Anda di halaman 1dari 35

I

NAKIRAH (Umum) MA RIFAH K Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua: 1) ISIM NAKIRAH atau kata benda bentuk umum atau tak dikenal (tak tentu). 2) ISIM MARIFAH atau kata benda bentuk khusus atau dikenal (tertentu). Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin ( Lam ( ). Sedangkan Isim Marifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-

) di awalnya.
(= sebuah rumah), (= seorang anak)

Contoh Isim Nakirah:

Contoh Isim Marifah:

=( rumah itu),

=( anak itu)

Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Marifah dalam dua buah kalimat di bawah ini:

. = . Itu sebuah rumah. Rumah itu baru. . = . Datang seorang anak. Anak itu sopan.
Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Marifah adalah: 1. ISIM ALAM (Nama). Semua Isim Alam termasuk Isim Marifah, meskipun diantara Isim Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.

Contoh:

(= Ahmad),

(= Ali),

(= Makkah)

2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang.

Contoh:

(= aku, saya),

(= kami, kita),

(= ia, dia)

Isim Dhamir ini kelak akan dibahas tersendiri secara terinci.

Pelajaran Bahasa Arab: Isim Nakirah (Kata I M K K

NAKIRAH (Sebarang) MA RIFAH T Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua: 1. ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu). 2. ISIM MARIFAH atau kata benda dikenal (tertentu). Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin ( Lam ( ). Sedangkan Isim Marifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-

) di awalnya.
(= sebuah rumah) (= seorang anak)

Contoh Isim Nakirah:


Contoh Isim Marifah:

=( rumah itu) =( anak itu) . = . Itu sebuah rumah. Rumah itu baru. . = . Datang seorang anak. Anak itu sopan.

Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Marifah dalam dua buah kalimat di bawah ini:

Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Marifah adalah: 1. ISIM ALAM (Nama). Semua Isim Alam termasuk Isim Marifah, meskipun diantara Isim Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.

Contoh:

(= Ahmad),

(= Ali),

(= Makkah)

2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang.

Contoh:

(= aku, saya),

(= kami, kita),

(= ia, dia)

Isim Dhamir ini kelak akan dibahas tersendiri secara terinci.


Bab Nakirah dan Makrifah


Nakirah adalah Isim yang dapat menerima AL pemberi bekas Marifah, atau Isim yang menempati tempatnya Isim tersebut (dapat menerima AL Marifah).


Selain tersebut (pengertian Isim Nakirah) dinamakan Isim Marifah, yaitu seperti (Isim Dhamir), (Isim Isyarah), ( Isim Alam), ( Isim Mudhaf), ( Isim dg AL marifah) dan ( Isim Maushul). Kalimah Isim/kata benda dibagi menjadi Isim Nakirah (tak tentu) dan I Isim Nakirah Definisi Isim Nakirah adalah: Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang tidak ditentukan. contoh: M (tertentu).


Penuntut telah datang


Tamu telah tiba Ada dua jenis isim Nakirah: (1). Kalimah Isim dapat dipasangi AL dan membekaskan marifah atau menjadikannya tertentu. contoh:


Buku, Laki-laki maka dapat dipasangi AL dan membekaskan Marifah menjadi contoh:


Laki-laki itu pemberani, Buku itu sangat bagus. (2). Kalimah Isim menduduki kedudukan Isim yang dapat dipasangi AL, seperti lafa h pemilik sinonim dengan lafa h pemilik. contoh artinya


seorang yang berilmu telah datang pada contoh ini maksudnya adalah pemilik Ilmu maka lafad adalah isim nakirah yang tak dapat dijodohkan dengan AL, akan tetapi ia menduduki kedudukan Isim yang dapat dipasangi AL pemberi bekas marifah, yaitu lafa h . I M l : Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang

D I M tertentu. contoh:


Enkau seorang yang tulus. A j M : (1). Kalimah Isim tidak dapat dipasangi AL, pun tidak menduduki kedudukan Isim dapat dipasangi AL. Contoh:


Sayyidina Ali telah datang.

