Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah


Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei merupakan salah satu hari bersejarah yang tentunya di peringati setiap tahunnya sejak meninggalnya Ki Hajar Dewantara yang ditetapkan oleh surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959. Perjuangan Ki Hajar Dewantara dan kawan-kawan seperjuangannya untuk mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia. Patut dihargai, dikenang, dan dilestarikan. Seperti hal yang dilakukan Raden Ajeng Kartini dan dr. Cipto Mangunkusumo yang mengabdikan dirinya untuk keprihatinan terhadap pendidikan di Indonesia. Pendidikan Nasional bertujuan untuk membangun karakter bangsa demi mendapatkan generasi yang lebih baik sebagai pembawa estafet kepemimpinan pada masa depan.

B. Identifikasi Masalah (Latar Belakang)


Sesuai dengan judul makalah ini Pendidikan Nasional Meningkatkan Karakteristik Bangsa, terkait dengan pendidikan Nasional akan menciptakan generasi yang tangguh, disiplin dan berpretasi. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut : a.Tujuan Pendidikan Nasional. b. d. Fungsi Pendidikan Nasional. Misi Pendidikan Nasional. c.Visi Pendidikan Nasional. e.Peran serta masyarakat f. Pengelolaan Pendidikan Nasional g. h. Pengawasan Pendidikan Nasional Sejarah Ki Hajar Dewantara dan ditetapkannya tanggal 2 Mei menjadi

Hari Pendidikan Nasional.

C. Pembatasan Masalah.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah : a.Tujuan Pendidikan Nasional sebagai karakter Bangsa. b. Fungsi Pendidikan Nasional sebagai karakter Bangsa. c.Hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan Nasional.

D. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah tujuan Pendidikan Nasional yang sesungguhnya ? b. Apakah fungsi dari Pendidikan Nasional ? c. Apakah Visi Pedidikan Nasional ? d. Apakah Misi Pendidikan Nasional ? e. Bagaimana peran serta masyarakat dalam melaksanakan Pendidikan Nasional ? f. Dikelola oleh siapakah Pendidikan Nasional ? g. Diawasi oleh siapakah Pendidikan Nasional ? h. Bagaimana sejarah tentang Ki Hajar Dewantara dan mengapa tanggal 2 mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional ?

BAB II PEMBAHASAN
Pendidilan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan seluruh lapisan masyarakat. Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

A. Tujuan Pendidikan Nasional.


UUD 1945 (versi Amendemen), Pasal 31, ayat 3 menyebutkan: "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang." Pasal 31, ayat 5 menyebutkan: "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia." Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa akan tegak mampu menjaga martabat. Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. ( Pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 )

B. Fungsi Pendidikan Nasional.


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. ( Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20, 2003 : 5 ) Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. ( Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 )

C. Visi Pendidikan Nasional.


Visi dan Misi pendidikan nasional telah menjadi rumusan dan dituangkan pada bagian penjelasan atas UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi dan misi pendidikan nasional ini adalah merupakan bagian dari strategi pembaruan sistem pendidikan. Visi Pendidikan Nasional Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya system pendidikan sebaga pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

D. Misi Pendidikan Nasional.


Visi dan Misi pendidikan nasional telah menjadi rumusan dan dituangkan pada bagian penjelasan atas UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi dan misi pendidikan nasional ini adalah merupakan bagian dari strategi pembaruan sistem pendidikan.

Misi Pendidikan Nasional Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut: 1 .mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; 2. membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 3. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan 5. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

E. Peran serta masyarakat


1. Masyarakat sebagai mitra Pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperanserta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. 2. Ciri khas satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap diindahkan. 3. Syarat-syarat dan tata cara dalam penyelenggaraan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. ( Pasal 47 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 )

F. Pengelolaan Pendidikan Nasional


Pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab Menteri. ( Pasal 49 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 ) Pengelolaan satuan dan kegiatan pendidikan yang dislenggarakan oleh Pemerintah dilakukan oleh Menteri dan Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah lain yang menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan. ( Pasal 50 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 )

Pengelolaan satuan dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh badan/perorangan yang menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan. ( Pasal 51 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 )

