Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTUKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BIJI KECAMBAH PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN Laporan Praktikum

Disusun Oleh : TAUFIK SUHENDAR MADRASAH ALIYAH NEGERI SUKAMANAH 2010-2011 BAB II I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Pertumbuhan Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang bersifa t irreversibel Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer Jenis pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan Primer Pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi at au panjang. ~ diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal ~ meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah pemanjan gan dan daerah differensiasi ~ teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen d an teori tunika korpus a. teori tunika korpus teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri a tas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus. Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan pri mer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah. teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt b. Teori histogen Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen ter diri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fas is), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapi san yang akan menjadi korteks). teori ini dikemukakan oleh Hanstein b. pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini di sebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral. Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem d an floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar)

dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenki ma yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air ). Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan adalah dari sp esialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis) Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur. Struktur biji Biji terdapat dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan menga ndung embrio serta cadangan makanan. Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin (jagun g) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari) Perkecambahan Tahapan pertumbuhan dan perkembangan Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam ben tuk dan fungsi Perkecambahan; proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru Jenis perkecambahan: Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas: 1. Perkecambahan tipe epigaeal Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tan ah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil 2. Perkecambahan tipe hipogaeal Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil Perkecambahan Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuha n dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan c ahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji) Urutan proses perkecambahan: Masuknya air kedalam biji imbibisi Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan dala m kotiledon / endosperm Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio. Embrio tumbuh dann berkembang Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 1. Genetik (hereditas) Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan

2. Enzim Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya m elibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama 3. Hormon (fitohormon) Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.H ormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelomp ok hormon yaitu a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin) b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asa m traumalin 1. Hormon Auksin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda) Objek penelitian : Rumput (Avena sativa) Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipenga ruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pad a daerah meristem apikal Struktur auksin Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan a sam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji Fungsi hormon Auksin Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh Merangsang pembentukkan akar Merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi) Merangsang differensiasi jaringan pembuluh Merangsang absisi ( pengguguran pada daun) Berperan dalam dominansi apikal 2. Hormon Giberelin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Ewiti. Kurosawa Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish see dling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang d iberi nama giberelin (GA/Giberelic acid) Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa Fungsi Giberelin Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel Merangsang perkecambahan biji Memecah dormansi biji Merangsang pembungaan dan pembuahan 3. Hormon Sitokinin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Van Overbeek Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin

Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tun as samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun Fungsi Sitokinin Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel Menghambat dominansi apikal oleh auksin Merangsang pertumbuhan kuncup lateral Merangsang pemanjangan titik tumbuh Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio Merangsang pembentukan akar cabang Menghambat pertumbuhan akar adventive Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontr ol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun 4.Hormon Asam Absisat (ABA) Asal kata : Bahasa Latin Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott Objek penelitian : buah kapas Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA) Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah 5. Hormon gas etilen Asal kata : Bahasa Latin Penemu : R. gene (1934) Objek penelitian : buah yang masak Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2 Fungsi hormon gas etilen Mempercepat pematangan buah Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal Merangsang proses absisi Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bu nga betina pada tumbuhan monoceus 6. Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingg a mampu mengadakan penutupan bagian yang luka Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin ( vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pert umbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin berperan sebagai kofaktor Gbr. a. Distribusi Auksin pada Kecambah b. Pertumbuhan Ujung Akar dan Ujung Bata ng 7. Hormon Kalin

Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan Jenisnya adalah: a. Fitokalin : memacu pertumbuhan daun b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar d. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 1. Unsur hara Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan: Unsur makro Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan M g Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan N i Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2 Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2 Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi 2.Suhu Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan ma ksimum Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920 3.Kelembaban Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan 4.Cahaya Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam prose s fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal etiolasi Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandin gkan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak di bandingkan yang sedikit mendapat cahaya Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar mat ahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (sterling B. Hendrik) Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuha n dibedakan atas: Tumbuhan hari pendek ) short day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam Tumbuhan hari panjang (long day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam

Tumbuhan hari netral (neutral day plant) Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matah ari 5. Air Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumb uhan lebih tinggi dari pada siang hari 6. pH pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan. 2. Tujuan Membandingkan kecepatan pertumbuhan kacang di tempat yang gelap dengan kecepatan pertumbuhan ditempat yang bercahaya.

