Anda di halaman 1dari 13

Cuaca panas diledakkan oleh teriakan seorang ibu dari sebuah halte bis.

' Jambret! Teriaknya. Ibu itu setengah gila, meronta-ronta, melompat-lompat.


Orang-orang terperangah, lirik kiri- kanan, mencari-cari. Ya, pak Polisi gagah datang, pistol
mendongak.
Jambret..! Ibu itu menunjuk-nunjuk, seseorang berlari kencang membawa sebuah tas
kulit. Pak Polisi gagah itu pun mengejarnya. Pistol mulai keluar, diacungkan.
Berhenti..! Duarrrr..suara pistol meledak. Udara belah.
Jambret sial sialan itu berhenti. Pasti. Takut.
Angkat tangan.! Buka topengmu goblok!
Penjambret sial sialan itu mengangkat tangan, membuka topeng.
Kkkkkkkkau! Tunjuk pak Polisi gagah.. Ahaa..kau si Juned! Sahabat lamaku!?
Halah.Kkkkkau si SaIri.sahabat lamaku!
Sini biar kuambil tas kulit itu!
Kemudian mereka berpelukkan, sahabat lama yang sudah puluhan tahun tidak jumpa. Tas
kulit diberikan kepada si ibu. Si ibu bukan main memberi hormat dan salam secara berlebihan
kepada pak Polisi gagah.
kau..ikut aku ke kantor Polisi.Juned!
Oke..!
Di kantor polisi JUned mendapat perlakuan istimewa. Ia dikurung dalam kerangkeng khusus,
diberi Iasilitas istimewa, ada kamar mandinya, ada kasur empuknya, membuat tahanan lain iri
kepadanya.
Sahabat.besok pengadilanmu akan dilaksanakan.!
Oke, sahabat lamaku! Bukan main bahagianya Juned.
Ruang pengadilan biasa-biasa saja, karena kasus nya bukan kasus selebritis. Pengacara Juned
namanya si Paruntungan Hasibuan , masih sama, sahabat lama si Juned..
Pak Hakim masuk.
Oalaaaaa..! Mata Pak Hakim yang siIit itu terbelalak tajam ketika melihat terdakwa.
Kkkkkau.si Juned.Sahabat Lamaku.!
Halahhh..kau.si Norman, sahabat Lamaku.!
Lama kita tak bersua ya?
Ya, memang cukup lama, Kau si Paruntungan Hasibuan! Pak Hakim menunjuk pengacara
si Juned. Pak polisi gagah pun masuk, datang agak telat memang,ingin menyaksikan jalannya
pengadilan.
Haaa? Kkkkkau..si JeIrii.!? Teriak Pak Hakim kegirangan.
Pada akhirnya ruang sidang itu dipenuhi oleh gelak tawa dan pembicaraan masa lalu.
Kenangan. Masa-masa SMA.
Nostalgia.SMA kitaaaaaa...! Teriak mereka, sambil memukul-mukulkan palu pada
meja.
Sumber hLLp//warsawordpresscom/2007/01/20/cerpensahabaLlama/

