak pernah melebihi Kelimpahan dari sangatlah kecil karena perombakannya melalui reaksi .}{\line

}{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada (gbr }}}{\cf1 5.23}{\cf0 a), adalah awal yang diubah menjadi melalui reaksi . Kelimpahan maksimum setelah t=}{\cf1 20}{\cf0 s. Tahapan reaksi menyebabkan kelimpahan mencapai puncak setelah t=}{\cf1 80}{\cf0 s. Lambatnya peluruhan pada meningkatkan kelimpahan sementara tahapan reaksi yang mempengaruhi kelimpahan . Dalam waktu sekitar kelimpahan hidrogen menurun sampai dan semua isotop CNO mencapai kesetimbangan kelimpahan. Perbandingan dari dua kelimpahan diberikan oleh persamaaan (} {\cf1 5.59}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.78}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada tingkat ini jumlah rata-rata waktu hidup pada siklus HCNO1 adalah}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.79}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Nuklida adalah spesies dengan kelimpahan terbesar dalam jangkauan massa CNO karena waktu hidup rata-ratanya yang mempunyai nilai yang terbesar. Walaupun peluruhan pada dan termasuk reaksi yang paling lambat pada siklus HCNO1, sumbangan dari reaksi induksi proton terhadap jumlahan waktu hidup rata-rata siklus HCNO1, sangatlah berarti. Pemrosesan materi berikutnya dipengaruhi oleh kenyataan bahwa kelimpahan hidrogen menurun secara substansial sampai habis. (lihat persamaan (}}}{\cf1 3.22}{\cf0 ). Sebagai contoh, pada waktu t=}{\cf1 3000}{\cf0 s, kelimpahan hidrogen telah sampai pada nilai dan didapatkan}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.80}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan sebagai rangkaian yang paling lambat pada siklus. Dengan penurunan kelimpahan hidrogen jumlah dan juga menurun karena peluruhan lebih cepat daripada produksinya melalui dan}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Nuklida menjadi spesies yang kelimpahannya paling besar, dan kelimpahannya terus meningkat sampai akhir dari kalkulasi tercapai. Hidrogen habis dalam waktu }}}{\cf1 8400}{\cf0 s. Perioda waktu yang jauh lebih pendek dibandingkan situasi terkendala dalam daerah pembakaran hidrogen hidrostatik. Hasil ini adalah konsekuensi langsung dari kuatnya sensitifitas kecepatan reaksi partikel bermuatan.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada suhu yang lebih tinggi dari (gb.}}}{\cf1 5.23}{\cf0 b), nuklida pertama diubah menjadi kemudian proses selanjutnya menjadi Peluruhan dari inti selanjutnya memicu peningkatan kelimpahan dengan tahapan reaksi Kesetimbangan CNO kelimpahannya tercapai setelah . Pada tahap ini kelimpahan hidrogen menurun menjadi dan jumlahan dari semua waktu hidup rata-rata pada siklus HCNO1{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 = }}}{\cf1 278}{\cf0 s. (}{\cf1 5.81}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan mengabaikan kontribusi dari reaksi tangkapan proton, siklus reaksi disebut

sebagai reaksi terbatas dan spesies dengan kelimpahan terbesar adalah dan . Untuk jumlah perbandingan kelimpahan, didapat}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.82}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Sesuai dengan hasil numerik yang disediakan dalam gambar }}}{\cf1 5.23}{\cf0 b. Keadaan ini berlangsung sampai berakhirnya penghitungan. Pada saat yang sangat mendekati penghabisan hidrogen, rerata waktu hidup tangkapan proton cukup meningkat untuk menyebabkan penambahan kedalam kelimpahan dan , dengan sebuah peningkatan pada masingmasing dari dan Akan tetapi pada penghabisan hidrogen didapat}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.83}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dan peluruhan pada dan tetap menjadi rangkaian yang paling lambat pada siklus HCNO1. Hidrogen dihabiskan setelah waktu }}}{\cf1 2400}{\cf0 s. Nilai ini sangatlah lebih pendek dibandingkan hasil yang diperoleh dari rangkaian penghitungan sebelumnya, sehingga reaksi tangkapan proton menjadi sangatlah cepat seiring peningkatan suhu. (Christian Iliadis }{\cf1 2007}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Di hitung hasil nukleosintesis dari sebuah perubahan kelimpahan dengan suatu komposisi awal. Diasumsikan nilai dan hanya menggantikan yang ada sebagai bibit untuk siklus CNO panas. Diasumsikan suhu dan kerapatan yaitu dan . Hasil dari rangkaian penghitungan disajikan dalam gambar }}}{\cf1 5.23}{\cf0 c dan }{\cf1 5.23d}{\cf0 . Reaksi merombak dengan cepat dan diubah menjadi yang kelimpahanya memuncak setelah . Untuk kondisi yang dipilih, reaksi mendominasi pesaingnya yaitu peluruhan pada (lihat gbr. }{\cf1 5.22}{\cf0 b). Siklus HCNO3, beroperasi sebagaimana dapat dilihat dari peningkatan kelimpahan Selanjutnya reaksi yang cepat memasok kelimpahan dari yang meningkat secara bertahap. Tampak bahwa aliran kelimpahan kecil juga berlangsung melalui siklus CNO2 dan HCNO2 sebagai tanda perubahan kelimpahan . Proses selanjutnya adalah sama yaitu pada dan dengan sebagai bibit. (Lihat gambar }{\cf1 5.23}{\cf0 ). Semua kelimpahan HCNO1 mencapai kesetimbangan setelah , dengan dan masih menjadi spesies dengan kelimpahan terbanyak. Sehingga, siklus HCNO3 memicu siklus HCNO1 dan sebagian besar dari bibit diubah menjadi dan . Hidrogen habis setelah s, yang lebih panjang daripada yang diperoleh dari penghitungan sebelumnya. Penundaan disebabkan oleh penambahan proses awal dari materi melewati siklus }{\cf1 3.}{\cf0 Tampak bahwa , dan kelimpahannya meningkat diakhir penghitungan, menandakan adanya kebocoran materi dari siklus HCNO1 dengan reaksi}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Energi total yang dihasilkan setiap siklus HCNO1 yang diberikan kepada bintang adalah}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.84}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan dan energi neutrino rata-rata yang dihasilkan pada peluruhan . Empat atom hidrogen mempunyai massa }}}{\cf1 4}{\cf0 , energi total yang dihasilkan per gram dari hidrogen yang dikonsumsi adalah}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.85}{\cf0 )}{\line

}{\f1 {\fs20 {\cf0 Pembahasan selanjutnya menggunakan asumsi maka, energi total dihasilkan sampai penghabisan hidrogen adalah{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Nilai yang sama diperoleh secara langsung dari persamaan (}}}{\cf1 3.68}{\cf0 ).Energi total yang dihasilkan tidak bergantung pada nilai yang diasumsikan untuk kerapatan atau fraksi massa mula-mula sejauh sebagian besar hidrogen diubah menjadi helium melalui siklus HCNO1. Kuantitas juga mempengaruhi waktu yang dipakainya sampai penghabisan hidrogen . Waktu yang dipakai untuk perombakkan hidrogen menjadi helium disajikan dalam gambar }{\cf1 5.24}{\cf0 sebagai sebuah fungsi suhu, dengan kerapatan yang tetap pada nilai Kurva akan bersesuaian dengan asumsi kelimpahan awal CNO. Dalam kasus yang berbeda masing-masing waktu sampai penghabisan hidrogen meningkat seiring penurunan suhu karena kontribusi reaksi induksi proton terhadap jumlahan waktu hidup ratarata dalam rantai HCNO1. Diasumsikan . Waktu yang terlama sampai hidrogen habis adalah t=}{\cf1 3170}{\cf0 s diperoleh ketika hanya ada pada keadaan awalnya Tampak bahwa diperlukan penambahan waktu sampai dikonsumsi dan kelimpahannya dapat memungkinkan terjadinya siklus HCNO1. Penambahan kelimpahan juga terjadi dalam jumlah yang kecil, yaitu tercatat menurun seiring waktu sampai hidrogen habis , (t=}{\cf1 2965}{\cf0 s). Kecepatan konsumsi hidrogen meningkat secara substansial, ketika pada awalnya hanya ada menggantikan . Akhirnya konsumsi hidrogen juga lebih cepat (t=}{\cf1 1294}{\cf0 s) jika ada kelimpahan mula-mula yang sama pada dan .{\line }{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.24{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Rangkaian penghitungan dangan suhu dan profil kerapatan.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada keadaan yang lebih realistis, yaitu adanya perubahan suhu dan kerapatan selama nukleosintesis. Novae klasik merupakan sebuah contoh untuk pembakaran hidrogen ledakkan, pada jangkauan suhu T=}}}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 1}{\cf0 -}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 4}{\cf0 GK. Gambar }{\cf1 5.25}{\cf0 a menunjukkan suatu profil suhu dan kerapatan yang diadopsi dari pembelajaran hidrodinamik dari termonuklir yang berlangsung disebabkan oleh penambahan dari matahari seperti materi kedalam permukaan sebuah }{\cf1 1.0}{\cf0 dengan katai putih misalnya CO. Kurva menggambarkan perubahan suhu dan kerapatan dari zona pembakaran hidrogen yang terpanas. Nova khusus ini model yang diterima pada suhu maksimum T=}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 17}{\cf0 GK setelah waktu t Pada . Rangkaian reaksi dari rantai HCNO akan dipecahkan secara angka dengan menggunakan profil . Diasumsikan untuk komposisi awal nilai . Sama dengan yang digunakan untuk penghitungan pada profil dalam gambar }{\cf1 5.25}{\cf0 a. Rangkaian penghitungan diakhiri setelah}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Perubahan kelimpahan disediakan dalam gambar }}}{\cf1 5.26}{\cf0 a dan b. Hasilnya lebih rumit dibandingkan dengan penghitungan awal, karena perubahan suhu dan kerapatan yang cepat pada saat kelimpahan CNO tidak dalam kesetimbangan.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada siklus kerja HCNO1, isotop pertama-tama ditransformasi ke dan proses

