diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen SDM semester padat dengan dosen pengempu mata kuliah Drs. Bambang Darmawan, MM
PROGRAM PENDIDIKAN PRODUKSI PERANCANGAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2011
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection a. Persiapan b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment c. Seleksi tenaga kerja / Selection 2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation 3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
1.
a.
Persiapan
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap
awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi
2.
3.
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
Sumber :
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/01/pengertian-manajemensumber-daya.html http://organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajemen_sumb er_daya_manusia_sdm_ilmu_ekonomi_manajemen_manajer_msdm
PERENCANAAN SDM
PERENCANAAN SDM
Perencanaan SDM awal difokuskan pada peramalan kebutuhan SDM di
masa depan serta cara pencapaian tujuannya dan implementasi programprogram, yang kemudian berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program saat diperlukan. Dalam pelaksanaannya, perencanaan SDM harus disesuaikan dengan strategi tertentu agar tujuan utama perencanaan yaitu memfasilitasi keefektifan
PERENCANAAN SDM
Langkah-langkah atau strategi yang harus dibuat untuk menunjang
7. Analisa Jabatan
8. Pendesainan pekerjaan 9. Penstrukturan organisasional 10.Sistem informasi sumber daya manusia
penempatan). 2. Kegiatan Memperkiraan Supply & Demand SDM (mutasi, promosi, pensiun, mengundurkan diri, PHK) 3. Kegiatan Meningkatkan Mutu SDM (dg diklat, training, pengembangan). 4. Kegiatan Evaluasi Kondisi SDM ( dg penilaian prestasi kerja)
Mengoptimalkan SDM yg sudah ada Memperkirakan kebutuhan SDM masa yAng akan datang Memberikan gambaran situasi pasar kerja yang tepat Sebagai dasar penyusunan program - program SDM
Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan.
a. b. c. d.
Jumlah karyawan yang ada Berbagai kualifikasinya Masa kerja masing-masing karyawan Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti Bakat yang masih perlu dikembangkan Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas pekerjaan
e. f.
Hasil inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-tugas sekarang, akan tetapi setidaknya berhubungan dengan empat kepentingan di masa depan, yaitu:
a.
Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan jabatan yang lebih tinggi jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan.
b. c.
Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama. Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan.
2.
Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya
3.
Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber
4.
Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan
Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang
6.
Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.
Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi
jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya.
b.
program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam perusahaan. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah
pengadaan karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada
demi peningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun program kerja yang realistik.
8. Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk
mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima (recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan lain yang memerlukan sumber daya manusia.
Peramalan Kebutuhan
Perencanaan Program
PERAMALAN KEBUTUHAN
1. Kondisi Eksternal yang meliputi: a. Ekonomi dan Sosial Politik b. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah c. Penduduk dan Angkata Kerja d. Pasar dan Angkatan Kerja e. Perkembangan Teknologi
PERAMALAN KEBUTUHAN
3. Ketersediaan SDM di masa mendatang yang dapat diprediksi melalui: a. Inventarisasi bakat yang ada saat ini b. Prakiraan pengurangan pegawai c. Prakiraan perpindahan dan pengembangan d. Pengaruh pasca program SDM. 4. Prakiraan kebutuhan SDM.
PERENCANAAN PROGRAM
1. Planning
planning is the process of setting goals and deciding best way to achieve
them 2. Manajemen Kinerja a. Hal-hal yang berkaitan dengan keorganisasian seperti aktifitas kerja, hubungan kerja, tanggung jawab kerja, standar kerja, dan kualitas kehidupan kerja. b. Penilaian kinerja yang terdiri dari perencanaan dan tujuan kinerja,
PERENCANAAN PROGRAM
3. Manajemen Karir 1. Sistem dan kebijakan perusahaan yang terdiri dari rekrutmen, seleksi dan penempatan, promosi dan transfer, diklat dan pengembangan serta pemberhentian atau pensiun. 2. Suksesi Manajemen yang meliputi kajian individu, persyaratan posisi, Peta pergantian tempat, rencana penggantian ( Suksesi ) dan perjalanan kemajuan karier. 3. Kesempatan berkarier yang meliputi syarat jabatan, pola karier dan komunikasi karier. 4. Rencana karier individu yang terdiri atas analisisis diri sendiri, rencana karier perorangan dan rencana aksi pengembangan perorangan.