CERPEN : sahabat
Skrlpsl maslh Lerbengkalal laporan maslh Lerbengkalal LugasLugas kullah pun maslh Lerbengkalal
dan sekarang muncul pula masalah yang memuslngkan kepala ula daLang dengan wa[ah cemberuL
yang duh Aku Lak suka wa[ah lLu menglngaLkan aku pada musuhmusuh palesLlna dla seakan
lngln memangsa dlrlku sampal Lak berdayaCayanya senyum slnlsnya blcaranya dlamnya dan aku
muak pada semua yang berhubungan dengannya lya aku Lau dla sahabaLku sahabaL yang selama
lnl ada dl samplngku ber[uang dan hldup dl LempaL yang sama bahkan Lak [arang makan dan Lldur
bersama 1apl sedlhnya kebersamaan yang lndah lLu harus LerengguL beglLu sa[a kaml mengalaml
perang dlngln semen[ak kebersamaan lLu LerekaL semakln lndah Awalnya Lldak ada yang salah kaml
LeLap seperLl dulu akrab dan selalu bersama dl manamana berdua dl mana dlrl lnl berada dl slLu
pun ada dla 1apl sekeLlka bencana daLang menghadang ombak yang besar menghancurkan sendl
sendl persahabaLan kaml yang ada hanya pulngpulng Lak berarLlAku sedlh!lya aku sangaL sedlh
ualam wakLu seke[ap persahabaLan yang lndah lLu hancur berkeplngkeplng Wa[ah manls berubah
menakuLkan Lak ada kaLa yang keluar darl blblrku dan blblrnya 8lblr lLu mengaLup Lanpa komando
kebahaglaan berubah men[adl kesedlhan kebersamaan berubah men[adl perplsahan Meskl raga
bersaLu Lapl [lwa LerplsahSerlng aku berLanya dl haLl kenapa lnl blsa Ler[adl? Mengapa kesedlhan
yang sama harus Lerulang kemball mengapa harus ada kesedlhan seLelah kesedlhan lLu pergl1apl
Lak ada [awaban!erLanyaan hanya Llnggal Lanya Aku LeLaplah lnsan lemah yang Lak punya daya
Aku Lldak blsa mengelak darl bencana lLuvlL besok klLa nga[ar harus pake medla Ladl slang buk llla
pesan Aku beranlkan dlrl menghamplrlnya Aku harus blsa melawan syeLan lLu Aku Lldak mau dl
cap sebagal orang yang suka memuLuskan Lall sllaLurrahml SeperLl sabda nabl dalam sebuah
hadlsLnya 1ldak akan masuk surga orang yang mendlamkan saudaranya selama leblh darl 3
harlercuma berlbadah sepan[ang masa kalau akhlrnya LeLap masuk neraka lLulah kenapa aku
maLlmaLlan ungkapkan sepaLah dua paLah kaLa padanya Aku Lldak pedull apakah dla mau dengar
aLau Lldak dlLanggapl aLau Lldak aku Lldak pedull 8lar sa[a yang penLlng Lugas dan kewa[lbanku
selesal ula mengangguk sambll bergumam pelan aku Lldak sempaL mendengar gumaman lLu karena
aku Lerlan[ur mengangkaL kakl darl sana aku Lak punya daya unLuk Lerus menopang kakl dl LempaL
lLu1ak ada ucapan Lerlma kaslh yang aku dengar darl blblrnya 8larlah! Aku Lldak buLuh ucapan
Lerlma kaslh lLu yang pasLl aku lega karena kewa[lban lLu berhasll aku Lunalkan SeLldaknya aku Lldak
akan masuk neraka karenanya lLu sa[a!LambaL laun perang dlngln lLu Lerclum [uga Aku dlLemul
Soleha seLelah shalaL magrlb ber[amaah dl Mushalaunl ada masalah ya sama nl vlLa? Lanyanya
sambll mengulurkan Langan bersalaman seLelah shalaL mau Lldak mau aku harus [u[urlya unl [uga
nggak Lau kenapa blsa Ler[adl u[arkuawalnya glmana ke[adlannya unl? soleha ballk berLanyaunl
rasa karena masalah kemaren dla nanya Lapl unl menanggaplnya kurang ramah Seharusnya dla [uga
ngerLl unl lagl panlkunl napa [awabnya kurang ramah? proLes solehaunl kesal a[a dla nggak
sopan nanya ma unl Mang dla anggap unl apa? aku ballk proLessoleha Lau semuanya Ler[adl
karena unl samasama panlk lLu blasa kok nl sekarang unl lupakan sa[a masalah lLu kemballlah
berslkap blasa bersahabaLlah seperLl dulu Soleha nggak suka unl seperLl lLu unl Leladan bagl kaml
Masa seorang kakak memberlkan conLoh yang Lldak balk pada adlkadlknyasebenarnya unl
memang salah seharusnya seharusnya unl berslkap bl[aksana Lldak boleh membalas keegoan
dengan keegoan yang lalnnah Lu unl Lau sendlrl Sekarang unl harus seperLl dulu lagl sapa dan
blcaralah dengannya !angan LakuL dlcuekln lLu LanLangan mulla bagl unl Ayo unlku ber[uanglah!
SangaL mulla orang yang menghubungkan sllaLurrahml Soleha menaslhaLlku Aku bersyukur punya
