Pesantren Fisika Sabtu, 10 Juli 2010, 8.00-10.00 Sabtu, 23 April 2011, 13.00-15.00 Pengajar: Pramudita Anggraita pramudita@batan.go.id
Pramudita Anggraita
Pro-PLTN 1. Sumber tenaga terbarukan (sustainable) 2. Mengurangi emisi karbon 3. Memperkuat ketersediaan tenaga (energy security) 4. Mengurangi pencemaran udara 5. Rekam keselamatan operasi lebih baik dari sumber tenaga lain 6. Resiko penyimpanan limbah nuklir kecil dan dapat didaur ulang Kontra-PLTN 1. Ancaman bagi manusia dan lingkungan: penambangan, transpor, proses, penyebaran senjata nuklir/sabotase, limbah nuklir 2. PLTN mesin yang rumit yang dapat menyebabkan kecelakaan nuklir dan resikonya tidak dapat dikurangi dengan teknologi baru/SDM terlatih 3. Jika semua rantai proses bahan bakar nuklir sejak penambangan hingga dekomisioning diperhitungkan, tenaga nuklir bukan sumber listrik dengan emisi karbon rendah
http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_power_debate
Pramudita Anggraita 2
Prinsip Dasar PLTN 1. Reaktor Air Ringan (LWR, Light Water Reactor): PWR, BWR uranium alam (0,711% 235U/99,284% 238U) diperkaya (secara difusi, sentrifugal, laser) sehingga kandungan 235U menjadi 3 5%. 235U merupakan bahan fisil yang dapat dibelah (fisi) untuk membangkitkan tenaga nuklir jika ditembak dengan neutron yang dilambatkan dengan moderator air ringan (H2O), sekaligus sebagai pendingin/ pengambil panas dari bahan bakar. 2. Reaktor Air Berat (HWR, Heavy Water Reactor): PHWR uranium alam tidak perlu diperkaya, tetapi untuk moderator harus digunakan air berat (D2O) dengan kemurnian sangat tinggi (dalam air biasa ada sekitar 1/6000 bagian atau 156 ppm air berat). Neutron dibangkitkan pada reaksi fisi berantai (chain reaction)
Pramudita Anggraita
Terbanyak di dunia adalah dengan air ringan jenis PWR (pressurized water reactor) maupun BWR (boiling water reactor).
1 atm = 101.325 Pa 0,1 MPa
Pramudita Anggraita
PHWR (pressurized heavy water reactor) tidak banyak, hanya di Kanada (CANDU), India, Rumania, Korea
Dengan pengayaan alami (0,7% 235U/99,3% 238U) burnt-up rendah bahan bakar harus sering diganti dapat dilakukan secara on-line (reaktor tak perlu padam/shutdown sistem calandria
Pramudita Anggraita 5
Ada PLTN yang menggunakan moderator grafit (Inggris, Rusia, Afrika Selatan) suhu tinggi dengan pendingin gas. Reaktor cepat tidak menggunakan moderator.
Pramudita Anggraita
Pengayaan uranium dilakukan dengan proses elektromagnetik, difusi, sentrifugal, dan laser (SILEX, Separation of Isotopes by Laser Excitation)
http://en.wikipedia.org/wiki/E nriched_uranium
Pramudita Anggraita
Nuclear reaction
Chain reaction occurs when a Uranium atom splits Different reactions
Atomic Bomb in a split second Nuclear Power Reactor more controlled, cannot explode like a bomb
Pramudita Anggraita
Pramudita Anggraita
Economic advantages
The energy in one pound of highly enriched Uranium is comparable to that of one million gallons of gasoline. One million times as much energy in one pound of Uranium as in one pound of coal.