PERMASALAHAN SDM
Beberapa Permasalahan Perencanaan SDM
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Kemampuan perusahaan
Perubahan konsumen Perkembangan teknologi Perubahan angkatan kerja Kebijakan pemerintah Perilaku pesaing
TEKNIK DELPHI
Teknik ini menggunakan keahlian sekelompok orang (biasanya
manajer).
Para perencana di departemen SDM dalam hal ini berfungsi sebagai penengah, menyimpulkan berbagai pendapat dan melaporkan
TEKNIK EKSTRAPOLASI
Teknik ekstrapolasi ini mendasarkan diri pada tingkat
perubahan atau kecenderungan pada masa lalu untuk membuat proyeksi dimasa yang akan datang. Penggunaan teknik ekstrapolasi berangkat dari pemikiran bahwa kehidupan organisasi merupakan suatu yang berulang (kontinum). Teknik ini akan mempunyai keabsahan (Validitasi) yang tinggi bila menggunakan asumsi Cateris Paribus.
TEKNIK INDEKSASI
Indeksasi adalah teknik estimasi kebutuhan SDM di masa yang akan datang
Contoh klasik teknik ini : rasio antara karyawan produksi dengan hasil penjualan.
Sebagai contoh, para perencana bisa menyimpulkan bahwa setiap sepuluh juta rupiah
kenaikan penjualan, departemen produksi memerlukan satu tambahan karyawan baru. teknik ini mengasumsikan penyebab-penyebab permintaan tetap sama dari waktu ke waktu.
namun hasilnya lebih akurat untuk jangka panjang ,karena teknik ini
mempertimbangkan perubahan bergesarnya tuntutan terhadap kebutuhan SDM.
Rothwell (1995), Menawarkan suatu teknik perencanaan SDM yang meliputi tahap :
a. b.
Investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, organisasional; Forecasting atau permalan atas ketersediaan supply dan demand SDM saat ini dan masa depan;
c. d.
Perencanaan bagi rekrutmen, pelatihan, promosi, dan lain-lain; Utilisasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan feedback bagi proses awal. Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam merencanakan SDM adalah dengan action-driven, yang memudahkan organisasi untuk memfokuskan bagian tertentu dengan lebih akurat atau skills-need, daripada melakukan penghitungan numerik dengan angka yang besar untuk seluruh bagian organisasi.
SUMBER
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-dayamanusia.html http://angel.crysta-corp.com/?p=25
http://www.slideshare.net/bowo70/perencanaan-sdmpresentation/download
REKRUTMEN
Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar sekolah sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam
Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Sebagai akibatnya rekrutmen tidak hanya menarik simpati atau
REKRUTMEN
Rekrutmen dimaksudkan untuk mendapatkan calon karyawan yang memenuhi syarat . Oleh karena i tu proses rekrutmen hendaknya per lu memperhatikan sumber-sumber yang dapat dijadikan wahananya, yaitu meliputi
Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997) sumber-sumber dan metode tersebut adalah:
REKRUTMEN
a. Sumber internal Sumber-sumber internal meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau dirotasi tugasnya, serta
mantan karyawan yang bisa dikaryakan dan dipanggil kembali. Adapun metode
yang dapat digunakan adalah dengan menempelkan pemberitahuan pada papan pengumuman, pengumuman lisan, penelitian riwayat kerja karyawan (personnel records), penelitian daftar promosi berdasarkan kinerja, melakukan pemeringkatan dari kegiatan penilaian, melakukan pengecekan daftar senioritas, dan melihat daftar yang dibuat menurut ketrampilan pada Sistem Informasi Sumber Daya Manusia perusahaan. Itu semua dapat dilakukan dengan membuat job posting dan
REKRUTMEN
b. Sumber eksternal Adalah sumber untuk mendapatkan karyawan dari luar perusahaan yang memiliki bobot atau klasifikasi tertentu. Sumber yang dapat dilakukan adalah dengan
program referal karyawan, yaitu iklan secara lisan; walk-in apllicant, dimana sejumlah
pelamar mencalonkan diri dengan mendatangi langsung biro-biro tenaga kerja, melalui perusahaan lain, melalui biro biro bantuan sementara, melalui asosiasi dan serikat dagang, sekolah, WNA (Warga Negara Aasing). Adapun metode yang dapat digunakan adalah melalui iklan radio dan televisi, iklan di koran dan jurnal prdagangan, computerized service listings, akuisisi dan merger, open house, rekrutmen berdasarkan kontrak (contract recruiting), Contingent Workforce Recruiting
REKRUTMEN
Selain melalui metode yang telah disebutkan oleh Randall S. Schuler dan Susan E. Jacson tersebut, Sondang P. Siagian (1999) juga menambahkan berbagai sumber metode yaitu melalui perusahaan pencari tenaga kerja profesional, organisasi profesi, dan balai latihan kerja milik pemerintah.
