Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH ARSITEKTUR 2

RENAISSANCE

Disusun oleh : SARI KUSUMA AHMAD ANDRI ROBIANSYAH 122090003 122090013

Dosen Pengampu: IR. HANDAYANI ASRININGPURI

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA 2010 2011

I. PENDAHULUAN

Arsitektur Renaissance terjadi pada periode antara awal abad ke-15 sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika terjadi kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. yang disebut Renaissance. Gaya ini pertama kali dikembangkan di Florence, dengan Filippo

Brunelleschi sebagai salah satu inovatornya. Gaya Renaisans dengan cepat menyebar ke kota di Italia lainnya dan lalu ke Perancis, Jerman, Rusia, Inggris dan tempat lainnya. Masa Renaissance sering disebut juga masa pencerahan, karena

menghidupkan kembali budaya-budaya klasik, hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari Yunani dan Romawi. Selain itu ilmu pengetahuan, ketatanegaraan, kesenian, dan keagamaan berkembang dengan baik. Di masa ini arsitekturnya ikut berusaha menghidupkan kembali kebudayaan klasik jaman Yunani dan Romawi dengan jalur garap dan jalur pikir yang tersendiri, tidak menggunakan jalur garap dan pikir Yunani-Romawi. Renaissance yang berarti kelahiran kembali, ingin mengungkap kembali kebudayaan masa lalu yaitu zaman keemasan Romawi sebagai titik tolak pemikiran intelektual masa Renaissance. Perkembangan penting pada zaman Renaissance dimulai di Itali pada tahun-tahun kemunduran abad pertengahan sekitar tahun 1300.

II. PEMBAHASAN
Gaya arsitektur Renaissance pertama kali dikembangkan di kota Florence yang dibelah oleh Sungai Arno, di kaki perbukitan Apennine, sampai 16, Kota Florence sejak abad ke-14 sebagai

dikenal

pusat budaya, ekonomi dan keuangan penting di Italia dan Eropa sehingga dijuluki "Athena di Barat". Kota Florence juga dianggap sebagai kota pelopor

kebangkitan seni budaya Italia. Karya sastra yang lahir dari sastrawan besar asal Firenze seperti Dante, Boccaccio, dan Petrarch, ditulis dalam dialek Toscana yang kemudian berkembang menjadi bahasa Italia moderen.

Sosial Masyarakat Keadaan geografi dan perdagangan orang Itali pada masa tersebut bersifat kosmopolitan, tidak homogen dan bersifat sangat kedaerahan dalam pandangan politiknya, sehingga Itali menyediakan kesempatan yang baik dalam bidang seni, politik dan perdagangan. Pola persekutuan antar kota menjadi sistem persekutuan yang luwes, merupakan tata perimbangan kekuatan yang mencegah salah satu kota menghimpun kekuatan terlalu besar. Politik yang dianut oleh semua negara (kota) merupakan persetujuan untuk mempertahankan perbedaan. Bentuk pemerintahan yang paling umum di Itali adalah Republik komune yang merupakan suatu organisasi yang terdiri atas para saudagar dan pendiri kota, dimana pemerintahnya dipegang oleh orang yang dipilih warga kota itu sendiri. Seiring dengan meningkatnya kemakmuran, masyarakat semakin terbagi lebih majemuk dalam suatu kelompok ekonomi dan sosial yang pada akhirnya menyebabkan banyaknya konflik. banyaknya konflik mengakibatkan munculnya suatu penguasa mutlak yang disebut Signore sebagai orang yang ditunjuk untuk menangani keadaan darurat yang kemudian enggan melepaskan kedudukan tersebut.

Adapun kelas yang lebih rendah terdapat beberapa kelompok yang perlu diperhitungkan antara lain :popolo grassa dan popolo minuto yang merupakan golongan pedagang besar dan padagang kecil.

