=
f i
mi f i
x
) . (
Iksa-2010
Kelebihan Rata-rata Aritmatika
Perhitungannya familiar dan jelas
Setiap set data hanya memiliki satu
buah nilai rata-rata
Dapat digunakan untuk membandingkan
beberapa buah set data
Iksa-2010
Kelemahan Rata-rata Aritmatika
Dipengaruhi oleh nilai ekstrim
Tidak dapat dioperasikan, bila terdapat
open-ended class group
Iksa-2010
Median
Median merupakan sebuah nilai tunggal
dari sebuah data set yang mengukur titik
tengah data setelah data dibuat dalam
bentuk array
Separuh pengamatan terletak sebelum
titik tengah, dan separuh sisanya
terletak sesudah titik tengah
Iksa-2010
Data Tidak Terkelompok
Tentukan posisi median terlebih dahulu
Posisi median terletak pada : (n+1)/2 dari
seluruh urutan data
Nilai median adalah nilai pengamatan pada
posisi median
Bila jumlah pengamatan genap, maka nilai
median merupakan pembagian dari dua
pengamatan di titik tengah tersebut dibagi dua.
Iksa-2010
Data Terkelompok
Langkah perhitungan median untuk data
terkelompok :
Tentukan posisi median
Buat frekuensi kumulatifnya untuk
menentukan kelas di mana median terdapat
Tentukan besarnya interval kelas
Hitung median dengan menggunakan
formula median
Iksa-2010
( ) | |
m
L w
m
f
F n
m +
|
|
|
.
|
\
|
+ +
=
) 1 ( 2 / 1
~
m = median sampel
n = total observasi (jumlah item)
F = jumlah frekuensi tiap kelas sampai dengan
kelas sebelum median (kelas median tidak
termasuk)
fm = Frekuensi kelas median
w = lebar interval kelas
Lm = Batas bawah dari kelas yang mengandung
median
Iksa-2010
Kelebihan Median
Nilai ekstrim tidak berpengaruh terhadap
perhitungan
Mudah dimengerti dan mudah pula untuk
dihitung
Dapat diaplikasikan meskipun terdapat
open-ended class group (kecuali bila
median terdapat dalam kelas tersebut)
Dapat diterapkan pada data kualitatif
Iksa-2010
Kelemahan Median
Karena median merupakan titik tengah data
array, maka distribusi data harus diurutkan
terlebih dahulu. Akan menyulitkan bila
melakukan hal ini untuk data yang besar, tanpa
bantuan komputer
Untuk mengestimasi pemusatan data,
penggunaan rata-rata hitung akan lebih mudah
diaplikasikan dibandingkan dengan median
Iksa-2010
Modus
Modus adalah nilai observasi yang memiliki
frekuensi terbesar atau nilai observasi yang
paling sering muncul dalam sebuah data set
Terdapat resiko menggunakan ukuran modus
dari data tidak terkelompok, terutama bila
dalam distribusi data diketahui bahwa rata-rata
hitungnya bernilai jauh di bawah modusnya
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah benar
nilai modus mencerminkan ukuran pemusatan
distribusi data tersebut?
Iksa-2010
Data Tidak Terkelompok
19 12 6 4 1
15 8 6 4 1
15 7 5 2 0
15 7 5 2 0
Observasi
Iksa-2010
Data Terkelompok
Mod = Lmo + [ d
1
/ (d
1
+ d
2
) ] w
Lmo = Batas bawah kelas yg mengandung
modus
w = interval kelas
d
1
= selisih frek kelas modus dgn frek kelas
sebelumnya
d
2
= selisih frek kelas modus dgn kelas
sesudahnya
Iksa-2010
Kelebihan Modus
Dapat digunakan untuk data kualitatif
Tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim
Dapat diaplikasikan untuk data yang
memiliki
open ended class group
Iksa-2010
Rata-rata Ukur
Umumnya untuk menghitung nilai data
yang tidak merata
Dapat digunakan untuk mencari rata-
rata pertumbuhan
Iksa-2010
Data Tidak Terkelompok
Gm = anti log Gm
N
Xi
Gm
log
log
=
Iksa-2010
Data Terkelompok
Gm = antilog Gm
=
fi
mi fi
LogGm
) log . (
Iksa-2010
Kuartil, Desil, dan Persentil
Kuartil
Bila sekelompok data yang berjumlah minimum 4
unit (n 4) dan telah diurutkan dari nilai terkecil
sampai terbesar. Bila kelompok data tersebut dibagi
dalam 4 bagian yang sama besar, maka setiap bagian
dinyatakan sebagai Q
1
, Q
2
, dan Q
3
Iksa-2010
Data Tidak Terkelompok
i = 1,2,3,dan 4
4
) 1 ( +
=
n i
nilaike Qi
Iksa-2010
(
(
+ =
fq
fi in
c Lo Qi
* ) ( 4 /
Data Terkelompok
Lo = Tepi bawah kelas kuartil
C = interval kelas
(f
i
)* = jlh frek kelas sampai sebelum kelas kuartil
n = jumlah seluruh frekuensi
f
q
= frekuensi kelas kuartil
i = kuartil ke i (1,2,3)
Iksa-2010
Desil
Bila sekelompok data yang berjumlah minimum 10
unit (n 10) dan telah diurutkan dari nilai terkecil
sampai terbesar. Bila kelompok data tersebut dibagi
dalam 10 bagian yang sama besar, maka setiap
Bagian dinyatakan sebagai D
1
, D
2
, sampai dengan
D
9
Iksa-2010
Data Tidak Terkelompok
i = 1,2,3,, 9
10
) 1 ( +
=
n i
nilaike Di
Iksa-2010
(
(
+ =
fd
fi in
c Lo Di
* ) ( 10 /
Data Terkelompok
Lo = Tepi bawah kelas desil
C = interval kelas
(f
i
)* = jlh frek kelas sampai sebelum kelas desil
n = jumlah seluruh frekuensi
f
d
= frekuensi kelas desil
i = desil ke i (1,2,.,9)
Iksa-2010
Persentil
Bila sekelompok data yang berjumlah minimum 100
unit (n 100) dan telah diurutkan dari nilai terkecil
sampai terbesar. Bila kelompok data tersebut dibagi
dalam 100 bagian yang sama besar, maka setiap
Bagian dinyatakan sebagai P
1
, P
2
, sampai dengan
P
99
Iksa-2010
Data Tidak Terkelompok
i = 1,2,3,, 99
100
) 1 ( +
=
n i
nilaike Pi
Iksa-2010
(
(
+ =
fp
fi in
c Lo Pi
* ) ( 100 /
Data Terkelompok
Lo = Tepi bawah kelas desil
C = interval kelas
(f
i
)* = jlh frek kelas sampai sebelum kelas persentil
n = jumlah seluruh frekuensi
f
q
= frekuensi kelas persentil
i = desil ke i (1,2,.,99)