adlk yang perhaLlan dan suka menglngaLkan ula memang soleha yang solehahmakaslh sayang ya
unl akan ber[uang mengemballkan [allnan lLu kemball Mohon doanya dek***Aku menggerakkan
blblr sambll membenLuknya men[adl leblh lndah lLu senyuman pallng manls yang aku clpLakan Aku
berharap senyuman lLu blsa meluluhkan haLlnya 1apl LernyaLa senyum lLu hanya Llnggal senyum
senyuman manlsku Leracuhkan beglLu sa[a dla melengah Lanpa membalas sedlklLpun PaLl
menyuruh sabar sabar dan LeLap sabarer[uangan belum usal!Aku Lldak boleh menyerahAku
harus LeLap ber[uang sampal senyuman manlsku dl balas dengan senyuman yang pallng manlsoya
vlL besok maLerl a[ar klLa LenLang khuLbah Labllgh dan dakwah Lagllagl senyumku mengembang
sambll menyapanya Aku bersyukur punya bahan pemblcaraan supaya blsa berblcara dengannya ula
dlam sa[a lagllagl Lanpa ucapan Lerlma kaslh! Ah sudah blasa!Parl lnl kosan sepl sunyl Lak ada
suarasuara yang berarLl Mungkln semua warga slbuk denga maLa kullah dl kampus Aku Lau dl
kamar sebelah ada vlLa Aku [uga Lau hanya aku dan vlLa yang Lerslsa dl kosan harl lnl kebeLulan
samasama punya [adwal llbur keLua pamong bersabda mahaslswa L dlberl Lenggang sekall
semlnggu supaya Lldak Lerlalu capek maklumlah baru prakLek lnsyaallah kalau nanLl Lelah resml [adl
buk guru baru lah sLandby Llap harl dl sekolahParl lnl ada semlnar proposal Leman aku harus
menghadlrlnya 1ldak adll kalau sempaL Lldak hadlr dl harl per[uangannya Loh dla pun hadlr keLlka
aku dlsemlnarkan mlnggu laluvlL ana ke kampus dulu ya 8odl semlnar [am sembllan lnl Lagllagl
aku LabahLabahkan haLl seLelah sekall lagl dl cuekln ul haLl aku berdoa semoga Allah melembuLkan
haLlnya dan blsa menerlma aku kemball men[adl sahabaLnya Sayang persahabaLan lndah lLu harus
pupus dl Lengah [alan seLelah seklan lama memblnanya***boleh blcara vlL? aku menghamplrlnya
dl kamar ula cuek Lanpa menoleh sama sekall maLanya lekaL LerLu[u ke monlLor kompuLer vlL
kamu dengar suara aku kan? kall lnl suaraku Lerdengar serak Sedlh sekall dl cuekln seperLl lnlmau
ngomong apa? lLu suara vlLa Alhamdullllah akhlrnya suara lLu Lerdengar [uga SeLelah seklan lama
aku menanLlnyaklLa Lldak boleh seperLl lnl Lerus vlL dlamdlaman Lanpa kenal dosa Sedlh haLl lnl
vlL klLa bersahabaL se[ak lama sayang hanya karena masalah sepele klLa bermusuhan seperLl lnl
Marl klLa ra[uL kemball benangbenang lLu men[adl Lall ukhuwah yang leblh lndah marl klLa blna
persahabaLan klLa kemball AlrmaLaku ber[aLuhan darl pelupuknya AlrmaLa lLu mengallr mengalrl
plpl mulusku lalu merembes ke selasela [llbab ungu yang aku pakal 8abb haLl lnl sedlh sekall
8aLhlnku pelanLerserahlah Panya lLu [awaban darlnyaLerserah apanya vlL?ya
Lerserah!kamu nggak boleh seperLl lLu vlL kaslhlah komenLar harus seperLl apa hubungan lLa
harus dl bawa kemana persahabaLan klLa?up Lo you! lLu [awaban slngkaL yang beLulbeLul
menylnggung perasaanku SedlklLpun dla Lldak menghargal aku sebagal sahabaLnya uarl [awaban
keLus lLu aku blsa mengambll keslmpulan bahwa vlLa Lak lagl menganggap dlrlku sahabaLnyaLerlma
kaslh vlL aLas [awabanmu seLldaknya aku Lau apa yang harus aku lakukan seLelah lnl Maaf kalau
selama lnl aku Lldak blsa men[adl sahabaL yang balk baglmu maaf kalau selama lnl aku serlng
repoLkanmu dan maaf kalau aku harus mengambll kepuLusan yang aku sendlrl Lak sanggup
melakukannya 1apl sanggup Lak sanggup aku harus LeLap men[alankannya AlrmaLa berLambah
deras membasahl plpl suaraku gemeLar Lak Lerhlngga Sebelum beran[ak aku kuaLkan haLl unLuk
mengulurkan Langan lngln bersalaman mungkln [abaL Langan Lerakhlr Alhamdullllah dla
menyambuLnya walaupun hanya sekllas sa[aAku beran[ak ke kamar dengan haLl pllu kepuLusanku
sudah bulaL aku harus hl[rah ke LempaL laln Aku Lldak mau men[adl sumber masalah dl slnl
Mengalah bukan berarLl kalah bukan??
Sumber hLLp//cerpenneL/Cerpenlslaml/sahabaLhLml