II. Bahan dan Alat 1. Bahan : Biji Kacang ( 10 Biji ) Tanah dan Gabah 2. Alat : 2 pot Berdiameter 15 cm Mistar Alat Tulis Lidi Label III. cara kerja a. : Sediakanlah 2 pot yang telah berisi tanah yang sudah dicampur gabah dengan perbandingan 1 : 1 b. Tanamilah masing-masing pot dengan 5 biji kacang c. Berilah label pada pot dan setiap kacang d Simpanlah salah satu pot ditempat yang gelap dan satu lagi di tempat yang terang d. Setelah tumbuh, ukurlah tinggi tanaman tersebut . setiap hari selama 7 hari e. Catatlah hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan IV. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan Hari ke Terang Gelap 1 2 3 4 5 Rata-rata 1 2 3 4 5 Rata-rata 1 1,5 0,8 1 1,5 1,2 1,2 1,7 2,5 0 2,4 1,5 1.62 2 3 3 0,7 2 1,9 1,5 1,82 3,9 10,6 1,3 13,5 6,8 7,22 4 7 4 6 6 6 5,6 10 20 7 23 14 14,8 5 10 6 10 10 10 9,2 13 24 10 26,5 16 17,9

6 13,8 11,4 17,2 14,5 17 14,78 18,5 30,4 20 30 23,2 24,96 7 15,5 15 20 17,5 22,6 18,22 21,5 30,5 25,3 30 27,5 25,96 Ket : Pengukuran dalam Cm V. Pembahasan Pada hari pertama pengamatan pada tumbuhan biji kecambah yang kami tanam di dua buah pot yang berdiameter 15 cm masing-masing pot itu ditanami 5 biji kacang dan disimpan di dua tempat yang berbeda yakni tempat yang gelap dan tempat yang ter ang. Pada praktikum ini kami mendapati sebuah perbedaan pertumbuhn antara tumbuh an yang kami simpan di tempat yang gelap dengan tumbuhan yang kami simpan di tem pat yang terang. Antara lain perbedaan itu dapat dilihat secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif pada hari pertama tumbuhan yang disimpan ditempat yang terang tumbuh berkisar 1,5 cm, 0,8 cm, 1 cm, 1,5 cm dan 1,2 cm. Sedangkan ditempat yan g gelap pertumbuhanya berkisar 1,7 cm, 2,5 cm, 0 cm, 2,4 cm dan 1,5cm. Kalau di rata-ratakan pertumbuhan ditempat yang terang pada hari pertama mencapai 1,2 cm dan tumbuhan ditempat yang gelap mencapai 1,62 cm dari data yang tercantum diata s kita bisa melihat bahwa pertumbuhan di tempat yang gelap lebih cepat dari pada pertumbuhan ditepat yang terang. Namun berbeda pada hari ke 2 kami tidak sempat mengukur tanaman dikarenakan pada saat itu sedang libur sekolah maka dari itu kami tidak bisa mengukur tanaman se cara sempurna yakni selama 7 hari secara keseluruhan kami hanya mengamati tanama n selama 6 hari . Tapi pada hari ke 3 alhamdulilah kami bisa fektif lagi belajar dan berhasil meng ukur pertumbuhan tanaman, pada hasil pengukuran ke 3 kami cukup terjkejut dengan kecepatan pertumbuhan yang terjadi di tempat yang terang dan yang terjadi di te mpat yang gelap pada saat itu pertumbuhan ditempat yang terang mencapai 3 cm, 1 cm. 2 cm, 1,9 cm 1,5 cm dengan rata-rata 1,88 cm. tidak kalah mengejutkan tanama n yang ditempatkan pada tempat yang gelap melakukan pertumbuhan sangat cepat 3,9 cm, 10,6 cm, 1,3 cm, 6,8 cm dengan rata-rata 7,22 cm. Begitu pula pada hari ke 4 pertumbuhan kecambah terus meningkat dimulai dari tep at yang terang pertumbuhanya mencapai 