Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KLASIFIKASI PEMBAGIAN POMPA


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah pompa dan kompresor






Disusun oleh :
1. Bayu Narendra
2. M. Nasikhun Amin
3. Agus Santoso
4. Gilang Marhaendra
5. Eva Wakhid
6. Renggi Setiabudi

1URUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

1. KELAS DAN 1ENIS POMPA




KELAS 1ENIS
SENTRIFUGAL RUMAH KEONG
DIFUSER
TURBIN REGENERATIF
TURBIN VERTIKAL
ALIRAN CAMPUR
ALIRAN AKSIAL
ROTARI RODA GIGI
BALING BALING
KAM DAN PISTON
SEKRUP
CUPING
KUMPARAN BLOK
RECIPROCATING AKSI LANGSUNG
TENAGA
DIAFRAGMA
PISTON ROTARI










1.1. POMPA SENTRIFUGAL


1.1.1. 1enis dan Cara Kerja
1. Pompa Sentrifugal 1enis Rumah Keong
Pompa sentriIugal mempunyai sebuah impeller (baling-baling) untuk
mengangkat zat cair dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya
dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memeutarkan impeller kedalam
zat cair. Maka zat cair yang ada didalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu
ikut berputar. Karena timbul gaya sentriIugal maka zat cair mengalir dari
tengan impeller ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disini head
tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannnya
bertambah besar karena zat cair mengalami percepatan. Zat cair yang keluar
dari impeller ditampung oleh saluran berbentuk volut spiral di keliling impelar
dan disalurkan ke luar pompa melalui nosel. Didalam nosel ini sebagian head
kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan.


Gambar 1.1. Pompa SentriIugal Jenis Rumah Keong

Jadi impeller pompa berIungsi memberikan kerja kepada zat cair
sehingga energy yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Selisih energy
per satuan berat atau head total zat cair antara Ilens isap dan Ilens keluar
pompa disebut head total pompa.

Pompa sentriIugal dapat mrubah energy mekanik dalam bentuk kerja


poros menjadi eneri Iluida. Energy inilah yang mengakibatkan pertambahan
head tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada zat cair yang mengalir
secara kontinu.
2. Pompa Sentrifugal 1enis Difuser
Baling-baling pengarah yang tetap mengelilingi runner atau impeller pada
pompa jenis diIIuser. Laluan-laluan yang berangsur-angsur mengembangkan ini
akan mengubah arah aliran cairan dan mengkonversikannya menjadi tinggi-
tekan tekanan (pressure head).

Gambar 1.2. Pompa SentriIugal Jenis DiIuser

. Pompa 1enis Turbin
Pompa jenis ini juga disebut pompa vortex (vortex), periperi (periphery)
dan regenerative , cairan pada jenis pompa ini dipusar oleh baling-baling
impeller dengan kecepatan yang tinggi selama hampir dalam satu putaran di
dalam saluran yang berbentuk cincin (annular), tempat impeller tadi berputar.
Energy ditambahkan ke cairan dalam sejumlah impuls. Pompa sumur jenis
diIIuser sering disebut pompa turbin. Akan tetapi pompa itu tidak mirip dengan
pompa turbin regenerative dari segi apapun dan dengan demikian anda tidak
perlu menghubungkannya.


Gambar 1.3. Pompa SentriIugal Jenis Turbin


. 1enis Aliran campur dan Aliran Aksial
Pompa aliran campur menghasilkan tinggi-tekan (head) sebagian noleh
pengangkatan (liIt) baling-baling pada cairan. Diameter sisi buang baling-baling
ini lebih besar dari diameter sisi masuknya. Pompa aliran aksial menghasilkan
tinggi tekan oleh propeller atau oleh aksi pengangkatan (liIt) baling-baling pada
cairan. Diameter baling-baling pada sisi hisap sama dengan pada sisi buang.
Pompa propeller merupakan jenis pompa aliran aksial.