Persababatan
agl harl saaL aku Lerbangun LlbaLlba ada seseorang memanggll namaku Aku mellhaL keluar lvan
Lemanku sudah menunggu dlluar rumah kakekku dla menga[akku unLuk bermaln bola baskeLAyo
klLa bermaln baskeL ke lapangan" a[aknya padaku Sekarang?" Lanyaku dengan sedlklL menganLuk
8esok! ?a sekarang!" [awabnya dengan kesalSebenLar aku cucl muka dulu 1unggu ya!" lya Lapl
cepaL ya" plnLanyaSeLelah aku cucl muka kaml pun berangkaL ke lapangan yang Lldak beglLu [auh
darl rumah kakekkuWah dlngln ya" kaLaku pada Lemanku Cuma beglnl a[a dlngln payah kamu"
[awabnyaSeLelah sampal dl lapangan LernyaLa sudah ramal 8amal sekall pulang a[a males nlh kalau
ramal" a[akku padanya Ah! uasarnya kamu a[a males nga[ak pulang!" klLa lkuL maln sa[a dengan
orangorang dlslnl" paksanya Males ah! kamu a[a sana aku Lunggu dlslnl nanLl aku nyusul"
[awabku malas 1erserah kamu a[a deh" [awabnya sambll berlarl kearah orangorang yang sedang
bermaln baskeLAno!" seseorang Lerlak memanggll namaku Aku langsung mencarl slapa yang
memanggllku 1lbaLlba seorang gadls menghamplrlku dengan Lersenyum manls SeperLlnya aku
mengenalnya SeLelah dla mendekaL aku baru lngaL 8ella?" Lanya dalam haLl penuh keheranan
8ella adalah Leman saLu Su denganku dulu kaml sudah Lldak pernah berLemu lagl se[ak kaml lulus 3
Lahun lalu 8ukan hanya lLu 8ella [uga plndah ke 8andung lkuL orang Luanya yang beker[a dlsana
Pal maslh lngaL aku nggak?" Lanyanya padaku 8ella kan?" Lanyaku padanya ?upz!" [awabnya
sambll Lersenyum padaku SeLelah kaml ngobrol LenLang kabarnya aku pun memanggll lvan van!
Slnl" panggllku pada lvan yang sedang asylk bermaln baskeL Apa lagl?" Lanyanya padaku dengan
malas Ada yang daLeng" [awabku Slapa?"Lanyanya lagl 8ella!" [awabku dengan sedlklL Lerlak
karena dl lapangan sangaL berlslk Slapa? nggak kedengeran!" Slnl dulu a[a pasLl kamu seneng!"
Akhlrnya lvan pun daLang menghamplrl aku dan 8ellauengan heran la mellhaL kearah kaml keLlka la
sampal dla heran mellhaL 8ella yang LlbaLlba menyapanya 8ela?" Lanyanya sedlklL kageL mellhaL
8ella yang sedlklL berubah kenapa kok Lumben ke !og[a? kangen ya sama aku?" Lanya lvan pada
8ela ?e C8! ula Lu keslnl mau keLemu aku" [awabku sambll menaLap wa[ah 8ela yang sudah
berbeda darl 3 Lahun lalu 8ukan aku keslnl mau [enguk nenekku" [awabnya ?ah nggak kangen
dong sama klLa" Lanya lvan sedlklL lemas ?a kangen dong kallan kan sahabaL ku" [awabnya
dengan senyumnya yang manlsAkhlnya 8ella menga[ak kaml kerumah neneknya kaml berdua
langsung seLu[u dengan a[akan 8ela keLlka kaml sampal dl rumah 8ela ada seorang anak lakllakl
yang klraklra maslh berumur 4 Lahun 8ell lnl slapa?" Lanyaku kepadanya kamu lupa ya lnl kan
uafa! Adlkku" [awabnya Ch lya aku lupa! Sekarang udah besar ya" uasar plkun!" e[ek lvan
padaku Lmangnya kamu lngeL Ladl?" Lanyaku pada lvan nggak slh!" [awabnya malu ?e sama
a[a!" 8larln a[a!" udahudah [angan pada rlbuL Lerus" 8ella keluar darl rumah membawa
mlnuman Lh nanLl sore kallan mau nganLerln aku ke mall nggak?" Lanyanya pada kaml berdua
kalau aku [elas mau dong! kalau lvan Lau!" [awabku Lanpa plklr pan[ang ?e kalau buaL 8ella a[a
langsung mau Lapl kalau aku yang a[ak susah bangeL" e[ek lvan padaku Maaf bangeL 8ell aku
nggak blsa aku ada laLlhan ngeband" [awabnya kepada 8ella Ch glLu ya! ?a udah no nanLl kamu
kerumahku [am 4 sore ya!" kaLa 8ella padaku Ck deh!" [awabku cepaLSaaL yang aku Lunggu udah
daLeng seLelah dandan blar blkln 8ella Lerkesan dan pamlL keorang Luaku aku langsung berangkaL ke
rumah nenek 8ella Sampal dlrumah 8ella aku mengeLuk plnLu dan mengucap salam lbu 8ella pun
keluar dan mempersllahkan aku masuk Lh ano slnl masuk dulu! 8ellanya baru slapslap" kaLa
bellau ramah lya LanLe!" [awabku sambll masuk kedalam rumah lbu 8ella LanLe vlvl memang
sudah kenal padaku karena aku memang serlng maln kerumah 8ella 8ella lnl Ano udah daLeng"
panggll LanLe vlvl kepada 8ella lya ma benLar lagl" Lerlak 8ella darl kamarnya SeLelah selesal slap
slap 8ella keluar darl kamar aku Lerpesona mellhaLnya udah slap ayo berangkaL!" a[aknya
padakuSeLelah pamlL unLuk pergl aku dan 8ella pun langsung berangkaL uarl Ladl pandanganku Lak
pernah lepas darl 8ella Ano kenapa? kok darl Ladl ngellaLln aku Lerus ada yang aneh?" Lanyanya
kepadaku Lh nggak apaapa kok!" [awabku kageLkaml pun sampal dl LempaL Lu[uan kaml nalk ke
lanLal aLas unLuk mencarl barangbarang yang dlperlukan 8ella SeLelah selesal mencarlcarl barang
yang dlperlukan 8ella kaml pun memLuskan unLuk langsung pulang kerumah Sampal dlrumah 8ella
aku dlsuruh mamplr oleh LanLe vlvl Ayo Ano mamplr dulu pasLl capek kan?" a[ak LanLe vlvl padaku
?a LanLe" [awabku pada LanLe vlvlSeLelah wakLu kurasa sudah malam aku memlnLa l[ln pulang
Sampal dlrumah aku langsung masuk kekamar unLuk ganLl ba[u SeLelah aku ganLl ba[u aku makan
malam kemana a[a Ladl sama 8ella?" Lanya lbuku padaku uarl [alan[alan!" [awabku sambll
melan[uLkan makan Selesal makan aku langsung menu[u kekamar unLuk Lldur 1eLapl aku Lerus
memlklrkan 8ella kayanya aku suka deh sama 8ella nggak! nggak boleh aku maslh kelas 3 SM
aku maslh harus bela[ar" blslkku dalam haLlSaLu mlnggu berlalu aku maslh LeLap keplklran 8ella
Lerus Akhlrnya sore harlnya 8ella harus kemball ke 8andung lagl Aku dan lvan daLang kerumah
8ella Akhlrnya keluarga 8ella slap unLuk berangkaL ada saaL lLu aku mengaLakan kalau aku suka
pada 8ella8ella aku suka kamu! kamu mau nggak kamu [adl pacarku" kaLaku gugupMaaf ano aku
nggak blsa klLa maslh kecll!" [awabnya padaku klLa leblh balk SahabaLan kaya dulu lagl a[a!"Aku
memberlnya hadlah kenangkenangan unLuknya sebuah kalung uan akhlrnya 8ella dan keluarganya
berangkaL ke 8andung Walaupun sedlklL kecewa aku LeLap merasa berunLung memlllkl sahabaL
seperLl 8ella Aku berharap persahabaLan kaml Lerus ber[alan hlngga nanLl
Sumber hLLp//kumcerblogspoLcom/2009/07/persahabaLanhLml