(2). Kalimah Isim dapat menerima AL, akan tetapi tidak membekaskan marifat. contoh:


Sayyidina Abbas telah datang. contoh AL pada lafa h tidak berfungsi memarifahkan, karena ia sudah marifah sebab Isim Alam. Mengenai AL jenis ini, Insya-Allah akan diterangkan pada Babnya sendiri. untuk sementara bisa dijadikan rujukan Terjemah Alfiyah Bab Marifat sebab alat Tarif. Isim M ada Tujuh:

1. Isim Dhamir, menurut qaul yg shahih merupakan paling marifahnya dari isim-isim marifah setelah lafazh Jalalah. contoh:


aku, kamu, dia 2. Isim Alam, contoh:


khalid, zainab, makkah 3. Isim Isyarah, contoh:


ini (male), ini (female), ini (jamak) 4. Isim Maushul, contoh:


yang tunggal (lk), yang tunggal (pr), yang jamak(lk/pr) 5. Isim yg dimarifahkan oleh AL, contoh:


kitab itu, siswa itu 6. Isim Mudhaf pada isim marifah, contoh:

.
kitabku baru, perkataan Ali fasih 7. Isim Nakirah Maqshudah (dari sebagian Munada, jika dimaksudkan kepada satu orang tertentu) contoh:


Dhomir Mustatir ada pada sebagian dhomir Rofa. Seperti pada contoh: (ket: = Fiil Amar untuk satu mukhotob, taqdirannya . dan = Fiil Mudhori untuk satu Mutakallim, taqdirannya .dan = Fiil Mudhori untuk Mutakallim Maal hair, taqdirannya . dan = Fiil Mudhori untuk satu Mukhotob, taqdirannya ) Telah dijelaskan pada pelajaran dahulu bahwa dhamir ada dua golongan 1. Isim Dhamir Bariz (mempunyai bentuk lafazh) dan 2. Isim Dhamir Mustatir (tidak mempunyai bentuk lafaz). Dhamir Mustatir ( ) atau dhamir yang tidak berbentuk Lafa h, ada dua macam 1. Wajib Mustatir dan 2. Jaiz Mustatir 1. W j b M

Pengertian dhamir yang Wajib Mustatir adalah: Isim Dhamir Mustatir dimana posisinya tidak bisa digantikan oleh Isim Zhahir pun oleh Isim Dhamir Munfashil. contoh:


aku menunaikan kewajibanku pada keluargaku Contoh pada kalimat diatas, mempunyai Fail (subjek) yang berupa Isim Dhamir Mustatir yang wajib. takdirannya adalah misi nakitnagid asib kadit ini rimahd isisop akam ,(ayas) zhahir semisal lasimes lihsafnum rimahd misi nakitnagid asib kadit uatA . dengan maksud sebagai Failnya, bisa juga dilafalkan demikian, akan tetapi ia bukan Fail tapi sebagai taukid bagi damir mustatir. Isim Dhamir wajib mustatir menempati pada 10 kategori kalimah. lihat tabel berikut :
ISIM DHAMIR WAJIB MUSTATIR NO TEMPAT WAJIB MUSTATIR CONTOH

Fiil Amar untuk satu mufrad (laki-laki)


Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu

Fiil Mudhari yang diawali Hamzah Mudharaah untuk Mutakallim (aku lk/pr)


Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah

Fiil Mudhari yang diawali Nun Mudharaah untuk Mutakallim Maal Ghair (kami lk/pr)


Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik

Fiil Mudhari yang diawali Ta Mudharaah untuk Mukhatab Mufrad (kamu satu laki-laki)


Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki

Isim Fiil Amar


Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu

Isim Fiil Mudhari


maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah

Fiil Taajub


Alangkah indahnya kenyataan ini

Isim Masdar yang menggantikan tugas Fiilnya


Dan kepada kedua orang tua, berbuat baiklah!

Fiil-Fiil Istitsna seperti


Tamu-tamu sudah hadir selain satu orang

10 Perangkat Istitsna semisal


Apa yang dapat menumpahkan darah dengan diiringi sebutan nama Allah, makanlah, selain gigi dan kuku

2. J z M

Pengertian dhamir yang Jaiz Mustatir adalah: Isim Dhamir mustatir dimana posisinya bisa digantikan oleh Isim Zhahir pun oleh Isim Dhamir Munfashil. yaitu kalimah Fiil untuk Mufrad Ghaib (subjek orang ketiga tunggal male) contoh:


Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. kalimah Fiil untuk Mufrad Ghaibah (subjek orang ketiga tunggal female) contoh:


Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan kalimah Isim Fiil Madhi. contoh:


jauh sekali dari kebenaran. Isim Sifat yang murni, semisal Isim Fail. Contoh:


Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka Maka lafa h lafa h terdapat dhamir Mustatir Jai takdirannya adalah tertuju kepada


Dhomir Mustatir ada pada sebagian dhomir Rofa. Seperti pada contoh: (ket: = Fiil Amar untuk satu mukhotob, taqdirannya . dan = Fiil Mudhori untuk satu Mutakallim, taqdirannya .dan = Fiil Mudhori untuk Mutakallim Maal hair, taqdirannya . dan = Fiil Mudhori untuk satu Mukhotob, taqdirannya ) Telah dijelaskan pada pelajaran dahulu bahwa dhamir ada dua golongan 1. Isim Dhamir Bariz (mempunyai bentuk lafazh) dan 2. Isim Dhamir Mustatir (tidak mempunyai bentuk lafaz). Dhamir Mustatir ( ) atau dhamir yang tidak berbentuk Lafazh, ada dua macam 1. Wajib Mustatir dan 2. Jaiz Mustatir 1. W j b M

Pengertian dhamir yang Wajib Mustatir adalah: Isim Dhamir Mustatir dimana posisinya tidak bisa digantikan oleh Isim Zhahir pun oleh Isim Dhamir Munfashil. contoh:


aku menunaikan kewajibanku pada keluargaku Contoh pada kalimat diatas, mempunyai Fail (subjek) yang berupa Isim Dhamir Mustatir yang wajib. takdirannya adalah akam ,(ayas) posisi dhamir ini tidak bisa digantikan isim zhahir semisal . Atau tidak bisa digantikan isim dhamir munfashil semisal dengan maksud sebagai Failnya, bisa juga dilafalkan demikian, akan tetapi ia bukan Fail tapi sebagai taukid bagi damir mustatir. Isim Dhamir wajib mustatir menempati pada 10 kategori kalimah. lihat tabel berikut :
ISIM DHAMIR WAJIB MUSTATIR NO 1 TEMPAT WAJIB MUSTATIR Fiil Amar untuk satu mufrad (laki-laki) CONTOH

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu
2 Fiil Mudhari yang diawali Hamzah Mudharaah untuk Mutakallim (aku lk/pr)


Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah

Fiil Mudhari yang diawali Nun Mudharaah untuk Mutakallim Maal Ghair (kami lk/pr)


Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik

Fiil Mudhari yang diawali Ta Mudharaah untuk Mukhatab Mufrad (kamu satu laki-laki)


Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki

Isim Fiil Amar


Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu

Isim Fiil Mudhari


maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah

Fiil Taajub


Alangkah indahnya kenyataan ini

Isim Masdar yang menggantikan tugas Fiilnya

Dan kepada kedua orang tua, berbuat baiklah!


9 Fiil-Fiil Istitsna seperti


Tamu-tamu sudah hadir selain satu orang

10 Perangkat Istitsna semisal


Apa yang dapat menumpahkan darah dengan diiringi sebutan nama Allah, makanlah, selain gigi dan kuku

2. J z M

Pengertian dhamir yang Jaiz Mustatir adalah: Isim Dhamir mustatir dimana posisinya bisa digantikan oleh Isim Zhahir pun oleh Isim Dhamir Munfashil. yaitu kalimah Fiil untuk Mufrad Ghaib (subjek orang ketiga tunggal male) contoh:


Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. kalimah Fiil untuk Mufrad Ghaibah (subjek orang ketiga tunggal female) contoh:


Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan kalimah Isim Fiil Madhi. contoh:


jauh sekali dari kebenaran. Isim Sifat yang murni, semisal Isim Fail. Contoh:


Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka Maka lafa h lafa h terdapat dhamir Mustatir Jai takdirannya adalah tertuju kepada

Scribd Upload a Document Search Documents Explore

Documents

Books - Fiction Books - Non-fiction Health & Medicine Brochures/Catalogs Government Docs How-To Guides/Manuals Magazines/Newspapers Recipes/Menus School Work + all categories Featured Recent

People

Authors Students Researchers Publishers Government & Nonprofits Businesses Musicians Artists & Designers

Teachers + all categories Most Followed Popular Sign Up | Log In

/ 3

Download this Document for Free

Bismillahirrahmanirrahim...


