Server Cluster
Server Cluster
Dengan adanya server cluster, maka akses client terhadap aplikasi maupun
sumber daya yang ada pada server akan terjamin meskipun pada saat terjadinya
kegagalan system (system failure) dan atau sesuatu yang terjadi diluar dugaan.
Secara sederhana dapat digambarkan, bila satu server di-dalam grup cluster
mengalami kegagalan yang mengakibatkan ia menjadi unavailable dan atau
server tersebut sedang dalam keadaan di-maintenance sehingga harus di
“offline”-kan sementara waktu, maka semua sumber daya (data dan aplikasi)
yang sebelumnya ada pada server tersebut akan berpindah tangan kepada
server lain yang tidak “offline”. Dengan kata lain keberadaan server pertama
akan tergantikan oleh server berikutnya yang available, dan para pengguna
(client / terminal) tidak akan mengetahui apakah pada saat mereka melakukan
akses, adalah kepada server sebelumnya atau kepada server berikutnya, yang
mereka ketahui adalah bahwa server dengan alamat sekian tetap online dan
dapat di-akses.
Solusi Cluster server dengan menggunakan Windows lebih dekat kepada konsep
High Availability (jaminan ketersediaan layanan) bukan kepada konsep Fault
Tolerant pada masa lalu (Toleransi Kesalahan system, misalnya Mirroring Hard
Disk, Raid, Hardware Agregation, dll.). Konsep dari teknologi Fault Tolerant
menawarkan level yang sangat tinggi atas kegiatan resilience dan recovery
data/system. Fault tolerant server biasanya menggunakan cara hardware
redudancy dengan derajat yang sangat tinggi ditambah dengan software khusus
yang memberikan layanan hampir instan dalam rangka recovery dari berbagai
kesalahan singgle hardware atau software. Biasanya proses syncronisasi baik
data maupun system pada saat terjadi failure akan memakan waktu yang cukup
panjang dan lebih parahnya lagi proses tersebut akan membebani system
secara significant. Biaya yang harus dikeluarkan untuk solusi dari konsep fault
tolerant jauh lebih tinggi dibanding dengan solusi menggunakan windows cluster.
• High Availibility : dengan server cluster, sumber betul – betul sebagai sebuah disk drive dan
Internet Protocol (IP) address secara otomatis mentransfer dari sebuah server yang fail kepada
server yang masih bertahan. Ketika sebuah system atau application pada cluster fail. Software
cluster akan merestart application yang rusak pada server yang akan menggantikannya, atau
akan mengalihkan pekerjaan dari node yang fail ke node berikutnya. Hasilnya, users akan
merasakan hanya sesaat terjadinya perhentian sementara atas layanan.
• Failback : Layanan cluster akan secara otomatis mengembalikan beban kerja pada sebuah
cluster ketika sever yang fail sebelumnya telah kembali online, jadi layanan akan kembali kepada
server yang sebelumnya tersebut. Fitur failback ini dapat dikonfigurasikan namun secara default
fitur ini disable, maka server yang sebelumnya offline, jika telah online ia akan menjadi member
cluster berikutnya. Workload tidak akan diberikan kembali padanya.
Sebuah metode Name Resolution seperti sebuah Domain Name System (DNS), DNS
dynamic update protokol, Windows Internet Name Service (WINS), HOSTS, and so on.
Sebuah level account pada domain adalah anggota dari kelompok administrators local
pada setiap node. Account yang dedicated adalah mandatory.
Hardware Requirements
Hardware untuk cluster harus disesuiakan dengan cluster Hardware Compability List (HCL).
Untuk mencari versi terlama dari cluster service HCL, hubungi Windows Hardware
Compability List di http://www.microsoft.com/hcl/, dan Kemuadian lakukan pencarian untuk
cluster. Dan semuanya harus disertifikasi pada HCL, tidak hanya untuk Component
tersendiri. Untuk tambahan informasi, lihat pada artikel pada Microsoft Knowledge Base:
309395 The Microsoft Support Policy for Server Clusters and the Hardware
309395 Microsoft Support Policy untuk Server Cluster dan Hardware.
Catatan : sekiranya anda ingin meng – install cluster ini pada storage area network (SAN)
dan merencanakan untuk memiliki multiple device dan cluster sharing SAN dengan cluster,
solusi nya pun harus sesuai dengan ““Cluster/Multi-Cluster Device” Hardware Compatibility
List. Untuk tambahan informasi, lihat pada artikel pada Microsoft Knowledge Base:
Dua storage device controllers—Small Computer System Interface (SCSI) atau Fibre
Channel. Pada local system disk untuk OS harus di install pada sebuah controller. Dan
sebuah peripheral component interconnect (PCI) storage controller yang terpisah untuk
Shared Disks
Semua hardware sebaiknya identik, misalnya setiap slot, setiap card, bios, firmware revisions
dan juga untuk semua node. Hal ini akan mempermudah dalam configurasi dan menghilangkan
masalah compatibility.
