Anda di halaman 1dari 17

Viabilitas dan vigor benih oleh : Dr. Sumadi,Ir.,M.

S Faperta Unpad

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH


6.1. Viabilitas dan Vigor Benih

6.2. Faktor yang Mempengaruhi Vigor Benih


6.3. Macam-macam Uji viabilitas dan Uji Vigor

6.1. Viabilitas dan Vigor Benih


Viabilitas adalah kemampuan benih berkecambah dan menghasilkan kecambah normal dalam kondisi lingkungan yang optimum. Vigor benih adalah kemampuan benih tumbuh normal dalam kondisi lapang yang sebenarnya. Biasanya dicerminkan dengan keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh dan keseragaman tumbuh.

Vigor benih adalah sejumlah karakter yang menentukan tingkatan kemapuan aktivitas dan penampilan benih selama perkecambahan dan munculnya kecambah, juga mencerminkan daya simpan benih.

Hubungan Viabilitas ~ Vigor


Penurunan nilai vigor setelah periode simpan lebih cepat dibandingkan dengan penurunan viabilitas. atau selisih nilai viabilitas dan vigor benih menunjukkan laju deteriorasi benih setelah periode simpan Hubungan Viabilitas benih dan vigor disajikan pada Gambar 1

Gambar 1. Kurva hubungan vigor, viabilitas dan deteriorasi benih


100

VIABILITAS

50 VIGOR

DETERIORASI

Sumber : Isely (1975) dikutip AOSA (1983)

6.2. Faktor yang Mempengaruhi Vigor Benih Faktor Genetik

Kondisi Lingkungan Tumbuh dan ruang simpan


Kematangan Benih

Kadar air benih


Proses Pengolahan Benih Jenis Kemasan

Faktor genetik
Benih hibrida lebih vigor dibandingkan dengan benih non hibrida. Contoh : Benih jagung hibrida menghasilkan tanaman yang lebih vigor dibandingkan jagung non hibrida

Kondisi lingkungan
Lingkungan Tumbuh Lingkungan tumbuh selama periode pembentukan dan perkembangan benih berpengaruh terhadap kualitas benih yang dihasilkan Ruang Penyimpanan Ruang penyimpanan yang dilengkapi dengan pendingin dan pengatur RH mampu mempertahankan kualitas benih Suhu yang terlalu dingin menyebabkan chilling injury

Kematangan Benih
Kualitas maksimal suatu benih tercapai saat mencapai Matang Fisiologis Pada saat MF akumulasi bahan kering (dry matter) dan bahan kimia yang terlibat dalam perkecambahan sudah mencapai maksimal Panen sebelum atau sesudah MF kualitasnya lebih rendah dibandingkan saat MF

Kadar air benih


Kadar air benih akan berpengaruh terhadap proses aktivasi enzim Kadar air rendah dapat meminimalisir proses aktibvasi enzim ( perombakan cadangan makanan) Bagi benih ortodok kadar air terlalu rendah menyebabkan cracking ( retak) Bagi benih rekalsitran kadar air terlalu rendah menyebabkan gangguan fisiologis Kadar air optimum setiap jenis benih berbedabeda

Pengolahan benih
Pengolahan yang baik tidak menyebabkan kerusakan pada benih Pengolahan yang tidak baik menyebabkan benih memar, cracking atau pecah, case hardening (pengerasan kulit benih) Perontokan dan pengeringan merupakan tahap pengolahan yang paling berpengaruh terhadap kualitas benih

Jenis kemasan
Jenis kemasan yang baik dapat mempertahankan kadar air dan vigor benih Menghindari benih dari benturan, serangan hama dan penyakit Kemasan yang baik : kaleng, aluminium foil, plastik tebal, kertas semen dilapisi aspal dll

6.3. Macam-macam Uji Viabilitas dan Vigor


Uji Viabilitas Dapat melalui indikasi langsung ataupun indikasi tidak langsung (Sadjad, 1993). a. Uji Daya Kecambah (%) uji viabilitas langsung (menguji kinerja pertumbuhan /perkecambahan benih). b. Uji Secara Biokimia uji viabilitas tidak langsung (gejala kehidupan atau kapasitas metabolisme). Contoh: Uji Tetrazolium, Uji FeCl3, Uji DHL (Daya Hantar Listrik), dll.

Uji Vigor
Merupakan pengujian yang hasilnya mencerminkan kemampuan benih berkecambah pada kondisi lapangan sebenarnya. a. Persyaratan Uji Vigor
1. Tidak mahal 2. Hasil uji cepat 3. Sederhana (mudah dilakukan) 4. Objektif 5. Dapat diulang sesuai standar baku 6. Berkorelasi positif di lapangan (Sadjad, 2001)

b. Macam-macam Tipe Uji Vigor


1. Indeks Vigor 2. Uji Kerikil Bata (Brick Test)/ Uji Daya Muncul/ Uji Tanam Dalam 3. Klasifikasi Vigor Kecambah (Seedling Classification Test) 4. Laju Kecepatan Pertumbuhan Kecambah (Seedling Growth Rate) 5. Uji Penuaan Dipercepat (Accelerated Aging Test) 6. Uji Daya Hantar Listrik (Conductivity Test) 7. Uji Tetrazolium (Tetrazolium Test) 8. Uji Lingkungan Stres (Stress Environment Test) ( stress penyakit, suhu dingin dsb)

Penentuan macam uji vigor benih


Tergantung jenis komoditi, kaitannya dengan tipe kecambah ( epigeal atau hipogeal) Setidaknya dilakukan tiga macam uji vigor, sehingga hasil pengujian saling melengkapi. Penentuan macam uji vigor bergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Ada konsistensi hasil dari setiap hasil pengujian vigor benih.

Take home test ( kerja kelompok tetapi jawaban tidak boleh sama dan sebangun).
1. Apa yang sdr ketahui dengan benih unggul bermutu tinggi, benih sebar dan benih berlabel biru. Apa yang dikaji dalam ilmu Teknologi Benih ? Apa perbedaan yang mendasar dengan ilmu pemuliaan tanaman. Uraikan tahap perkecambahan benih Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan banih. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dormansi, deteriorasi, viabilitas dan vigor benih. Bagaimana cara mengetahui viabilitas dan vigor benih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung Sebutkan lembaga perbenihan yang ada di Jawa barat serta sebutkan fungsinya masing-masing sehingga persediaan benih unggul bermutu tinggi pada saat musim tanam selalu terjamin. Apa yang sdr ketahui tentang : FDC, LDC, CML, Benih ortodok, benih rekalsitran.

2.
3. 4.

5.
6. 7. 8.

Anda mungkin juga menyukai