Anda di halaman 1dari 7

Maj KedokFK UKI 2007 Vol XXV No.

2 April-Juni

LaporanKasus
PneumotorakspadaBayi yangTerinfeksiHIV

AbrahamSimatupang**
GraceSimatupang., , LeopoldSimanjuntak*,
Ida BagusEka*,**,$
*BagianIlmu KgsehatanAnakFK UKI - RSUFK UKI
."Pokia
HIV/AIDS FK UKI - RSU FK UKI

Abstrak
Departemen Kesehatan memperkirakan bahwa setiap hari sepuluh bayi terlahir dengan HIV. Kesehatan
bayi tersebut paling rentan pada tahun pertama kehidupannya, dan kemungkinan sepertiganyameninggal
dunia sebelum berusia satu tahun, ur+umnya tanpa didiagnosis HIV.
Seorangbayi berusia dua bulan diruj{k ke RSU FK UKI dengandiagnosisdugaaninfeksi HIV disertai
pneumotoraks dan pneumonia. Pasien t4rpak sakit berat, sesak,pernafasancepat dan dalam dan terdapat
nafas cuping hidung. Pemasanganwater shield drainage(WSD) dilalcukanuntuk mengatasipneumotoraks
dan didapatkanperbaikan keadaahumum yang ditandai dengan*sesakyang berkurang, frekuensi nafas
yang reguler dan adekuat, nafas cuping hidung tidak ada. Dari hasil laboratorium didapatkan HIV-1
RNA positif,virusterdeteksil.15xl06kopilrnl,CD436celVpl(0%) dengankesanlimfositThelper
tidak ter/eteksi. Dari.anamhesis yaitu riwayat kelahiran bayi dan ibu merupakan penderita HIV,
manifetasi klinis, hasil foto toraks dan hasil laboratorium, pasien didiagnosis menderita HIV-AIDS
dengan infeksi opornrnistik pneumonia dan pneumotoraks. Untuk mengatasi infeksi oportunistik,
diberikan terapi kohimoksazol2 x Yr.cth, metronidazol 185 mg dan meropenem 2x 40 mg. Setelah
perawatanselama 20 hari didapatkanperbaikan pasien secaraklinis dan pasien diperbolehkan pulang.
Namun pasien tidak mendapat terapi antirehoviral (ARV) karena kondisi keluarga yang tidak mendu$4g.
Diagnosis dini, pencegahaninfeksi oporhuristik dengankonimoksazol, dan terapi ARV bila dibutuhkan,
memberi harapan anak yangterinfeksi HIV dapat bertahan hidup sampai tua seperti dengan orang
dewasa.

Kata kunci: HIV pada anak, diagnosis, terapi

Pneumothoraxin an HIV Infected Baby


,
Abstract
The Department of Health made estimation that ten Indonesian babies are born with HIV everyday.
In thefirst year, they are veryfragile and it is possible that one third of them will die before they reach
the age of one , usually without HIV diagnosis.A two year old baby was pointed to FK UKI s hospital
with diagnosis of suspect HIll pneumothorax and pneumonia. He suffered from dyspnoe, extended
breatliing and suprasternal, intercostals and epigastrium retrsction. A water shield drainage (\YSD)
was applied. His general condition improved which could be seen in the reducing of dyspnoe.
Furthemore, his respiratory rate tends to be normal. The laboratorium result was HIV- I RNA positive
I.l5 xl06 kopi/ml, CD4 36 cells/pl (0%,) and it seemedthat limfosit T helper could not be detected.
The anamrglsis suggested that the baby and the mother was HIV positive. Thesepatients then was
diagnosedas HIV-AIDS with oportunistic pneumothorax and pneumonia infection due to the clinical
manifestation,the thorax image as well as the laboratorium resultfinding. To overcomethe oportunistic
infection Cotrimol<sazole2 x % cth, metronidazole 185 mg, meropenem2 x 40 mg and paraaetamol
4 x 40 mg was given. After twenty days treatment, there was clinic"gfly"imprcvement and-the patients
were allowed to go home. However, the patient did not get antiretroviral (ARV) therapy due to their
family condition which couldn't support it. Finally, the children with HIV could survive till their
mature age asfar as early diagnosis,prevention of oportunistic infection with cotrimoksazoleand ARV
therapy is applied.