Sababat Aneb

Pulang kampung setelah lima tahun di rantau menuntut ilmu, memberi warna tersendiri
dalam hati. Dengan mengantongi ijazah sarjana,

Khairul Huda, Pulang kampung setelah lima tahun di rantau menuntut ilmu, memberi warna
tersendiri dalam hati. Dengan mengantongi ijazah sarjana, aku melangkah tegap menuju bus
yang akan membawaku ke Doro, sebuah kota kecamatan kecil 20 km di sebelah selatan
Pekalongan.

Bus Binatur yang kutumpangi berjalan lambat keluar terminal. Tidak hanya sekali dua bus
berhenti untuk menaik-turunkan penumpang. Bahkan beberapa kali bus malah berjalan
mundur, masuk ke jalan desa, menjemput penumpang yang hampir terlewat.

Sampai di perempatan Karangdadap langit gelap. Sesaat kemudian turun hujan. Kuedarkan
pandang ke luar jendela. Lewat kaca bus yang buram, kulihat butiran mutiara itu berlomba
turun menjejak ke bumi. Banyak rumah baru berdiri di sepanjang pundak jalan yang tidak
seberapa luas.

Sejam kemudian, tepat pukul 12.00 siang, bus sampai di depan Pasar Doro. Di kota kecil ini
tak ada terminal bus, yang ada hanyalah terminal colt angkutan pedesaan. Itu pun tak seluruh
colt masuk ke terminal. Banyak di antaranya yang nge-tem di depan pasar sebelah barat,
berbaur jadi satu dengan bus yang akan datang.

"Masih seperti dulu," gumamku membatin, ketika melihat sebuah colt jurusan Karanganyar
berangkat. Ya, masih seperti dulu. Colt berangkat dengan penumpang yang berjejal sesak.
Dari belakang yang terlihat jajaran orang bergelantungan rapat membentuk teralis menutupi
bagian belakang mobil. Dan kalau belum mendapat penumpang yang rapat seperti itu, colt
memang belum mau berangkat. Padahal itu sungguh membahayakan keselamatan
penumpang.