G. Pengawasan Pendidikan Nasional


Pemerintah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah ataupun oleh masyarakat dalam rangka pembinaan perkembangan satuan pendidikan yang bersangkutan. ( Pasal 52 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 ) Menteri berwenang mengambil tindakan administratif terhadap penyelenggara satuan pendidikan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini. ( Pasal 53 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 )

H. Sejarah ditetapkannya tanggal 2 Mei menjadi Hari Pendidikan Nasional.


RM Suwardi Suryaningrat (RM SS) seorang bangsawan yang lahir tanggal 2 Mei 1889 merupakan cucu dari Sri Paku Alam III, sedang ayahnya bernama KPH Suryaningrat. Ibu RM Suwardi Suryaningrat bernama RA Sandiyah yang merupakan buyut dari Nyai Ageng Serang seorang pahlawan nasional prajurit Diponegoro. Sedang Nyai Ageng Serang masih merupakan keturunan dari Sunan Kalijogo. Pendidikan agama didapatnya dari Pesantren Kalasan dibawah asuhan KH Abdurrahman. Sejak awal pengasuh pesantren telah melihat tanda kelebihan pemuda kecil Suwardi. KH Abdurrahman memberi nama sebagai Jemblung Trunogati yang berarti anak mungil dengan perut buncit, tetapi mampu menghimpun pengetahuan yang luas. Berhubung kikis tanah Pakualaman banyak merupakan tanah rawa dan relatif gersang di daerah Kulon Progo, maka Sri Paku Alam V yang bertahta saat itu secara bijak memberi warisan berupa dana untuk sekolah bagi sentono (kerabat keraton). Pemerintah Kolonial memberi keistimewaan kepada para bangsawan (sentono keraton) dan anak amtenaar (pegawai negeri) untuk mendapatkan sekolah yang lebih baik daripada warga

biasa. Fasilitas tersebut dimanfaatkan bangsawan RM SS untuk meneruskan kuliah di Stovia (Sekolah Tinggi Dokter Jawa) di Batavia (Jakarta). Alam kebangkitan nasional yang dirintis dr Soetomo dan kawan-kawannya menjalar kedalam jiwa kebangsaan RM SS. Semula beliau sambil kuliah memperdalam ilmu jurnalistik sebagai penulis, kolumnis dan pemimpin redaksi beberapa majalah dan surat kabar. Jiwa patriot kebangsaan tumbuh berkembang dan dicurahkan dalam karya tulis yang berhasil mengkritisi kaum penguasa penjajah saat itu. Tulisannya tentang protes peringatan HUT 100 tahun kemerdekaan Belanda ditentangnya dengan menurunkan tulisan Als ik eens Nederalander was (Andai aku seorang Belanda). Karena tulisannya itu RM SS dipenjarakan di penjara Sukamiskin Bandung. Atas pesan Pemerintah Kolonial, Sri Paku Alam III beserta KPH Suryaningrat supaya ke Bandung untuk membujuk RM SS agar tidak radikal. Namun realitanya kakek dan ayahnya malah berpesan kepada RM SS saat itu Ingatlah seorang bangsawan tidak akan menelan ludahnya sendiri. Ternyata secara terselubung para orang tua tersebut mendukung sikap dan tindakan progresif RM SS. Keputusan pengadilan kolonial selanjutnya RM SS bersama dengan Tiga Serangkai yaitu dr Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker menjalani externir (dibuang) ke negeri Belanda selama 3 tahun. Sebelum berangkat ke negeri Belanda beliau melaksanakan akad nikah dengan RA Sutartinah Sasraningrat, kemudian menjalani bulan madu di pengasingan negeri Belanda. Tanggal 14 Septemer 1913 dalam perjalanan beliau ke Belanda singgah di India, beliau memberi kado HUT isterinya berupa tulisan surat. Surat itu ditujukan kepada teman seperjuangan di tanah air antara lain berbunyi Apabila pemerintah kolonial memperingati kemerdekaannya, kita akan sadar bahwa kita belum mempunyai identitas sebagai bangsa, kita belum mempunyai lagu kebangsaan dan bersiaplah karena waktu perayaan kemerdekaan kita akan datang juga. Kalimat inilah yang kemudian mengilhami WR Supratman untuk menciptakan lagu Indonesia Raya. Di kemudian hari Ki Hadjar Dewantara ditunjuk Presiden Sukarno sebagai Ketua Tim Penyempurna Lagu Indonesia Raya. Di negeri Belanda beliau tetap mempertajam pena tulisannya dan timbul gagasannya bahwa modal utama untuk menyongsong Indonesia Merdeka tidak lain adalah Pendidikan Nasional. Dalam pengasingannya kemudian RM SS sengaja memperdalam ilmu paedagogie (pendidikan) hingga mendapatkan sertifikat sebagai pendidik. Teori Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) telah dipraktekkannya sejak menuntut ilmu pendidikan di negeri Belanda. Ilmu pendidikan barat tersebut disaring yang 7