Isim dhamir adalah kata ganti. Kita mengenal dalam bahasa indonesia ada kata ganti orang pertama (aku, kami), kata ganti orang kedua (kamu, kalian) dan kata ganti orang ketiga (dia, mereka). Dalam bahasa arab, kata ganti akan lebih kompleks, karena akan ada istilah kata ganti untuk laki-laki, kata ganti untuk perempuan, kata ganti tunggal, jamak dan dua orang. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu persatu...

kata ganti orang ketiga laki-laki

d ia

mereka berdua

me r ek a

kata ganti orang ketiga perempuan

d ia

mereka berdua

me r ek a
kata ganti orang kedua laki-laki

kamu

kamu berdua

k alian
kata ganti orang kedua perempuan

kamu

kalian berdua

k alian
kata ganti orang pertama

saya

k a mi

jika kita perhatikan, maka ada perbedaan yang jelas antara bahasa kita, dengan bahasa arab. Karena dari data diatas jelaslah bahwa bahasa arab memiliki kata ganti dua orang baik untuk kata ganti orang kedua dan ketiga baik untuk laki-laki atau perempuan. Untuk humaa dan antumaa sama saja ketika untuk laki-laki atau perempuan yang membedakan hanyalah pemakaiannya saja. Penting: sebagai tambahan, nahnu selain untuk kata ganti orang pertama jamak bisa juga digunakan sebagai pengagungan atas diri. Contohnya pada ayat :

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an ), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.(QS. Al Hijr [15]:9) dalam ayat tersebut, dengan menggunakan kata kami, bukan berarti bahwa Allah itu banyak, tidak satu. Akan tetapi nahnu disini sebagai pengagungan Alah atas diri-Nya.

Jadi sekali lagi makna ayat ini tidak sekali-kali menyatakan bahwa Allah itu banyak. wallahu a'lam setidaknya, kita mesti hafal niy semua kata dhamir... hafalin yak! jaahid! (berjuanglah!) semoga Allah memberiku kemudahan dalam menuntut ilmu.. amien..


Setiap Isim yang menunjukkan arti ghaib dan hadir seperti contoh: dan , maka namakanlah! Isim Dhomir. Pengertian Isim Dhamir (kata ganti): Isim Jamid yang menunjukkan pada Mutakallim (orang pertama), Mukhatab (orang kedua) atau Ghaib (orang ketiga). contoh:


Aku mengetahui kewajibanku


Engkau menghormati ayahmu


S o gM j g o nya. Maksud Isim Jamid: tidak mempunyai asal bentuk pun tidak terdapat bentuk pecahannya. Dhamir Mutakallim dan dhamir Mukhatab keduanya disebut dhamir hadir, karena suatu yang didhamirkan ada secara hadir pada waktu pengucapan.
Isim Dhamir (kata ganti) : Posted by Abu Razin Batawy at 22:15

Bismillahirrahmanirrahim...

/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0;

mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}

Isim dhamir adalah kata ganti. Kita mengenal dalam bahasa indonesia ada kata ganti orang pertama (aku, kami), kata ganti orang kedua (kamu, kalian) dan kata ganti orang ketiga (dia, mereka). Dalam bahasa arab, kata ganti akan lebih kompleks, karena akan ada istilah kata ganti untuk laki-laki, kata ganti untuk perempuan, kata ganti tunggal, jamak dan dua orang. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu persatu...

kata ganti orang ketiga laki-laki dia mereka berdua mereka

kata ganti orang ketiga perempuan dia mereka berdua mereka

kata ganti orang kedua laki-laki kamu kamu berdua kalian

kata ganti orang kedua perempuan kamu

kalian berdua kalian

kata ganti orang pertama saya kami

jika kita perhatikan, maka ada perbedaan yang jelas antara bahasa kita, dengan bahasa arab. Karena dari data diatas jelaslah bahwa bahasa arab memiliki kata ganti dua orang baik untuk kata ganti orang kedua dan ketiga baik untuk laki-laki atau perempuan. Untuk humaa dan antumaa sama saja ketika untuk laki-laki atau perempuan yang membedakan hanyalah pemakaiannya saja.