Gambar 1.4. Pompa SentriIugal Jenis Aliran Aksial





1.2. POMPA ROTARY


1.2.1. 1enis dan Cara Kerja
1. Pompa Rotary 1enis kam dan piston
Pompa ini disebut juga pompa plunyer rotary, pompa jenis cam dan piston
ini terdiri dari lengan eksentrik dan lengan bercelah pada bagian atasnya.
perputaran poros menyebabkan eksentrik menjebak cairan didalam rumah
pompa. Apabila putaran berlanjut, maka cairan akan dipaksakan keluar rumah
pompa melalui celah lubang luar pompa.



Gambar 2.1. Pompa Rotari Jenis kam dan piston

2. Pompa Rotary 1enis Roda Gigi Luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotary paling sederhana apabila gerigi
roda berpisah pada sisi hisap cairan akan mengisi ruangan yang ada diantara
gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar
apabila gerigi betsatu lagi.roga gigi itu dapat berupa gigi helik tunggal, hekix
ganda atau gigi lurus. bebrapa design mempunyai lubang Iluida yang radial pada
roda gigi bebas dari bagian atas dan akar gerigi sampai kelubang dalam roda
gigi.ini memungkinkan cairan melakukan jalan pintas dari satu gigi ke gigi
lainnya, yaitu menghindarkan terjadinya tekanan berlebihan yang akan
membebani bantalan secara berlebihan dan menimbulkan kebisingan.



Gambar 2.2. Pompa Rotari Jenis Roda Gigi Luar

. Pompa Rotary 1enis Roda Gigi Dalam
Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang
berpasangan dengan roda gigi luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang
berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi
hisap pompa.



Gambar 2.3. Pompa Rotari Jenis Roda Gigi Dalam

. Pompa Rotari 1enis Cuping
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya
dan mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih pada masing-
masing rotor. Putaran rotor tadi diserempakan oleh roda gigi luarnya. Olek
karena cairan dialirka dengan Irekuensi yang lebih sedikit tetapi dalam jumlah

yang lebih besar dari yang dialirkan oleh pompa roda gigi, maka aliran dari
pompa jenis cuping tidak akan sekonstan aliran pompa roda gigi. Tersedia juga
gabungan pompa-pompa roda gigi dan cuping.



Gambar 24. Pompa Rotari Jenis Cuping

. Pompa Rotari 1enis Secrup
Pompa sekrup ini mempunyai satu, dua, tiga sekrup yang berputar di
dalam rumah pompa yang diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk berbagai
penggunaan. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar
didalam sebuah stator atau lapisan helix dalam. Rotor terbuat dari logam
sedangkan helix terbuat dari karet keras atau lunak, tergantung pada cairan yang
di pompakan.


Gambar 2.5. Pompa Rotari l Jenis Sekrup tunggal

Pompa dua sekrup atau tiga sekrup masing-masing mempunyai satu atau
dua sekrup bebas. Aliran melalui ulir-ulir secrup, sepanjang sumbu secrup,
sekrup-sekrup yang berlawanan dapat dipakai untuk meniadakan dorongan aksial
pada pompa.
. Pompa Rotary 1enis Baling
Pompa baling berayun mempunyai sederetan baling berayun yang akan
keluar bila rotor berputar, menjebak cairan dan memaksanya keluar pipa buang
pompa.


Gambar 2.6. Pompa Rotari Jenis Baling


1.. POMPA TORAK
1..1. 1enis dan Cara Kerja
1. Pompa Torak 1enis Aksi Langsung
Pompa jenis ini, sebuah batang piston bersama menghubungkan pistin
untuk uap dengan piston untuk cairan atau plunyer. Pompa aksi langsung dibuat
dengan system simplex (masing-masing satu piton uap dan satu piston cairan)
dan duplex(dua piston uap dan dua piston cairan). Pompa aksi langsung system
simplex dan duplex yang mendatar atau vertical telah beroperasi dengan sangat
memuaskan pada banyak keperluan. Dengan karakteristik tinggi tekan, kecepatan
dan kapasitas yang mudah di setel, pompa-pompa ini memiliki eIisiensi yang
bagus pada jarak yang lebar. Pompa plunyer umumnya dipakai untuk tekanan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis piston. Sebagaimana dengan pompa
torak, unit aksi langsung mempunyai aliran uangyang berdenyut.


