Anda di halaman 1dari 10

Kepada Yth Kepala Dinas DikDas DKI Jakarta Jalan Gatot Subroto

Yang bertanda tangan dibawah ini saya Nama NIP Jabatan : MULYANI S.Pd : 196304241988082001 : GURU

Tempat Tugas : SDN TANAH SEREAL 01 PG Alamat Tugas : Jl. Pekapuran Raya No. 66

Dengan ini saya melaporkan,

Nama NIP Jabatan

: TRISNO AGUS ARYANTO : 131097261 / 148772 : PENATA TINGKAT 1

Tempat Tugas : DINAS DIKMENTI PROV. JAKARTA Alamat Tugas :

Saya menerangkan dengan sesungguhnya. Sebelum menikah dengan saya, Trisno Agus Aryanto melakukan perjinahan dengan istri yang mempunyai suami. Perempuan tersebut hamil, lalu Trisno menikahinya secara sirih ( dibawah tangan ). Setelah menikahinya ditinggalkanlah perempuan tersebut, pada waktu dikabarkan melahirkan Trisno hanya mengirimkan uang saja. Pada waktu anaknya masih kecil Trisno membencinya. Pada tahun 1984 bertemu kembali dengan saya, lalu kami menikah. Satu minggu setelah menikah, sepupu dari Trisno datang berdua dengan pacarnya.

Pada saat sepupunya itu datang saya dan Trisno sudah didepan pintu hendak ke undangan pernikahan teman saya, akhirnya kami tidak jadi pergi ke undangan karena menghormati sepupunya itu. Setelah bicara-bicara sepupunya itu, meminjam uang sebesar Rp. 10.000. Padahal saat itu saya hanya mempunyai uang selembar Rp. 10.000 saja. Lalu saya kasihkan saja uang tersebut, sampai sekarangpun belum dikembalikan.

Pada tahun 1985 adiknya Trisno mengalami kecelakaan dirawatlah dirumah orangtua saya, pada saat itu saya sedang hamil 9 bulan. Sebelum saya berangkat mengajar saya mengurus adiknya terlebih dahulu, bergantian dengan orangtua saya yang mengurus adiknya itu sambil ibu saya berjualan dirumah. Setelah saya pulang mengajar naik keatas menengok kamar adiknya yang sedang dirawat, ternyata adiknya sudah pergi tanpa berpamitan dengan orangtua saya yang berada dirumah.

Pada saat anak saya Reggie Sasrabahu berumur 4 bulan di rawat di RS Sumber Waras, Trisno memberikan uang kepada adiknya tanpa sepengetahuan saya. Saya berpikir selagi masih menumpang dirumah orangtua saya, lalu saya menabung sedikit demi sedikit menabungnya di Bank BNI yang berada di Roxi, datanglah pamannya Trisno meminjam uang kepada saya sebesar Rp. 300.000 katanya untuk modal dagang lalu saya mengambil uang tabungan yang sudah dikumpulkan,

saya berikan semua sebesar Rp. 300.000 kepada pamannya habislah tabungannya, karena sudah lama tidak dikembalikan, lalu Trisno ikut asuransi untuk anakya Reggie Sasrabahu, maka ditagihlah hutang pamannya dan hanya dikembalikan Rp. 150.000 Adiknya Trisno dimasukkan kerja oleh kakak saya dikantor Jasa Marga, setelah mendapat seragam adiknya itu kabur.

Pada waktu menikah dengan saya Trisno belum bisa membaca Al-Quran, lalu saya ajak belajar membaca Al-Quran dia belum mau katanya nanti kalau pindah ke Bekasi.

Setelah pindah ke Bekasi pun dia tidak mau belajar, malah setiap malam main kartu sampai pukul 2 malam, saya menasehatinya untuk menjaga kesehatan karena angin malam tidak baik malah dia marah, bahkan terulang lagi ketika masih di Jakarta Trisno pasang porkas.

Kalau ke pembantu dia mau membantu pekerjaan pembantu, jika pembantu pulang kampung saya melakukan pekerjaan rumah Trisno tidak mau membantunya.

Kalau saya ngobrol dengan pembantu, besok paginya ketika saya pergi mengajar, pembantu itu ditanya ceu ceu, ngomongin apa? ngomongin saudara saya ya ? Kalau saya tidak mau ngobrol dengan pembantu Trisno bilang kepada tetangga, itu istri saya tidak mau ngobrol sama pembantu.

Saya dilingkungan RT memegang arisan RT, karena saya pulang mengajar lalu kuliah sehingga tidak dapat hadir pada arisan RT, lalu saya menanyakan kepada tetangga saya. Setelah itu saya pulang kerumah, lalu Trisno menanyakan pada suami tetangga saya itu istri saya ngomong apa ? dijawablah oleh suami tentangga saya itu Bu Guru menanyakan tentang arisan

Saya bertemu temannya lalu dia bilang mamah galuh waktu kita di puncak, dia melihat ada yang sedang kencan, lalu dia bilang egis jangan-jangan istri saya begitu ya!