Aku menarik napas untuk melonggarkan dadaku yang sesak. Dengan jilbabku yang bersih ini,
aku pun akan berimpit seperti mereka. Berdesak dengan orang, barang belanjaan, dan ayam.
Sudah tercium olehku keringat bercampur kubis busuk, tai ayam, dan aroma parIum yang
tajam menusuk. Seperti itulah kalau perjalanan kita lekas sampai, karena jumlah angkutan di
sini sangat terbatas.

Colt jurusan Lemahabang yang kutumpangi hampir penuh. Beruntung aku mendapat tempat
duduk di depan, di ruang kemudi. Meski sesak juga, tapi tak separah seperti duduk di
belakang. Lumayanlah. Tapi harap diingat, mendapat tempat duduk di ruang sopir, harus
berani membayar lebih, karena lebih nyaman, maka ruang sopir ini banyak diperebutkan.

Calo sudah memintai ongkos para penumpang. Berarti colt sudah penuh dan siap berangkat.
Aku bernapas lega.

Pak sopir masuk ruang kemudi, lalu menghidupkan mesin. Saat itu melintas sebuah bayangan
yang sudah sangat kukenal, di depan colt. Aku masih mengingatnya dengan baik, itu adalah
bayangan Silva, taman sekampung, teman masa kecil, teman sepermainanku dulu. Kalau ia
mau pulang, kenapa tidak naik colt ini? Dorongan rasa kangen pada sahabat telah
mengalahkan kepentinganku untuk cepat-cepat sampai di rumah.

"Sebentar, Pak Sopir," pintaku pada sopir yang sudah memasukan perseneling ke gigi satu.
Lalu begitu saja aku turun dari mobil, mengejar Silva.

Terdengar teriakan sopir di belakang, "Cepat, Dik!"

Sekilas aku menoleh seraya melambaikan tangan menyuruhnya pergi. Sopir maklum, colt itu
pun berangkat.

Aku berhasil mengejar Silva. Kujajari langkahnya.

"Mau kemana?" tanyaku.

Silva menoleh, tersenyum. Wajah dan bibirnya tampak pucat, tapi kakinya melangkah ke
arah timur.

"Mestinya kamu bersama saya naik colt yang tadi. Kamu sudah tahu kan, selepas colt tadi
belum tentu ada colt berikutnya yang bisa membawa kita pulang? Sudah siang begini tak ada
lagi orang berpergian. Anak sekolah dan ibu-ibu yang belanja sudah pada pulang. Kita
pertaruhkan pada nasib baik untuk bisa pulang hari ini."

Silva tak berkomentar. Kucoba menggandeng tangannya. Dingin. "Kamu sakit? Mau periksa?
Okelah, aku menemanimu."

Melewati sebuah jembatan kecil, Silva belok ke kiri.

"Lho, kalau mau periksa ke tempat dr. Lestari, beloknya ke kanan, dong?!" protesku. Silva
tak menanggapi protesku. Ia terus saja melangkah.

"Baiklah, kuikuti kamu," kataku, menyerah. "Seandainya nanti tidak mendapat colt pulang,
toh ada kamu. Kita bisa pulang jalan kaki bersama.

Kami lewat di depan KUA. Ke utara sedikit, ada masjid di sisi barat jalan, menghadap ke
timur. Silva membelokkan langkahnya ke sana.

"Oh, kamu mengajakku salat dulu? Baiklah. Sekarang memang sudah hampir jam satu,"
kataku, setelah melirik arloji di pergelangan tanganku.

Aku mendahului Silva melepas sepatu, terus ke kamar kecil. Setelah itu mengambil wudhu
dan salat Zuhur lebih dahulu, karena Silva tak tampak bayangannya. Kupikir ia sedang
berada di kamar kecil.

Kemana sih, dia? Diikuti kok malah menghilang? gerutuku sendirian, sambil mengenakan
sepatu bersiap meninggalkan masjid.

Aku kembali ke depan pasar mencari angkutan. Suatu kebetulan, ada serombongan orang
yang hendak berziarah ke makam Syeh Siti Jenar di Lemahabang. Mereka mendapatkan colt
dan aku mengikuti saja. Tampaknya rombongan itu membayar lebih, sehingga tak usah
menunggu penumpang berdesak. Alhamdulillah.

Mobil yang kami tumpangi bergerak ke arah barat setengah kilo, lalu berbelok ke selatan.
Dan mulailah perjalanan yang penuh risiko. Karena colt mesti melewati jalan berbatu tidak
rata, dengan medan yang terus menanjak. Badan colt bergerak seperti layaknya tubuh
mentok. Merangkak tertatih, megal-megol, oleng ke kiri dan ke kanan, kepalanya
mengangguk-angguk.

Setelah lepas empat puluh lima menit, colt yang sudah bergerak pelan, terasa semakin
memperlambat lajunya. Kami saling bertatapan. Ada apa? Serentak kami arahkan pandangan
ke depan. Ada sekerumunan orang memenuhi jalan di depan. Colt berhenti. Kami turun untuk
mencari tahu.