Gambar 3.1. Pompa Torak Jenis Aksi langsung

2. Pompa Torak 1enis Tenaga
Pompa tenaga mempunyai poros engkol yang di gerakan dari sumber
penggerak luar. Roda-roda gigi sering dipakai antara penggerak dan poros
engkol untuk mengurangi kecepatan luaran penggerak. Bila digerakan pada
kecepatan konstan, pompa tenaga mengalirkan kapasitas yang hampir konstan
dan mempunyai eIisiensi yang bagus. Ujung sisi cairan dapat berupa jenis piston
atau plunyer, akan menghasilkan tekanan yangb tinggi apabila katup buang
ditutup. Untuk alasan ini merupakan praktek yang biasa untuk melengkapi
dengan katup pengaman untuk melindungi pompa dan pemipaan.



Gambar 3.2. Pompa Torak Jenis Tenaga







. Pompa 1enis Tenaga Kapasitas Kecil
Unit ini juga dikenal sebagai pompa kapsitas variable, volume terkontrol
dan pengukur. Pemakaian yang terutama untuk mengontrol aliran jumlah kecil
cairan-cairan yang dimasukkan ke dalam ketel-ketel peralatan proses dan unit-
unit yang serupa. Oleh karena itu pompa ini menduduki tempat yang penting
dalam banyak operasi industry pada semua jenis pabrik. Kapasitas pompa ini
dapat divariasikan dengan jalan mengubah panjang langkah. Dengan mengubah
panjang langkah plunyer perpindahan diaIragma yang bervariasi.

Gambar 3.3.. Pompa Torak Jenis Aksi langsung

. Pompa 1enis Diafragma
Pompa itu juga sesuai untuk bubur kertas yang kental air selokan, sludge,
larutan asam atau basa dan campuran air dan bahan padat yang menyerupai pasir.
DiaIragma yang terbuat dari bahan bukan logam yang Ileksible akan lebih tahan
terhadap korosi atau erosi dibandingkan dengan bagian logam beberapa pompa
torak.



Gambar 3.5. Pompa Torak Jenis DiaIragma

1.. TINGGI HISAP
Tinggi angkatan hisap statis ini merupakan jarak vertical dalam Ieet, dari paras
(level) suplai cairan ke garis sumbu pompa, pompa berada di atas paras suplai. Bagian
pipa yang mendatar tidak akan dianggap sebagai bagian tinggi angkatan hisap statis,
sejauh yang diperhatikan adalah tinggi angkatan.
Dalam tinggi angkatan hisap total (total suction lift) ini merupakan jumlah tinggi
angkatan statis, tinggi tekan gesekan hisap, kerugian jalan masuk pada pipa hisap dan
tinggi tekan kecepatan sisa hisap.mencakup gesekan di dalam pipa dalam semua piting
pada jaringan hisap.

1.. TINGGI TEKAN
Kurva ini diperoleh dengan menggabungkan kurva tinggi-tekan-gesekan system
dengan tinggi tekan statis system dan setiap perbedaan tekanan yang ada. Kurva tinggi
tekan gesekan adalah pelukisan hubungan antara aliran dan gesekan didalam pemipaan,
katup, dan piting (Iitting) pada jaringan hisap dan buang. Oleh karena tinggi tekan
gesekan bervariasi terhadap kuadrat aliran, lukisan itu biasanya berbentuk parabolis.
Tinggi tekan statis merupakan perbedaan ketinggian antara paras (level) cairan di sisi
hisap dan di sisi buang.
Kolom air atau cairan lain di dalam pipa vertical akan mengerjakan tekanan (gaya per-
satuan luas) pada permukaan mendatar bagian bawah pipa. Tekanan ini dapat dinyatakan
dalam pound per inchi persegi (psi) atau besar It kolom cairan yang akan memberikan

