Anda di halaman 1dari 13

SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLAH AZZA WAJALLA

(Khutbah Idul Adha 1426 H)

, . * , , .
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd. Pada hari yang berbahagia ini, kita dan semilyar lebih umat Islam lainnya berkumpul di berbagai tempat untuk merayakan hari raya Iedul Adha dengan segala kegembiraan dan semangat, sebagaimana jutaan saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan ibadah haji telah berkumpul kemarin, tanggal 9 Dzulhijjah, di padang Arafah melakukan wukuf di sana, Jutaan kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia, dengan pakaian yang sama, warna yang sama, ucapan yang sama semuanya berkumpul di tempat yang mulia dan hari yang mulia itu.
1

Khutbah seragam Wahdah Islamiyah pada Iedul Adha 1426 H/2006 M,direkomendasikan oleh Dewan Syariah Wahdah Islamiyah

Pemandangan yang mengingatkan kita bahwa pada tempat yang sama, bulan dan hari yang sama, seribu empat ratus tahun lebih yang lampau telah berkumpul manusia terbaik yang pernah dilahirkan bersama umat terbaik yang dianugerahkan untuk kemanusiaan, Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam sahabatnya-radhiyallahu anhum ajmain. Pada tempat yang mulia itu lebih seribu empat ratus tahun yang lalu Nabi kita tercinta Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam telah telah mengokohkan tertancapnya panji tauhid serta menghiasnya dengan hiasan terindah kehidupan yaitu akhlaqul karimah, mari kita perhatikan petikan khutbah beliau pada hajjatul wada, yaitu haji yang sekaligus menjadi ajang perpisahan beliau dengan para kaum muslimin, di tengah terik matahari di atas untanya yang bernama Al qashwaa, di tengah ribuan pasang telinga yang dengan penuh harap dan cinta siap mendengar perkataan manusia termulia sepanjang sejarah ini: dan para

, , , ...
Sesungguhnya darah kalian dan harta kalian haram bagi kalian sebagaimana kehormatan hari kalian ini, pada bulan kalian ini, ketahuilah bahwa setiap perkara jahiliyah berada di bawah kedua tapak kakiku ini tercampakkan Hari ini, tanggal 10 Dzulhijjah dengan semangat yang sama setelah mereka melewati malam-malam indah penuh perjuangan di Muzdalifah, maka pada pagi hari yang bergairah ini, mereka para pejuang-pejuang haji kita melontar jumrah Aqabah, bercukur dan menyembelih ( bagi yang berhaji dengan cara Tamattu atau Qiran), sebagiannya yang tidak lagi melanjutkan oleh perjuangan telah hajinya mendapat dengan karunia melaksanakan tawaf ifdlah, demikanlah sekelumit perjalan haji dilupakan yang melaksanakannya. Hari ini seakan seirama dengan dengan ritme haji yang yang dilaksanakan pejuang pejuang kita di tanah haram, kita pun tidak

tinggal diam, bahkan terus bergerak dalam lingkaran ibadah yang agung dengan ibadah qurban yang sebentar insya Allah akan kita laksanakan. Allahu Akbar,Allahu Akbar,Laa Ilaaha Illallaah,Allahu Akbar,Allahu Akbar walillahilhamd. Kaum Muslimin yang dirahmati Allah! Wahai umat Muhammad SAW, umat terbaik dari Nabi teragung! Sesungguhnya umat manusia sekarang ini, mengalami demikian banyak problema, permasalahan , bahkan krisis. Krisis ekonomi, keamanan, bahkan krisis aqidah dan akhlak. Kita sebagai umat Islam, Umat yang terbaik yang dianugerahkan Allah bagi manusia, sepantasnya tampil sebagai solusi bagi berbagai krisis, bukannya justru menambah deretan persoalan itu. Dalam suasana Idul Adha ini selalu yang menjadi kenangan kita adalah satu keluarga teladan yang menjadi latar belakang banyak yang perlu sejarah disyariatkannya ibadah qurban dan juga haji, yaitu keluarga Ibrahim AS, khalilullah (kekasih Allah), sangat kita teladani dari keluarga penuh berkah ini, termasuk di dalamnya nilai-nilai yang semoga menjadi solusi atas berbagai problema yang kita hadapi. Allahu Akbar,Allahu Akbar,Laa Ilaaha Illallaah,Allahu Akbar,Allahu Akbar walillahilhamd. Di antara nilai-nilai dan pelajaran itu adalah : Pertama : Menegakkan Panji Tauhid. Menegakkan tauhid, sebagai penegasan ibadah kita hanya kepada Allah adalah poros segala bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah.,Allah berfirman tentang Ibrahim,AS:


Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata :Wahai Rabbku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala. (QS.Ibrahim:35)

Tidak ada diantara kita yang meragukan kwalitas Tauhid Ibrahim AS,namun sedemikian bertauhidnya dia, masih saja ia memohon perlindungan dari kesyirikan dan ketergelinciran menyembah dan beribadah kepada selain Allah. Hal ini tidak mengherankan jika kita memahami betapa berbahayanya kesyirikan itu, sehingga amal sebaik apapun tapi dilandasi dengan kesyirikan (memperserikatkan Allah) maka ia akan sirna dan tidak berarti apaapa, firman Allah:


Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabinabi) sebelummu:jika kamu memperserikatkan (Allah),niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi . (QS.Az-Zumar:65) Selain itu dari doa nabi Ibrahim AS ini, dapat kita tangkap pesan yang sangat mendalam tentang hubungan antara iman dan aman, beliau berdoa agar negeri dimana ia meningalkan keturunannnya di situ menjadi negeri yang aman, dimana sitiuasi yang aman itu membuat mereka semakin kondusif untuk beribadah dan terjauh dari kesyirikan, sebaliknya bahwa dengan keimanan yang kuat, membuat penduduknya semakin beriman, manusiamanusia beriman inilah yang akan membuat keadaan negeri menjadi semakin aman. Siapa menabur iman ia akan menuai aman. Dengan demikian kita tidak dapat memahami jika ada pihakpihak yang merongrong keamanan negeri kaum muslimin dengan dalih keimanan, justru kita sangat khawatir ada tangan-tangan hitam yang bermain di balik semua ini. Wallahul mustaan Kedua : Bertawakkal kepada Allah azza Wajalla. Dalam tandusnya lembah di sekeliling Makkah saat itu, tidak ada tetumbuhan, kering,..panas,..sepi, Ibrahim AS meninggalkan Hajar dan si kecil Ismail AS, demi suatu perjuangan di jalan Allah, dengan penuh tawakkal kepada Allah:


Wahai Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan dari keturunanku di dekat lembah yang tidak memiliki tetanaman, di dekat rumahMu (baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami ( yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS.Ibrahim: 37) Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd. Demi menegakkan shalat, demi pengagungan kepada Allah, Ibrahim As, rela untuk meninggalkan istri dan anaknya di lembah tandus itu, dengan penuh harapan dan sangka baik kepada Allah. Istri yang shalihah ini, Hajar AS, tidak sedikitpun mengeluh, walau ia berada di tempat yang serba tidak berkecukupan itu, seakan ia berkata: Selama Allah bersamaku ia pasti akan menolong aku. Allahu Akbar,Allahu Akbar,Laa Ilaaha Illallaah,Allahu Akbar,Allahu Akbar walillahilhamd. Kaum muslimin yang dimuliakan Allah! Sikap tawakkal pada Hajar ini bukanlah sikap pasrah tanpa usaha. Perhatikanlah bagaimana ia setelah berbolak-balik antar Shofa dan Marwah, dengan penuh kepayahan mencari air, di tempat kering-kerontang itu, maka setelah upaya yang tak kenal putus asa itu Allahpun melimpahkan rahmatNya dengan terbitnya mata air zam-zam yang kita nikmati hingga kini. Semoga Allah merahmati Hajar AS, dan Ismail AS dengan rahmatNya yang Maha luas, amin Dalam konteks ini, ketika kita berada dalam keterpurukan, kepedihan, luka-luka berbagai tragedi yang seakan luka lama yang tersayat luka baru.., Jangan pernah berputus asa! apa lagi berburuk sangka kepada Allah. Teladanilah Hajar AS, ia berusaha, ia berlari, mengejar dan menjemput karunia Allah Azza wajalla.

