Davhidizer 1. Kontrol lingkungan a. b. c. d. Locus Kontrol: keyakinan diri sendiri Orientasi nilai: klien tidak memiliki kepercayaan terhadap supranatural Definisi sehat: orang dianggap sehat jika mereka bisa melakukan semua Definisi sakit dan penyakit: tidak melakukan apapun,lihat pahit, dan malas
atau sihir. Tapi jika terdapat pengobatan alternatif klien mempercayai. aktivitas sehari-hari. beraktivitas. Penyakit : hal-hal yang menyebabkan nyeri. 2. Variasi Biologis a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. f. Struktur tubuh: terlihat kecil, namun bila dikaitkan dengan berat badan Warna Kulit: sawo matang Warna Rambut: hitam Tinggi badan: 155 cm Berat Badan: 39 kg termasuk normal.
3. Organisasi Sosial Sistem Kekerabatan: Patrilineal Status Perkawinan: Belum menikah Jumlah Anak: Peran dalam Keluarga: Anak Kandung ke 3 dari 3 bersaudara. Fungsi Keluarga: sebagai anggota keluarga Yang paling berpengaruh dalam Keluarga: bapak dan mama g. Hubungan dengan saudara kandung: deket, solanya nyampe rumah langsung ngbrol.kumpul bareng.kalo pergi dianterin.rukun. Hubungan dengan orang tua: dekat bgt, slalu diperhatiin karena anak bungsu.
Hubungan dengan kerabat: dekat dengan kerabat ibu maupun ayah. h. a. b. c. d. e. Makna bekerja: mengerjakan sesuatu yang bisa menghasilkan uang, 4. Komunikasi Bahasa lisan: bahasa Indonesia. Kualitas Suara: normal tidak keras dan tidak lirih juga. Lirih jika stres. Pengucapan: ngmong cepet, jadi kadang kurang jelas apa yang diomongin. Penggunaan diam: ada pas stres atau ngantuk. Penggunaan non verbal: jarang, kalo pas lagi g mud. f. g. Sentuhan: kadang2 tapi sama tmn2 yang udah kenal. Pola komunikasi keluarga: terbuka, setiap ada masalah selalu ngomong.
Terutama ayah. 5. Space/ruang a. Tingkat Kenyamanan: dua2nya bisa asal udah kenal.tapi klo cow blm kenal g mau. Yang dokter cewe.lebih nyaman bila dekat dengan sesama perempuan,. b. c. Jarak percakapan: dekat setengah meter. Objek di lingkungan mempengaruhi rasa ruang, misalnya saat dia tidak
suka terhadap seseorang maka ia akan sulit membuka hatinya untuk orang tersebut. 6. Time/ waktu a. b. c. d. Orientasi waktu:masa lalu masa lalu.klo positif jadi pegangan masa depan. Definisi waktu: waktu itu dimana saya dapat melkuakn sesuatu dengan hal View of time: kadang ontime kadang telat. Kadang harus berusaha keras Reaksi physiochemical ke waktu: paling cepet 11. Kalo g jam 2. Bangun Selalu memikirkan masa depan. positif yang menyenangkan dan melakukan hal2 positif. untuk ontime. jam setiap pagi 5. Berdasarkan Model Andrew & Boyle 1. Afiliasi budaya
2. Orientasi nilai
Berasal dari kelompok budaya: Jawa Tempat lahir: Kebumen Tempat tinggal saat ini: Depok, selama 1 tahun 3 bulan Pernah inggal di Purworejo selama 5 tahun, di Kebumen selama
11 tahun, di Surabaya 1 tahun Kelahiran: kelahiran dipandang sebagai sesuatu yang istimewa.