Ternyata ada colt jatuh ke jurang! Sebagian penumpangnya tewas, sebagian yang lain luka-
luka. Mereka sedang dievakuasi. Dan itu adalah colt yang hendak kutumpangi tadi, tapi tidak
jadi!

Aku tertunduk lemas. Tak henti-hentinya kusebut kebesaran nama-Nya. Pandanganku yang
kabur oleh airmata, menangkap tubuh-tubuh yang berlumpur dan berlumur darah terkulai.
Pecahan kaca yang berserakan. Mobil yang ringsek. Wajah-wajah yang basah oleh airmata.
Telingaku menangkap raungan tangis tak beraturan dari mereka yang masih bisa menagis.
Allah Mahabesar.

"Dik, naik lagi. Kita teruskan perjalanan," kata sebuah suara.

Kuusap mataku dengan punggung tangan. Tanpa suara kuikuti laki-laki yang berkata tadi.
Lalu kami masuk kembali ke colt untuk meneruskan perjalanan.

Begitu sampai di rumah, setengah berlari aku menuju ke rumah Silva. Dia sendiri yang
membukakan pintu. Serentak melihat bayangannya, langsung kutubruk dan kupeluk ia.
Tangisku pun tumpah di pundaknya.

Silva balas memeluk.

"Tenanglah...," bisiknya lembut dekat telingaku. Dipapahnya tubuhku menuju ke kamarnya.
Setelah meminum air putih pemberian Silva, aku sedikit lebih tenang. Lalu kuceritakan
semua kepadanya. Tentang pertemuanku dengannya di depan pasar. Tentang salatku di
masjid. Juga tentang colt yang tak jadi kutumpangi dan ternyata mendapat kecelakaan...

"Kuminta jawablah pertanyaanku dengan jujur. Di mana saja kamu seharian ini?"

"Seharian ini aku hanya di rumah, tidak pergi ke mana-mana. Sungguh! Kalau tak percaya,
tanya Ibu,"kata Silva, serius. "Sejak pagi sampai menjelang Zuhur, aku di sawah bersama
Ibu, matun padi. Pulang dari sawah aku mampir ke pancuran, bersih-bersih sekalian ambil air
wudhu. Setelah salat dan makan, istirahat sambil membaca-baca. Lalu kamu datang," jalas
Silva runut.

"Aku percaya. Lantas, siapa gadis mirip kamu yang kutemukan di depan pasar?"

Kami saling berdiam diri, digayuti oleh pikiran masing-masing.
Dan aku percaya, Allah memang sengaja menyelamatkanku dengan cara-Nya sendiri. Terima
kasih, ya Allah, atas pertolongan-Mu. Tak henti-hentinya kusebut nama-Nya.

Sumber hLLp//rud1cybermqcom/posL/deLall/2138/sahabaLaneh

CERPEN SEDIH{Arti Persababatan]

Misha sinkap kembali tabir ingatannya. Sharon. Manis nama itu, semanis
orangnya. Dialah kawan karib Misha yang selalu diingatannya. Sudah
enam tahun mereka mengenali antara satu sama lain. Kegembiraan dan
keperitan hidup di alam remaja mereka melalui bersama. Tetapi semua
itu hanya tinggal kenangan sahaja. Misha kehilangan seorang sahabat
yang tidak ada kalang-gantinya.

Peristiwa itu berlaku dua tahun yang lalu. Sewaktu itu mereka sedang
berada di kantin sekolah. Misha sedang marahkan Sharon kerana
mengambil pena kesukaannya tanpa izinya dan menghilangkannya.

Apabila Misha bertanya, dia hanya berkata yang dia akan
menggantikannya. Misha tidak mahu dia menggantikannya. Kerana pena
yang hilangtu berlainan dengan pena yang akan diganti oleh Sharon.
Pena yang hilang itu adalah hadiah daripada Sharon sewaktu mereka
pertama kali menjadi sepasang kawan karib.

"Aku tak mahu kau menggantikannya! Pena yang hilangtu berharga
bagiku! Misha memarahi Sharon." " Selagi kau tak jumpa penatu, selagi
itulah aku tak akan bercakap dengan kau!" Marahnya Misha pada
Sharon. Meja kantintu di hentaknya dengan kuat hingga terkejut
Sharon. Misha yang mukanya memang kemerah-merahan, bila marah
bertambahlah merahlah mukanya. Sharon dengan keadaan sedih dan
terkejut hanya berdiamkan diri lalu beredar dari situ. Misha tahu Sharon
berasa sedih mendengar kata-katanya itu. Misha tidak berniat hendak
melukainya tetapi waktu itu dia terlalu marah dan tanpa dia sedari,
mutiara jernih membasahi pipinya.