Bukankah malam tidak selamanya kelam, dengan izin Allah kan terbit fajar harapan. Bukankah panas siang tidak kan menyengat selamanya, dengan izin Allah kan turun hujan membasahi bumi dan tanaman. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd. Dari sisi lain profil Hajar AS ini memberi kita gambaran betapa seorang ibu, demikian sabar, tegar dan sayangnya kepada anaknya, demi mengurus dan membesarkan seorang Ismail ia rela menderita, dan tentunya hanya karena Allah semata, Hal ini mengingatkan kita semua pada ibunda kita masingmasing, seorang wanita yang mungkin berfisik lemah tapi berjiwa tegar. Mengasuh kita, membesarkan kita, maka jangan lupakan dia! berbaktilah kepadanya, lembutkanlah diri di hadapannya! Jika ia masih hidup, jangan sampai kita menyia-nyiakan peluang surgawi ini, Sabda Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam:


Celakalah,bagi siapa yang mendapati kedua orang tuanya, salah satu atau keduanya dalam keadaan tua renta kemudian hal itu tidak membuat ia masuk surga. (HR.Muslim) Hal ini sekaligus memberi pelajaran yang sangat berharga bagi setiap wanita muslimah untuk menjadi pejuang-pejuang di jalan Allah dengan membina anak dan keluarganya menjadi manusiamanusia yang taat kepada Allah shubhaana wa ta'ala. Hal ini ini juga sebagai pelajaran berharga bagi setiap istri pejuang bahwa telah menjadi sunnatullah bahwa jalan kebahagian seorang istri pejuang dan keluarga pejuang adalah: Perjuangan itu sendiri. Kita perlu bahan bakar kesabaran buat melanjutkan perjalanan panjang perjuangan ini, dan itu kita dapatkan dari setiap ibadah dan taqarrub kepada Allah Azza wajalla. Ketiga :Ketundukan penuh kepada perintah Allah.

Dengan ketundukan dan kepatuhan total kepada Allah Ibrahim rela jika harus diperintahkan mengorbankan anak sendiri yang sangat disanyanginya yakni Ismail. Dengan ketundukan dan kepatuhan total kepada Allah Ismail AS rela dikorbankan oleh ayahnya yang sangat dihormatinya.-walaupun ternyata itu hanyalah berupa ujian dari Allah shubhaana wa ta'ala, yang kemudian menggantikan Ismail dengan seekor domba. Dengan ketundukan dan kepatuhan total kepada Allah Hajar rela ditinggalkan di lembah yang tandus dan kering, demi menggapai ridha Allah Azza wajalla. Berbekal hal ini hendaknya kita selaku umat yang hendak meneladani Ibrahim AS dan keluarganya, meneguhkan diri untuk senantiasa berada dalam ketundukan dan kepatuhan total kepada Allah. Ketundukan dan kepatuhan total kepada Allah dan syariatNya ini akan berbuah manis berupa kebahagian hidup di dunia dan keselamatan di akhirat kelak, firman Allah:


Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS.an Nahl :98)

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah 7

)42( )52( ) 62(

menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (QS.Ibrahim: 24-27) Keempat: kepada mungkar. Ibrahim AS, tidak hanya peduli pada dirinya sendiri dalam kebaikan, namun beliau selalu memperhatikan dan rindu dengan kebaikan pada orang lain mari kta perhatikan firman Allah: Selalu dan bersabar dalam berdakwah maruf mengajak dan nahi

Allah

menegakkan

amar

)14( ) 24( )34( )44(


Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun. Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan. (QS.Maryam: 41-45)

Kepedulian pada kondisi masyarakat merupakan tanggung jawab setiap pribadi muslim dimanapun ia berada, sabda Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam :

) . )
Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran , maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika ia tidak sanggup, maka dengan lisannya, jika ia tidak sanggup, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman. (HR.Muslim) Meninggalkankan dawah amar maruf nahi mungkar bisa menjadi penyebab datangnya bencana, dan tidak diterimanya doadoa kita, sabda Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam:

()
Hendaknya engkau sungguh-sungguh menyeru kepada yang maruf dan sungguh-sungguh mencegah dari yang mungkar, atau (jika tidak) hampir saja Allah menurunkan iqb (bencana) dariNya, kemudian engkau berdoa kepadaNya lalu tidak diterima lagi (doadoa itu) pada kalian. (HR.At Tirmidzy) Walaupun tentunya perlu bagi kita dalam berdawah memperhatikan adab dan patron syariat Islam sendiri, dimana sangat penting kita memiliki ilmu tentang apa yang kita dawahkan kemudian kita pun perlu memahami kondisi obyek dawah. Hal yang penting pula adalah jangan sampai mengingkari kemungkaran, justru membawa kemungkaran yang lebih besar. Berdawah dan menasehati adalah pertanda cinta kita kepada yang dinasehati,oleh sebab itu berdawalah dengan cinta yang dilandasi dengan keikhlasan. Bekalbekal inilah yang akan membuat kita bersabar dalam menjalani dawah ini. Beriman, beramal saleh kemudian saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran adalah satu-satunya jalan keselamatan yang harus kita lalui, firman Allah:

)1( )2( (3)


Demi masa,Sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orangorang yang beriman dan beramal saleh, dan saling menasehati dalam kebenaran serta saling menasehati dalam kesabaran. (QS.Al Ashr: 1-3) Berdawah dan menasehati adalah pertanda cinta kita kepada yang dinasehati,oleh sebab itu berdakwalah dengan cinta. Dan sebagai bentuk ketundukan kepada Allah itu adalah ibadah qurban yang akan kita laksanakan insya Allah, maka barangsiapa yang hendak berkorban yang hendaknya memperhatikan udhiyah baik-baik (Qurban), hukum-hukum diantaranya: 9 berkenaan dengan

Hewan yang disembelih dari jenis hewan qurban yaitu: unta, sapi atau kambing/domba. Hewan qurban itu telah cukup umur yaitu: onta berumur minimal 5 tahun, sapi minimal 2 tahun, kambing minimal 1 tahun dan domba yang besar bisa yang berumur 6 bulan.

Hewan yang disembelih hendaknya yang sehat dan tidak cacat. Penyembelihan hanya sah apabila dilakukan setelah kaum muslimin shalat iedul Adha ini, selanjutnya bisa dilakukan pada 3 hari setelahnya (hari-hari tasyriq) 11,12,13 Dzulhijjah.

Pembagian hewan qurban sifatnya flexibel bisa untuk sedekah kepada yang kurang mampu, atau hadiah kepada kerabat maupun tetangga atau siapa saja, dan yang ber-qurban pun dapat memakan dari hewan qurban tersebut.

Bagi penjagal hewan qurban tidak boleh mengambil upah dari hewan qurban yang disembelih dan dikulitinya, namun bisa saja ia diberikan dari hewan qurban itu sebagaimana orang lain, tanpa ada hubungan jasa atas pekerjaannya menyembelih dan menguliti hewan qurban.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd. Akhirnya, kaum muslimin yang dirahmati Allah, marilah kita hadapkan jiwa dan raga kita kepada Pemilik dan Penguasa seluruh jagad raya ini, Allah Rabbul Alamin, seraya meminta dan berdoa kepadaNya, mengetuk pintu rahmatNya yang Maha luas.


Ya Allah, sesungguhnya kami memuja kepadaMu karena Engkaulah yang paling pantas untuk dipuji,

10

Ya

Allah,

kami

bersyukur

kepadaMu,

karena

sesungguhnya

Engkaulah yang paling pantas untuk di tempati bersyukur, Ya Allah,kami senantiasa memuji kepada kepadaMu dengan segala kebaikan, karena Engkaulah yang paling pantas untuk dipuja dan dan dipuji, Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami telah menzalimi diri-diri kami dengan demikian banyak kezaliman, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau, maka ampunilah kami dengan ampunan dari sisiMu dan kasihanilah kami, sesungguhNya Engkau maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Allah, Engakulah Penguasa langit dan bumi, Penguasa dunia dan akhirat, kami datang kepadaMu di hari yang penuh berkah ini mengadu akan beratnya dosa yang telah kami kerjakan. Kami sadar bahwa nikmat pemberianMu belumlah dapat kami syukuri dengan sebenarnya, kami mengaku kesalahan kami lebih banyak dari kebaikan kami, namun kami yakin bahwa Engkau adalah Dzat Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Penyayang, maka kami berharap Ya Allah,... Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar, Yang Maha mengetahui segala apa yang terbetik dalam diri setiap hambaNya, hanya kepadaMu kami adukan beratnya keadaan kami saat ini, bimbinglah kami agar selalu berjalan di jalanMu, mendapat kasih sayangMu, menggapai cinta dan ridhaMu. Ya Allah, kami hanyalah makhlukMu yang selalu bergantung kepadaMu, butuh akan rahmat dan petunjukMu, Ya Allah kasihi kami, tunjuki kami agar kami tidak sesat dan tersia-siakan. Ya Allah, kedua ayah ibu kami yang masih hidup ataupun yang telah wafat adalah orang yang pertama kali berjasa kepada kami, memperkenalkan kami kepadaMu, merawat, mendidik dan membimbing kami dengan penuh kesabaran, tak jarang airmata mereka tumpah karena ulah kami, kepadaMu Ya Allah ampunkanlah segala dosa dan kesalahan kami.

11

Ya Allah tak ada yang mampu kami berikan kepada mereka kecuali seuntai doa kepadaMu untuk mengampunkan kekhilafan dan kesalahan mereka, melimpahkan kasih sayang dan rahmatMu kepada mereka, ampunkan mereka yang telah wafat, bimbing dan tunjuki mereka yang masih bersama kami dan jadikanlah kami orang yang mampu berbakti kepada mereka sesuai tuntunanMu, Engkaulah Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan Doa. Ya Allah, kami sadar bahwa mengatur hajat hidup orang banyak tidaklah mudah, butuh kekuatan dan kesabaran, terkadang harapan berbuat kebaikan tidaklah berbuah kebaikan di kenyataan, Ya Allah tunjukilah para pemimpin kami kepada jalanMu yang lurus, bimbinglah mereka agar senantiasa berbuat adil dengan syariatMu, tuntunlah mereka agar lebih sayang kepada rakyatnya dan berilah kami semua kesabaran dan kecerdasan melewati segala cobaan yang engkau timpakan kepada kami lewat mereka. Ya Allah, di sini di hari ini kami bergembira, hati kami dipenuhi rasa suka dan cita, namun sepenggal hati kami ini pula diselimuti duka dan kesedihan bila mengingat ada sebagian saudara kami di sana tak mampu seperti kami merayakan hari ini, mereka terusir dari tanah tempat tinggal mereka, terkekang oleh tirani jahat yang tak pernah rela akan agamaMu, terintimidasi oleh kekuatan zhalim yang gemar keangkuhan dan kepongahan, di berbagai belahan bumiMu yang merana menjadi saksi kezaliman sebagian hamba-hambaMu yang ponggah dan penuh angkara murka. Ya Allah hanya kepadaMu kami adukan besarnya kezhaliman musuhmusuhMu atas saudara-saudara kami, balaslah mereka dengan balasan setimpal, hancurkan kekuatan mereka, timpakan atas mereka apa yang telah mereka timpakan atas kami, Ya Allah Engkaulah satu-satunya Penolong dan Pelindung kami. Ya Allah di tengah kegembiran kami hari ini, sebagian saudara kami mungkin masih terjebak di reruntuhan dan longsornya bumi milikMu, Ya Allah, sebagian pula masih berlindung di tenda-tenda pengungsian diliputi dingin,... lapar... dan ....dahaga. 12

Ya Allah, berikanlah kehangatan rahmatMu pada mereka, kecukupan rezkiMu sesungghnya Engkau Maha penolong hamba-hambaMu yang menderita Ya Allah janganlah Engkau meinmpakan azabMu kepada kami karena dosa-dosa kami atau dosa sebagian diantara kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Pemberi taubat. Ya Allah, masukkan rasa gembira ke dalam hati saudara-saudara kami sebagaimana yang Engkau berikan kepada kami walaupun hanya setetes, sampaikan kepada mereka bahwa sukacita kami hari ini dikabungi duka nestapa mereka, Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersama

kebenaran, menebar kedamaian, menghalau segala kezaliman, amin

13

Anda mungkin juga menyukai