bermanfaat bagi bangsanya namun tetap berpijak kepada akar budaya tanah air. Sehingga konsep tentang pendidikan nasional berakar kedalam budaya nusantara. Tahun 1919 RM SS telah berhasil mengumpulkan uang untuk kembali ke tanah air bersama isteri dan seorang putrinya Ni Asti. Tanggal 3 Juli 1922 RM SS membuka National Onderwijs Tamansiswa yang semula milik pribadi RM SS. Melihat kenyataan semakin berkembangnya aspirasi rakyat terhadap Tamansiswa dengan fakta semakin meluasnya cabang-cabang Tamansiswa di Nusantara, RM SS pada tanggal 7 Agustus 1930 mewakafkan seluruh perguruan Tamansiswa kepada Persatuan Tamansiswa. Kekawatiran pemerintah kolonial atas pesatnya Tamansiswa menyebabkan pemerintah menerbitkan Wilde Schoolen Ordonantie yang ditentang keras oleh Ki Hadjar Dewantara. Perlawanan ini didukung oleh Boedi Oetomo yang mengancam akan keluar dari parlemen bila Ordonansi tidak dicabut. Ternyata tindakan KHD dengan Tamansiswa bergaung secara nasional dan membangkitkan jiwa kebangsaan seluruh rakyat Indonesia. Setelah hari wafatnya tanggal 26 April 1959, beliau diangkat sebagai Ketua PWI Anumerta mengingat jasa-jasanya di bidang jurnalistik. Kemudian SK Presiden RI no.305 tanggal 28 November 1959 menetapkan KHD menjadi Bapak Pendidikan Nasional dan hari lahirnya tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional Indonesia. Sejatinya RM SS adalah bangsawan yang melepaskan atributnya dan menjadi Bapak Bangsa karena segenap rakyat dari kalangan bawah hingga pejabat negara mentauladani dan menjalankan ajarannya. Dari institusi swasta, pemerintah sipil hingga militer hampir semua melaksanakan ajaan-ajaran beliau yang tidak lekang oleh jaman.

BAB III PENUTUP


Dengan adanya makalah ini, kami berharap dapat bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini hanya sekedar memberi motivasi, bahwa dunia pendidikan sangat penting bagi perkembangan bangsa Indonesia ini. Penyusun menyadari bahwasannya makalah ini masih sangat kurang untuk kata sempurna, untuk karena itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami haraplkan untuk menambah pengalaman kami dalam membuat makalah. Demikian dari kami jika ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya. Atas kesediaan para pembaca dalam membaca makalah kami, kami ucapkan terimakasih.

KESIMPULAN
Pendidikan Nasional sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena Pendidikan Nasional merupakan salah satu cara untuk menciptakan generasi penerus bangsa, agar penerus bangsa masa depan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hari Pendidikan Nasional adalah momentum yang sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia, karena pada hari itu kita dapat kita dapat mengenang perjuangan para pahlawan pendidikan yang telah memberi jalan bagi kita untuk menuju bangsa yang maju. Dan hari Pendidikan Nasional dapat memotivasi kita supaya kita tetap selalu menjadi penerus bangsa yang selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, jujur, disiplin, cerdas, dan dapat menjadi penerus bangsa yang dapat memajukan bangsa Indonesia ini.

10

DAFTAR PUSTAKA
http://intl.feedfury.com/content/16330924-sistem-pendidikan-nasional.html http://tunas63.wordpress.com/2008/11/07/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional/ http://www.depdiknas.go.id/content.php?content=file_sispen http://www.gudangmateri.com/2010/04/hari-pendidikan-nasional-2010.html http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/berita/579.html http://zkarnain.tripod.com/DIKNAS.HTM

11

Anda mungkin juga menyukai