"Sudah beberapa hari Sharon tidak datang ke sekolah. Aku merasa
risau. Adakah dia sakit? Apa yang terjadi" Berkata-kata Misha seorang
diri. Benak fikirannya diganggu oleh seribu satu pertanyaan "EH! Aku
nak pergi kerumahnyalah" Berbisik Misha di hatinya. Tetapi niatnya
berhenti di situ. Dia merasa segan. Tiba-tiba talipon dirumah Misha
berbunyi "Ring,riiiiiiiing,riiiiiiiiing,riiiiiiiing"Ibu Misha yang menjawab
panggilan itu."Misha, oh, Misha "Teriak ibunya. "Cepat, salin baju. Kita
pergi rumah Sharon ada sesuatu berlaku. Kakaknya Sharon talipon
suruh kita pergi rumahnya sekarang jugak" Suara ibu Misha tergesa-
gesa menyuruh anak daranya cepat bersiap. Tiba-tiba jantung Misha
bergerak laju. Tak pernah dia merasa begitu. Dia rasa tak sedap. Ini
mesti ada sesuatu buruk yg berlaku. "Ya Allah, kau tenteramkanlah
hatiku. Apapun yang berlaku aku tahu ini semua ujianmu. Ku mohon
jauhilah segala perkara yang tak baik berlaku. kau selamatkanlah
sahabatku." Berdoa Misha pada Allah sepanjang perjalanannya ke
rumah Sharon.


Apabila tiba di sana, rumahnya dipenuhi dengan sanak -saudaranya.
Misha terus menuju ke ibu Sharon dan bersalaman dengan ibunya dan
bertanya apa sebenarnya yang telah berlaku. Ibunya dengan nada sedih
memberitahu Misha yang Sharon dilanggar lori sewaktu menyeberang
jalan berdekatan dengan sekolahnya." Dia memang tidak sihat tapi dia
berdegil nak ke sekolah. Katanya nak jumpa engkau. Tapi hajatnya tak
sampai. Sampai di saat dia menghembuskan nafasnya, kakaknya yang
ada disisinya ternampak sampul surat masa ada dia gengam
ditangannya" terisak-isak suara ibu Sharon menceritakan pada Misha
sambil menghulurkan surat yang Sharon beriya-iya sangat ingin
memberikannya pada sahabatnya.

Didalam sampul surat itu terdapat pena kesukaanku. Disitu juga
terdapat notadaripadnya.


MISHA SHARMIN,
AKU MINTA MAAAF KERANA MEMBUAT KAU MARAH KERANA TELAH
MENGHILANGKAN PENA KESUKAANMU. SELEPAS ENGKAU MEMARAHI
AKU, AKU PULANG DARI SEKOLAH SEWAKTU HUJAN LEBAT KERANA
INGIN MENCARI PENAMU.DI RUMAH AKU TAK JUMPA.TAPI AKU TAK
PUTUS ASA DAN CUBA MENGINGATINYA DAN AKU TERINGAT, PENATU
ADA DI MEJA SCIENCE LAB . ITUPUN AGAK LAMBAT AKU INGIN
KESEKOLAH KERANA BADANKU TAK SIHAT TAPI DENGAN BANTUAN SITI
DIA TOLONG CARIKAN. PENATU SITI JUMPA DIBAWAH MEJAMU.
TERIMA KASIH KERANA TELAH MENGHARGAI PEMBERIANKU DAN
PERSAHABATAN YANG TERJALIN SELAMA SETAHUN. TERIMA KASIH
SEKALI LAGI KERANA SELAMA INI MENGAJARKU TENTENG ERTI
PERSAHABATAN.

SHARON OSMAN.

Kolam mata Misha dipenuhi mutiara jernih yang akhirnya jatuh
berlinangan dengan derasnya.Kalau boleh ingin dia meraung sekuat
hatinya. Ingin dia memeluk tubuh Sharon dan memohon maaf padanya
tapi apakan daya semuanya dah terlambat. Mayat Sharon masih di
hospital. Tiba-tiba dentuman guruh mengejutkan Misha daripada
lamunan. Barulah dia sedar bahawa dia hanya mengenangkan kisah
silam. Persahabatan mereka lebih berharga daripada pena itu. Misha
benar-benar menyesal dengan perbuatannya. Dia berjanji tak akan
membenarkan peristiwa ini berulang kembali. Semenjak itu Misha rajin
bersolat dan selesai solat dia akan membaca al quran dan berdoa dan
bersedekahkan ayat-ayat al quran kepada sahabatnya. Dengan cara ini
sahajalah yang dapat Misha balas balik jasanya Sharon dan
mengeratkan persahabatanya. Semoga dengan kalam Allah Sharon akan
bahagia di alam baza.

Sumber : http://rainerus.blogspot.com/2007/12/cerpen-sediharti-
persahabatan.html

Anda mungkin juga menyukai