Genetikajagung Gebyy
Genetikajagung Gebyy
PERSILANGAN DIHIBRIDA
Oleh Kelompok 9 : Gebby Agnessya 093244011 Erma Luki N. 093244019 Mita Kusuma 093244021 Evi Dwi Nurhayanti 093244028 Citra Bagus Ari 093244212
Pendahuluan Metodologi
PENDAHULUAN Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan dua sifat beda. Dalam mempelajarinya, bahan percobaan yang dipakai pada kgiatan praktikum kali ini adalah Zea mays (jagung), karena sifat-sifat genetiknya mudah dipelajari.
METODOLOGI
Prosedur kerja
Amati satu per satu biji jagung setiap baris vertikal. Hal yang perlu diamati adalah dua sifat, yaitu warna dan tekstur permukaan biji jagung. Catat jumlah dari setiap kombinasi sifat.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada jagung, terdapat empat fenotip dengan perbandingan sebagai berikut : AB (kuning halus) = 71 = 36 Ab (kuning kisut) = 115 = 56 aB (putih halus) =2 =1 Ab (putih kisut) =5 =3 Kombinasi sifat yang jumlahnya terbesar adalah kuning kisut, dn yang jumlahnya terkeci adalah putih halus. Dari data pada jagung yang kami amati, sifat yang lebih dominan adalah warna kuning dan tekstur kisut. Padahal seharusnya sifat yang dominan adalah warna kuning dan tekstur halus.
Kemungkinan jagung tersebut adalah hasil dari persilangan : P : AABB X aabb (kuning halus) (putih kisut) G : AB ab F1 : AaBb ( kuning halus ) disilangkan sesamanya G : AB,Ab,aB,ab AB,Ab,aB,ab F2 : A-B- (kuning halus) = 9 A-bb (kuning kisut) =3 aaB- (putih halus) =3 aabb (putih kisut) =1
Tetapi pada jagung yang kami amati, rasio perbandingan yang kami dapat adalah : A-B- (kuning halus) = 36 A-bb (kuning kisut) = 56 aaB- (putih halus) =1 aabb (putih kisut) =3
Fenotip
Freku Freku o1 - e1 ensi ensi (o1 ) harap an (e1) 71 115 2 5 193 109 36 36 12 193 -38 79 -34 -5
(o1 - e1)2
(o1 - e1)2 e1
K=4, db=3 maka x2 = 11,3449 x2 hitung =220,80 > x2 = 11,3449 Maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan : perbandingan fenotip jagung tidak sama dengan: A-B- (kuning halus) =9 A-bb (kuning kisut) =3 aaB- (putih halus) =3 aabb (putih kisut) =1
PENUTUP
Terdapat empat jenis fenotip yang muncul pada tongkol jagung yang kami amati. Empat jenis fenotip dapat didapatkan dari persilangan F1 yang heterozigot dengan sesamanya. Proses persilangannya adalah sebagai berikut : P : AaBb ( kuning halus ) disilangkan sesamanya G : AB,Ab,aB,ab AB,Ab,aB,ab F : A-B- (kuning halus) =9 A-bb (kuning kisut) =3 aaB- (putih halus) =3 aabb (putih kisut) =1
Tetapi hasil perbandingan fenotip jagung yang kami amati tidak demikian. Hasilnya adalah sebagai berikut : A-B- (kuning halus) = 36 A-bb (kuning kisut) = 56 aaB- (putih halus) =1 aabb (putih kisut) =3 Hal ini terjadi karena kondisi tongkol jagung yang kami gunakan tidak sempurna (patah), sehingga jumlah biji tidak sesuai dengan yang seharusnya.