7 cm, 4 cm, 6 cm, 6 cm, 6 cm dengan rata-r ata 5,6 sedangkan pada tanaman yang ditempatkan pada tenpat yang gelap mencapai 5,6 cm, 10 cm, 20 cm, 7 cm, 23 cm, 14 cm, dengan rata-rata 14,8 cm. Lalu pada hari ke 5 pertumbuhan tanaman biji kecambah ini terus meningkat dengan persentase pertumbuhan di tempat yang gterang berkisaraan 10 cm, 6 cm, 10 cm, 1 0 cm, 10 cm, dengan rata-rata 9,2 cm dan persentase pada pertumbuhan di tempat y ang gelap berkisaraan 13 cm, 24 cm, 10 cm, 26,5 cm, 16 cm, dan rata-ratanya 17,9 cm. Pada hri ke 6 seperti yang telah dibicarakan sebelumnya setiap hari pertumbuhan tanaman ini mengalami peningkatan seperti hari-hari sebelumnya dengan tinggi per tumbuhan tanaman yang di simpan di tempat yang terang mencapai 13,8 cm, 11,4 cm 17,2 cm, 14,5 cm, dan 17 cm dengan rata-rata 14,78 cm dan pada tumbuhan yang dis impan ditepat yang gelap mencapai 18, 5 cm, 30,4 cm, 20 cm, 30 cm, 23,2 cm dan r ata-ratanya 24,42. Dan pada hari terakhir pengamatan yakni hari ke 7 tumbuhan yang tumbuh di kedua tempat yang berbeda itu ini memperlihatkan pertumbuhan yang mencolok antara pert umbuhan dua tempat tersebut pertumbuhan di tempat yang terang berkisaraan 15,5 c m 15 cm, 20 cm, 17,5 cm 22,6 cm mencapai rata-rata 18,22 cm, dan pada hari yang gelap pula pertumbuhan ini berkisaraan 21,5 cm, 30,5 cm 25.3 cm 30 cm, 27,5 cm d engan rata-rata 26,96. Dari data yang telah tertera di atas dapat disimpulkan secara keseluruhan pertum buhan yang paling tinggi tumbuh di daerah yang terang yakni pada pertumbuhan har i ke 6 dan ke 7 dengan rata-rata 5,58 cm sedangkan pada daerah yang gelap pertum buhan paling tinggi pada hari ke 4 dan ke 5 dengan persentase 7, 58 cm. Sedangkan secara kualitatif pada pertumbuhan tanaman biji kecambah yang ditanam didua tempat yang berbeda menghasilkan perbedaan kalau di tempat yang terang per tumbuhanya sempurna dengan daun yang lebar batang yang tebal dan kokoh da warna yang hijau. sedangkan pada tempat yang gelap pertumbuhanya kurang sempuran denga

n daun yang tidak berkembang batang yang kompos dan warnanya agak menguning. Dengan demikian berdasarkan tabel pengamatan di atas teori yang dikemukakan sela ma ini adalah benar kalau tanaman yang ditanam ditempat yang gelap lbih cepat pe rtumbuhanya dibandingkan dengan tanaman yang disimpan di tempat yang terang hal itu disebabkan oleh hormon auksin yang merangsang pembelahan sel untuk memperpan jang tubuhtanaman namun jika terurai oleh cahaya matahari, auksin terurai menjad i zat lain sehingga di daerah pertumbuhan tidak ada yang mempegaruhi pembelahans el-selnya akibatnya ertumbuhan terhambat.

BAB III Kesimpulan - pertumbuhan ditempat yang gelap lebih cepat tumbuhnya dibandingkan dengan di t empat yang terang. - Pertumbuhan itu di pengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internak dan e ksternal - Faktor internal meliputi hormon dan gen - Faktor eksternal meliputi air, kelembaban, suhu, cahaya.

Anda mungkin juga menyukai