Anda di halaman 1dari 46

Sistem Persamaan Linier 1

Week 01
Sistem Persamaan Linier 2
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah menyelesaikan pertemuan ini
mahasiswa diharapkan :
Mengetahui definisi Sistem Persamaan Linier
Dapat membentuk matriks yang merepresentasikan Sistem
Persamaan Linier
Dapat menyelesaikan Sistem Persamaan Linier dengan
menggunakan metode Gauss dan Gauss Jordan

Sistem Persamaan Linier 3

Sistem Persamaan Linier
Bab 1.1

Sistem Persamaan Linier 4
Persamaan linier :
Persamaan yang semua variabelnya berpangkat 1 atau 0 dan
tidak terjadi perkalian antar variabelnya.
Contoh: (1) x + y + 2z = 9 PL
(2) 2x + y = 9 PL
(3) 2xy z = 9 Bukan PL
Solusi PL (1) : berupa suatu tripel dengan masing-masing
nilai sesuai urutan (nilai-x, nilai-y, nilai-z) yang memenuhi
persamaan tersebut.

Himpunan solusi untuk persamaan di atas:
{ ( 0, 1, 4), (1, 0, 4), (4, 5, 0), . }
Himpunan solusi juga disebut Ruang Solusi (solution space)
Sistem Persamaan Linier 5
Sistem Persamaan Linier:
Suatu sistem dengan beberapa (2 atau lebih) persamaan linier.

Contoh:
x + y = 3
3x 5y = 1

Ruang Solusi:
berupa semua ordered-pair (nilai-x, nilai-y) yang harus
memenuhi semua persamaan linier dalam sistem tersebut;
untuk sistem ini ruang solusinya { (2, 1) }
Sistem Persamaan Linier 6
Persamaan linier tidak melibatkan:
Akar (pangkat 1/2), fungsi trigonometri, fungsi logaritmik,
dan eksponensial.
Bentuk Persamaan Linear: a
1
x
1
+ a
2
x
2
+ ... + a
n
x
n
= b
Berikut bukanlah persamaan linear:
(1) x + 5xy = 10
(2) x + sin(x) = 0
(3) x
1
2x
2
+ 7x
3
= 1
(4)
(5)

Sistem Persamaan Linier 7

PENYIMPANGAN PADA PENYELESAIAN SUATU SPL

Pada beberapa SPL tertentu terdapat penyimpangan penyimpangan
dalam penyelesaiannya, misal :

Diberikan SPL sebagai berikut :
x
1
+ 1/2x
2
+ 1/3x
3
= 1
1/2x
1
+ 1/3x
2
+ 1/4x
3
= 0
1/3x
1
+ 1/4x
2
+ 1/5x
3
= 0

Didapat penyelesaian x
1
= 9, x
2
= -36, dan x
3
= 30

Jika SPL tersebut dituliskan dalam bentuk dua desimal :

x
1
+ 0,5x
2
+ 0,33x
3
= 1
0,5x
1
+ 0,33x
2
+ 0,25x
3
= 0
0,33x
1
+ 0,25x
2
+ 0,2x
3
= 0

Didapat penyelesaian x
1
55,55; x
2
-277,778; dan x
3
255,556
Sistem Persamaan Linier 8

PENYIMPANGAN PADA PENYELESAIAN SUATU SPL (CONTD)

Diberikan SPL sebagai berikut :

x + y = 2 dan x + y = 2
x + 1.0001y = 2 x + 1.0001y = 2,0001

Penyelesaian: Penyelesaian :
x = 2 x = 2
y = 0 y = 0

Diberikan SPL sebagai berikut :

0,001x + y = 1 x + 1000y = 1000
x + y = 2 x + y = 2

sehingga :
-9999y = -9998 y = 0,9999 x = 1,0001

Jika nilai y dibulatkan 3 desimal, didapat nilai y 1, substitusikan
ke persamaan pertama didapat nilai x = 0.


Sistem Persamaan Linier 9
Interpretasi Geometrik:
Sistem menggambarkan 2 garis lurus pada sebuah bidang datar.
g
1
: x + y = 3
g
2
: 3x 5y = 1
Solusi: g
1
dan g
2
berpotongan di (2, 1)

Kemungkinan:
berpotongan di 1 titik
tidak berpotongan
berimpit
Sistem Persamaan Linier 10
Sistem Persamaan Linier:
Subuah sistem persamaan linear yang tidak mempunyai
pemecahan tidak konsisten (inconsistent).
Jika ada setidak-tidaknya 1 solusi pemecahan konsisten
(consistent)
Contoh:
(i) 4x - 2y = 1
(ii) x
1
4x
2
+ 7x
3
= 5
Solusi ?

