Makalh Pendidikan Nasional
Makalh Pendidikan Nasional
C. Pembatasan Masalah.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah : a.Tujuan Pendidikan Nasional sebagai karakter Bangsa. b. Fungsi Pendidikan Nasional sebagai karakter Bangsa. c.Hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan Nasional.
D. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah tujuan Pendidikan Nasional yang sesungguhnya ? b. Apakah fungsi dari Pendidikan Nasional ? c. Apakah Visi Pedidikan Nasional ? d. Apakah Misi Pendidikan Nasional ? e. Bagaimana peran serta masyarakat dalam melaksanakan Pendidikan Nasional ? f. Dikelola oleh siapakah Pendidikan Nasional ? g. Diawasi oleh siapakah Pendidikan Nasional ? h. Bagaimana sejarah tentang Ki Hajar Dewantara dan mengapa tanggal 2 mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional ?
BAB II PEMBAHASAN
Pendidilan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan seluruh lapisan masyarakat. Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Misi Pendidikan Nasional Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut: 1 .mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; 2. membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 3. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan 5. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.
Pengelolaan satuan dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh badan/perorangan yang menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan. ( Pasal 51 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 )
biasa. Fasilitas tersebut dimanfaatkan bangsawan RM SS untuk meneruskan kuliah di Stovia (Sekolah Tinggi Dokter Jawa) di Batavia (Jakarta). Alam kebangkitan nasional yang dirintis dr Soetomo dan kawan-kawannya menjalar kedalam jiwa kebangsaan RM SS. Semula beliau sambil kuliah memperdalam ilmu jurnalistik sebagai penulis, kolumnis dan pemimpin redaksi beberapa majalah dan surat kabar. Jiwa patriot kebangsaan tumbuh berkembang dan dicurahkan dalam karya tulis yang berhasil mengkritisi kaum penguasa penjajah saat itu. Tulisannya tentang protes peringatan HUT 100 tahun kemerdekaan Belanda ditentangnya dengan menurunkan tulisan Als ik eens Nederalander was (Andai aku seorang Belanda). Karena tulisannya itu RM SS dipenjarakan di penjara Sukamiskin Bandung. Atas pesan Pemerintah Kolonial, Sri Paku Alam III beserta KPH Suryaningrat supaya ke Bandung untuk membujuk RM SS agar tidak radikal. Namun realitanya kakek dan ayahnya malah berpesan kepada RM SS saat itu Ingatlah seorang bangsawan tidak akan menelan ludahnya sendiri. Ternyata secara terselubung para orang tua tersebut mendukung sikap dan tindakan progresif RM SS. Keputusan pengadilan kolonial selanjutnya RM SS bersama dengan Tiga Serangkai yaitu dr Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker menjalani externir (dibuang) ke negeri Belanda selama 3 tahun. Sebelum berangkat ke negeri Belanda beliau melaksanakan akad nikah dengan RA Sutartinah Sasraningrat, kemudian menjalani bulan madu di pengasingan negeri Belanda. Tanggal 14 Septemer 1913 dalam perjalanan beliau ke Belanda singgah di India, beliau memberi kado HUT isterinya berupa tulisan surat. Surat itu ditujukan kepada teman seperjuangan di tanah air antara lain berbunyi Apabila pemerintah kolonial memperingati kemerdekaannya, kita akan sadar bahwa kita belum mempunyai identitas sebagai bangsa, kita belum mempunyai lagu kebangsaan dan bersiaplah karena waktu perayaan kemerdekaan kita akan datang juga. Kalimat inilah yang kemudian mengilhami WR Supratman untuk menciptakan lagu Indonesia Raya. Di kemudian hari Ki Hadjar Dewantara ditunjuk Presiden Sukarno sebagai Ketua Tim Penyempurna Lagu Indonesia Raya. Di negeri Belanda beliau tetap mempertajam pena tulisannya dan timbul gagasannya bahwa modal utama untuk menyongsong Indonesia Merdeka tidak lain adalah Pendidikan Nasional. Dalam pengasingannya kemudian RM SS sengaja memperdalam ilmu paedagogie (pendidikan) hingga mendapatkan sertifikat sebagai pendidik. Teori Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) telah dipraktekkannya sejak menuntut ilmu pendidikan di negeri Belanda. Ilmu pendidikan barat tersebut disaring yang 7
bermanfaat bagi bangsanya namun tetap berpijak kepada akar budaya tanah air. Sehingga konsep tentang pendidikan nasional berakar kedalam budaya nusantara. Tahun 1919 RM SS telah berhasil mengumpulkan uang untuk kembali ke tanah air bersama isteri dan seorang putrinya Ni Asti. Tanggal 3 Juli 1922 RM SS membuka National Onderwijs Tamansiswa yang semula milik pribadi RM SS. Melihat kenyataan semakin berkembangnya aspirasi rakyat terhadap Tamansiswa dengan fakta semakin meluasnya cabang-cabang Tamansiswa di Nusantara, RM SS pada tanggal 7 Agustus 1930 mewakafkan seluruh perguruan Tamansiswa kepada Persatuan Tamansiswa. Kekawatiran pemerintah kolonial atas pesatnya Tamansiswa menyebabkan pemerintah menerbitkan Wilde Schoolen Ordonantie yang ditentang keras oleh Ki Hadjar Dewantara. Perlawanan ini didukung oleh Boedi Oetomo yang mengancam akan keluar dari parlemen bila Ordonansi tidak dicabut. Ternyata tindakan KHD dengan Tamansiswa bergaung secara nasional dan membangkitkan jiwa kebangsaan seluruh rakyat Indonesia. Setelah hari wafatnya tanggal 26 April 1959, beliau diangkat sebagai Ketua PWI Anumerta mengingat jasa-jasanya di bidang jurnalistik. Kemudian SK Presiden RI no.305 tanggal 28 November 1959 menetapkan KHD menjadi Bapak Pendidikan Nasional dan hari lahirnya tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional Indonesia. Sejatinya RM SS adalah bangsawan yang melepaskan atributnya dan menjadi Bapak Bangsa karena segenap rakyat dari kalangan bawah hingga pejabat negara mentauladani dan menjalankan ajarannya. Dari institusi swasta, pemerintah sipil hingga militer hampir semua melaksanakan ajaan-ajaran beliau yang tidak lekang oleh jaman.
KESIMPULAN
Pendidikan Nasional sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena Pendidikan Nasional merupakan salah satu cara untuk menciptakan generasi penerus bangsa, agar penerus bangsa masa depan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hari Pendidikan Nasional adalah momentum yang sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia, karena pada hari itu kita dapat kita dapat mengenang perjuangan para pahlawan pendidikan yang telah memberi jalan bagi kita untuk menuju bangsa yang maju. Dan hari Pendidikan Nasional dapat memotivasi kita supaya kita tetap selalu menjadi penerus bangsa yang selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, jujur, disiplin, cerdas, dan dapat menjadi penerus bangsa yang dapat memajukan bangsa Indonesia ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://intl.feedfury.com/content/16330924-sistem-pendidikan-nasional.html http://tunas63.wordpress.com/2008/11/07/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional/ http://www.depdiknas.go.id/content.php?content=file_sispen http://www.gudangmateri.com/2010/04/hari-pendidikan-nasional-2010.html http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/berita/579.html http://zkarnain.tripod.com/DIKNAS.HTM
11