berikutnya adalah , dan . Berkebalikan dengan penghitungan sebelumnya untuk keadaan konstan, kelimpahan terbangun karena suhu dan kerapatan dilibatkan di sebuah area dengan reaksi peluruhan yang lebih berpeluang dibandingkan reaksi Untuk suhu puncak yang dicapai dalam model nova ini. Reaksi lebih lambat sehingga hanya sebuah fraksi yang kecil yang pertama menjadi dan kemudian Pada yang dipilih siklus HCNO3 tidak pernah berlangsung karena peluruhan selalu lebih cepat dari (gbr }}}{\cf1 5.22}{\cf0 a dan }{\cf1 5.22}{\cf0 b). Pada akhir penghitungan kelimpahan hidrogen turun sampai dan kelimpahan terbesar isotop CNO adalah dan dengan fraksi massanya berturut-turut adalah }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 21}{\cf0 ;}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 20}{\cf0 ; } {\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 046}{\cf0 ; }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 030}{\cf0 ; }{\cf1 0}{\cf0 ,} {\cf1 026}{\cf0 ; }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 017.}{\cf0 Hasil penghitungan kelimpahan isotop sesuai secara kualitatif dengan pengamatan nitrogen dan kelimpahan oksigen pada kulit dari beberapa novae klasik.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Kelimpahan akhir CNO berbeda secara substansial dari nilai level stabil yang diterima dalam pembakaran hidrogen hidrostatik. Jika diasumsikan bahwa nuklida umur pendek pada akhirnya ada pada saat akhir dari rangkaian penghitungan peluruhan terhadap inti anak yang stabil ( ke , ke ) maka didapat sebagai contoh}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.86}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.87}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dibandingkan dengan dan Untuk nilai kesetimbangan dalam pembakaran hidrogen hidrostatik pada suhu (gbr. }}}{\cf1 5.11}{\cf0 a). Perbandingan dari fraksi massa akhir sesudah semua peluruhan dilengkapi dan bersesuaian dengan massa matahari fraksinya ditunjukkan pada gambar }{\cf1 5.26}{\cf0 c. Nuklida yang melebihi produksi adalah dan dengan faktor produksi berlebih pada area . (Christian Iliadis }{\cf1 2007}{\cf0 ).}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan ledakkan klasik adalah sumber yang lebih dominan dari }}}{\cf1 2}{\cf0 nuklida yang kemudian, dalam dunia ini. Diproduksi Jumlah yang sangat berarti . Peluruhan dari memproduksi energi photons }{\cf1 511}{\cf0 keV pada suatu waktu ketika kulit ledakkan diperluas menjadi transparan terhadap sinar (Christian Iliadis). Tanda ini dari ledakkan klasik mungkin terdeteksi pada massa berikutnya dengan detektor pada satelit luar angkasa.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.11}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Perubahan waktu kecepatan energi yang dihasilkan ditunjukkan pada gambar }}} {\cf1 5.26d}{\cf0 . Ini ditandai oleh suatu perkembangan yang kontinu. Nilai maksimum dari dekat dengan suhu puncak waktu. Dan sesudahnya ada sebuah penurunan suhu yang stabil. {\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.26}{\cf0 Pembakaran hidrogen ledakkan selama termonuklir berlangsung pada permukaan dari sebuah CO katai putih. Hasilnya menunjukkan kerja siklus

HCNO dan didapat dengan perform sejumlah rangkaian penghitungan reaksi menggunakan perubahan suhu dan kerapatan untuk area terpanas yang ada di gambar }{\cf1 5.25}{\cf0 a. (a), (b) Perubahan kelimpahannyapada range massa A<}{\cf1 20.}{\cf0 (c) Perbnadingan fraksi massa terakhir setelah semua peluruhan ?^+ telah dilengkapi dan fraksi masssa masing-masing sistem tatasurya yang bersesuaian. (d) Perubahan waktu kecepatan pembangkitan energi.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Situasi reaksi eksperimen yang melibatkan inti CNOF sebagai berikut ini. Pada beberapa titik penting bahwa reaksi , dan telah dihitung energi pusat massanya yaitu }}}{\cf1 100}{\cf0 , }{\cf1 93}{\cf0 }{\cf1 130}{\cf0 , dan }{\cf1 130}{\cf0 KeV. Puncak Gamow pada pembakaran hidrogen ledakkan berlokasi pada energi yang lebih tinggi. Sebagai contoh, untuk reaksi reaksi p kita peroleh disekitar Sehingga untuk reaksi yang melibatkan inti CNO yang stabil datanya melakukan keluaran umum pada puncak Gamow dan sebagai sebuah konsekuensi, reaksi rata-rata pada mempunyai kesalahan yang kecil (jenisnya ). Situasi ini berbeda untuk reaksi yang melibatkan inti yang tidak stabil. Kita telah melihat bahwa rantai HCNO di awali oleh reaksi , dan . Pengetahuan kita mengenai reaksi yang berhubungan telah dikembangkan secara substansial sebagai hasil eksperimen dengan berkas ion radioaktif. Tangkapan proton pada adalah reaksi astrofisika yang penting, yang diukur secara langsung dengan sebuah berkas ion radioaktif. Di dalam studi tersebut, kekuatan dari luar resonansi diperoleh. Akan tetapi +p puncak Gamow untuk suhu diletakkan jauh di bawah resonansi. Sehingga factor S harus diekstrapolasi terhadap energi penting astrofisik. Ketidaktentuan kecepatan reaksi langsung pada area mendekati sebuah faktor Untuk reaksi , sedikitnya beberapa data muncul pada puncak Gamow pada karena kekuatan dari resonansi bayangan pada telah dihitung secara langsung (Christian Iliadis }{\cf1 2007}{\cf0 ).}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pembelajaran ini mewakili penghitungan langsung pertama pada puncak Gamow nova menggunakan berkas ion radioaktif. Akan tetapi reaksi langsung rata-rata tidak tertentu relative besar, dam jumlah faktor dari }}}{\cf1 6}{\cf0 -}{\cf1 30}{\cf0 pada suhu T=} {\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 1}{\cf0 -}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 4}{\cf0 GK karena kontribusi penambahan dari resonansi tak teramati (gbr. }{\cf1 5.22}{\cf0 a). Reaksi , dapat dikatakan , tidaklah dihitung secara langsung . Dalam hal ini eksperimen telah menunjukkan ( beberapa berkas radioaktif yang dilibatkan), yang menghitung kuantitas inti seperti energi eksitasi, level luas dan nilai dari mana reaksi rata-rata secara parsial mengacu. Reaksi langsung rata-rata tertentu pada area sedikitnya satu atau dua faktor.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.22}{\cf0 Perbandingan pemecahan ?_(p??p?)=(N_A ??v?_((p,?) ))? (N_A ??v?_((p,?) ) ) terhadap suhu dan untuk reaksi ?}{\cf1 18}{\cf0 ?_F+p. Dua garis tebal mewakili penerimaan langsung batas atas dan bawah dari ?_(p??(p?.)) Daerah antara dua garis tebal mewakili ketidakpastian dalam ?_(p??p?) yang dsebabkan oleh sumbangan kecepatan reaksi yang tidak dikeathui (p,?) dan (p,?). (b) Diagram suhu dan kerapatan menunjukkan mode destruksi komposisi dari ?}{\cf1 17}{\cf0 ?_F dan ?}{\cf1 18}{\cf0 ?_F. The dashed line mewakili keadaan dengan waktu hidup peluruhan ?^+.sama dengan waktu hidup dari perombakkan ?}{\cf1 18}{\cf0 ?_F oleh dengan reaksi (p,?). Garis tebal korespond dengan keadaan dengan waktu hidup peluruhan ?^+ pada ?}{\cf1 17}{\cf0 ?_F yang dirombak dengan reaksi (p,?). Kurva pada bagian (b) dihitung dengan asumsi X_H/M_H =}{\cf1 0}{\cf0