Sistem Persamaan Linier 11
SPL BENTUK MATRIKS
Sistem Persamaan Linier 12
Sistem Persamaan Linier 13
Sistem Persamaan Linier 14
Sistem Persamaan Linier 15
Sistem Persamaan Linier 16
SPL
Mempunyai penyelesaian
disebut KONSISTEN
Tidak mempunyai penyelesaian
disebut TIDAK KONSISTEN
TUNGGAL
BANYAK
Sistem Persamaan Linier 17
Metode Gauss dan Gauss-Jordan
Bab 1.2
Sistem Persamaan Linier 18
Solusi Sistem Persamaan Linier
a. Cara Biasa Seperti SMA
b. Eliminasi Gauss
c. Eliminasi Gauss - Jordan

a. Cara Biasa (untuk mengingat kembali):
I. x + y = 3 3x + 3y = 9
3x 5y = 1 3x 5y = 1
8y = 8 y = 1
3x 5 = 1 3x = 6 x = 2

II. y = 3 x
3x 5(3 x) = 1 atau 3x 15 + 5x = 1 8x = 16 x = 2
y = 3 x y = 1

Sistem Persamaan Linier 19



Matriks Augmented : (Matriks yang diperbesar)
Matriks yang entri-entrinya dibentuk dari koefisien-koefisien
Sistem Persamaan Linier

Contoh : x + y + 2z = 9
2x + 4y 3z = 1
3x + 6y 5z = 0

Matriks Augmented-nya : 1 1 2 9
2 4 -3 1
3 6 -5 0

Sistem Persamaan Linier 20
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier
b. Eliminasi Gauss
x + y + 2z = 9 1 1 2 9
2x + 4y 3z = 1 2 4 -3 1
3x + 6y 5z = 0 3 6 -5 0

lalu diusahakan berbentuk 1 1 2 9
0 ? ? ?
0 0 ? ?

dengan proses Operasi Baris Elementer (OBE)
(Elementary Row Operation - ERO)
ditulis
dalam

bentuk
matriks
augmented
Sistem Persamaan Linier 21
TIGA OPERASI YANG MEMPERTAHANKAN
PENYELESAIAN SPL
SPL
1. Mengalikan suatu persamaan
dengan konstanta tak nol.

2. Menukar posisi dua
persamaan sebarang.

3. Menambahkan kelipatan suatu
persamaan ke persamaan
lainnya.
MATRIKS
1. Mengalikan suatu baris
dengan konstanta tak nol.

2. Menukar posisi dua baris
sebarang.

3. Menambahkan kelipatan suatu
baris ke baris lainnya.
Ketiga operasi ini disebut OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)

SPL atau bentuk matriksnya diolah menjadi bentuk seder-
hana sehingga tercapai 1 elemen tak nol pada suatu baris
Sistem Persamaan Linier 22

Operasi Baris Elementer (OBE)
(Elementary Row Operation - ERO)

Perhatikan bahwa tiap baris dari matriks merepresentasikan persamaan linier
1. Mengalikan suatu baris dengan bilangan nyata k = 0
2. Menukar posisi dua baris
3. Menambah baris-i dengan k kali baris-j

1 1 2 9 1 1 2 9
2 4 -3 1 0 2 -7 -17
3 6 -5 0 0 3 -11 -27


1 1 2 9
0 2 -7 -17
0 0 - -
3
/
2
baris-2 + (-2) x baris-1

baris-3 + (-3) x baris-1

baris-3 + (-3/2)x baris-2
Sistem Persamaan Linier 23

x y z
1 1 2 9 Substitusi Balik:
0 2 -7 -17
0 0 - -
3
/
2
-
1
/
2
z = -
3
/
2
z = 3


1 1 2 9
0 2 -7 -17 2y 7z = - 17
0 0 - -
3
/
2
2y = 21 17 y = 2


1 1 2 9 x + y + 2z = 9
0 2 -7 -17 x = 2 6 + 9 x = 1
0 0 - -
3
/
2
z
y
z
Sistem Persamaan Linier 24
Eliminasi Gauss (ringkasan):

