2. Dhonny Prasetya (I0308036) 3. Intani Rahmadanti (I0308098) 4. Nisa Rukma Toga (I0308110) 5. Rio Aprianno (I0308118) 6. Wishnu Septiyana (I0307084) SISTEM TRANSMISI OTOMATIS PADA MOBIL
Sistem transmisi otomatis dibuat oleh Sturtevant bersaudara dari Massachusetts, USA pada tahun 1904. Sistem transmisi otamatis merupakan perpaduan kopling dengan transmisi yang dapat melakukan pemindahan gigi secara otomatis. Sistem transmisi otomatis (khususnya pada mobil) berIungsi untuk mengatur besar- kecilnya tenaga mesin sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan. Misalnya, kendaraan memerlukan tenaga yang besar (momen roda yang besar) ketika kendaraan mulai berjalan, dan akan lebih besar lagi ketika mendaki tanjakan. Sedangkan pada waktu kendaraan mundur, transmisi mengubah arah putaran mesin sebelum dipindahkan ke rodaroda, dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi) pada transmisi. Sensor pada sistem transmisi otomatis mobil adalah kecepatan. Sedangkan aktuatornya adalah motor. Sensor kecepatan tersebut diolah dan disesuaikan dengan kondisi jalan atau gaya mengemudi. Pada sistem transmisi otomatis mobil, sensor diterima dan diolah oleh processor/ECU, kemudian actuator menerima perintah dari ECU (Electronic Unit Control) untuk menekan maupun melepaskan sistem kopling.
Transmisi otomatis pada mobil terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Torque converter, Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. a) Torque Converter Torque converter berIungsi sebagai kopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Cara kerjanya, yaitu baling-baling pada mesin mobil berputar untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup. Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin seperti air bertekanan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air. Konsep sederhananya, sebuah kipas angin dinyalakan, lalu tepat didepannya diletakkan kipas angin yang lain dalam keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM pada mesin meningkat. Jadi, dalam mesin mobil terjadi perubahan putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Pada pengembangannya juga di aplikasikan perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara mekanis untuk mendapatkan eIisiensi saat RPM tinggi dan overdrive.
b) Planetary Gear Unit Planetary gear unit menyebabkan mobil memindahkan giginya secara otomatis. Selain itu, planetary gear unit dipakai untuk menaikkan dan menurunkan momen mesin, menaikkan dan menurunkan kecepatan kendaraan, memundurkan kendaraan dan untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary gear unit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
c) Hydraulic Control Unit Hydraulic control unit merupakan bagian untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari pompa oli. Hydraulic control unit berIungsi untuk mengalihkan (shiIt) roda gigi (mengoperasikan kopling dan rem). Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan, (switch) roda gigi dialihkan. Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shiIt oleh pentil manual. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, signal dikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shiIt ke pemindahan (shiIting) roda gigi.
Pada mobil, sistem transmisi otomatisnya memiliki beberapa mode. Mode Parking (P) digunakan jika kendaraan berhenti lama, atau pada saat mobil akan dinyalakan. Dalam mode Parking ini, mobil akan susah didorong karena roda akan terkunci untuk berputar. Mode Reverse (R), seperti umumnya mode transmisi, mode R ini digunakan untuk mundur. Mode Drive (D), merupakan mode yang paling sering digunakan di kendaraan automatic transmission. Dalam mode ini kendaraan cukup ditekan tuas throttle, maka kendaraan pun akan meluncur hingga kecepatan maximum yang kita inginkan. Mode Neutral (N), sama halnya dengan transmisi manual, mode ini digunakan jika kendaraan berhenti sejenak seperti saat menunggu lampu merah di persimpangan jalan. Pada mode Neutral ini tidak perlu khawatir kendaraan akan melompat jika tuas throttle terinjak. Selain empat mode yang sudah di sebutkan tadi, biasanya dapat ditambah beberapa mode lagi. Mode ini dapat dinamai dengan berbagai macam kode, misalkan mode S dan L1 yang di gunakan untuk membatasi kecepatan kendaraan terhadap perputaran mesin.