Jika saudara-saudara Trisno datang,saya menghormati sebagaimana mestinya. Bahkan ada tetangga kampungnya yang mau pensiun datang kerumah karena yang mengurus Trisno.

Saya pulang mengajar menyediakan makanan dan minuman lalu saya masak dan menyiapkan kamar katanya hendak menginap, setelah disiapkan Trisno minta agar disiapkan diruang tengah disitu saya sudah lelah karena dari pulang mengajar belum istirahat tapi Trisno tidak mengerti, dia malah marah-marah kepada saya.

Pada waktu anak saya Galuh pulang dari RS Cipto Mangunkusumo selama 1 minggu, datanglah bibinya kerumah, saya senang dia dating, saya cerita bahwa saya baru pulang dari RS Cipto Mangunkusumo Galuh habis dirawat, ternyata bibinya itu datang bukan ingin menjenguk anak saya, dia datang untuk meminjam uang.

Trisno kepada anaknya pun dia kejam , apalagi pada anak yang paling besar Reggie , Reggie pada usia 4 th dipukul pakai buku didepan orang tua saya , akhirnya oleh orang tua saya dibawa ke tangerang Selama beberapa bulan , setelah besarpun Reggie dipukul didepan teman temannya lalu pulang Kerumah lalu tidur telungkup dan Trisno mengejar kekamar lalu Reggie diinjak oleh dia .

Waktu anak saya telah dioperasi lalu harus kontrol pada saat itu jaman kerusuhan . trisno tidak Mau mengantar saya ke RS HARAPAN KITA , tetapi pembantu hendak pulang kampung Trisno sampai tidak masuk kerja Karena hendak mengantar pembantu .

Pada saat saudaranya mengadakan pesta yang di karawang ,yang dipurwakarta. yang didepok, Saya selalu datang walaupun baru pulang mengajar. Ibunya sakit dirawat di RS BREBES saya selalu pulang kampung , bahkan saya tidur dilantai.Setiap saat saya melihat ibunya takut ada nyamuk menggigit dia dan jika ibunya hendak ke kamar kecil Saya mengantarnya.

Sedangkan dia tidur diluar didalam mobil sehingga tidak tahu apa yang saya lakukan. Bibinya yang didepok meninggal saya pun kesana ,adik nya sakit saya pulang kampung bahkan.Membawa adik nya berobat ,adiknya meninggal saya juga pulang kampung. Sepupunya yang kuliah di Bandung jika liburan datang ke bekasi kerumah saya, waktu itu sepupunya belum membayar semesteran karena belum diberi oleh suaminya lalu saya bilang pakai saja dulu uang saya,

Selesai liburan sepupunya pulang ke Bandung, saya pun memberinya uang untuk transport. Sepupunya yang di pondok kopi menikah, saya menyumbang kue sebanyak 6 tampah yang dipesan di pasar senen lalu pamannya bilang uangnya juga ya ! saya pun memberikannya, sekeluarga pamannya sakit saya pun membelikan obat, tidak lama kemudian sepupunya yang bernama casro sakit usus buntu, saya baru pulang mengajar lalu diajak oleh Trisno ke pondok kopi saya pun langsung berangkat walaupun bibir saya belum setetes pun terisi air, saya mengantar sepupunya itu menuju RS Mekar Sari, ternyata di RS Mekar Sari ditolak, akhirnya dirujuk ke RS Persahabatan disana harus membayar DP, pamannya bilang tidak mempunyai uang, saya bilang pakai uang saya dulu sebesar 2 Juta, untuk membeli obat infusan kurang akhirnya saya memberinya lagi setelah sepupunya masuk ruangan saya dan suami pulang kerumah pada pukul 2 pagi. Dirumah anak saya tidur di lantai pintu tidak ditutup, pada pukul 5 pagi saya berangkat bekerja, pulang bekerja saya ke RS Persahabatan lagi disana ada saudara-saudaranya lalu saya ajak makan-makan dan sepupunya pun bilang ingin pindah kamar lalu saya menemui susternya agar dipindahkan, esok harinya pun saya besuk lagi ke RS Persahabatan. Sedangkan dia tidak datang mengantarkan orangtua dan kakak saya

pergi haji begitupun orangtua dan kakak saya pulang dari ibadah haji tidak menjemputnya. Ketika Kakak saya ada pesta khitanan dia juga tidak datang.