tekanan yang sama pada permukaan. Tinggi kolom yang menghasilkan tekanan ini
disebut tinggi tekan pada permukaan tersebut. Perhatikan bahwa bobot cairan yang
bekerja pada permukaan itulah yang menyebabkan adanya tekanan. Tinggi tekan dan
tekanan merupakan istilah yang dapat saling dipertukarkan, asalkan keduanya dinyatakan
dalam besaran It cairan.
Tinggi tekan cairan, It
2,31 (tckunun,ps)
gu]tus spcs]k cuun

Kurva dapat dipakai untuk pengkorvesian ini, bila dikehendaki, gambar ini menunjukan
sejumlah unit tekanan yang kadang-kadang dipakai pada pada persoalan pompa.




Gambar 5.1. Kurva Tinggi Tekan

1.6. HEAD KERUGIAN


Head kerugian (yaitu head untuk mengatasi kerugian-kerugian) terdiri atas head
kerugian geser di dalam pipa-pipa, head kerugian geser di dalam belokan-belokan, head
kerugian geser di dalam resude, katup, dsb. Dibawah ini akan diberikan cara
menghitungnya :
1. head kerugian geser di dalam pipa-pipa
Untuk menghitung kerugian gesek didalam pipa dapat dipakai salah satu dari
dua rumus berikut :
V #
5
$
6 (6.1)

h
f
. L /D. J
2
/2g (6.2)

dimana , v .kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)
56 . koeIisien- koeIisien
# . Jari jari Hidrolik (m)
$ . Gradien Hidrolik, S h
f
L
h
f .
Head Kerugian gesek dalam pipa (m)
. : koeIisian kerugian gesek
g . percepatan gravitasi (9,8 m/s
2
)
L . panjang pipa (m)
D . Daimeter dalam pipa (m)
2. Head kerugian dalam jalur pipa
Dalam aliran melalui jalur pipa, kerugian juga akan terjadi apabila ukuran
pipa, bentuk penampang, atau arah aliran berubah. Kerugian head di tempat-tempat
transisi yang demikian itu dapat dinyatakan secara umum dengan rumus
H
I
f v
2

2g
Dimana v : Kecepatan rata-rata di dalam pipa (m/s)
f : KoeIisien kerugian

g : Percepatan gravitasi (9,8 m/s


2
)
h
f
: Kerugian head (m)
cara menentukan harga f untuk berbagai bentuk transisi pipa, maka harga
koeIisien dari rumus (2.8) untuk berbagai bentuk ujung masuk pipa.
(b). KoeIisien kerugian pada belokan pipa
Ada dua macam belokan pipa, yaitu belokan lengkung dan belokan patah
(miter atau multipiece bend).
Untuk belokan lengkung sering dipakai rumus Fuller dimana f sebagai berikut:
f , +,8
D
2R
,

90

dimana D : Diameter dalam pipa (m)
# : Jari-jari lengkung sumbu belokan (m)
: Sudut belokan (derajat)
f : KoeIisie kerugian
Dari percobaan Weisbach dihasilkan rumus yang umum dipakai untuk
belokan patah sebagai berikut:
f 0,946 sin
2

2
2,047 sin
2

2

di mana : Sudut belokan
f : KoeIisien kerugian





Daftar pustaka
Sularso, Dan. Tahara, Haruo, 2000. !um5s and com570sso7s.Jakarta: PT
Percja
G. Hicks, Tyler dan W. Edward T, 1996. !um5 a55lication 0ngin007ing.
Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai