Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

KESEHATAN ANAK SEKOLAH DASAR

Oleh Kelompok 3 Kelas C. 4 1


Hasmika Andini Muh. Hidayatullah Dewi Anna Indrayani 094704163 094704165 094704270 094704273

UPP PGSD PAREPARE FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan kesempatan yang diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kesehatan Anak Sekolah Dasar. Dalam penyusunan dan perampungan makalah ini, penyusun aturkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Jasmani atas masukan-masukan dan nasihat yang diberikan, serta kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi baik moril maupun materil. Penyusun menyadari terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, dengan senang hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kelengkapan makalah ini. Akhirnya, penyusun berharap agar makalah ini dapat menjadi kontribusi yang bermanfaat khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya. Wassalamu alaikum wr. wb. Penyusun

Parepare, Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Anak usia sekolah dasar (SD) perlu pengawasan kesehatan/tumbuh kembang yang teratur, karena 5-6 hari seminggu mereka pulang dan pergi ke sekolah melewati berbagai macam kondisi lalu lintas dan lingkungan, polusi, sumber penyakit, bergaul erat dengan banyak anak. Sehingga, mereka rawan tertular berbagai penyakit, kecelakaan, polusi, bahkan rawan masalah psikososial, seperti pemalakan, perkelahian, narkoba, VCD porno, dan sebagainya. Sementara di sekolah, otak mereka dituntut bekerja keras untuk berkonsentrasi menghafal, berpikir, mencerna, memahami, dan memecahkan masalah. Di rumah, mereka harus mengerjakan berbagai tugas sekolah dan rumah tangga, namun ingin juga bermain dan bersenang-senang. Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan aktifitas kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan gangguan kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup luas dan kompleks. Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut, diharapkan dapat tercipta anak usia sekolah Indonesia yang cerdas, sehat dan berprestasi.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kesehatan anak sekolah dasar dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangannya? 2. Permasalahan kesehatan apa yang biasa mengganggu tumbuh kembang anak sekolah dasar? 3. Upaya apa yang dapat dilakukan dalam peningkatan kesehatan anak sekolah dasar?

C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk: 1. Mengetahui kesehatan anak sekolah dasar dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangannya? 2. Mengetahui permasalahan kesehatan yang dapat menghambat tumbuh kembang anak sekolah dasar. 3. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak sekolah dasar.

BAB II PEMBAHASAN

A. Kesehatan Anak dan Pengaruhnya Terhadap Tumbuh Kembang Anak Pengertian tumbuh kembang anak sebenarnya mencakup 2 hal kondisi yang berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Hal ini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk di dalamnya adalah perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Pertumbuhan berdampak terhadap aspek fisik sedangkan

perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ dan individu. Kedua kondisi tersebut terjadi sangat berkaitan dan saling mempengaruhi kesehatan setiap anak. Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia pra sekolah dan Sekolah dasar meliputi:

Jasmani: periode ini disebut periode memanjang secara fisik fungsi organ otak mulai terbentuk mantap sehingga perkembangan kecerdasannya cukup pesat. Jiwani: anak mulai banyak melihat dan bertanya, fantasinya berkurang karena melihat kenyataan, ingatan kuat daya kritis mulai tumbuh, ingin berinisiatif dan bertanggung jawab. Rohani : anak mulai memasukkan dalam pikirannya tentang Tuhan mulai memisahkan konsep pikiran tentang Tuhan dengan orangtuanya. Sosial : kegiatan anak mulai berkelompok dan mengarah pada tujuan tetapi masih egosentris, kegiatannya hanya satu jenis dan mulai membuat Gang dengan kompetisi tinggi. B. Permasalahan Kesehatan Anak Secara epidemologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut, serta reaksi simpang terhadap makanan akibat buruknya sanitasi dan keamanan pangan. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri. Selain itu resiko gangguan kesehatan pada anak akibat pencemaran lingkungan dari pelbagai proses kegiatan pembangunan makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana. Selain lingkungan, masalah yang harus diperhatikan adalah membentuk perilaku sehat pada anak sekolah.

Permasalahan lain yang belum begitu diperhatikan adalah masalah gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sekolah. Gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sekolah sangat bervariatif. Bila tidak dikenali dan ditangani sejak dini, gangguan ini akan mempengaruhi prestasi relajar dan masa depan anak. Selanjutnya akan dibahas tentang permaslahan kesehatan anak usia sekolah diantaranya adalah penyakit menular, penyakit non infeksi, gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan dan perilaku. a. Penyakit Menular Pada Anak Sekolah Penyakit yang cukup mengganggu dan berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwa adalah penyakit menular pada anak sekolah. Sekolah merupakan tempat yang paling penting sebagai sumber penularan penyakit infeksi pada anak sekolah. Infeksi menular yang dapat menular di lingkungan sekolah adalah: demam berdarah dengue, infeksi tangan mulut, campak, rubela (campak jerman), cacar cir, gondong dan lain-lain. b. Non-infeksi Alergi pada anak usia sekolah dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin bisa terjadi. Alergi pada anak sangat beresiko untuk mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Sering berulangnya penyakit, demikian luasnya sistem tubuh yang terganggu dan bahaya komplikasi yang terjadi. Belakangan terungkap bahwa alergi bisa mengganggu semua organ tubuh termasuk otak dan perilaku anak sekolah. c. Gangguan Perkembangan dan Perilaku Anak Sekolah

Gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sangat luas dan bervariasi. Gangguan yang dapat terjadi pada anak sekolah adalah gangguan belajar, gangguan konsentrasi, gangguan bicara, gangguan emosi, hiperaktif, dsb. Gangguan Belajar Kesulitan belajar bukanlah suatu diagnosis tunggal semata-mata, melainkan terdiri dari berbagai jenis gangguan dengan berbagai macam gejala, penyebab, pengobatan dan perjalanan penyakit. Tidak semua problem belajar merupakan suatu kesulitan belajar. Anak dengan Gangguan Perkembangan Bicara & Bahasa dapat mengalami kesulitan untuk memproduksi suara huruf/kata tertentu, kesulitan menggunakan bahasa verbal/tutur dalam berkomunikasi, tetapi pemahaman bahasanya baik. Orang tua sering kali berkata anak saya mengerti apa yang saya ucapkan, tetapi belum bisa berbicara. Gangguan memahami bahasa verbal yang dikemukakan oleh orang lain, walaupun kemampuan pendengarannya baik. Anak hanya dapat meniru kata-kata tanpa mengerti artinya (membeo). Gangguan Kemampuan Akademik (Academic Skills Disorders) Terdapat 3 jenis gangguan kemampuan akademik yang sering dikeluhkan oleh orang tua, diantaranya adalah:

Anak yang mengalami Gangguan Membaca menunjukkan adanya ;Inakurasi dalam membaca, seperti ;Membaca lambat, kata demi kata jika dibandingkan dengan anak seusianya, intonasi suara turun naik tidak teratur. Sering terbalik dalam mengenali huruf dan kata, misalnya antara kuda dengan daku, palu dengan lupa, huruf b

dengan d, p dengan q, dll. Kacau terhadap kata yang hanya sedikit perbedaannya, misalnya bau dengan buah, batu dengan buta, rusa dengan lusa dll. Sering mengulangi dan menebak kata-kata atau frasa. Pemahaman yang buruk dalam membaca, dalam arti anak tidak mengerti isi cerita/teks yang dibacanya.

Disleksia adalah gangguan perkembangan berupa kesulitan dalam perolehan bahasa-tertulis atau membaca dan menulis.

Penyebabnya adalah gangguan dalam asosiasi daya ingat dan pemrosesan di sentral yang semuanya adalah gangguan fungsi otak. Gangguan Menulis Ekspresif Kondisi ini ditandai oleh ketidakmampuan anak untuk membuat suatu komposisi tulisan dalam bentuk teks, dan keadaan ini tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak seusianya. Gejala utamanya ialah adanya kesalahan dalam mengeja kata-kata, kesalahan tata bahasa, kesalahan tanda baca, paragraf dan tulisan tangan yang sangat buruk. Selain itu mengalami kemiskinan tema dalam karangannya. Gangguan Berhitung (Diskalkulia) Diskalkulia adalah gangguan belajar yang mengakibatkan

gangguan dalam berhitung. Kelainan berhitung ini meliputi kemampuan menghitung sangat rendah, tidak mempunyai

pengertian bilangan, bermasalahan dalam bahasa berhitung, tidak bisa mengerjakan simbol-simbol hitungan, dan ganguan

berhitungh lainnya. Bisa karena kelainan genetik atau karena gangguan mekanisme kerja di otak. Gangguan Berhitung merupakan suatu gangguan perkembangan kemampuan aritmetika atau keterampilan matematika yang jelas mempengaruhi

pencapaian prestasi akademikanya atau mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak. Gejala yang ditampilkan di antaranya ialah : kesulitan dalam mempelajari nama-nama angka, kesulitan dalam mengikuti alur suatu hitungan, kesulitan dengan pengertian konsep kombinasi dan separasi, Inakurasi dalam komputasi, selalu membuat kesalahan hitungan yang sama dll. d. Gangguan Tidur Pada usia pra sekolah gangguan tidur ditandai dengan awal jam tidur yang larut malam, tidur sering gelisah (bolak balik posisi badannya), kadang dalam keadaan tidur sering mengigau, menangis dan berteriak. Posisi tidurpun sering berpindah dari ujung ke ujung lain tempat tidur. Tengah malam sering terjaga tidurnya hingga pagi hari, tiba-tiba duduk kemudian tidur lagi, brushing (gigi saling beradu/gemeretak). e. Hiperkinetik Atau Gangguan Motorik Berlebihan Anak tampak tidak mau diam dan tidak bisa duduk lama. Bergerak terus tak tentu arah tujuannya. Kadang disertai kebiasaan menjatuhkan badan secara keras ke tempat tidur (smack down). Kebiasaan lainnya adalah senang melompat-lompat dan memanjat. Tangan dan kaki sering bergerak terus bila duduk.