,}{\cf1 70{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.25}{\cf0 b menunjukkan suhu dan kerapatan tertentu yang diadopsi dari pembelajaran hidrodinamis, dengan pembelajaran dari sebuah ledakkan nova klasik disebabkan oleh penambahan materi seperti matahari ke dalam permukaan dari sebuah }{\cf1 1}{\cf0 ,}{\cf1 25}{\cf0 M kerdil putih dari sebuah komposisi.{\line }{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf1 3.2}}}{\cf0 PEMBAKARAN HIDROGEN LEDAKKAN PADA AREA MASSA CNO{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pembakaran hidrogen pada suhu tinggi juga melibatkan inti pada area massa . Sebagian besar kasus dalam lingkungan pembakaran hidrogen hidrostatik, ada sebagian jumlah kebocoran dari material dari area CNO terhadap area massa . Karakter pambakaran berubah secara drastis karena reaksi induksi proton dalam umur inti yang pendek bersaing dan mendominasi dibandingkan dengan peluruhan . Reaksi yang mungkin terjadi dalam area massa ada pada gambar }}}{\cf1 5.27}{\cf0 . Pada gambar }{\cf1 5.15}{\cf0 secara jelas menunjukkan bahwa lebih jauh reaksi tangkapan dan peluruhan harus masuk ke dalam hitungan pada suhu yang terpilih. Sebagian besar sepertinya bagian nukleosintesis akan bergantung pada suhu yang detail. Kerapatan sejarah dari ledakan.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.27}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada suhu rantai reaksi berlaku beberapa aturan yang utama pada area area yang dibandingkan dengan periting terkemuka dalam area massa CNO. Pada gambar }}}{\cf1 5.17}{\cf0 ini muncul bahwa perbandingan pemecahan untuk dan sedikit lebih menyatu dan akibatnya dekat dengan dan rantai SCl tidaklah keluar untuk area suhu ini. Untuk perbandingan pemecahan bernilai pada akan tetapi dalam range . Sehingga sebuah sedekat mungkin berkembang hanya pada suhu yang lebih rendah. Ini akan ditunjukkan pada reaksi yang terjadi di area massa mungkin juga menyumbangkan jumlah yang besar terhadap kecepatan pembangkitan energinya.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Energi dihasilkan dengan susunan inti yang lebih berat dan yang lebih ringan, dari tangkapan proton dan peluruhan lebih dari konversi }}}{\cf1 4}{\cf0 proton terhadap satu inti yang terjadi pada rantai HCNO.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Nukleosintesis pada area massa akan dieksplor dengan asumsi bagi nova klasik sebagai sebuah contoh (bab }}}{\cf1 1.44}{\cf0 ). Kerdil putih yang lebih berat, seperti mengandung oksigen dan inti di area , sementara kelimpahan karbon karena relative kecil dikonsumsi dalam Anak bintang selama pembakaran karbon, (Bab }{\cf1 1.4}{\cf0 .} {\cf1 3}{\cf0 dan gbr. }{\cf1 1.4}{\cf0 ) termonuklir tidak melibatkan CO seperti dalam kerdil putih mencapai suhu puncak yang secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan keterlibatan CO dalam kerdil putih. Kekuatan dari skala ledakkan dengan permukaan gravitasi dan jumlah materi yang meningkat. Secara jelas massa inti yang lebih berat, utamanya dan akan berpartisipasi dalam pembakaran hidrogen. Kurva yang mewakili suhu

dan perubahan pada pembakaran hidrogen yang paling panas. Model nova ini mencapai sebuah suhu maksimum pada setelah . Suhu dan kerapatan dan sebelum outburst terhadap dan pada . Rangkaian reaksi lebih banyak ekstensif dibandingkan dengannnya. Dideskripsikan pada bab yang lebih singkat karena lebih banyak reaksi dan peluruhan berpartisipaasi pada nukleosintesis. Rangkaian dipecahkan secara numeris untuk perubahan suhu dan kerapatan yang ditunjukkan pada gambar }{\cf1 5.25}{\cf0 b dan ditentukan setelah Untuk komposisi awal, dan diasumsikan ada kesamaan seperti pada pembelajaran hidrodinamsis.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Kesimpulan nukleosintesis pada area CNO dan kemudian didiskusikan lebih detail lagi pembakaran hidrogennya pada A karena tidak ada bibit pembakaran hidrogen di area range area massa yang dimuati dengan . Suhu yang diterima pada nova model ini cukuplah tinggi.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Untuk direduksi oleh reaksi . Proses selanjutnya dengan}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 dan{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 mengawali rantai cepat HCNO1. Walaupun ada perbedaan kuantitatif dalam perubahan dari dibandingkan dengan model nova CO, hasil akhir secara keseluruhan sama secara kualitatif. Pada akhir penghitungan kelimpahan hidrogen turun dan kelimpahan terbesar dari isotop CNO adalah dan dengan fraksi masa adalah }}}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 081} {\cf0 , }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 052}{\cf0 , }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 041}{\cf0 , }{\cf1 0} {\cf0 ,}{\cf1 020}{\cf0 dan }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 014.}{\cf0 Untuk karbon dan nitrogen perbandingan nilainya kita peroleh dan kelebihan produksi isotop yang terbesar adalah dan , dengan faktor kelebihan produksi adalah }{\cf1 4500}{\cf0 , dan }{\cf1 3600.} {\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Perubahan kelimpahan pada area massa disajikan pada gambar }}}{\cf1 5.28} {\cf0 a dan b. Untuk diskusi selanjutnya penting untuk mengingat bahwa suhu puncak dari adalah utama untuk kira-kira sebelum suhu mulai menurun lagi. (}{\cf1 6}{\cf0 b.}{\cf1 5.25}{\cf0 b). Selama waktu ini kelimpahan hidrogen kira-kira sementara kerapatannya berjumlah . Ini dapat dilihat dalam gambar }{\cf1 5.28}{\cf0 dengan inti dapat dicatat pada t=}{\cf1 200}{\cf0 s ketika suhu berjumlah yang jauh sebelum suhu puncak tercapai . Pada reaksi mendominasi reaksi pesaingnya (gbr. }{\cf1 5.17}{\cf0 ). Akan tetapi fraksi terbesar dari bibit inti diubah menjadi kelimpahannya meningkat dari sebuah nilai awal dari ke }{\cf1 0.19}{\cf0 , memberi peningkatan terhadap benturan kecil terlihat dalam gambar }{\cf1 5.28}{\cf0 a. Di sekitar suhu puncak, fraksi kelimpahan dirombak oleh dan pencapaian aliran lagi Pada , perbandingan pemecahan reaksi untuk menjadi Material yang sangat kecil diproses dengan Karena peluruhan pada seperti terjadi pada suhu dibandingkan dengan reaksi terhadap pesaingnya.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.25}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 . Sekali dicapai, tidak ada proses yang dapat memandu material ini kembali ke area massa Pada akhir penghitungan sebagian besar dari inti telah diubah secara

efektif menjadi inti sementara keimpahan tidak berubah. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa konsumsi reaksi relative lambat pada Bibit inti lainnya dan secara cepat diubah dengan tangkapan proton dari inti tertentu. Untuk inti dan waktu hidup ratarata dan peluruhan mencapai dan }}}{\cf1 6}{\cf0 s, secara berurutan . Waktu hidup rata-rata dengan tangkapan proton pada adalah dan }{\cf1 24}{\cf0 s. Sehingga peluruhan pada dan akan lebih cepat disukai daripada tangkapan proton.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Akibatnya, di sekitar suhu puncak, kemungkinan besar cara nukleosintesisnya adalah{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Jumlah waktu hidup rata-rata untuk rangkaian ini adalah{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 s=}}}{\cf1 184}{\cf0 s}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Di sekitar suhu puncak ini didominasi oleh peluruhan dari dan . Perombakkan menjadi tidak dihalangi secara berarti karena jumlahan waktu hidup rata-rata lebih kecil dibandingkan durasi waktu yang diperlukan pembakaran hidrogen berada pada puncak suhu. (}}}{\cf1 505}{\cf0 ). Waktu hidup rata-rata dari dengan tangkapan proton pada akan mencapai dan merupakan sebuah penundaan yang berarti. Sekalipun demikian, ada sebuah aliran kelimpahan yang substansial diluar . Akhir aliran pada adalah suatu proses yang sangat lambat pada T=}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 25}{\cf0 GK. Pada akhir dari penghitungan sebagian besar dari bibit inti Telah diubah menjadi dan dengan fraksi massa akhirnya berturut-turut adalah }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 056}{\cf0 , }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 024}{\cf0 , }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 013}{\cf0 , dan }{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 0084.}{\cf0 Besarnya kelimpahan akhir dan adalah sebuah konsekuensi dari fakta bahwa dan adalah tangkapan proton yang paling lambat meliputi target inti stabil pada area massa Hasil ini menyetujui secara kualitatif dengan pengamatan neon besar, silikon dan kelimpahan Sulfur pada kulitnya dari beberapa nova klasik ( warner }{\cf1 1995}{\cf0 ). Perbandingan akhir fraksi massa, setelah semua peluruhan lengkap dan kesepakatan fraksi massa matahari ditunjukkan pada gambar }{\cf1 5.28}{\cf0 c untuk inti dengan . Dua isotop yang paling besar mengalami kelebihan produksi pada massa ini adalah dan , dengan faktor kelebihan produksi dan . Pembakaran hidrogen ledakkan juga menghasilkan jumlah radioisotope tahun dan tahun dengan fraksi massa dari dan Peluruhan menghasilkan sinar dengan energi . Dan tanda ini dari nova klasik yang terdekat diamati kemudian dengan satelit pendeteksi luar angkasa. Novae mungkin juga mengkontribusi kelimpahan pada galaksi}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Total energi yang dihasilkan dari energi total yang dihasilkan dengan reaksi dan peluruhan yang melibatkan inti CNOF adalah sekitar }}}{\cf1 70}{\cf0 %, sementara area massa menyumbangkan . Perubahan kecepatan energi yang dihasilkan ditunjukkan pada gambar }{\cf1 5.28d}{\cf0 . Ketajamannya lebih kompleks dibandingkan dalam hal penambahan kedalam CO katai putih. Garis tebal mewakili energi total yang dihasilkan, sementara bahan pencair padat dan garis titik kesepakatan terhadap energi yang dihasilkan, per waktu dengan proses pada CNOF dan area massa,.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Walaupun CNOF area massa menghasilkan fraksi terbesar dari energi total, A