Ketika anak saya Galuh lahir, bapak saya menengok ke bekasi dan trisno bilang jangan didekatkan takut ketularan. Pada saat trisno masuk penjara yang mengurus saya dan kakak saya,supaya trisno cepat dibebaskan, sedangkan dari pihak saudaranya dia tidak ada yang mau membantu.

Saya setiap bulan mengirim uang untuk ibunya di kampung tapi uang itu selalu di ambil oleh adiknya, sedangkan ke orangtua saya tidak setiap bulan memberi uangnya, kalau saya punya uang lebih baru saya memberinya. Pada saat anak saya duduk di kelas 6 SD, Trisno menganjurkan agar masuk pesantren al-zaitun, ternyata anak-anak tidak mau masuk pesantren, tapi Trisno bilang ke tetangga saya,katanya saya tidak mendukung dia. Dia juga bilang ke tetangga tempat tinggal saya berteguh dia juga berkata istri saya tidak pernah masak, dan juga saat di kampung dia bilang kepada anak saya katanya masakan mamah tidak enak dibandingkan ibunya.

Kakak saya juga pernah diajak sama dia untuk masuk al-zaitun dan akan dipertemukan dengan ustadnya tapi kakak saya tidak bersedia sehingga dia kurang senang terhadap kakak saya makanya begitu kakak saya main kerumah saya dia salaman lalu pergi tidak menemani kakak saya. Ketika anak saya reggie mohon restu untuk menikah dia tidak merestuinya karena calon istrinya anak bungsu, bahkan dia bilang cari istri jangan berbintang Taurus dan anak bungsu nanti seperti mamah kamu, lebih baik cari istri di al-zaitun disana perempuannya baik dan soleha serta nurut sama suami. Terus dia juga bilang kalau istri kamu tidak sayang sama saudara walaupun baru 1 bulan nikah maka ceraikan saja.

Pada saat anak saya duduk di kelas 6 SD, Trisno menganjurkan agar masuk pesantren al-zaitun, ternyata anak-anak tidak mau masuk pesantren, tapi Trisno bilang ke tetangga saya,katanya saya

tidak mendukung dia. Dia juga bilang ke tetangga tempat tinggal saya berteguh dia juga berkata istri saya tidak pernah masak, dan pada saat di kampung juga, dia berkata kepada anak saya katanya masakan mamah tidak enak dibandingkan ibunya.

Kakak saya juga pernah diajak sama dia untuk masuk al-zaitun dan akan dipertemukan dengan ustadnya tapi kakak saya tidak bersedia sehingga dia kurang senang terhadap kakak saya makanya begitu kakak saya main kerumah saya dia salaman lalu pergi tidak menemani kakak saya. Waktu sepupunya yang bernama Tuti tinggal bersama saya dengan tujuan kursus computer saya terima dan saya menganjurkan agar dia kursus bersama anak saya reggie, saya pun memberinya uang untuk kursus sebesar Rp. 200.000 ternyata sepupunya itu tidak mau kursus ditempat anak saya itu, dia inginnya kursus di LP3I lalu saya menanyakan biaya kursus ke teman dan tetangga saya, ternyata biayanya terlalu mahal saya tidak mampu membiayainya, dia pun lalu kursus didekat terminal bekasi dengan biaya Rp. 400.000 baru 1 minggu dia dipindahkan kursusnya oleh Trisno ke tempat dimana trisno kursus computer juga, tanpa membertahu saya terlebih dulu, trisno memberi uang kepada sepupunya itu sebesar 1 juta dalam 1 bulan tanpa sepengetahuan saya.

Trisno setiap pagi dan malam selalu membelikan makanan untuk tuti saja, sedangkan kalau anakanak nya minta jajan kepada dia, selalu dimarahin dan dia berkata pemborosan. Trisno juga sering berduaan dengan Tuti didepan rumah maupun di kamar atas. Setiap anak-anak ingin tidur di kamar atas selalu di marahin lalu berkata mau ngapain kesini?. Setiap pulang kampung Trisno juga bilang - bilang ke saudaranya ingin mencari calon istri, sedangkan dia mempunyai istri dan anak, pernah juga dia mendapat uang dari hasil proyek tanpa memberitahu dan member saya dan memang saya pernah diberi hasil proyek itu karena saya membantu bekerja sampai pukul 11 malam, uang yang diberi trisno kepada saya lalu saya belikan perhiasan, saya pikir daripada uang itu habis ternyata uang itu dipinta lagi oleh Trisno akhirnya perhiasan yang baru sehari dibeli saya jual dan uangnya saya serahkan kepada dia.

