Anda di halaman 1dari 7

Nama Jurusan Semester NIM

: Febri Walanda : Teknik Kimia : I (Satu) : 03111003025

Soal...

1) Apa yang kalian ketahui tentang profesi STK...??? 2) Jelaskan apa dan fungsi dari kamar pengendali (control room) suatu pabrik...???

Jawaban....

1. Sarjana Teknik Kimia adalah Sarjana yang mempelajari suatu ilmu rekayasa/teknik yang mengkonversi/ merubah bahan-bahan baku menjadi bahan/produk jadi yang berdaya guna dan memiliki nilai tambah ekonomis melalui proses-proses kimia, fisika, maupun biologi skala besar. Oleh karena itu lulusan STK biasanya berprofesi di dalam bidang Industri, namun STK bisa juga dapat berprofesi di bidang akademisi & Pemerintahan, dan juga dalam bidang-bidang yang lainnya. Berikut penjelasannya:

a) Bidang Industri
-

industri berbagai macam pupuk, industri berbagai macam pestisida, industri pengolahan hasil hutan dan perkebunan, industri pengolahan minyak dan gas, industri berbagai macam bahan baku plastik dan polimer, industri hasil tambang,

industri kimia dasar, industri aneka gas, industri obat-obatan & kosmetika, industri bahan peledak, industri bahan makanan dan minuman, industri petrokimia Industri soda dan khlor serta asam khlorida Industri asam sulfat Industri alkohol dan asam asetat Industri asam sitrat, asam glutamat Industri asam nitrat dll.

b) Bidang Akademisi dan Pemerintahan


-

dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta Departemen Pertambangan Dan Energi Departemen Perindustrian Departemen Lingkungan Hidup

c) Bidang-bidang lainnya
-

Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) konsultan atau berwirausaha mendirikan industri kecil skala rumah tangga, misalnya, industri keramik, sabun, dan sebagainya

Adapun Tugas STK pada Industri Teknik Kimia yaitu sebagai berikut: Penelitian Proses Penelitian proses adalah penelitian awal, skala bangku (bench scale) yang dilakukan di laboratorium yang bertujuan untuk meneliti kelayakan suatu proses baru dari segi teknis dan ekonomis, pengumpulan data-data yang diperlukan untuk membuat pabrik

skala pilot dan untuk pembuatan simulasi proses dengan komputer. Jadi penelitian proses adalah satu langkah lebih maju dari penelitian eksplorasi dasar yang biasanya dilakukan oleh ahli kimia murni. Tahap dari studi ini adalah sebagai berikut :

Penelitian Proses Rekayasa Proses Awal Evaluasi Proses Awal

Studi ini dilakukan, dimulai dari penelitian awal laboratorium dan disertai perhitungan-perhitungan teknik ekonomis, dimana data-data teknik yang diperlukan diperoleh dari penelitian-penelitian yang terpisah satu dengan yang lainnya, baik diunit proses maupun di unit-unit operasionalnya, dan dibantu pula dengan data-data sekunder dari literatur. Karena itu hasil dari penelitian proses perlu dievaluasi dengan cara membuat pabrik skala pilot untuk mengembangkan proses. Pengembangan Proses Tahap-tahap pekerjaan pengembangan proses adalah sebagai berikut :

Pengembangan Proses Rekayasa final Evaluasi Proses Final

Program pengembangan proses yang baik seharusnya sudah bisa memberikan kepastian baik dari segi teknis-operasional maupun ekonomis, karena dengan pengembangan proses ini akan didapatkan data-data kondisi operasi yang lengkap serta kebutuhan jenis dan ukuran peralatan-peralatan pembantu dan peralatan kontrolnya. Perhitungan perancangan perlatan-peralatan proses yang diperlukan dilanjutkan dengan evaluasi ekonomi. Untuk mendapatkan data-data teknis-operasional yang akurat, perlu dibuat pabrik berskala pilot, yang ukurannya sudah terskala dengan teliti. Dengan data-data dari pabrik berskala pilot inidiadakan reevaluasi perhitungan-perhitungan teknik dan ekonomis yang merupakan evaluasi proses final.

Hasil dari pengembangan proses ini juga belum bisa memberikan kepastian tentang seberapa besar keuntungan yang akan didapat bila hasil dari pengembangan proses ini diterapkan ke skala pabrik. Rekayasa Proses Untuk memastikan berapa ongkos produksi yan diperlukan apabila hasil pengembangan proses diterapkan pada skala pabrik perlu adanya rekayasa proses, dimana perhitungan yang diperoleh dari pengembangan proses diulang, neraca massa dan energi serta ukuran alat dihitung lagi untuk kapasitas pabrik yang diinginkan (scale up), kemudian evaluasi ekonomi dilakukan lagi tetapi dengan menggunakan data yang berlaku saat ini. Misalnya perlu dihitung biaya di unit evaporasi : perlu diketahui berapa harga per kilogram upa pemanas pada saat itu, berapa biaya proses pendinginan air dengan peralatan pendingin air dengan peralatan pendingin yan tersedia di pasar waktu itu, berapa harga evaporator, pompa dan sistem vacuum, pipa-pipa, isolasi, sistem kontrol, tenaga kerja, bahan baku, bahan pembantu dan lainnya pada waktu itu. Itu semua adalah contoh komponen yang harus dihitung untuk kepastian berapa nantinya ongkos produksi di unit evaporasi yang dibutuhkan. Analisa Ekonomi Perusahaan didirikan dengan tujuan utama mencari keuntungan, karena itu faktor ekonomi memegang peranan penting. Seoran insinyur teknik kimia diindustri proses harus berfikir dengan orientasi ekonomi, bagaimana caranya agar perusahaan mendapat keuntungan sebesar mungkin tanpa meninggalkan kode etik (Peersatuan Insinyur Teknik Kimia Amerika Serikat sudah mempunyai yang harus dipegang teguh yang mencakup berbagai bidang kemanusiaan dan lingkungan). Karena itu hasil perhitungan dari insinyur rekayasa proses perlu faktor eksternal di dalam perhitungan ekonomi. Beberapa faktor eksternal yang perlu dimasukkan antara lain harga dan kualitas bahan baku dan bahan pembantu, harga produk sejenis dipasaran beserta perbandingan kualitasnya, bunga bank, berapa besar depresiasi alat, ongkos transportasi dan lainnya selengkap mungkin untuk bisa menghitung dan menyajikan