area massa memberikan peningkatan dihasilkannya energi yang lebih besar sebelum dari dekat dengan suhu puncak. Kenyataannya sebelumnya suhu puncak tercapai .?{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.28}{\cf0 Pembakaran hidrogen ledakkan berlangsung pada sebuah permukaan katai putih. Hasilnya menunjukkan kerja proses inti pada area massa A?}{\cf1 20} {\cf0 dan tersusun atas sebuah rangkaian penghitungan reaksi secara numerik dengan menggunakan perubahan suhu dan kerapatan area terpanas yang disajikan dalam gambar }{\cf1 5.25}{\cf0 b. (a), (b) Perubahan kelimpahan pada area massa A?}{\cf1 20}{\cf0 , (c) perbandingan fraksi massa akhir setelah semua peluruhan ?^+ telah dilengkapi dan coressponding fraksi massa sistem tatasurya; (d) perubahan waktu dari kecepatan pembangkitan energi.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf1 3.3}}}{\cf0 Pembakaran Helium Hidrostatik}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Nuklida terbanyak kedua dibumi adalah Akan dibahas sintesis selama fase pembakaran hidrogen. Ketika semua hidrogen digunakan pada inti, bintang akan kontraksi dan suhu pusat akan meningkat . Pada beberapa titik, helium pada inti dibakar dan mengalami transformasi inti. Produk akhir dari proses ini adalah dan yang mewakili nuklida terbanyak ke }}}{\cf1 4}{\cf0 dan ke }{\cf1 3}{\cf0 di bumi ini. Proses transformasi dari ke dan ada seolah belum pernah dipahami untuk beberapa waktu. Kenyataannya bahwa nuklida tak stabil dengan nomor massa dan merupakan rintangan besar dalam hal ini. Sebagai contoh tampak bahwa reaksi mungkin menjembatani ketidakstabilan pada rantai pp2 dan pp3, memberikan peningkatan terhadap sintesis dan Akan tetapi jenis penambahan hidrogen suhunya tidak satupun dari inti-inti tersebut bertahan karena mereka semuanya diubah kembali ke dalam . Pendapat lain mengenai susunan adalah sebagai sebuah hasil dari fusi yang secara simultan, dari tiga partikel . Akan tetapi, ini menunjukkan bahwa ikatan partikel semacam ini mempunyai kemungkinan yang sangat kecil dan tidak dapat dihitung untuk fusi terhadap dan}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Reaksi berikut ini terjadi selama pembakaran helium:{\line }{\line }{\line }{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Berdasarkan pada massa matahari dan sifat logamnya, range suhu dan kerapatannya selama pembakaran hidrogen hidrostatik pada bintang massive dan Reaksi pada persamaan terjadi pada suhu yang lebih tinggi. Pembakaran helium pada bintang massive dan bintang AGB berkontribusi jumlah yang sama terhadap kelimpahan di alam.{\line }{\line }{\line }{\line }{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf1 3.3}}}{\cf0 .}{\cf1 1.}{\cf0 Reaksi pembakaran helium}{\line

}{\f1 {\fs20 {\cf0 Pembakaran helium dimulai dengan reaksi triple . Pada tahap pertama dua partikel berinteraksi membentuk pada level dasarnya. Karena tidak stabil oleh karena energi hanya }}}{\cf1 92}{\cf0 keV maka didisintegrasi kembali ke dalam dua partikel dengan waktu paruh{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada tahap kedua ini suatu partikel berinteraksi dengan inti kedalam bentuk yaitu{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Tampak bahwa konversi dari tiga partikel ke dalam sebuah inti selama pembakaran hidrogen akan menjadi begitu lambat sedikitnya tahap kedua berlangsung dengan sebuah resonansi gelombang S sesuai level susunan dekat partikel , ambang . Prediksi ini dan eksperimen lanjutan sebagai pembuktian dari resonansi ini memberikan rumusan kata-kata yang mempengaruhi teori astrofisika dan eksperimen. Reaksi pada nuklida yang stabil yaitu area massa A=}}}{\cf1 6}{\cf0 -}{\cf1 11.}{\cf0 Akan tetapi, inti tersebut tidaklah disintesis dalam bintang melalui termonuklir. Sangat sedikitnya pengamatan, kelimpahan adalah hasil dari proses lain, seperti Big Bang atau sinar Pemisahan sinar kosmik. Diagram level energi untuk reaksi ini ditunjukkan dalam gambar }{\cf1 5.30}{\cf0 . Nilai Q untuk reaksi jumlah reaksi menjadi -}{\cf1 91}{\cf0 ,}{\cf1 84}{\cf0 , akan tetapi tidaklah stabil terhadap emisi partikel . Nilai Q dari untuk reaksi adalah }{\cf1 7366}{\cf0 ,}{\cf1 59}{\cf0 Dengan nilai untuk energi eksitasi sesuai resonansi dalam . Resonansi diformat oleh tangkapan partikel dan peluruhan terhadap dalam level dasar juga oleh pancaran sinar atau oleh formasi pasangan dalam, Bagian luasnya untuk proses ini diberikan oleh}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 dan .}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan diperoleh{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Untuk memperoleh peluruhan konstan untuk reaksi tiga , diawali dengan persamaan dari contoh }}}{\cf1 3.4{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Peluruhan konstan untuk langkah kedua dapat diekspresikan oleh penggunaan persamaan ,}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 =}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan diberikan dengan persamaan untuk reaksi rata-rata dari resonansi rata-rata (persamaan (}}}{\cf1 3.112}{\cf0 )){\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dari persamaan (}}}{\cf1 5.97}{\cf0 )-(}{\cf1 5.99}{\cf0 ) sebagai berikut{\line }}{\line }{\f1 {\fs20

{\cf0 = }}}{\cf1 3}{\cf0 N}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan definisi Dengan angka didapat{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 =}}}{\cf1 8.7590}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan kita gunakan}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 dan}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Persamaan di atas berlaku hanya untuk suhu }}}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 1}{\cf0 Untuk suhu lebih tinggi atau lebih rendah, peranan yang ditambahkan kepada reaksi rata-rata ini harus menjadi jumlah. Suhu yang bergantung dari konstanta peluruhan untuk reaksi dapat ditemukan dari perhitungan sama dengan sebuah deskripsi dalam Bab }{\cf1 3.2}{\cf0 .}{\cf1 1}{\cf0 Satu perolehan ( Permasalahan }{\cf1 5.2}{\cf0 ){\line }{\line }{\line }{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.30}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada gambar }}}{\cf1 5.30}{\cf0 diagram tingkat energi untuk nuklida yang penting yang ada dalam pembakaran helium. Angka dalam kotak mewakili energi pada tingkat dasar inti (yang adalah nilai Q dari reaksi pada atau energi pemisahan partikel dari (Iliadis Christian){\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Energi rata-rata yang dihasilkan dari proses diberikan berdasarkan persamaan (}}}{\cf1 3.63}{\cf0 ) dengan produk reaksi rata-rata (jumlah reaksi per detik dan per centimeter kubik) dan energi yang dihasilkan per reaksi, . Masing-masing reaksi }{\cf1 3}{\cf0 memakai partikel }{\cf1 3}{\cf0 dan akibatnya konstanta peluruhan (angka dari partikel dipisahkan berkaitan dengan reaksi rata-rata oleh . Ini mengikuti{\line }{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.103} {\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada suhu lokasi dan luas dari puncak Gamow untuk dan Resonansi bayangan yang paling rendah terjadi pada E_r^cm?}}}{\cf1 2}{\cf0 ,}{\cf1 4}{\cf0 MeV dan bersesuaian dengan E_x=}{\cf1 9585}{\cf0 KeV (J^?=}{\cf1 1}{\cf0 ^- ) level dalamnya ?}{\cf1 16}{\cf0 ?_O. Walaupun bayangan terendah berada pada E_x=}{\cf1 8872}{\cf0 keV (J^?=}{\cf1 2}{\cf0 ^- ) ? }{\cf1 16}{\cf0 ?_O tidak dapat dieksitasi sebagai sebuah reaksi resoanansi , karena mempunyai paritas yang tidak natural sehingga, tidak ada resonansi yang sempit diletakkan pada puncak Gamow dan harus diproses melewati mekanisme reaksi lain, yang lebih lambat. Mekanisme tersebut termasuk tangkapan ke dalam sayap energi rendah dan

