Anda di halaman 1dari 3

home <default.

htm>
variasi <default.htm> opini & konsultasi <default.htm> mingguan
<default.htm> kontak kami <default.htm> message board <default.htm>

edisi : selasa, 31 juli 2007 , hal.4


* calon independen tingkatkan kualitas demokrasi *

* - * setelah melalui proses panjang, mahkamah konstitusi (mk) akhirnya


mengabulkan calon independen atau perseorangan untuk maju dalam
pemilihan kepala daerah (pilkada) melalui sidang uji materi terhadap uu
no 32/2004 tentang pemerintahan daerah (pemda).
berdasarkan keputusan tersebut, kini, setiap warga negara indonesia,
tanpa terkecuali, mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk maju di
pilkada tanpa harus menggunakan kendaraan berupa partai politik (parpol).
pastinya, muncullah sinyalemen kuat bahwa hal ini akan membuka celah
bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pencalonan kepala
daerah. ke depan, rakyat akan diberi banyak alternatif pilihan mengenai
sosok calon pemimpin daerah dalam kancah pilkada yang sebelumnya hanya
dimonopoli dari kalangan parpol, dan hanya bisa dicalonkan oleh parpol.
pasalnya, selama 2000-2007, pencalonan kepala daerah hanya didominasi
kalangan politisi dan pengusaha. selain itu, dengan keputusan mk ini
juga dapat memicu keterbukaan demokrasi di tiap daerah untuk memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada kader-kader unggulan untuk memimpin
daerahnya masing-masing.
dalam tataran praktik, tampaknya keputusan mk tersebut didukung oleh
semua pihak, termasuk kalangan parpol. gambaran tersebut terlihat dari
hasil survei yang dilakukan lembaga survei indonesia (lsi) pada periode
10-16 juli 2007 terhadap 1.00 responden, bahwa 80% masyarakat indonesia
menyatakan setuju calon independen di tingkat bupati, walikota, gubenur
hingga presiden dan hanya 20% yang menolak.
kepentingan partai
selain itu, direktur eksekutif lsi saiful mujani, mengungkapkan bahwa
dukungan parpol cukup antusias terhadap calon independen, di antaranya
ppp (55,6%), pdip (60,5%), pkb (63,6%), pd (65,8%), pg (65,9%) serta pan
dan pks (79,5%). (solopos, 25/7/2007).
fenomena tersebut tampaknya harus mampu dijadikan �lampu kuning� bagi
kalangan parpol agar lebih meningkatkan kinerjanya dalam berpolitik.
paling tidak, kalangan parpol harus bisa menjaring (memverifikasi) dan
mengegolkan sosok calon pemimpin yang benar-benar dikehendaki oleh
sebagian besar masyarakat daerah untuk mewakili suara mereka ketika akan
maju dalam proses pilkada; jauh dari sekadar kepentingan partai, yang
hanya dilatarbelakangi berapa banyak uang yang disetorkan oleh calon
kepala daerah tersebut kepada partai yang akan dijadikan kendaraan.
dalam konsep demokrasi modern, mestinya parpol diadakan sebagai peranti
demokrasi yang paling tepat untuk meraih kekuasaan dengan melibatkan
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara baik, demi
mencapai kesejahteraan. karena, salah satu fungsi parpol adalah sebagai
manifestasi perwakilan suara rakyat. nyatanya masih teramat jauh dari
angan-angan itu.
seperti diungkapkan pengamat politik eep saifullah fatah, dalam
artikelnya di harian kompas beberapa waktu lalu, bahwa sekarang ini
seringkali para politisi bertindak oposan atau bahkan bersikap radikal
sekalipun lebih karena motif kepentingan pribadi. maka, jual-beli amanat
rakyat yang dilakukan sejumlah oknum dari kalangan elite politik
tersebut, telah mengikis salah satu fungsi yang ada pada parpol, serta
melukai citra demokrasi kerakyatan.
pemimpin pilihan
dengan diberikannya peluang yang sama bagi calon independen atau
perseorangan dalam pilkada akan membawa angin segar berupa keterbukaan
politik, baik di tingkat regional maupun nasional. mengingat sebentar
lagi, sejumlah daerah di tanah air akan menggelar pesta demokrasi lima
tahunan berupa pilkada, yang di tahun 2007 ini saja, ada dua provinsi
dan sembilan belas kabupaten/kota. harapannya, melalui pilkada, semakin
besar kemungkinan akan ditelurkan sosok pemimpin yang mampu menjadi
pengemban mandat rakyat yang akan dibebankan di pundaknya.
seorang pemimpin yang bisa membimbing, melindungi dan memberikan layanan
secara adil kepada seluruh masyarakat sesuai dengan hak-hak yang
dimiliki masing-masing individu, tanpa adanya diskriminasi sedikitpun.
bukan hanya seorang pemimpin yang sekadar memikirkan dan mementingkan
isi perut sendiri. pemimpin yang hanya ingin mengejar ambisi pribadi
atau golongan yang dibungkus dengan visi dan misi yang tak pasti.
semua itu hanya semata bermuara pada honor (penghormatan) dan honor
(uang/gaji). akhirnya, status pemimpin hanyalah dijadikan sebuah
�kesempatan emas� untuk mendapat kedudukan yang terhormat dan kekayaan
sebanyak-banyaknya. sebuah ajang pembodohan masyarakat yang dilakukan
secara terselubung. jangan biarkan kesucian demokrasi tercoreng oleh
penghalalan segala cara hanya untuk mengejar ambisi kepemimpinan semata.
marilah, bersama kita dukung sepenuhnya penegakan demokrasi di
indonesia! - *iwan setiyoko, mahasiswa ptm fkip uns solo*

<javascript:onclick=window.print()>

*halaman utama <./index2.asp?kodehalaman=h01>*


*nasional <./index2.asp?kodehalaman=h02>*
*jateng dan diy <./index2.asp?kodehalaman=h10>*
*gagasan <./index2.asp?kodehalaman=h04>*
*internasional <./index2.asp?kodehalaman=h09>*
*olahraga <./index2.asp?kodehalaman=h08>*
*pergelaran <./index2.asp?kodehalaman=h11>*
*khazanah keluarga <soft/khazanah.asp>*
*jagad jawa <soft/index.asp>*

*surakarta <./index2.asp?kodehalaman=h07>*

* soloraya*

*soloraya <./index2.asp?kodehalaman=h06>*
*kota solo <./index2.asp?kodehalaman=h29>*
*wonogiri <./index2.asp?kodehalaman=h42>*
*sukoharjo <./index2.asp?kodehalaman=h33>*
*klaten <./index2.asp?kodehalaman=h32>*
*boyolali <./index2.asp?kodehalaman=h43>*
*sragen <./index2.asp?kodehalaman=h45>*
*karanganyar <./index2.asp?kodehalaman=h44>*
*pendidikan <./index2.asp?kodehalaman=h62>*
*patroli <./index2.asp?kodehalaman=h16>*
*ekonomi - bisnis <./index2.asp?kodehalaman=h46>*
*salatiga raya <./index2.asp?kodehalaman=h01>*

kontak kami <./kontakkami.asp> | profil <./profil.asp> | intranet


<./ikaso/index.asp> | login <./sp_search.asp> | search <./sp_search.asp
> | informasi iklan <./informasiiklan.asp> | email
<http://mail.solopos.net/> | home <./index.asp>

*copyright � solopos 2007*


tampilan terbaik resolusi 1024 x 768 ::* ie 5*

Anda mungkin juga menyukai