TUJUAN REKRUTMEN
Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan sebanyak mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sekolah. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar.
PROSES REKRUTMEN
External Environment
Internal Environment Perencanaan SDM Alternatif rekrutmen
Rekrutmen
Sumber internal Sumber external Metode external Para calon kary/t.kerja yang terekrut
Metode internal
METODE REKRUTMEN
REKRUTMEN INTERNAL 1. 2. 3. 4. 5. Penataran/upgrading Pemindahan/mutasi Pengangkatan (promosi) Penempatan pekerjaan mll bulletin/papan Inventarisasi keahlian pengumuman
REKRUTMEN INTERNAL
Keuntungan Rekrutmen Internal
1. Biaya relatif murah, karena tidak perlu proses seleksi seperti rekrutmen external.
2.
3. 4. 5.
Organisasi mengetahui pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang kosong.
Pekerja memiliki motivasi yang tinggi krn mengetahui kemungkinan peningkatan Pengembangan karier jelas Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan kebiasaan
organisasi.
METODE REKRUTMEN
REKRUTMEN EKSTERNAL 1. 2. Media :koran,jurnal perdagangan,radio,TV Badan penyalur tenaga kerja a. Pemerintah
b. Swasta 3. 4. 5. Lembaga pendidikan :mahasiswa magang, iklan kampus Organisasi karyawan Organisasi profesi
6.
7. 8.
Rekomendasi karyawan
Open house/Job Fairs Online
REKRUTMEN EKSTERNAL
Keuntungan Rekrutmen Eksternal 1. 2. Memiliki gagasan dan pendekatan baru Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman 3. Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang.
SELEKSI
Proses seleksi merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia.
Menurut Umi Sukamti (1989:153) Mendefinisikan seleksi sebagai suatu proses penetapan pelamar yang mana diantara mereka direkrut dengan melalui pertimbangan persyaratan-persyaratan untuk dapat diterima dalam melakukan pekerjaan dengan baik.
Sedangkan menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997) seleksi adalah proses mendapatkan dan mempergunakan informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa yang seharusnya diterima menduduki posisi jangka pendek dan jangka panjang
SELEKSI
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa seleksi merupakan salah satu cara yang di lakukan organisasi atau perusahaan
SELEKSI
menurut Sondang P. Siagian (1999:133), ) ada empat macam tantangan yang perlu diperhatikan dan dihadapi oleh para petugas seleksi dalam menentukan jenis dan langkah-langkah dalam proses seleksi, yaitu: penawaran tenaga kerja, tantangan etis, tantangan organisasional, dan
SELEKSI
Lebih lanjut (Sondang P. Siagian, 1999:133) menjelaskan bahwa langkahlangkah dalam proses seleksi minimal ada delapan langkah, yaitu: 1. 2. penerimaan surat lamaran, penyelenggaraan ujian,
3.
4. 5.
wawancara seleksi,
pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensinya, evaluasi kesehatan,
6.
7. 8.
