Anda di halaman 1dari 30

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan bahwa perubahan arus dalam


kumparan (1) dapat menginduksi GGL Induksi pada
kumparan (2) di sebelahnya.
Menghubungkan GGL Induksi dalam rangkaian
dengan kecepatan perubahan arus pada rangkaian
tersebut.
dengan kecepatan perubahan arus pada rangkaian
tersebut.
Menghitung energi tersimpan dalam medan
magnet.
Menganalisa rangkaian yang terdiri dari sebuah
resistor dan sebuah induktor.
Menjelaskan osilasi pada rangkaian yang terdiri dari
kapasitor dan induktor.
Menjelaskan peluruhan osilasi pada rangkaian
resistor, kapasitor dan induktor.
Topik yang akan dipelajari
Induktansi Bersama
Induktansi Diri dan Induktor
Induktor dan Energi Medan Magnet
Rangkaian RL
Rangkaian LC
Rangkaian RLC
Pendahuluan
Energi listrik dapat disimpan dalam sebuah
kapasitor dalam bentuk medan listrik. Energi listrik
juga dapat disimpan dalam bentuk medan magnet
menggunakan alat yang disebut induktor. Induktor
bekerja berdasarkan prinsip Faraday yaitu
perubahan medan magnet dapat menginduksi perubahan medan magnet dapat menginduksi
medan listrik dan sebaliknya.
Pada bab ini kita akan mempelajari prinsip dasar
induktor dan bagaimana perilaku sebuah rangkaian
yang di dalamnya terdapat induktor.
Kumparan yang terinduksi menyimpan sejumlah
energi dalam bentuk medan magnet. Alat yang
berperilaku seperti kumparan, yaitu dapat
menyimpan energi dalam bentuk medan magnet,
disebut induktor.
Induktansi Diri, Induktansi Bersama, dan Induktor
Perhatikan
bahwa rangkaian
tersebut
membentuk
sebuah loop. sebuah loop.
Ketika medan
magnet
dibangkitkan
pada rangkaian
tersebut maka
fluks magnet
pada loop
tersebut juga
berubah.
Adanya perubahan fluks magnetik tersebut akan
menginduksi loop itu sendiri.
Keadaan semacam ini, dimana suatu rangkaian
menginduksi dirinya sendiri, disebut induksi diri.
Fluks magnet yang mengenai loop dapat
ditentukan dengan persamaan:

A d B
luasan
magnet
=
=

r r
Perhatikan bahwa GGL induksi
in
dapat
dinyatakan sebagai:
cos BA =
|

\
|
|
|

\
|

=

=
dt
dI
dI
d
dI
dI
dt
d
magnet
magnet
in

Seperti diketahui bahwa fluks magnet


bergantung pada arus listrik sehingga jika arus
listrik berubah maka fluks magnet juga
berubah.
LI
d
L
magnet
=

=
Induktansi L disebut dengan induktansi diri atau
induksi diri. Secara umum induktansi diri yang
dihasilkan oleh suatu sistem yang terdiri dari N
kumparan dapat ditentukan dengan
persamaan:
LI
dI
d
L
magnet
magnet
=

=
dI
d
N L
magnet

=
dt
dI
L
in
=
Energi Medan Magnet
Dalam sebuah rangkaian
tertutup yang
dihubungkan dengan
sumber tegangan,
Hubungan antara arus Hubungan antara arus
listrik dan GGL induksi
secara umum dapat
dinyatakan sebagai:
V +
in
= IR
Kerja yang dilakukan oleh potensial V untuk
memindahkan partikel pembawa muatan q
sebanding dengan W = Vdq.
Rdt I Id Vdq dW
magnet
2
+ = =
Perhatikan bahwa suku I
2
Rdt merupakan kerja
irreversible (non-magnetik) yang dihasilkan dari
proses termal pada sirkuit.
Kerja yang dilakukan potensial listrik tersebut
dinyatakan oleh suku persamaan :
magnet
Id
Rdt I Id Vdq dW
magnet
+ = =
Jika kita abaikan suku persamaan kerja non-
magnetik pada persamaan sebelumnya, maka
kita peroleh:
magnet magnet
Id dW =
Perubahan kerja dW
magnet
positif jika perubahan
fluks magnet positif dan sebaliknya.
Perhatikan bahwa arus listrik selalu mengalami
perubahan setiap saat. Kita asumsikan bahwa
nilai arus listrik naik dengan fraksi yang sama,
misalnya , maka pada setiap keadaan arus
listrik dapat dinyatakan sebagai: I