Key words: Children with HIY diagnostic, therapy

$ penuliskoresponden 44
Maj KedokFK UKI 2007 Vol XXV No. 2 April-Juni

Pendahuluan

Infeksi Human immunodeficiencyVirus/


Acquiredimmunedeficienqtsyndrome(I{[V/AIDS)
pertama kali dilaporkan di Amerika pada tahun
1981padaorang dewasahomosekaual,sedangkan
pada anak tahun 1983. Enam tahun kemudian
(1989), AIDS sudah merupakan penyakit yang
mengancamkesehatananak di Amerika. Saatini,
AIDS menyebabkankematianpadalebih dari 8.000 Gambar 1.
Foto toraks pasien pada awal dirawat.Tampak gambaran
orang setiap hari, yang berarti satu orang setiap oerselubungin pada paru kiri dan sedikit pada paru kanan,
sepuluh detik. Karena itu infeksi HIV dianggap iinus kostJfrenikus kanair tumpul dan lobus bawah paru
kanan kolaps. Kesan: pneumotoraksdekstradan pneumonia
sebagai penyebab kematian tertinggi yang lobularis sinistra
diakibatkan oleh satu jenis agen infeksius.r
Menurut perkiraan Joint United Nation Pasienanakpertama,lahir dari ayahdengan
Program onHIYIAIDS (UNAIDS), pada akhir riwayat pemakainarkoba sejak SMAnamun tidak
tahun 2004 secarakumulatif terdapat 39,4 juta
orangdenganHIV/AIDS diseluruhdtlria. Sebanyak
17,6 juta (45%) diantaranyaperempuandan2,2
juta ditemukan pada anak. Selama tahun 2004
diperkirakan sebanyak640.000 anak hidup dengal dan sesaknafas.
H I V / AIDS ( sekitar 1.750 kasus/hari). ' Pada pemeriksaan fisik saat masuk
WHO telah memberikanperingatankepada ditemukan penderita tampak sakit berat, sesak
Indonesia, sehubunganlaju penambahaninfeksi nafas,tidak pucat dan tidak sianosispada ujung
kuku dan bibir. Berat badan 3,7 kg dan panjang
HIV/AIDS yang saat ini menduduki peringkat
badan61 cm, frekuensipemafasan70 kali permenit,
ketiga di dunia.3Di Indonesia secarakumulatif
jumlah pengidapHIV/AIDS mulai 1 Januari 1987
s.d 31 maret 2007 terdiri dari 5640 terinfeksi HIV
dan 8988 telah memasuki stadium AIDS. Total
pengidap HIV/AIDS 14.628 dengan jumlah dij umpai kelainan. Tampak retraksi suprasternal,
kematian sebanyak 1994 orung.a

LaporanKasus
Bayi laki laki, usia duabulan dirujuk ke
RSUFK UKI dengandugaaninfeksiHIV disertai
pneumotoraks danpneumonia.Riwayatpenyakit
dahulu,pasienbatuk selamatiga hari disertai
demamdansesaknafas.Pasienlahirkurangbulan,
spontan,ditolongoleh dokterdi sebuahrumah
sakit denganberatbadanlahir 2000 gram dan
panjangbadan52 cm. Sebelumdiberikansusu Gambar2.
formulapasienmendapatASI selamaempathari. Foto torakspasienperawatanhari ke delapansebelum
pemasangan WSD.Tampakperselubungan meluaspadapanr
i<iridankanan, terdapat dinding
pelebaran pleuraterutama
bagian kiri berkurang.

45
$ penuliskoresponden
Maj KedokFK UKI 2007 YoI XXV No. 2 April-Juni.