Pramudita Anggraita 11
Emissions Free
Nuclear energy annually prevents
5.1 million tons of sulfur 2.4 million tons of nitrogen oxide 164 metric tons of carbon
Pramudita Anggraita
14
Total MW 99,784 58,493 38,875 22,657 19,843 15,755 12,679 11,720 10,002 8,170
16
Pramudita Anggraita
17
Pramudita Anggraita
18
Pramudita Anggraita
20
Uranium enrichment
U-235
Fissionable at 3% Weapons grade at 90%
U-238
More stable
Plutonium-239
Created from U-238; highly radioactive
Pramudita Anggraita 22
Radioactivity of plutonium
Life span of least 240,000 years Last Ice Age glaciation was 10,000 years ago Neanderthal Man died out 30,000 years ago
Pramudita Anggraita 23
Pramudita Anggraita
25
Pramudita Anggraita
26
Pramudita Anggraita
Pramudita Anggraita
28
Pramudita Anggraita
United States
29
Risk of terrorism
(new challenge to industry)
9/11 jet passed near Indian Point
Pramudita Anggraita
30
Pramudita Anggraita
32
Breeder reactor
Breeds plutonium as it operates
Uses liquid sodium metal instead of water for coolant
Could explode if in contact with air or water
Pramudita Anggraita
34
Reprocessing
Separates reusable fuel from waste
Large amounts of radioactivity released
Pramudita Anggraita
35
Pramudita Anggraita
37
Yucca Mountain
Pramudita Anggraita
38
Transportation risks
Uranium oxide spills Fuel rod spills (WI 1981) Radioactive waste risks
Pramudita Anggraita
39
Pramudita Anggraita
40
Pramudita Anggraita (Deputi Bidang Penelitian Dasar dan Terapan, BATAN) Ferhat Aziz (Kepala Biro Kerjasama, Hukum, dan Humas , BATAN) Eri Hiswara (Perwakilan Tetap RI di Wina)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PEMBANGUNAN YANG DILAKUKAN GENERASI SAAT INI HARUS TIDAK MENGURANGI BAHKAN HARUS DAPAT MENINGKATKAN KESEMPATAN GENERASI PENERUS UNTUK MELANJUTKAN PEMBANGUNAN
Pramudita Anggraita
42
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
EKONOMI ETIKA
INDUSTRI
IPTEK
ENERGI
LINGKUNGAN
Pramudita Anggraita 43
SEJARAH
1954
Pembentukan Panitia Penyelidikan Radioaktiviteit untuk mempelajari efek percobaan senjata nuklir terhadap kesehatan bangsa Indonesia
1958
Pembentukan Lembaga Tenaga Atom (LTA)
BANDUNG, JAWA-BARAT
1 pusat, reaktor riset 2 MW
YOGYAKARTA, DIY
1 pusat, reaktor riset 100 kW, akselerator 350 keV 1 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (D-4)
Pramudita Anggraita 45
KALAN, KALIMANTAN-BARAT
Calon penambangan uranium
Pramudita Anggraita
46
Pramudita Anggraita
48
APLIKASI RADIASI
Sterilisasi amnion pembalut luka Iradiasi berbagai komoditas ekspor
Pramudita Anggraita 50
Pramudita Anggraita
51
IAEA
RAS 8/092: Investigation of Water Resources and Environment in RAS 8/092: Investigation of Water Resources and Environment in Geothermal Areas in Asia and the Pasific (2001-2004) Geothermal Areas in Asia and the Pasific (2001-2004)
Succesful tracer test in Kamojang Geothermal Field, Indonesia
BATAN
Pramudita Anggraita
52
No.
1 2 3 4 5 6 7
Frozen foods* Food packaging* Baby food** Cocoa powder* Spices* Dried vegetables* Honey powder** Notes : *Commercial scale
5,298 2,220
**Trade trials
Penurunan drastis cacao powder pada tahun 2005 antara lain karena: a. Kualitas bahan baku coklat semakin menurun, b. Negara pengimpor lebih menghendaki cacao butter daripada cacao powder. Permintaan iradiasi cacao powder sedikit meningkat pada awal 2006.