berbagai kemungkinan yang nantinya bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, untuk memperoleh proses yang bisa menghasilkan keuntungan terbesar bagi perusahaan. Rekayasa Proyek dan Konstruksi Setelah diputuskan untuk disetujui, suatu rancangan pabrik perlu dipelajari oleh para insinyur Teknik Kimia yang bekerja di bidang rekayasa proyek dan konstruksi. Insinyur tersebut harus meneliti setiap bagian rancangan. Mungkin juga harus mengubah lagi tipe peralatan, jenis material yan paling cocok dan ekonomis pada proyek. Menentukan bentuk bangunan yan diperlukan, penempatan peralatan dan bangunan (lay out alat dan bangunan) agar operasi dan pengontrolan pabrik bisa dengan mudah dilakukan serta eknomis, kemudian dibuatkan gambar konstruksinya dengan bangunan insinyur sipil dan arsitek serta sekaligus mengestimasi ongkos bangunannya. Kemudian dia harus membuat jadual pembelian peralatan dan material proses serta utilitasnya, menjadwalkan pembangunan gudang peralatan yang ada pada saat konstruksi sangat diperlukan untuk mengamankan peralatan yang sudah dibeli, menjadwalkan pembangunan gedung untuk pabriknya sendiri. Operasi Pabrik Pabrik selesai dibuat dan siap dijalankan, tapi apakah bisa langsung beroperasi secara mulus, operator duduk dan mencatat data di ruang kontrol (di belakang meja saja), supervisor setiap malam pulas tidur di rumah. Hal yang terjadi jauh dari pekerjaan enak tersebut, tetapi bisa sangat menarik karena penuh dengan hal-hal baru dan kadang-kadang tak terduga, bahkan kadang perlu diadakan perubahan peralatan di sana-sini. Seorang insinyur Teknik Kimia yang bekerja sebagai operator pabrik, pada saat trial

run (uji jalannya pabrik baru) mungkin harus bekerja 24 jam sehari selama berharihari sampai beberapa minggu, hingga tidak timbul masalah-masalah baru, sambil melatih anak buahnya semua (yang bekerja 3 shift). Setelah anak buahnya sudah tahu dan lancar mengerjakan apa yang harus dilakukan secara rutin, dan mengetahui tindakan-tindakan apa yang harus diambil bila terjadi suatu masalah, mulai saat itu

sang insinyur bisa sedikit santai, banyak duduk di belakang mejamengamati dan mempelajari data-data operasi yang dilaporkan anak buahnya. Dengan data-data operasi harian, insinyur Teknik Kimia harus bisa mengevaluasi kinerja alat dan proses dan mengambil keputusan-keputusan seperti mengubah kondisi operasi : suhu, tekanan, konsentrasi komponen dan sebagainya. Bahkan kalau perlu harus membongkar dan memperbaiki/membersihkan peralatan-peralatan yang dinilai sudah tidak ekonomis lagi kinerjanya. Semua itu dilakukan agar operasi pabrik berjalan pada kondisi optimal dan ongkos produksi yang minimal. Namun demikian, sebetulnya masih ada tugas lain yang membutuhkan pemikiran mendalam, kadang-kadang perhitungan rumit yaitu selalu berusaha agar pabrik yang ditanganinya berjalan mulus dan efisien, mungkin dengan cara menambah peralatan atau mengubah kondisikondisi operasi ataupun mengefisienkan anak buahnya. Dengan selalu berupaya agar lebih baik dan efisien ini justru pengalamannya akan bertambah, bisa dimanfaatkan untuk menangani perancangan pabrik baru yang sejenis, yang pasti lebih efisien dibandingkan yang lama yang telah dia ketahui kelemahan-kelemahannya, sehingga bisa diperbaiki pada pabrik yang baru.

2. kamar pengendali (control room) merupakan tempat/ruang untuk mengatur segala macam kegiatan industri yang ada di dalam pabrik. Kamar Pengendali (Control Room) di dalam suatu pabrik berfungsi sebagai pengatur peralatan Industri dan segala macam proses industri yang terjadi di dalam suatu pabrik dari tempat/ruangan yang berbeda. Selain itu kamar pengendali (control room) juga berfungsi untuk memudahkan pekerja dalam mengontrol/memonitoring keadaan pabrik

Contoh gambar Kamar Pengendali (Control Room) :

Anda mungkin juga menyukai