didiagnosis menderita AIDS dan kemungkinan


infeksi oportunistik (IO) pneumotoraks dan
pneumonia dengan penyebab yang belum
teridentifikasi. Pasien mendapatterapi cairan
parenteralkaen lB dengantetesanrumatan dan
diet susu formula 6 x 20 cc melalui nasogastric
rzbe (NGT).
Permasalahanutamapadapasienini yaitu
pneumoniadan pneumotoraksyang belum teratasi
sehinggaterjadi sesaknafas.Pasienditatalaksana
denganmemberikan oksigen 2 Llmemt,sefotaksim
2x180 mg, metronidazol185mg dan direncanakan
Gambar 3.. pemasangan water shield drainage (WSD).
Foto torakspa3iensetelahpemasanganWSD. Tampakbercak
perihilar kanan, mediastinum di tengah, paru berkembang Dilakukan konsultasi ke POKJAHIV-AIDS RSU
baik FK-UKI, yang menganjurkan penambahan
kotrimoksazol2 x % sendokteh dan sefotaksim
interkostal dan epigastrium,.stem fr Jmitus kanan d ig a n t i d e n g a n me ro p e n e m 2 x 4 0 m g .
lebih lemah daripadakiri, hipersonor hemitoraks Setelah perawatan konservatif selama
kanan bagian bawah, redup.hemitoraks kiri dan delapan hari, kondisi pasien memburuk. Dari
kanan bagian atas.Bunyi nafas dasar vesikuler, pemeriksaanfisik didapat, pasien tampak lemah,
bunyi jantung I-II normal, tidak terdengarbising sesaknafas,terdapatnafas cuping hidung, retraksi
dan irama derap. Perut lemas, tidak membuncit, interkostal, suprasternal,epigastrium;frekuensi
turgor cukup, hati dan limpa tidak teraba, bising denyutjantung162 kali permenit, frekuensinafas
usus normal, dan ekstremitas akral hangat. 94 kali permenit, suhu (aksilla): 37,2.C. Dari foto
Dari pemeriksaananalisis gas darahpada t o ra k s u la n g d id a p a t k e s a n p e rb u ruk a n
awal pasiendirawat menunjukkan kesan terjadi dibandingkanfoto toraks sebelumnya(Gambar2).
hipoksemia dan ditatalaksanadengan pemberian Pasien dikonsulkan ke bagian bedah dan
oksigen2Llmenit, hasil pemeriksaandarahtepi, diputuskan pemasangan WSD apabila keluarga
urin dan feses dalam batas normal (Tabel l). pasiensetuju.
Pada foto toraks didapat gambaran Satu hari setelahdilakukan pemasanganWSD,
perselubunganpadaparu kiri dan sedikit padaparu keadaanumum pasientampak lebih baik. pasien
kanan, sinuskostofrenikus kanan tumpul dan lobus tampak tidak sesak,pernafasancuping hidung
bawahparu kanankolaps sesuaidenganpneumonia tidak ada,frekuensinadi 140kali permenit,reguler;
lobularis sinistra dan pneumotoraks dekstra frekuensi nafas 57 kali permenit, reguler; suhu
(Gambar 1). (aksilla): 36,5"C. Dari pemeriksaanfoto toraks
Berdasarkanriwayat ibu yang terinfeksi ulang didapat kesan perbaikan dari foto
HIV, manifestasiklinis, hasil foto toraks, hasil sebelumnya. Terapi pada pasien ini masih
pemeriksaanHIHI RNA dan CD4, pasien dilanjutkan (Gambar 3).

$ penuliskoresponden 46
Maj KedokFK UKI 2007 Vol XXV No. 2 April-Juni

Tabel1: HasilPemeriksaanLaboratorium pada layanan konseling, pemeriksaanHIV sukarela,