Network Requirements
NetBIOS name.
Alamat IP yang tetap untuk semua komponen network untuk setiap node
Catatan: Server Cluster tidak mendukung penggunaan alamat IP yang dibuat berdasarkan
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) servers.
Setiap node harus memiliki paling sedikit 2 NIC, satu untuk hubungan ke client public network
dan satu lagi untuk ke node private cluster network.
Semua node harus memiliki 2 fisik LANs yang tidak berkaitan atau Pembagian LANs untuk
hubungan public dan private
Jika anda menggunakan NIC yang mendukung fault-tolerant atau pengelompokan NIC,
periksa beberapa recent firmware dan drivers yang digunakan. Cek pada vendor NIC
tersebut untuk menggunakan NIC yang disiapkan untuk cluster.
Semua Share disk, yang di masukkan dalam lingkup disk, harus disertakan dengan
sharedbus.
Shared disks harus pada controller yang berbeda kemudian salah satu digunakan oleh
system drive.
Pembuatan banyak logical drive pada tingkat hardware pada Raid Configuration di sarankan
mencukupi untuk digunakan sebagai disk logical tunggal, kemudian membagi menjadi
banyak partisi pada tingkat Operating System. Ini berbeda dari konfigurasi bersama yang
menggunakan server stand alone. Bagaimanapun, ini menjadikan anda untuk memiliki
banyak sumber hardisk dan mengaktifkan / Mengaktifkan konfigurasu dan proses secara
manual dan menyeimbangkan penjelasan dari node – node pada cluster..
Pemakaian hardisk dengan ukuran minimal 50 MB akan digunakan sebagai quorum device.
Sebuah partisi paling sedikit disarankan 500 MB untuk mengoptimalkan gunakan NTFS file
system performance.
Periksa hardisk yang akan disisipkan ke shared bus dapat dilihat dari semua node. Hal ini
dapat digunakan untuk mengecek host adapter setup level. Dan mengarahkan ke
manufacturer’s documentation untuk printah spesific card.
Komponen SCSI harus di tentukan unique SCSI identification numbers dan properly
terminated according untuk perintah dari pembuat. Lihat lampiran article untuk informasi dan
peng – instalan.
Toleransi kesalahan software bukan berarti tidak support atas cluster shared disk
Semua hardisk shared harus dikonfigurasi sebagai master boot record (MBR) hardisk pada
system yang berjalan pada windows server 2003 versi 64 – bit.
Toleransi kesalahan konfigurasi hardware RAID adalah saran untuk semua hardisk.
Sumber daya quorum memainkan peranan penting dalam operasi cluster. Pada
kebanyakan cluster, sumber daya yang tunggal sengaja dibuat khusus untuk
keperluan sumber daya quorum. Quorum disk sengaja dibuat khusus dan dapat
berupa sebuah pisikal disk dengan fungsi – fungsi sebagai berikut :
• Fungsi untuk menduplikasi (replication) registry cluster ke semua node lain dalam satu
cluster.
• Jika terjadi putus komunikasi diantara node – node cluster, maka protokol challenge
response akan mulai active mecengah terjadinya scenario aliran data yang tak terkendali.
Pada situasi seperti ini, pemilik sumber daya quorum disk akan menjadi satu – satunya
pemilik cluster dan semua sumber daya yang ada. Pemlik kemudian membuat sumber daya
tetap tersedia untuk para pengguna. Bila node yang memiliki fungsi quorum disk tersebut
tidak bekerja sebagai mana mestinya, maka node lain yang masih bekerja akan berebut
untuk mengambil alih device (quorum disk dan sumber daya cluster).
Pada waktu peng – instalan cluster service, kita harus memberikan drive letter
untuk quorum disk. Huruf Q adalah yang paling banyak digunakan sebagai
standard, dan Q sering digunakan untuk banyak peng – instalan.
Konfigurasi Yang Dapat Di Implementasikan Dengan IBM Family :