Sistem Persamaan Matriks Eliminasi Substitusi
Linier Augmented Gauss Balik

OBE

Sistem Persamaan Linier 25
Tentukan solusi dari SPL berikut:
a. x + z = 4
x - y = -1
2y + z = 7

b. x + z = 4
x - y = -1
-x + y = 1

c. x + z = 4
x - y = -1
-x + y = 2
Latihan:
Sistem Persamaan Linier 26
Sistem Persamaan Linier 27
6. Solve this problem using Gaussian elimination
a) x + y + 2z = 8
-x 2y + 3z = 1
3x 7y + 4z = 10
b) 2x + 2y + 2z = 0
-2x + 5y + 2z = 0
-7x + 7y + z = 0
c) x y + 2z w = -1
2x + y 2z 2w = -2
-x +2y 4z + w = 1
3x 3w = -3


all
even
odd
Sistem Persamaan Linier 28
BENTUK ECHELON-BARIS
Misalkan SPL disajikan dalam bentuk matriks berikut:



maka SPL ini mempunyai penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3.
Matriks ini disebut bentuk echelon-baris tereduksi.

Untuk dapat mencapai bentuk ini maka syaratnya adalah sbb:
1. Jika suatu brs matriks tidak nol semua maka elemen
tak nol pertama adalah 1. Brs ini disebut mempunyai leading 1
(pivot).
2. Semua brs yg terdiri dari nol semua dikumpulkan di bagian bawah.
3. Leading 1 pada baris lebih atas posisinya lebih kiri daripada leading
1 baris berikut.
4. Setiap kolom yang memuat leading 1, elemen lain semuanya 0.
Sistem Persamaan Linier 29
Bentuk echelon-baris dan echelon-baris tereduksi
Matriks yang memenuhi kondisi (1), (2), (3) disebut
bentuk echelon-baris.
CONTOH bentuk echelon-baris tereduksi:



CONTOH bentuk echelon-baris:


Sistem Persamaan Linier 30
Bentuk umum echelon-baris
dimana lambang dapat diisi bilananga real sebarang.
Sistem Persamaan Linier 31
Bentuk umum echelon-baris tereduksi
dimana lambang dapat diisi bilananga real sebarang.
Sistem Persamaan Linier 32
METODA GAUSS-JORDAN
Ide pada metoda eliminasi Gauss adalah mengubah
matriks ke dalam bentuk echelon-baris tereduksi.
CONTOH: Diberikan SPL berikut.



Bentuk matriks SPL ini adalah:


Sistem Persamaan Linier 33
-2B
1
+ B
2
B
2

5B
2
+B
3
B
3

(
(
(
(

6 18 0 8 4 0 0
0 0 0 0 0 0 0
1 - 3 - 0 2 - 1 - 0 0
0 0 2 0 2 - 3 1
B
4
B
4
+4B
2

B
3
B
4

B
3
B
3
/3
-3B
3
+B
2
B
2

2B
2
+B
1
B
1

Sistem Persamaan Linier 34
Akhirnya diperoleh:




Akhirnya, dengan mengambil x
2
:= r, x
4
:= s dan x
5
:= t maka diperoleh
penyelesaian:


dimana r, s dan t bilangan real sebarang. Jadi SPL ini mempunyai tak
berhingga banyak penyelesaian.



Sistem Persamaan Linier 35
c. Eliminasi Gauss-Jordan (contoh yang sama)
x + y + 2z = 9 1 1 2 9
2x + 4y 3z = 1 2 4 -3 1
3x + 6y 5z = 0 3 6 -5 0

dan diusahakan berbentuk 1 0 0 ?
0 1 0 ?
0 0 1 ?

dengan proses Operasi Baris Elementer (OBE)
(Elementary Row Operation - ERO)
Sistem Persamaan Linier 36
Eliminasi Gauss-Jordan (ringkasan):

Sistem Persamaan Matriks Eliminasi Solusi
Linier Augmented Gauss-Jordan (langsung)


OBE

Sistem Persamaan Linier 37
SPL HOMOGEN
Bentuk umum:


Penyelesaian trivial (sederhana):

Bila ada penyelesaian lain yang tidak
semuanya nol maka disebut penyelesaian
taktrivial.

Sistem Persamaan Linier 38
Suatu SPL mempunyai 3 kemungkinan jawaban, yaitu :
1. Mempunyai jawaban tunggal
2. Mempunyai banyak jawaban
3. Tidak mempunyai jawaban
Contoh :
Tentukan nilai a agar SPL berikut:



i. Mempunyai jawaban tunggal
ii. Mempunyai banyak jawaban
iii. Tidak mempunyai jawaban


x 2y + 3z = 1
2x 3y + 9z = 4
x 3y + (a
2
- 4)z = 1 + a
Sistem Persamaan Linier 39
Penyelesaian :

Matriks Eselon SPL di atas adalah :


i. Mempunyai jawaban tunggal
a
2
4 0, a -2 dan a 2

ii. Mempunyai banyak jawaban
a
2
4 = 0 dan a +2 = 0 a = -2

iii. Tidak mempunyai jawaban
a
2
4 = 0 dan a + 2 0 a = 2
(
(
(

+ +

a a 2 4 0 0
2 3 1 0
1 3 2 1
2
Sistem Persamaan Linier 40
Sistem Persamaan Linier Homogen :
1. Sistem Persamaan Linier dikatakan homogen jika semua suku di
kanan tanda = adalah 0.
2. Solusi Sistem Persamaan Linier Homogen:
Solusi Trivial ( semua x
i
= 0; i = 1 .. n ): pasti ada
Solusi Non-trivial ( solusi trivial, plus solusi di mana ada x
i
0 )

Contoh: lihat contoh 6 halaman 18 dan verifikasi proses penyelesaiannya

2 2 -1 0 1 0
-1 -1 2 -3 1 0
1 1 -2 0 -1 0
0 0 1 1 1 0

Sistem Persamaan Linier 41
Contoh: lihat contoh 6 halaman 18 dan verifikasi proses penyelesaiannya

2 2 -1 0 1 0
-1 -1 2 -3 1 0
1 1 -2 0 -1 0
0 0 1 1 1 0


1 1 -1/2 0 1/2 0
-1 -1 2 -3 1 0
1 1 -2 0 -1 0
0 0 1 1 1 0
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 3/2 -3 3/2 0
0 0 -3/2 0 -3/2 0
0 0 1 1 1 0
Brs-1 (1/2)
Brs-2 + brs-1
Brs-3 brs-1
Sistem Persamaan Linier 42
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 3/2 -3 3/2 0
0 0 -3/2 0 -3/2 0
0 0 1 1 1 0
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 1 -2 1 0
0 0 1 0 1 0
0 0 1 1 1 0
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 1 -2 1 0
0 0 0 2 0 0
0 0 0 3 0 0
Brs-2 (2/3)
Brs-3 ( 2/3)
Brs-3 brs-2
Brs-4 brs-2
Sistem Persamaan Linier 43
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 1 -2 1 0
0 0 0 2 0 0
0 0 0 3 0 0
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 1 -2 1 0
0 0 0 1 0 0
0 0 0 1 0 0
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 1 -2 1 0
0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0
Brs-3 (1/2)
Brs-4 (1/3)
Brs-4 brs-3
Sistem Persamaan Linier 44
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 1 -2 1 0
0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 -1/2 0 1/2 0
0 0 1 0 1 0
0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0
0 0 1 0 1 0
0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0
baris-1 + (1/2) baris-2
Sistem Persamaan Linier 45
1 1 0 0 1 0
0 0 1 0 1 0
0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0
x
1
+ x
2
+ x
5
= 0
x
3
+ x
5
= 0
x
4
= 0
x
5
= s x
3
+ x
5
= 0 x
3
= x
5

x
2
= t x
1
+ x
2
+ x
5
= 0 x
1
= x
2
x
5

Ruang solusinya = { (-t-s, t, -s, 0, s ) }
Sistem Persamaan Linier 46
Teorema:
Sistem Persamaan Linier Homogen dengan variabel
lebih banyak d/p. persamaan mempunyai tak
berhingga banyak pemecahan.

Ditinjau dari matriksnya:
Sistem Persamaan Linier Homogen dengan kolom lebih banyak
d/p. baris mempunyai tak berhingga banyak pemecahan.

Anda mungkin juga menyukai