Agama dan kepercayaan Pada masa ini, dunia keagamaan berkembang dengan pesat, terutama agama Kristen, sehingga pengaruh otorita seorang pemimpin gereja sangat kuat. Bersamaan dengan itu adalah tumbuhnya dan berseminya benih-benih ambisius dari ilmu untuk men-jajarkan diri dengan agama, yang pada saatnya nanti, akan menggantikan agama dalam perannya sebagai penguasa semesta dan penguasa manusia. Arsitektur Renaissance Arsitektur renaissance tercermin dalam bangunan-bangunan istana dan benteng dengan bentuk klasik. Karena pemerintahan dengan sistem kerajaan mulai digunakan. kerajaan dipimpin oleh dua kekuasaan yakni pertama adalah kekuasaan raja dan yang kedua adalah kekuasaan pemimin agama. Arsitektur Renaissance juga berkembang dengan pengaruh kepercayaan mereka pada agama Kristen, dan ikut andil dalam perkembangan arsitektur gereja. Karakter arsitektur renaissance Munculnya kembali langgam-langgam Yunani dan Romawi seperti bentuk tiang langgam Dorik, Ionik, Korintia. Bentuk-bentuk denahnya sangat terikat oleh dalil-dalil yang sistematik, yaitu bentuk simetris, jelas dan teratur dengan teknik konstruksi yang bersahaja arsitektur ditangani dengan menggunakan daya nalar atau pikiran yang rasional. (menggunakan matematik) mempertahankan rupa-pokok Yunani (pilar/kolom yang menandai konstruksi balok dipikul tiang) serta Romawi (bangun dan konstruksi busur, yakni konstruksi bagi hadirnya lubangan pada konstruksi dinding pemikul)

tiang-tiang beserta balok murni masuk ke dalam arsitektur

Yunani. Gaya ini disebut Gaya Dorik dan lebih murni dibandingkan gaya ionik Tiang gaya ionik dari Bait Olympicon

terkesan lebih muda. Lebih elegan dan lebih langsing. Proporsi yang harmonis menguasai perhatian arsitek pada masa tersebut. Mereka berusaha menghubungkan matra tiap bagian utama bangunan dengan satu modul, atau satuan panjang yang menjadi dasar. Misalnya proporsi Michelangelo yang rumit pada rancangan gereja St. Petrus (yang tidak pernah dilaksanakan ), adalah suatu bangunan duikur secara vertikal dengan perbangdingan 3 : 2 : 1. Garis bentuk bangunan merupakan segitiga samasisi yang merupakan bentuk geometris yang benar-benar simetri. Bangunan masa Renaissance Gereja Basilika St. Petrus, Roma (Vatikan). Pembangunan gereja basilika ini dimulai tahun 1506, untuk menggantikan sebuah gereja yang sudah berumur 1200 tahun, yang terdiri tas makam St. Petrus ( Zaman Kristen Awal ) setelah para arsitek bersaing untuk mengajukan rancangannya, pemenangnya adalah Donate Bramante. Kemudian para arsitek lainnya seperti Raffaelo dan

Michaelangelo berulang kali melakukan perubahan besar. Ketika Kathedral itu selesai dibangun pada tahun 1623, hanya kubah besarnya saja rancangan Michaelangelo yang menyerupai rencana asli. Diatas deretan pilar, berdiri patung-patung besar (orang-orang yang dihormati dalam agama kristen) menghadap halaman dalam membentuk oval. Patung tersebut bergaya barok yang dirancang oleh Bernini puluhan tahun kemudian.

Tempietto

Donato Bramante, seorang arsitek Renaissance, membangun suatu Tempietto (semacam bangunan kecil untuk memorial para martir) di gereja San Pietro di Montorio yang mengambil konsep arsitektur dari zaman Roma, Temple of Vesta. Dengan Konsep simetri dan proporsi yang juga mempengaruhi lukisan lukisan Renaissance pada masa itu.

Jembatan Vecchio

Jembatan Vecchio yang berarti jembatan lama melintasi Sungai Arno penghubung Lungarno dan Oltrarno yang dibangun pada 1345 oleh Taddeo gaddi adalah sebuah

jembatan yang paling terkenal di Kota Florence Italia, jembatan ini sebenarnya lebih dari sebuah jembatan karena pada jembatan terdapat jalan dan pertokoan pula.

Setelah tahun 1600-an, arsitektur Renaisans mulai meninggalkan gaya-gaya klasik, kemudian disambung dengan kebudayaan Barok (Baroque) dan Rococo. Barok dan Rococo dianggap merupakan bentuk dari kebudayaan Renaisans juga. Contoh dari aliran Barok adalah gereja St. Peter di Roma.

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Renaissance http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Renaisans http://voiceofsoul.wordpress.com/2008/01/11/musik-dan-perkembangannya-zaman-renaissance/ http://www.arsiteka.com/2008/11/arsitektur-renaissance.html

Anda mungkin juga menyukai