PROSES SELEKSI
Pelamar terekrut
Wawancara awal
Review resume/ lamaran Test Wawancara kerja Cek latar belakang Pelamar Yang ditolak
Keputusan Seleksi
Pemeriksaan fisik
Individu dipekerjakan
SELEKSI
Faktor lingkungan yang mempengaruhi proses seleksi : 1. Fungsi SDM lain: spt standar kompensasi, 2. Pertimbangan hukum :persentase wanita,non diskriminasi, peraturan tenaga kerja 3. Waktu yang dimiliki untuk mengambil keputusan (pendek,waktu panjang) 4. Hirarki organisasi 5. Tipe organisasi: pemerintah,swasta,LSM 6. Kwalitas pelamar
c. Human Original
Cara pandang seperti ini dalam proses rekrutmen dan seleksi hanya akan
mencari dan memilih orang yang belum berpengalaman sama sekali, tidak mesti pintar yang penting bisa dibina, diarahkan dan dibentuk melalui upgreding SDM sekolah.
1. Sistem langsung
2. Sistem tidak langsung
SISTEM LANGSUNG
Sistem rekutmen dan seleksi semacam ini adalah sistem yang menerima secara langsung terhadap seorang tenaga baru dengan langsung memberikannya SK dari pimpinan tertinggi atau yang bertangung jawab. Adapun bentukbentuknya dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Pemupukan ekternal b. Pemupukan internal c. Bentuk terbuka d. Bentuk tertutup
SUMBER
http://journal.uii.ac.id/index.php/JPI/article/viewFile/188/177 http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/05/pengertian-prosedur-dansistem.html
PELATIHAN (TRAINING)
Tujuan: Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan
PENGERTIAN
Merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kerja. (Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja
PENGERTIAN
PENGERTIAN
TUJUAN
Tujuan Pelatihan Adalah Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan memastikan teknologi. bahwa Melalui setiap pelatihan, pelatih secara (trainer) efektif individu dapat menggunakan teknologi-teknologi baru.
MANFAAT
Manfaat Pelatihan Adalah Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas Mengurangi waktu belajar yang diperlukan setiap individu mencapai standard-standar kinerja yang dapat diterima Menciptakan sikap, loyalitas, kerja sama yang lebih menguntungkan Memenuhi persyaratan-persyaratan perencanaan sumber daya manusia Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja Membantu setiap individu dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka untuk
PENGEMBANGAN (DEVELOPMENT)
Tujuan: Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan
PENGERTIAN
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan,
PENGERTIAN
Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan dan keahhan individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang. Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu peningkatan kemampuan individu untuk mengantisipai perubahan yang mungkin terrjadi tanpa direncanakan(unplened change) atau perubahan yang direncanakan (planed change). (Syafaruddin:200 1:2 17).
PEMBAHASAN
PANDANGAN AHLI
Menurut Mariot Tua Efendi H (2002), Latihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai. Lain lagi dengan Sjafri Mangkuprawira (2004), pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar.
PANDANGAN AHLI
Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategor pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen. (Decenzo&Robbins:1999:230): Metode praktis (on the job training) Teknik-teknik presentasi informasi dan metodemetode simulasi (off the job training)
GEJALA PEMICU
Terdapat beberapa fenomena organisasional yang dapat dikategorikan sebagai gejala pemicu munculnya kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Tidak tercapainya standar pencapaian kerja, karyawan tidak mampu melaksanakan tugasnya, karyawan tidak produktif, tingkat penjualan menurun, tingkat keuntungan menurun adalah beberapa contoh gelaja-gejala yang umum terjadi daam organisasi. Gejala yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut menurut Blanchard and Huszczo (1986) mencontohkan terdapat tujuh gejala utama dalam organisasi yang membutuhkan penanganan yaitu : Low productivity; High absenteeism; High turnover; Low employee morale; High grievances; Strike; Low profitability.
Terdapa banyak pendekatan untuk pelatlian. Menurut (Simamora:2006 :278) ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan: Pelatihan Keahlian. Pelatihan Ulang. Pelatihan Lintas Fungsional. Pelatihan Tim. Pelatihan Kreatifitas.
Pelatihan Keahlian.
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
Pelatihan Ulang
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan. Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubahubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training) melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
Pelatihan Kreatifitas
Pelatihan kreatifitas(creativitas training) berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan biaya dan kelaikan.