Awal Perawatan pemberian ARV, persalinan seksio sesar elektif
denganteknik Misgav Ladach (teknik operasicepat
JenisPemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
membuka sampaimenutup kembali dalam waktu
Uji Virologis
tidak lebih aaii ZO menit) 7 dan pemberian susu
cD4 36cell/pl 410-1590 cell/pl formulapadabayi.2
CD4o/o 0% '' v'1' Faktor yang menyebabkanpenularanHfV
3l-60%
HIV-IRNA Positif Negatif dari ibu ke bayi adalah tingginya viral load pad,a
LimfositT Helper 0% ibu (lebih dari 100.000kopilml), jumlah sel CD4
3t %- 60%
yang rendah (kurang dffii 200), karakteristik virus,
HematologiRutin
infeksi virus, baliteri, pahasit,persalinanpervaginanl
Lajuendap darah 13mm/jam 0-15mm/jam ketuban pecah dini, perdarahan intrapartum,
Leukosit rr.600l2L 6000-18.000/pL pemberian air susu ibu (ASI), bayi yang lahir
Hemoglobin prematur (< 34 minggu), berat badanlahir rendah
10,5g/dl 9,4-13.0gldl
dan luka di mulut bayl. z's'e
Trombosit 357.000/pL150.000-450.000/pL
Seorang bayi yang lahir dari ibu yang
Hematokrit 30 % 28-42% terinfeksi HIV mungkin tidak mendapatkaninfeksi
Basofil 0% 0-r% selamamasakehamilandanpersalinan,tetapidapat
Eosinofil t% t-4% terinfeksi melalui pemberianASL Semakin lama
NetrofilBatang t% 2-4% pemberianASI, akan semakin besar kumulatif
NetrofilSegmen 50% 50-70% resiko penularanHIV dari ibu ke bayi. Padausia
Limfosit 46 o/o 25-45% lima bulan pertama pemberianASI, diperkirakan
Monosit 2o/o resiko penularan sebesar0,7 oh perbulan.Antara
2-8%
6- I 2 bulgfl resrkosebesar0,5 ?6perbulan dan arfiara
MCV 89 fl 79-99fl
13-24bfian resiko bertambahlagi sebesar0,3 %o
MCHC 36sldt 33-37gdl perbulan. Memperpendekmasa pemberianASI
MCH 30,9pg 27-31pg dapat mengurangi risiko bayi mendapat infeksi
AnalisisGasDarah Hfv.2'6
PH 7,330 7,35-7,45 Pasien ini lahir kurang bulan, spontan,
PCO2 41,8mmHg 35-45mmHg denganberat badan lahir 2000 gram dan sempat
P02 34,1mmHg 75-100mmHg mendapatASl selamaempathari dari ibu penderita
Saturasi02 6r,2 0/o "9s-98%
HIV dan belum pernah mendapatterapi ARV. Atas
BaseExcess (BE) -3,1mEq/L -2,5+ 2,5mBqlL sararfdokter, ASI dihentikan dan diganti susu
formula. PenghentianASI pada pasien ini tepat
HCO3 22,1mEq/L 20-26nBqlL sekali karenapemberianASI dapatmemperbesar
Urindanfesesdalambatasnormal resiko penularan, namun fakt<jr resiko yang lain
tidak dapatdihindari yaitu persalinan spontan,bayi
Diskusi lahir kurang bulan dan berat badan lahir bayi yang
rendah. Sehinggapada pasien ini kemungkinan
Padabayidananahpenularan HIV terutama penularanHIV didapat sewaktu kehamilan dan
dapatmelalui transmisivertikal yaitu selama selamaprosespersalinan.
kehamilan,padasaatpersalinandanpemberianASl. Manifestasi klinis padaanakyang terinfeksi
Jikatidakdilakukanintervensiterhadapibu hamil HIV sangatbervariasi. WHO membagi kriteria
denganHIV positfl resikopenularanHIV dari ibu klinis suspekterinfeksi HIV pada anak dengan
ke bayiberkisarantara25-45yo.2'6'7 mengamati infeksi penyerta yang muncul dan
Di negaranegaramaju, resikopenularan perkembangan gizi anak.
HIV dariibu ke bayitelahturunmenjadisekitar1- Infeksi HIV yang mungkin pada anak, misalnya
