Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN KONFLIK

Dalam setiap organsasi maupun kegiatan pasti terdapat yang namanya sebuah konflik. Konflik adalah percekcokan, perselisihan, atau pertentangan. Konflik secara sosiologis diartikan sebagai suatu proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan

menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilator belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa dalm suatu interaksi. Perbedaan tersebut menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuanadat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi social, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap kelompok dan tidak satu kelompokpun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kolompok lainnya. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di suatu kelompok. Konflik yang terkontrol menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik Pandangan tentang konflik ada 3 yaitu tradisional, human relation, dan interactionist. Pandangan tradisional, pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal buruk, sesuatu yang negative, merugikan dan harus dihindari. Konflik konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction, irrationality. Konflk ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang-orang, dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi seseorang. Pandangan human relation ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalm kelompok atau organisasi. konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau organisasi pasti terajadi perbedaan pandangan anggota. Oleh karena itu , konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan inovasi atau perubahan dalm tubuh kelompok atau organisasi. Pandangan interactionist ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang damai, dan serasi yang cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan

inovatif. Oleh karena itu konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehungga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis diri, dan kreatif. Dampak dari konflik itu sendiri ada dua yaitu dampak positif dan ada juga dampak negative. contoh salah satu dampa positifnya adalah dapt memotivasi dan membuat suatu kelompok dapat berinovasi. Dan dampak negative contohnya adalah dapat pecahnya suatu integrasi yang telah dibangun. Penyebab konflik ada tiga yaitu komunikasi, jabatan, dan pribadi. Sedangkan manajeman konfllik ada tiga yaitu stimulasi konflik, maksudnya konflik dibuat untuk jadi motivasi buat maju; pengurangan konflik, karena tingkat konfliknya terlalu tinggi; penyelesaian konflik. ada 3 yaitudominasi, kompromi, pemecahan masalah

Anda mungkin juga menyukai