Pelatihan Tim
Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok Individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
Menurut (Gomes:2003:204) terdapat paling kurang tiga tahapan utama dalam pelatihan dan pengembangan, yakni: penentuan kebutuhan pelatihan, desain program pelatihan, evaluasi program pelatihan. Penentuan kebutuhan pelatihan (assessing training needs) Mendesain program pelatihan (desaigning a training program) Evaluasi efektifitas program (evaluating training program effectivenees)
Adalah lebih sulit untuk menilai kebutuhan-kebutuhan pelatihan bagi para pekerja yang ada daripada mengorientasikan para pegawai yang baru. Dari satu segi kedua-duanya sama. Tujuan penentuan kebutuhan pelatihan ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan guna mengetahui dan atau/menentukan apakah perlu atau
Sebenarnya persoalan performansi bisa disiasati melalui perubahan dalam system feedback, seleksi atau imbalan, dan juga melalui pelatihan. Atau akan Iebih mudah dengan melakukan pemecatan terhadap pegawai selama masa percobaannya. Jika pelatihan merupakan Solusi terbaik maka para manajer atau supervisor harus memutuskan program pelatihan yang tepat yang harus dijalankan. Ada dua metode dan pririsip bagi pelatihan: a. Metode pelatihan.
Supaya efektif, pelatihan harus merupakan suatu solusi yang tepat bagi permasalahan organisasi, yakni bahwa pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan keterampilan. Untuk meningkatkan usaha belajarnya,para pekerja harus menyadari perlunya perolheanb informasi baru atau mempelajari keterampilan-keterampilan baru, dan
SUMBER
1. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CDgQFjAF&url=http%3A%2F%2Fadypato.files.word press.com%2F2010%2F10%2Fpresentasi-manajemensdm.ppt&rct=j&q=pelatihan%20dan%20pengembangan%20sdm&ei=ro8-TsXdEcOtrAeXxz6Dw&usg=AFQjCNHKQRpGbLIvOE2e1TaaVPZsqjFmnw&cad=rja 2. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fusepmulyana.files. wordpress.com%2F2008%2F08%2Fpelatihan-dan-pengembangansdm.ppt&rct=j&q=pelatihan%20dan%20pengembangan%20sdm&ei=ro8-TsXdEcOtrAeXxz6Dw&usg=AFQjCNEdn1ZScvtYhVjzVpqvF1Qzkjdzsg&cad=rja 3. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/pelatihan-dan-pengembangan-sumber-daya-manusia/
KOMPENSASI
PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.
PENGERTIAN KOMPENSASI
Menurut J. Long (1998:8) dalam bukunya Compensation in Canada mendefinisikan sistem kompensasi adalah bagian (parsial) dari sistem reward yang hanya berkaitan dengan bagian ekonomi, namun demikian sejak adanya keyakinan bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh sistem dalam spektrum yang lebih luas maka sistem kompensasi tidak
PENGERTIAN KOMPENSASI
Dua jenis reward menurut J. Long (1998:8) : 1. Ekstrinsik kompensasi
yang memuaskan kebutuhan dasar untuk survival dan security dan juga kebutuhan sosial dan
pengakuan. Pemuasan ini diperoleh ari faktor-faktor yang ada di sekeliling para karyawan di sekitar pekerjaannya, misalnya : upah, pengawasan, co worker dan keadaan kerja. 2. Intrinsik kompensasi yang memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya untuk kebanggaan, penghargaan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diperoleh dari faktor-faktor yang melekat dalam pekerjaan karyawan itu, seperti tantangan karyawan atau interest suatu pekerjaan yang diberikan, tingkatan keragaman/variasi dalam pekerjaan, adanya umpan balik, dan otoritas pengambilan keputusan dalam pekerjaan serta signifikansi makna pekerjaan bagi nilai-nilai organisasional.
PENGERTIAN KOMPENSASI
Cascio (1993 ; 225) menyatakan bahwa kompensasi itu terbagi menjadi dua, terdapat kompensasi langsung maupun kompensasi tidak
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2003, p.114-118).