Saat usia 7 hari rambut si bayi dicukur. Kemudian pada usia 2 tahun ada acara yang namanya mudun/ turun tanah, pelaksanaannya di dekat anak tadi ditaro kurungan ayam, padi pensil, emas perhiasan, lilin yang ada apinya dan tangga dari tebu. Setelah itu dilihat barang apa yang diambil oleh si anak tadi, jika padi maka mereka menganngap anak tadi akan menjadi petani, jika pensil akan penjadi pendidik misalnya guru. Kematian: terhadap yang meninggal dilarang berbicara yang jelek-jelek terhadap yang meninggal. Kemudian adanya tahlilan untuk menmberikan doa kepada yang meninggal, yaitu pada hari pertama, hari ke-3, hari ke-7, hari ke 40, hari ke 100 (nyetus), hari ke 1000 (nyewu). 3. Penyakit dianggap sebagai penyebeb dari rasa sakit, nyeri. Kemudian juga sangat peka terhadap rasa sakit. Sanksi dan Restriksi Budaya Ekspresi emosi cenderung ditutupi tidak berekspresif. Hubungan pria dan wanita biasa saja, namun bila wanita keluar malam Klien memiliki batasan terhadap seksualitas atau mengekspose bagian harus ada teman yang dipercaya. tubuh, misalnya klien memakai jilbab. Yang tidak boleh diperlihatkan kepada selain muhrim nya. Ada batasan tentang mendiskusikan kerabat yang telah wafat, karena itu dianggap sebagai hal yang bisa dibilang pamali. 4. Komunikasi
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia atau bahasa jawa karena memang kedua bahasa itulah yang dikuasai. Lebih suka menggunakan bahasa jawa karena telah terbiasa.
Bicara dalam
penggunaan kosa kata. Dalam jawa ada beberapa tingkatan seperti karma inggil, basa, ngoko. Penggunaan karma inggil itulah yang paling halus dan biasanya digunakan dalam berbicara dengan orang yang lebih tua, lebih dihormati.
Komunikasi
non
verbal:
sering
digunakan
dalam
penggunaan
seperti
mengangguk, menggeleng. Mengenai perbedaan latar belakang budaya pandangannya biasa saja, dalam arti masih bisa menerima atau mentolerir perbedaan latar belakang budaya. Klien mlebih suka menerima perawatan dari yang memiliki gender sama. Sedangkan usia dan latar belakang budaya tidak berpengaruh. Karakteristik bahasa, yaitu bahasa jawa yang digunakan adalah pengucapannnya pelan, lemah lembut. Karena memang dalam budaya jawa jika berbicara keras akan menimbulkan persepsi tidak sopan. 5. Keyakinan dan kebiasaan yang berhubungan dengan budaya
Penyebab dari rasa sakit: klien berfikir bahwa penyakit ada karena system imun yang kurang atau ada gaya hidup ata cara hidup yang salah sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit. Selain itu juga sakit diinterpretasikan sebagai ujian dari Tuhan
Budaya jawa memandang tubuh yang ideal bukanlah orang yang berbadan langsing seperti yang di televisi, tapi orang yang berbadan ideal adalah orang yang antara tinggi badan dan berat badan seimbang, orang yang tidak terlalu gemuk, tidak juga terlalu kurus.
Klien peracaya dengan adanya promosi kesehatan, biasanya dengan ngobrol biasa dengan teman Agama klien: Islam, klien juga rutin mengikuti kajian atau aktifitas keagamaan.
Yang menentukan sakit atau sehat: klien sendiri, klien dengan dipengaruhi orang terdekat. Jika sakit pertama ditangani sendiri, tapi jika tidak kunjung sembuh barulah memeriksakan diri ke dokter Persepsi klien terhadap pemberi pelayan biomedical, mereka adalah orang yang mengemban tugas mulia. Agar perawat lebih care, lebih teliti dalam memberikan asuhan keperawatan.
Yang menentukan gejala apa yang menyertai penyakit adalah klien sendiri. Klien dipengaruhi orang terdekat. Yang memutuskan sudah tidak sakit Klien. Yang merawat klien Orang terdekat
Mengenai gangguan mental merupakan suatu hal yang bisa terjadi, tidak perlu dikucilkan tapi seharusnya lebih care
6.
Nutrisi
kadar gizi, pola makan. Makanan adalah suatu yang dapat dikonsumsi dan membuat perut bisa kenyang, memenuhi gizi yang diperlukan, sedangkan makan adalah kegiatan dan kebutuhan untuk memenuhi gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Klien biasanya makan keluarga atau teman. Jenis makanan Yang dianggap makanan yaitu nasi. Jadi kalau belum makan nasi
bervariasi. Waktu makan biasanya tiga kali sehari, pagi, siang dan malam.
belum disebut makan. Klien percaya dengan diet sehat dan tidak sehat, karena pada dasarnya diet adalah pengaturan pola makan dan jenis makanan, jika hal tersebut sudah memenuhi kadar gizi yang diperlukan, berarti tidak masalah. Tapi, klien tidak menyukai diet yang berarti mengurangi makan, misalnya tidak makan siang.