2 Yo, sehubungandengan majunya tindakan infeksi berulangsepertipneumonia,sepsis,selulitis
intervensibagi ibu hamil yangterinfeksiHIV yaitu dalam 12 bulan, oral thrush (tbrdapateritem atau
g penuliskoresponden
Maj KedokFK UKI 2007 yol XXV No. 2 April-Ju:ri
pseudomembranpadadaerahmulut, lidah dan pipi),
parotitis kronik, limfadenopati generalisata,
hepatomegalitanpa sebab yang jelas, demam
berulang(>380c)lebih dari tujuh hari, disfungsi
neurologis(misalnyagangguanmental, mikosefali,
hipertonia),herpeszoste\ HIV dermatitis(infeksi
jamur di kulit, kuku ataukepala,infeksi molluskum
kontagiosum).Selain itu, dapatditemukan infeksi
seringmenyeranganakpengidapHIV tetapi
.yang
Juga menyerang anak yang tidak menderita HIV.
Infeksi tersebutantaralainotitis media kronik, dan
diare persisten.Infeksi diperburuk oleh gizi kurang
atauburuk yang berakibatkehilanganberat badan
secara bertahap atau gagal tumbuh pada anak.
Sementaraitu infeksi yang khas HIV pada
anak adalah Pneumonia pneumosistisjiroveci, Pneumoniapneumosistispada pasienini
kandidosisesofagus,kriptokokosisekstrapulmoner tidak bisa dibuktikan karena tidak dilakukan
dan infeksi salmonellainvasif.'7,r0 pemeriksaanlaboratorium untuk menentukan
Padapasiendenganjumlah sel T CD4 lebih penyebabpasti pneumonia.pemberianantibiotik
dari 200 /pl, infeksi oportunistikyangseringterjadi
adalah pneumonia, tuberkulosis, herpes zoster,
kandidiasisorofarings,onikomikosisdan gingivitis.
Bila jumlah sel T CD4 kurang dai200 /prl,infeksi
yang sering terjadi terjadi adalah pneumosistis
j i r o v e c i , ko ksid io mikosis, TB C"milier dan
ekstrapulmoner.Bila jumlah sel T'CD4 kurang
dari 100 /pl, infeksi yang sering terjadi adalah mortalitas dan angka kejadian infeksi pneumonia
herpessimpleks,toksoplasmosis, kriptokokosis, p n e u mo k is t is jiro v e c i y a n g me n y e b a bk a n
kandidiasisesofagus.Sedangkanbila jumlah sel pneumoniaberat.8'l
T C D 4 d ib a wa h 50l1tl, terjadi infeks i
sitomegalovirus dan kompleks mikobakterium
avium.8'e
Manifestasi klinis HIV-AIDS berkaitan
erat denganjumlah virus dalam tubuh (viral load)
danjumlah CD4. Viral load menunjukkantingginya profi laksis kotrimoksazoI tanpa memandangumur
replikasi HIV, progresivitaspenyakit dan resiko ataukadar CD4 nya. ro
k e m a t i a n . Se d a ngkan penurunan CD4 P a d a a n a k y a n g t e rin f e k s i HI V ,
menunjukkantingkat kerusakansistemkekebalan kotrimoksazol diberikan apabilaterapi ARV tidak
tubuh yang disebabkagoleh HIV. Semakin tinggi dapatdiberikan.Apabila terapiARV telahdiberikan
viral load dan semakinrendahCD4 maka semakin maka ko trimoks a zol hanya b oIeh dihentikan b ila
banyakmanifestasiklinis, infeksi oportunistik dan sistemimun tidak menunjukkanperubahanselama
komplikasi yang muncul. Sebaliknya jika viral enam bulan.,.a.taulebih. Lama pemberian
Ioadrendahdanjumlah CD4 tinggi akan semakin kotrimoksazol p adaanakb erbeda-beda. pada anak
baik klinisnya.ro suspekterinfeksi HIV kotrimoksazol diberikan
Diagnosis awal masuk pasien adalah sampai dipastikan bahwa anak tidak terinfeksi
pneumotoraksdekstra dan pneumonia lobulpris HIV. Selain itu pemberianASI pada anakjuga
sinistra.Infeksi paru itu menunjukkanterjadi IO dihentikan.ro