PENJELASAN KOMPENSASI
Besarnya kompensasi yang diterima karyawan mencerminkan jabatan, status, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Apabila kompensasi yang diterima karyawan semakin besar, berarti
PENJELASAN KOMPENSASI
Menurut Robbin (1997) menyatakan bahwa program kompensasi yang efektif harus
DAMPAK-DAMPAK KOMPENSASI
Kompensasi yang baik akan memberi beberapa efek positif pada organisasi / perusahaan sebagai berikut di bawah ini : 1. Mendapatkan karyawan berkualitas baik 2. Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang 3. Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada 4. Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya 5. Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / kompetitor
PENGELOMPOKKAN KOMPENSASI
Secara garis besar program kompensasi dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan bentuk kompensasi dan cara
pemberiannya.
1. Berdasarkan bentuknya, kompensasi dibagai atas kompensasi finansial (financial compensastion) dan kompensasi non finansial (non
financial compensation).
2. Menurut cara pemberiaannya kompensasi dapat dibagi dua, yaitu kompensasi langsung (direct compensation) dan kompensasi tidak langsung (indirect compensation).
Bentuk Kompensasi
1. Kompensasi Financial. a. Kompensasi finansial langsung terdiri atas bayaran (pay) yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, atau komisi. b. kompensasi finansial tidak langsung yang merupakan tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung. 2. Kompensasi non finansial, merupakan imbalan dalam bentuk kepuasan
seseorang yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan
baik secara fisik atau psikologis dimana orang tersebut bekerja.
JENIS KOMPENSASI
Macam-Macam / Jenis-Jenis Kompensasi Yang Diberikan Pada Karyawan : 1. Imbalan ekstrinsik a. Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misalnya: gaji, upah, honor, bonus, komisi, insentif, upah, dll b. Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap contohnya seperti : - uang cuti
- uang makan
- uang transportasi / antar jemput - asuransi - jamsostek / jaminan sosial tenaga kerja - uang pensiun - rekreasi - beasiswa melanjutkan kuliah, dsb 2. Imbalan Intrinsik Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain.
KOMPONEN KOMPENSASI
Dalam perkembangannya sistem kompensasi sendiri mempunyai tiga komponen
pokok, yaitu :
a. Upah dasar (based pay), merupakan komponen upah dasar bagi kebanyakan karyawan, dan pada umumnya berdasarkan hitungan waktu, seperti jam, hari, minggu, bulan atau per tahun. b. Upah berdasar kinerja (performance related pay), berkaitan dengan monetary reward dengan basis ukuran atau merupakan upah yang didasarkan pada ukuran kinerja individu, kelompok atau organisasi. c. Upah tidak langsung dikenal sebagai employee benefit keuntungan bagi karyawan terdiri dari barang-barang jasa non cash item atau services yang secara langsung memuaskan sejumlah kebutuhan spesifik karyawan, seperti jaminan keamanan pendapatan (income security) termasuk asuransi jiwa, perlindungan kesehatan termasuk medical & dental plan dan pensiun.
SUMBER
PENGERTIAN PENILAIAN
Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) merupakan salah satu tugas yang paling penting bagi setiap manajer, yang diakui pula bahwa banyak kesulitan dialami dalam menanganinya secara memadai.
Menurut Moh. As'ud (1995:47), prestasi kerja sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
KEGUNAAN PENILAIAN
1. Perbaikan prestasi kerja. 2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
3. Keputusan-keputusan penempatan.
4. Kebutuhan latihan dan pengembangan. 5. Perencanaan dan pengembangan karier. 6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing.