kesepakatan level pada E dan }{\cf1 6917}{\cf0 keV (gb.}{\cf1 5.30}{\cf0 ). Peranan lain muncul dari sayap dari tingkatan yang jauh atau rengang. (juga terkadang menggantikan sebagai proses tangkapan langsung).}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Reaksi telah diukur terhadap energi pusat massa Puncak Gamow untuk sebagian besar situasi dalam astrofisika diletakkan jauh di bawah energi ini (sebagai contoh untuk Ini telah diperkirakan (kunz et al }}}{\cf1 2002}{\cf0 ) bahwa penampang lintang dari reaksi pada energi ini, penting untuk pembakaran helium pada orde , bahwa order of magnitude di bawah mewakili eksperimen pengamatan ambang. Akan tetapi, penampang lintang dihitung pada energi yang lebih tinggi untuk menjadi perkiraan terhadap jangkauan enegi yang penting dalam astrofisika dengan menggunakan sebuah model reaksi inti yang sesuai. Perkiraan ini tidak berbanding lurus karena beberapa perbedaan amplitude menyumbang kepada mekanisme reaksi. Beberapa dari amplitude tersebut dapat berinterferensi satu sama lain. Lebih nyata perkiraan penampang lintangnya diperoleh jika pengukuran langsung data disuplemen dengan informasi lain untuk sistem + . Sebagai contoh dari masukan ini, partikel mereduksi luas ( atau partikel factor spektroskopi; Bab }{\cf1 1.62}{\cf0 ) dari pentingnya level yang menempati pembahasan transfer partikel , atau pergantian fase dihitung dalam hamburan elastik. Pada saat sekarang perbedaan rata-rata dari reaksi dalam penggunaan oleh pemodelan bintang . Reaksi langsung rata-rata tidaklah tertentu sejumlah tipe sampai kira-kira (kunz et al }{\cf1 2002}{\cf0 ). Pada suhu Pentingnya mendefinisikan reaksi rata-rata , maka jumlah relatif dari dan pada akhir pembakaran helium seperti yang akan ditunjukkan dibawah ini. Kemudian, tahap pembakaran lanjutan bergantung pada dan (bahan bakar). Akibatnya reaksi mempunyai dampak mendalam dalam kelimpahan dari banyak elemen ..besi dan juga perubahan bintang massive, yang meledak sebagai supernova (Iliadis christian }{\cf1 2007}{\cf0 ). Sehingga rata-rata yang lebih tepat untuk reaksi ini adalah ketidaknampakkan yang sangat besar.} {\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Jika bagian reaksi akan lebih cepat, diubah menjadi atau inti berat dan sedikit akan survive selama pembakaran helium hidrostatik, karena cukup besar keberadaannya dibumi, akan tetapi kita menduga bahwa reaksi ini haruslah lebih lambat. Sebagai contoh puncak Gamow untuk suhu diletakkan pada . Nilai dari adalah . Resonansi bayangan yang paling rendah diletakkan dan diputuskan ke level pada Susunan sebuah bayangan rendah muncul pada , tapi tahap ini tidak dapat dieksitasi sebagai sebuah resonansi + . Karena mempunyai paritas yang tidak alami. Bagian reasonansi ambang yang tidak diletakkan sangat dekat dengan terjadinya ambang partikel pada dan disusun dengan kedatangan gelombang Resonansi ini tidaklah hanya diletakkan pada jauh dari puncak Gamow untuk akan tetapi formasi mereka juga inhibit oleh penghalang sentripetal. Penampang lintang menyumbangkan peningkatan dari sisi resonansi juga kecil bahwa proses tangkapan langsung memang untuk reaksi dalam even-even N=Z inti target, Dominasi (dominate) reaksi rata-rata untuk suhu . Pada temperature yang lebih tinggi resonansi dengan ke dalam puncak Gamow dan dominasi reaksi total rata-rata.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Resonansi bayangan terendah dalam telah diamati pada . Seperti yang baru saja disebut diatas reaksi rata-rata pada didefinisikan sebagai tangkapan langsung. Akan tetapi, proses ini belum dihitung pada reaksi , baik pada energi di bawah maupun yang lebih tinggi dan lebih rendah (rata-rata batas reaksi) mendekati rata-rata sebuah orde of magnitude (Angulo et al }}}{\cf1 1990}{\cf0 ). Di atas suhu ini reaksi rata-rata tak tentu

kurang dari }{\cf1 30}{\cf0 %.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf1 3.3}}}{\cf0 .}{\cf1 1.1}{\cf0 .perbandingan waktu hidup rata-rata}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Rata-rata waktu hidup dari dan dengan perombakkan oleh partikel sebagai sebuah fungsi dari suhu disediakan oleh gb.}}}{\cf1 5.31}{\cf0 untuk nilai dan . Walaupun kita belum mendiskusikan reaksi eksplisit reaksi tangkapan partikel berikutnya, . Persetujuan waktu hidup rata-rata adalah juga termasuk pada gambar }{\cf1 5.31}{\cf0 . Kurvanya diperoleh dari persamaan:}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.105}{\cf0 ){\line }{\line }{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Catat bahwa waktu rata-rata bergantung pada sementara waktu hidup rata-rata dari dan bergantung pada , sehingga produksi dengan reaksi diistimewakan oleh kerapatan yang lebih tinggi atau sebanding oleh massa bintang yang lebih rendah, seperti yang akan ditunjukkan kemudian. Ini dapat dilihat pada gambar }}}{\cf1 5.31}{\cf0 bahwa waktu hidup rata-rata adalah ysng paling pendek untuk sebuah area suhu yang luas. Hanya pada suhu yang sangat rendah ( untuk atau untuk adalah waktu hidup rata-rata lebih pendek dari pada . Ini juga terbukti bahwa dan sangatlah lebih kecil daripada dan pada suhu Konsekuensinya, destruksi dari sangatlah lambat dan sebagian inti akan survive di bawah kondisi ini. Pada suhu tinggi yang tidak tetap dan keempat waktu hidup ratarata dapat dibandingkan dalam besarnya.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.31}{\cf0 Waktu hidup rata-rata dari }{\cf1 4}{\cf0 _He, ?}{\cf1 12}{\cf0 ?_C, ?}{\cf1 16}{\cf0 ?_O, dan ?}{\cf1 20}{\cf0 ?_Ne, terhadap perombakkan oleh partikel ? sebagai fungsi suhu dari dan (a) (b) waktu hidup rata-rata ?_3? (}{\cf1 4} {\cf0 _He ) berdasarkan sementara waktu hidup rata-rata dan bergantung pada{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf1 3.3}}}{\cf0 .}{\cf1 2.}{\cf0 Nukleosintesis selama Pembakaran Helium Hidrostatik {\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Perubahan kelimpahan pada keadaan pembakaran hidrogen hidrostatik. Dalam pembakaran, helium akan dihabiskan oleh proses . Sebagai pertambahan kelimpahan helium, dan karena waktu hidup rata-rata bergantung pada , partikel menangkap pada dan akan mengalami pertambahan. Persamaan differensial untuk kelimpahan ini adalah}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.109}{\cf0 ){\line }{\line }{\line }{\line }}{\line

}{\f1 {\fs20 {\cf0 Faktor }}}{\cf1 3}{\cf0 dan }{\cf1 1}{\cf0 pada suku pertama pada sisi sebelah kanan dari }{\cf1 2}{\cf0 persamaan petama dijelaskan merupakan reaksi }{\cf1 3}{\cf0 dan dikonsumsi }{\cf1 3}{\cf0 inti dan meningkat menjadi satu inti . Reaksi rata-rata ( dalam unit reaksi per detik dan per centimeter kubik) berkaitan dengan konstanta peluruhan dan waktu hidup rata-rata oleh . Reaksi untuk menghitung perombakan , yang hanya sedikit berperan hampir keseluruhan pembakaran hidrogen helium hidrostatik.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Rangkaian penghitungan diselesaikan secara numeris untuk suhu konstan dan kerapatan dari: dan yang terjadi dalam pembakaran helium.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Bintang dengan massa awal dari dan masing-masing saling bebas dari sifat logam awal bintang tersebut. Penghitungan yang dilakukan tidak menyatakan situasi bintang yang sesungguhnya. Sebagai bahan bakar helium dikonsumsi, kecepatan produksi energi menurun sebanding dengan waktu pembakaran akan terjadi pada suhu dan kerapatan konstan. Untuk menjaga kilau tertentu, kontraksi inti bintang secara gravitasional dan akibatnya suhu dan kerapatan meningkat dari permulaan diakhir pembakaran helium untuk suatu model bintang yang sesungguhnya. Sebuah perkiraan qualitative dari nukleosintesis pembakaran helium, dapat diperoleh dengan penyederhanaan situasi kompleks, dengan asumsi suhu dan kerapatan konstan. Diasumsikan gas murni pada permulaan pembakaran helium rangkaian reaksi dipecahkan sampai pengurangan helium . Perubahan kelimpahan dan pada dan berkebalikan dengan jumlah helium yang dipakai, , ditunjukkan gb. }}}{\cf1 5.32}{\cf0 a sebagai garis padat (waktunya meningkat dari kiri ke kanan). Mula-mula berkurang oleh reaksi , kelimpahan meningkat secara linear. Walaupun kelimpahan mencapai maksimal dan kemudian turun karena perkembangan penting dari tangkapan partikel . Pada waktu yang sama kelimpahan meningkat terhadap akhir penghitungan. Produk akhir adalah dan dengan perbandingan kelimpahan Fraksi akhir massa inti yang yang lebih berat seperti dan , jumlah dan , ditekankan pada perombakkan yang sangat lambat dari dengan tangkapan partikel .}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Energi inti total menghasilkan jumlah mendekati kontribusi relatif dari reaksi dan reaksi terhadap produksi energi total adalah dan }}}{\cf1 34}{\cf0 %. mengaggap bahwa mengubah kelimpahan ketika terjadi error pada kecepatan reaksi dihitung. Hasilnya ditandakan oleh titik dan garis pisah yang diperoleh dengan menggunakan batas atas dan batas bawah untuk reaksi rata-rata, secara berurutan. Dalam pengurangan helium fraksinya bervariasi antara }{\cf1 0.65}{\cf0 dan }{\cf1 1.23}{\cf0 . Kesalahan (error) pada rata-rata dari reaksi.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 REAKSI PEMBAKARAN HELIUM LAINNYA}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Produk akhir dari pembakaran helium yang paling utama ialah dan . Perbandingan nilai kelimpahan pada kondisi pembakaran helium yang pada kebalikkanya didefinisikan oleh massa bintang. Bintang yang lebih massive lebih banyak diproduksi daripada . Nilai perbandingan dipengaruhi oleh rata-rata dari reaksi . Diasumsikan bahwa pembakaran helium dimulai dengan sebagai bahan bakarnya dalam inti bintang. Pada akhir dari pembakaran hidrogen sebagian besar bintang mempunyai fraksi kecil tapi berarti sebagai sebuah hasil dari kerja siklus CNO. (Bab }}}{\cf1 5.12}{\cf0 ). Selama