Pramudita Anggraita 53
KERJASAMA INTERNASIONAL
IAEA (International Atomic Energy Agency)
Merupakan badan PBB di Wina, Austria Indonesia mempunyai Perwakilan Tetap (PTRI) di KBRI Wina untuk urusan dengan IAEA General Conference tiap bulan September
FNCA Vision Statement Mechanism - for enhancing socioeconomic development - through active regional partnership
Australia
Indonesia
Pramudita Anggraita
Pramudita Anggraita
57
GDP/cap (US$95)
2,000 Thailand 1,500 1,000 Indonesia 500 0 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 Indonesia (1997) including autoproducers Philippines India Vietnam Pakistan China
kWh/cap
Pramudita Anggraita 58
Pramudita Anggraita
59
DILEMA ENERGI
Bahan bakar Listrik Fungsi Fungsi Sosial Sosial
Bahan baku
Sumber Devisa
FAKTOR PENGGERAK dan PERTIMBANGAN PENTING DALAM PERENCANAAN ENERGI NASIONAL JANGKA Meningkatnya 2025 PANJANG s/d
Meningkatnya populasi : Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi
Tahun 2000 : 395 trilyun Tahun 2025 : 1655 trilyun Meningkatnya standar hidup Tahun 2000 : 204 juta Tahun 2025 : 250 juta
Isu lingkungan :
Pemanasan Global Polusi Udara Hujan Asam Kesehatan
Tahun 2000 : 29 GWe Tahun 2025 : 100 GWe KEBUTUHAN ENERGI SOSIAL POLITIK GEOPOLITI K EKONO MI
ENERGI FOSIL
(sumberdaya hidrokarbon)
GAS
Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity Generation in Indonesia (CADES) Perencanaan energi jangka panjang, sampai tahun 2025 Menyeimbangkan antara pasokan (supply) dan kebutuhan (demand) untuk seluruh wilayah Indonesia Energy mixed; penggunaan seluruh sumber energi yang tersedia tanpa ada diskriminasi terhadap jenis energi yang ada Faktor lingkungan sebagai suatu pertimbangan dan pembatas
Pramudita Anggraita
62
1 PJ = 175074 BOE
Pramudita Anggraita
Pramudita Anggraita
Note: Net Oil Import Dependency = (Oil Import + Oil Export)/Total Primary Demand of Oil Source: History: IEA (2004), Energy Balances of OECD and Non-OECD Countries, Projection: APERC (2002), APEC Energy Demand and Supply Outlook
Pramudita Anggraita
65
Malaysia
Indonesia
1997
2000
2005
2010
2015
2020
2025
66
PERAN ENERGI NUKLIR DALAM MENDUKUNG ENERGI BERSIH LAINNYA Penggunaan HTR* untuk Enhanced Oil Recovery
o Konsep kogenerasi, menghasilkan listrik sekaligus uap untuk injeksi lapangan minyak o Bilamana perlu digabung dengan desalinasi air payau/laut.