= I
Fluks magnet
magnet
dapat dinyatakan juga
dalam persamaan berikut: d
magnet
=
magnet
d
Kerja magnetik dengan demikian menjadi:
magnet magnet
d I W
=
=

1
1
0

2
2
1
LI W
magnet
=
L
W
magnet
magnet
2

=
kerja magnetik dapat dinyatakan sebagai:
magnet
magnet
magnet
I
I
d I
=
(

=
=

2
1
2
1
1
0
2
1
0


Untuk kerja magnetik yang dihasilkan oleh dua
rangkaian dapat ditentukan dengan persamaan
berikut:
M M M I L I MI I L W = + + =
2 2
1 1
M M M I L I MI I L W
magnetik
= + + =
21 12
2
2 2 2 1
2
1 1
2 2
a
Rangkaian R L adalah suatu rangkaian yang
terdiri dari resistor dan induktor yang terhubung
dengan sumber tegangan.
Rangkaian R-L
a
b
Ketika saklar di on kan, arus listrik yang
mengalir pada rangkaian tidak serta maksimum
melainkan naik secara perlahan.
Dengan menggunakan aturan loop Kirchoff,
rangkaian dapat kita analisis sebagai berikut:
0
0
=
=
dI
L IR V
V V V
induktor resistor sumber
0 =
dt
dI
L IR V
Solusi persamaan tersebut dapat kita tentukan
dengan cara sebagai berikut:
Rdt dI
I
V R dI
dt
dI
L IR V
=
|
|

|
=
= 0
L
Rdt
R
V
I
dI
I
R
V
L
R
dt
dI
=
|

\
|

\
|
=
( )
L Rt
e
R
V
I

= 1
Perhatikan bahwa arus listrik semakin lama
semakin besar dengan bertambahnya waktu.
Arus listrik naik secara eksponensial.
Hal ini dikarenakan arus listrik
dicegah agar tidak langsung dicegah agar tidak langsung
mengalir dalam orde maksimum
melainkan naik sedikit demi
sedikit. Pada saat t maka
arus listrik yang mengalir
hampir konstan dimana besar
arus tersebut V/R. Arus listrik
pada rangkaian baru akan
menuju ke keadaan asimptotik
(hampir stabil) jika telah
melampaui t = L/R.
Rangkaian L-C
Berbeda dengan rangkaian RL, rangkaian lainnya
yang juga menggunakan induktor memiliki perilaku
yang berbeda apabila dirangkai bersama-sama
dengan kapasitor. Rangkaian semacam itu, yang
terdiri dari kapasitor dan induktor, disebut dengan
a
b
terdiri dari kapasitor dan induktor, disebut dengan
rangkaian LC.
Pada saat saklar berada pada posisi 1,
kapasitor mengalami proses pengisian.
Tegangan maksimum yang disimpan dalam
kapasitor adalah V sedangkan muatan
maksimumnya adalah C = Q/V. maksimumnya adalah C = Q/V.
a
b
Pada saat saklar dipindahkan ke posisi 2,
kapasitor bertindak sebagai sumber tegangan
bagi induktor L. Dengan menggunakan aturan
loop Kirchoff, kita peroleh:
a
b
0 = +
L C
V V
0
1
0
2
2
2
2
=
|

\
|
+
= +
Q
LC
dt
Q d
dt
Q d
L
C
Q
rangkaian LC berperilaku seperti halnya
pegas! Solusi persamaan tersebut merupakan
fungsi sinusoidal:
( ) t Q t Q t Q cos sin
2 1
+ =
menyatakan frekuensi sudut dimana
frekuensi tersebut sama dengan:
( ) t Q t Q t Q cos sin
2 1
+ =
LC
1
=
Pada saat t = 0, jumlah muatan pada kapasitor
adalah maksimum. Dengan mendefinisikan Q
2
sebagai Q
0
, muatan pada saat t = 0, maka solusi
persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut:
( ) ( ) + = t Q t Q cos
berikut:
persamaan arus listrik rangkaian L C juga dapat
kita tentukan yaitu dengan mengambil turunan
pertama :
( )
( )
( )
( )