Ukuran-ukuran Prestasi
METODE PENILAIAN
1. Metode penilaian berorientasi masa lalu a. Kelebihan kelebihan dalam hal prestasi kerja yang telah dilakukan dan telah teljadi dan sampai batas tertentu, dapat diukur. b. Kelemahan Kelemahannya adalah bahwa prestasi kerja dimasa lalu tidak dapat diubah, tetapi dengan mengevaluasi prestasi kerja dimasa lalu, maka para karyawan mendapatkan bahan masukan mengenai upaya-upaya mereka untuk memperbaiki prestasi kerja mereka. 2. Metode Penilaian berorientasi masa depan
Rating Scale
Pada metode ini, evaluasi subyektip dilakukan oleh penilaian terhadap prestasi kerja karyawan dengan skala waktu tertentu dari rendah sampai tinggi, dan evaluasi hanya di dasarkan pada pendapat penilai, dimana penilai membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan faktor-faktor (kriteria) yang dianggap penting terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Checklis
Metode penilaian checklist biasanya penilai adalah atasan langsung, dan pada metode ini menggunakan kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan prestasi kerja dan karakter-karakter karyawan, sehingga penilai tinggal memilihnya
yang sangat baik atau sangat jelek di dalam hal pada saat
pelaksanaan kerja. Berbagai peristiwa tersebut dicatat selama peristiwa evaluasi terhadap setiap karyawan. Kemudian peristiwa ini dibagi menjadi beberapa katagori, seperti: pengendalian bahaya keamanan, pengawasan sisa bahan atau pengembangan karyawan. Metode ini sangat berguna untuk bahan masukan kepada karyawan, sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan
keterampilan.
1.
Penilaian diri (self Appraisals):berguna untuk melanjutkan pengembangan diri. Perilaku defensif cenderung tidak terjadi, upaya perbaikan diri cenderung dilaksanakan.
2.
Penilaian psikologis (psychological appraisals): wawancara mendalam, tes-tes psikologis, diskusi dengan atasan langsung, dan review evaluasi-evaluasi lainnya. Tes psikologis: intelektual,
Setiap karyawan dan penilai secara bersama menetapkan tujuantujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan pekerjaan di waktu yang akan datang. Kemudian, dilakukan penilaian bersama. 4. Teknik Pusat penilaian Assessment centers adalah suatu bentuk penilaian karyawan yang distandarisasikan dimana tergantung pada tipe penilaian dan penilai. Bisa wawancara mendalam, test psikologi, diskusi kelompok, simulasi
dsb.
SUMBER
isminurhaeni.staff.fisip.uns.ac.id/files/2011/01/K-7Penilaian-Prestasi2.ppt http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/prestasikerja-penegertian-penilaian.html. http://library.usu.ac.id/download/ft/tkimia-syahrul4.pdf
PENGERTIAN AUDIT
Audit bermakna kegiatan pemeriksaaan terhadap suatu kesatuan ekonomi yang dilakukan seseorang/kelompok lembaga yang independent yang bertujuan untuk mengevaluasi atau mengukur lembaga atau perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan criteria yang ditentukan.
AUDIT SDM
Menurut Gomez-Mejia (200 1 :28), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
baik para manajer menjalankan tugas-tugas yang terkait dengan pengelolaan SDM.
menyeluruh atas berbagai aktivitas pengelolaan SDM dalam perusahaan dan bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut mendukung strategi perusahaan.
Audit SDM mencakup:
Audit Strategi Perusahaan Audit Fungsi SDM Audit Kepatuhan Manajerial Audit Kepuasan Karyawan
Penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independent, berorientasi ke masa depan terhadap :
Merupakan suatu kegiatan penilaian yang sistematis yang dilaksanakan secara objective dan independent
Yang mempunyai orientasi pengujian / penilaian secara independent dan objectif atas tingkat
kewajaran dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan perlindungan keamanan asset perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan internal control yang di tetapkan. Audit ini sendiri dapat dilakukan dalam beberapa situasi, antaranya :
a. b. c. d.
Ketika suatu keinginan spesialist sdm untuk meningkatkan praktik dansistem sdm perusahaan.
Independensi/kebebasan kemahiran jabatan Ruang linglup yang mecakup : pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan efektifitas sistem pengndalian intern perusahaan dan kualitas manjemen dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
4.
praktik personalia
strategi perusahaan lewat wawancara dengan para ekskutif kunci, mempelajari rencana bisnis jangka panjang, dan melakukan peninjauan lingkungan secara sistematis guna mengungkap tren-tren yang berubah.
Departemen SDM harus mengaudit fungsinya, kepatuhan
berikut:
Mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab Menentukan tujuan Meninjau kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan Mengambil sampel arsip sistem informasi SDM untuk menilai apakah kebijakan dan
terselesaikan
KESIMPULAN
Audit SDM di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara
panjang.
SUMBER
1. https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:JK_gzb1