LIS TR IK
H2
LISTRIK
Turbin/power generation
Pramudita Anggraita
71
- LWR: PWR, BWR - PHWR: CANDU - VVER/RBMK GEN II Ch er TM n 1970 I 1980 oby 1990 l
GEN IV 2030
Pramudita Anggraita
72
UU Ketenaganukliran No. 10 Th. 1997 KEN 2004 2020, Februari 2004 RUKN 2005 2025, April 2005 Blueprint PEN 2005 2025, Mei 2005 Perpres No. 7/2005, RPJM 2005 2009 Renstra BATAN, 2005-2009 Renstra PPEN, 2005-2009 Perpres No 5/2006 Kebijakan Energi Nasional s/d 2025 Draf RPJP Draf RUU Energi Draf Tim/Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2PLTN)
Pramudita Anggraita
73
Perpres No.5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional 15% Non-Fosil
Minihydro 0.2%
batubara >35% (termasuk 2% pencairan) hidro >2% geotermal >5% lain >8% Biofuels 5% Solar 0.2% Wind 0.05% Fuel cell 0.00% Biomass 0.5% gas >30% Nuclear 2% minyak <20%
Pramudita Anggraita
74
Bertumpu pada gas dan Batubara, Total nuklir 6,08 GWe pada th 2025 Pertumbuhan normal th 2005: 5% Pertumbuhan rata-rata s/d 2025: 5,56% Waktu konstruksi 5 tahun Biaya investasi 1800 US$/kWe Faktor kapasitas 85%
100 GWe
biomass geoth hydro sm_nuclear md_nuclear lg_nuclear gas
500
400
TWh
300
200
29 GWe
100
0 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026
Pramudita Anggraita
75
Tahun
Batubara Air Gas Panas bumi BBM Nuklir
05 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Nuklir
Pramudita Anggraita
Batubara
Panas bum i
G as
Air
BBM
76
Transfer Teknologi yang sudah Proven Program dengan pendekatan Step by Step
- Desain Dalam Negeri - Joint - Kontraktor Utama: Manufacturing Dalam Negeri - Kontraktor Utama: - Sub-kontraktor: Luar Luar Negeri Negeri - Sub-kontraktor: Dalam Negeri Penenelitian, Pengembangan, Rekayasa & Manufacturing
(BATAN & Industri Nasional)
Pramudita Anggraita
77
Fase 1: 2x1000 MWe (twin unit) M-1 & M-2; Operasi: 2016 & 2017
Fase 2: 2x1000 MWe (twin unit) M-3 & M-4; Operasi: 2023 & 2024
Fase-1
Fase-2
25%
Parnas
40%
Parnas
Pramudita Anggraita
78
2000
2005
2010
2015
2020
2025
Operasi
Muria-4 Muria-3
NPP NPP
Muria-2
NPP
2008
2016 2017
2023 2024
Ijin Operasi
Ijin Amdal
Pramudita Anggraita
79
Ministry of Energy
Energy & Electricity Policy
Information, Socialization National Team (KP2PLTN) R&D-Tech., Consultancy Man-Power, Training Site Preparation Financing = X%
BATAN
DJLPE
BAPETEN
Nuclear Regulation Nuclear Licensing
(Foreign / Local)
Financing = (100 - X - Y)%
Investor
BAPEDAL-MNLH
Environment Regulation Environment Licensing
Loc. Govt.
Socialization Community Dev. Space Arrangement
VENDOR
Design/Technology Financing = Y% Pramudita Anggraita
80
Perencanaan energi nasional opsi nuklir 2001-2002 Sosialisasi/pemasyarakatan 2003-2016 Keputusan Pemerintah dan Konsultasi DPR 2005-2006 Penyempurnaan data dan penyiapan perijinan Tapak PLTN 2004-2006 Perijinan tapak 2006-2007 Proses penyiapan peraturan dan lisensi 2004-2008 (PP 43/2006) Pengembangan manajemen kepemilikan/utilitas 2005-2006 Penyiapan draf dokumen URD, BIS, dan PSAR 2006-2007
Tugas Pemilik (Owner)
Proses Tender, negosiasi dan penyiapan kontrak 2007-2008 Penyiapan desain dan rekayasa 2007-2010 Proses perijinan untuk amdal, konstruksi, komisioning dan operasi komersial 2008-2016 Proses pengadaan material, peralatan, & jasa 2008-2014 Proses konstruksi 2010-2015 Komisioning dan operasi komersial 2015-2016
Pramudita Anggraita 81 Didasarkan pada UU No. 10 Th. 1997
Gn. Muria
Pramudita Anggraita
82
Pramudita Anggraita
83
Kegempaan di Indonesia
Pramudita Anggraita
84
Unit Date MWe US$/kWe %/tahun Tahun %/Modal % cent/kWh cent/kWh cent/kWh cent/kWh
1000 MWe PWR January 2004 (constant) 1050 x 2 unit 1.689 10 40 10 85 3,35 2,45 0,54 0,36
85
Pramudita Anggraita
86
Spray cooler
Process vessel
Fertilizer