pembakaran helium akan dikonsumsi oleh bagian reaksi:{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Seperti yang ditunjukkan pada gambar }}}{\cf1 5.29}{\cf0 . Sehingga beberapa inti akan diubah oleh reaksi dan . Reaksi selanjutnya mempunyai nilai Q negative dan lebih lambat pada suhu yang lebih rendah range Akan tetapi, menuju akhir pembakaran helium, ketika suhunya melebihi , maka reaksi memiliki sumber inti yang penting. Inti tadi mengalami reaksi dan mengakibatkan sensitifitas sintesis kekayaan inti neutron pada massa A=}{\cf1 60}{\cf0 -}{\cf1 90.}{\cf0 Bagian tahapan reaksi diatas juga penting karena pentingnya perkembangan kelebihan parameter neutron selama pembakaran inti helium. Bab . Pembakaran helium pada bintang massive dan bintang AGB adalah sumber utama dari produksi di dunia. Ini juga penyumbang yang sangat penting kepada produksi kosmik dan .}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Selama pembakaran kulit helium pada bintang massive tahap persamaan (}}}{\cf1 5.114}{\cf0 ) tidaklah menuju penyempurnaan. Kelanggengan adalah sumber utama di bumi. Pembakaran kulit helium yang juga menyumbang sintesis fluorin dengan tahap (gbr. }{\cf1 5.29}{\cf0 ){\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan proton yang disuplai oleh reaksi{\line }}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.29}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 LEDAKAN PEMBAKARAN HELIUM HIDORGEN}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Jika pencampuran dari beberapa inti yang berbeda biasanya reaksi melibatkan bahan bakar inti dengan hambatan coulomb yang paling kecil, akan dihitung energi total inti yang dihasilkan dan nukleosintesis. Diasumsikan level pembakaran yang ditandai dengan konsumsi suatu bahan bakar, misalnya helium atau hidrogen. Situasi yang menarik muncul akan tetapi jika suhu bintang cukup besar untuk dua tipe yang berbeda dari bahan bakar sebagai contoh, hidrogen dan helium, untuk dibakar pada lokasi yang sama. Pembakaran dari percampuran (Hidrogen dan helium) bahan bakar pada suhu ekses dari perkiraan yang jauh. ( . Pada beberapa hal suhu tinggi ditunjukkan memiliki sebuah pengaruh yang sangat sensitive pada nukleosintesis. Di antaranya adalah reaksi fotodisintegrasi dan tempat untuk tetesan proton, akan mengubah sifat nukleosintesis secara keseluruhan.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Nukleosintesis dalam pembakaran hidrogen helium pada suhu yang tertinggi melibatkan banyak proses inti dan sangatlah kompleks. Peningkatan suhu urutan reaksi tertentu mengubah inti dari area rantai HCNO mendekati range massa A=}}}{\cf1 20}{\cf0 -} {\cf1 21.}{\cf0 Kedua, dengan menampilkan rangkaian penghitungan untuk sejumlah perbedaaan suhu yang tetap, akan diselidiki nukleosintesis antara kelompok inti stabil dan tetesan proton. Perhatian adalah skala waktu nukleosintesis. Inti yang terberat disintesis (akhir nukleosintesis) dan ketergantungan dari kecepatan pembangkitan energi yang dihasilkan pada komposisi awal yang diperkirakan.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 BREAKOUT DARI RANTAI HCNO}}}{\line

}{\f1 {\fs20 {\cf0 Untuk suhu bintang , material yang sangat kecil hilang dari kerja dari rantai panas dan dingin CNO (Bab }}}{\cf1 5.12}{\cf0 dan Bab }{\cf1 5.21}{\cf0 ) Ini dijelaskan bahwa inti yang terbuat disintesis dalam CNO dan rantai HCNO adalah dan . Seperti dapat dilihat dari gambar }{\cf1 5.9d}{\cf0 dan }{\cf1 5.22}{\cf0 a perbandingan pemecahan reaksi B_(p??p?) dari dua isotop sejumlah factor dari dalam range suhu dari rantai CNO dan HCNO dan . Sehingga, baik dan lebih banyak diubah menjadi inti yang lebih ringan dengan reaksi karena reaksi induksi partikel adalah tidak terjadi pada dalam keberadaan dari bahan bakar hidrogen, rantai reaksi di atas adalah secara esensi dekat.} {\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Perubahan situasi secara substansial terjadi pada suhu yang lebih tinggi. Pada , sejumlah tahap reaksi melibatkan reaksi induksi partikel mengubah atau menjadi inti pada area massa Inti ini secara permanent kehilangan katalis untuk rantai HCNO karena tidak ada proses inti bahwa dapat mengubah mereka kembali pada range massa HCNO. Tiga tahap utama dicatat sebagai berikut}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Tahap }}}{\cf1 1}{\cf0 Tahap }{\cf1 2.}{\cf0 Tahap }{\cf1 3.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 14}{\cf0 ?_O (?,p) ?} {\cf1 17}{\cf0 ?_F}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 17}{\cf0 ?_F (?,p) ?}{\cf1 16} {\cf0 ?_O}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 ?}}}{\cf1 16}{\cf0 ?_O (?,?) ?}{\cf1 20}{\cf0 ?_Ne}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Untuk memperoleh sebuah impresi awal, anggap gambar }}}{\cf1 5.34}{\cf0 a menunjukkan rata-rata untuk reaksi, rata-rata reaksi normalisasi kepada . Ini hampir jelas bahwa reaksi rata-rata melebihi reaksi yang mendahului Lebih lanjut, diantara dan rata-rata reaksi lebih kecil daripada yang mendahului reaksi Sehingga reaksi pembentuk akan lebih penting bila dibandingkan reaksi berikutnya, untuk pengaturan skala waktu dari tahap pemecahan reaksi }{\cf1 2}{\cf0 atau }{\cf1 3.}{\cf0 Gambar }{\cf1 5.34}{\cf0 juga menyajikan reaksi rata-rata dari beberapa alternative tahap breakout. Ini dapat dilihat bahwa reaksi rata-rata dari dapat diabaikan dibandingkan rata-rata sainganya yaitu reaksi Persamaan kecepatan reaksi jauh lebih kecil dibandingkan dengan reaksi yang menyertainya, kecuali pada suhu tinggi kecepatan keduanya dapat dibandingkan. Pada reaksi berperan ketika fraksi massa helium secara substansial melebihi fraksi massa hidrogen .{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.34}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.34}{\cf0 b menunjukkan kondisi kerapatan suhu dalam persaingan antara peluruhan dan reaksi inti untuk nuklida yang berperan dalam tiga tahap pecahan, kurva kontinu dan kurva t mewakili keadaan untuk konstanta peluruhan dari dua

proses magnitude yang sama, Dihitung dari persamaan (lihat persamaan (}{\cf1 5.73}{\cf0 ):{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan }}}{\cf1 0}{\cf0 nuklida yang interest dan selanjutnya disebutkan juga hidrogen atau helium, berdasarkan pada tipe reaksi. Peluruhan waktu paruhnya diberikan oleh , dan (Cristian Iliadis }{\cf1 2007}{\cf0 ). Peluruhan melebihi area kearah kiri dan garis putus atau garis penuh, sementara pada sisi sebelah kanan, tangkapan proton sebagai pesaing atau reaksi induksi partikel lebih mungkin terjadi . Terlebih lagi, garis putus-putus pada gambar }{\cf1 5.34}{\cf0 b menunjukkan keadaan sama besarnya antara dan yaitu . Garis putus diperoleh dari persamaan (}{\cf1 3.23}{\cf0 ) dan (} {\cf1 3.45}{\cf0 ).{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan Q . Reaksi mendominasi kurva titik disebelah kiri, sementara disebelah kanan reaksi lain yaitu lebih cepat. Semua kurva pada gambar }}}{\cf1 5.43}{\cf0 b dihitung menggunakan nilai dan Untuk anggapan berikut diasumsikan bahwa dan jumlah terbanyak inti CNO sebagai sebuah hasil dari kerja rantai utama HCNO. (Bab }{\cf1 5.2} {\cf0 .}{\cf1 1}{\cf0 ). Sebuah kerapatan dari dipilih sebagai sebuah perwakilan nilai dan kita yang terutama berminat pada fate dari dan dengan suhu yang perlahan meningkat.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Diasumsikan pecahan reaksi tahap }}}{\cf1 1}{\cf0 (}{\cf1 2}{\cf0 kurva tebal dalam gambar }{\cf1 5.34}{\cf0 b). Pada dengan rantai HCNO berjalan (gbr }{\cf1 5.21}{\cf0 ) dan secara lambat meningkatkan suhu. Garis yang berhubungan dengan keadaan disilangkan pada . Pada suhu ini reaksi menjadi lebih mungkin daripada peluruhan? ??^+ pada ?}{\cf1 19}{\cf0 ?_Ne. Akan tetapi, tidak ada pemecahan dari rantai CNO yang terjadi sebelumnya karena peluruhan? ??^+ pada masih mendominasi dibandingkan dengan reaksi . Perkembangan lebih lanjut suhu, garis yang berhubungan dengan kondisi disilangkan pada . Di luar suhu ini inti hilang dari siklus HCNO karena kerja pecahan tahap }{\cf1 1.} {\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Kemudian pecahan tahap II dan Tahap III (Dashed dan garis putus) gambar }}} {\cf1 5.34}{\cf0 b akan didiskusikan, untuk , nuklida lebih banyak dirombak oleh reaksi daripada oleh peluruhan (dengan rantai HCNO3 mulai bekerja diluar lihat gambar }{\cf1 5.22}{\cf0 b) Pertambahan suhu, yang kita silangkan garisnya masing-masing dengan kondisi suhu pada Di luar titik ini cukuplah penting pada tahap ini karena ini mengandung garis tambahan antara HCNO1 dan HCNO3 (rantai) gb.}{\cf1 5.20}{\cf0 . Dengan kata lain diubah menjadi dengan tahap Akibatnya pada , meningkatkan fraksi inti CNO yang hilang melalui pecahan tahap }{\cf1 1.}{\cf0 Perkembangan lebih lanjut suhu yang kita silangkan pada garis titik, yang didifined oleh kondisi pada suhu . Untuk lebih dipilih dirombak oleh reaksi dan salah satunya di coba untuk mengangggap bahwa tahap breakout }{\cf1 3}{\cf0 mulai untuk mengoperasikan pada titik ini. Ini bukanlah halnya, akan tetapi karena bagian reaksi lebih lambat daripada pesaingnya (gb.}{\cf1 5.34} {\cf0 a). Nilai Q yang lebih rendah dari reaksi Q=}{\cf1 0.600M}{\cf0 eV) memastikan bahwa sebuah keseimbangan dibangun dengan cepat antara kelimpahan dari dan . Pecahan tahap }{\cf1 2}{\cf0 dan }{\cf1 3}{\cf0 harus berlangsung dari keseimbangan kelimpahan itu. Sebagai contoh rata-rata dengan inti hilang dari rantai HCNO melewati tahap pecahan