f. Gangguan Koordinasi Dan Keseimbangan Gangguan ini ditandai oleh aktifitas berjalan seperti terburu-buru atau cepat sehingga kemampuan berjalan terlambat. Bila berjalan sering jatuh, atau menabrak benda di sekitarnya. Gangguan lainnya adalah bila berjalan jinjit atau bila duduk bersimpuh posisi kaki ke belakang seperti huruf W. g. Gangguan Konsentrasi Atau Gangguan Pemusatan Perhatian

Anak mengalami gangguan pemusatan perhatian, sering bosan terhadap suatu pekerjaan atau kegiatan. Anak tampak tidak bisa duduk lama di kursi. Di kelas tidak dapat tenang menerima pelajaran , sering mengobrol, mengganggu teman dll, bila mendapat mendengar cerita tidak bisa mendengar atau mengikuti dalam waktu lama. Sering tampak bengong atau melamun. Yang menarik, meskipun tampak tidak memperhatikan bila berkomunikasi tetapi anak dapat merespon komunikasi itu dengan baik dan cepat. Misalnya saat di kelas anak mengobrol atau bercanda dengan teman di dekatnya dan tidak memperhatikan guru. Tapi bila ditanya guru anak dapat menjawab dengan baik pertanyaan tersebut. Kecuali bila melihat televisi, anak dapat bertahan lama bahkan sampai berjam-jam. Kalau membaca komik bisa bertahan lama tetapi bila relajar tidak bisa lama. h. Impulsif Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan. Contoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku tidak sabar. Anak tidak akan sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan menyela pembicaraan atau buru-

buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan. Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya. Sisi lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. i. Gangguan Emosi Dan Agresif Gangguan emosi pada anak usia sekolah ditandai anak tampak mudah marah, gampang berteriak, bila marah sering histeris, melempar benda yang dipegang hingga temper tantrum. Penampilan fisik lainnya adalah meninju, membanting pintu, mengkritik, merengek, memaki, menyumpah, memukul kakak/adik atau temannya, mengkritik diri sendiri, memecahkan barang dengan sengaja. Gangguan emosi biasanya disertai dengan sikap agresif. C. Upaya Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah Peningkatan kesehatan anak sekolah dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, Usaha keasehatan Sekolah (UKS) menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. UKS bukan hanya dilaksanakan di Indonesia, tetapi dilaksanakan di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School ( Sekolah yang mempromosikan kesehatan ). Health Promoting School adalah sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan ciri-ciri melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap yang

pelayanan kesehatan, ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Upaya Health Promoting School tersebut idengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas adalah : 1. Promotif dan Pencegahan berupa: a. Pemberian nutrisi yang baik dan benar b. Perilaku hidup sehat jsmani dan rohani c. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular dan penyakit kronis. d. Deteksi dini gangguan pertumbuhan, perilaku dan gangguan belajar e. Imunisasi anak sekolah 2. Kuratif dan rehabilitasi meliputi: a. Penangan pertama kegawat daruratan di sekolah b. Penanganan pertama kecelakaan di sekolah c. Keterlibatan guru dalam penanganan gangguan perilaku dan gangguan belajar

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Tumbuh kembangnya seorang anak dipengaruhi oleh tingkat kesehatan anak tersebut. Pertumbuhan berdampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ dan individu. Anak usia sekolah dasar (SD) perlu pengawasan kesehatan/tumbuh kembang yang teratur. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri. Selain itu resiko gangguan kesehatan pada anak akibat pencemaran lingkungan dari pelbagai proses kegiatan pembangunan makin meningkat. Permaslahan kesehatan anak usia sekolah diantaranya adalah penyakit menular, penyakit non infeksi, gangguan pertumbuhan, gangguan

perkembangan dan perilaku. Peningkatan kesehatan anak sekolah dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, Usaha keasehatan Sekolah (UKS) menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

B. Saran Mengingat pentingnya menjaga kesehatan anak, maka sebaiknya sejak dini anak diajarkan bagaimana pola hidup sehat. Dan diusahakan pemenuhan makanan dan minuman yang sehat dan bergizi bagi anak agar anak tumbuh dan berkembang maksimal. Kesehatan dan tumbuh kembang anak di sekolah memang dipantau oleh program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Tetapi, karena berbagai keterbatasan, maka kegiatan UKS belum mampu melaksanakannya. Sebab itu, orang tua harus waspada dan cermat mengamati kesehatan dan tumbuh kembang anaknya.

DAFTAR PUSTAKA

http://dr-anak.com/meningkatkan-kesehatan-dan-tumbuh-kembang-anaksd.html http://anugerah.hendra.or.id/pasca-nikah/3-anak-anak/permasalahan-umumkesehatan-anak-usia-sekolah/ http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=204311 http://www.pdfound.com/pdf/materi-penyuluhan-kesehatan-anak-sekolahdasar.html

Anda mungkin juga menyukai