Anda di halaman 1dari 15

Glikolisis

Anggota Kelompok : Abu Zar Ilham Noviandri Rizky Unggul


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat

Pendahuluan
Glikolisis merupakan lintasan utama bagi pemakaian glukosa dan berlangsung didalam sitosol seluruh sel. Glikolisis dapat bekerja menggunakan oksigen (aerob), maupun tanpa oksigen (anaerob)

Tahap-tahap Glikolisis
Tahap-tahap glikolisis terbagi menjadi 10 tahap, yaitu : pembentukan senyawa glukosa 6-fosfat dari glukosa Isomerisasi glukosa 6-fosfat Reaksi fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6bisfosfat Reaksi pemutusan menjadi 2 triosafosfat. Isomerisasi triosafosfat Oksidasi gliseraldehid-3-fosfat Transfer fosfat untuk membentuk ATP Perpindahan posisi gugus fosfat Pembentukan senyawa berenergi tinggi kedua. Pembentukan ATP akhir

1. pembentukan senyawa glukosa 6-fosfat dari glukosa


Glikolisis diawali dengan reaksi pembentukan senyawa glukosa 6-fosfat dari glukosa. Reaksi tersebut merupakan reaksi yang membutuhkan energi yang diambil dari pemutusan ikatan fosfat dari ATP. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim heksokinase atau glukokinase. Heksokinase dapat ditemukan dalam semua sel organisme. Enzim ini memiliki spesifitas katalitik yang rendah. Hampir semua monosakarida dapat difosforilasi. Glukokinase diitemukan di lever, memiliki spesifitas katalitik yang tinggi dan tidak dapat dihambat oleh glukosa-6-fosfat. Enzim ini aktif bila kadar glukosa tinggi di dalam darah.

2. Isomerisasi glukosa 6-fosfat.


Reaksi yang kedua adalah pembentukan isomer fruktosa 6-fosfat dari glukosa 6fosfat. Reaksi ini dikatalisis oleh fosfoglukoisomerase.

3. Reaksi fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat


Reaksi fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat oleh enzim fosfofruktokinase. Reaksi ini berjalan spontan dan merupakan rate limiting step pada proses glikolisis. Pada reaksi ini dibutuhkan 1 mol ATP dan diregulasi secara ketat. Fosfofruktokinase dapat dihambat oleh ATP.

4. Reaksi pemutusan menjadi 2 triosafosfat.


Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aldolase dan terjadi pemutusan aldol yang merupakan kebalikan dari reaksi kondensasi aldol membentuk membentuk 2 molekul gliseraldehid 3-fosfat yang selanjutnya mengalami isomerisasi membentuk dihidroksiasetonfosfat. Reaksi isomerisasi ini dikatalisis oleh enzim triosefosfat isomerase.

5. Isomerisasi triosafosfat
Hanya gliseraldehid-3-fosfat yang akan diteruskan dalam proses glikolisis sehingga dengan adanya reaksi isoerisasi ini memungkinkan proses glikolisis berjalan sempurna. Pada akhir tahap I glikolisis ini menghasilkan 2 molekul gliseraldehid-3-fosfat dan membutuhkan 2 molekul ATP untuk setiap 1 molekul glukosa.

6. Oksidasi gliseraldehid-3-fosfat
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim gliseraldehid3-fosfat dehidrogenase dengan NAD+ sebagai koenzimnya.

7. Transfer fosfat untuk membentuk ATP


Senyawa 1,3 bisfosfogliserat merupakan senyawa berenergi tinggi yang selanjutnya gugus fosfat tersebut ditransfer untuk membentuk ATP yang dikatalisis oleh enzim fosfogliserat kinase dengan kofaktor Mg2+. Enzi mini mirip dengan heksokinase yang mengalami prubahan konformasi yang diinduksi oleh substrat. Reaksi ini bersifat reversible.

8. Perpindahan posisi gugus fosfat


Pada tahap ini terjadi reaksi perpindahan gugus fosfat pada 3-fosfogliserat yang berada pada posisi C-3 berpindah ke OH posisi C-2 yang dikatalisis oleh enzim fosfogliserat mutase. Reaksi ini menghasilkan 2-fosfogliserat.

9. Pembentukan senyawa berenergi tinggi kedua.


Pembentukan senyawa ini dilakukan dengan dehidrasi yang dikatalisis oleh enzim enolase yang memiliki ko-faktor Mg2+. Reaksi ini dapat dihambat oleh fluorida.

10. Pembentukan ATP akhir


Reaksi ini berjalan spontan dan terjadi transfer gugus fosfat dari fosfoenolpirufat ke ADP membentuk ATP. Pelepasan fosfat ion menyebabkan terjadinya ikatan enol yang tidak stabil sehingga akan terkonversi ke bentuk keto dan menjadi piruvat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim piruvat kinase. Ensim ini memerlukan Mg+ sebagai ko-faktor. Piruvat merupakan hasil akhir glikolisis.

Anda mungkin juga menyukai