}{\cf1 3}{\cf0 bergantung pada angka keseimbangan dari inti , diberikan oleh suhu (lihat persamaan (}{\cf1 3.49}{\cf0 )), dan besarnya rata-rata untuk bagian reaksi . Akan tetapi tahap }{\cf1 3}{\cf0 akan berkembang penting untuk suhu yang lebih tinggi. Ini akan ditunjukkan pada subab selanjutnya bahwa pecahan tahap }{\cf1 3}{\cf0 mengerjakan pada (untuk ). Akhirnya, garis yang masing-masing dipasang-pasangkan terhadap kondisi disilangkan pada Di luar titik ini peluruhan melebihi pesaingnya peluruhan . Akibatnya inti hilang dari rantai HCNO sebagai sebuah hasil dari pengerjaan dari pecahan tahap }{\cf1 2.}{\cf0 Secara Qualitatif hasilnya sama diperoleh untuk nilai lain dari kerapatan walaupun garis yang bervariasi disilangkan pada nilai suhu yang berbeda.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Rangkaian penghitungan pada suhu tetap dan kerapatan kita akan kembali memperhatikan kepada nukleosintesis yang hasilnya sesudah pecahan dari rantai HCNO terjadi. Nilai yang mewakili dari dipilih lagi untuk kerapatan . Rngkaian penghitungan angka ditunjukkan lagi pada untuk }}}{\cf1 3}{\cf0 suhu yang berbeda. (t=}{\cf1 0.5}{\cf0 , }{\cf1 10}{\cf0 , dan }{\cf1 1.5}{\cf0 GK) dan hasilnya akan didiskusikan di bawah ini. Dalam rangka menghitung dengan tepat untuk aktivitas inti seperti suhu tinggi, rangkaiannya harus diperluas, secara dramatis, dalam ukuran dibandingkan terhadap penghitungan yang lebih awal. Ini sekarang mengandung nuklida, termasuk semua kestabilan dan kekayaan proton yang tak stabil (akan tetapi proton stabil), susunan inti terhadap elemen palladium. Beberapa proton yang tak stabil (inti) juga termasuk dalam rangka menghitung untuk tahapan tangkapan dua proton termasuk inti di luar dan di dalam tetesan proton. (Bab3.}{\cf1 1.6}{\cf0 ). Kekayaan neutron inti yang tidak stabil tidaklah termasuk pada rangkaian karena mereka tidak dapat disintesis oleh hydrogen atau induksi helium reaksi pada stabil atau kekayaan-kekayaan proton , inti tidak stabil.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Perbedaan nuklida pada jaringan pada rangkaian dirangkai oleh proses inti, termasuk peluruhan , , dan inverse proses semacam reaksi photodisintegrasi dan seterusnya. Untuk komposisi awal, nilai dan diasumsikan. Asumsi ini konsisten dengan hasil yang lebioh awal yang selama perkembangan suhu dari dan adalah kelimpahan terbesar sebagai sebuah hasil dari pengerjaan rantai HCNO. Rangkaian dipecahkan dengan angka sampai sebuah waktu dari t=}}}{\cf1 100}{\cf0 s tercapai. Ini sangatlah lebih pendek durasinya.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Karena ada banyak perbedaan proses inti ambil bagian pada nukleosintesis, ini sangatlah penting untuk memvisualkan bagian nukleosintesis dengan mengenalkan sebuah kuantitas yang disebut integrasi waktu net laju kelimpahan antara }}}{\cf1 2}{\cf0 inti spesifik I dan j.{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Dengan rata-rata bagian perubahan jumlah kerapatan disimpulkan oleh semua proses pengubahan inti I ke j (bab }}}{\cf1 3.13}{\cf0 ). Sebagai contoh jika kita tertarik pada aktifitas inti karena trnsformasi antara dan (gb.}{\cf1 3.4}{\cf0 ) kemudian kita hanya membutuhkan untuk mengambil ke dalam jumlah reaksi tangkapan dan reserve fotodisintegrasi. Sehingga}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 (}}}{\cf1 5.119}{\cf0 )}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Nilai besar dari mengindikasikan sebuah penambahan aktivitas inti antara dua

spesies dan sehingga, membantu dalam identifikasi links yang sangat penting. Ini dari keuntungan untuk mengekspresiakn persamaan (}}}{\cf1 5.118}{\cf0 ) dan (}{\cf1 5.119}{\cf0 ) dalam fraksi mol. lebih dari kerapatan angka. jika kerapatan perubahan selama sintesis inti.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Variasi pada (atau X ) bebas dari kerapatan dan merefleksikannya transformasi inti sebagai titik pada Bab }}}{\cf1 1.5}{\cf0 .}{\cf1 4.}{\cf0 Pada bab ini dan selanjutnya kita akan menganggap sebagian besar kelimpahan murni mengalir yang diintegrasikan melebihi entire durasi dari penghitungan jaringan . Aliran semacam ini mewakili property gross dari sintesis inti, akan tetapi tidak menyatakan gagasan detail pada beberapa ketelitian khusus dalam waktu singkat. Akan tetapi mereka sangatlahsangatlah penting untuk menyediakan sebuah overview melewati nukleosintesis.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Pada A range massa, kita mengambil untuk mayoritas dari reaksi eksperimental rata-rata Angulo et al. (}}}{\cf1 1999}{\cf0 ) dan Iliadis et al (}{\cf1 2001}{\cf0 ). Di atas , akan tetapi , sangatlah sedikit reaksi inti yang telah dihitung secara langsung atau tiodak secara langsung. Untuk sebagain besar reaksi pada area massa selanjutnya, tidak ada alternative akan tetapi untuk menggunakan perkiraaan teori rata-rata. Reaksi mewakili sebuah eksepsi. Kita akan mengambil pada range A>}{\cf1 40}{\cf0 teori rata-rata yang dihitung dengan menggunakan Hawser- Fesback ( model statistic) dari reaksi inti (Bab }{\cf1 2.7}{\cf0 ). Ini adalah scenario sintesis inti yang kita temui yang mempekerjakan secara teoritis lebih dari rata-rata eksperimen untuk mayoritas yang sangat luas dari reaksi pada jaringan. Suatu pemberian khusus bahwa kecuali pada hal yang khusus seperti reaksi rata-rata berdasarkan teori pembawa yang sangatlah lebih besar ketidakpastian dibandingkan terhadap rata-rata pada masukan eksperimental. Seringkali walaupun sulit untuk memberikan sebuah nilai terhadapketidaktentuan dari sebuah teori spesifik reaksi rata-rata.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Saebelum membicarakan hasil reaksi rangkaian penghitungan ini memberikan hasil reaksi rangkaian penghitungan ini memberikan petunjuk terhadap gambar }}}{\cf1 5.35}{\cf0 , menunjukkan tabel nuklida dari ke Sr Garis padat yang adalah tidak stabil dan mempunyai waktu paro tinggal dalam kelebihan dari }{\cf1 10}{\cf0 s. Semua nuklida lain menunjukkan mempunyai waktu yang kurang dari . Pada umumnya, kita harap bagian nukleosintesis, diletakkan di mana antara tetesan dan kelompok bayangan abu-abu inti, dengan lokasi yang pasti didefinisikan oleh kemungkinan relative dari berbagai proses seperti reaksi , photodisintegrasi, peluruhan dan seterusnya. Jika untuk beberapa alasan kelimpahan mengalir mencapai satu bayangan inti abu-abu dan hanya dapat berlangsung dengan sebuah peluruhan lambat . Diduga karena tangkapan proton, ditahan, kemudian nukleosintesis akan secara signifikan ditahan atau dalam hal yang ekstrim mungkin pada penghentian yang bersamaan. Sebagian besar alasan peyingkiran untuk sebuah halangan tangkapan adalah sebuah yang kecil karena proses sebaliknya fotodisintegarsi akan kemudian dengan cepat bergerak memindahkan proton yang baru saja ditambahkan ke dalam target inti. Inti dengan negative atau sedikit positif nilai dan realtif panjang peluruhan waktu paruhnya mnegganti sebagai titik inti yang menunggu dan dibuat oleh lingkaran gb. }{\cf1 5.35}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Menariknya, tetesan proton berjalan sangat dekat dengan kelompok dari bayangan inti kelabu, pada area massa Pada umumnya laju kelimpahan mengalir melewati potensial

