MR Panut
MR Panut
ALASAN DILAKUKAN CANGKOK : 1. Tidak dapat dibiakkan dengan mound layerage atau cara-cara layerage lainnya 2. Punya batang/ cabang yang diameternya besar sehingga sulit dilengkungkan. 3. Mempunyai batang-batang masak yang bertunas lateral pada atau dekat dasar, tapi tak bersedia melakukan regenerasi bila dipakai cara-cara layerage lainnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan cangkok adalah : Waktu mencangkok Pemilihan batang cangkokan Pemeliharaan cangkokan
1. 2. 3. 4. 5.
Menyiapkan peralatan dan media tanam Pemilihan batang atau ranting Mengupas kulit kayu Mengerak kambium Membungkus cangkokan
Mengupas kulit kayu, dilakukan dengan cara membuat sayatan secara melingkar
4. Mengerok kambium
5. Membungkus cangkokan
Mengerok kambium, harus menggunakan pisau yang bersih dan dilakukan secara hatihati jangan sampai melukai jaringan kayu
KEUNTUNGAN :
Sifat tanaman baru persis seperti induknya Tanaman dari cangkokan akan menghasilkan dalam waktu relatif singkat (3-4 tahun) Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan, relatif singkat ( 1 3 bulan)
K E L E B I H A N K E L E M A H A N
KELEMAHAN :
Pohon induk sering rusak bentuknya. Hasil pohon induk menurun karena cabang-cabang yang baik diambil Dalam waktu singkat tak dapat menyediakan jumlah cangkok yang banyak
PENDAHULUAN Memperbanyak tanaman juga bisa dilakukan dengan cara campuran, yaitu menggabungkan teknik perbanyakan vegetatif dan generatif. Dalam hal ini diperlukan dua induk tanaman. Induk yang tertanam sebagai batang bawah (F), ini harus berasal dari perbanyakan generatif, dengan harapan agar dapat dihasilkan tanaman dengan perakaran yang kuat, tahan hama maupun penyakit (soil borne)
Penyambungan dengan cara grafting lebih dari dua tanaman. (a) batang bawah, (b) bagian sambungan a dan c, batang perantara , (d) bagian sambungan c dan e, (e) batang atas
BUDDING (OKULASI/TEMPELAN)
Adalah grafting yang batang atasnya hanya terdiri atas satu mata tunas yang disisipkan di bawah kulit kayu dari batang bawah. Perhatikan gambar berikut :
GRAFTING/SAMBUNG
Adalah penyatuan antara batang atas (sepotong cabang dengan dua atau tiga tunas vegetatif dengan batang yang terpisah atau dengan bagian pangkal akar yang terpisah untuk tumbuh bersama-sama membentuk satu individu baru. Perhatikan gambar di bawah ini.
Penyambungan dengan cara budding batang bawah, (d) batang atas berupa suatu mata tunas
Penyambungan dengan cara grafting, (a) batang bawah, (b) batang atas berupa suatu batang.
KLASIFIKASI GRAFTING :
A.APPROACH GRAFTING B.IN ARCHING C.BRIDGE GRAFTING D.DETACHED SCION GRAFTING
A. APPROACH GRAFTING
Disini, batang atas dan batang bawah masing-masing masih berhubungan dengan sistem perakaran atau induknya. Cara ini dibedakan menjadi dua tehnik yaitu : 1. 2. Spliced approach grafting Tongued approach grafting
1.
Spliced approach graft, A. batang atas dan batang bawah yang telah dipotong membujur berbentuk perisai; B. sambungan yang sempurna dengan pengikatan yang kukuh.
Tongued approach graft, A. potongan batang bawah dan batang atas yang disepadankan; potongan berlidah, B. sambungan yang sempurna dengan pengikat creper rubber murni
B. INARCHING Disini biasa digunakan pada pohon-pohon tua yang didekatnya telah dikelilingi tanaman-tanaman muda (sucher yang dihasilkan tanaman tersebut). Penyambungan dimaksudkan agar pohon yang telah tua (sebagai batang atas) dibantu pertumbuhannya dalam pengambilan zat-zat makanan oleh tanaman yang muda (sebagai batang bawah). Terdapat dua macam teknik sambung yaitu : 1.CLEFT INARCH 2.BARK INARCH
1. CLEFT INARCH
Cleft inarch, A. bentuk perakaran pada batang atas, dimana batang atas tersebut telah dipangkas ujung batangnya, B. bentuk potongan pada batang atas dan batang bawah, C. batang bawah telah dismbatkan pada batang atas, dan telah siap untuk dipaku atau diberi tali pengikat.
2. BARK INARCH
Bark inarch. A. bentuk potongan batang bawah, B. potongsn T terbalik pada batang atas, dan C. batang bawah yang telah disumbatkan ke batang atas.
Batang atas dipotong sedemikian rupa sehingga keadaan ujungujungnya akan dapat disisipkan pada kedua tepi kulit kayu yang telah diratakan, dimana ujung yang satu disipkan pada tepi bagian atas kulit yang luka dari batang bawah.
Penyisipan berlangsung ke sekeliling batang luka, sehingga daerah luka di bridge kan, batang atas ini kelak akan bertindak sebagai penghubung perantara bagian atas dan bagian bawah luka
Chanel of bridge grafting, A dan B bila pada batang sebelum(kiri) dan setelah (kanan) dilakukan perataan kulit kayu, C. bentuk potongan batang atas, D dan E. batang atas yang telah disisipkan pada batang bawah, dan telah siap diberi malam.
A. Pemotongan lapisan kulit kayu berbentuk huruf L pada batang yang rusak, B. cara pemotonganapproach bentuk batang atas, C. batang atas yang telah disisipkan dalam batang bentuk L-flap dari batang bawah dan telah siap untuk dipaku dan diberi malam.
A. Potongan miring pada masing-masing batang, B. bentk sambungan yang serasi, C. sambungan yang telah diikat
1.
1.2. WHIP & TONGUE GRAFT bila bentuk potongan sambungan bercelah dan seperti lidah.
2.
A. Diagonal potongan batang bentuk celah lidah, B dan C. sambungan dilihat dari sambping dan depan, D. sambungan yang telah diikat.
1.5. INVERTEDGRAFTING
cara ini merupakan kebalikan dari cara WIDGE GRAFT
A. Dua potongan miring pada samping batang, bentuk potongan batang bawah seperti pelana dan bentuk potongan batang atas disesuaikan, B. sambungan yang telah diikat
Inverted wedge graft, terlihat batang atas disisipi oleh batang bawah
Side graft, A dan C keadaan bentuk potongan batang bawah, B. batang atas yang akan disisipkan dan D. bentuk sambungan yang telah diikat
Veneer graft, A dan C bentuk potongan batang bawah, B. batang atas yang akan disisipkan, dan D. bentuk sambungan yang telah diikat