Penting:

sebagai tambahan, nahnu selain untuk kata ganti orang pertama jamak bisa juga digunakan sebagai pengagungan atas diri. Contohnya pada ayat :

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9)

dalam ayat tersebut, dengan menggunakan kata kami, bukan berarti bahwa Allah itu banyak, tidak satu. Akan tetapi nahnu disini sebagai pengagungan Alah atas diri-Nya. Jadi sekali lagi makna ayat ini tidak sekali-kali menyatakan bahwa Allah itu banyak.

wallahu a'lam

setidaknya, kita mesti hafal niy semua kata dhamir... hafalin yak! jaahid! (berjuanglah!)

semoga Allah memberiku kemudahan dalam menuntut ilmu.. amien

ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)

Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan Jamak dalam pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata Sambung. Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:

1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: Contoh dalam kalimat:

(=ini).

(= ini sebuah buku) (=itu).

2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: Contoh dalam kalimat:

(= itu sebuah buku)

Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:

1)

menjadi:

(=ini). Contoh:

(= ini sebuah majalah)

2)

menjadi:

(=itu). Contoh:

(= itu sebuah majalah)

Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:

1)

menjadi

. Contoh:

(= ini dua buah buku)

2)

menjadi

. Contoh:

(= ini dua buah majalah)

3)

menjadi

. Contoh:

(= itu dua buah buku)

4)

menjadi

. Contoh:

(= itu dua buah majalah)

Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua), maka baik Mudzakkar maupun Muannats, semuanya menggunakan: (= itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh: (= ini) untuk menunjuk yang dekat; dan

(= ini adalah buku-buku)

(= itu adalah buku-buku)

(= ini adalah majalah-majalah)

(= itu adalah majalah-majalah)


Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)

Isim Isyarah Mufrad (tunggal) mudzakkar dan muannats


Menunjuklah kamu! dengan menggunakan untuk kata tunjuk mufrad mudzakkar. Dan ambil cukupkanlah! dengan menggunakan - - -dan untuk kata tunjuk mufrad muannats. Isim Isyarah Mutsanna (dual) mudzakkar dan muannats


Adapun ( male) dan (female) digunakan untuk kata tunjuk Mutsanna (dual) yang mahal rofa. Dan yg selain mahal rofa (mahal nashab dan jar-nya), sebutkanlah! ( male) dan (female), maka kamu termasuk orang yg taat. Isim Isyarah Jamak mudzakkar dan muannats


Menunjuklah kamu! dengan menggunakan untuk kata tunjuk jamak secara mutlak (untuk male atau female) adapun memanjangkannya adalah lebih utama (menjadi: ). Dan ucapkanlah olehmu! untuk kata tunjuk jauh Penggunaan Kata Tunjuk Jauh


dengan menambah huruf Kaf dengan tanpa Lam atau menyertainya (menjadi atau .) enggunaan tambahan Lam itu dicegah apabila kamu mendahulukan dengan huruf Tanbih (menjadi: ,tidak boleh .) Isim Isyarah Makan (Kata tunjuk tempat) Dekat


Menunjuklah kamu! kepada tempat yang dekat dengan menggunakan atau sambungkanlah! dengan Kaf pada Isim Isyarah tempat tsb, untuk . Isim Isyarah Makan (Kata tunjuk tempat) Jauh . Dan


tempat yang berada jauh, atau ucapkan! dengan memilih menggunakan atau ,ataupun ucapkanlah dengan menggunakan atau


ISIM ALAM
DEFINISI ISIM ALAM


Nama yang secara mutlaq menunjukkan kepada sesuatu yang diberi nama, itulah Isim Alam seperti lafad Jafar (Nama ria) dan Khirniqa (Nama Wanita)


juga seperti lafad Qaran (Nama Kabilah), Adan (Nama Tempat), Lahiq (Nama Kuda), Syad qom (Nama Unta), Hailah (Nama Kambing) dan Wasyiq (Nama Anjing).

ALAMI ISIM, ALAMI KUN-YAH, ALAMI LAQOB


Isim Alam datang dengan sebutan Alami Isim (Nama Asli). Juga Alami Kun-yah (Nama Kemargaan) dan Alami Laqob (Nama Julukan) akhirkanlah! untuk Alami Laqob ini, jika selainnya menyertainya.


jika keduanya sama-sama Kalimah Mufrad (satu kata) maka Mudhofkanlah! dengan wajib. Tapi jika tidak, maka Tabikanlah! Kalimah yang terbelakang.
MANQUL, MURTAJAL, JUMLAH, TARKIB MAZJI


Juga diantara Isim Alam, yaitu ada sebutan Alami Manqul (Nama dari pindahan perkataan lain) seperti contoh Fadhol (Nama pindahan, diambil dari isim Masdar artinya: utama) dan Asad ( Nama pindahan, diambil dari jenis hewan artinya: Harimau). Dan juga sebutan Alami Murtajal (Nama yg sebelumnya tidak pernah dipakai untuk yg lain kecuali khusus untuk sebuah Nama) contoh Suad dan Udad.