tittik tunggu inti dan secara berurutan. Kelambatan peluruhan mungkin akan tetapimenjadi terlewati dengan tangkapan dua proton berikutnya sebagai contoh nilai negative untuk dan Kebolehjadian relative dari dua bagian alternative dan , kemudian akan bergantung pada besarnya kuantitas dan sebagaimana dijelaskan pada bab3.}}}{\cf1 16.}{\cf0 Untuk reaksi berikutnya. Jaringan penghitungan semua dan sebaliknya reaksi rata-rata dihitung dari eksperimen atau secara teori kembali ratarata dengan menggunakan , nilai dari Audi, Wapstra dan Thibault (}{\cf1 2003}{\cf0 ) {\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.35}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Untuk pasar nuklida dengan sebuah segitiga padat pada gambar }}}{\cf1 5.35} {\cf0 baik dan canel dibuka . Pada suhu reaksi bermain lebih sedikit peranan untuk peningkatan hambatan Coulomb pada A>}{\cf1 40}{\cf0 area massa dibandingkan dengan area CNO di mana mereka memberi peningkatan terhadap rantai reaksi. Anggap reaksi sebagai contoh pada , puncak gamow diletakkan pada . Terlebih lagi, anggap bahwa sebuah resonansi fiktif diletakkan pada tengah dari puncak gamow . Reaksi partikel dari peluruhan resonansi ini mempunyai energi Untuk sebuah momentum angular orbital dari partikel tunggal seluaas sejumlah terhadap sebuah nilai dari Ini lebih kecil dari pada tipe sinar}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Parsial luas dan akibatnya kita temukan atau << }}}{\cf1 1.}{\cf0 Dengan kata lain pada suhu yang sangat tinggi partikel seluas meningkat dan mungkin menjadi dapat dibandingkan, atau walaupun berlebih, tipe nilai dari . Sintesis inti pada dan . Aliran kelimpahan, terintegrasi lebih dari sebuah waktu ,disediakan pada gambar }{\cf1 5.36}{\cf0 . Aliran terbesar (itu dengan F ) ditunjukkan sebagai garis panah tebal arah dari panah menyesuaikan terhadapa arah kelimpahan aliran, garis berat tebal mewakilitetesan proton sementara nuklida yang stabil ditunjukkan sebagai bayangan kotak. Pada kondisi tersebut pecahan dari rantai HCNO dihasilkan dengan (tahap }{\cf1 1}{\cf0 : gb.}{\cf1 5.33}{\cf0 ). Setelah awal pecahan tahap reaksi dan peluruhan berubah inti CNO . Ke area Fe-Co. Hasil jaringan mengacu sebagai rapid proton capture, proses. Ulang bahwa energi yang dihasilkan oleh rantai HcNO tidak tergantung suhu, karena dibatasi oleh peluruhan lambat dan (termasuk sebuah inti tertentu dari suhu dan untuk sebuah susunan yang diberikan: lihat gambar }{\cf1 5.24}{\cf0 ).}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Proses rp penting karena mengelilingi peluruhan lambat . Akan ditunjukkandi bawah ini bahwa proses bibit CNO terlalu banyak inti yang lebih berat dapat membawa kedalam sebuah energi rata-rata yang dihasilkan daripada yang diberikan oleh rantai HCNO itu sendiri.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Sebagian besar nukleosintesis semacam ini pada proses rp didefinisikan oleh persaingan antara peluruhan , dan . Selama ledakan, pembakaran, sebuah inti khusus akan ditambah secara progresif lebih banyak proton. Dengan masing-masing penambahan proton, sebuah inti disintesis bahwa diletakkan dekat dengan tetesan proton. Walaupun sebuah isotop mencapai peluruhan lebih dari tangkapan proton lainnya. Proses penambahan proton dan peluruhan mengulangi dirinya sendiri sampai habis dari rangkaian penghitungan. Kebolehjadian peluruhan meningkat dibandingkan dengan dengan tangkapan proton ketika

tetesan proton dicapai. Pertama oleh pencapaian tetesan proton untuk sejumlah neutron yang pas. Satu berpindah dari area stabil dan akan tetapi peluruhan waktu paruhnya menjadi semakin pendek. Walaupun, sebuah peluruhan menjadi lebih seperti tangkapan proton lainnya, bahwa . Kedua inti sesungguhnya pada tetesan proton, setiap definisi nilainya negative, sementara beberapa (tetapi bukan mayoritas) dari inti dekat terhadap tetesan mempunyai nilai Q kecil positif. Dalam kedua hal, photodisintegrasi akan menghalangi penambahan proton lain. Sintesis inti harus berjalan terus dengan sebuah peluruhan , walupun juga kondisi diapllikasikan.}}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Ini juga dapat dilihat bahwa dibawah bagian sintesis inti mencapai sejumlah angka dari inti yang berlokasi di kanan pada tetesan proton dst. Di atas , akan tetapi kelimpahan aliran terbesar tidak mencapai tetesan lagi. Ini adalah konsekuensi dari penurunan tangkapan proton rata-rata seperti peningkatan batas Coulomb. Pengaruh dari peluruhan dan reaksinya mendekati dialamatkan pada permasalahan }}}{\cf1 5.3}{\cf0 . Perubahan dari sebagian besar kelimpahan nuklida ditunjukkan oleh gambar }{\cf1 5.37} {\cf0 a. Hanya sejumlah kecil hydrogen yang dikonsumsi lebih dari sebuah periode dari . Proton yang digunakan untuk memperoleh inti yang lebih berat dengan reaksi tangakapan sementara fusi dari proton menjadi helium dengan rantai reaksi memainkan hanya sebuah aturan kecil di bawh kondisi pembakaran tersebut. Sehingga, kelimpahan helium, tinggal tetap ( konstan). Kelimapahan sampai kira-kira . Untuk pengerjaan dari Sekeliling waktu ini, sebuah fraksi material sangat berpengaruh muncul dari area CNO dengan tahapaan Aliran kelimpahan cepat mencapai Sebagian besar kelimpahan nuklida, pada akhir penghitungan pada area A>}{\cf1 20}{\cf0 adalah Nuklida-nuklida ini memiliki lobarat panjang peluruhan , waktu paruh secara berurutan, walaupunwaktu paruh peluruhan diperkirakan menjadi bagian yang lebih kecil (bab }{\cf1 1.8}{\cf0 .}{\cf1 4}{\cf0 ). Pada waktu yang sama, tangakapan proton rata-rata relative kecil, menghasilkan waktu hidup rata-rata dari secara berurutna untuk kondisi pembakaran diambil dari sini. Nilai selanjutnya sangatlah penting dalam besarnya dibandingkan denagn pembakaran total dan sehingga }{\cf1 3}{\cf0 nuklida itu mewakili titik akhir untuk nukleosintesis.}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 NUKLEOSINTESIS pada T=}}}{\cf1 0.1}{\cf0 GK, dan}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Aliran dan waktu perubahan dari sebagian besar aliran kelimpahan jenis disajikan dalam gb. }}}{\cf1 5.36}{\cf0 dan }{\cf1 5.37}{\cf0 b. Kelimpahan hydrogen berbanding garis miring dengan pertambahan waktu, dengan kelimpahan . Tetap hamper konstan. Pecahan dari amassa CNO menghasilkan melewati baik tahap }{\cf1 1}{\cf0 dan tahap }{\cf1 2.}{\cf0 gb. (}{\cf1 5.33}{\cf0 ). Kenyataannya dan diubah terlalu cepat menjadi dan , secara respektif bahwa pengerjaan dari rantai HCNO tidaklah cerdas{\line }{\line }{\line }}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.37}{\cf0 Perubahan kelimpahan selama pembakaran hidrogen helium pada sebuah suhu konstan (a) T=}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 5}{\cf0 Gk (b) T=}{\cf1 1}{\cf0 ,} {\cf1 0}{\cf0 GK (c) T=}{\cf1 1}{\cf0 ,}{\cf1 5}{\cf0 GK Konstanta kerapatan yang sama dan komposisi awal digunakan untuk ketiganya. Hasilnya disimpulkan dari rangkaian reaksi angka yang sama yang disajikan dalam gambar }{\cf1 5.36{\line }{\line

}}{\line }{\f1 {\fs20 {\cf0 Gambar }}}{\cf1 5.36}{\cf0 Hasil angka dari rangkaian penghitungan reaksi untuk pembakaran helium hidrogen pada suhu konstan T=}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 5}{\cf0 GK (atas) } {\cf1 1}{\cf0 ,}{\cf1 0}{\cf0 GK (tengah) dan }{\cf1 1}{\cf0 ,}{\cf1 5}{\cf0 GK (bawah) dengan konstanta kerapatan yang sama ?=?}{\cf1 10}{\cf0 ?^}{\cf1 4}{\cf0 g??cm?^}{\cf1 3}{\cf0 dan komposisi awal digunakan untuk menghitung. Rangkaian reaksi terdiri dari nuklida yang ditunjukkan sebagai kotak, panahnya mewakili jaring ( maju dikurangi mundur) aliran kelimpahan, terintegrasi melebihi keseluruhan komputasi waktu. t=}{\cf1 100.}{\cf0 Tebalnya panah menunjukkan the strongest time-integrated net flow, F^max?F_ij>}{\cf1 0} {\cf0 ,}{\cf1 1F}{\cf0 ^Max dengan F^Max bersesuaian terhadap reaksi dengan aliran maksimum. PAnah tipis menggambarkan aliran yang lebih lemah oleh sebuah orde magnitudes ? (F?^max?F_ij>}{\cf1 0}{\cf0 ,}{\cf1 1F}{\cf0 ^Max). Kuncinya menandakan jenis reaksi yang diwakili dengan panah khusus. Garis yang lebih tebal marks the proton dripline ( Audi, Wapstra dan Thibault }{\cf1 2003}{\cf0 ). Nuklida stabil ditunjukkan oleh kotak yang berbayangan. Nuklida umum dapat diidentifikasi dari simbol elemen ( Sumbu vertikal) dan jumlah neutron(sumbu horizontal).{\line }}}}}}}

Anda mungkin juga menyukai