Yang berbelanja makanan: kalau di keluarga ibu atau nenek, Yang menyiapkan makanan ibu, nenek dan saya. Mengolah
terbuat dari tepung kirut dari umbi-umbian yang dimasak sehingga hasilnya seperti bubur.
bangkai, alcohol. Selama berpuasa dilarang makan dan minum. Pada budaya Jawa, jika orang hamil dilarang makan daging kerbau terlalu banyak, dilarang makan nanas. Terus pada anak-anak dan remaja, dilarang makan bagian sayap dan brutu, yang boleh memakan kedua bagian itu adalah orang yang sudah tua.
puasa adalah sebagi ibadah terhadap Tuhan, menjaga kesehatan. Kalau puasa ramadhan selam satu bulan kecuali sedang haid. Tapi biasanya klien sering melakukan puasa sunah seperti daud, senin kemis dan ayyamul bidh. Selama puasa klien diharapkan menghentikan makanan atau minuman. Namun ada pengecualian bagi yang sakit. Sehingga tidak ada masalah untuk hal ini. 7. Perkembangan social ekonomi
kenalan. Mereka mempengaruhi pola makan misalnya makanan yang dikonsumsi dan jam makan, misalnya teman ngajak makan jam segini dengan menu tertentu.
Pendefinisian caring: sebagai suatu perhatian. Peran dari anggota Partisipasi dalam promosi kesehatan: biasanya dengan bicara santai Struktur budaya keluarga mempengaruhi respon klien terhadap
kesehatan dan penyakit. Sebagai anak, cucu jika sakit tidak bisa terlalu lama terbuai, tapi keluarga sudah membiasakan, jika sakit boleh istirahat tapi jangan berarti tidak bergerak atau melakukan aktiivitas, karena jika cuma atiduran terus juga akan lama sembuhnya. Yang menjadi tulang punggung adalah Ayah
8.
Organisasi pendukung budaya Tidak terlalu berpengaruh, tapi masih ada anggota keluarga yang kadang lebih memilih berobat ke mantri daripada ke dokter.
9.
Pendidikan terkahir SMA, sekarang masih kulliah Pendidikan jelas mempengaruhi tingkat pengetahuan klien, apalagi sekarang kuliah di keperawatan Klien dapat berbahasa dan menulis dalam bahasa nasional Gaya belajar: Visual, jadi harus sering membaca, Agama mempengaruhi kesehatan dan penyakit klien Pernah waktu itu sakit, dan memperbanyak membaca Al Quran, justru Alhamdulillah lebih cepat sembuh. Peran keyakinan keagamaan: kalau lagi sakit, dengan beribadah memotivasi agar lebih cepat sembuh. Kalau sudah sakit parah, hingga tidak bisa salat, salatnya boleh sambil duduk atau berbaring. Tidak ada ritual penyembuhan yang dipercaya klien dapat meningkatkan kesehatan. Peran pemuka agama kurang terasa, tapi biasanya dari diri sendiri memotiVasi untuk segera sembuh dan melakukan hal-hal yang baik. Biasanya dari pemuka agama, Cuma menjenguk dan mendoakan, tidak hanya pemuka agama tapi juga masyarakat.
10.
Afiliasi Agama
11.
Tidak ada kondisi genetik yang diturunkan dari budayanya Klien menganggap bahwa penyekit berhubungan dengan sosioenvironment, bisanaya karena orang Jawa menyukai makanan yang manis-manis mereka cenderung mempunyai atau berpotensi diabetes. Tidak ada penyakit tertentu yang meningkat resistensinya pada klien
12.
Variasi biokultural
13.
Klien tidak memiliki cirri fisik khusus yang berasal dari kelompoknya. Sehingga tidak ada pengaruh anatomis dalam pemeriksaan fisik. Tidak ada karaktiristik tumbuh kembang yang nyata yang berbeda dengan Persepsi budaya terhadap penuaan adalah hal yang lumrah dan selalu Orang tua akan sangat dihormati, mereka dirawat dengan penuh kasih
Tahap perkembangan budaya klien terjadi pada setiap orang. sayang, biasanya mereka tidak perlu bekerja terlalu keras, biasanya hanya membantu mengurus rumah dan cucu. sakit.
Orang tua atau lansia mengharapkan anggota keluarganya merawat saat Jaringan yang biasanya menggantikan anggota keluarga dalam merawat