Diantara Isim Alam juga, yaitu susunan Jumlah dan susunan Tarkib Mazji (campuran dua kalimah menjadi satu). Susunan Isim Alam yg demikian ini, jika susunan akhirnya bukan kata Waihi maka dihukumi murob.


Didalam Isim Alam juga banyak penggunaan susunan Idhofah, contoh Abd Syamsi dan Abu Quhafah

ALAMI JINSI


Dan mereka orang Arab, juga menjadikan sebagian Isim Jenis sebagai Isim Alam (Alami Jenis), secara lafazh ia dihukumi seperti Alami Syakhsh (Nama Individu) secara makna ia tetap umum.


Diantara Alami Jenis itu, yaitu seperti Ummu Iryath alami jenis untuk Kalajengking, demikian juga Tsualah alami jenis untuk Musang.


seperti itu juga Barroh alami jenis untuk Tabiat Baik, demikian juga Fajari alami jenis untuk Tabiat Buruk.

Al

- - - -


berbagi opini & pengetahuan

masbadar.com

Home
o o o

My Profile Privacy Police Terms Of Service

Arsip Daftar Isi o Arabic o Desain Grafis o English Learn o ICT o Kesehatan o Kuliner o Ngeblog Yuk.. o Sains o Download o Posting o Hadits mp3 Buku Tamu Login o Email Login o Admin Situs

Pelajaran Bahasa Arab: Isim Isyarah / Pelajaran Bahasa Arab: Isim Nakirah (Kata Benda Umum) Isim Marifah (Kata Benda Khusus)

l j

A b: I

2 Votes

<< SEBELUM | DAFTAR ISI | SESUDAH >>

ISIM MAUSHUL (Kata Sambung) Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: yang.

Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah:

=( yang). Perhatikan contoh penggunaan


= datang guru itu

Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:


Kalimat I

Kalimat II

=guru itu mengajar Fiqh =datang guru yang


mengajar Fiqh

Kalimat III

Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul:

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka:

menjadi:
= datang guru (pr) yang mengajar Fiqh itu

menjadi:

Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka:

1)

menjadi: sedangkan

=datang dua orang guru (lk)


yang mengajar Fiqh itu


1)

sedangkan:

menjadi:

= datang dua orang guru (pr) yang mengajar Fiqh

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka:

menjadi:

= datang guru-guru (lk) yang mengajar Fiqh itu = datang guru-guru (pr) yang mengajar Fiqh itu


MAUSHUL BENTUK ISIM MAUSHUL MUFRAD (TUNGGAL) DAN MUTSANNA (DUAL)


Adapun Isim Mausul yaitu ( jenis laki) dan untuk jenis perempuan yaitu tatsniyahkan (dual), maka huruf Yanya jangan ditetapkan/dibuang .Jika keduanya di


Akan tetapi, terhadap huruf yang tadinya diiringi oleh Ya yang dibuang tsb, sekarang iringilah! dengan (memasang) tanda Alamah Irob (menjadi: dan ketika mahal Rofa. dan menjadi: dan ketika mahal Nashab dan Jarr). adapun Nunnya jika ditasydidkan, maka tidak ada celaan untuk itu.


Demikian juga boleh ditasydidkan, yaitu Nunnya dari (isim isyarah dual) dan . Pentasydidan tersebut, dimaksudkan sebagai enggantian (dari huruf yg dibuang yaitu Yanya Isim Maushul dan Isim Isyaroh ketika dibentuk tatsniyah (dual)) BENTUK ISIM MAUSHUL JAMA JAMAK


Jamaknya lafadz ( Isim Maushul tunggal male) adalah atau secara muthlaq (baik untuk mahal Rofa, Nashab dan Jarr). Ada sebagian dialek orang Arab berbicara dengan menggunakan Wau ketika mahal Rofa (menjadi: )


Lafadz ( Isim Maushul tunggal female) sungguh dijamakkan dengan menjadi atau Ditemukan juga dihukumi seperti ( isim maushul jamak untuk male) tapi jarang. BENTUK ISIM MAUSHUL MUTHLAQ (UMUM) .


