Anda di halaman 1dari 2

Pernikahan itu saudaraku....

Pernikahan itu saudaraku, Adalah alat uji apakah sebagai manusia engkau telah cukup bermutu Karena setelah pasangan dibaringkan, lampu telah dimatikan Tidakkah engkau lihat, bahwa kitapun sangggup menyerupai hewan-hewan Padahal dari hewan saudaraku, manusia cukup mengambi sekadarnya saja Maka yang gelap harus kembali engkau terangkan Yang mati kembali harus dinyalakan Malu harus kembali dikenakan Karena untuk layak disebut sebagai manusia, malu itulah pakaian pertamamu Tapi kadang betapa bersangatan kita ini dalam menjelma serupa hewan Betapa lama pakaian malu itu harus kita tanggalkan Karena sebagai hewan, Engkau akan memandang pasanganmu cuma menjadi sebentuk barang Perasaanmu akan tergantung pada tua dan muda, lama dan baru Dan mengendus cuma kalau nafsu Sedang sebagai manusia, engkau harus mengerti Betapa lama dan baru cuma permainan waktu Waktu memang sanggup membuat yang baru menjadi lama yang muda menjadi tua Tapi waktu tak bisa memaksamu untuk mencintai Cuma pada yang baru dan muda semata Dalam soal jatuh cinta saudaraku, Engkau boleh mengambang di atas waktu Sementara sang waktu memainkan kekuasaannya Dengan melapukkan benda-benda Menggoyahkan yang tegak Mengendorkan yang kencang Melemahkan yang tegang Memutihkan yang legam dan mengosongkan yang isi Engkau masih boleh berada di sini tetap seperti sedia kala sebagai benda Engkau memang boleh dijarah oleh waktu Ia akan serupa api bagi kayu Serupa pohon dililit benalu Tetapi sebagai manusia Ia tak akan sanggup menyentuhmu Maka jika waktu terus menimbuni umurmu dengan bulan dan tahun Sedang merontokkan gigimu, mengaburkan pandangan mu Dan menggerogoti keindahanmu Sesungguhnya ia tidak sedang menguras, melainkan mengisi tidak sedang menuakan, melainkan mematangkan

tidak sedang mematikan, melainkan menghidupkan Jadi, apakah yang bisa diperbuat waktu atasmu? Maka jika pasanganmu kedapatan mulai payah dan tua Itulah saatnya engkau menemukan cinta yang sesungguhnya Engkau menabung sejarah dalam keriput kulitnya Jika pasanganmu mulai rabun dan buta Itulah saatnya engkau melihat keindahan sesungguhnya Begitu indah hingga mata sendiri tak sanggup menanggungnya Ia terpaksa membaginya ke hati Yang bertugas menyimpan dan mengawetkan Menjadi semacam keabadian Di dalam hati itulah saudaraku, engkau akan menemukan jenis cinta Yang tak akan bisa dikalahkan Oleh sekedar lama dan baru tua dan muda indah atau buruk rupa....

Disadur dari puisi "Perkawinan itu Anakku" karya Prie GS Didedikasikan untuk Buya dan Ummi yang mengajarkanku kitab "Uqudulu Jain" yang belum sempat aku amalkan dan pertanggung jawabkan, di Surga kelak kita bersua insya Allah BuyaUmmi.Kalianlah pasangan akhir jaman, dunia dan akhirat.... Adh-Dhaif Al-Faqir Ilallah, Aryumaulina El Hasan

Anda mungkin juga menyukai