Pada saat Reggie pulang mencari kampus tempat kuliah Reggie cerita pada saya bahwa dia ingin Kuliah lagi terus dia keatas ikan peliharaannya di aquarium . Tiba tiba trisno marah marah dibawah di depan tetangga yang sedang pada kumpul .Begitu juga anak saya yang ke dua Deden dipukul didepan teman temannya lalu Hp nya pun Dihancurkan , sedang Hp itu saya yang membelikan sampai anak saya yang kecil galuh berkata Mah , papah kejam ya . Saya pun pernah didorong sehingga saya kena ujung bupet, Galuh pun melihatnya dia berkata Mah , papah kejam ya .

Trisno juga membiayai keponakannya kuliah di AKBID dan mencarikan tempat kostnya, setiap bulan keponakannya datang ke kantor jika trisno sedang bekerja di kebun jeruk pun dia datang kesana dan juga jika keponakannya itu minta uang berapapun selalu diberikan tetapi kalau anak-anaknya minta jawabannya papah tidak punya uang, begitu juga ketika saya sakit kebetulan minta kepada trisno untuk berobat dia tidak memberinya, akhirnya saya pinjam tetangga. pada saat reggie meneruskan kuliah S1 AKPER dan deden masuk Kuliah di YAI, saya sudah berusaha pinjam kesana kemari ternyata uang tersebut masih kurang untuk membayar kuliah, lalu saya minta uang kepada trisno jawabannya tidak punya uang, saya bilang usahakan pinjam ternyata dapat tapi uang tersebut sampai ke tangan saya hanya 4,5 juta padahal pinajmnya 5 juta, pada saat deden minta uang kepada saya untuk membayar semesteran saya tidak mempunyai uang karena gaji saya sudah dipotong hutang, lalu saya minta kepada trisno tapi jawabannya tidak mempunyai uang akhirnya semester II deden keluar (tidak kuliah lagi). Tapi setelah saya kumpulkan uang sedikit demi sedikit, akhirnya deden dapat kuliah kembali di BSI yang sesuai dengan kemampuan saya. Alhamdulillah dari pihak keluarga saya tidak ada yang mengganggu saya, sedangkan saya juga tidak mempunyai adik.

Trisno juga pada tahun 2007 pergi ke Kalimantan dengan alasan ada tugas dari kantor.serta mengajak anak saya bernama reggie. setelah pulang dari Kalimantan reggie bercerita kepada saya.

temen-teman kantornya berkata kamu dikasih berapa?lalu anak saya menjawab hanya dikasih Rp 500.000 aja bu.bukannya papah kamu mendapat uang sebesar 7 juta. Lalu saya meminta kepada dia untuk keperluan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak tapi tidak diberikan sepeserpun bahkan keesokan harinya dia kabur meninggalkan keluarga selama 1 bulan bahkan tidak memberi nafkah lahir batin setelah 1 bulan dia kembali lagi kerumah, dan memperlakukan saya secara kasar. Lalu dia berkata buka baju kamu kalau mau nafkah batin, cepat buka mau tidak! Pada tahun 2008,Saya meminjam uang ke Bank DKI sebesar 75 juta dan telah mengangsur selama 3 tahun dan juga menjual mobil sebesar 26,5 juta untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan sekolah anak-anak saya tapi uang tersebut dikuasai oleh dia (trisno), saya sudah mencoba memintanya dengan baik-baik tapi tidak diberikan.

Ternyata tahun 2010 dan tahun 2011 ini terjadi lagi dia kabur meninggalkan keluarga tanpa sebab yang jelas, Trisno meninggalkan keluarga sudah 20 bulan tanpa memberi nafkah lahir batin. Pada saat dia datang kerumah untuk mengambil berkas-berkas dia, lalu trisno berkata kepada saya. anak-anak tanggung jawab saya dan akan membelikan mobil untuk anak-anak, akan tetapi anakanak cerita sama saya.kalau mobil tersebut papah beli kalian boleh pakai dan kalau papah pulang kampung sama saudara papah,papah yang pakai mobilnya.akan tetapi kenyataannya sampai saat ini tidak ada dan dan anak saya yang bernama galuh di janjikan akan di belikan motor baru ternyata sampai saat ini pun tidak ada, kalau anak-anak minta uang,baru dikasih itu pun menjelek-jelekkan saya dulu baru di kasih tapi tidak cukup buat sehari-hari anak saya.

Trisno bercerita kepada kakak sepupu saya. saat hendak menikah kembali,dia bilang siap di pecat (diberhentikan) dari pekerjaannya. Perempuan yang di nikahin oleh trisno itu adalah perempuan nakal itu sudah nikah 3 kali. Sebenarnya perempuan itu masih status istri orang tapi di suruh cerai

oleh trisno dan trisno juga yang membiayai perceraiannya itu.sedangkan trisno juga sudah tahu kalau perempuannya itu sudah memiliki pacar.

Saya mohon hal ini diperhatikan.

Jakarta, 5 September 2011

( Mulyani, SPd )

Anda mungkin juga menyukai