$ penuliskoresponden
Maj KedokFK UKI 2007 Vol XXV No. 2 April-Juni

Infeksi oportunistik pasien ini berhasil Sefagaikesimpulan,telah dilaporkankasus


ditanganidenganbaik denganpemasanganWSD, HIV-AIDS pada bayi berusia dua bulan dari ibu
pemberian sefalosporin (meropenem) yang yang terinfeksi HIV. Resiko penularanHIV pada
dikombinasi dengan kotrimoks azol. Ternyata, pasien ini kemungkinan didapat selamamasa
kombinasi pengobatantersebut menunjukkan kehamilan dan proses persalinan. Diagnosis
responsadekuatyang terlihat oleh adanyaperbaikan
ditegakkanberdasarkananamnesis,manifestasi
klinis setelahperawatanselamaZ0 hari di rumah
klinis danpemeriksaanvirologis. Padapasienini
sakit.
Pada pasien ini diagnosis ditegakkan IO sudahditangani denganbaik namun pemberian
berdasarkanriwayat ibu terinfeksi HIV infeksi ARV belum diberikan karena kondisi keluarga
oportunistik yang timbul, hasil foto toraks, hasil yang tidak menduftung. fl.
pemeriksaanHIV RNA yang posittf, viral load
yang tinggi dan rendahnyakadar CD4. Hasil Daftar Pustaka
pemeriksaanvirus dapatmenentukanapakahbayi
terinfeksi dalam bulan pertama hidupnya dan l. Matondang C, Kurniati N : Infeksi HIV pada bayi dan
hasil yang positif pada usia berapapundianggap anak.Dalam: Akib A, Munasir Z, Kumiati N, penyunting.
cukup untuk menegakkandiagnosis infeksi HIV. Buku ajar allergi-imunologi anak. Edisi kedua.Jakarta:
Pemeriksaanvirologi yang ideal harus dilakukan B alai penerbit ID.NI,2007:379
terhadapdua sampel yang diambil pada saat 2 Dirjen PPM dan PL Depkes RI. Statistik kasus
berbeda.Hal itu penting untuk konfirmasi dan HIV/AIDS di Indonesia dilapor sampai denganmaret
2007.diunduh'darihttp://www.or.id/stats/Statscun pdf. I 3
menegakkandiagnosispasti. Padapasienini hal
April 2007. 1810712007.
itu tidak dilakukan karena masalah biaya.
3. AmmarurA. Pediatric human immunodeficiency virus
Sejakawal infeksi, sedikitnyaterbentuk10
infection. In: Stiehm E, Ochs H, Winkelstein J, eds.
miliar virus setiaphari, namun karena waktu paruh Immunologic disorders in infants and children. Fifth
virus bebassangatsingkat maka sebagianbesar edition. Philadelphia:Elsever Sounders,2004: 880-882.
virus akan mati. Sehingga walaupun replikasi 4. Yunihas"tutiE, Wibowo N,Djavi S, DjoerbanZ. Infel$i
berlangsungyang sangatcepatnamun pasienmasih HIV pada kehamilan. Jakarta: Balai penerbit FK UI,
tetap sehattanpa ARV selama sistem kekebalan 2003:4-13.
tubuhnyamasihberfungsidenganbaik.tzCal:. pahng 5. SusiloningsihA. AIDS : Aspek klinis, pencegahandan
efektif untuk menekanreplikasi HIV secaraterus harapan. Diunduh dari. http://www.fkui.org/tiki-
menerus adalah memulai pengobatan dengan read artickle. 16107 12007
kombinasi ARV yang efektif. Untuk menghindari 6. Djauzi S, Yurilhastuti E, Kurniati N. From science to
timbulnyaresistensimakaARV harusdipakai terus clinical practice. Dalam: Penjurus workshop HIV Jakarta
menerusdengankepatuhanyang sangattinggi. allergy and clinical immunology network meeting.
Keterlibatanpasiendengankeluarga,pdsangan,atau Jakgrta: 22 Juii 2007.
7. YunihastustiE, PoedjiningsihE, SaroyoB, Latupeirissa
teman sangatpenting dalam semuapertimbangan
rr D. Tatalaksanadan upaya pencegahanterkini penularan
d a n k e p u tusa n u ntuk memulai A RV .
HIV dalam kehamilan dan proses persalinan. Jakarta:
Dilihat dari segi infeksi oportunistikpasien P erkumpul an P eri natol ogi .Indonesi a, 2007.
ini denganHIV-I RNA yang positif, kadar CD4 8. Children with HIV/AIDS. World Health Organization.
36 cell/pl (0 %) dan tingginya viral load, maka Hospital care for children guidelines for the management
sesuai dengan rekomendasi WHO seharusnya of common illness with limited resowces.China: World
pasien ini mendapat terapi ARV yang dapat Health Organization,2005: 200-I 5.
menekanreplikasi virus. Karena kondisi sosial 9. YayasanSpiritia. Diagnosis HIV pada bayi. Diunduh
ekonomi keluargayaitu ibu sudahmeninggal dan .dari http://www.spiritia.or.id/lilpdf/Ll613.PDF. l8
pasienhanya diurus oleh nenek dan kakeknya serta Februari2007
penghasilanayahnya yang kecil dikhawatirkan 10. Pulungsih S. Obat ARV untuk kelompok tertentu;
pemberian terapi ARV pada pasien ini tidak pedoman nasional terapi antiretroviral. Jakarta:
berkesinambungan. Padapasienini untuk sementara D epartemen K esehatan R epubl i k Indonesia,
terapi ARV ditunda dan diberikan profilaksis 2004:39-48.
I I . HuttenlocherA, Wara.D . AIDS: Apnoachesto diagnosis
kotrimoksasolsambil dilakukan konseling keluarg4
and treatnent. Rudolph M, Kamei R, Overby K, editors.
namun pasien tidak pernah kontrol dan empat
Rudolph's fundamentalsof pediatrics.Third edition.
bulan kemudian meninggal. New York Mc Graw-Hil]' 2002: 267-9 .

$ penuliskoresponden 49

Anda mungkin juga menyukai