Adapun Isim Maushul , , dan adalah menyamakan hukumnya dengan Isim Maushul yg telah disebut sebelunnya. (artinya: bisa digunakan untuk Male, Female, tunggal, dual, atau Jamak). Seperti itu juga hukumnya, yaitu Isim maushul berupa terkenal penggunaannya dikalangan dialek kaum Thayyi. ENTUK ISIM MAUSHUL QAUM THAYYI


Demikian juga ditemukan di kalangan kaum Thayyi, penggunaan seperti kedudukan (Isim mausul jenis female tunggal), juga penggunaan menempati kedudukan ( Isim mausul untuk jenis female jamak). ENTUK ISIM MAUSHUL THE )


Isim Maushul statusnya sama dengan isim Maushul (dipakai untuk tunggal, dual, jamak, male dan female), dengan ketentuan jatuh sesudah Istifham atau Istifham, syaratnya tidak dibatalkan didalam Kalam (maksudnya: dan /tsb, tidak dijadikan satu kata Istifham (kata tanya)). BENTUK SHILAH ISIM MAUSHUL


Setiap Isim-Isim Maushul ditetapkan ada Shilah (jumlah/kalimat keterangan) setelahnya, yang mencakupi
atas Dhomir yang sesuai (ada Dhamir/Aid yg kembali kepada Isim Maushul).


Shilah yang tersambung oleh Isim Maushul, biasanya terdiri dari Jumlah atau Shibhul Jumlah (serupa jumlah). seperti contoh:


< Bentuk Sifat Sharihah (Isim Fail/Isim Maful/Sifat Musyabbah) merupakan Shilah untuk Isim Mausul AL, sedangkan Shilah-nya yang berupa Fiil Murob (Fiil Mudhori) jarang adanya.

ISIM MAUSHUL AYYUN ( ) DAN BENTUK SHILAHNYA


Isim Mausul Ayyun dihukumi seperti Isim Maushul Ma (bisa untuk Mudzakkar, Muannats, Mufrod, Mutsanna juga Jama) selagi tidak Mudhaf dan Shadar Silah-nya (A-id yg menjadi permulaan Shilah) adalah berupa Dhamir yang terbuang.


Sebagian Ulama Nahwu menghukumi Murab Isim Mausul Ayyun secara Muthlaq (sekalipun Mudhaf dan Shodar Shilahnya dibuang). Sedangkan didalam hal pembuangan Shadar Shilah ini, Isim Maushul yg selain juga mengikuti jejak dengan syarat. EM UANGAN SHADAR SHILAH A-ID MARFU


apabila Shilahnya dipanjangkan. Dan apabila tidak dipanjangkan, maka pembuangan Shadar Shilah jarang ditemukan. Juga Mereka (Ulama Nahwu) melarang terhadap pengurangan Shilah (dari sebab pembuangan Shadarnya)


apabila sisa Shilah itu (setelah pembuangan Shodarnya) masih cocok menjadi Shilah yang sempuna (berakibat menjadi Shilah dg lain pengertian dari asal sebelum dibuang). Adapun pembuangan A-id Shilah oleh mereka (Ulama Nahwu/orang Arab), banyak digunakan dan jelas EM UANGAN A-ID MANSHUB


didalam A-id yang Muttashil (Aid Shilah Maushul yang berupa Dhomir Muttashi Manshub) bilamana dinashabkan oleh Fiil atau Sifat. Seperti contoh . (takdirannya: ) PEM UANGAN A-ID MAJRUR


Seperti itu juga (banyak digunakan dan jelas) yaitu pembuangan Aid yang dikhofadkan/dijarkan oleh kata sifat. Seperti lafad (takdirannya: ) setelah Fiil Amarnya lafad (dari Firman Allah QS 20:72. )


Demikian juga (sering membuang Aid pada Shilah Maushul) yaitu Aid yang dijarkan oleh Huruf yg menjarkan Isim Maushulnya (dg Amil yg seragam). Sebagaimana contoh: (takdirannya: )

Anda mungkin juga menyukai