+ =
+ =
=
t I
I Q t Q
dt
t dQ
t I
maks
maks
sin
sin
0 0
( ) ( ) + = t Q t Q cos
0
Rangkaian R-L-C
Apa yang akan terjadi jika induktor dan
kapasitor, dan juga resistor, diletakkan dalam
rangkaian yang sama?
Rangkaian yang terdiri dari resistor, induktor
dan kapasitor disebut rangkaian RLC. dan kapasitor disebut rangkaian RLC.
1 2
Setelah kapasitor dimuati oleh sumber
tegangan V, posisi saklar diubah ke posisi 2.
Kapasitor bertindak sebagai sumber tegangan
untuk induktor dan resistor.
0 = + +
L R C
V V V
1 2
Tegangan sumber V
C
= Q/C, sedangkan
tegangan yang mengalir ked an induktor
masing-masing adalah V
R
= IR dan V
L
= LdI/dt.
0 0
2
= + + = = + +
Q d
L
dQ
R
Q dQ
I
dI
L IR
Q
1 2
0
0 0
2
2
2
= + +
= + + = = + +
C
Q
dt
dQ
R
dt
Q d
L
dt
L
dt
R
C dt
I
dt
L IR
C
Persamaan mirip dengan
bahasan osilasi teredam
Misalnya kita ambil solusi :
( ) ( ) t A t Q exp =
( )
( ) exp
exp
=
=
t A
dQ
t A Q

Solusi persamaan diatas dapat ditentukan dengan


cara sebagai berikut:
( )
( )
( ) ( ) ( ) 0 exp exp exp
exp
exp
2
2
2
2
= + +
=
=
t A t A t A
t A
dt
dQ
t A
dt
dQ



( ) 0
1
exp
2
=
|

\
|
+ +
C
R L t A
Agar persamaan tersebut dapat diselesaikan
maka suku kedua haruslah benilai nol. Suku
tersebut hanya persamaan kuadrat biasa dan
karena biasa maka dapat diselesaikan dengan
mudah yaitu: mudah yaitu:
LC
L
R
L
R 1
4
2
2
2
=
|
|

\
|
+
|
|

\
|
+ = + =
LC L
R
L
R
A
LC L
R
L
R
A
1
4 2
exp
1
4 2
exp
2
2
2
2
2
1 2 1

Solusi adalah:
( ) ( ) ( )
( ) t
L
R
LC
i
L
Rt
A t
L
R
LC
i
L
Rt
A t Q
t Q t Q t Q
|
|

\
|

|

\
|
+
|
|

\
|
+
|

\
|
=
+ =
2
2
1
2
2
1
2 1
4
1
exp
2
exp
4
1
exp
2
exp
Dengan menuliskan
Maka
RLC
L
R
LC
=
2
2
4
1
( ) ( ) ( )
( ) ( ) | | t i A t i A
L
Rt
t i
L
Rt
A t i
L
Rt
A t Q
RLC RLC
RLC RLC


+ +
|

\
|
=

\
|
+ +
|

\
|
=
exp exp
2
exp
exp
2
exp exp
2
exp
1 1
1 1
i
e
i
A
A
2
0
1
=
i
e
i
A
A

=
2
0
2
Bentuk grafik yang merepresentasikan gejala
osilasi teredam pada rangkaian RLC adalah
seperti terlihat pada Gambar dibawah.
Amplitudo meluruh secara eksponensial
Pola gelombang sinusoidal
Persamaan arus listrik rangkaian RLC dapat
diperoleh dengan mencari turunan pertama
terhadap waktu:
Amplitudo meluruh secara eksponensial
Pola gelombang sinusoidal
( )
( )
( ) ( ) + =
=
t os A t I
dt
t dQ
t I
RLC RLC RLC
c

Anda mungkin juga menyukai